Anda di halaman 1dari 8

PROBLEMATIKA DALAM PENERAPAN

BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH


(KESALAHAN EJAAN DAN TANDA BACA;
KESALAHAN PENALARAN)

Kelompok VII
 Fatichatul Ilahiya 200701552011
 Khusnul Khatima 200701552004
 Fadilla Yana Putri 200701552014
Kesalahan Ejaan dan
Tanda Baca
Ejaan dan Perkembangannya

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa


Indonesia yang berlaku sejak tahun ejaan ini menggantikan
ejaan sebelumnya, yaitu ejaan Republik atau ejaan Soewandi.
Pada 23 mei sebuah pernyataan bersama telah ditandatangani
oleh Menteri Pelajaran Malaysia. Pernyataan bersama tersebut
mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah
disepakati tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan.

Berdasarkan keputusan Presiden no. 57, tahun 1972, berlakulah


sistem Ejaan Latin (Rumi dalam istilah Bahasa Melayu Malaysia) bagi
Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia.Selanjutnya, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan menyebarluaskan buku panduan
pemakaian berjudul “Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan”. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
memberlakukan “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan” dan “Pedoman Umum Pembentukan Istilah.”
Pemakaian Huruf

Abjad Huruf Konsonan


Huruf Vokal Huruf yang melambangkan
Abjad yang digunakan
dalam ejaan bahasa konsonan dalam bahasa
Huruf yang
Indonesia terdiri atas 26 Indonesia yaitu b, c, d, f, g,
melambangkan vocal
huruf yang dapat ditulis h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v,
dalam bahasa Indonesia
capital maupun huruf w, x, y, dan z.
yaitu a, i, u, e, dan o.
kecil.
Gabungan huruf
Huruf Diftong konsonan

Dilambangkan dengan ai, Empat gabungan huruf


ou, dan oi. yang melambangkan
konsonan,yaitu kh, ng,
ny, dan sy.
Kesalahan Ejaan dan
Tanda baca

Kesalahan Ejaan dan tanda


baca dapat berakibat
pemenggalan makna sehingga
informasi menjadi tidak jelas.

Manusia memahami sesuatu


dengan bahasa, tetapi karena
bahasa pula manusia bisa salah
paham. Penggunaan ejaan dan
tanda baca yang benat adalah
salah satu cara
untuk menghindari
kesalahpahaman tersebut.
Kesalahan Penalaran
Kesalahan Penalaran
 Kesalahan pada Penggunaan Bahasa

Bahasa indonesai digunakan untuk tujuan


tertentu dan menentukan ragam bahas yang harus digunakan.
Seseorang yang menggunakan bahasa Indonesia dalam
orasi politik akan berbeda dari seseorang yang menggunakan
bahasa Indonesia untuk menyampaikan khutbah jumat.

 Kesalahan pada penerapan kaidah

Penulisan karya ilmiah harus tersususn secara rapi dan mudah untuk
dipahami. Kerancuan terjadi karena penerapan dua kaidah atau lebih. Kerancuan
dapat dipilih atas kerancuan dalam bentuk kata atau dalam bentuk kalimat.
1.Memperhatikan dari melihatkan dan memeperlihat
2.Memperdengarkan dari mendengarkan dan memperdengar
3.Memperdebatkan dari memperdebat dan mendebatkan
4.Memperjadikan dari menjadikan dan memperjadi
5.Memperlebarkan dari melebarkan dan memperlebar
6.Memepertinggikan dari mempertinggi dan meninggikan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai