Anda di halaman 1dari 12

KEMISKINAN

INTOLERANSI
KORUPSI, KOLUSI, DAN
NEPOTISME
Oleh:
Dita Iqlima, S.Pd
XI SMA Negeri 5 Semarang
quote of the day
“Cara paling mendasar dan kuat untuk terhubung dengan orang lain adalah
dengan mendengarkan. Cukup Dengarkan. Mungkin hal terpenting yang bisa kita
berikan kepada orang lain adalah perhatian kita”

Rachel Naomi Remen


tujuan pembelajaran
Peserta didik dapat mengidentifikasi ragam permasalahan sosial
(kemiskinan, intoleransi, dan korupsi, kolusi, dan nepotisme
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )

KEMISKINAN

Tidak bisa mempertahankan skala


hidup
Bentuk kemiskinan menurut
Sumodiningrat, dkk secara sosio
ekonomis: kemiskinan absolut
(tidak bisa mencukupi kebutuhan
hidup) dan kemiskinan relatif
(dilihat berdasarkan
perbandingan)
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )

KEMISKINAN

Bentuk kemiskinan sekaligus faktor


penyebab: kemiskinan natural
(alami), kultural (budaya), struktural
(faktor buatan manusia)
Faktor penyebab kemiskinan: faktor
pribasi (penyakit), geografis (iklim
dan cuaca), ekonomi (tidak merata),
dan sosial (pendidikan)
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )

KEMISKINAN

Dampak: meningkatknya angka


putus sekolah dan menurunnya
tingkat kesehatan masayrakat
Strategi: perlindungan sosial
(Program Simpanan Keluarga
Sejahtera, Program Indonesia Pintar,
dan Program Indonesia Sehat)
INTOLERANSI

Intoleransi: ketiadaan tenggang rasa, tidak menghargai


Berkaitan dengan primordialisme dan etnosentrisme
Primordialisme: paham yang berpegang teguh pada hal-hal yang
melekat pada diri individu --> sulit menerima sesuatu yang
berasal dari luar kelompoknya
Etnosentrisme: berlebihan, fantasime --> menolak nilai-nilai dan
kebudayaan etnis lain
Bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila terutama sila ke 3
KORUPSI, KOLUSI, DAN
NEPOTISME
KORUPSI
Korupsi: penyalahgunaan kekuasaan publik (pencurian atau
penggelapan uang, penyelahgunaan wewenang, dan ketidakadilan
Faktor (Ilham Gunawan): Kemiskinan, Kurangnya pemahaman dan
pengalaman akan ajaran agama dan etika, Lemahnya pengaruh
pendidikan, Ketiadaan atau lemahnya kepemimpinan dalam poisisi-
posisi strategis, Sanksi hukum yang lemah, Pengaruh kolonialisme atau
penjajahan, Langkanya lingkungan yang bersih dari korupsi
Pola-pola korupsi: Konvensional, Pemalsuan dokumen, Komisi, Upeti,
Nepotisme atau perkoncoan, Prusahaan rekanan, Pungutan liar (pungli)
KOLUSI
Kolusi: kerjasama melawan hukum yang merugikan orang lain
Dampak negatif: Munculnya kesenjangan sosial dan ketidakadilan,
Menghambat pertumbuhan ekonomi dan investasi, Terjadinya
pemborosan sumber daya, Terjadinya pelanggaran hak-hak warga
negara, Masyarakat menajdi tidak percaya terhadap aparat negara,
Terjadi ketidaksetaraan antara fungsi, tujuan, dan mekanisme proses
dengan praktiknya
NEPOTISME
Nepotisme: Mengutamakan kerabat atau keluarga sendiri yang didasari kesukaan
dan kecenderungan, bukan kemampuan

HAMBATAN DAN UPAYA MEMBERANTAS KKN


Hambatan: lemahnya penegakan hukum, kurangnya kerjasama antar lembaga
dalam pemberantasan KKN, belum tumbuh dan berkembangnya budaya anti
korupsi
Upaya: memiliki semangat anti KKN serta memperbaiki moral diri, menindak tegas
para pelaku KKN dan emmberikan sanksi, untuk pelajar (dibekali pendidikan anti
KKN, jujur, dan bertanggung jawab), mengajak masyarakat untuk peduli dan
terlibat dalam gerakan pemberantasan KKN serta membangun perilaku dan
budaya anti KKN, menghindari budaya hedonisme
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai