Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN HENTI JANTUNG DAN

HENTI NAFAS DI PUSKESMAS CISOKA


: 440/010/SOP/PKM-
No. Dokumen
CSK/2023
No. Revisi : -
SOP
Tanggal Terbit : 05 Januari 2023

Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. Endah Dwi Putrianti, MARS
CISOKA NIP.19781112 200801 2 009
1. Pengertian Henti Jantung Dan Henti Nafas Merupakan Suatu Keadaan Terhentinya
Sirkulasi Normal Akibat Kegagalan Jantung Dalam Berkontraksi Dengan
Efektif
2. Tujuan Sebagai Acuan Atau Langkah-Langkah Petugas Dalam Melakukan Penanganan
Henti Nafas Dan Henti Jantung Di Puskesmas Cisoka

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisoka Nomor : 824/ 002 /SK/PKM-CSK/2023 Tentang


Penanganan Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal di
Puskesmas Cisoka
4. Referensi 1. Perbup (2022). Perbup No.11 Tahun 2022 Tentang Pedoman Pelayanan Rujukan
Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal. Bupati Kabupaten Tangerang
2. Kemenkes RI. (2018). Modul Pelatihan : Penanganan Kegawatdaruratan Maternal
Dan Neonatal Bagi Dokter Umum Bidan Dan Perawat. Direktorat Kesehatan
Keluarga Kemenkes RI : Jakarta.
5. Prosedur / Tatalaksana :
langkah- 1) Petugas memanggil bantuan awal emergensi
langkah 2) Petugas melakukan penilaian awal cepat kondisi keadaan umum,
hemodinamik, dan keadaan yang mendukung kepada penegakkan
diagnosis
3) Petugas melakukan Langkah-langkah penatalaksanaan sesuai dengan
algoritma :
- Bila nadi tidak terba segera lakukan resusitasi kardiopulmoner
- Resusitasi kardiopulmoner sesuai dengan usia kehamilan >20
minggu dilakukan dalam posisi ibu mirik ke kiri 15-30 0
- Penekanan dada dilakukan di pertengahan sternum. Kompresi
dilakukan dengan cepat dan mantap, menekan sternum sedalam 5 cm
dengan kecepatan 100-120 kali permenit
- Setelah 30 kompresi, buka Kembali jalan nafas lalu berikan 2 kali
ventilasi menggunakan balon sungkup atau melalui mulut ke mulut
dengan alas. Tiap ventilasi diberikan dalam waktu 1 detik. Berikan
ventilasi yang cukup sehingga pengembangan dada terlihat.
- Kemudian lanjutkan kompresi dada dan ventilasi dengan
perbandingan 30:2
- Pasang kanul intravena (2 jalur bila mungkin) menggunakan jarum
ukuran besar (nomor 16 atau 18 atau ukuran terbesar yang tersedia)
dan berikan cairan sesuai kondisi ibu.
- Tindakan resusitasi kardiopulmoner diteruskan hingga:
 Tim yang lebih terlatih untuk menangani henti nafas dan
henti jantung telah dating dan mengambil alih Tindakan,
ATAU
 Tidak didapatkan respon setelah 30 menit, ATAU
 Penolong kelelahan, ATAU
 Ibu menunjjukan tanda-tanda kembalinya kesadaran,
misalnya batuk, membuka mata, berbicara atau bergerak
secara sadar DAN Mulai bernafas normal/
 Pada keadaaan tersebut, lanjutkan tatalaksana dengan
pemberian oksigen, pemasangan kanul intravena, (bila
sebelumnya tidak berhasil dilakukan) dan berikan cairan
sesua dengan kondisi ibu.
 Lanjutkan pemantauan untuk memastikan ibu tetap bernafas
normal.
 Setelah maslaah jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
teraatasi, pikirkan dan evaluasi kemungkinan penyebab
hilangnya kesadaran ibu, diantaranya perdarahan hebat
(paling sering) penyakit tromboemboli, penyakit jantung,
sepsis, keracunan obat (contoh : MGSO4, Anastesi lokal),
eclampsia, perdarahan intrakranial, anafilaktik, gangguan
metabolik/elektrolit (contoh: hipoglikemia) dan hiposia
karena gangguan jalan nafas dan/atau penyakit paru
2/3
- Lakukan pemeriksaan lanjutan, misalnya USG abdomen untuk
melihat perdarahan intra abdomen tersembunyi
- Atasi penyebab penurunan kesadaran atau rujuk bila fasilitas
tidak memungkinkan
4) Petugas memberikan informasi yang jelas kepada keluarga situasi yang
sedang terjadi serta upaya yang sedang dilakukan oleh tim
6. Unit Terkait Unit Pelayanan PONED

3/3

Anda mungkin juga menyukai