Anda di halaman 1dari 3

1st GTIC

Geo-Tourism International Conference


Sustainable Journeys, Thriving Destinations

Filosofi Bangunan Rumah Adat di Desa Wisata Huta Tinggi


Sebagai Daya Tarik Potensial
Ade Lelyta Rajagukguk1), Gracia Rahel Angelica2), Muhammad Zidan3), Raihanah Anisa4)

Email: adelelyta123@gmail.com

A. INTRODUCTION
Pariwisata merupakan kegiatan fenomena ritual inversi. Ritual inversi adalah
kecenderungan seseorang untuk mengunjungi tempat baru yang berbeda dari lingkungan
atau tempat biasa mereka tinggal dalam waktu Sementara, bertujuan untuk memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baru, atau sekedar melepaskan Kepenatan. Oleh karena itu,
wisatawan Akan cenderung mencari tempat-tempat yang indah, unik, serta berbeda Dari
tempat biasanya mereka hidup untuk sementara (Hermawan, 2017). Salah satu tempat yang
unik yang dapat dikunjungi oleh wisatawan adalah wisata warisan budaya.

United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 2005 mencatat
bahwa kunjungan ke obyek wisata warisan budaya dan sejarah telah menjadi salah satu
kegiatan wisata yang tercepat pertumbuhannya (Timothy dan Nyaupane, 2009). Dua jenis
kegiatan wisata yang erat hubungannya dengan warisan budaya dan peninggalan sejarah
adalah cultural tourism (wisata budaya) dan heritage tourism (wisata ke situs-situs warisan
atau pusaka). Contoh dari peninggalan sejarah adalah rumah adat.

Rumah adat di Indonesia sangat bermacam- macam dengan keunikannya masing-


masing. Salah satu rumah adat yang mempunyai karakteristik khas serta keunikan ialah
rumah adat Batak Toba (Sibeth 1991). Rumah adat Batak Toba mempunyai tipe yang
berbeda-beda tergantung dari dimensi serta tipe ornamen yang terdapat di dalamnya. Salah
satu wilayah di Sumatera Utara yang masih mempunyai banyak rumah adat Batak Toba
merupakan di kawasan Toba Samosir. Dalam kehidupan warga Batak Toba, rumah adat
dikira selaku suatu yang sakral sebab dalam pembagian serta guna rumah adat memiliki
nilai-nilai yang dijadikan bawah dalam pembangunan bangunan (Rudiyanto 2003). Tiap
bagian dari rumah adat Batak terdiri dari wujud yang berbeda serta tiap bagian memiliki
nilai filosofi yang berbeda. Nilai- nilai filosofis inilah yang dijadikan pedoman hidup
warga Batak Toba. Salah satu peninggalan arsitektur yg masih ada dan memiliki filosofi
adalah keberadaan rumah tradisional Batak Toba yg terdapat di desa wisata Huta tinggi
kabupaten Samosir.

Desa wisata Huta Tinggi merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Pangururan, Kabupaten Samosir dan ditetapkan menjadi salah satu Desa Wisata melalui
Keputusan Bupati Samosir Nomor 372 Tahun 2019 Tentang Penetapan Desa Wisata di
Kabupaten Samosir. Desa ini memiliki total luas wilayah 1,200 hektar yang ditempati oleh
masyarakat Suku Batak Toba. Para penduduk Desa Wisata Huta Tinggi tinggal di rumah
bolon yang kini telah menjadi simbol identitas dari etnis Batak di Sumatera Utara secara
umum. Rumah adat yang terdapat pada desa wisata Huta Tinggi sangat khas dan unik
Dimana pada bentukan dan tampilan rumah adat terdapat struktur bangunan,warna yg

* Corresponding author
Title: This Should Contain The Title Of The Manuscript
Author Name

menjadi ciri khas dari desa wisata Huta Tinggi, ornamen dan simbol yang menjadikan
pembeda dari rumah adat Batak lainnya.

B. RESEARCH METHOD
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana deskriptif
kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif dan
dijabarkan secara deskriptif atas dasar fakta yang dilakukan dengan observasi, wawancara,
dan research dokumen-dokumen untuk mendapatkan gambaran secara mendalam
mengenai filosofi rumah adat di Desa Wisata Huta Tinggi sebagai daya tarik potensial
yang telah dilakukan pada 15 September 2023, di Desa Huta Tinggi yang berada di
Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder dan data primer. Data
sekunder yang digunakan berupa pencarian data melalui dokumen dan jurnal yang dapat
ditemukan di Internet. Sedangkan data primer dilakukan dengan observasi langsung ke
lapangan (field research), melakukan wawancara dan penyebaran angket ke pengunjung
desa wisata dimana selama proses penelitian didampingi langsung oleh pengelola desa
wisata Huta Tinggi, bapak Satria Walters Sitanggang.

2st│Geo=Tourism International Conference: Sustainable Journeys, Thriving Destinations-0


1
Title: This Should Contain The Title Of The Manuscript
Author Name

│st3Geo=Tourism International Conference: Sustainable Journeys, Thriving Destinations-0


1

Anda mungkin juga menyukai