Anda di halaman 1dari 3

Siswa Yang Menyimpan Sampah Diloker Terlalu Lama Berdampak Pada

Proses Belajar

Kesadaraan seorang siswa untuk membuang sampah pada tempatnya merupakan


salah satu masalah yang kurang diterapkan dikehidupan sehari-hari. Sampah adalah
segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat.
Sampah dikategorikan menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik atau sampah basah merupakan sampah yang mudah terurai secara
alam seperti kulit buah, kertas, sisa makanan dan sisa sayuran. Sampah organik kering
merupakan sampah yang kandungan airnya sedang seperti kertas, dan dedaunan.
Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang sulit terurai oleh alam seperti
plastik, karet, logam dan besi.
Perilaku membuang sampah sembarangan berpotensi mengakibatkan kerusakan
lingkungan dan berdampak negatif, salah satunya pada kondisi kesehatan siswa juga
berdampak pada proses belajar seorang siswa. Masih banyak siswa yang sering
membuang sampah sembarangan salah satunya disimpan di loker meja. Berbagai
alasan yang dilontarkan oleh siswa, seperti kelupaan karena terlalu asik sendiri, malas
berdiri atau berjalan, tempat sampah yang terlalu jauh, tidak ada peraturan yang
melarang dan bahkan ketidakpedulian siswa terhadap rasa malas untuk membuang
sampah pada tempatnya.

Membuang sampah memang aktivitas rutin yang dilakukan oleh tiap manusia.
Hal ini berpotensi menjadi perilaku menyimpang ketika dipraktikkan oleh siswa yang
bertindak tidak ramah lingkungan. Kejadian ini sudah terjadi di kelas XD tepatnya
dibangku bagian selatan belakang yang diduduki oleh salah satu siswa kelas XD.
Beberapa siswa menanggapi bahwa terjadinya loker yang sangat kotor sampai ada
belatung itu disebabkan oleh makanan-makanan yang bisa cepat membusuk dan sudah
terlalu lama disimpan diloker tersebut. Untuk dampak yang akan dirasakan jika ada
orang yang menempati tempat duduk tersebut mereka akan merasa tidak nyaman,
terganggu saat pembelajaraan sedang berlangsung, tidak fokus, dan ingin rasanya
untuk pindah tempat duduk juga ingin cepat pulang. Tetapi ada cara untuk mengatasi
hal tersebut, menurut mereka untuk mengatasinya kita bisa menerapkan sikap seperti
selalu buang sampah pada tempatnya, jika memiliki makanan bisa langsung dimakan
jangan ditunda-tunda, membersihkan tempat belajar dan selalu cek disekitar tempat
duduk atau loker kita kalau ada sampah bisa langsung dibuang.Tentunya orang-orang
yang akan menempati loker tersebut akan merasa tidak nyaman terutama saat
mengikuti jam pelajaran, jijik dan merasa parnoan.

Kesimpulan dari penelitian ini sikap seorang siswa berpengaruh terhadap


rendahnya kesadaran siswa siswi dalam mengelola sampah, dan menjaga kebersihan
kelas. Banyak dampak yang terjadi jika seorang siswa malas untuk membuang sampah
dan lebih memilih untuk membiarkan sampah di loker meja. Sampah yang tidak dapat
disimpah lebih lama sangat mengganggu proses belajar siswa jika seorang malas untuk
membuang sampah dengan waktu lebih cepat dan tidak membiarkannya. Oleh karena
itu, kita bisa ikut konsep buang mantan pada tempatnya, jadi mari buanglah sampah
pada tempatnya untuk kenyamanan kita, orang sekitar kita, dan lingkungan sekitar
kita.
Hal ini bisa diatasi dengan setiap mempunyai sampah baiknya langsung
dibuang ke tempat sampah, kalau ada makanan juga sebaiknya langsung dimakan
karena takut lupa, dan selalu cek jika ada sampah yang kelupaan.
Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran seorang siswa
untuk membuang sampah pada tempatnya juga jangan malas untuk membuang sampah
dan menjadi suatu tambahan ilmu untuk mereka.

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/4748/4/Chapter%202.doc.pdf
http://news.upmk.ac.id/home/post/
pentingnya.kesadaran.masyarakat.terhadap.pengelolaan.sampah.melalui.tps.cibo
go.html
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/preventif/article/view/240

Anda mungkin juga menyukai