Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara


menyeluruh, karenanya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik
dan benar sangat mendukung terwujudnya kesehatan gigi dan mulut
termasuk kesehatan ibu hamil dan calon ibu hamil pada umumnya
(Kemenkes, 2012).
Berdasarkan data The Global Burden Of Disease Study 2016 seperti
dikutip Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, masalah kesehatan gigi
dan mulut khususnya karies merupakan penyakit yang dialami oleh hampir
dari setengah populasi penduduk dunia (3,58 milyar jiwa). Penyakit pada
gusi (periodontal) menjadi urutan ke 11 peyakit yang paling banyak terjadi
di dunia. Sementara di Asia Pasifik, kanker mulut menjadi urutan ke 3 jenis
kanker yang paling banyak diderita.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan
Indonesia tahun 2013 menunjukkan angka kehamilan penduduk perempuan
usia 10-54 tahun adalah 2,68 persen, terdapat kehamilan pada umur kurang
15 tahun, (0,02%) dan kehamilan pada umur remaja (15-19 tahun) sebesar
1,97 persen. Data Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi gangguan/
komplikasi yang dialami selama kehamilan pada perempuan umur 10-54
tahun di Indonesia adalah sebesar 28%.
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan akan
penyakit gigi dan mulut. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat
pengetahuan dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Efek kehamilan
pada kesehatan gigi dan mulut antara lain karies dan penyakit periodontal
pada saat kehamilan yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi hormon
estrogen dan progesteron (Kasiha, 2017).
Masalah gigi dan mulut pada ibu hamil dan calon pengantin sering
terjadi, hal ini cenderung diabaikan, baik oleh penderita maupun oleh
dokter atau bidan. Masalah gigi dan mulut apabila tidak dirasakan sebagai
gangguan, maka wanita hamil biasanya tidak mengeluhkan kepada dokter
atau bidan yang memeriksa kehamilannya. Calon ibu cenderung lebih
peduli akan kesehatan janinnya dan kehamilan itu sendiri sehingga
mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut ibu pada masa kehamilan bukan hanya ditujukan untuk kesehatan Ibu,
melainkan juga untuk kesehatan janin. Masalah gigi dan mulut selama
kehamilan dapat berdampak kelainan pertumbuhan janin hingga dapat
menyebabkan kelainan kongenital, dan mempengaruhi proses persalinan.
Berdasarkan data dari pelayanan poli gigi yang datang ke poli gigi
UPT Puskesmas Pambang pada tahun 2021 sebanyak 160. Dari total
tersebut ibu hamil dan calon pengantin hanya 11 orang, Kunjungan ibu
hamil dan calon pengantin tersebut juga dikarenakan adanya masalah pada
keadaan gigi dan mulut seperti sakit gigi. Data tersebut menunjukkan
kecenderungan Ibu hamil dan calon pengantin pada umumnya datang ke
Puskesmas hanya dengan tujuan untuk pengobatan bukan pencegahan.
Sosialiasi mengenai pentingnya melakukan kunjungan pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi, kunjungan rutin memeriksakan
gigi, dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Ibu Hamil dan Catin perlu
dilakukan untuk mengoptimalkan pemantauan kesehatan Ibu hamil secara
umum. Hal tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan yang meliputi
usaha pencegahan sebelum terjadinya penyakit gigi dan mulut guna
mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut efisien.
Dari permasalahan yang ada, sebagai penanggung jawab pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pambang, maka dibuat suatu inovasi
sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada balita
yaitu “GIGI BUCIN” yang merupakan kepanjangan dari Pemeliharaan
Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Ibu Hamil dan Catin dengan tujuan antara
lain :
1.2 Tujuan

a) Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan calon ibu
hamil.
b) Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kunjungan rutin Ibu Hamil dan Calon Ibu Hamil
ke dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut.
2) Meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa cemas
saat melakukan perawatan ke dokter gigi.
3) Mencegah terjadinya masalah gigi berlubang dikemudian
hari melalui pemeriksaan rutin ke dokter gigi sejak dini.
4) Mengurangi risiko berat bayi rendah (BBLR), kelahiran prematur,
kelainan kongenital, kelainan struktur gigi pada janin dan
keguguran kandungan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Puskesmas


a) Gambaran Umum Instansi dan Keadaan Geografi
UPT Puskesmas Pambang Kecamatan Bantan merupakan
puskesmas non rawat inap dengan karateristik wilayah kerja pedesaan
sesuai dengan Keputusan Bupati Bengkalis Nomor: 311/KPTS/VIII/2014
tanggal 29 Agustus Tahun 2014. Luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Pambang adalah 202,5 Km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Bantan Timur

Sebelah Timur : Selat Melaka

Sebelah Selatan : Desa Kelemantan

Sebelah Barat : Pematang Duku

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pambang

b) Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas

Adapun visi puskesmas yaitu ”Terwujudnya UPT Puskesmas Pambang


yang berkualitas melalui Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan
yang Optimal Menuju Bantan Sehat”, dengan misi antara lain:

1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah


Kecamatan Bantan
2. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk
hidup sehat

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan


terjangkau

c) Tata Nilai Puskesmas

Menerapkan nilai-nilai dalam “B E J O” dalam memberikan


pelayanan kepada masyarakat :

B : Bertanggungjawab (Melakukan pekerjaan dengan penuh


kesadaran akan tugas dan kewajiban)

E : Empati (Empati dalam melayani masyarakat, yaitu memberikan


perhatian yang tulus dan bersifat individual kepada masyarakat
yang dilayani dengan berusaha memahami keinginannya)

J : Jujur (Selalu menjaga kejujuran dalam pekerjaan, dalam


menyampaikan informasi baik kepada pasien ataupun kepada
yang memerlukan informasi, baik informasi medis maupun non
medis)

O : Orientasi kepada kepuasan pelanggan (Memberikan pelayanan


kesehatan yang berfokus pada kepuasan pelanggan/masyarakat
yang dilayani sehingga kebutuhan, keinginan dan harapan
pelanggan/masyarakat dapat dipenuhi)
2.2 Persiapan Pelaksanaan

Inovasi “GIGI BUCIN” dilaksanakan melalui penerapan SEHATI


(Senyum Sehat Ibu Hamil dan Caten) untuk upaya pencegahan penyakit
gigi dan mulut ibu hamil dan calon pengantin sejak dini, dengan metode
SPEAKER (Sosialisasi, Pemeriksaan gigi dan mulut lengkap, Konseling,
Edukasi dan Terintegrasi) dengan melibatkan petugas kesehatan di desa,
kader desa dan tokoh masyarakat. Penerapan SEHATI dan Metode
SPEAKER dilakukan dengan menggunakan media KK GIMILCAN
(Kartu Kesehatan Gigi Ibu Hamil dan Catin) untuk memantau kesehatan
gigi dan mendapatkan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut Ibu
Hamil dan Catin.

Untuk pelaksanaan Inovasi GIGI BUCIN, Puskesmas telah


melakukan koordinasi dan melibatkan peran serta lintas program dan
lintas sektor, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyampaikan usulan inovasi GIGI BUCIN kepada


pimpinan melalui lokakarya mini dan Rapat Tinjauan
Mutu Puskesmas
2. Melakukan kolaborasi dengan program KIA dalam kegiatan
Kelas Ibu Hamil dan program Catin UPT Puskesmas
Pambang.
3. Sosialisasi terkait kegiatan GIGI BUCIN kepada Lintas
Sektor terkait
4. Membuat kebijakan dan rencana kegiatan untuk
pelaksanaan Inovasi GIGI BUCIN di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Pambang
2.3 Pelaksanaan

Dalam mewujudkan terlaksananya program inovasi “GIGI BUCIN” maka


dilakukan beberapa langkah antara lain melalui :

1. Penerapan SEHATI (Senyum Sehat Ibu hamil Dan Catin)

UPT Puskesmas Pambang memodifikasi alur pelayanan pada


pasien khususnya Ibu Hamil dan Catin saat melakukan kunjungan ke
Puskesmas. Dalam hal ini, dokter gigi melakukan koordinasi lintas
program dengan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Catin.
Setiap Ibu Hamil dan Catin yang telah mendapatkan pelayanan di Poli
Umum dan Pelayanan Konsultasi Gizi, diarahkan petugas puskesmas
untuk mendapatkan pelayanan di Poli Gigi. Dokter gigi akan
melakukan pemeriksaan gigi dan mulut lengkap dan memberikan
edukasi kepada Ibu Hamil dan Catin. Berdasarkan hasil pemeriksaan
tersebutlah keberhasilan perawatan gigi lanjutan pada Ibu Hamil dan
Catin.
2. SPEAKER (Sosialisasi, Pemeriksaan gigi dan mulut lengkap,
konseling dan edukasi)

SPEAKER dilakukan melalui penyuluhan dan pemeriksaan gigi


saat pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Kunjungan ke Rumah Ibu Hamil,
dan UKGMD (Unit Kesehatan Gigi Mulut Desa). Dibantu oleh Bidan
Puskesmas, Bidan Desa beserta Kader Kesehatan di Desa dan
Pemangku Kebijakan di Desa.

3. Penggunaan KK GIMILCAN (Kartu Kesehatan Gigi Ibu Hamil dan


Catin)
Pemeriksaan Gigi bertujuan agar setiap ibu hamil yang diperiksa
gigi mulut memilki pengetahuan kesehatan gigi pada dirinya serta
mengetahui keadaan permasalahan giginya. Setelah mengetahui
permasalahan gigi pada ibu hamil di harapkan akan melakukan
perawatan gigi di poli gigi puskesmas Pambang agar tidak terjadi
infeksi lebih lanjut yang bisa menggangu kehamilan.
Kartu Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Catin (KK
Gimilcan) memuat Hasil Pemeriksaan Gigi Ibu hamil, dan digabung
dengan Leaflet dibagian belakang untuk memudahkan ibu hamil
dalam mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi
ibu hamil, penyakit gigi yang sering terjadi pada ibu hamil, cara
menjaga kesehatan gigi ibu hamil.

2.4 HASIL DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Dari hasil pelaksanaan kegiatan GIGI BUCIN yang dilaksanakan


sejak tahun 2021 memberikan dampak yang positif antara lain :

1. Adanya peningkatan kunjungan I b u Hamil dan


C a t i n ke dokter gigi ke Puskesmas Pambang.

2.4. Tabel Kunjungan Pasien Ibu Hamil dan Catin di Poli Gigi
Puskesmas Pambang
jumlah kunjungan Total Kunjungan
Karakteristik pemeriksaan Pemeriksaan
2021 2022 2023 2021 2022 2023
kelompok Sasaran
Ibu Hamil 9 30 25 9 30 25
Catin 5 17 27 5 17 27
Kelompok Umur
< 20 Tahun 5 3 5 5 3 5
> 20 Tahun 2 7 22 2 7 22
Frekuensi
Pemeriksaan
pertama kali 4 10 13 4 10 13
kedua kali 5 7 9 5 7 9
lebih dari 2 kali 1 2 5 1 2 5

2. Inovasi ini merupakan solusi untuk meningkatkan Pelayanan gigi


pada Ibu hamil terlebih di masa pandemi Covid-19 dimana banyak
pelayanan gigi yang tutup dan masyarakat juga takut untuk periksa
ke fasilitas layanan kesehatan.
3. Berkurangnya kecemasan Ibu Hamil dan Catin saat
melakukan kunjungan lanjutan ke dokter gigi
4. Terbentuknya kesadaran Ibu Hamil dan Catin tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
Dengan hasil inovasi yang telah dilaksanakan, terjadi peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan gigi dan mulut balita di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pambang. Untuk itu kedepannya diharapkan kegiatan dapat dilanjutkan dengan
mengupayakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

Selain itu, dapat dikembangkan penerapan SEHATI (Senyum Sehat Ibu


Hamil dan Catin ) setelah Ibu Hamil dan Catin mengikuti kelas Ibu hamil serta
dapat juga dikembangkan kegiatan SPEAKER ( Sosialisasi,
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut lengkap, konseling dan edukasi
Terintegrasi pada kunjungan Neonatus di Poli KIA.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan secara


berkala, baik pada saat merasa sakit maupun pada saat tidak ada keluhan.
Bahkan idealnya, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dilakukan
apabila seseorang berencana atau sedang mengharapkan kehamilan,
sehingga pada saat dia hamil kondisi kesehatan gigi dan mulutnya dalam
keadaan baik.

Apabila ibu hamil merasakan adanya keluhan pada gigi dan


mulutnya, maka harus sesegera mungkin mendatangi fasilitas
pelayanan kesehatan gigi untuk mendapatkan pemeriksaan dan
perawatan gigi agar ibu hamil terhindar dari terjadinya penyakit
gigi dan mulut yang semakin parah.

Penting untuk diingat bahwa sebaiknya perawatan gigi dan


mulut dilakukan sampai tuntas, walaupun sudah tidak ada rasa
sakit. Misalnya dalam keadaan sakit berdenyut atau bengkak,
dokter akan memberi obat untuk meredakan rasa sakit. Bila rasa
sakit telah reda, ibu hamil harus kembali lagi untuk mendapatkan
perawatan selanjutnya (pencabutan atau tindakan lainnya) untuk
menyembuhkan penyakit yang diderita.
Penyakit gigi dan mulut yang tidak dirawat dapat menjadi sumber
infeksi dan bisa menyebar melalui peredaran darah ke organ-organ
tubuh yang lain, misalnya ke jantung, ginjal, saluran pencernaan, kulit,
mata. Hal ini juga dapat membahayakan janin pada seorang ibu hamil
berupa kelahiran prematur (lahir sebelum waktunya) dan bayi lahir
dengan berat badan rendah.
3.2 SARAN

Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya


meningkatkan kesehatan, termasuk upaya kesehatan pada balita. Kunjungan
rutin Ibu Hamil dan Catin ke dokter gigi adalah bentuk upaya pencegahan
terjadinya masalah gigi berlubang dan penyakit periodontal. Hal ini tentunya
memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi petugas kesehatan


Diharapkan dapat lebih banyak menjelaskan kepada masyarakat akan
pentingnya melakukan kunjungan rutin untuk memeriksakan gigi ke
dokter gigi dan meningkatkan upaya promotif preventif pada kelompok
masyarakat.
2. Bagi kader kesehatan
Diharapkan turut berkerja sama dengan petugas kesehatan di desa untuk
mengubah paradigma masyarakat datang ke puskesmas bukan hanya
untuk tujuan cabut gigi sahaja, tetapi untuk pencegahan.
3. Bagi Ibu Hamil dan Catin
Diharapkan segera periksa kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sedang
menjadi Ibu Hamil.
DAFTAR PUSTAKA

American Academy of Pediatric Dentistry. Guidline on perinatal and


infant oral heakth care. Clinical Practicee Guidelines. Chicago :
Council on Clinical Affairs American Academy of Pediatric
Dentistry; 2009

Delta Dental (2007).Quick Guide to Early Childhood Dental Care.Dari


http://hrweb.mit.edu/system/files/all/benefits/.../health_dental_
childhood.pdf, 4 Agustus 2011.
Departemen Kesehatan RI (2009). Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Direktorat Kesehatan Ibu Hamil
Departemen Kesehatan RI (1995). Pedoman Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Balita dan Anak Prasekolah
secara Terpadu di Rumah Sakit Umum dan Puskesmas. Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik.
Departemen Kesehatan RI (2009). Pedoman Pembinaan Kesehatan Anak
Didik Taman Kanak-kanak. Direktorat Bina Kesehatan Anak.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (2007). Pedoman Pemeliharaan
Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Ibu Hamil, Buku Pegangan Kader.
Fajar Novianto (2010). Manajemen Kesehatan Gigi pada Kehamilan.
Dari http://www.slideshare.net/guest2735210a/manajemen-
kesehatan- gigi-pada-kehamilan, 20 Juli 2011
Isnaniah Malik, drg., Sp. Orto (2008). Kesehatan Gigi dan Mulut.Dari
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/.../kesehatan_gigi_
dan_mulut.pdf, 20 Juli 2011.
Laporan Provinsi Riau Riskesdas 2018/ Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Jakarta : Lembaga Penerbit Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2019
New York State Departement of Health (2007).Oral Health Care during
Pregnancy and Early Childhood Practice Guidelines.Dari
www.health. state.ny.us/publications/0824.pdf, 3 Agustus 2011.
Sayuti Hasibuan (2004). Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi-
Mulut pada Masa Kehamilan.Dari http://library.usu.ac.id/download/
hg/hg-sayuti3.pdf, 20 Juli 2011.
Shawn Watson (2010). Oral Health Guidance for Pregnant Women.
Dari http://dentistry.about.com/od/basicdentalcare/qt/
perinatalguidelines.htm, 5 September 2011.
UPT Puskesmas Pambang. (2021). Profil UPT Puskesmas Pambang
Kecamatan Bantan
14

Anda mungkin juga menyukai