Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN STANDAR

PELAYANAN INTENSIF
Disampaikan dalam Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif
RSUP Persahabatan

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


1. Akses pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas belum merata
2. Akses pelayanan kesehatan rujukan
yang berkualitas belum merata
3. Mutu pelayanan Fasyankes dasar &
lanjutan belum merata
4. Cost/Biaya pelayanan kesehatan tinggi
karena pelayanan terhadap kebutuhan medis pasien
tidak komprehensif pada satu faskes
5. Manajemen Faskes memerlukan penguatan terhadap
tata kelola organisasi
dan tata kelola klinik serta pemanfaatan teknologi.

PENINGKATAN AKSES & KUALITAS


FASYANKES
Landasan Hukum

Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Ruang lingkup pelayanannya meliputi


Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit dukungan fungsi organ-organ vital
Keputusan Menteri Kesehatan seperti pernapasan, kardiosirkulasi,
Republik Indonesia susunan saraf pusat, ginjal dan lain-
Nomor: 1778/MENKES/SK/XII/2010 lainnya, baik pada pasien dewasa atau
pasien anak.

Kepmenkes Np.HK.02.04/i/1966/2011
tentang TUJUAN UMUM; meningkatkan mutu
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN pelayanan dan keselamatan pasien
PELAYANAN INTESIVE CARE UNIT ( ICU) yang dirawat di ICU
DI RUMAH SAKIT
PELAYANAN RAWAT
INTENSIF
❑Intensive care unit: bagian dari rumah sakit yang
mandiri, dengan staf dan perlengkapan yang
khusus:
❑Observasi, perawatan dan terapi pasien yang
menderita penyakit akut, cedera atau penyulit yang
mengancam nyawa atau potensial mengancam
nyawa
❑Prognosis dubia
❑reversibel
Pelayanan di ICU meliputi:

• Melakukan diagnosis dan tatalaksana spesifik penyakit-penyakit kritis yang mengancam


nyawa dan dapat menimbulkan kematian
• Memberikan bantuan dan mengambil alih sebagian atau beberapa fungsi vital tubuh
sekaligus serta melakukan penatalaksanaan kelainan klinis yang holistik.
• Melakukan pemantauan yang holistik terhadap fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan
komplikasi.
• Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat tergantung pada
alat/mesin dan orang lain.
• Terapi pada pasien terminal secara paripurna
• Memberikan informasi dan mempersiapkan keluarga pasien dalam menghadapi kondisi
akhir kehidupan, pada pasien – pasien dengan harapan hidup yang rendah.
• Mempersiapkan bila ada rencana dilakukan donor organ.

TIM INTENSIVE CARE
(Kepmenkes Np.HK.02.04/i/1966/2011 )

Tata laksana PELAYANAN ICU: KERJASAMA MULTIDISIPLIN


ILMU

• INTENSIVIST
• PERAWAT INTEISIVE CARE
• DOKTER AHLI MICROBIOLOG KLINIK
• AHLIFARMASI KLINIK
• DIETISIEN, AHLI NUTRISI KLINIK
• FISOTERAPIS
• TENAGA LAIN
REFORMASI REGULASI
KLASIFIKASI RS
→ Kemampuan Pelayanan
PELAYANAN SPESIALISTIK → Fasilitas Kesehatan
DAN SUBSPESIALISTIK → Sarana Penunjang
→ Sumber Daya Manusia
KELAS Kelas A:
A&B 4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima)
penunjang medik spesialis, 12
(dua belas) spesialis lain selain
spesialis dasar, dan 13 (tiga belas)
KELAS A 01 AKSES PELAYANAN KESEHATAN KEPADA
MASYARAKAT
subspesialis
Kelas B:
4 (empat) spesialis dasar,4 (empat)
KELAS C
02 KEMUDAHAN PELAKU USAHA DALAM
MENYEDIAKAN PELAYANAN KESEHATAN
penunjang medik spesialis, 8
(delapan) spesialis lain selain KEMUDAHAN PEKERJA/TENAGA
spesialis dasar, dan 2 (dua) sub
spesialis dasar
03 KESEHATAN DALAM MEMPEROLEH
LAPANGAN KERJA & MENINGKATKAN
PELAYANAN SPESIALISTIK KELAS B KOMPETENSI
KELAS Kelas C:
C&D 4 (empat) spesialis dasar dan 4
(empat) penunjang medik spesialis KELAS D
Kelas D:
2 (dua) spesialis dasar

EKSISTING Perizinan Berusaha


1 Izin Mendirikan
KEDEPAN
2 Izin Operasional
KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR
RS UMUM TEMPAT TIDUR PERAWATAN
Kelas A Paling Sedikit 250 TT INTENSIF
Kelas B Paling Sedikit 200 TT
Kelas C Paling Sedikit 100 TT Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
Kelas D Paling Sedikit 50 TT a. 6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU;
dan
RS KHUSUS a. 4% untuk pelayanan intensif lain yang terdiri atas
Kelas A Paling Sedikit 100 TT perawatan intensif neonatus dan perawatan
Kelas B Paling sedikit 75 TT intensif pediatrik (NICU dan PICU).
Kelas C Paling Sedikit 25 TT

RS KHUSUS Gigi dan Mulut


RUANG SEBAGAI TEMPAT ISOLASI
Kelas A paling sedikit 14 TT dan 75 dental unit
DIKECUALIKAN • Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
Kelas B paling sedikit 12 TT dan 50 dental unit BAGI
Kelas C paling sedikit 10 TT dan 25 dental unit RS KHUSUS • Dalam kondisi wabah atau KKM, kapasitas ruang yang
GILUT,
MATA DAN dapat digunakan sebagai tempat isolasi paling sedikit:
THT-KL
RS KHUSUS THT KL dan Mata a. 30% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik
Kelas A Paling Sedikit 40 TT Pemerintah Pusat dan Pemda; dan
Kelas B Paling Sedikit 25 TT a. 20% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik swasta.
Kelas C Paling Sedikit 15 TT
RUMAH SAKIT PMA
Total tempat tidur meliputi tempat tidur ruang perawatan, tempat • Jumlah tempat tidur RS Umum PMA paling sedikit sesuai
tidur kelas standar, perinatologi, intensif, ruang bersalin, dengan jumlah tempat tidur RS Umum kelas B
intermediate ward (IW) yang ada di IGD (apabila lebih dari 6 (enam) • Jumlah tempat tidur untuk RS Khusus PMA paling sedikit
jam).
sesuai dengan jumlah tempat tidur RS kelas A pada setiap
jenis Rumah Sakit khusus.
Tempat tidur ruang gawat darurat, ruang rawat jalan dan ruang
kamar operasi tidak dihitungdalam total tempat tidur. ATAU SESUAI KESEPAKATAN/KERJA SAMA INTERNASIONAL
KONSEP KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
PROGRAM
PELAKU USAHA PEMERINTAH KEBUTUHAN MASYARAKAT
RS SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN TINGKAT KEDUA DAN KETIGA

+ +/-
BATANG TUBUH LAMPIRAN
Wajib ada Pilihan

KEMAMPUAN PELAYANAN
PELAYANAN
Wediberikan
merupakan jenis pelayanan yang dapat Createoleh Rumah Sa
kit umum dan rumah sakit khusus yang dipenuhi berdasarkan ket merupakan jenis pelayanan yang dapat diberikan oleh Rum
Quality
ersediaan SDM, bangunan, sarana dan peralatan ah Sakit
Professional
PPT
Presentation
FASILITAS DAN SARANA PENUNJANG
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG,
Terdiri atas bangunan dan prasarana, ketersediaan tempat tidur ra
wat inap, dan peralatan, yang disesuaikan dengan kebutuhan pelay Fasilitas kesehatan dan sarana penunjang pada Rumah Sakit terdi
anan yang diberikan oleh Rumah Sakit. ri atas: (a). bangunan dan prasarana (b). ketersediaan tempat tid
ur rawat inap; dan (c). peralatan

SDM
SDM
Terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga nonkesehatan,
Sumber daya manusia untuk setiap kelas Rumah Sakit dises
disesuaikan dengan pelayanan yang diberikan
uaikan dengan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG
TEMPAT TIDUR RAWAT INAP KELAS STANDAR
a. 60% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah; dan
b. 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta.

DITERAPKAN SECARA BERTAHAP PALING LAMBAT SAMPAI


DENGAN 1 JANUARI 2023

TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF


1 2 3 Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
a. 6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU; dan
b. 4% untuk pelayanan intensif lain yang terdiri atas perawatan
KETERSEDIAAN intensif neonatus dan perawatan intensif pediatrik (NICU dan
BANGUNAN DAN PERALATAN PICU).
TEMPAT TIDUR DIKECUALIKAN
PRASARANA BAGI RUANG SEBAGAI TEMPAT ISOLASI
• Peralatan medis dan RS Umum
• Harus memenuhi nonmedis yang Kelas A paling sedikit 250 RS KHUSUS
aspek keandalan memenuhi standar Kelas B paling sedikit 200 GILUT, • Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
teknis bangunan pelayanan, Kelas C paling sedikit 100 MATA DAN • Dalam kondisi wabah atau KKM, kapasitas ruang yang dapat
gedung dan persyaratan mutu, Kelas D paling sedikit 50 THT-KL digunakan sebagai tempat isolasi paling sedikit:
konstruksi keamanan, a. 30% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan
• Harus memenuhi keselamatan, dan RS Khusus Pemda; dan
persyaratan teknis laik pakai. Kelas A paling sedikit 100 b. 20% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik swasta.
bangunan Rumah Kelas B paling sedikit 75
Sakit Kelas C paling sedikit 25 RUMAH SAKIT PMA

• Jumlah tempat tidur RS Umum PMA paling sedikit sesuai dengan


jumlah tempat tidur RS Umum kelas B
RS Khusus Gigi dan Mulut RS Khusus THT KL dan Mata
• Jumlah tempat tidur untuk RS Khusus PMA paling sedikit sesuai
•Kelas A paling sedikit 14 TT dan 75 dental unit •Kelas A paling sedikit 40 TT dengan jumlah tempat tidur RS kelas A pada setiap jenis Rumah
•Kelas B paling sedikit 12 TT dan 50 dental unit •Kelas B paling sedikit 25 TT Sakit khusus.
•Kelas C paling sedikit 10 TT dan 25 dental unit •Kelas C paling sedikit 15 TT ATAU SESUAI KESEPAKATAN/KERJA SAMA INTERNASIONAL
Perhitungan Tempat Tidur RS Kelas Standar Rawat Inap
Tempat Tidur Kelas Standar Jumlah tempat
tidur kelas standar

• 60% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit


milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
• 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit
milik swasta.

RS UMUM RS KHUSUS
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF paling lambat paling lambat
1 Januari 2023
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF 1 Januari 2023
Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur a. paling sedikit 10%dari seluruh jumlah total TT
a. 6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU; dan b. RS tidak menyediakan layanan PICU, NICU, ICCU dan RICU menyediakan
b. 4% untuk pelayanan intensif lain yang terdiri atas TT ICU sejumlah 10%
perawatan intensif neonatus dan perawatan intensif c. RS Khusus mata, RS Khusus Gilut ,RS Khusus THT-KL tidak wajib
pediatrik (NICU dan PICU). memenuhi TT intensif
d. RS jiwa berupa Unit Pelayanan Intensif Psikiatri sebesar 10%
e. RS jiwa yang menyelenggarakan pelayanan diluar kekhususannya wajib →
• 10% dari total TT yang dipergunakan sesuai dengan Kekhususannya
• intensif sejumlah 6% dari total TT di luar kekhususannya.
KONSEP PELAYANAN INTENSIF
KONSEP KELAS
STANDAR
• Kebutuhan standar minimal sarana prasarana dan
alat kesehatan yang harus terpenuhi disetiap
ruang rawat inap
• Memenuhi standar PPI dan keselamatan pasien
• SDM sesuai dengan ratio kebutuhan (ratio
perawat: pasien sesuai dengan jenis pelayanan
rawat inap
• Akses dan mutu sesuai standar pelayanan
ICCU PICU
HIGH CARE RICU (
(intensive (Pediatric
UNIT (HCU/ ICU ( level 1- respiratory
cardiac care Intesive Care
Intermediate 3) ICU), SICU
unit) Unit)
Ward dll

KONSEP PENGEMBANGAN RUANG RAWAT INTENSIF


KLASIFIKASI PELAYANAN

Level I Level II Level III

Kemampuan ICU dasar yang harus Kompleksitas sedang Pelayanan ICU dengan
dimiliki RS Pelayanan: PCI, laparatomi kekhususan atau kompleksitas
Pelayanan tertentu→ bedah eksplorasi, bedah ginekologi, tinggi
umum, SC tanpa komplikasi atau bedah tulang belakang Pelayanan yang diberikan antara
bedah invasigf minimal lain:
✓Bedah jantung terbuka,
transplantasi organ, pelayanan
bedah syaraf , conjoined twin
surgery dll
JENIS NO
1
Jenis pelayanan
Pemantauan tekanan darah invasif, kapnografi, Echocardiography

PELAYANAN ICU Prosedur Invasif khusus seperti Swan Ganz, pemantauan curah jantung
dan parameter hemodinamik lain (Systemic Vascular Resistance/SVR,
2
Stroke Volume Variation/SVV, dll), dan Intra Cranial Pressure/ICP
Monitor.

Pemeriksaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh (AGD,


3
Elektrolit, Laktat)

Pemberian topangan fungsi vital dengan pemantauan hemodinamik yang


kompleks saat tranportasi pasien dengan alat monitor dan penunjang
4
hidup portabel (ventilator, IABP, Pace Maker) selama transportasi pasien
gawat

5 Pelayanan perawatan isolasi


6 Melakukan terapi purifikasi darah
Akses 24 jam untuk farmasi, patologi, kamar operasi dan pelayanan
7
radiologi
8 Akses 24 jam untuk pelayanan mikrobiologi klinik
Kemampuan pelayanan penunjang diagnostik lainnya dalam rumah
9
sakit
10 Kemampuan pelayanan terapi okupasi, terapi wicara, dll
11 Kemampuan pelayanan dukungan organ lainnya
SUMBER DAYA
MANUSIA
SDM Level I Level II Level III
DPJP utama Dokter spesialis Dokter intensivis atau INTENSIVIST
anestesi atau dokter Dokter spesialis
spesialis lain dengan anestesiologi dengan
yang terlatih ICU kualifikasi tambahan (jika
Mengikuti pelatihan belum ada dokter
manajerial ICU intensivis) pelatihan
manajerial ICU
Dokter jaga dokter umum onsite 24 dokter umum onsite 24 dokter spesialis
jam yang mendapatkan jam yang mendapatkan anestesi
pelatihan FCCS/BSC pelatihan FCCS/BSC

Tenaga Kesehatan lain PPA lain: farmasis, mikrobiologi klinik,


radiographer, gizi klinik/nutrisionis. Dll sesuai kebutuhan
DPJP UTAMA
DPJP LAIN

• sebagai koordinator proses pengelolaan asuhan


(dapat berasal dari ilmu Sebagai pemberi asuhan medis bersama dengan DPJP
medis bagi pasien (Kapten Tim), dengan tugas
anestesi, penyakit dalam, Utama secara terintegrasi
menjaga terlaksananya asuhan medis
jantung dan pembuluh Pelatihan ICU yang dipersyaratkan untuk dokter spesialis
komprehensif - terpadu - efektif, keselamatan
darah, syaraf, anak, paru, lain yang terlatih ICU antara lain Fundamental Critical
pasien, komunikasi efektif, membangun emergensi, bedah dan lain- Care Support (FCCS) atau Basic Critical Care (BCS)
sinergisme, mencegah duplikasi. lain)
• Perbandingan DPJP Utama: tempat tidur ICU
minimal 1 : 10
Bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka
asuhan medis tersebut dilakukan secara terintegrasi
dan secara tim diketuai oleh seorang DPJP Utama.

Sumber: draft pedoman rawat inap dan tintesif)


KETENAGAAN •
Level I
Minimal Pendidikan Ners, •
level II
Minimal Pendidikan Ners, •
level III
Minimal Pendidikan Ners,
Kepala
• Minimal jenjang Perawat • Minimal PK 3 • Minimal PK 3
Ruangan Klinik (PK) 3 • Bersertifikat Pelatihan ICU • Bersertifikat Pelatihan ICU Dasar
• Bersertifikat Pelatihan Dasar dan Intermediate atau dan Intermediate atau
ICU Dasar dan Komprehensif dan Komprehensif dan Pelatihan ICU
Intermediate atau Pelatihan ICU Lanjut Lanjut (Advance) yang diakui
Komprehensif yang (Advance) yang diakui oleh olehOrganisasi Profesi
diakui oleh Organisasi Organisasi Profesi • Memiliki Sertifikat Manajemen
Profesi • Memiliki Sertifikat Ruang Rawat
• Memiliki Sertifikat Manajemen Ruang Rawat
Manajemen Ruang Rawat
• Minimal Perawat PK 2 • Minimal Perawat PK 2 • Minimal Perawat PK 2
Perawat • Memberikan asuhan keperawatan
• Jumlah perawat PK 2 • Jumlah perawat PK 2 • Jumlah perawat PK 2 maksimal
• Perbandingan perawat dengan pasien
maksimal 75%, selebihnya maksimal 25%, selebihnya 25%, selebihnya diatas PK 2
yang menggunakan ventilasi mekanik diatas PK 2 diatas PK 2 • Bersertifikat Pelatihan ICU Dasar
adalah 1:1 • Bersertifikat Pelatihan ICU • Bersertifikat Pelatihan ICU dan Intermediate atau
Dasar dan Intermediate Dasar dan Intermediate atau Komprehensif dan Pelatihan ICU
• Pasien ketergantungan tinggi
atau Komprehensif yang Komprehensif dan Pelatihan Lanjut (Advance) yang diakui oleh
membutuhkan alat bantu medis lebih dari diakui oleh Organisasi ICU Lanjut (Advance) yang Organisasi Profesi
satu (CRRT/Continuous Renal Profesi diakui oleh Organisasi Profesi
Replacement Therapy), IABP/Inta Aortic
Ballon Pump, ECMO/Extracorporeal
Membrane Oxygenation) membutuhkan
perawat dengan ratio 2:1

Sumber: draft pedoman rawat inap dan tintesif)


PERALATAN DASAR PERALATAN KHUSUS

1. Ventilasi mekanik
2. Non invasive ventilation ( NIV)
3. Suction
• ECMO
4. Alat venitlasi manual
• Bedside Bronchoscopy
5. Pemasangan akses vaskuler
• Bedside USG 3 probe
6. Peralatan monitor invasive
• EEG, CRRT, bed side x ray
7. Peralatan montor non invasive
• Hemodialisis
8. Advanced Hemodynamic Monitoring
• ICP atau CT Scan dll
9. Troli emergensi, defibrillator
10. Alat pengatur suhu
11. Infus dan syringe pump
12. Drain toraks dll
SARANA DAN PRASARANA
SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU

• Letak harus memiliki akses yang mudah dari dan ke ruang operasi, ruang gawat darurat, ruang kebidanan, ruang rawat
inap, laboratorium, ruang sterilisasi dan kamar jenazah.
• Pelayanan ICU yang memadai ditentukan berdasarkan desain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat berdasarkan
klasifikasi pelayanan ICU
Jenis Ruangan Level 1 Level 2 Level 3
Area pasien •Ukuran ruang ICU disesuaikan dengan jumlah tempat tidur
•Jarak antar tempat tidur ± 3 m, sebaiknya dibatasi dengan tirai atau kubikal
•Minimal 1 tempat cuci tangan di luar ruang perawatan
•1 handscrub untuk setiap 1 tempat tidur
Nurse station •Letak pos perawat terletak di pusat atau dekat dengan pintu akses ruang yang dilayani.
•Pos perawat dilengkapi meja, kursi, lemari berkas/ arsip, intercom/ telepon, dan wastafel.
•luas nurse station harus dapat mengakomodir lemari arsip serta
•tersedia instalasi alat komunikasi termasuk nurse call
•tersedia central monitor dan trolley emergency
•Ruang yang cukup untuk penyimpanan, peralatan resusitasi dan penyimpanan obat dan alat (termasuk lemari pendingin)

Ruang Isolasi Dapat •Minimal 1 ruang isolasi dilengkapi dengan •Minimal 1 ruang isolasi tekanan negative dilengkapi
mengembangkan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti
ruang isolasi sendiri. pakaian sendiri.
tekanan standar •Ukuran ruang perawatan isolasi minimal 4x4 •Ukuran ruang perawatan isolasi minimal 4x4 belum
dan/atau tekanan belum termasuk ante room termasuk ante room
negatif apabila •Satu ruangan untuk 1 tempat tidur Satu ruangan untuk 1 tempat tidur
diperlukan sesuai •Dapat mengembangkan ruang isolasi •Dapat mengembangkan ruang isolasi tekanan
kebutuhan RS tekanan negatif apabila diperlukan sesuai standar apabila diperlukan sesuai kebutuhan RS
kebutuhan RS Sumber: draft pedoman rawat inap dan tintesif)
KESIMPULAN

• PELAYANAN ICU MERUPAKAN PELAYANAN MULTISPESIALISTIK YANG EMMERLUKAN KERJASAMA


INTERDISIPLIN SECARA TIM
• SETIAP RS BERDASARKAN PP 47/2021 TENTANG BIDANG PERUMAH SAKITAN, MENETAPKAN BAHWA
SETIAP RS KELAS A-D MEMPUNYAI PELAYANAN INTENSIFSEHINGGA MEMERLUKAN UPAYA YG CUKUP
BESAR UNTUK DPT MEREALISASIKAN→ 1 JANUARI 2023
TERIMA KASIH

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


2021

Anda mungkin juga menyukai