Modul Bab II Keanekaragaman Hayati
Modul Bab II Keanekaragaman Hayati
Fase/Kelas : E/X
Maksimal 36 peserta.
C. Ketersediaan Materi
1. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi: YA/TIDAK.
64
2. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
(Jika memilih YA maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas sesuai
kebutuhan peserta didik).
65
2. Media Pembelajaran
a. Slide PowerPoint yang berhubungan dengan materi keanekaragaman hayati.
b. Gambar-gambar keanekaragaman hayati.
c. Video pembelajaran yang berhubungan dengan keanekaragaman hayati.
d. Lembar Kegiatan Peserta Didik (student worksheet).
e. Buku teks pendukung materi.
F. Model Pembelajaran
Guru memilih model pembelajaran yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan
lingkungan belajar yang ada, seperti model daring, luring, atau paduan antara tatap muka dan
PJJ (blended learning). Pada modul ini menggunakan model luring.
G. Pengaturan Pembelajaran
1. Pengaturan Peserta Didik
a. Individu
b. Berpasangan
c. Berkelompok
d. Klasikal
(Guru dapat mengatur sesuai dengan jumlah peserta didik di setiap kelasnya serta
formasi yang diinginkan)
2. Metode
a. Diskusi
b. Demonstrasi
c. Simulasi
d. Resprokal
(Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa metode yang diinginkan)
H. Asesmen Pembelajaran
1. Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
66
a. Asesmen individu
b. Asesmen berpasangan
2. Jenis Asesmen
a. Pengetahuan (lisan atau tertulis)
b. Keterampilan (praktik dan kinerja)
c. Sikap (mandiri dan gotong royong)
d. Portofolio
(Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa asesmen yang sesuai)
I. Tujuan Pembelajaran
J. Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran keanekaragaman hayati, manfaat apakah yang
dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam kehidupan
sehari-hari?
K. Pertanyaan Pemantik
Apa saja bentuk keanekaragaman hayati makhluk hidup? Bagaimana cara memanfaatkan
hayati tanpa merusak alam?
67
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran sebagai
berikut.
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan keanekaragaman
hayati.
c. Menyiapkan sarana dan prasarana serta media pembelajaran sebagai berikut.
1) LCD proyektor, komputer dan tanyangan slide PowerPoint, video pembelajaran
(jika ada), dan media lain yang telah disiapkan.
2) Perangkat digital (internet, smartphone, laptop, komputer, LCD).
3) Perangkat nondigital (buku teks, papan tulis, dan spidol).
4) Lembar Kegiatan Peserta Didik (student worksheet).
5) Lingkungan sekolah dan laboratorium.
2. Kegiatan Pengajaran
Untuk menguasai materi pada Bab II ini, memerlukan 8 kali pertemuan, yaitu pertemuan
ke-8 sampai dengan ke-15 (dengan asumsi 2 JP/minggu).
Pertemuan 8
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang keanekaragaman gen dan
keanekaragaman spesies.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan tingkatan keanekaragaman hayati.
68
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu keanekaragaman
gen dan keanekaragaman spesies.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi keanekaragaman gen dan
keanekaragaman spesies, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif; kompetensi pengetahuan,
menganalisis materi keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu
keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.
69
mengetahui adanya perubahan suatu spesies. Keanekaragaman hayati juga
mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas ekosistem.
3) Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan mulai dari
organisme tingkat rendah misalnya organisme bersel satu sampai organisme
tingkat tinggi misalnya organisme bersel banyak. Keanekaragaman hayati juga
terjadi dari tingkat organisasi sederhana, yaitu individu sampai tingkat organisasi
kompleks, yaitu ekosistem. Ilmuwan membagi keanekaragaman hayati menjadi
tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem.
4) Keanekaragaman tingkat gen adalah keanekaragaman alel dari suatu gen dalam
suatu genom pada spesies tunggal. Seluruh organisme mempunyai komponen
hereditas yang sama yang menentukan suatu sifat yang tampak atau disebut
fenotip. Semua individu yang termasuk dalam satu spesies memiliki gen yang
sama namun tidak semuanya memiliki alel yang sama. Keanekaragaman genetik
yang ada di antara varietas tanaman yang dibudidayakan dan hewan peliharaan
sudah jelas karena kita dapat melihat perbedaannya.
5) Misalnya keanekaragaman pada bunga mawar terdapat mawar merah, mawar
putih dan mawar merah muda; keanekaragaman budi daya tanaman padi terdapat
varietas pada IR, PB, Rojolele, sedani dan Kapuas; budi daya pohon mangga
terdapat mangga gedong, harumanis, mangga indramayu, mangga golek, dan
mangga manalagi.
6) Kekayaan spesies (species richness) adalah banyaknya macam spesies pada suatu
komunitas. Keanekaragaman spesies akan memengaruhi tingkat kekayaan spesies
termasuk kemerataan distribusi dan kelimpahan spesies dalam suatu komunitas.
Pada ekosistem yang memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi akan lebih
stabil dibanding dengan keanekaragaman spesies yang rendah. Perbedaan spesies
di antara satu sama lain dapat dilihat dengan mudah karena memiliki perbedaan
morfologi yang cukup mencolok.
7) Sebagai contoh keanekaragaman pada hewan karnivora, yaitu kucing, harimau,
dan singa. Mereka memiliki perbedaan morfologi eksternal, tingkah laku, dan
juga habitat. Contoh lain keanekaragaman pada pohon palem-paleman, yaitu
kelapa, aren, kurma, dan pakis. Mereka pun memiliki morfologi eksternal,
fisiologi, dan habitat yang berbeda. Kelapa akan sangat mudah tumbuh di daerah
pantai wilayah tropis, sedangkan kurma akan lebih mudah tumbuh pada wilayah
yang beriklim panas dan kering.
70
Refleksi
Pelajari materi tentang keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies.
Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses)
dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Keanekaragaman hayati.
2. Keanekaragaman gen.
3. Keanekaragaman spesies.
Setelah peserta didik mempelajari tentang keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies,
peserta didik diminta menuliskan Profil Pelajar Pancasila apa yang dapat mereka
kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku
catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
71
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
4. Hitunglah jumlah jawaban “Ya”!
5. Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Perlu Perbaikan sesuai jumlah
“Ya” yang terisi.
Nama: ……………….. Kelas: ………
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.
72
Tabel 2.3 Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan)
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan)
1. Isikan identitas kalian!
2. Berikan tanda (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan
sesuai dengan sikap kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
4. Hitunglah jumlah jawaban “Ya”!
5. Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Perlu Perbaikan sesuai jumlah “Ya”
yang terisi.
73
terisi “Ya”
Pertemuan9
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentangkeanekaragaman
ekosistem.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan tingkatan keanekaragaman hayati.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu keanekaragaman
ekosistem.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi keanekaragaman ekosistem,
baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk
jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi
keanekaragaman ekosistem menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait
keterampilan, yaitu keanekaragaman ekosistem dengan menekankan pada
74
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.
75
7) Ekosistem pantai didominasi oleh tumbuh-tumbuhan yang memiliki akar napas
dan kelenjar garam seperti kelompok tumbuhan barringtonia dan pes caprae,
sedangkan hewan yang mendominasinya adalah kepiting, burung pantai pada
hutan mangrove, dan serangga.
8) Ekosistem padang pasir didominasi oleh tumbuhan yang berdaun tebal,
berkutikula tebal dan berakar panjang seperti kelompok tumbuhan kaktus,
sedangkan hewannya didominasi oleh mamalia kecil, reptil, dan burung.
Refleksi
Pelajari materi tentang keanekaragaman ekosistem. Unsur-unsur yang dinilai
adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Keanekaragaman hayati.
2. Keanekaragaman ekosistem.
Setelah peserta didik mempelajari tentang keanekaragaman ekosistem, peserta didik diminta
menuliskan Profil Pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari pembelajaran
ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada
guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
76
Tabel 2.5 Lembar Refleksi Diri (Sikap)
77
Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan
Jika lebih dari dan sama Jika kurang dari 8 Jika kurang dari 5
dengan 8 pernyataan pernyataan terisi “Ya” pernyataan terisi “Ya”
terisi “Ya”
78
8. Saya dapat menjelaskan padang pasir.
Pertemuan10
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentangkeanekaragaman hayati di
Indonesia berdasarkan karakteristik wilayah dan persebaran organisme.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan keanekaragaman hayati di Indonesia.
79
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu keanekaragaman
hewan di Indonesia.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi keanekaragaman hewan di
Indonesia, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi
dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif; kompetensi pengetahuan, menganalisis
materi keanekaragaman hewan di Indonesia menggunakan tes tertulis dan
kompetensi terkait keterampilan, yaitu keanekaragaman hewan di Indonesia
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain:
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
80
yang terjadi beberapa ribu tahun yang lalu. Wallace membuat suatu garis khayal
yang memanjang dari utara hingga ke selatan tepatnya dari Selat Makassar
hingga perbatasan Bali-Lombok, garis tersebut memisahkan hewan Asiatis dan
Australis, dinamakan sebagai garis Wallace.
4) Max Wilhelm Carl Weber juga melakukan penelitian persebaran fauna di
Indonesia. Weber menemukan hewan di Sulawesi mirip dengan hewan Asiatis
dan Autralia. Weber pun membuat garis khayal yang sedikit berbeda dari garis
Wallace, garis khayal ini membentang di sebelah barat Maluku ke selatan hingga
ke sebelah barat Australia, disebut garis Weber.
5) Berdasarkan garis Wallace dan Weber disimpulkan bahwa hewanhewan di
Indonesia bagian barat (Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali) memiliki tipe
Asiatis (Oriental), Indonesia bagian timur (Maluku dan Papua) memiliki tipe
Australis, dan hewan-hewan di antara garis Wallace dan Weber (Sulawesi dan
Nusa Tenggara) memiliki tipe peralihan, yaitu terdapat tipe hewan Asiatis dan
Australis.
6) Bagian barat Indonesia termasuk paparan Sunda memiliki hewan Oriental seperti
Sumatra terdapat mamalia besar gajah, tapir, badak bercula satu, harimau,
siamang, dan orang utan. Jawa terdapat badak bercula satu, macan, dan banteng.
Kalimantan terdapat badak bercula dua, macan tutul, orang utan, bekantan, dan
beruang madu.
7) Bagian timur Indonesia banyak terdapat hewan tipe Australis, yaitu banyak
burung-burung dengan warna mencolok seperti cendrawasih, kasuari, nuri,
parkit, merpati berjambul dan terdapat beberapa jenis hewan mamalia
berkantong seperti kanguru dan koala, di Pulau Komodo terdapat komodo,
mamalia berukuran kecil seperti tikus, kuskus, kelelawar, dan landak papua.
8) Pada wilayah peralihan adalah wilayah transisi Indonesia bagian barat dan timur.
Weber mengamati bahwa hewan-hewan yang ada di Sulawesi tidak sepenuhnya
sama dengan hewan yang ada di Australia ataupun tidak sepenuhnya sama
dengan hewan di wilayah oriental seperti babi rusa, anoa, dan maleo.
Refleksi
Pelajari materi tentang keanekaragaman hewan di Indonesia. Unsur-unsur yang
dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
81
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Keanekaragaman hewan di
Indonesia.
Setelah peserta didik mempelajari tentang keanekaragaman hewan di Indonesia, peserta didik
diminta menuliskan Profil Pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari
pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau buku
tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
82
1. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.
83
sesuai dengan sikap kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
4. Hitunglah jumlah jawaban “Ya”!
5. Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Perlu Perbaikan sesuai jumlah
“Ya” yang terisi.
Pertemuan11
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang keanekaragaman
tumbuhan di Indonesia.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan keanekaragaman hayati di Indonesia.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu keanekaragaman
tumbuhan di Indonesia.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi keanekaragaman tumbuhan
di Indonesia, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi
dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif; kompetensi pengetahuan, menganalisis
materi keanekaragaman tumbuhan di Indonesia menggunakan tes tertulis dan
kompetensi terkait keterampilan, yaitu keanekaragaman tumbuhan di Indonesia
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain:
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
85
Sebelum mempelajari materi tentang keanekaragaman tumbuhan di Indonesia,
peserta didik diminta untuk mempelajari uraian pada halaman 38. Guru juga dapat
mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan tugasdengan materi yang sedang
diajarkan.
Pembelajaran tentang keanekaragaman tumbuhan di Indonesiadapat dipelajari materi
berikut.
1) Indonesia diperkirakan memiliki 25% dari spesies tumbuhan berbunga yang ada
di dunia atau merupakan urutan negara terbesar ketujuh dengan jumlah spesies
encapai 20.000 spesies, 40% merupakan tumbuhan endemik atau asli Indonesia.
2) Famili tumbuhan yang memiliki anggota spesies paling banyak adalah
Orchidaceae (anggrek-anggrekan) yakni mencapai 4.000 spesies. Untuk jenis
tumbuhan berkayu, famili Dipterocarpaceae memiliki 386 spesies, anggota
famili Myrtaceae (Eugenia) dan Moraceae (Ficus) sebanyak 500 spesies dan
anggota famili Ericaceae sebanyak 737 spesies, termasuk 287 spesies
Rhododendron dan 239 spesies Naccinium.
3) Untuk jenis paku-pakuan, Indonesia juga tercatat memiliki keanekaragaman
spesies yang tinggi mencapai lebih 4.000 spesies tersebar hampir di seluruh
wilayah Nusantara. Untuk jenis rotan, tercatat ada sekitar 332 spesies terdiri dari
204 spesies dari genus Calamus, 86 spesies dari genus Daemonorps, 25 spesies
dari genus Korthalsia, 7 spesies dari genus Ceratolobus, 4 spesies dari genus
Plectocomia, 4 spesies dari genus Plectocomiopsis dan 2 spesies dari genus
Myrialepsis. Menurut catatan WHO sekitar 20.000 spesies tumbuhan
dipergunakan oleh penduduk dunia sebagai obat.
4) Indonesia juga tercatat sebagai salah satu pusat Vavilov yaitu pusat sebaran
keanekaragaman genetik tumbuhan budi daya/pertanian untuk tanaman pisang
(Musa spp.), pala (Myristica fragrans), cengkeh (Syzygium aromaticum), durian
(Durio spp.), dan rambutan (Nephelium spp.). Hutan Indonesia juga diketahui
memiliki keanekaragaman jenis pohon palem (Arecaceae) tertinggi di dunia,
lebih dari 400 spesies (70%) pohon meranti (Dipterocarpaceae) terbesar di dunia
sebagai jenis kayu tropika primadona, dan memiliki 122 spesies bambu dari
1.200 spesies bambu yang tumbuh di bumi.
5) Berdasarkan hasil proses pembentukan daratan wilayah Indonesia serta hasil
penelitian Wallace dan Weber, maka secara geologis, persebaran flora di
86
Indonesia dibagi ke dalam 3 wilayah, yaitu flora dataran sunda, flora dataran
sahul, dan flora daerah peralihan.
6) Flora dataran sunda yang meliputi Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Bali. Flora di
pulau-pulau tersebut berada di bawah pengaruh flora Asia karena ciri-cirinya
mirip dengan ciri-ciri flora benua Asia, disebut juga flora Asiatis yang
didominasi oleh jenis tumbuhan berhabitus pohon dari suku Dipterocarpaceae,
misalnya keruing (Dipterocarus sp.), meranti (Shorea sp.), kayu garu
(Gonystylus bancanus), dan kayu kapur (Dyrobalanops aromatica).
7) Flora dataran sahul yang meliputi Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Flora di pulau-pulau tersebut berada di bawah pengaruh benua Australia, biasa
disebut flora Australis yang didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan berhabitus
pohon dari suku Araucariaceae termasuk pohon konifer, misalnya Araucaria
hunsteinii dan Myrtaceae yaitu suku jambu-jambuan.
8) Flora Daerah Peralihan yang meliputi Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara
yang berada di bawah pengaruh benua Asia dan Australia, yang mana jenis
tumbuhan berhabitus pohonnya didominasi oleh jenis dari suku Araucariaceae,
Myrtaceae, dan Verbenaceae misalnya pohon jati.
Refleksi
Pelajari materi tentang keanekaragaman tumbuhan di Indonesia. Unsur-unsur
yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Keanekaragaman tumbuhan di
Indonesia.
87
pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau buku
tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
88
6. Saya dapat bekerja sama dengan teman.
89
2. Saya dapat menjelaskan tumbuhan endemik atau asli
Indonesia.
90
Pertemuan12
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentangpembuatan bahan pangan
tradisional Indonesia.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan keanekaragaman hayati di Indonesia.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu keanekaragaman
mikroorganisme.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi keanekaragaman
mikroorganisme, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif; kompetensi pengetahuan,
menganalisis materi keanekaragaman mikroorganisme menggunakan tes tertulis
dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu keanekaragaman mikroorganisme
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain:
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
91
Pembelajaran tentang keanekaragaman mikroorganismedapat dipelajari materi
berikut.
1) Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas, selain kaya akan
hewan dan tumbuhan juga memiliki keanekaragaman mikroorganisme yang
tinggi. Di Indonesia kemungkinan memiliki 200 ribu spesies mikroorganisme
dan yang baru diketahui sekitar 1.000 spesies. Potensi mikroorganisme besar
sekali di masa depan. Mikroorganisme telah lama digunakan untuk industri
terutama untuk pembuatan bahan pangan tradisional Indonesia seperti tempe,
oncom, tape, yoghurt, sayur fermentasi, dan masih banyak makanan lainnya.
2) Sebagai salah satu negara dengan aktivitas tektonik yang tinggi dan jumlah
gunung berapi yang besar menyebabkan Indonesia kaya akan mikroorganisme
yang dapat hidup di suhu tinggi seperti bakteri termofilik. Bakteri tersebut
dimanfaatkan enzimnya untuk industri pemrosesan di suhu tinggi.
3) Mikroorganisme termofilik dapat menjadi alternatif sebagai dalam proses
fermentasi berbagai bahan kimia bernilai tinggi seperti protein rekombinan,
biofuel, dan biopolymer. Mikroorganisme yang umum digunakan saat ini seperti
Escherichia coli, Corynebacterium glutamicum dan Saccharomyces cereviciae.
Dalam bidang rekayasa genetika, mikroorganisme seperti bakteri Escherichia
coli digunakan sebagai vektor untuk disisipkan gen penghasil insulin sehingga
diperoleh insulin dalam jumlah yang banyak dan cepat karena sel bakteri
melakukan pembelahan yang cepat.
4) Dalam bidang pertanian, bakteri digunakan sebagai pembawa gen yang dapat
disisipkan gen tahan hama seperti bakteri Bacillus thuringiensis. Selain itu
terdapat bakteri yang berperan pada proses nitrifikasi seperti bakteri Nitrobacter,
Nitrosommonas, dan Nitrosococcus, bakteri tersebut mengubah amoniak menjadi
nitrat yang merupakan sumber unsur nitrogen untuk pertumbuhan pada
tumbuhan.
5) Di bidang pengolahan minyak bumi, terdapat bakteri yang dapat merombak
limbah minyak bumi dari bersifat racun menjadi netral sehingga aman dibuang
ke lingkungan. Di bidang pertambangan pun terdapat bakteri yang dapat
memisahkan campuran logam, sehingga bakteri tersebut digunakan untuk proses
pemurnian logam.
92
Refleksi
Pelajari materi tentang keanekaragaman mikroorganisme. Unsur-unsur yang
dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Keanekaragaman mikroorganisme.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
93
“Ya” yang terisi.
Nama: ……………….. Kelas: ………
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.
94
1. Isikan identitas kalian!
2. Berikan tanda (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan
sesuai dengan sikap kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
4. Hitunglah jumlah jawaban “Ya”!
5. Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Perlu Perbaikan sesuai jumlah
“Ya” yang terisi.
95
terisi “Ya”
Pertemuan13
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentangmanfaat keanekaragaman
hayati dalam kehidupan sehari-hari.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai denganmanfaat keanekaragaman hayati.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu manfaat
keanekaragaman hayati.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi manfaat keanekaragaman
hayati, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam
bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif; kompetensi pengetahuan, menganalisis
materi manfaat keanekaragaman hayati menggunakan tes tertulis dan kompetensi
terkait keterampilan, yaitu manfaat keanekaragaman hayati dengan menekankan
96
pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.
97
untuk menghilangkan kejenuhan di perkotaan dari mulai wisata hutan, pantai,
tempat konservasi hewan, curug atau air terjun, kebun teh, dan masih banyak
tempat wisata alam lainnya.
6) Manfaat keanekaragaman hayati memberikan nilai ekologis. Nilai ekologis
berupa stabilnya ekosistem akibat tingginya keanekaragaman hayati. Misalnya
Indonesia memiliki hutan hujan tropis dengan pohon-pohon penghasil oksigen
dalam jumlah besar dari proses fotosintetisnya. Nilai ekologis lainnya adalah
pemanfaatan kotoran hewan herbivora sebagai pupuk bahkan biogas. Selain itu,
keanekaragaman mikroorganismedi tanah membantu kesuburan tanah.
7) Keanekaragaman hayati untuk bidang pendidikan dapat diaplikasikan pada
berbagai variasi gen di alam banyak dimanfaatkan oleh para ahli genetika untuk
melakukan proses hibridisasi maupun rekayasa genetika dalam rangka
menghasilkan produk bioteknologi yang unggul untuk kesejahteraan manusia
dengan tetap melestarikan lingkungan.
Refleksi
Pelajari materi tentang manfaat keanekaragaman hayati. Unsur-unsur yang
dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Manfaat keanekaragaman hayati.
Setelah peserta didik mempelajari tentang manfaat keanekaragaman hayati, peserta didik
diminta menuliskan Profil Pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari
pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau buku
tugas kepada guru.
Catatan:
98
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
99
pahami.
100
hayati untuk kebutuhan sekunder di Indonesia.
Pertemuan14
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk beristirahat di UKS.
101
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentangperlunya pelestarian
keanekaragaman hayati di Indonesia.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai denganpelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu pelestarian
keanekaragaman hayati berdasarkan tempatnya.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi pelestarian keanekaragaman
hayati berdasarkan tempatnya, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif; kompetensi pengetahuan,
menganalisis materi pelestarian keanekaragaman hayati berdasarkan tempatnya
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu pelestarian
keanekaragaman hayati berdasarkan tempatnya dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.
102
berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah melakukan
konservasi keanekargaman hayati meliputi suaka margasatwa, cagar alam, taman
nasional, taman wisata alam dan taman raya.
2) Perlindungan keanekaragaman hayati di Indonesia dilakukan melalui dua cara,
yaitu pelestarian di habitat alaminya (in-situ) dan di luar habitat alaminya (ex-
situ).
3) Pelestarian in-situ adalah perlindungan hewan dan tumbuhan di habitat aslinya
karena hewan dan tumbuhan yang dilestarikan secara in-situ akan berbahaya jika
dipindahkan dari habitat aslinya. Contoh pelestarian in-situ adalah suaka
margasatwa, cagar alam, taman nasional, dan taman laut.
4) Pelestarian ex-situ adalah perlindungan hewan dan tumbuhan bukan di habitat
aslinya namun hewan dan tumbuhan dipindahkan ke tempat lain yang dibuat
mirip dengan habitat aslinya. Contoh pelestarian ex-situ adalah taman safari,
kebun binatang, Kebun Raya Bogor, dan Taman Bunga Nusantara.
Refleksi
Pelajari materi tentang pelestarian keanekaragaman hayati berdasarkan
tempatnya. Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen
proses) dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Pelestarian in-situ.
2. Pelestarian ex-situ.
103
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
105
4. Saya dapat menjelaskan pelestarian in-situ.
Pertemuan15
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk beristirahat di UKS.
106
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentangperlunya pelestarian
keanekaragaman hayati di Indonesia.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai denganpelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu pelestarian
keanekaragaman hayati berdasarkan tujuannya.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi pelestarian keanekaragaman
hayati berdasarkan tujuannya, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif; kompetensi pengetahuan,
menganalisis materi pelestarian keanekaragaman hayati berdasarkan tujuannya
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu pelestarian
keanekaragaman hayati berdasarkan tujuannya dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.
107
3) Perlindungan alam ketat, yaitu perlindungan yang dibiarkan tanpa ada campur
tangan manusia, bertujuan untuk pelestarian dan penelitian ilmiah, contohnya
adalah cagar alam.
4) Perlindungan alam terbimbing. Perlindungan yang dikelola oleh para ahli
bertujuan untuk pelestarian, penelitian, dan wisata edukasi contoh Kebun Raya
Bogor.
5) Taman Nasional. Perlindungan pada suatu tempat yang luas misalnya hutan
tertentu, bertujuan untuk pelestarian, penelitian, pendidikan, dan juga wisata
edukasi, contohnya adalah Taman Nasional Meru Betiri di Jawa Timur dan taman
nasional lainnya.
6) Perlindungan alam dengan tujuan tertentu meliputi perlindungan geologi,
perlindungan alam botani, perlindungan alam zoologi, perlindungan alam
antropologi, dan perlindungan monumen alam.
7) Perlindungan geologi, yaitu perlindungan pada bebatuan dan berbagai fosil-fosil.
8) Perlindungan alam botani, yaitu perlindungan pada tumbuhan misalnya pada
Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas.
9) Perlindungan alam zoologi, yaitu perlindungan pada satwa langka misalnya badak
bercula satu di Ujung Kulon.
10) Perlindungan alam antropologi, yaitu perlindungan pada suku bangsa misalnya
suku Badui di Banten.
11) Perlindungan monumen alam, yaitu perlindungan pada benda-benda yang
terbentuk akibat fenomena alam misalnya stalagmit dan stalagtit pada gua-gua.
Refleksi
Pelajari materi tentang pelestarian keanekaragaman hayati berdasarkan
tujuannya. Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen
proses) dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Perlindungan alam umum.
108
2. Perlindungan alam dengan tujuan
tertentu.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
109
waktu.
110
No. Pernyataan Ya Tidak
111
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
1) Guru melakukan review hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Guru meminta peserta didik untuk mempelajari lebih dalam materi ini dan
mempersiapkan materi selanjutnya.
3) Guru memberikan kesimpulannya dan menutup kelas.
M. Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
Asesmen pengetahuan dalam pembelajaran Biologi SMA/MA kelas X dibagi menjadi
dua, yaitu penilaian tugas serta penilaian uji kompetensi dan penilaian semester.
a. Penilaian Tugas
Pada buku peserta didik terdapat tugas pendukung untuk meningkatkan pengetahuan
peserta didik berikut format penilaian tugas yang dapat digunakan.
112
dikonversikan ke nilai KKM sekolah masing-masing. Misalnya, soal pilihan ganda
berbobot 1, soal essay berbobot 2, dan soal AKM berbobot 3.
Nilai Riil :
3. Asesmen Keterampilan
a. Penilaian Berkelompok
Penilaian berkelompok berupa penilaian diskusi kelompok.
Rubrik Penilaian
Tabel 2.27Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok
No. Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1. Keaktifan diskusi
113
a. Aktif memberi masukan pemikiran
b. Mendengarkan pendapat oranglain
2. Kreatifitas diskusi
a. Kreatifdaninovasidalam diskusi
b. Ide/gagasanadalahoriginal
3. Kualitashasildiskusi
a. Hasilruntutdanlogis
b. Pengumpulanhasildiskusi
114
1= Runtut danlogis
0 = Tidak runtut dantidaklogis
JumlahSkor 25
Nilai =
b. Penilaian Presentasi
Rubrik Penilaian
115
1. Kelengkapanmateri 2= Lengkap
1= Kuranglengkap
0 = Tidakada
3. Kemampuanpresentasi 2= Komunikatif
1 = Kurang komunikatif
0= TidakKomunikatif
Nilai =
c. Penilaian Praktikum
116
Kelompok Kelompok Kelompok
No. Aspek Penilaian …
A B C
1. Merancang alat
2. Menetapkan alat dan
bahan yang sesuai
3. Mengumpulkan data
4. Kesesuaian langkah-
langkah kerja
5. Ketelitian mengukur
6. Menyajikan dan
menganalisis data
7. Menyimpulkan hasil
percobaan
Skor Total
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Remedial bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mempelajari materi tentang
tingkatan keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati di Indonesia, manfaat
keanekaragaman hayati, dan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesiaagar dapat
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
117
Berikut beberapa contoh kegiatan remedial yang dapat diberikan guru.
a. Remedial dilakukan setelah adanya evaluasi bab, dapat dilakukan di dalam atau di
luar jam pelajaran.
b. Guru mengulas pokok-pokok materi yang belum dipahami peserta didik.
c. Peserta didik diberikan waktu 45 menit untuk menyelesaikan soal remedial yang
dibuat sendiri oleh guru atau dapat mengambil soal-soal yang relevan yang terdapat
pada buku teks peserta didik (buku Biologi SMA/MA Kelas X Bumi Aksara).
d. Guru dapat melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk membahas soal
remedial yang telah diselesaikan.
2. Pengayaan
O. Proyek
Proyek
Kerjakanlah proyek berikut secara berkelompok!
Diskusikanlah beberapa rancangan bentuk kegiatan pemanfaatan keanekaragaman
hayati Indonesia dalam upaya untuk menjaga kelestariannya. Selain itu,
diskusikan pula peluang pemanfaatan keanekaragaman hayati secara
berkelanjutan dalam era pengembangan ekonomi kreatif masyarakat. Buatlah
laporan tertulis hasil diskusi kelompok kalian, lalu paparkan di depan kelas!
118
Contoh Instrumen Penilaian Proyek
2. Pelaksanaan
a. SistematikaPenulisan
b. KeakuratanSumberData/Informasi
c. KuantitasSumberData
d. AnalisisData
e. PenarikanKesimpulan
3. LaporanProyek
a. Performa
b. Presentasi/Penguasaan
TotalSkorMaks
Nilai=skorperolehan/skormaks×4
KomentarOrangTua:
119