Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut

Sinambela (2020) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan

angka-angka dalam memproses data untuk menghasilkan informasi yang

terstruktur. Karakteristik penelitian kuantitatif bertujuan untuk mendapatkan data

yang menggambarkan karakteristik objek, peristiwa, atau situasi (Sekaran &

Bougie, 2016: 43).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari sekelompok orang,

peristiwa, atau objek tertentu yang berhubungan bagi penelitian dalam ruang

lingkup yang lebih luas (Sekaran & Bougie, 2016: 236). Populasi dalam penelitian

ini yaitu seluruh anggota Student Union jurusan International Business

Management periode 2020/2021 dengan jumlah 41 orang.

3.2.2 Sampel

Sekaran (2006:123) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu. Penelitian ini

menggunakan teknik pengambilan sensus atau dikenal dengan sampling jenuh

(Sugiyono, 2017:85). Menurut Potale & Uhing (2015) menyatakan bahwa

sampling jenuh merupakan teknik pengumpulan data dengan menjadikan seluruh

28
populasi sebagai sampel penelitian dan digunakan ketika populasi kurang dari 100

responden. Sampel dalam penelitian ini yaitu anggota Student Union jurusan

International Business Management periode 2020/2021 dengan jumlah sebanyak

36 responden.

3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Data

kuantitatif berupa angka yang dikumpulkan melalui pertanyaan terstruktur

(Sekaran & Bougie, 2016:2). Sumber data penelitian ini adalah primer dan

sekunder. Menurut Sekaran & Bougie (2016:2) data primer merupakan data yang

dikumpulkan menggunakan metode wawancara, observasi, dan kuesioner. Data

sekunder merupakan data yang dikumpulkan melalui situs web, internet, dan

publikasi pemerintah (Sekaran & Bougie, 2016:2). Data primer yang digunakan

dalam penelitian ini berupa data observasi lapangan dan hasil survei kuesioner

yang dibagikan kepada anggota Student Union jurusan International Business

Management di Universitas Ciputra. Data sekunder dalam penelitian ini berupa

informasi dalam organisasi, situs web, dan internet.

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu individual learning orientation

(X), work group cohesion (M), dan individual innovative behavior (Y). Tabel 3.1

berikut ini memaparkan definisi operasional setiap variabel.

29
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Konseptual Indikator Definisi Operasional Sumber
Individual (Atitumpong & Badir, 2018) menyatakan bahwa 1. Commitment to 1. Sebagai anggota SU saya belajar (Atitumpong &
Learning individual learning orientation mengacu pada dedikasi learning hal-hal baru selama mengerjakan Badir, 2018)
Orientation (X) dan perhatian individu dalam mengembangkan 2. Shared vision pekerjaan saya
pemahaman baru akan pengetahuan, keterampilan, dan 3. Open- 2. Sebagai anggota SU saya
kompetensi. mindedness meluangkan waktu untuk
mempelajari cara baru dalam
menyelesaikan pekerjaan saya
3. Sebagai anggota SU saya dapat
memperoleh pengetahuan baru
ketika diperlukan

Work Group (Nilesh, 2020) menaytakan bahwa work group cohesion 1. Social strength 1. Sebagai anggota SU saya (Mutonyi et al.,
Cohesion (M) adalah kecenderungan anggota team untuk bersatu dan 2. Unity in groups menjalin komunikasi yang 2020)
bekerja sama untuk mencapai tujuan team. 3. Group terbuka terhadap sesama
cooperation kelompok kerja saya
2. Sebagai anggota SU saya
diberikan kebebasan dalam
memecahkan masalah yang sama
dengan cara yang berbeda
3. Sebagai anggota SU saya
berusaha untuk tidak berbuat
kesalahan di antara kelompok
kerja saya

30
Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Individual Mutonyi et al. (2020) yang menyatakan bahwa innovative 1. Idea exploration 1. Sebagai anggota SU saya (Mutonyi
Innovative behaviour bertujuan untuk merangkai dan memperkenalkan 2. Idea generation memanfaatkan teknologi untuk et al.,
Behavior (Y) ide baru yang dikembangkan melalui kemampuan individu 3. Idea memproses informasi secara teknis 2020)
sehingga memberikan kontribusi terhadap kinerja grup dan championing dalam mendukung penyelesaian
organisasi 4. Idea pekerjaan saya
implementation 2. Sebagai anggota SU saya
berinisiatif memberikan ide saya
agar dapat membantu team dalam
menyelesaikan pekerjaan
3. Sebagai anggota SU saya berupaya
menganalisis untuk menemukan
cara dalam mengimplementasikan
ide-ide baru
4. Sebagai anggota SU saya berupaya
mengembangkan rencana dalam
menetapkan target untuk
mewujudkan ide saya
5. Sebagai anggota SU saya
menerapkan ide-ide baru dalam
pekerjaan saya
Sumber: Mutonyi et al. (2020)

31
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode kuesioner.

Metode kuesioner merupakan pengumpulan data dengan memberikan

serangkaian pertanyaan kepada responden (Sekaran & Bougie, 2016: 160).

Penelitian ini menggunakan skala likert 4 poin dalam kuesionernya. Skala likert

yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert 4, yaitu (1) sangat tidak

setuju, (2) tidak setuju, (3) setuju, dan (4) sangat setuju. Penggunaan skala likert

point 4 dikarenakan tidak adanya nilai tengah sehingga mengurangi efek keraguan

ketika mengisi kuesioner (Hertanto, 2017). Kuesioner ini disusun melalui

pertanyaan-pertanyaan yang diadopsi dari beberapa sumber seperti yang disajikan

pada Tabel 3.1. Tabel 3.2 memaparkan tahapan dalam pengumpulan data melalui

kuesioner.

Tabel 3.2 Proses Pengumpulan Data


Tahapan Kegiatan
Tahapan I Persiapan sebelum kuesioner penelitian disebarkan
Tahapan II Pelaksanaan penyebaran kuesioner
Tahapan III Rekapitulasi data dari responden
Sumber: Peneliti (2020)

Berdasarkan Tabel 3.2 Proses pengumpulan data dibagi menjadi tiga

tahapan. Tahapan pertama merupakan persiapan sebelum kuesioner disebarkan,

tahapan kedua yaitu tahapan membagikan kuesioner menggunakan google form

kepada anggota Student Union jurusan International Business Management

periode 2020/2021 yang berjumlah 41 orang, dan tahap ketiga adalah tahapan

rekapitulasi data dari responden

32
3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan metode analisis berupa Partial Least Square

(PLS) dengan menggunakan software SmartPLS. Menurut Ringle et al. (2018)

PLS merupakan teknik analisis yang memiliki kolinearitas tinggi lewat proyeksi

variabel dependen dari satu set variable indenpenden. Menurut Abdillah &

Hartono (2015) PLS dapat digunakan dalam penelitian ketika memiliki sampel

dengan jumlah kecil.

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui

ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya (Budiastuti & Bandur,

2018). Uji validitas digunakan untuk mengetahui keakuratan instrumen dalam

suatu penelitian (Revida, 2018). Menurut Hair et al. (2016: 148) uji validitas

konvergen dikatakan valid apabila nilai outer loading > 0,7 dan nilai Average

Variance Extracted (AVE) > 0,5. Nilai variabel pada uji validitas diskriminan

dikatakan valid apabila nilai cross loading > 0,7 (Hair et al., 2016: 148).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui

konsistensi alat ukur apabila dilakukan secara berulang (Budiastuti & Bandur,

2018). Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk mengindikasi apakah

indikator penelitian stabil (Sekaran & Bougie, 2016: 233). Alat ukur dikatakan

reliabel apabila nilai composite reliability > 0,7 (Abdillah & Hartono, 2015).

33
3.6.3 Model Struktural (Inner Model)

Inner model menggambarkan hubungan antara variabel laten dan mewakili

elemen konseptual dari path model (Hair et al., 2016: 66). Nilai R2 digunakan

untuk mengetahui variansi dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Hubungan antar path variabel dikatakan signifikan apabila nilai T-statistic > 1,96

(Abdillah & Hartono, 2015).

3.6.3.1 Path Coefficient

Path coefficient memberikan gambaran hubungan antar variabel

dalam penelitian. Hubungan dapat dikatakan positif dan signifikan apabila

memenuhi syarat T-statistic > 1,96. Menurut Abdillah & Hartono (2015)

pengaruh antar dua variabel dinyatakan signifikan apabila nilai p values <

0,05.

3.6.3.2 R Square

Menurut Hair et al. (2016: 224) R square merupakan jumlah varian

dari konstruksi endogen dalam model struktural. R square dapat dikatakan

lemah, sedang, dan substansial apabila secara berturut-turut mendapatkan

nilai 0,25; 0.50, dan 0,75 (Hair et al., 2016: 224).

34
3.6.3.3 Uji F Square test (F2)

Uji F square berfungsi dalam menjelaskan perubahan pada nilai R2

apabila konstruk eksogen yang mempengaruhi konstruk endogen

dihilangkan (Hair et al., 2016). Nilai F square dikategorikan kecil ketika

memiliki hasil 0,02, dikategorikan menengah ketika memiliki nilai 0.15,

dan dikategorikan besar ketika memiliki nilai 0,35

3.6.3.4 Uji Kesesuaian (Goodness of Fit)

Menurut Hair et al. (2016), Goodness of Fit (gof) merupakan

pengukur korespodensi dari matriks kovarian yang sebenarnya dengan

model yang diharapkan. Menurut Hair et al. (2016) Penelitian tidak

disarankan menggunakan goodness of fit, karena tidak mewakili

kesesuaian PLS-SEM yang digunakan peneliti. Goodness of fit secara

khusus cocok dengan pengukuran melalui CB-SEM.

3.6.4 Uji Efek Mediasi

Efek mediasi bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh sebab

akibat variabel penghubung atau mediasi terhadap variabel dependen dan variabel

independen (Hair et al., 2016: 188). Menurut Abdillah dan Hartono (2015)

pengujian secara simultan pada pengaruh variabel independen (X) dan variabel

mediasi (M) pada variabel dependen (Y) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila hubungan variabel (X) dan (Y) signifikan (T-statistic >

1,96), maka variabel M berperan sebagai mediasi sebagian (partial

mediation) antara hubungan variabel (X) dan variabel terkait (Y).

35
b. Apabila hubungan variabel (X) terhadap (M) dan hubungan

variabel (M) terhadap (Y) memperoleh nilai (T-statistic > 1,96), maka

variabel M merupakan mediasi penuh (full mediation) antara hubungan

variabel (X) dan variabel terkait (Y).

c. Apabila hubungan variabel (X) dan (Y) tidak signifikan (T-statistic

< 1,96), maka variabel (M) memiliki peran mediasi penuh (full mediation)

antara hubungan variabel (X) dan variabel (Y)

36

Anda mungkin juga menyukai