:1
Skor Maks. : 35
Masalah utama yang dihadapi oleh seluruh organisme parasit adalah mendapatkan inang yang sesuai
dengan perkembangan keturunannya. Hal ini semakin rumit apabila organisme parasit tergolong
organisme yang memiliki kisaran spesifitas inang yang sempit. Transmisi parasit merupakan
perpindahan yang beresiko tinggi bagi setiap parasit.
Dalam proses transmisi langsung, mengapa parasit harus mempunyai tingkat kesuburan yang sangat
tinggi?
Parasit harus memiliki kesuburan yang sangat tinggi, umumnya parasit-parasit mempunyai kapasitas
reproduksi sangat besar.
Dengan pembelahan biner dan pembelahan multipel, dalam waktu yang relatif singkat parasit bersel
tunggal dapat berlipat ganda menjadi beribu-ribu parasit sampai pada suatu waktu mencapai titik
puncak. Contoh: Entamoeba histolytica setiap hari mampu membentuk 45 juta kista. Parasit
multiseluler mampu memproduksi telur dalam jumlah besar dan juga berdaya tetas tinggi.
Sebagai contoh, Taenia saginata, T. solium masing-masing dapat bertelur kira-kira 500.000 butir setiap
hari. Jumlah telur yang diproduksi selama hidupnya dapat mencapai berat kira-kira 300 kali berat
cacingnya. Cacing kait Necator americanus bertelur 9.000 butir setiap hari, sedang Ancylostoma
duodenale bertelur kira-kira 45.000 butir setiap hari. Cacing gilig Ascaris lumbricoides bertelur kira-
kira 200 butir tiap hari.
Secara alami parasit mempunyai inang pilihan (preferensi/kesukaan terhadap inang) dan mempunyai
kesukaan juga terhadap jaringan tubuh inang sebagai habitatnya. Penyakit parasit menular dari inang
yang satu ke inang yang lain atau dari sumber penyakit kepada inang yang baru.
Jelaskan perbedaan proses infeksi antara cacing Kait (Necator americanus)dengan
cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)!
Di dalam tubuh, larva cacing tambang akan masuk ke sistem percernaan, kemudian menjadi cacing
dewasa dan berkembang biak di usus sehingga menimbulkan gejala.
Telur yang dihasilkan cacing tambang saat berada di usus akan keluar bersama feses. Di lingkungan
yang sanitasinya buruk, feses yang mengandung telur cacing tambang ini akan mengontaminasi tanah
dan air di sekitarnya.
Telur yang masuk ke dalam tubuh akan menetas di usus dan menjadi larva. Selanjutnya, larva akan
masuk ke paru-paru melalui aliran darah atau aliran getah bening.
Setelah berada di paru-paru selama 10–14 hari, larva akan menuju ke tenggorokan. Pada tahap ini,
penderita dapat batuk sehingga larva tersebut keluar atau bisa juga tertelan lagi dan kembali ke usus.
Larva yang kembali ke usus akan tumbuh menjadi cacing jantan atau betina, kemudian berkembang
biak. Cacing betina dapat tumbuh sepanjang 40 cm dengan diameter 6 mm dan bisa menghasilkan
sekitar 200.000 telur cacing per hari.
Sebagian telur cacing akan keluar melalui feses dan mengontaminasi tanah Sementara sebagian lagi
akan menetas kemudian pindah ke paru-paru dan menjadi cacing dewasa di usus. Seluruh siklus
tersebut bisa memakan waktu sekitar 2–3 bulan.
Jika tidak dibasmi, cacing dewasa dapat bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh
manusia selama 1–2 tahun. Artinya, selama itu akan ada telur baru dan cacing dewasa yang baru pula
sehingga ascariasis bisa berlangsung dalam jangka panjang.
Mekanisme penyerapan nutrisi dapat berbeda-beda meskipun parasit secara filogenetis mempunyai
tingkat kekerabatan yang sangat dekat. Seringkali, penyerapan dan pengambilan nutrisi ditentukan
oleh kondisi habitat inang. Sebagai contoh Trematoda parasit, Fasciola hepatica, dan Schistosoma
mansoni, keduanya masing-masing tinggal dalam saluran empedu dan pembuluh darah mesenterik.
Trematoda parasit F. hepatica menyerap asam amino dengan mekanisme difusi sederhana sedangkan
S. mansoni menggunakan mekanisme transport aktif dalam menyerap asam amino.