Bab III
Bab III
METODE PENELITIAN
3.2.1 Populasi
peristiwa, atau objek tertentu yang berhubungan bagi penelitian dalam ruang
lingkup yang lebih luas (Sekaran & Bougie, 2016: 236). Populasi dalam penelitian
3.2.2 Sampel
28
populasi sebagai sampel penelitian dan digunakan ketika populasi kurang dari 100
responden. Sampel dalam penelitian ini yaitu anggota Student Union jurusan
36 responden.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
(Sekaran & Bougie, 2016:2). Sumber data penelitian ini adalah primer dan
sekunder. Menurut Sekaran & Bougie (2016:2) data primer merupakan data yang
sekunder merupakan data yang dikumpulkan melalui situs web, internet, dan
publikasi pemerintah (Sekaran & Bougie, 2016:2). Data primer yang digunakan
dalam penelitian ini berupa data observasi lapangan dan hasil survei kuesioner
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu individual learning orientation
(X), work group cohesion (M), dan individual innovative behavior (Y). Tabel 3.1
29
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Konseptual Indikator Definisi Operasional Sumber
Individual (Atitumpong & Badir, 2018) menyatakan bahwa 1. Commitment to 1. Sebagai anggota SU saya belajar (Atitumpong &
Learning individual learning orientation mengacu pada dedikasi learning hal-hal baru selama mengerjakan Badir, 2018)
Orientation (X) dan perhatian individu dalam mengembangkan 2. Shared vision pekerjaan saya
pemahaman baru akan pengetahuan, keterampilan, dan 3. Open- 2. Sebagai anggota SU saya
kompetensi. mindedness meluangkan waktu untuk
mempelajari cara baru dalam
menyelesaikan pekerjaan saya
3. Sebagai anggota SU saya dapat
memperoleh pengetahuan baru
ketika diperlukan
Work Group (Nilesh, 2020) menaytakan bahwa work group cohesion 1. Social strength 1. Sebagai anggota SU saya (Mutonyi et al.,
Cohesion (M) adalah kecenderungan anggota team untuk bersatu dan 2. Unity in groups menjalin komunikasi yang 2020)
bekerja sama untuk mencapai tujuan team. 3. Group terbuka terhadap sesama
cooperation kelompok kerja saya
2. Sebagai anggota SU saya
diberikan kebebasan dalam
memecahkan masalah yang sama
dengan cara yang berbeda
3. Sebagai anggota SU saya
berusaha untuk tidak berbuat
kesalahan di antara kelompok
kerja saya
30
Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Individual Mutonyi et al. (2020) yang menyatakan bahwa innovative 1. Idea exploration 1. Sebagai anggota SU saya (Mutonyi
Innovative behaviour bertujuan untuk merangkai dan memperkenalkan 2. Idea generation memanfaatkan teknologi untuk et al.,
Behavior (Y) ide baru yang dikembangkan melalui kemampuan individu 3. Idea memproses informasi secara teknis 2020)
sehingga memberikan kontribusi terhadap kinerja grup dan championing dalam mendukung penyelesaian
organisasi 4. Idea pekerjaan saya
implementation 2. Sebagai anggota SU saya
berinisiatif memberikan ide saya
agar dapat membantu team dalam
menyelesaikan pekerjaan
3. Sebagai anggota SU saya berupaya
menganalisis untuk menemukan
cara dalam mengimplementasikan
ide-ide baru
4. Sebagai anggota SU saya berupaya
mengembangkan rencana dalam
menetapkan target untuk
mewujudkan ide saya
5. Sebagai anggota SU saya
menerapkan ide-ide baru dalam
pekerjaan saya
Sumber: Mutonyi et al. (2020)
31
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode kuesioner.
Penelitian ini menggunakan skala likert 4 poin dalam kuesionernya. Skala likert
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert 4, yaitu (1) sangat tidak
setuju, (2) tidak setuju, (3) setuju, dan (4) sangat setuju. Penggunaan skala likert
point 4 dikarenakan tidak adanya nilai tengah sehingga mengurangi efek keraguan
pada Tabel 3.1. Tabel 3.2 memaparkan tahapan dalam pengumpulan data melalui
kuesioner.
periode 2020/2021 yang berjumlah 41 orang, dan tahap ketiga adalah tahapan
32
3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis
PLS merupakan teknik analisis yang memiliki kolinearitas tinggi lewat proyeksi
variabel dependen dari satu set variable indenpenden. Menurut Abdillah &
Hartono (2015) PLS dapat digunakan dalam penelitian ketika memiliki sampel
ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya (Budiastuti & Bandur,
suatu penelitian (Revida, 2018). Menurut Hair et al. (2016: 148) uji validitas
konvergen dikatakan valid apabila nilai outer loading > 0,7 dan nilai Average
Variance Extracted (AVE) > 0,5. Nilai variabel pada uji validitas diskriminan
dikatakan valid apabila nilai cross loading > 0,7 (Hair et al., 2016: 148).
konsistensi alat ukur apabila dilakukan secara berulang (Budiastuti & Bandur,
indikator penelitian stabil (Sekaran & Bougie, 2016: 233). Alat ukur dikatakan
reliabel apabila nilai composite reliability > 0,7 (Abdillah & Hartono, 2015).
33
3.6.3 Model Struktural (Inner Model)
elemen konseptual dari path model (Hair et al., 2016: 66). Nilai R2 digunakan
Hubungan antar path variabel dikatakan signifikan apabila nilai T-statistic > 1,96
memenuhi syarat T-statistic > 1,96. Menurut Abdillah & Hartono (2015)
pengaruh antar dua variabel dinyatakan signifikan apabila nilai p values <
0,05.
3.6.3.2 R Square
34
3.6.3.3 Uji F Square test (F2)
akibat variabel penghubung atau mediasi terhadap variabel dependen dan variabel
independen (Hair et al., 2016: 188). Menurut Abdillah dan Hartono (2015)
pengujian secara simultan pada pengaruh variabel independen (X) dan variabel
mediasi (M) pada variabel dependen (Y) dengan ketentuan sebagai berikut:
35
b. Apabila hubungan variabel (X) terhadap (M) dan hubungan
variabel (M) terhadap (Y) memperoleh nilai (T-statistic > 1,96), maka
< 1,96), maka variabel (M) memiliki peran mediasi penuh (full mediation)
36