Anda di halaman 1dari 86

MANUAL SISTEM MANAJEMEN MUTU & K3 & K3 DAN K3

PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-MM-01

No. Revisi 0

Tanggal BerlBES 21 September 2021

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 2 dari 40
No. Revisi : 0

HALAMAN PENGESAHAN
MANUAL SISTEM MANAJEMEN MUTU & K3 & K3 DAN K3

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur Suhaili


BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 3 dari 40
No. Revisi : 0

DAFTAR ISI

BAB JUDUL HALAMAN

Kebijakan Mutu Perusahaan 4

1 Ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu 7

2 Acuan Standar / Normatif 7

3 Istilah dan Definisi 7

4 Konteks Organisasi 9

5 Kepemimpinan 12

6 Perencanaan 15

7 Dukungan/Support 17

8 Operasional 19

9 Evaluasi Kinerja 26

10 Peningkatan Berkelanjutan 30

Lampiran A Acuan Silang Dokumen : ISO 9001:2015 31

Lampiran B Acuan Silang Dokumen : OHSAS 18001:2007 32


BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 4 dari 40
No. Revisi : 0

PENDAHULUAN

A. Pengantar
Standardisasi merupakan salah satu Instrumen Regulasi Teknis yang dapat
melindungi kepentingan Produsen maupun Konsumen itu sendiri. Melalui Regulasi
Teknis yang berbasiskan standardisasi dapat dicegah Pelayanan maupun Produk
yang tidak bermutu di Pasar Domestik khususnya yang terkait dengan Kesehatan,
Keamanan, Keselamatan, dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup. Sebagai salah
satu upaya Perlindungan terhadap Industri Dalam Negeri sekaligus Perlindungan
terhadap Konsumen Pengguna Produk dan Jasa, Pemerintah Indonesia
mengeluarkan Regulasi Teknis berupa pemberlBESan penerapan Standar Nasional
Indonesia (SNI) secara wajib.
Salah satu Sistem Manajemen yang dipersyaratkan untuk dapat memenuhi Standar
SNI adalah penerapan Sistem Manajemen mutu & K3 & K3 (SMM) sebagai suatu
Standarisasi Sistem yang diBESi oleh Dunia Internasional dan diperlukan dalam
membangun Manajemen mutu & K3 & K3 didalam Perusahaan, sehingga mampu
beroperasi dan berproduksi sesuai dengan Mutu yang dipersyaratkan

B. Maksud dan Tujuan


Ruang lingkup sistem manajemen mutu & K3 & K3 dan K3 mencBESp semua proses
bisnis, yaitu kontraktor mekanikal elektrikal dan perdagangan umum.

C. Profil Perusahaan
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO merupakan perusahaan yang bergerak di
kontraktor mekanikal & elektrikal serta perdagangan umum. Salah satu usaha nya
adalah jasa pembangunan dan pemasangan bidang distribusi tenaga listrik dan
instalasi pemanfaatan tenaga listrik, dengan didukung tenaga teknik yang ahli dan
profesional.
Visi didirikannya PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO adalah memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam menikmati listrik melalui layanan
pembangunan dan pemasangan instalasi listrik yang berkualitas, dan optimal.
Untuk mencapai visi tersebut PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO mengemban
Misi pada setiap pekerjaannya dengan profesionalitas, ketulusan membangun
hubungan positif dengan pelanggan, karyawan, mitra dan masyarakat.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 5 dari 40
No. Revisi : 0

MAKLUMAT LAYANAN / KEBIJAKAN MUTU

PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO adalah organisasi dengan ruang lingkup


“KONTRAKTOR DIBIDANG MENKANIK DAN ELEKTRIKAL SERTA
PERDAGANGAN UMUM” yang bertekad untuk selalu memberikan pelayanan yang
bermutu tinggi untuk peningkatan kepuasan pelanggan dan kepatuhan regulasi.
Untuk mewujudkan tekad tersebut serta menjadi perusahaan “KONTRAKTOR
DIBIDANG MENKANIK DAN ELEKTRIKAL SERTA PERDAGANGAN UMUM”
yang unggul dan terpercaya maka manajemen tingkat pusat dan wilayah
berkomitmen untuk :

• Konsisten menerapkan dan melaksanakan Sistem Manajemen mutu & K3 &


K3 ISO 9001 : 2015 sesuai dengan peraturan yang berlBES
• MelBESkan perbaikan secara berkesinambungan terhadap sistem
manajemen mutu & K3 & K3 dengan melBESkan peninjauan secara berkala
terhadap efektifitas pemenuhan persyaratan
• Memberikan pelayanan yang terbaik dengan melaksanakan semua pekerjaan
dengan tepat waktu dan hasil yang sesuai persyaratan pelanggan dan regulasi
• Memberikan nilai tambah / kesejahteraan bagi Pengurus, karyawan dan mitra
perusahaan dalam meraih kesuksesan bersama
• Menjamin bahwa kebijakan dan tujuan mutu ini dimengerti dan diterapkan
serta dipelihara oleh seluruh personil pada setiap tingkatan organisasi

Pernyataan tekad tersebut merupakan Kebijakan Mutu PT. BATAM ELEKTRIK


SOLUSINDO yang akan selalu dikomunikasikan kepada seluruh stakeholder untuk
dapat dipahami serta dievaluasi secara berkala agar selalu sesuai dengan misi PT.
BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO.

Jakarta, 30 September 2021

Suhaili
Direktur
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 6 dari 40
No. Revisi : 0

1. RUANG LINGKUP SISTEM MANAJEMEN MUTU & K3 & K3


1.1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup sistem manajemen mutu & K3 & K3 dan K3 mencBESp semua
proses bisnis, yaitu kontraktor mekanikal elektrikal dan perdagangan umum.

2. ACUAN STANDAR/NORMATIF
• ISO 9001:2015 & SNI ISO-9001:2015 , OSHAS 18001 : 2007 tentang
Persyaratan Sistem Manajemen mutu & K3 & K3 & K3.
• Instruksi Kerja Pembuat Dokumen
• Undang-undang Republik Indonesia No.18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009 Tentang
Ketenagalistrikan
• Peraturan Presiden (Perpres) No. 28 tentang Standarisasi

3. ISTILAH DAN DEFINISI


Definisi dan istilah umum:
a. Dokumen Manual Sistem Manajemen mutu & K3 & K3 dan K3 adalah dokumen
yang dibuat dan diterbitkan oleh PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO, untuk
memastikan kegiatan perusahaan berjalan sesuai yang diharapkan
b. Standar ISO 9001:2015, yang meliputi Peraturan Perusahaan, Surat Keputusan
Direksi, Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Manual Mutu, Prosedur Mutu, Instruksi
Kerja dan Formulir.
c. Klien/Customer adalah pihak yang memberi pekerjaan dan menerima produk atau
hasil pekerjaan yang dimintanya, serta membayar produk tersebut.
d. Tender adalah proses lelang pekerjaan yang dilBESkan oleh pemilik proyek.
e. Konsultan adalah pihak yang ditunjuk oleh klien untuk melBESkan perancangan.
f. Kontraktor adalah pihak yang ditunjuk klien untuk melaksanakan rancangan yang
dibuat oleh konsultan, dalam hal ini adalah `
g. Manajemen Konstruksi (MK) adalah pihak yang ditunjuk oleh klien untuk
melBESkan koordinasi dan pengawasan kerja yang dilBESkan oleh kontraktor.
h. Kontrak adalah persyaratan yang disepakati antara kedua belah pihak (klien dan
kontraktor)
i. Sub Kontrak adalah pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ketiga.
j. Sub Kontraktor adalah perusahaan / pihak yang menerima dan menjalankan Sub
Kontrak
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 7 dari 40
No. Revisi : 0

k. RKS adalah singkatan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat


l. Gambar Tender adalah Gambar awal yang diterima dari klien atau konsultan
perencana
m. Shop Drawing adalah gambar yang merincikan spesifikasi pekerjaan yang
akan dikonstruksi
n. As Built Drawing adalah Gambar yang merincikan hasil konstruksi
o. Addendum adalah pekerjaan tambah kurang yang diminta klien.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 8 dari 40
No. Revisi : 0

4. KONTEKS ORGANISASI
4.1. Memahami Konteks Organisasi
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO menetapkan masalah eksternal dan
internal dengan tujuan tercapainya kebijakan perusahaan PT. BATAM
ELEKTRIK SOLUSINDO, untuk tercapainya tujuan ini PT. BATAM ELEKTRIK
SOLUSINDO melBESkan analisa eksternal maupun internal dalam jangka
yang ditentukan .
REF : BES-F-02 (ISU INEX); BES-F-03 (SWOTD)

4.2. Memahami Kebutuhan dan Harapan Yang Berkepentingan tehadap PT.


BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO menyadari bahwa untuk memenuhi
kebutuhan pelanggannya secara konsisten maka akan timbul efek potensial
yang dihasilkan oleh PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO, baik efek positif
maupun efek negatif, agar tetap konsisten terhadap keinginan pelanggan
serta dengan peraturan perundangan yang berlBES maka PT. BATAM
ELEKTRIK SOLUSINDO menetapkan sebagai berikut:
a. Pihak yang berkepentingan terhadap sistem manajemen mutu & K3 &
K3 ini, yaitu:
i) Pihak internal yaitu karyawan dan Pemilik dari PT. BATAM
ELEKTRIK SOLUSINDO
ii) Pihak eksternal yaitu pelanggan, regulator, competitor, supplier dari
berbagai badan usaha
b. Memahami keinginan pelanggan dan persyaratannya, PT. BATAM
ELEKTRIK SOLUSINDO memantau dan meninjau informasi-informasi
yang relevant terhadap aktivitas Perusahaan setiap minimal 3 tahun
sekali.
REF : BES-F-04 (ANALISA STAKEHOLDER)

4.3. Lingkup Sistem Manajemen mutu & K3 & K3 dan K3 Perusahaan


PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO memiliki ruang lingkup kontraktor di
bidang mekanikal elektrikal dan perdagangan umum. Untuk memastikan
bahwa semua dokumen sistem manajemen mutu & K3 & K3 & K3 telah
memenuhi persyaratan ISO 9001:2015 dan OHASS 18001:2007 (klausul 4.3).
Sistem Manajemen mutu & K3 & K3 & K3 PT. BATAM ELEKTRIK
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 9 dari 40
No. Revisi : 0

SOLUSINDO juga mematuhi persyaratan perundangan yang berlBES terkait


dengan industri konstruksi pada umumnya.

4.4. Proses Sistem Manajemen mutu & K3 & K3


Pengelolaan proses bisnis di atas dalam suatu Sistem Manajemen Mutu dan
K3 melibatkan fungsi-fungsi / bagian di dalam organisasi PT. Nauli Dua
Saudara yaitu:
• Marketing, Estimasi dan Tender
• Procurement/Pembelian
• Proyek
• Pengelolaan SDM
• Keuangan & Administras
• Quality dan Safety
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 10 dari 40
No. Revisi : 0

Aplikasi dalam proses bisnis dilBESkan dengan menetapkan, mendokumentasikan,


menerapkan sistem manajemen mutu & K3 sesuai persyaratan dalam ISO 9001:2015
dan OSHAS 18001:2007 , serta secara bertahap meningkatkan efektifitasnya melalui
evaluasi dan pengembangan.
Pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 di PT. BATAM
ELEKTRIK SOLUSINDO dilBESkan dengan :
a) Mengenali proses-proses yang dikelola, urutan, sifat dan interaksinya, yang
dituangkan diagram proses bisnis
b) Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan
dan pengendalian proses-proses agar berjalan efektif, yang dituangkan dalam
prosedur, rencana mutu dan dokumen lainnya
c) Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan dan pemantauan proses-proses tersebut melalui
kebijakan, perekaman, interaksi internal maupun eksternal
d) Memantau, mengukur serta menganalisa proses-proses tersebut, yang dilBESkan
dengan mengevaluasi pencapaian sasaran mutu dan k3, audit internal, dan
sebagainya
e) Komunikasi kebijakan mutu melalui Management Representative. Wakil
Manajemen Mutu ditugaskan oleh Direktur memiliki otoritas penuh untuk
menyelidiki masalah kualitas, memastikan bahwa tindakan yang tepat waktu dan
efektif dilaksanakan oleh masing-masing bagian atau departemen.
f) MelBESkan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan dan melBESkan peningkatan terus menerus terhadap proses-proses
tersebut
Proses-proses yang dikelola tersebut memenuhi persyaratan dalam ISO 9001:2015
dan OSHAS 18001:2007 , termasuk proses yang diserahkan kepada pihak lain
(subkon).
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 11 dari 40
No. Revisi : 0

5. KEPEMIMPINAN
5.1. Komitmen Manajemen
Direktur PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO memberikan bukti
komitmennya terhadap pengembangan dan penerapan Sistem Manajemen
mutu & K3 & K3 dan secara terus menerus memperbaiki tingkat
keefektifannya, yaitu dengan :
a. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan tentang pentingnya arti
memenuhi persyaratan pelanggan sesuai spesifikasi teknis yang sudah
ditetapkan dan selalu mematuhi peraturan dan perundangan yang
berlBES, baik dalam bentuk Surat Edaran, dan dalam rapat-rapat di
Perusahaan maupun di pekerjaan.
b. Telah menetapkan Kebijakan Mutu PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
untuk segera dipahami oleh semua karyawan sebagai bentuk pernyataan
komitmen.
c. Sasaran Mutu telah ditetapkan berdasarkan target-target yang ditentukan
dalam Rapat Tahunan Pemegang Saham, dan didukung dengan target-
target setiap Kepala Divisi.
d. Melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen Perusahaan.
e. Menyediakan sumber daya yang cukup dan dipastikan tersedia untuk
menjamin efektifitas terselenggaranya pelaksanaan pekerjaan.

5.2. Fokus Pelanggan


Direktur PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO selalu memastikan bahwa
persyaratan pelanggan telah dipenuhi dalam setiap pelaksanaan pekerjaan
dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu dengan :
a. Memperhatikan dan memantau kegiatan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik terhadap pemenuhan kesesuaian kontrak dan spesifikasi teknis
dari pemberi kerja serta peraturan dan perundangan yang berlBES.
b. Selalu memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi pelanggan
dengan menggunakan metoda dan kriteria yang telah ditetapkan.

5.3. Kebijakan Mutu


Direktur PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO menetapkan kebijakan mutu
Perusahaan seperti yang terdapat pada bagian depan Panduan Mutu ini.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 12 dari 40
No. Revisi : 0

Kebijakan mutu akan dikomunikasikan, sehingga seluruh karyawan


memahami dan menerapkannya. Setiap Divisi/Bagian yang terkait akan
membuat sasaran mutu yang sesuai dengan kebijakan mutu ini.
Kebijakan mutu ini akan ditinjau kembali untuk memastikan kesesuaiannya
dengan Sistem Manajemen mutu & K3 & K3 Perusahaan.
REF : BES-F-05 (KEBIJAKAN MUTU)

5.4. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi


5.4.1. Tanggung Jawab dan Wewenang
Direktur PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO memastikan bahwa tanggung
jawab dan wewenang telah ditetapkan berdasarkan Struktur Organisasi
Perusahaan dan Uraian Tanggung Jawab & Wewenang (Job Description).
REF: BES-F-06 (JOB DESCRIPTION); BES-F-24 (STRUKTUR
ORGANISASI)
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 13 dari 40
No. Revisi : 0

5.4.2. Job Description


a) Direktur melaksanakan fungsi pengelolaan, fungsi personalia dan urusan umum,
fungsi pengembangan layanan dan kerjasama
b) Bagian Mutu & K3 melaksanakan fungsi mutu (quality dan safety) dan fungsi
audit internal
c) Penanggung Jawab Tehnik melaksanakan fungsi purchasing dan gudang, fungsi
project control dan estimator, serta quality dan safety.
d) Tenaga Tehnik melaksanakan fungsi proyek
e) Administrasi melaksanakan fungsi legal dan administrasi serta fungsi sektetariat
(pengendalian dokumen)

5.1.1 Komunikasi Internal


Direktur PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO secara periodik menyampaikan
informasi penerapan Sistem Manajemen mutu & K3 & K3 dan pengembangannya
di Perusahaan, memastikan bahwa proses komunikasi kepada seluruh karyawan
telah dilBESkan dengan baik dan bersedia menerima usulan-usulan dari karyawan
untuk memperbaiki keefektifan Sistem Manajemen mutu & K3 & K3 di Perusahaan.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 14 dari 40
No. Revisi : 0

6. PERENCANAAN
6.1. Peluang dan Risiko
Ketika merencanakan Sistem Manajemen mutu & K3 & K3 ISO 9001:2015
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO telah menentukan risiko dan peluang
yang perlu ditujukan untuk :
6.1.1. Memberikan kepastian bahwa sistem manajemen mutu & K3 & K3
dapat mencapai hasil yang diinginkan
6.1.2. Meningkatkan pengaruh yang diinginkan
6.1.3. Mencegah atau mengurangi, pengaruh yang tidak diinginkan
6.1.4. Mencapai peningkatan yang berkesinambungan
REF : BES-F-22 (ANALISA RESIKO)

6.2. Sasaran Mutu/Target


Direktur PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO memastikan bahwa target
telah ditetapkan dan di setiap Divisi ditetapkan pula target-target yang relevan
pada masing-masing kegiatan Kepala Divisi, baik di kantor dan maupun di
pekerjaan. Sasaran mutu harus terukur dan konsisten dengan kebijakan mutu
yang ditetapkan oleh Direktur.
Sasaran mutu masing-masing Divisi akan di-evaluasi setidaknya setahun
sekali atau setiap akhir periode pekerjaan selesai.

NO SASARAN MUTU TARGET PIC

Maksimal
1. Ketepatan waktu plan ALL
selisih 2%

75% dari
2. Pencapaian Kepuasan pelanggan ALL
100%

Pelaksanaan Internal Audit dan Tinjauan Bagian Mutu &


3. Manajemen Sistem Manajemen untuk 1 / tahun K3
kantor pusat
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi PJT
4. untuk setiap pekerjaan yang sudah 1 / tahun
dilBESkan
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 15 dari 40
No. Revisi : 0

Pelatihan/peningkatan kompetensi
5. Min 1 / tahun PJT
karyawan

Membuat laporan tahunan kepada Top


6. On time
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Manajemen

REF : BES-F-08 (SASARAN MUTU)

6.3. Perencanaan Sistem Manajemen mutu & K3


Direktur PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO telah memastikan bahwa :
a) Perencanaan Sistem Manajemen mutu & K3 dilBESkan untuk memenuhi
persyaratan dalam setiap kegiatan proses bisnis Perusahaan, termasuk
upaya pencapaian sasaran mutu.
b) Keterpaduan Sistem Manajemen mutu & K3 harus tetap dipelihara apabila
terjadi perubahan dari Sistem Manajemen yang lama ke Sistem
Manajemen yang baru. Manajemen harus merencanakan dengan baik
pelaksanaan perubahan tersebut dan tidak boleh terjadi kesenjangan
penerapannya.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 16 dari 40
No. Revisi : 0

7. DUKUNGAN/SUPPORT
7.1. Umum
Perusahaan akan menentukan dan menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan dan meningkatkan Sistem Manajemen mutu
& K3 serta Kepuasan Pelanggan.

7.2. Sumber Daya Manusia


Personil yang mengerjakan pekerjaan yang berpengaruh terhadap
kesesuaian persyaratan produk harus mempunyai kompetensi berdasarkan
kepada pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman.
Organisasi telah menentukan dan menyediakan sumber daya manusia yang
diperlukan untuk penerapan sistem manajemen mutu & K3 yang efektif dan
untuk operasi serta pengendalian prosesnya.
REF: BES-SOP-08 (Prosedur Rekrutmen dan Pelatihan)

7.3. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran


a) Menetapkan kriteria kompetensi sesuai bidang tugasnya bagi setiap
personil yang diperlukan di plant maupun pekerjaan, khususnya yang
mempengaruhi kesesuaian persyaratan produk secara langsung.
b) Membuat analisa kebutuhan pelatihan, merencanakan pelatihan dan
penugasan pelatihan bagi personil untuk memenuhi kriteria kemampuan
yang ditetapkan.
c) MelBESkan evaluasi keefektifan pelatihan atas dasar penilaian masing-
masing atasan langsung yang bersangkutan.
d) MelBESkan penilaian kinerja untuk memastikan personil sadar akan
relevansi dan pentingnya kegiatan mereka bagi pencapaian sasaran mutu.
e) Memelihara rekaman mutu terkait sumber daya manusia, yang meliputi :
Pendidikan, Pelatihan, Keterampilan serta Pengalaman

7.4. Infrastruktur
Untuk mencapai kelancaran dan keefektifan dalam kegiatan proses bisnis di
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO, maka penyediaan sarana dan
prasarana berupa :
a) Bangunan kantor dengan pembagian ruang kerja yang nyaman dengan
sistem pendingin, fasilitas toilet yang cukup.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 17 dari 40
No. Revisi : 0

b) Untuk kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilokasi pelanggan untuk waktu


yang cukup lama, maka akan disediakan Kantor pekerjaan yang layak
dengan ruangan yang cukup, disediakan gudang penyimpanan material
dan workshop untuk penyimpanan peralatan dan tempat operator bekerja.
c) Menyediakan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan di lokasi/lapangan
d) Jasa pendukung misalnya berupa kendaraan operasional, telepon, mesin
fax, komputer, jaringan email dan radio komunikasi.

7.5. Lingkungan Kerja


Untuk memenuhi persyaratan ini, PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
mempunyai tanggung jawab untuk mengelola lingkungan kerja yang nyaman
dan rapih baik di terutama menyangkut persyaratan kesehatan dan
keselamatan kerja untuk pencapaian kesesuaian persyaratan produk.
Lingkungan kerja yang dimaksud juga meliputi: masalah kebisingan, debu,
temperature, kelembaban, dan penerangan.

7.6. Informasi Terdokumentasi


Bagian Mutu memastikan bahwa semua dokumen yang dipakai dalam
Sistem Manajemen mutu & K3 dan K3 diidentifikasi dan dikontrol secara
tepat. Semua dokumen yang dipakai harus memiliki persetujuan oleh pihak
yang berwenang sebelum didistribusikan. Pengendalian dokumen ini juga
berlBES untuk dokumen eksternal yang digunakan sebagai referensi dalam
menjalankan proses jasa di PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO. Penjelasan
detail mengenai identifikasi, kontrol, pengesahan dan distribusi terhadap
dokumen diatur dalam Prosedur terdokumentasi mengenai Pengendalian
Dokumen.
Rekaman mutu yang ditetapkan untuk memberikan bukti kesesuaian terhadap
persyaratan dan efektifitas proses Sistem Manajemen mutu & K3 harus
dikendalikan. Prosedur terdokumentasi untuk menjelaskan: cara identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pencarian, masa penyimpanan dan disposisi
rekaman telah ditetapkan oleh Perusahaan.
Rekaman mutu harus mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan mudah dicari
REF : BES-F-01 (INFORMASI TERDOKUMENTASI)
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 18 dari 40
No. Revisi : 0

8. OPERASIONAL
8.1. Perencanaan Realisasi Produk/Jasa
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO merencanakan dan mengembangkan
proses-proses realisasi produk yang konsisten dengan persyaratan proses
lain dari Sistem Manajemen Mutu Organisasi, antara lain berupa :
a) Penetapan Sasaran Mutu dan persyaratan yang berkaitan dengan produk
yang dihasilkan.
b) Penetapan proses, dokumen, dan sumber daya yang diperlukan untuk
menghasilkan produk, yang dituangkan dalam perencanaan mutu.
c) Kegiatan verifikasi, validasi, dan pemantauan yang diperlukan serta kriteria
penerimaan produk yang pengaturannya didokumentasikan pada prosedur
dan petunjuk kerja yang terkait.
d) Rekaman yang dibutuhkan untuk menunjukkan bukti bahwa proses
realisasi dan hasil produk memenuhi persyaratan.
8.2. Persyaratan Produk
Persyaratan produk disesuaikan dengan permintaan pelanggan dan
Undang-undang yang berlBES.
8.3. Komunikasi Pelanggan
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO melBESkan komunikasi dengan para
pelanggan melalui berbagai cara yang dibutuhkan seperti:
a) Feedback estimasi dan rencana
b) Feedback terhadap perubahan-perubahan
c) Pengukuran kepuasan pelanggan
d) Peraturan yang membahas tentang aspek Tehnis
e) Peraturan yang membahas aspek hukum
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 19 dari 40
No. Revisi : 0

BAGIAN PEMASARAN BERTANGGUNG


JAWAB ATAS KOMUNIKASI DENGAN
1. ANALISA KEBUTUHAN UNTUK PELANGGAN DAN CALON PELANGGAN
PERMINTAAN PELANGGAN
BAGIAN TEHNIK BERTANGGUNG JAWAB
ATAS KESESUAIAN ESTIMASI DAN
SUMBERDAYA
2. PERIKSAAN KELENGKAPAN &
KESESESUAIAN KEBUTUHAN
BAGIAN TEHNIK, ADMINISTRASI, DAN
LOGISTIK BERSINERGI UNTUK PROSES YANG
MEMENUHI STANDAR
3. PROSES PRODUKSI/
PENGERJAAN
BAGIAN TEHNIK DAN MUTU
BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP HASIL
KERJA
4. PRODUK

BAGIAN MUTU BERTANGGUNG JAWAB


TERHADAP PRODUK SEBELUM DAN
5. PEMERIKSAAN PRODUK DAN SESUDAH DISERAHKAN KE PELANGGAN
KINERJA

8.4. Penenetuan Persyaratan Produk


PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO sebelum produk ditawarkan kepada
pelanggan telah menentukan persyaratan-persyaratan agar tidak terjadi
kesalahpahaman disuatu saat antara perusahaan dan pelanggan tentang
aspek legal, kemampuan dan keamanan. PT. BATAM ELEKTRIK
SOLUSINDO sebelum produk diproses/dikerjakan akan melBESan estimasi
dan rencana bersama dengan pelanggan. Hal ini tertuang secara rinci di
dalam dokumen-dokumen perjanjian, rencana kerja dan syarat-syarat.
Bagian pemasaran dan tehnik bertanggung jawab mempelajari dan
menetapkan persyaratan yang berkaitan dengan produk.

8.5. Tinjauan Persyaratan Produk


Sebelum PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO melBESkan pelayanan
kepada pelanggan Perusahaan terlebih dahulu melBESkan review
dokumen-dokumen persyaratan yang diperlukan sesuai dengan peraturan
yang berlBES, yaitu:
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 20 dari 40
No. Revisi : 0

• Undang-undang Republik Indonesia No.18 Tahun 1999 tentang


Jasa Konstruksi
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009
Tentang Ketenagalistrikan
• Peraturan Presiden (Perpres) No. 28 tentang Standarisasi
• Pesyaratan-persyaratan lain
Hasil review persyaratan yang ditetapkan akan didokumentasikan
sebelum proses dan ditinjau kembali jika diperlukan.
REF: BES-SOP-09 (Prosedur Tinjauan Persyaratan Estimasi dan
Tender)

8.6. Desain dan Pengembangan Produk


PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO tidak melaksanakan proses
perancangan dan pengembangan, karena semua desain disediakan oleh
pelanggan.

8.7. Pengendalian Proses, Produk dan Jasa yang Disediakan oleh Eksternal
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO menerapkan metode tentang
pengendalian proses, produk dan jasa yang disediakan oleh pelanggan
kepada pelanggan agar tercapainya mutu yang diharapkan, selain itu
perusahaan melBESkan verifikasi keabsahan, kesesuaian dan kemampuan
yang diberikan oleh pihak eksternal kepada pelanggan sebelum digunakan.

8.8. Proses Permbelian


PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO mengendalikan proses pembelian dan
mengendalikan pemasok sesuai dengan status produk yang dibeli, terutama
barang yang digunakan untuk pelaksanaan proyek. Kriteria untuk memilih
dan mengevaluasi pemasok ditetapkan. Bukti pemilihan dan evaluasi
pemasok disimpan sebagai rekaman.
Bagian Logistik bertanggung jawab untuk memastikan kebutuhan material
untuk pelaksanaan proyek terpenuhi dan barang yang dibeli memenuhi
persyaratan yang ditentukan.
REF: BES-SOP-05 (PROSEDUR PEMBELIAN)
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 21 dari 40
No. Revisi : 0

8.9. Informasi Pembelian


Setiap pembelian yang dilBESkan oleh PT. BATAM ELEKTRIK
SOLUSINDO disertai informasi tentang persyaratan pembelian, antara lain
menyangkut spesifikasi produk yang dibeli, waktu pengiriman, tempat
pengiriman, dan persyaratan lain yang spesifik.
Bagian Logistik bertanggung jawab melaksanakan pembelian sesuai
kewenangannya, dan harus mencatat semua pembelian yang dilBESkan.
Dokumen pembelian menjadi rekaman yang dikendalikan.

8.10. Verifikasi Produk yang Dibeli


PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO melaksanakan inspeksi atau
pemeriksaan terhadap barang yang dibeli untuk memastikan produk yang
dibeli memenuhi persyaratan pembelian.
Bagian Logistik dan bagian yang terkait bertanggung jawab melaksanakan
inspeksi terhadap barang yang dibeli sesuai dokumen pembelian dan syarat
lain yang ditentukan.

8.11. Produksi
Pengendalian Penyediaan Produksi
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dalam pengendalian penyediaan
produksi, merencanakan dan mengembangkan proses-proses realisasi
produk (proyek konstruksi) yang konsisten dengan persyaratan proses lain
dari sistem manajemen mutu & K3 & K3 perusahaan, antara lain berupa :
a) Penetapan sasaran mutu dan K3 dan persyaratan yang berkaitan dengan
produk (konstruksi) yang dihasilkan.
b) Penetapan proses, dokumen, dan sumber daya yang diperlukan untuk
menghasilkan produk, yang dituangkan dalam perencanaan mutu dan
K3.
c) Kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, dan inspeksi yang diperlukan
serta kriteria penerimaan produk yang pengaturannya didokumentasikan
pada prosedur dan petunjuk kerja yang terkait.
d) Rekaman yang dibutuhkan untuk menunjukkan bukti bahwa proses
realisasi dan hasil produk (konstruksi)memenuhi persyaratan
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO melaksanakan validasi terhadap
proses konstruksi yang tidak dapat diperiksa hasilnya melalui serangkaian
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 22 dari 40
No. Revisi : 0

pemantauan dan pengukuran selama prosesnya berlangsung (seperti


pengelasan, dll). Validasi dilBESkan antara melalui :
a) Persetujuan terhadap proses yang akan dilaksanakan,
b) Persetujuan terhadap material dan peralatan yang akan digunakan,
c) Persetujuan terhadap metoda/prosedur dan kualifikasi personil,
d) Pemeriksaan akhir atas hasil proses yang telah dilaksanakan. Rekaman
atas validasi proses konstruksi tertentu harus disimpan (seperti izin kerja,
hasil pengujian, dll.)
REF: BES-SOP-11 (Prosedur Perencanaan dan Pemantauan Proyek)

8.12. Identifikasi dan Mampu Telusur


PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO mengidentifikasi produk konstruksi
yang dihasilkan melalui gambar jadi (as built drawing). Gambar dibuat
setelah dilaksanakan pemeriksaan produk konstruksi dan produk konstruksi
dinyatakan telah memenuhi persyaratan. Identifikasi juga dapat dilBESkan
secara fisik dengan memberi tanda pada produk konstruksi bila
dimungkinkan. Selain itu dokumentasi foto dan laporan pelaksanaan proyek
dapat dijadikan acuan untuk identifikasi produk konstruksi.

8.13. Barang Milik Pelanggan


PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO menjaga dan merawat barang milik
pelanggan yang digunakan untuk pelaksanaan proyek konstruksi seperti
barang, peralatan, dll. yang disediakan oleh pelanggan.
Bagian Logistik dan bagian lain yang terkait bertanggung jawab menangani
barang milik pelanggan, termasuk melaporkannya bila ditemukan hilang,
rusak atau tidak layak pakai. Laporan tersebut selanjutnya menjadi rekaman
yang harus disimpan.

8.14. Pemeliharaan Produk


PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO akan menjaga dan memelihara produk
konstruksi yang dihasilkan sebelum diserahterimakan (serah terima ke-2)
kepada pelanggan. Pemeliharaan produk konstruksi dilaksanakan sesuai
ketentuan yang termuat dalam persyaratan kontrak atau lainnya.
Manajemen proyek bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
pemeliharaan dan serah terima produk konstruksi.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 23 dari 40
No. Revisi : 0

8.15. Kegiatan Pasca Penyerahan


Jangkauan dari kegiatan pasca penyerahan yang dilBESkan perusahaan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
• Persyaratan peraturan perundang-undangan
• Konsekuensi potensial yang tidak diinginkan terkait dengan produk
• Sifat, penggunaan dan masa pakai yang dimaksud dari produk
• Umpan balik pelanggan

8.16. Pengendalian Perubahan


Perusahaan menyimpan informasi terdokumentasi yang menjelaskan hasil
tinjauan perubahan, otoritas dan pelaksana orang yang merubah dan
tindakan lain yang diperlukan yang timbul dari perubahan.

8.17. Pelepasan Produk


Manajemen proyek bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
pemeliharaan dan serah terima produk konstruksi.

8.18. Pengendalian Ketidaksesuaian Produk


Produk yang tidak sesuai yang ditemukan pada tahapan pelaksanaan
proyek konstruksi diambil tindakan untuk mengatasi kesesuaian tersebut
dengan cara:
a) Perbaikan
b) Dibongkar dan dikerjakan ulang.
Setelah pelaksanaan perbaikan atau pengerjaan ulang dilaksanakan
pemeriksaan ulang.
Bila produk konstruksi yang tidak sesuai tersebut diketahui setelah serah
terima ke pelanggan, PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO akan
mengambil tindakan yang sesuai dengan persyaratan yang berlBES.
REF: BES-SOP-03 (Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai)

8.19. Tinjauan Manajemen


8.19.2. Umum
Direktur PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO secara periodik minimal 1
Tahun sekali mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen untuk memastikan
kesesuaian, kecukupan dan keefektifan Sistem Manajemen Mutu secara
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 24 dari 40
No. Revisi : 0

berkelanjutan. Pembahasan didalam Rapat Tinjauan Manajemen mencBESp


pengasesan peluang perbaikan dan kebutuhan adanya perubahan pada
Sistem Manajemen Mutu, termasuk Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu.

8.19.3.Masukan Tinjauan Manajemen


Materi agenda pembahasan dalam Rapat Tinjauan Manajemen mencBESp
informasi tentang:
a) Status tindakan dari tinjauan manajemen terdahulu
b) Perubahan isu internal dan isu eksternal yang relevan pada sistem
manajemen mutu
c) Hasil audit, baik Audit Mutu Internal maupun Audit Lembaga Sertifikasi
d) Umpan balik pelanggan, yaitu permintaan, saran-saran maupun keluhan
mengenai segala sesuatu yang terkait dengan pemberi kerja.
e) Sejauh mana sasaran mutu telah terpenuhi (pencapaian target).
f) Kinerja proses dan kesesuaian produk, yaitu permasalahan proses
produksi, permasalahan progres (kemajuan) pekerjaan dan kendala-
kendala yang dihadapi.
g) Ketidaksesuaian dan tindakan korektif.
h) Kecukupan sumber daya.
i) Keefektifan tindakan yang diambil ditujukan pada resiko dan peluang.
j) Usulan perubahan yang menyangkut perbaikan dokumen Sistem
Manajemen Mutu.
k) Saran-saran untuk melBESkan perbaikan atau peningkatan lainnya.

8.19.3. Keluaran Tinjauan Manajemen


Risalah Rapat Tinjauan Manajemen mencBESp keputusan untuk melBESkan
tindakan yang diperlukan untuk :
a. Perbaikan atau peningkatan keefektifan proses yang berkaitan dengan
Sistem Manajemen Mutu.
b. Perbaikan atau peningkatan pada produk yang berhubungan dengan
persyaratan pelanggan
c. Pemenuhan sumber daya yang diperlukan bagi perbaikan.
REF : BES-SOP-07 (TINJAUAN MANAJEMEN)
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 25 dari 40
No. Revisi : 0

9. EVALUASI KINERJA
9.1. Umum
Manajemen Puncak dan seluruh Divisi PT. BATAM ELEKTRIK
SOLUSINDO merencanakan dan menerapkan proses-proses
pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan/peningkatan yang
diperlukan untuk :
a. Memperagakan kesesuaian hasil kerja di masing-masing Divisinya,
b. Memastikan kesesuaian penerapan sistem manajemen mutu.
c. Secara terus menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen
mutu
Metoda-metoda yang digunakan untuk pengukuran, analisis dan perbaikan
bergantung pada tingkat kebutuhan dimasing-masing Divisi, biasanya
digunakan teknik statistik, tabel atau diagram.

9.2. Pemantauan dan Pengukuran


9.2.1. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Pengukuran kepuasan pelanggan dilaksanakan pada setiap pekerjaan
sepanjang pekerjaan berlangsung atau di akhir pekerjaan.
Manajer pekerjaan bertanggung jawab untuk mengukur tingkat kepuasan
pelanggan dengan cara mengirimkan kuisoner kepada pelanggan dan
menganalisa data yang didapat, dan melaporkannya kepada manajemen.
REF : BES-SOP-14 (KEPUASAN PELANGGAN )

9.2.1. Audit Internal


Untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu telah diterapkan secara
benar, minimal 1 Tahun sekali akan dilBESkan audit mutu internal. Merupakan
Tanggung jawab dari Bagian Mutu & K3 (MR) untuk melaksanakan kegiatan
audit internal.
Program audit dibuat secara tahunan dengan mempertimbangkan status dan
pentingnya proses dan Divisi/Bagian yang diaudit. Kriteria, ruang lingkup,
frekuensi dan metode audit harus diterapkan sesuai prosedur yang berlBES.
Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memastikan keobyektifan dan
auditor tidak mengaudit pekerjaannya sendiri. Tanggung jawab pengelolaan
perencanaan audit dan pelaporan hasil audit dilBESkan oleh Manajemen
Representative.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 26 dari 40
No. Revisi : 0

Pejabat yang bertindak menjadi auditee (pihak yang diaudit) tanpa menunda-
nunda harus segera melaksanakan tindakan perbaikan untuk menghilangkan
ketidaksesuaian berikut penyebabnya.
Kegiatan tindaklanjut mencBESp verifikasi tindakan yang dilBESkan dan
pelaporan hasil verifikasi.
Perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan serta tindak lanjut audit mutu internal
dijelaskan dalam Prosedur Audit Internal. Catatan mutu dari kegiatan Internal
Audit disimpan oleh Document Control.
REF : BES-SOP-03 (INTERNAL AUDIT)

9.2.2. Pemantauan dan Pengukuran Proses


PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO menetapkan metode yang sesuai untuk
pemantauan proses Sistem Manajemen Mutu dan menunjukkan kemampuan
proses dalam mencapai hasil yang direncanakan. Hasil yang direncanakan
ditetapkan dalam sasaran mutu disetiap fungsi / bagian. Rekaman dimasing-
masing bagian menunjukkan apakah hasil tersebut tercapai atau tidak. Apabila
hasil yang direncanakan tidak tercapai, dilBESkan perbaikan sesuai kebutuhan,
untuk menjamin kesesuaian produk.

9.2.3. Pemantauan dan Pengukuran Produk


Pemantauan dan pengukuran karateristik produk dilaksanakan melalui kegiatan
pemeriksaan oleh tim pemeriksa untuk memverifikasi bahwa persyaratan yang
terkait telah dipenuhi. Hal ini akan dilBESkan pada tahapan-tahapan pekerjaan
berdasarkan aturan yang direncanakan pada prosedur dan petunjuk kerja yang
terkait.
Bukti kesesuaian dengan persyaratan ditunjukkan dengan pengesahan
dokumen pemeriksaan. Serah terima produk ke pelanggan hanya bisa
dilaksanakan bila produk telah memenuhi persyaratan.

9.3. Tinjauan Manajemen


9.3.1. Umum
Direktur PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO secara periodik minimal 1 Tahun
sekali mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen untuk memastikan kesesuaian,
kecukupan dan keefektifan Sistem Manajemen Mutu secara berkelanjutan.
Pembahasan didalam Rapat Tinjauan Manajemen mencBESp pengasesan
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 27 dari 40
No. Revisi : 0

peluang perbaikan dan kebutuhan adanya perubahan pada Sistem Manajemen


Mutu, termasuk Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu.

9.3.2. Masukan Tinjauan Manajemen


Materi agenda pembahasan dalam Rapat Tinjauan Manajemen mencBESp
informasi tentang:
l) Status tindakan dari tinjauan manajemen terdahulu
m) Perubahan isu internal dan isu eksternal yang relevan pada sistem
manajemen mutu
n) Hasil audit, baik Audit Mutu Internal maupun Audit Lembaga Sertifikasi
o) Umpan balik pelanggan, yaitu permintaan, saran-saran maupun keluhan
mengenai segala sesuatu yang terkait dengan pemberi kerja.
p) Sejauh mana sasaran mutu telah terpenuhi (pencapaian target).
q) Kinerja proses dan kesesuaian produk, yaitu permasalahan proses produksi,
permasalahan progres (kemajuan) pekerjaan dan kendala-kendala yang
dihadapi .
r) Ketidaksesuaian dan tindakan korektif.
s) Kecukupan sumber daya.
t) Keefektifan tindakan yang diambil ditujukan pada resiko dan peluang.
u) Usulan perubahan yang menyangkut perbaikan dokumen Sistem Manajemen
Mutu.
v) Saran-saran untuk melBESkan perbaikan atau peningkatan lainnya.

9.3.3. Keluaran Tinjauan Manajemen


Risalah Rapat Tinjauan Manajemen mencBESp keputusan untuk melBESkan
tindakan yang diperlukan untuk :
d. Perbaikan atau peningkatan keefektifan proses yang berkaitan dengan
Sistem Manajemen Mutu.
e. Perbaikan atau peningkatan pada produk yang berhubungan dengan
persyaratan pelanggan
f. Pemenuhan sumber daya yang diperlukan bagi perbaikan.
REF : BES-SOP-08 (TINJAUAN MANAJEMEN)

9.4. Pengendalian Produk/jasa yang tidak sesuai


Produk / jasa yang tidak sesuai yang ditemukan pada tahapan pelaksanaan
pekerjaan diambil tindakan untuk mengatasi ketidaksesuaian tersebut dengan
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 28 dari 40
No. Revisi : 0

cara ;
MelBESkan Tindakan Perbaikan, setelah pelaksanaan perbaikan atau
pengerjaan ulang dilaksanakan pemeriksaan ulang.
Bila produk yang tidak sesuai tersebut diketahui setelah serah terima ke
pelanggan, PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO akan mengambil tindakan
yang sesuai dengan persyaratan yang berlBES.

9.5. Analisa Data


Bagian Mutu & K3 bertanggung jawab terhadap penerapan metode yang sesuai
untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan Sistem manajemen mutu serta
mengevaluasi apakah perbaikan berkesinambungan dari Sistem manajemen mutu
dapat dilBESkan, yang mencBESp :
a. Kepuasan pelanggan
b. Kesesuaian pada persyaratan produk
c. Karakteristik dan kecenderungan proses dan atau produk termasuk peluang
untuk tindakan pencegahan
d. Serta evaluasi terhadap supplier.
Hasil evaluasi menjadi dasar dalam menentukan teknik statistik yang sesuai untuk
diterapkan.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 29 dari 40
No. Revisi : 0

10. PENINGKATAN BERKELANJUTAN


10.1. Umum
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO menentukan bahwa peningkatan dan
penerapan layanan yang baik dilBESkan dengan pencegahan dan perbaikan serta
upaya mengurangi dampak yang tidak diingiinkan. Peningkatan layanan juga untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan yang akan datang melalui optimalisasi kinerja
dan efektivitas manajemen mutu.

10.2. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan


10.2.1. Tindakan Perbaikan
Bagian Mutu & K3 dan Divisi/bagian terkait melBESkan tindakan perbaikan
untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian untuk mencegah
terulangnya. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan pengaruh
ketidaksesuaian yang dihadapi dan menetapkan persyaratan untuk:
a. Peninjauan ketidaksesuaian (termasuk keluhan dari pelanggan)
b. Penentuan penyebab ketidaksesuaian.
c. Penilaian kebutuhan tindakan untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian
tidak terulang.
d. Penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan.
e. Rekaman hasil tindakan yang dilBESkan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, masa simpan dan pembuangan rekaman.
f. Peninjauan efektifitas tindakan perbaikan yang dilBESkan
Prosedur terdokumentasi ditetapkan untuk mengatur pelaksanaan
Tindakan Perbaikan

10.2.2. Tindakan Pencegahan


Bagian Mutu & K3 dan para Manajer terkait melBESkan tindakan
pencegahan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian potensial,
tindakan pencegahan harus sesuai dengan pengaruh masalah potensialnya
yang menetapkan persyaratan untuk :
a. Penetapan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya.
b. Penilaian kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian.
c. Penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan.
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 30 dari 40
No. Revisi : 0

d. Rekaman hasil tindakan yang dilBESkan untuk identifikasi, penyimpanan,


perlindungan, pengambilan, masa simpan dan pembuangan rekaman.
e. Peninjauan tindakan prefentif yang dilBESkan.

10.3. Peningkatan Yang Berkelanjutan


Bagian Mutu & K3 dibantu para Manajer PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
secara terus menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu dengan
menggunakan acuan dan data dari :
a. Kebijakan mutu
b. Sasaran mutu
c. Hasil audit internal maupun audit eksternal
d. Analisis data
e. Tindakan koreksi dan pencegahan
f. Rapat tinjauan manajemen.
Lampiran A. Acuan Silang Dokumen ISO 9001:2015
Manual Mutu / Elemen ISO 9001:2015 Prosedur
Bagian Judul Nomor Nama Prosedur
4.1. Memahami Konteks Organisasi
4.2. Memahami Kebutuhan dan
Harapan Perusahaan
4.3. Lingkup Sistem Manajemen
mutu & K3
4.4. Proses Sistem Manajemen mutu
& K3 dan Bisnis Proses
5.1. Komitmen dan Kepemimpinan
5.2. Kebijakan
5.3. Peran Organisasi, Tugas dan
Tanggung Jawab
6.1. Tindakan Resiko dan Peluang
6.2. Sasaran Mutu
6.3. Rencana Perubahan
7.1. Sumber Daya BES-SOP-12 Pengendalian Sarana dan
Peralatan
7.2. Kompetensi BES-SOP-08 Kompetensi Pelatihan dan
Recruitmen
7.3. Kepedulian
7.4. Komunikasi
7.5 Informasi Terdokumentasi BES-SOP-01 Informasi Terdokumentasi

8.1. Perencanaan Pengendalian BES-SOP-13 Prosedur Pengendalian


Operasi Mutu Proyek
8.2. Persyaratan Produk BES-SOP-09 Tinjauan Persyaratan
Estimasi Tender
8.3 Desain dan Pengembangan
Produk
8.4. Pengendalian Proses BES-SOP-10 Pembelian
8.5. Produksi BES-SOP-11 Perencanaan dan
Pemantauan Proyek
BES-SOP-13 Prosedur Pengendalian
Mutu Proyek
8.6. Pelepasan Produk
8.7. Pengendalian Ketidaksesuaian BES-SOP-04 Pengendalian Produk Tidak
Produksi Sesuai
9.1. Pemantauan, Pengukuran, BES-SOP-11 Perencanaan dan
Analisis dan Evaluasi Pemantauan Proyek
9.2. Audit Internal BES-SOP-03 Audit Internal
9.3. Tinjauan Manajemen BES-SOP-07 Tinjauan Manajemen
10.1. Penentuan Perusahaan
10.2. Ketidaksesuaian dan Tindakan BES-SOP-04 Pengendalian Produk Tidak
Korektif Sesuai
BES-SOP-06 Tindakan Pencegahan
BES-SOP-05 Tindakan Koreksi
10.3. Peningkatan Berkelanjutan
BES-MM-01
Tanggal : 21/9/2021 Halaman 32 dari 40
No. Revisi : 0

Lampiran B. Acuan Silang Dokumen OHSAS 18001:2007


Manual Mutu / Elemen
Prosedur
OHSAS 18001:2007
Acuan
Bag
Judul Nomor dalam Nama Prosedur
ian
Prosedur
BES-KKLKP- Prosedur Keselamatan dan
4.1 Umum ok
01 Kesehatan Lingkungan Kerja
BES-KKLKP- Prosedur Keselamatan dan
4.2. Kebijakan K3 ok
01 Kesehatan Lingkungan Kerja
BES-KKLKP- Prosedur Keselamatan dan
4.3 Perencanaan ok
01 Kesehatan Lingkungan Kerja
Identifikasi Bahaya,
4.3. BES-KKLKP- Prosedur Keselamatan dan
penilaian & ok
1 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
pengendalian Bahaya
4.3. Persyaratan hukum BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
2 dan Persyaratan lain 1 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.3. BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
Tujuan
3 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.3. Program Manajemen BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
4 K3 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
Penerapan dan BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
4.4
Operasi 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.4. Struktur dan Tanggung BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
1 Jawab 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.4. Pelatihan, Kepedulian BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
2 dan Kompetensi 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.4. Konsultasi dan BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
3 Komunikasi 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.4. ok Prosedur Keselamatan dan
Dokumentasi BES-SOP-01
4 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.4. Pengendalian BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
5 Dokumen dan Data 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.4. Pengendalian BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
6 Operasional 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.4. Kesiagaan dan BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
7 Tanggap Darurat 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
Pemeriksaan dan BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
4.5.
Tindakan Perbaikan 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
4.5. Pemantauan dan BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
1 Pengukuran Kinerja 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
Kecelakaan, Insiden,
4.5. Ketidaksesuaian dan BES-KKLKP- ok Prosedur Keselamatan dan
2 Tindakan Perbaikan 01 Kesehatan Lingkungan Kerja
dan Pencegahan
4.5. Catatan dan
BES-SOP-01 ok Informasi Terdokumentasi
3 Manajemen Catatan
4.5. Pengendalian Sarana dan
Audit BES-SOP-03 ok
4 Peralatan
4.6 Tinjauan Manajemen BES-SOP-07 ok Prosedur Tinjauan Manajemen
SOP INFORMASI TERDOKUMENTASI
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
No. Dokumen BES-SOP-01
No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Wakil
Diperiksa Oleh Ahmad
Manajemen

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-01
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk mengatur tata cara pengendalian dokumen dalam
ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu dan K3.

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 7.5
- Manual Mutu bagian 7.5
- OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.5

3. Definisi

- Original adalah naskah asli dokumen, lengkap dengan tanda-tanda


keabsahannya.
- Revisi adalah perubahan yang dilBESkan pada dokumen sesuai dengan
kebutuhan.

4. Uraian Prosedur

4.1 Jenis Dokumen

4.1.1 Jenis dokumen dalam sistem manajemen mutu yang dikendalikan


dikategorikan dalam struktur dokumen :
Level I : Manual, Kebijakan, dan Sasaran Mutu & K3
Level II : Prosedur Mutu & K3
Level III : Instruksi Kerja atau dokumen pendukung lainnya
Level IV : rekaman atau catatan mutu
Struktur dokumen ini semata-mata untuk kepentingan internal
perusahaan untuk penentuan tanggung jawab dan kewenangan
approval dokumen dan skala pemakaian serta pengendaliannya.
4.1.2 Rincian dokumen yang dikendalikan dicatat pada Daftar Dokumen.
4.1.3 Dokumen dari luar perusahaan yang menjadi acuan kerja juga
dikendalikan distribusi dan perubahannya.

4.2 Identitas Dokumen

4.2.1 Dokumen dikenali melalui judul dan/atau nomor dokumen.


BES-SOP-01
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

4.2.2 Format Penomoran dokumen Sistem Manajemen Mutu sebagai berikut


:

- Manual Mutu : BES-MM-XX


- Prosedur Mutu : BES-SOP-XX
- Formulir : BES-F-XX
Keterangan :
BES = BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
XX = Nomor urut dokumen

Kode Penerbit Keterangan


DIR Direktur
DK Dokumen Control
MET Marketing Estimasi dan Tender
PROC Logistik/Procurement
MP Manager Proyek
HRD Personalia
GA General Affair
KEU Accounting
BC Budget Control

4.2.3 Status revisi dokumen dikenali melalui nomor revisi dan/atau tanggal
pengesahan/berlaku dokumen.
4.2.4 Daftar Dokumen merincikan identitas dokumen dan status revisi
dokumen
4.2.5 Dokumen baru yang diterbitkan harus dicatat dalam Daftar Dokumen
Internal setelah mendapat pengesahan dari pihak yang berwenang.
4.2.6 Daftar Dokumen di-update/direvisi setiap kali ada revisi dokumen yang
terdaftar.
4.2.7 Dokumen baru yang telah dicatat dalam daftar dokumen ditetapkan
distribusinya dalam form Matriks distibusi
BES-SOP-01
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 3 dari 5
No. Revisi : 0

4.3 Pengesahan Dokumen

4.3.1 Dokumen diperiksa kecukupannya dan disahkan oleh yang berwenang


sebelum diterbitkan dan didistribusikan.
4.3.2 Dokumen yang mengalami perubahan atau revisi harus diperiksa dan
disahkan ulang oleh pihak yang berwenang sebelum diterbitkan dan
distribusikan kembali.
4.3.3 Tanda keabsahan dokumen ditunjukkan oleh identitas dokumen dan
tanda tangan dari kewenangan yang ditentukan.

4.4 Pengendalian Salinan Dokumen

4.4.1 Salinan/copy dari dokumen yang dikendalikan ditandai dengan cap


berwarna selain warna hitam di lembar pertama dari dokumen
bersangkutan seperti berikut :

Salinan Terkendali
No. salinan :
Penerbit :
Tanggal :

4.4.2 Salinan dokumen yang tidak bertanda cap berwarna tersebut dianggap
sebagai dokumen yang tidak dikendalikan.
4.4.3 Dokumen yang lebih dari satu halaman dibuat dalam keadaan terjilid,
tidak terdiri dari lembar-lembar lepas, sehingga tanda keabsahan,
status revisi, dan tanda terkendali cukup dibubuhkan pada lembar
terdepan saja.
4.4.4 Semua dokumen, kecuali yang berasal dari luar, harus ada “master”nya,
yang disimpan oleh pengendali dokumen yang bersangkutan.
Penggandaan dokumen hanya dilBESkan dari “master”.
4.4.5 Pengendali dokumen memutakhirkan (update) semua dokumen yang
dikendalikan.
BES-SOP-01
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 4 dari 5
No. Revisi : 0

4.4.6 Penerima dokumen bertanggung jawab untuk pengendalian dokumen


yang diterimanya, baik pengendalian dari penggandaan yang tidak sah
ataupun validitas dokumen terkininya.

4.4.7 Semua dokumen yang dikendalikan harus jelas distribusinya, dan bukti
tanda terima dokumen disimpan oleh pengendali dokumen yang
bersangkutan

4.5 Revisi Dokumen

4.5.1 Semua dokumen dapat mengalami perubahan sesuai dengan


kebutuhan. Perubahan pada dokumen dinamakan “revisi”.
4.5.2 Dokumen dapat direvisi setelah dipelajari perlunya perubahan tersebut,
terutama ditujukan untuk perbaikan. Dokumen direvisi dan disetujui
ulang oleh kewenangan yang sama seperti dokumen sebelumnya.
4.5.3 Revisi pada dokumen harus dicatat, di bagian mana revisi itu dilBESkan,
dan bagaimana uraian perubahannya. Rincian ini sedapat mungkin
disertakan pada dokumen bersangkutan.

4.6 Dokumen Kadaluarsa

4.6.1 Dokumen lama, yang digantikan oleh dokumen yang direvisi, disingkiran
dari tempat pemakaiannya oleh pemegang dokumen atau ditarik
kembali oleh pengendali dokumen yang bersangkutan, untuk
digantikan dengan yang baru.
4.6.2 Dokumen lama yang tidak berlBES (kadaluarsa) tidak boleh digunakan
untuk acuan/ rujukan kerja.
4.6.3 Jika diperlukan, dan dengan pengecualian, dokumen yang lama
mungkin tidak ditarik kembali, asalkan diberi tanda khusus sebagai
berikut :

DOKUMEN KADALUARSA
JANGAN DIPAKAI
BES-SOP-01
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 5 dari 5
No. Revisi : 0

4.7 Dokumen Eksternal


4.7.1 Dokumen dari luar perusahaan dicatat dalam Daftar Dokumen dan
diberi stempel
4.7.2 Bila terjadi perubahan (revisi) pada dokumen luar tersebut, maka
pengendali dokumen mengganti dokumen lama yang telah
didistribusikan.
4.7.3 Distribusi dokumen eksternal dikendalikan sesuai ketentuan yang
berlBES pada dokumen tersebut dan pemakaiannya di perusahaan.

5. Ketentuan Khusus
Tidak ada

6. Rekaman / Catatan Mutu


6.1. Master Dokumen (BES-F-09)
6.2. Daftar Dokumen Eksternal (BES-F-10)
6.3. Distribusi Dokumen (BES-F-11)
6.4. Berita acara pemusnahan dokumen (BES-F-13)
6.5. Pembuatan dan Perubahan Dokumen (BES-F-12)

7. Lampiran
Tidak Ada

8. Dokumen Terkait
Tidak Ada
SOP AUDIT INTERNAL
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-03


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Wakil
Ahmad
Oleh Manajemen

Disetujui Oleh Direktur Sahaili

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-03
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk mengatur tata cara melaksanakan kegiatan audit
internal, mencakup perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, tindaklanjut, dan
perbaikan.
2. Acuan
- Standar ISO 9001:2015 klausul 9.2
- Standar OHSAS 9001:2007 klausul 4.5.4
- Manual Mutu bagian 9.2
3. Definisi
- Audit : suatu kegiatan atau proses sistematis,terencana dan terdokumentasi
untuk mengumpulkan bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk
menentukan sejauh mana kriteria audit terpenuhi
- Ketidaksesuaian Audit : Temuan audit yang menunjukkan adanya bukti yang
menunjukkan penyimpangan atau ketidaksesuain terhadap kriteria audit
- Tindakan Koreksi : suatu proses tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki
ketidaksesuain agar tidak terulang kembali di masa mendatang.
- Auditor adalah seseorang yang melakukan proses audit.
- Auditee adalah yang bertanggung jawab dari bagian yang di audit.
- MR adalah Management Representative atau wakil manajemen.

4. Uraian Prosedur
4.1. Program Audit
4.1.1 Lead Auditor menyusun program audit tahunan (BES-F-16) dan jadwal
pelaksanaan audit untuk audit internal (BES-F-18) berdasarkan status
dan pentingnya proses / bagian yang termaksud dengan persetujuan MR.
Audit internal dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun.
4.1.2 Dalam jangka waktu setahun semua bagian/kegiatan harus pernah diaudit
dan audit harus mencakup semua aspek bagian atau kegiatan itu.
Bagian/kegiatan yang diaudit tidak boleh diaudit oleh seseorang dari
bagian/kegiatan itu sendiri.
BES-SOP-03
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

4.1.3 Audit internal ditujukan untuk melihat keefektifan pengembangan dan


penerapan sistem manajemen mutu dan safety, serta melihat peluang
untuk perbaikan.
4.1.4 Lingkup audit mencakup semua yang telah menjadi lingkup sistem
manajemen mutu, sedangkan kriteria audit mencakup klausul ISO
9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 yang sesuai dengan lingkup sistem
dan dokumentasi yang ditetapkan dalam sistem, seperti pedoman mutu
dan prosedur, termasuk kesesuaian dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
4.1.5 Program audit dan jadual pelaksanaan audit harus dikomunikasikan
kepada auditor dan auditee.
4.1.6 Pelaksanaan dan hasil audit ini di-review untuk menetapkan program audit
berikutnya.
4.2 Persiapan Audit
4.2.1 Lead Auditor menunjuk auditor (BES-F-20) sesuai dengan persyaratan
kemampuan/kompetensi auditor internal yang ditetapkan, dan disetujui
oleh MR. Tiap auditor haruslah seseorang yang telah mendapat pelatihan
dalam hal ketrampilan mengaudit.
4.2.2 Para auditor mempersiapkan daftar periksa audit (BES-F-17) dan dokumen
kerja lainnya di bawah koordinasi Lead Auditor.
4.3. Pelaksanaan audit
4.3.1. Auditor membuka kegiatan audit, dengan memastikan kesiapan bagian yang
akan diaudit sesuai jadual yang telah ditetapkan dan tersedianya segala
sesuatu yang dibutuhkan selama audit.
4.3.2. Auditor menghimpun dan memverifikasi informasi yang sesuai dengan cara :
- wawancara,
- pengamatan kegiatan,
- memeriksa dokumen, rekaman, dan data.
4.3.3. Auditor mencatat semua fakta dan bukti yang ditemukan dalam proses audit
dalam lembar Daftar Periksa Audit dan atau catatan lainnya (BES-F-17).
BES-SOP-03
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 3 dari 5
No. Revisi : 0

4.3.4. Kategori temuan dibagi menjadi 4 kriteria:


a. Major / kategori 1: Jika ditemukan ketidaksesuaian dalam prosedur
berupa tidak ditemukannya bukti pelaksanaan sama sekali dan berakibat
kegagalan sistem.
b. Minor / kategori 2: Jika ditemukan ketidaksesuaian dalam prosedur
berupa pelaksanaan yang dilakukan tidak konsisten.
c. Observasi : Jika ditemukan hal-hal yang merupakan potensi penyebab
ketidaksesuaian.
d. Area For Improvement : jika menemukan item saran
perbaikan berkesinambungan.
4.3.5. Ketidaksesuaian audit dituangkan dalam formulir Laporan Ketidaksesuaian
Audit (BES-F-17), dengan menuliskan fakta, bukti, dan kriteria audit. Hal ini
disampaikan kepada auditee agar dipahami dan dibuatkan rencana tindakan
koreksinya berikut jadwalnya.
4.3.6. Apabila auditee tidak dapat menentukan rencana koreksi, auditee
berkonsultasi dengan pimpinan kerja.
4.3.7. Auditee melaksanakan tindak lanjut sesuai jadwal & di-verifikasi/ di monitor
oleh auditor.
4.3.8. Jika verifikasi ini menunjukkan hasil yang negatif (tidak dapat menghilangkan
ketidaksesuaian dan penyebabnya), maka dapat dibuatkan laporan
ketidaksesuaian ulang.
4.3.9. Jika verifikasi ini menunjukkan hasil yang positif, maka Auditor memberi status
closed LKA hasil audit (BES-F-17).
4.4. Pelaporan dan Tindak lanjut
4.4.1. Lead Auditor menyusun rekapitulasi audit (BES-F-21) dan Wakil
Manajemen meninjau pelaksanaan audit beserta hasil-hasilnya.
4.4.2. Wakil Manajemen melaporkan hasil pelaksanaan audit dan tinjauannya
dalam rapat tinjauan manajemen.
4.4.3. Hasil tinjauan audit dijadikan rujukan dan umpan balik bagi penetapan
program / jadual audit berikutnya
BES-SOP-03
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 4 dari 5
No. Revisi : 0

5. Ketentuan Khusus
Tidak ada

6. Rekaman
6.1. Program Audit Tahunan (BES-F-16)
6.2. Daftar Auditor (BES-F-20)
6.3. Jadwal Pelaksanaan Audit (BES-F-18)
6.4. Daftar Periksa Audit (BES-F-19)
6.5. Laporan Ketidaksesuaian Audit (BES-F-17)
6.6. Rekapitulasi Hasil Audit (BES-F-21)

7. Dokumen Terkait
Tidak ada
SOP PENGENDALIAN PRODUK TIDAK SESUAI
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen AKU-SOP-04


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Wakil
Ahmad
Oleh Manajemen

Disetujui Oleh Direktur Sahaili

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-04
Tanggal : 21/09/2020 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0
BES-SOP-04
Tanggal : 21/09/2020 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk mengatur tata cara mengendalikan produk yang tidak
sesuai dengan persyaratan, mencakup penanganan ketidaksesuaian produk
konstruksi dan komplain pelanggan

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 8.7
- Manual Mutu bagian 8.7
- Standar OHSAS 18001:2007 klausul 4.5.3.2

3. Definisi
- Produk Tidak Sesuai adalah hasil konstruksi yang tidak memenuhi persyaratan
mutu yang ditetapkan.

4. Uraian Prosedur

4.1 Penanganan Produk/Hasil Konstruksi yang tidak sesuai


4.1.1 Produk konstruksi yang tidak sesuai dicatat dan
ditindak lanjuti penganganannya.
4.1.2 Ketidaksesuaian yang dikategorikan ringan, pelaksana harus memastikan
perbaikan dilakukan secepatnya agar ketidaksesuaian dapat dihilangkan.
4.1.3 Ketidaksesuaian yang dikategorikan berat, pelaksana melaporkan kepada
site manager atau manajer proyek yang menentukan penanganannya.
Pelaksana membuat laporan penanganan ketidaksesuaian.
4.1.4 Penanganan ketidaksesuain berat dapat berupa :
a. Perbaikan atas ketidaksesuaian tersebut dengan izin konsesi dari
wakil owner,
b. Perbaikan atas ketidaksesuaian tersebut tanpa izin konsesi dari wakil
owner,
c. Dibongkar dan dikerjakan ulang.
4.1.5 Laporan penanganan ketidaksesuaian produk harus mencantumkan
rincian ketidaksesuaian dan penangannnya, termasuk hasil pemeriksaan
ulang.
BES-SOP-04
Tanggal : 21/09/2020 Halaman 3 dari 5
No. Revisi : 0

4.1.6 Memastikan setiap Laporan Ketidaksesuaian di tindak lanjuti sampai


proses review atau pemeriksaan ulang

4.2 Penanganan Komplain Pelanggan


4.2.1 Komplain pelanggan terkait dengan produk atau hasil konstruksi harus
ditangani secepatnya.
4.2.2 Permintaan tindakan perbaikan dari pelanggan dikategorikan sebagi
komplain pelanggan.
4.2.3 Penanggung jawab proyek bertanggung jawab mengkoordinasikan
penanganan komplain pelanggan tersebut.

4.3 Pengendalian Rekaman

4.3.1 Rekaman atau catatan dari ketidaksesuaian produk / hasil konstruksi atau
komplain pelanggan dan penangananya dikendalikan dengan
menggunakan monitor laporan ketidaksesuaian (BES-NCR-002) Rev.01

5. Ketentuan Khusus
Tidak Ada

6. Rekaman
6.1. Laporan ketidaksesuaian dan tindakan koreksi (BES-NCR-001)
6.2. Monitor Laporan Ketidaksesuaian (BES-NCR-002)

7. Dokumen Terkait
Tidak ada
SOP TINDAKAN KOREKSI
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
No. Dokumen BES-SOP-05
No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur Sahaili

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-05
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk mengatur tata cara melakukan tindakan koreksi,
mencakup semua proses yang memerlukan prosedur ini.

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 10.2
- Manual Mutu bagian 10.2

3. Definisi
- Koreksi adalah tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang terjadi.
- Tindakan koreksi adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya ketidaksesuaian tersebut.
- Pencegahan adalah tindakan untuk menghilangkan potensi terjadinya
ketidaksesuaian sehingga ketidaksesuaian tersebut dapat di cegah.

4. Uraian Prosedur

4.1 Sumber Ketidaksesuaian


4.1.1 Ketidaksesuaian pada produk dapat berasal dari laporan pemeriksaan dan
pengujian, dari keluhan pelanggan, atau laporan lainnya.
4.1.2 Ketidaksesuaian juga dapat terjadi pada proses, material, kerusakan
mesin/peralatan, dan kesalahan metoda atau kesalahan manusia.
4.1.3 Ketidaksesuaian pada sistem dapat berasal dari kegiatan audit internal
atau eksternal, tinjauan manajemen, dan sumber lainnya.
4.1.4 Semua ketidaksesuaian itu dicatat dalam laporan penanganan
ketidaksesuain dan tindakan koreksi.
4.1.5 Potensi ketidaksesuaian juga di laporkan untuk mendapatkan tindakan
pencegahan
4.2 Analisa Masalah
4.2.1 Ketidaksesuaian yang ditemukan harus diselidiki penyebab
ketidaksesuaian tersebut.
4.2.2 Hasil penyelidikan dan analisa harus dicatat / direkam untuk dijadikan
sebagai rujukan di kemudian hari.
BES-SOP-05
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

4.3 Tindakan Koreksi


4.3.1 Hasil analisa disampaikan kepada yang berwenang seperti kepala bagian,
kepala proyek, atau direksi untuk memutuskan, tindakan koreksi apa
yang harus dilakukan, dan siapa yang bertanggung jawab, serta waktu
yang disediakan untuk menyelesaikannya.
4.3.2 Tindakan koreksi yang dilakukan dengan menghilangkan ketidaksesuaian
yang ditemukan dan menghilangkan penyebabnya untuk mencegah
terulangnya ketidaksesuain tersebut
4.3.3 Tindakan koreksi juga perlu mempertimbangkan efek dari tindakan yang
dilakukan. Ketersediaan sumber daya, termasuk faktor biaya dapat
dipertimbangkan dan bahkan dihitung untuk menentukan jenis tindakan
yang efektif.

4.4 Tinjauan keefektifan Tindakan


4.4.1 Setelah tindakan koreksi dilaksanakan maka dilakukan verifikasi oleh orang
yang berwenang atau yang ditunjuk.
4.4.2 Dalam verifikasi harus dinilai apakah tindakan koreksinya telah cukup
efektif dalam mencegah terulangnya ketidaksesuaian sejenis.
4.4.3 Uraian ketidaksesuaian, hasil penyelidikan, tindakan koreksi yang
dilakukan dan hasil verifikasi dicatat dalam laporan yang selanjutnya
dijadikan rekaman.

5. Ketentuan Khusus
Tidak Ada

6. Rekaman
6.1 Laporan Ketidaksesuaian, Tindakan Koreksi dan Pencegahan (BES-NCR-
001)
6.2 Daftar Ketidaksesuaian (BES-F-17)

7. Dokumen Terkait
Tidak ada
SOP TINDAKAN PENCEGAHAN
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-06


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Tanda Tangan
Jabatan Nama

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk mengatur tata cara melakukan tindakan pencegahan,
mencakup kegiatan yang memerlukan prosedur ini.
BES-SOP-06
Tanggal : 21/09/2020 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

2. Referensi S
- Standar ISO 9001:2015 klausul 10.2
- Manual Mutu bagian 10.2

3. Definisi
- Tindakan pencegahan adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab potensi
terjadinya ketidaksesuaian dan mencegah terjadinya ketidaksesuaian tersebut.

4. Uraian Prosedur

4.1 Ketidaksesuaian Potensial

4.1.1 Ketidaksesuaian potensial dapat dideteksi dari hasil analisa data, hasil
inspeksi, hasil audit, hasil tinjauan manajemen, hasil pengukuran
kepuasan pelanggan, dll.
4.1.2 Bagian terkait melakukan analisis terhadap informasi tersebut, dan
berusaha untuk menemukan penyebab potensial dari suatu
ketidaksesuaian potensial. Jika diperlukan, dapat menyertakan pihak-
pihak lain dan data-data sebelumnya yang diperkirakan dapat
memberikan masukan bagi analisisnya itu.
4.1.3 Hasil analisis itu dicatat dalam Laporan Tindakan Pencegahan dan
dilaporkan kepada orang yang memiliki wewenang untuk dapat
menentukan tindakan pencegahan yang diperlukan agar ketidaksesuaian
yang potensial itu tidak terjadi.

4.2 Tindakan Pencegahan

4.2.1 Tindakan pencegahan ditentukan dengan mempertimbahkan sumber


penyebabnya dan pelaksanaannya ditugaskan kepada bagian terkait
dengan kerangka waktu tertentu untuk penyelesaiannya.
4.2.2 Tindakan pencegahan dilakukan untuk mencegah terjadinya potensi
ketidaksesuain dan harus sesuai dengan pengaruh potensi masalah yang
akan ditimbulkannya.
4.2.3 Tindakan pencegahan selanjutnya dapat berupa kegiatan rutin ataupun
kegiatan insidential sesuai potensi masalah yang melekat.
BES-SOP-06
Tanggal : 21/09/2020 Halaman 3 dari 5
No. Revisi : 0

4.3 Tinjauan Efektivitas Tindakan


4.3.1 Setelah tindakan pencegahan dilaksanakan maka dilakukan verifikasi oleh orang
yang berwenang atau yang ditunjuk.
4.3.2 Dalam verifikasi harus dinilai apakah tindakan pencegahannya telah cukup
efektif dalam mencegah terjadinya potensi ketidaksesuaian.
4.3.3 Uraian potensi ketidaksesuaian, hasil penyelidikan, tindakan pencegahan yang
dilakukan dan hasil ver ifikasi dicatat dalam laporan yang selanjutnya dijadikan
rekaman.

5. Ketentuan Khusus

Tidak Ada

6. Rekaman
a. Laporan Ketidaksesuaian Potensial, Tindakan Koreksi dan Tindakan Pencegahan
(BES-NC-001)

7. Dokumen Terkait
Tidak ada

8. Riwayat Perubahan Dokumen


Tidak ada
SOP TINJAUAN MANAJEMEN
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-07


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-07
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk mengatur tata cara melakukan tinjauan manajemen,
mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan tindaklanjutnya.

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2008 klausul 9.3
- Standar OHSAS 18001:2007
- Manual Mutu bagian 9.3

3. Definisi
- Tinjauan Manajemen adalah kajian yang dilakukan oleh manajemen terhadap
sistem manajemen sesuai dengan jadwal yang ditentukan untuk menjamin
kesesuaian, kecukupan dan keefektifan secara berkesinambungan.

4. Uraian Prosedur

4.1 Rencana Kegiatan


4.1.1 Tinjauan manajemen dilaksanakan secara berkala setiap minimal 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun, dengan mengadakan rapat antar bagian yang
dihadiri oleh Direktur.
4.1.2 Wakil manajemen membuat jadwal rapat tinjauan manajemen dalam satu
tahun.
4.1.3 Wakil manajemen menyiapkan agenda rapat, membuat dan
menyampaikan undangan rapat kepada pihak-pihak yang terkait.
4.1.4 Setiap bagian terkait menyiapkan laporan yang akan dibahas sesuai
agenda rapat.

4.2 Pelaksanaan Kegiatan


4.2.1 Rapat tinjauan manajemen dipimpin oleh Direktur.
4.2.2 Rapat membahas laporan sesuai agenda yang ditetapkan, yaitu.
a) hasil dari audit,
b) umpan balik pelanggan,
c) kinerja proses dan kesesuaian produk,
BES-SOP-07
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

d) tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu,


e) perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu, dan
f) rekomendasi untuk peningkatan perbaikan.
g) tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya
h) hasil partisipasi dan konsultasi K3
i) pemenuhan peraturan perundangan K3

4.2.3 Hasil tinjauan manajemen berupa keputusan dan tindakan apapun yang
berkaitan dengan kemungkinan perubahan pada kebijakan, sasaran dan
unsur lain dari sistem manajemen terkait, konsisten dengan komitmen
untuk perbaikan berkelanjutan.
4.2.4 Hasil tinjauan manajemen dituangkan dalam notulen rapat. Notulen rapat
dan daftar hadir rapat menjadi rekaman yang harus dikendalikan.
4.2.5 Wakil manajemen menyampaikan salinan tinjauan manajemen kepada
pihak-
pihak terkait untuk ditindaklanjuti

4.3 Tindak Lanjut Tinjauan Manajemen


4.3.1 Setiap kepala bagian menindaklanjuti hasil keputusan tinjauan manajemen
sesuai bidangnya.
4.3.2 Wakil manajemen memonitor pelaksanaan tindaklanjut hasil keputusan
tinjauan manajemen, dan melaporkannya ke Direktur bila diperlukan.

5. Ketentuan Khusus
Tidak ada

6. Rekaman
a. Daftar Hadir Tinjauan Manajemen (BES-F-19)
b. Notulen Rapat Tinjauan Manajemen (BES-F-23

7. Dokumen Terkait
Tidak ada
SOP PELATIHAN DAN RECRUITMENT
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-08


No. Revisi 0
Tanggal BerlBES 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-08
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. Ruang Lingkup
Prosedur ini bertujuan untuk mengatur tata cara dalam menentukan kompetensi
yang diperlukan dari setiap pekerjaan, perencanaan dan pelaksanaan pelatihan,
serta evaluasinya.

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 7.2
- Manual Mutu bagian 7.2
- Standar OHSAS 18001:2007 Klausul 4.4.1 & 4.4.2

3. Definisi
- Kompetensi adalah kemampuan yang dipersyaratkan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai tanggung jawab dan wewenang yang ditentukan, mencBESp
syarat pendidikan, ketrampilan (skill), pengalaman, pelatihan, dan kepribadian.
- Pelatihan adalah kegiatan yang dilBESkan untuk meningkatkan kemampuan
pegawai, mencBESp kegiatan di kelas ataupun di luar kelas (seperti OJT, dsb.)

4. Uraian Prosedur

4.1 Kompetensi
4.1.1 Persyaratan kompetensi ditetapkan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan
tugas, tanggung jawab dan wewenang yang ditetapkan.
4.1.2 Setiap pegawai dinilai kompetensinya dibandingkan dengan persyaratan
yang ditetapkan pada pekerjaan yang diembannya.
4.1.3 Pegawai yang belum memenuhi syarat kompetensi yang disyaratkan akan
diusulkan untuk mendapatkan pelatihan atau tindakan lainnya yang
sesuai.
4.1.4 Personalia menyimpan dan mengupdate data dan dokumen setiap
pegawai sesuai kompetensi yang dimilikinya.

4.2 Pelatihan
4.2.1 Setiap kepala bagian dapat mengajukan usulan pelatihan kepada Direktur
untuk memenuhi syarat kompetensi atau untuk memenuhi kebutuhan
pekerjaan.
BES-SOP-08
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

4.2.2 Personalia membuat jadwal pelatihan berdasarkan usulan pelatihan yang


disetujui Direktur.

4.2.3 Personalia mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan dan mencatat /


menyimpan bukti-bukti pelaksanaan pelatihan.
4.2.4 Kepala bagian mengevaluasi hasil pelatihan yang telah diberikan kepada
pegawai bawahannya.
4.2.5 Evaluasi training Internal Audit dilBESkan oleh Management
Representative atau dari pihak luar perusahaan yang berkompeten.
4.2.6 Salah satu metode penilaian untuk mengetahui ke efektifan pelatihan dapat
menggunkan pre test dan post test.

4.3 Recruitment

Proses recruitment dijelaskan dalam diagram alur terlampir.

Catatan :

4.3.1 Proses recruitment harus melampirkan Surat Keterangan Sehat dari

Dokter

4.3.2 Permintaan karyawan dilaksanakan menggunakan Internal


Memorandumdan akan dilengkapi dengan struktur organisasi staff yang
bertugas.
5. Ketentuan Khusus
Tidak ada

6. Rekaman.
6. 1 Database Kompetensi (BES-HRD-001)
6. 2 Appraisal dan Evaluasi Kompetensi (BES-HRD-002)
6. 3 Pengajuan Penyesuaian Jabatan (BES-HRD-003)
6. 4 Training Request (BES-HRD-004)
6. 5 Jadwal/Schedule Pelatihan (Format Bebas)
6. 6 Daftar Hadir Pelatihan (BES-HRD-005)
6. 7 Evaluasi Pelatihan (BES-HRD-006 Rev.01)
BES-SOP-08
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 3 dari 5
No. Revisi : 0

6. 8 Application Form (BES-HRD-007)


6. 9 Test Form (BES-HRD-008)
6. 10 Result of Interview Form (BES-HRD-009)

7. Dokumen Terkait
Tidak ada.
SOP TINJAUAN PERSYARATAN DAN ESTIMASI
TENDER
PT. BATAM ELKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-09


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-09
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk memberi panduan dalam melakukan tinjauan
terhadap persyaratan produk, mencakup tinjauan persyaratan yang berasal dari
pelanggan dan persyaratan lainnya.

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 8.2
- Manual Mutu bagian 8.2

3. Definisi
- Tinjauan persyaratan adalah kegiatan terdokumentasi untuk mempelajari
persyaratan pelanggan yang tertuang dalam dokumen tender, kontrak atau
dokumen lainnya yang memuat persyaratan pelanggan.
- Estimasi dan Tender adalah kegiatan menuangkan persyaratan pelanggan
kedalam dokumen penawaran

4. Uraian Prosedur

4.1 Tinjauan Persyaratan Tender dan Kontrak


4.1.1 Team Marketing Estimate dan Tender mempelajari kesanggupan
perusahaan dalam memenuhi persyaratan tender, baik persyaratan
administratif maupun persyaratan teknis.
4.1.2 Direktur memutuskan keikutsertaan tender dengan mempertimbangkan
kesanggupan perusahaan dalam memenuhi persyaratan.
4.1.3 Tender dan Estimate Team mengolah dokumen tender kedalam dokumen
penawaran.
4.1.4 Tinjauan terhadap persyaratan pelanggan dalam proses tender dan kontrak
didokumentasikan dan dijadikan rekaman.

5. Ketentuan Khusus

Mekanisme atau proses pelelangan dan tender sepenuhnya mengikuti aturan pihak yang
mengadakan lelang dan tender.

6. Rekaman
6.1. Form Estimate (BES-MET-001)
BES-SOP-09
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

6.2. Form Duct Calculating (BES-MET-002)


6.3. Form Serah Terima Dok Tender (BES-MET-003)
6.4. Tinjauan Persyaratan (BES-MET-004)
6.5. Monitoring Tender (BES-MET-005)
6.6. Perencanaan Tender (BES-MET-006)
6.7. Daftar Periksa Mutu (BES-QC-001)

7. Lampiran
Lampiran Prosedur Tinjauan Persyaratan, Estimasi dan Tender

8. Dokumen Terkait
Tidak ada
SOP PEMBELIAN
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-10


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELKETRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-10
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk memberi panduan dalam melaksanakan kegiatan
pembelian, mencakup pemilihan supplier dan subkon, proses pembelian, dan
pemeriksaan produk yang dibeli.

2. Reeferensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 8.4
- Standar OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.6
- Manual Mutu bagian 8.4

3. Definisi
- Pemasok atau supplier adalah pihak yang memasok barang atau jasa ke
perusahaan.
- Subkon adalah pihak yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan
pekerjaan atas nama perusahaan.

4. Uraian Prosedur

4.1 Pemilihan dan Evaluasi Pemasok


4.1.1 Bagian Pembelian mencari informasi tentang pemasok barang dan jasa
yang dibutuhkan.
4.1.2 Bagian Pembelian memilih pemasok yang memenuhi persyaratan yang
mencakup : harga, kualitas barang atau jasa, kemampuan pemasok
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan, dan syarat pembayaran.
4.1.3 Pemasok yang memenuhi persyaratan akan dipilih untuk transaksi
pembelian dan dicantumkan dalam Daftar Pemasok Terseleksi.
4.1.4 Kinerja pemasok dievaluasi selama memasok barang atau jasa. Pemasok
yang tidak dapat memenuhi persyaratan pembelian secara fatal / major
akan dipertimbangkan untuk dicoret dari Daftar Supplier Terseleksi.
4.1.5 Pemasok (suplier) di nilai oleh proyek dengan mengirim angket kepuasan
proyek dan hasil dari penilaian tersebut di buatkan daftar penilaian :
1.) Untuk pemasok (suplier) yang memberikan kepuasan nilai 100%-70%
kepada proyek maka pemasok (suplier) akan berlanjut
orderan/pembelian.
BES-SOP-10
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

2.) Untuk pemasok (suplier) yang memberikan kepuasan nilai 69%-40%


kepada proyek maka pemasok (suplier) akan kami lakukan evaluasi
kurang lebih selama satu tahun.
3.) Untuk pemasok (suplier) yang memberikan kepuasan nilai 39%-20%
kepada proyek maka pemasok (suplier) tidak akan kami order lagi.

4.2 Dokumen Pembelian


4.2.1 Bagian Pembelian mengisi dokumen pembelian barang yang berisi
persyaratan pembelian, seperti spesifikasi dan jumlah barang yang dibeli,
alamat kirim, dll. Dokumen pembelian ini harus diperiksa dan disetujui
oleh yang berwenang sebelum disampaikan ke pemasok.
4.2.2 Bila pembelian barang dilakukan secara langsung atau tanpa dokumen
pembelian, maka logistik harus mencatatnya dan menyimpan bukti
pembelian.
4.2.3 Manajer proyek membuat dokumen perjanjian kerja dengan subkon, seperti
dalam bentuk kontrak atau lainnya.
4.2.4 Dokumen pembelian dan perjanjian dijadikan acuan untuk pemeriksaan
barang / pekerjaan dan untuk keperluan pemabayaran.

4.3 Pemeriksaan

4.3.1 Bagian Pembelian melakukan pemeriksaan barang yang dibeli sesuai


persyaratan pembelian yang tecantum dalam dokumen pembelian atau
catatan pembelian.

4.3.2 Barang yang tidak memenuhi persyaratan (seperti kesalahan barang, tidak
sesuai spesifikasi, kerusakan, kurang jumlahnya, dll.) akan diinformasikan
ke pemasok untuk permintaan penggantian atau lainnya.

4.3.3 Manajer proyek memantau progress dan melakukan pemeriksaan hasil


pekerjaan yang dilaksanakan oleh subkon. Bila ditemukan subkon tidak
memenuhi persyaratan (seperti keterlambatan, kesalahan pengerjaan,
dll.) maka akan diinformasikan ke subkon untuk ditindaklanjuti.

4.3.4 Hasil dari pemantauan dan pemeriksaan di atas dijadikan acuan untuk
mengevaluasi pemasok dan subkon.
BES-SOP-10
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 3 dari 5
No. Revisi : 0

5. Ketentuan Khusus

5.1. Proses pemilihan tidak berlaku bila pemasok dan subkon ditetapkan atau
ditunjuk oleh pemilik proyek, namun evaluasinya tetap dilakukan untuk
dilaporkan ke pemilik proyek bila diperlukan.
5.2. Mekanisme pemilihan subkon tergantung dari besar kecilnya nilai pekerjaan.
5.3. Pemilihan pemasok barang tidak dilakukan untuk pembelian langsung, seperti
pembelian barang yang dapat diperoleh di sembarang pemasok dengan
kualitas barang yang sejenis.
5.4. Mekanisme lain yang berkaitan dijelaskan dalam diagram alur terlampir.
5.5. Perbandingan pemilihan supplier untuk pembuatan PO minimal 2 (dua)
supplier, kecuali supplier agent tunggal (supplier satu satunya).
5.6. Penyimpanan document jaminan produc/garansi disimpan sementara oleh
bagian pembelian, kemudian diserahkan aslinya ke proyek sebagai lampiran
document serah terima dan sebelumnya di copy (di file)

6. Rekaman
6.1. Catatan seleksi pemasok barang (BES-PROC-005)
6.2. Daftar pemasok terseleksi (BES-PROC-006)
6.3. Purchase Order (BES-PROC-002)
6.4. Request Order (BES-PROC-001.Rev.01)
6.5. Surat Jalan (BES-PROC-003)
6.6. Material Stock Report (BES-PROC-004)
6.7. Daftar Sarana dan Peralatan (BES-PROC-007)
6.8. Catatan pemeriksaan (Format bebas)
6.9. Angket Kepuasan Proyek (BES-PROC-008)

7. Dokumen Terkait
Tidak ada
SOP PENGENDALIAN SARANA DAN PERALATAN
KERJA
PT. BATAM ELKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-12


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-12 Halaman 2
Tanggal : 21/09/2021
No. Revisi : 0 dari 5

PROSEDUR PENGENDALIAN PERALATAN KERJA

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk memberi panduan dalam pengendalian sarana dan
peralatan yang digunakan untuk bekerja, mencakup peralatan kerja, sarana
tranportasi, fasilitas kantor, dan alat ukur

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 7.1
- Manual Mutu bagian 7.1

3. Definisi
- Alat kerja adalah peralatan yang di gunakan dalam kerja lapangan, workshop,
manufaktur. Seperti gerinda, bor, pemotong pipa, termasuk alat kerja bantu seperti
gergaji, dll.
- Sarana kerja yang harus di kendalikan dalam prosedur ini adalah server untuk
sarana kerja seperti komputer meja, kursi, AC, diatur dalam prosedur ini namun
tidak terkait langsung.
- Alat ukur adalah peralatan yang memiliki parameter & digunakan untuk
mengetahui nilai /besaran parameter tersebut.
- Kalibrasi adalah memperbandingkan nilai penunjukan suatu alat ukur dengan
besaran master kalibrasi.
- verifikasi adalah memperbandingkan nilai penunjukan suatu alat ukur dengan
besaran pada alat ukur terkalibrasi.

4. Uraian Prosedur

4.1 Pengendalian alat kerja


4.1.1 Alat kerja harus dicatat dalam daftar sarana & peralatan..
4.1.2 Alat kerja harus diuji kelayakannya minimal setahun sekali, atau pada awal
proyek.
4.1.3 Alat kerja yang dinyatakan layak harus di beri tanda, sementara yang tidak
layak harus di pisahkan.
4.1.4 Daftar sarana harus di update berkaitan dengan hasil pengujian & pembelian
alat kerja baru.
BES-SOP-12 Halaman 3
Tanggal : 21/09/2021
No. Revisi : 0 dari 5

4.1.5 Alat kerja baru dinyatakan layak dalam rentang waktu 1 tahun untuk kemudian di
uji lagi kecuali alat khusus dan atau kondisi khusus.
4.1.6 Alat khusus & kondisi khusus pengendaliannya dilakukan khusus.

4.2 Pengendalian Alat Ukur


4.2.1 Semua alat ukur di catat dalam daftar sarana dan peralatan alat ukur.
4.2.2 Penentuan jadwal kalibrasi / verifikasi ditentukan berdasarkan kepentingan alat
ukur.
4.2.3 Metode verifikasi merujuk kepada instruksi kerja.
4.2.4 Alat ukur yang di gunakan harus yang berstatus OK.
4.3 Pengendalian Server
4.3.1 Server harus di pastikan dapat menyimpan data dengan baik.
4.3.2 Harus dilakukan perawatan berkala terhadap server berkenaan dengan sistem
penyimpanan, back up, penyortiran file, malware, dan hal lain yang di anggap
perlu.

5. Rekaman
6.1. Daftar Sarana dan Peralatan (RSM-PROC-007)
6.2. Catatan pemeliharaan dan perbaikan (Format bebas)
6.3. Catatan pemakaian dan peminjaman (Format bebas)
6.4. Dokumen kalibrasi alat ukur (Format bebas)
6.5. Rekaman perawatan server (Format bebas)

6. Dokumen Terkait
Tidak ada

7. Riwayat Perubahan Dokumen


Tidak ada
SOP PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-11


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-11
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk memberi panduan dalam perencanaan dan
pemantauan suatu proyek, mencakup proyek yang dikerjakan sendiri atau yang
disubkon-kan.

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 8.5, 9.1
- Manual Mutu bagian 8.5, 9.1
- Standar OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.6

3. Definisi
- Proyek adalah kegiatan pelaksanaan hingga serah terima suatu proyek
berdasarkan suatu kontrak atau perjanjian lainnya dengan pemberi kerja.

4. Uraian Prosedur

4.1 Organisasi Proyek


4.1.1 Direktur Menunjuk Project Coordinator dan Project Manager Penanggung
Jawab Project.
4.1.2 Project Coordinator dan Manajer proyek/Manajer Lapangan membentuk
organisasi proyek berdasarkan besar kecilnya proyek dan tingkat
kesulitannya, selanjutnya mengajukan persetujuan ke manajemen, dan
melakukan recruitment melalui HRD.

4.2 Perencanaan Proyek


4.2.1 Manajer proyek/Manajer Lapangan di bantu oleh tim proyek menyiapkan
Project Plan / perencanaan proyek, yang diantaranya berupa :
- QA Plan : berupa jaminan mutu dari sisi pelaksanaan management
system & prosedur mutu, termasuk didalamnya kebijakan dan
sasaran.
- Execution Plan: Jadwal pelaksanaan
- Procurement Plan berupa jadwal material utama & peralatan,
- Human Resource plan berupa jadwal man power
- Engineering Plan: berupa Metode Kerja,
BES-SOP-11
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

- QC Plan : berupa jaminan mutu dari sisi produk dan sistim


pengujiannya, yang diwujudkan dalam Form Rencana Inspeksi dan
Testcomm beserta lampiran formnya.
- Safety Plan : berupa jaminan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di proyek termasuk didalamnya Job Safety Analysis
proyek, Struktur Organisasi K3 Proyek, Sasaran K3, Programme K3,
Nomor
Telpon Penting, ERP (Emergency Response Plan) / Rencana
Tanggap Darurat Proyek
4.2.2 Manajer proyek/ManajerLapangan melakukan perencanaan dan
koordinasi berdasarkan Project Plan melalui pertemuan-pertemuan
internal.

4.3 Pemilihan dan Evaluasi Subkon


4.3.1 Manajer proyek/ Manajer Lapangan mencari informasi tentang subkon
yang dibutuhkan.
4.3.2 Manajer proyek/ Manajer Lapangan dan tim proyek memilih subkon yang
memenuhi persyaratan yang mencakup : pengalaman, harga, dan
jaminan atau referensi. Untuk pekerjaan yang membutuhkan teknologi
tinggi ditambahkan persyaratan tentang kualifikasi personil dan peralatan
yang dimiliki.
4.3.3 Subkon yang memenuhi persyaratan akan dipilih dan dicatat dalam
Daftar Subkon Terseleksi.
4.3.4 Kinerja subkon akan dievaluasi selama melaksanakan pekerjaan yang
diberikan. Subkon yang tidak dapat memenuhi persyaratan yang
ditentukan secara fatal / major akan dicoret dari Daftar Subkon Terseleksi.

4.4 Pemantauan Proyek


4.4.1 Manajer lapangan memantau kegiatan di proyek sehari-hari mengacu
kepada rencana kerja mingguan dan jadwal pelaksanaan proyek ( AKU-
MP-007 & AKUMP-008 )
4.4.2 Pelaksana lapangan membuat laporan harian yang diserahkan kepada
manajer lapangan.
BES-SOP-11
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 3 dari 5
No. Revisi : 0

4.4.3 Manajer lapangan mengkoordinasikan penanganan masalah yang timbul


di lapangan, termasuk melakukan komunikasi dengan pihak luar.
4.4.4 Manajer lapangan membuat laporan kemajuan proyek yang diserahkan
kepada manajer proyek.
4.4.5 Manajer proyek melaporkan kemajuan proyek dan hasil-hasilnya kepada
manajemen dan pemberi tugas.

4.5 Pemeriksaan dan Perbaikan

4.5.1 Tim pemeriksa melakukan pemeriksaan dari pekerjaan konstruksi yang


telah dilaksanakan dengan mengacu kepada persyaratan yang telah
disepakati dengan pemberi tugas.
4.5.2 Hasil konstruksi yang tidak memenuhi persyaratan (tidak sesuai atau
cacat) di tangani sesuai prosedur pengendalian produk tidak sesuai
(AKU-PM-03).
4.5.3 Manajer lapangan mengkoordinasikan perbaikan terhadap hasil
konstruksi yang tidak memenuhi persyaratan.

4.6 Umpan Balik Pelanggan

4.6.1 Manajer proyek atau manajer lapangan berkewajiban untuk menerima dan
menanggapi umpan balik customer atau wakil customer, seperti keluhan,
permintaan pekerjaan tambah kurang, dsb.

4.6.2 Selama proyek berlangsung, setidaknya dilakukan pemantauan kepuasan


customer 1 (satu kali) yang dilakukan dengan pengajuan pertanyaan
(quisoner) kepada customer atau yang mewakilinya.

4.6.3 Manajer proyek mempelajari atau manganalisa data dari umpan balik
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dari tiap-tiap
proyek. Selanjutnya manajer proyek melaporkannya kepada manajemen
untuk tindakan lebih lanjut.

5. Ketentuan Khusus

5.1. Dokumen perencanaan proyek dan catatan pemantauan proyek


disesuaikan dengan kondisi proyek atau mengikuti customer bila diminta.
BES-SOP-11
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 4 dari 5
No. Revisi : 0

5.2. Proses proses lain yang berkaitan dengan mekanisme proyek dijelaskan
dalam flowchart terlampir.

6. Rekaman
6.1. Jadwal Pelaksanaan Proyek (Format bebas)
6.2. Minutes Meeting (BES-MTG-01)
6.3. List Shop Drawing (BES-ENG-001).
6.4. List Material Approval (BES-ENG-002)
6.5. Material Approval Request (BES-ENG-003)
6.6. Laporan Harian (BES-ENG-004)
6.7. Variation Price Request (BES-ENG-005)
6.8. Form Seleksi Subkon (BES-MP-001)
6.9. Daftar Subkon Terseleksi (BES-MP-002)
6.10. Seleksi Ulang Subkon (BES-MP-003)
6.11. Laporan Mingguan Proyek (BES-MP-004)
6.12. Laporan Bulanan Proyek (BES-MP-005)
6.13. Progress Bulanan (Format Bebas)
6.14. Daftar Periksa Mutu (BES-QC-001)
6.15. Kuisoner Kepuasan Pelanggan (BES-CSQ-01)
6.16. Form Action plan & Manpower (BES-MP-007)
6.17. Evaluasi terhadap Subkontraktor (AKU-MP-008)

7. Dokumen Terkait
Instruksi Kerja Pembuatan QC Plan (AKU-IK-QC-001)
SOP PENGENDALIAN SARANA DAN PERALATAN
KERJA
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-12


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-12 Halaman 2
Tanggal : 21/09/2021
No. Revisi : 0 dari 5

PROSEDUR PENGENDALIAN PERALATAN KERJA

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Prosedur ini bertujuan untuk memberi panduan dalam pengendalian sarana dan
peralatan yang digunakan untuk bekerja, mencakup peralatan kerja, sarana
tranportasi, fasilitas kantor, dan alat ukur

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 7.1
- Manual Mutu bagian 7.1

3. Definisi
- Alat kerja adalah peralatan yang di gunakan dalam kerja lapangan, workshop,
manufaktur. Seperti gerinda, bor, pemotong pipa, termasuk alat kerja bantu seperti
gergaji, dll.
- Sarana kerja yang harus di kendalikan dalam prosedur ini adalah server untuk
sarana kerja seperti komputer meja, kursi, AC, diatur dalam prosedur ini namun
tidak terkait langsung.
- Alat ukur adalah peralatan yang memiliki parameter & digunakan untuk
mengetahui nilai /besaran parameter tersebut.
- Kalibrasi adalah memperbandingkan nilai penunjukan suatu alat ukur dengan
besaran master kalibrasi.
- verifikasi adalah memperbandingkan nilai penunjukan suatu alat ukur dengan
besaran pada alat ukur terkalibrasi.

4. Uraian Prosedur

4.1 Pengendalian alat kerja


4.1.1 Alat kerja harus dicatat dalam daftar sarana & peralatan..
4.1.2 Alat kerja harus diuji kelayakannya minimal setahun sekali, atau pada awal
proyek.
4.1.3 Alat kerja yang dinyatakan layak harus di beri tanda, sementara yang tidak
layak harus di pisahkan.
4.1.4 Daftar sarana harus di update berkaitan dengan hasil pengujian & pembelian
alat kerja baru.
BES-SOP-12 Halaman 3
Tanggal : 21/09/2021
No. Revisi : 0 dari 5

4.1.5 Alat kerja baru dinyatakan layak dalam rentang waktu 1 tahun untuk kemudian di
uji lagi kecuali alat khusus dan atau kondisi khusus.
4.1.6 Alat khusus & kondisi khusus pengendaliannya dilakukan khusus.

4.2 Pengendalian Alat Ukur


4.2.1 Semua alat ukur di catat dalam daftar sarana dan peralatan alat ukur.
4.2.2 Penentuan jadwal kalibrasi / verifikasi ditentukan berdasarkan kepentingan alat
ukur.
4.2.3 Metode verifikasi merujuk kepada instruksi kerja.
4.2.4 Alat ukur yang di gunakan harus yang berstatus OK.
4.3 Pengendalian Server
4.3.1 Server harus di pastikan dapat menyimpan data dengan baik.
4.3.2 Harus dilakukan perawatan berkala terhadap server berkenaan dengan sistem
penyimpanan, back up, penyortiran file, malware, dan hal lain yang di anggap
perlu.

5. Rekaman
6.1. Daftar Sarana dan Peralatan (AKU-PROC-007)
6.2. Catatan pemeliharaan dan perbaikan (Format bebas)
6.3. Catatan pemakaian dan peminjaman (Format bebas)
6.4. Dokumen kalibrasi alat ukur (Format bebas)
6.5. Rekaman perawatan server (Format bebas)

6. Dokumen Terkait
Tidak ada

7. Riwayat Perubahan Dokumen


Tidak ada
SOP MUTU PROYEK DAN QUALITY CONTROL
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-13


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-13
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Menetapkan pengendalian mutu di proyek.

2. Referensi
- Standar ISO 9001:2015 klausul 8.1, 8.5
- Manual Mutu bagian 8.1, 8.5
- Standar OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.6

3. Definisi
- Quality Control adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan kualitas dari
segi produk yang akan di serah terimakan kepada pemilik mulai dari input,
proses pelaksanaannya hingga produk siap di serahterimakan.

4. Uraian Instruksi

4.1 Incoming Material Quality Control


4.1.1 Stok Keeper memeriksa critical point material utama maupun material
bantu yang sesuai dengan spesifikasi.
4.1.2 Penetapan critikal point material utama dipertimbangkan terutama dari
kemungkinan mengalami:
a. Kegagalan yang mungkin menimbulkan bahaya terhadap manusia
contoh :. Spesifikasi Tekanan kerja (biasanya dilihat di name plate
peralatan) tidak sama dengan instalasi yang disediakan, untuk panel
misal baut2 koneksi kendor mengakibatkan percikan api, yang
merupakan Safety aspek yang pertama perlu di periksa.
b. Kegagalan yang dapat merusak peralatan utama itu sendiri dan
Installasi lainnya. Contoh tegangan peralatan lebih rendah dari power
yang tersedia, bisa terbakar.
c. Ketidaksesuaian terhadap instalasi, contoh: Name Plate berbeda,
ukuran/dimensi berbeda, bentuk berbeda dll, bisa jadi spesifikasi
sistem yang dibutuhkan tidak sama dengan yang sudah terinstall,
sehingga bisa berakibat merubah instalasi.

d. Berpengaruh pada lifetime equipment. Contoh : koneksi yang tidak


baik di bagian utama peralatan, baut kendor, karat .
BES-SOP-13
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

e. Secara visual berpengaruh pada estetika, terutama pada peralatan


utama yang dipasang di ruang expose/ terbuka / publik area.
f. Spesifikasi khusus berdasarkan User Requirment.
4.1.3 Stock keeper memeriksa kesesuaian material yang tiba terhadap spec
pada copy RO/PO.
4.1.4 Apabila material yang tiba sudah sesuai, maka stok keeper menyatakan
OK & Approval.
4.1.5 Apabila material tidak sesuai, maka stok keeper menolak sesuai spec
dari RO/PO/Surat jalan.

4.2 In Proses Quality Control


4.2.1 SPV/ Engineer menetapkan critical point masing-masing proses.
4.2.2 Penetapan critikal point installasi dipertimbangkan dari :
4.2.3.1. Segi waktu pelaksanaan:
a. Pada saat installasi mok up (awal), termasuk jika ada perubahan.
b. Berkala mingguan agar deviasi dari standar dapat diminimalisir
c. Pada saat bagian dari suatu sistem telah selesai (test parsial)
4.2.3.2. Segi item pekerjaan yang beresiko :
a. Menimbulkan bahaya terhadap manusia contoh : salah koneksi
yang dapat mengakibatkan arus listrik ke area yang dapat
tersentuh langsung, salah pemilihan material di bawah spesifikasi
seharusnya , sehingga dapat terbakar.
b. Kegagalan yang mungkin menimbulkan kerusakan material utama,
contoh hubung singkat di instalasi sehingga ketika running,
material utama rusak.
c. Kegagalan yang mungkin menimbulkan kerugian biaya lain,
contoh: kesalahan dalam melaksanakan metode kerja, sehingga
perlu diulang lagi, ganti material.

d. Mengurangi life time sistem. Contoh: masalah di kemudian karena


material yang dipakai kualitasnya tidak bagus, cara pemakaian
material yang tidak sesuai, sehingga ketahanan sambungan pipa
yang kurang dsb.
BES-SOP-13
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 3 dari 5
No. Revisi : 0

e. Mengurangi unsur estetika seperti kerapihan, terutama di area


expose / terbuka / area public.
4.2.3 SPV/Engineer melakukan pengujian/cek critical point berdasar gambar
teknis/ instalasi.
4.2.4 SPV/Engineer memberi paraf & status OK/NO pada item-item critical point.

4.3 Out Going Quality Control, Test & Commisioning & BAST
4.3.1 SPV /Engineer melaksanankan testing commissioning sesuai dengan
User Acceptance untuk memastikan sistem yang diserahterimakan
sesuai dengan persyaratan pelanggan dan atau ada persyaratan
lainnya.
4.3.2 SPV/Engineer memastikan pelaksanaan tescom, melakukan approval
bersama user dengan lembar tescom/BAST.
4.3.3 SPV/Engineer mendokumentasikan hasil tescom/BAST baik OK
approved ataupun NO (form tescom/BAST)
4.3.4 Hasil tescom/BAST yang NO harus di ulang dengan fokus kepada no
point.

5. Dokumen Terkait
a. Spesifikasi project Requirment
b. Request Order / Purchase Order
c. Surat Jalan
d. Gambar teknis Instalasi
e. Jadwal Instalasi proyek
f. Jadwal Tescom & BAST
g. Form TestCom
SOP KEPUASAN PELANGGAN
PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

No. Dokumen BES-SOP-14


No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 21 September 2021

Jabatan Nama Tanda Tangan

Disusun Oleh Bagian Mutu Arif Budiyono

Diperiksa Oleh Wakil Manajemen Ahmad

Disetujui Oleh Direktur SAHAILI

Dokumen ini milik PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO dan tidak boleh disalin atau
digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan
manajemen PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO
BES-SOP-13
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 1 dari 5
No. Revisi : 0

1. TUJUAN
1.1. Memberikan pedoman pengukuran kepuasan pelanggan sesuai dengan
dengan persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 serta kebutuhan
internal organisasi agar:
1.1.1. Metode untuk menilai persepsi pelanggan atas layanan dan
produk/jasa organisasi ditetapkan.
1.1.2. Persepsi kepuasan pelanggan atas layanan dan produk/jasa
organisasi dinilai secara berkala.
1.2. Penetapan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan persepsi kepuasan
atas layanan dan produk organisasi ditetapkan dan diterapkan secara efektif

2. RUANG LINGKUP
2.1. Penyusunan Rencana Survey Kepuasan Pelanggan.
2.2. Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan
2.3. Penetapan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan persepsi kepuasan
pelanggan.
2.4. Evaluasi efektivitas pelaksanaan tindakan perbaikan.
2.5. Penetapan dan pemeliharaan catatan yang sesuai untuk penilaian persepsi
kepuasan pelanggan, tindakan perbaikan, dan evaluasi efektivitas
pelaksanaan tindakan perbaikan.
2.6. Prosedur ini hanya berlaku di lingkungan PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

3. DEFINISI
3.1. Persepsi kepuasan pelanggan adalah tanggapan pelanggan apakah
organisasi telah memenuhi persyaratan atau harapan pelanggan atau belum.
3.2. Penilaian atas persepsi pelanggan mencakup masukan dari berbagai sumber
seperti survey kepuasan pelanggan, masukan dan keluhan pelanggan,
sanggahan atas pembayaran ke pihak III, ucapan selamat atau penghargaan
dari pelanggan.
BES-SOP-13
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 2 dari 5
No. Revisi : 0

4. REFERENSI
4.1. ISO 9001:2015 Klausul 9.1.2
4.2. Manual Mutu & K3 PT. BATAM ELEKTRIK SOLUSINDO

5. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN WEWENANG

5.1. Koordinator Proyek bertanggungjawab dalam melakukan / melaksanakan survey


kepuasan pelanggan
5.2. Management Representative (MR) bertanggungjawab melakukan finalisasi
rekap/perhitungan hasil survey kepuasan pelanggan dari seluruh wilayah
5.3. Management Representative (MR) memastikan pelaksanaan survey kepuasan
pelanggan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
5.4. Document Control (DC) memelihara dan menyimpan hasil pelaksanaan survey
kepuasan pelanggan

6. PROSEDUR
6.1. Direktur
6.1.1. Memutuskan apakah Pertanyaan Untuk Kepuasan Pelanggan yang
telah dibuat telah cukup untuk mendapatkan data tingkat kepuasan
pelanggan.
6.1.2. Pertanyaan Untuk Kepuasan Pelanggan tersebut diserahkan kepada
manajer proyek untuk ditindaklanjuti.

6.2. Manajer Proyek


6.2.1. Pertanyaan Untuk Kepuasan Pelanggan yang telah dibuat Direktur
dikirimkan kepada pelanggan melalui tatap muka, telepon, e-mail ,
surat untuk meminta tanggapannya atau dapat juga melalui akses
website.
6.2.2. Mengumpulkan jawaban Pertanyaan Untuk survey Kepuasan
Pelanggan dari pelanggan .
6.2.3. Hasil survey yang telah terkumpul dikirim kepada Management
representative (MR) setiap akhir bulan.
6.2.4. Management representative (MR)
Menganalisa tingkat kepuasan pelanggan dari survey yang telah
dilakukan dengan menggunakan Analisa Kepuasan Pelanggan
6.2.5. Membuat laporan hasil survey
BES-SOP-13
Tanggal : 21/09/2021 Halaman 3 dari 5
No. Revisi : 0

6.2.6. Mengajukan dan mendiskusikan laporan hasil survey kepada


departemen terkait dan top manajemen

6.3. Metode Perhitungan


Metode perhitungan pengukuran kepuasan pelanggan menggunakan skala Likert

6.3.1. Pernyataan Kuesioner merupakan pernyataan positif dengan 5


permbagian:
Skor 1. Sangat Puas
Skor 2. Puas
Skor 3. Kurang Puas
Skor 4. Tidak Puas
Skor 5. Sangat Tidak Puas
6.3.2. Metode Perhitungan Kuesioner
Nilai = T x Pn
T = Total jumlah panelis/pelanggan
Pn = Pilihan angka skor Likert
6.3.3. Metode Perhitungan Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Index % = Total skor / Y x 100
Y = Skor tertinggi Likert x jumlah panelis
X = Skor terendah Likert x jumlah panelis
6.3.4. Interval Index
0%-19,99 % = Sangat Buruk
20%-39,99% = Buruk
40%-59,99% = Cukup
60%-79,99% = Baik
80%-100% = Sangat Baik

6.4. Document Control


6.4.1. Menyimpan dan memelihara salinan/rekaman dokumen terkait
beserta dokumen pendukungnya.

7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. BES`-F-37 Formulir Survey Kepuasan Pelanggan

Anda mungkin juga menyukai