Anda di halaman 1dari 11

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Nama : Lina Komalasari
Nomor Peserta UKG : 201502976622

Masalah
No terpilih yang Akar Penyebab
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
. akan masalah
diselesaikan
Motivasi Metode/model Hasil Kajian Literatur Alternatif solusi untuk
belajar siswa pembelajaran yang meningkatkan motivasi belajar
1 rendah digunakan kurang
peserta didik dari hasil kajian
menarik, sehingga
1. Menurut Uno (2017, hlm. 23), mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan literatur dan wawancara yaitu
menyebabkan siswa
merasa tidak dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau 1. Menggunakan media
semangat mengikuti
pembelajaran dan unsur yang mendukung. pembelajaran yang menarik
menganggap bahwa 2. Menggunakan model
pembelajaran Sumber : pembelajaran kooperatif tipe
matematika itu sulit Hamzah B. Uno, (2017) TEORI MOTIVASI DAN PENGUKURANNYA (Analisis di bidang Numbered Head Together
dan membosankan. pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara (NHT)
http://repositori.unsil.ac.id/618/4/BAB%20II.pdf 3. Menggunakan model
pembelajaran PBL (Problem
2. Menurut Rayanda Asyar (2012 : 8), Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala Based Learning)
sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara 4. Menggunakan Sistem
terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya pemberian Reward
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
1. Pemakaian media dalam proses
Sumber : pembelajaran dapat memperjelas
Asyhar, Rayanda 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung penyampaian pesan dan
Persada (GP) Press Jakarta. informasi, sehingga dapat
http://pustaka.unm.ac.id/opac/detail-opac?id=54507 memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil
3. Menurut Armai Arif (2002:127) pengertian hadiah (reward) dapat dilihat sebagai belajar, meningkatkan dan
berikut: 1. Hadiah adalah alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan mengarahkan perhatian siswa
dan bisa menjadi motivator belajar siswa. 2. Hadiah juga termasuk memberikan sehingga dapat menimbulkan
sesuatu terhadap prilaku baik dari siswa dalam proses pendidikan. motivasi belajar. Fungsi media
Sumber : dalam pembelajaran matematika
Arief, Armai .(2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: diantaranya untuk
Penerbit Ciputat Pers. membangkitkan motivasi belajar
https://publication.petra.ac.id/index.php/breview/article/view/9185/8264 siswa, menjadikan pembelajaran
lebih menarik, dan yang paling
4. Menurut Susilo dan Khabibah (2013) salah satu model pembelajaran yang diduga
utama adalah mempermudah
mampu membuat suasana pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa ketika
siswa dalam mempelajari
siswa mempelajari materi adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
matematika yang bersifat
Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran kooperatif adalah suatu
abstrak. Sehingga dengan
pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerjasama dalam kelompok.
pemanfaatan media tersebut,
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan
konsep matematikanya dapat
berkomunikasi dalam bentuk diskusi.
disajikan lebih konkret dan
Sumber : mudah dipahami. Serta
Susilo, Y. (2013). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui model Pembelajaran penggunaan media
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Materi Ajar Perbandingan Dan Fungsi pembelajaran berbasis TIK dapat
Trigonometri Pada Siswa Kelas X. MATHEdunesa, 2(2). menciptakan pembelajaran yang
5. Abdullah dan Ridwan (2008: 2) bahwa model PBL adalah salah satu model interaktif melalui stimulasi atau
pembelajaran student centred, model ini merupakan model pembelajaran yang demontrasi. Beberapa media
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengunpulkan dan pembelajaran berbasis TIK antar
mengintegrasikan pengetahuan baru. lain video pembelajaran, power
point, dll.
Sumber :
Abdullah, A.G. & Ridwan, T. (2008). Implementasi Problem Based Learning PBL pada 2. Dalam model pembelajaran
Proses Pembelajaran di BPTP Bandung. Jurnal Penelitian Pendidikan. 5, (13), kooperatif tipe Numbered Head
1- 10. Together, siswa diharuskan
https://jurnal.unsur.ac.id/prisma/article/view/438/503
aktif bekerja dalam kelompok
sehingga dalam pembelajaran
Hasil Wawancara dengan Kepala sekolah, wakasek (pakar) dan rekan guru matematika: dapat membuat siswa
termotivasi untuk belajar
1. Wawancara dengan Wakasek
Nara Sumber : Nani Mulyani, S. Pd matematika.Model
a. Menggunakan bahan ajar yang menarik pembelajaran kooperatif tipe
b. Suasana dan kondisi yang menyenangkan NHT adalah model
c. Guru harus kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan pembelajaran yang dilakukan
pembelajaran inovatif seperti model Problem based Learning secara berkelompok
d. Adanya ice breaking di jam pelajaran terakhir beranggotakan 4 – 5 orang
siswa dimana guru memberi
2. Wawancara dengan Rekan guru Matematika nomor kepada setiap siswa
Nara Sumber : Yustiani Rahayu, S. Pd dalam kelompok. Kelompok
a. Guru menggunakan model pembelajaran yang menarik, tidak hanya yang dibentuk mempunyai
mengandalkan metode ceramah tingkat kemampuan bervariasi.
b. Siswa banyak diberikan latihan soal-soal latihan yang mengarah ke dalam Setiap anggota kelompok diberi
kehidupan sehari-hari tanggung jawab untuk
c. Diberikan reward untuk siswa yang bisa mengerjakan soal matematika memecahkan masalah atau
soal yang telah diberi sesuai
3. Wawancara dengan Kepala Sekolah
dengan nomor-nomor yang
Nara Sumber : Sutisna, S. Pd., M.Si
1. Guru menggunakan model pembelajaran yang menarik agar siswa motivasi siswa telah ada. Anggota kelompok
meningkat salah satunya model PBL saling menjelaskan kepada
2. Siswa dalam pembelajaran dikelas tidak hanya pembelajaran dikelas tapi harus sesama teman anggota
dibawa langsung ke ke lapangan untuk lebih dikenalkan lagi dengan soal-soal kelompoknya, sehingga semua
kontekstual matematika sehingga lebih termotivasi untuk belajar anggota kelompok mengetahui
3. Merangsang keinginan siswa dengan selalu memulai pembelajaran dengan hal jawaban dari semua soal yang
yang sederhana kemudian meningkat kearah yang lebih menantang, mencoba hal- diberikan. Selanjutnya, guru
hal baru dan menarik dalam pembelajaran, membimbing atau menjadi solusi menyebut satu nomor para
disaat siswa kewalahan, menggunakan model pembelajaran yang mengajak siswa siswa dari tiap kelompok dan
aktif dalam pembelajaran misalnya dengan pembelajaran berbasis masalah. yang telah disebut nomornya
harus menyiapkan jawabannya
Dokumentasi : terlampir untuk seluruh kelas dan
mempresentasikan di depan
kelas.

Kelebihan Model Pembelajaran


NHT:

1. Dapat meningkatkan prestasi


belajar peserta didik.
2. Mampu memperdalam
pemahaman peserta didik.
3. Melatih tanggung jawab
peserta didik.
4. Menyenangkan peserta didik
dalam belajar.
5. Mengembangkan rasa ingin
tahu peserta didik.
6. Meningkatkan rasa percaya
diri peserta didik.
7. Mengembangkan rasa saling
memiliki dan bekerja sama.
8. Setiap peserta didik
termotivasi untuk menguasai
materi.
9. Menghilangkan kesenjangan
antara yang pintar dan yang
tidak pintar.
10.Terciptanya suasana gembira
dalam belajar.

Kelemahan Model Pembelajaran


NHT :

1. Ada peserta didik yang akan


takut atau merasa
terintimidasi bila memberi
nilai jelek kepada anggotanya
(bila kenyataannya peserta
didik lain kurang mampu
menguasai materi).
2. Terdapat peserta didik yang
mengambil jalan pintas
dengan meminta tolong pada
temannya untuk mencarikan
jawabannya. Solusinya
mengurangi poin pada peserta
didik yang membantu dan
dibantu.
3. Apabila pada suatu nomor
kurang maksimal
mengerjakan tugasnya, tentu
saja mempengaruhi pekerjaan
pemilik tugas lain pada nomor
selanjutnya.

3. Model Problem Based Learning


adalah salah satu model
pembelajaran yang berpusat
pada siswa. Model
pembelajaran Problem Based
Learning membuat proses
pembelajaran lebih aktif karena
siswa aktif menemukan
pemecahan masalah yang
diberikan. Dengan pemberian
masalah yang ditemuinya
dalam kehidupan sehari-hari
membuat siswa terdorong
untuk belajar dan
meningkatkan motivasinya
untuk belajar.

Kelebihan pembelajaran PBL


PBL ini siswa berdiskusi bersama
kelompoknya menyelesaikan
lembar permasalahan yang
diberikan, hal ini mencakup:
a. Indikator 1 yaitu bekerja
secara efektif dengan model
dalam situasi konkret
b. Indikator 2 yaitu memilih
dan merepresentasikan
informasi, dan
menghubungkan mereka
dengan situasi nyata. Saat
siswa menyajikan hasil
diskusi
c. Indikator 3 yaitu
menggunakan keterampilan
dan bernalar dengan
beberapa pengetahuan.
Kemudian pada langkah
mengumpulkan informasi
untuk memecahkan masalah
d. Indikator 4 dimana siswa
memberikan penjelasan
berdasarkan tindakan
mereka dari hasil diskusi.

Kekurangan PBL
Masalah yang disajikan guru
dianggap menantang bagi
kelompok tinggi, namun siswa
kelompok rendah merasa tidak bisa
berbuat apa-apa. Justru
seharusnya kerjasama kelompok
terjalin dengan baik, justru terjadi
sebaliknya.

4. Reward adalah penghargaan


atau hadiah yang diberikan oleh
seseorang (guru) kepada
seseorang atau kelompok
tertentu (siswa). Reward
diberikan kepada siswa yang
berhasil (mampu mengerjakan
soal dengan baik). Reward yang
diberikan itu merupakan
sesuatu yang menyenangkan
atau yang digemari oleh siswa,
bisa berupa benda konkrit atau
abstrak, misalnya pujian,
perhatian, penghargaan, dan
lain-lain.

Masalah
No terpilih yang Akar Penyebab
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
. akan masalah
diselesaikan
2. Kemampuan Peserta didik sulit Alternatif solusi untuk
siswa dalam menerapkan soal Hasil Kajian Literatur meningkatkan kemampuan siswa
penalaran matematika ke dalam dalam penalaran matematika dari
matematika kehidupan sehari-hari 1. Menurut Sumartini (2015, hlm.71) menyatakan bahwa penalaran matematis merupakan hasil kajian literatur dan
masih atau kontekstual kemampuan siswa dalam menyimpulkan dan membuktikan suatu pernyataan, membangun wawancara yaitu mengintegrasikan
rendah karena guru jarang gagasan baru, sampai pada menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika. kegiatan numerasi terhadap proses
memberikan soal pembelajaran berbasis masalah:
Sumber :
kontektstual yang 1. Guru menggunakan model dan
Sumartini, T., S. 2015. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui
mengarah ke metode pembelajaran yang
Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 5, Nomor 1,
pemecahan masalah mengajak peserta didik dapat
April 2015; PP: 1-10.
matematika https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa/article/view/ berbagi peran/tugas dalam
mv4n1_1/244 kelompoknya sehingga aktif
2. Guru menggunakan model yang
2. Menurut Rusman (2013: 150), salah satu model pembelajaran yang memungkinkan mampu meningkatkan
siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir (penalaran, komunikasi, dan kemampuan penalaran
koneksi) dalam memecahkan masalah adalah Problem Based Learning (PBL). matematika
Sumber : 3. Guru membuat media
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, pembelajaran yang menarik
Rajawali Pers: Jakarta untuk meningkatkan
https://www.ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/gm/article/view/386/336 kemampuan penalaran
matematika
1. Masdataw mengatakan (2019: hlm. 6) bahwa, model pembelajaran Problem Based
Learning berbantu LKPD ini, maka pembelajaran ini diharapkan lebih efektif sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik dalam 1.
Kemampuan penalaran
proses belajar mengajar. matematis membantu siswa
dalam menyimpulkan dan
Sumber : membuktikan suatu pernyataan,
Sitoang, Masdawaty. (2019). Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan membangun gagasan baru,
LKPD untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik sampai pada menyelesaikan
Pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) Kelas X SMA Negeri 1 Onan masalah-masalah dalam
Runggu T. P. 2018/2019. Universitas Hindu Negeri: Penelitian Tindakan Kelas. matematika. Oleh karena itu,
http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/2711 kemampuan penalaran
matematis harus selalu
Hasil Wawancara dengan Kepala sekolahdan rekan guru matematika: dibiasakan dan dikembangkan
1. Wawancara dengan Rekan guru Matematika dalam setiap pembelajaran
Nara Sumber : Yustiani Rahayu, S. Pd matematika. Pembiasaan
a. Guru menerapkan model pembelajaran sedemikian rupa yang dapat membuat tersebut harus dimulai dari
peserta didik tertarik untuk dapat aktif ikut serta dalam pembelajaran numerasi kekonsistenan guru dalam
matematis mengajar terutama dalam
b. Alternatif solusi untuk meningkatkan kemampuan numerasi matematis adalah pemberian soal-soal yang non
dengan memberikan banyak latihan soal berupa soal kontekstual agar siswa mampu rutin.
memahami isi dari soal tersebut 2. Model Problem Based Learning
adalah salah satu model
pembelajaran yang berpusat
2. Wawancara dengan Kepala Sekolah pada siswa. Model pembelajaran
Nara Sumber : Sutisna, S. Pd., M.Si Problem Based Learning
a. Menggunakan model Problem Based Learning agar anak untuk meningkatkan membuat proses pembelajaran
kemampuan numerasi lebih aktif karena siswa aktif
b. Pembiasaan numerasi matematis berisi permasalahan dalam masalah nyata yang
menemukan pemecahan
dapat diselesaikan dengan konsep matematika
c. Aperpsepsi dengan masalah kontekstual masalah yang diberikan. Dengan
pemberian masalah yang
3. Wawancara Pakar ditemuinya dalam kehidupan
Nara Sumber : Nani Mulyani, S.Pd sehari-hari membuat siswa
a. Untuk meningkatkan kemampuan numerasi matematis harus menggunakan terdorong untuk belajar dan
model pembelajaran yang inovatif meningkatkan kemampuan
b. Pembiasaan numerasi siswa dengan kehidupan sehari-hari
pealaran matematik nya.
c. Siswa banyak diberikan latihan soal cerita dalam kehidupan nyata untuk dapat
dipecahkan masalahnya
Kelebihan pembelajaran PBL
PBL ini siswa berdiskusi bersama
Dokumentasi terlampir kelompoknya menyelesaikan
lembar permasalahan yang
diberikan, hal ini mencakup:
a. Indikator 1 yaitu bekerja
secara efektif dengan model
dalam situasi konkret
b. Indikator 2 yaitu memilih
dan merepresentasikan
informasi, dan
menghubungkan mereka
dengan situasi nyata. Saat
siswa menyajikan hasil
diskusi
c. Indikator 3 yaitu
menggunakan keterampilan
dan bernalar dengan
beberapa pengetahuan.
Kemudian pada langkah
mengumpulkan informasi
untuk memecahkan masalah
d. Indikator 4 dimana siswa
memberikan penjelasan
berdasarkan tindakan
mereka dari hasil diskusi.

Kekurangan PBL
Masalah yang disajikan guru
dianggap menantang bagi
kelompok tinggi, namun siswa
kelompok rendah merasa tidak bisa
berbuat apa-apa. Justru
seharusnya kerjasama kelompok
terjalin dengan baik, justru terjadi
sebaliknya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

i. TRANSKIP WAWANCARA

PERTANYAAN :

1. Bagaimana cara menerapkan metode atau konsep pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif sehingga dapat membuat siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi

dalam pembelajaran matematika?

2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan numerasi matematis siswa dalam pembelajaran matematika?

ii. DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan Rekan sejawat Wawancara dengan Kepala Sekolah Wawancara dengan Pakar (Wakasek)

Yustiani Rahayu, S.Pd., Sutisna, S.Pd., M.Si. Nani Mulyani, M.Pd.


Gr.

Anda mungkin juga menyukai