Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

SISTEM MANAJEMEN MUTU TERINTEGRASI


(ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007)

I.

Pendahuluan
Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dihindari baik dari sektor
pemerintah maupun swasta, mau tidak mau semua pihak dituntut untuk
mempersiapkan diri untuk mampu bertahan (survive) dalam menghadapi
kondisi tersebut. Seiring dengan globalisasi ini, standardisasi manajemen
telah menjadi isu utama lebih khusus lagi standardisasi tentang sistem
manajemen mutu. Untuk itu suatu lembaga baik pemerintah maupun
swasta perlu menyiapkan kerangka sistem mutu lembaga ke arah yang
diinginkan sesuai dengan sasaran dan tujuan akhir yang ditetapkan,
dalam pengertian bahwa tujuan atau sasaran mutu mampu mencapai
kesesuaian dengan keinginan yang diharapkan dari pelanggan.

II.

Latar Belakang
Menanggapi isu tersebut, salah satu standar sistem manajemen
mutu yang telah berkembang di negara maju dan bahkan di negara
berkembang adalah ISO 9001:2008. Standar ini merupakan sarana atau
alat untuk dapat untuk mencapai tujuan mutu dalam menerapkan total
quality control yang diharapkan mampu menjawab perkembangan
globalisasi ini dimana tujuan akhirnya adalah mencapai efektivitas dan
efisiensi suatu organisasi. Rumah Sakit Umum Daerah Haji telah
menerapkan sistem manajemen mutu terintegrasi yaitu menerapkan ISO
9001 : 2008, OHSAS 18007 : 2007, dan ISO 14001 : 2004.

III.

Tujuan
Tujuan dalam penerapan sistem manajemen mutu antara lain :
1. Membuat sistem kerja dalam organisasi menjadi standar kerja yang
terdokumentasi
2. Meningkatkan semangat kerja petugas karena adanya kejelasan kerja
sehingga tercapai efisiensi
3. Memahami kebijakan dan standar prosedur operasional yang berlaku
di rumah sakit
4. Meningkatnya pengawasan terhadap pengelolaan pekerjaan
5. Memonitor kualitas pelayanan di rumah sakit terhadap pelanggan dan
mitra kerja di rumah sakit

IV.

Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Menerapkan sistem manajemen mutu ISO bukanlah sesuatu hal
yang didapat dalam sekejap, namun merupakan hasil usaha semua pihak
yang ada dalam suatu organisasi. Sertifikasi merupakan bentuk
pengakuan dari pihak yang independen terhadap suatu organisasi yang
sudah menerapkan sistem manajemen mutu yang menjadi acuannya.
Adanya sertifikasi ini memberikan bukti bahwa standar benar-benar sudah
diterapkan, tetapi satu hal yang harus diperhatikan bahwa sertifikasi
bukan menjadi tujuan akhir. Proses sertifikasi tidaklah terlalu rumit, namun
memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang dari keseluruhan

1.
2.
3.
4.
5.

V.

yang terlibat dalam suatu organisasi.


Kegiatan-kegiatan dalam sertifikasi SMM ISO antara lain :
Penyusunan sasaran mutu pada unit yang telah ditentukan
Audit internal
Surveillance
Evaluasi Kinerja
Tinjauan Manajemen

Cara Melaksanakan Kegiatan

1.
2.
3.
4.

Menyusun kerangka acuan


Melalui pertemuan/rapat untuk penyusunan sasaran mutu
Antar pokja melakukan verifikasi sasaran mutu
Lembaga sertifikasi mengevaluasi efektivitas penerapan SMM ISO
Terintegrasi
5. Mengadakan rapat tinjauan manajemen dengan Direktur RS

VI.

VII.
VIII.
IX.

Sasaran
Dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu Terintegrasi, sasaran yang
ingin dicapai :
1. Sasaran Mutu Pelayanan
2. Sasaran Kesehatan Lingkungan
3. Sasaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja
SCHEDULE (terlampir)
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan (terlampir)
Pencatatan dan Pelaporan
1. Membina unit kerja dalam mencatat/ mendokumentasikan kegiatan
2. Melakukan analisis terhadap kinerja yang dilaporkan
3. Evaluasi kinerja dilaksanakan setiap akhir tahun.

Wakil Manajemen Mutu K3L,

drg. Uleng Utari


NIP : 198401092010012015

Anda mungkin juga menyukai