1. Judul Materi
Perubahan berencana dan Manajemen Konflik
2. Capaian Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat memahami konsep berubah
b. Mahasiswa dapat melakukan tahapan perubahan berencana
c. Mahasiswa dapat memahami tentang pengelolaan konflik
d. Mahasiswa dapat mempraktekan teknik-teknik penyelesaian konflik
3. Materi
a. Perubahan Berencana
Tiga fase yang dilalui dalam perubahan yang direncanakan :
1) Unfresing
- Terjadi ketika pembaharu (change agent) meyakini anggota group harus berubah,
terjadi kesalahan, kecemasan, adanya persoalan.
- Adanya ketidakpuasan dan terbuka akan kebutuhan untuk berubah
- Perubahan secara berkesimbungan tidak akan teradi dalam organisasi dengan
perintah dari atas ke bawah, ini karena sebelum perubahan terjadi, seseorang
harus percaya perubahan dibutuhkan.
Kegiatan Tahap Unfresing
- Pengumpulan data
- Diagnosa masalah secara akurat
- Memutuskan bahwa perubahan diperlukan
- Membuat orang lain merasa pentingnya perubahan, melibatkan kelompok yang
tidak puas, jangan melakukan proses tahap kedua sampai status quo diatasi, dan
kebutuhan berubah itu diterima oleh semua orang.
2) Movement
- Change agent mengidentifikasi, merencanakan, dan menentukan strategi yang
tepat untuk diimplementasikan, dan meyakini bahwa kekuatan pendorong
melebihi kekuatan penghambat, karena perubahan adalah proses yang kompleks,
melibatkan perencanaan yang baik dan membutuhkan waktu.
- Pengenalan/pengakuan, membicarakan, mengatasi penolakan mungkin
membutuhkan waktu yang panjang.
- Perubahan terkait perilaku seseorang atau perepsi, sikap dan nilai-nilai yang
mendasari perilaku, membutuhkan waktu. Beberapa perubahan membutuhkan
waktu yang cukup untuk terlibat dan menjadi asimilasi dalam perubahan.
Kegiatan Tahap Movement
- Mengembangkan rencana
- Menentukan tujuan yang obyektif
- Menentukan area yang mendukung dan menghambat
- Melibatkan semua orang yang akan dipengaruhi oleh perubahan yang
direncanakan
- Menentukan kapan target harus terlaksana
- Mengembangkan strategi yang sesuai
- Mengimplementasikan perubahan
- Memberikan dukungan pada orang lain untuk melakukan perubahan.
- Menggunakan strategi untuk mengatasi hambatan dalam perubahan
1) Refresing
- Selama fase ini, change agent (CA) membantu dalam stabilitas perubahan sistem
sehingga menjadi diintegrasikan dalam keadaan yang tepat (status kuo). Jika
refresing tidak lengkap, perubahan menjadi tidak efektif, perilaku awal akan
terjadi lagi.
- Agar refresing terjadi CA harus mendukung dan menguatkan usaha adaptif
individu, dengan diaktifkannya dalam perubahan.
- Perubahan memerlukan waktu 3-6 bulan sebelum perubahan itu dapat diterima
menjadi bagian dalam sistem. CA`harus menyakini bahwa orang yang diajak
berubah akan menghandel perubahan yang dilakukan sehingga perubahan menjadi
lengkap.
b. Manajemen Konflik
1) Pengertian
Konflik adalah suatu gejala dimana individu atau kelompok menunjukkan sikap
atau perilaku “bermusuhan” terhadap individu atau kelompok lain, sehingga
mempengaruhi kinerja dari salah satu atau semua pihak yang terlibat (Luthan, 1995 ;
Stoner & Freemen, 1999 ; Wirawan ,2010).
Konflik merupakan perselisihan yang timbul akibat terjadinya ancaman
keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat dan perilaku seseorang, sehingga
terjadi perbedaan antara yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang
lain, dan organisasi (Kuncoro, 2010 ; Huber, 2011).
Negoisasi
Kompromi merupakan pola penyelesaian konflik, dimana tiap pihak ingin
mencari kesepakatan diantara kedua belah pihak tanpa ada yang menang dan
kalah (Sitorus & Panjaitan, 2011). Dilakukan jika kedua belah pihak yang
berkonflik memiliki kekuatan yang seimbang dan sama sama mengusahakan
pemecahan yang cukup memuaskan dan melepaskan salah satu tuntutannya.
Kolaborasi
Merupakan cara penyelesaian masalah yang asertif dan kooperatif sehingga
menghasilkan win –win solution. Kolaborasi membutuhkan rasa saling
menghormati, komunikasi terbuka dan jujur serta kekuasan pengambilan
keputusan yang sama besarnya.
Tahapan negosiasi-kolaborasi
Sesi 1: Mendeskripsikan keinginan atau kepentingan
Sesi 2: Mendeskripsikan perasaan
Sesi 3:Memberi alasan pada setiap konflik yang terjadi
Sesi 4: Memahami sudut pandang orang lain
Sesi 5: Membuat pilihan saling menguntungkan
Sesi 6: Mencapai kesepakatan yang bijaksana
c) Mediasi
Pengertian
Mediasi adalah proses yang memerlukan upaya mediator (pihak ketiga) untuk
menghasilkan kesepakatan (Wirawan, 2010; McKeawn, et al, 2007). Mediasi
adalah proses penyelesaian konflik dg melibatkan orang ketiga yg netral.
Alternative dispute resolution ------melalui pihak ketiga (mediator)
Persyaratan Mediasi
- Kedua belah pihak ingin berdamai
- Kedua pihak yg konflik bersama mediator
- Mediator berperan netral: mengatur pertemuan dan membantu negosiasi
Tahapan Mediasi
Sesi 1: Asesmen persamaan dan perbedaan dengan pihak pertama
Sesi 2: Asesmen persamaan dan perbedaan dengan pihak kedua
Sesi 3 : Menyepakati perbedaan dan persamaan dengan pihak pertama dan kedua
Sesi 4 : Berdamai/Bersepakat
d) Rekonsiliasi
Rekonsiliasi merupakan transformasi konflik dengan mengubah konflik
menjadi damai (Whitker, 2008; Miall, 2000) atau upaya pemulihan hubungan
dg menyelesaikan konflik dan memperbaharui hubungan kearah perdamaian
dan menciptakan hubungan yang harmonis untuk masa yang akan datang
(Melor & Bretherton, 2003).
1. Prosedur Pembelajaran
Skenario perubahan berencana
Berdasarkan hasil pengkajian 85 % perawat pelaksana di Ruang Mars tidak pernah
melakukan Hand Hygiene (kebersihan tangan) sesuai dengan teknik 6 langkah dan five
moment kebersihan tangan. Mereka beralasan terburu-buru, tidak penting, dan
menyatakan bahwa sudah pakai handscoen sudah cukup. Anda sebagai change agent
lakukan tahapan perubahan berencana untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Di Ruangan Jupiter terjadi konflik antara sekelompok perawat senior dan sekelompok
perawat yunior. Perawat senior menyatakan bahwa perawat yunior kurang terampil
dalam melakulan kegiatan asuhan keperawatan dan kurang aktif bertanya jika tidak
mengerti. Sedangkan perawat yunior menyatakan bahwa perawat senior bila ditanya
lebih banyak cuek dan tidak memberikan penjelasan yang diinginkan, sehingga mereka
malas bertanya. Lakukan pendekatan penyelesaian konflik yang dilakukan oleh karu
pada kasus tersebut.
a. Setiap skenario diselesaikan dalam 2 kali pertemuan.
b. Pertemuan 1: Mahasiswa membahas konsep teori, menganalisis kasus dan membuat
skenario role play.
c. Mahasiswa membuat makalah yang berisi dasar teori tentang praktikum dan
pengembangan skenario yang akan di role play kan oleh mahasiswa, dikumpulkan
pada saat pertemuan kedua.
d. Pertemuan 2: Mahasiswa diminta melakukan role play kegiatan manajemen
keperawatan sesuai dengan kasus pada skenario.
e. Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok:
- Kelompok 1: perubahan berencana
- Kelompok 2: asertif training
- Kelompok 3: negosiasi-kolaborasi
- Kelompok 4: mediasi
2. Prosedur Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN PERUBAHAN BERENCANA
A. Tahap Unfresing 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pengumpulan Data
3 Memutuskan bahwa
perubahan diperlukan
4 Melibatkan orang lain
yang diajak berubah
dalam perubahan
B. Tahap Movement
5 Mengembangkan
rencana
6 Menentukan tujuan yang
obyektif
7 Menentukan area yang
mendukung dan
menghambat
8 Melibatkan semua orang
yang akan dipengaruhi
oleh perubahan yang
direncanakan
9 Menentukan kapan
target harus terlaksana
10 Mengembangkan strategi
yang sesuai
11 Mengimplementasikan
perubahan
12 Menggunakan strategi
untuk mengatasi
hambatan dalam
perubahan
13 Evaluasi perubahan
C. Tahap Refresing
1. Mendiskusikan dan
memahami
perbedaan
komunikasi asertif,
pasif dan agresif.
2. Pendengar yang
baik terhadap
keluhan lawan
bicara
3. Menyampaikan
perbedaan
pendapat secara
asertif
4. Menyampaikan
harapan secara
asertif pada lawan
bicara
5 Menyepakati
keputusan bersama
6 Menanyakan
pendapat lawan
bicara terhadap
keputusan
7 Mengatakan “
tidak” terhadap
permintaan yang
tidak rasional
8 Mempertahankan
komunikasi asertif
dan memberikan
reinforcement
positif terhadap
lawan bicara
Total Skor
1. Mendeskripsikan
keinginan atau
kepentingan atau
kebutuhan yang
akan di
negoisasikan
2. Mendeskripsikan
perilaku dan
perasaan (emosi)
dalam
berkomunikasi
3. Memberi alasan
pada setiap konflik
yang terjadi
4. Mengidentifikasi
sudut pandang
yang berbeda
dengan pihak lain
5. Menyampaikan/
mengungkapkan
pendapat yang
berbeda dan sama
6. Mendiskusikan
penyelesaian/solusi
yang rasional
7 Kedua belah pihak
menyepakati solusi
8 Kedua belah pihak
melaksanakan
solusi yang
disepakati
Total Skor