Pertemuan 10. Kekuasaan Negara
Pertemuan 10. Kekuasaan Negara
KEKUASAAN NEGARA
Copyrights by Ronny Bako (rshbako@fhuph2023).
This is paper is protected by The Indonesian Copyrights Law. Should you wish
to copy or reproduce any part of this paper, a prior written approval from the
writer shall first be obtained.
Pengantar
1. Dalam mata kuliah Ilmu Negara dan praktek ilmu negara di dunia
selama ini, maka hal tentang Kekuasaan Negara menjadi hal terpenting
bagi setiap negara, karena dalam suatu negara hal kekuasaan
menjadikan negara yang semula statis, menjadi negara dalam arti
dinamis.
2. Teori kekuasaan negara dalam Ilmu Negara, dapat dilihat dari beberapa
aspek hukum, karena membicarakan kekuasaan negara tidak hanya
bicara kepada kepentingan negara dalam arti politik, tapi juga
membicarakan bagaimana negara dapat berjalan dengan kekuasaan
yang ada dalam negara dan kekuasaan yang ada di negara tersebut.
3. Kekuasaan yang dilakukan oleh negara atau kekuasaan yang ada
dalam negara dan ada di negara, dilaksanakan oleh Personifikasi yaitu
orang perorangan sebagai The Leader.
4. Kekuasaan yang dilakukan oleh The Leader dilaksanakan terhadap
negaranya sendiri atau wilayah dalam negara (unsur-unsur dalam
negara).
5. Kekuasaan negara dalam wilayah disebut sebagai salah satu bentuk
Kedaulatan Negara.
6. Kekuasaan negara dalam wilayah disebut juga kekuasaan negara
secara fisik.
7. Kekuasaan negara yang dilakukan oleh The Leader disebut Kekuasaan
Dinamis, yaitu bagaimana negara dapat berjalan dengan baik dengan
kekuasaan yang dimiliki atau dipunyai oleh The Leader.
PENGERTIAN KEKUASAAN/TEORI
1. Secara Etimologi: kekuasaan secara umum dan sederhana diartikan
sebagai Kemampuan berbuat atau bertindak.
2. ASS HORNBY: Kekuasaan : power is an ability to do or act.
3. OSSIP K FLECTEIN: Kekuasaan merupakan kemampuan keseluruhan
dari kemampuan, hubungan-hubungan, proses-proses yang
menghasilkan ketaatan dari pihak lain untuk tujuan-tujuan yang
ditetapkan oleh pemegang kekuasaan.
4. MIRIAM BUDIARDJO: Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau
kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu sesuai dengan
keinginan dan tujuan orang yang mempunya kekuasaan itu.
5. TALCOT PARSON: Power then is generalized capacity to secure the
performance of binding obligations are legitimizes with reference to their
bearing on collective golas, and where ini case of recalcitrancy there is a
presumption of enfocement by negative situational santions whatever
the agency of enforcement.
6. Max Weber: Kekuasaan sebagai kesempatan dari seseorang atau
sekelompok orang-orang untuk menyadarkan masyarakat akan
kemauan-kemauan sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap
tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan
tertentu.
7. RONNY BAKO: Kekuasaan dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu:
a) Aspek teori Ilmu Negara;
b) Aspek teori Ilmu Politik;
c) Aspek Ilmu Politik praktis;
d) Aspek Hukum Administrasi Negara.
8. Kekuasaan yang dimiliki oleh suatu negara terbagi atas a) kekuasaan
dalam negara dan b) kekuasaan di negara.
9. Kekuasaan dalam negara yaitu kekuasaan yang datangnya dari atas ke
bawah (TOP DOWN). Contoh kekuasaan dalam negara yaitu
Diundangkannya Peraturan Perundang-undangan.
10. Kekuasaan di negara yaitu kekuasaan yang sudah ada selama ini di
masyarakat (BUTTOM – UP). Contoh kekuasaan di negara yaitu
Putusan Badan Peradilan, Adat Istiadat yang berlaku di suatu daerah,
norma hukum tidak tertulis yang berlaku.
11. Untuk menyeimbangkan kekuasaan dalam negara (top – down) dengan
kekuasaan di negara (buttom – up) maka muncullah ajaran HAK ASASI
MANUSIA (HAM).
12. HAM merupakan cara bagaimana menegaskan adanya kekuasaan
dalam negara dan kekuasaan di negara. Sehingga tidak heran dalam
sejumlah konstitusi negara diatur tentang HAM.
13. Konstitusi merupakan KITAB SUCI NEGARA untuk mengatur,
menentukan dan menjalankan kekuasaan dalam negara dan kekuasaan
di negara.
MAKNA HUKUM KEKUASAAN/POWER
1. Power adalah kekuasaan yang dimiliki atau dipunyai oleh ORANG atau
badan hukum. Misal kekuasaan yang dimiliki oleh Presiden sebagai the
leader atau kekuasaan yang dimiliki oleh Kementerian.
2. Power atau kekuasaan yang dimiliki atau dipunyai diartikan kekuasaan
tersebut melekat dalam diri si penerima kekuasaan, yang sifatnya bisa
dilakukan atau tidak perlu dilakukan.
3. Kekuasaan dimiliki hanya dipegang oleh BADAN HUKUM, misal DPR
4. Power atau kekuasaan yang dipunyai diartikan kekuasaan tersebut ada
karena ada pembatasan.
5. Kekuasaan dipunyai hanya dipegang oleh ORANG yang mendapat
kekuasaan.
6. Power atau kekuasaan merupakan TUGAS yang dimiliki atau dipunyai
oleh Badan Hukum.
7. Tugas sebagai bagian dari kekuasaan tertulis dalam Konstitusi Negara
atau peraturan perundang-undangan di bawahnya.
8. Tugas sifatnya PASIF, tugas menjadi AKTIF apabila ada Wewenang
yang diberikan atau tugas tersebut.
9. Satu tugas dapat diberikan sejumlah wewenang.
10. Pemegang kekuasaan dapat memiliki suatu Karisma, baik dalam bentuk
busana, Bahasa tubuh, cara menyampaikan pesan, cara berpidato atau
cara2 lain yang sesuai dengan situasi dan kondisi dari digunakannya
suatu kekuasaan.
11. Suatu karisma dapat dibentuk melalui: a) Pencitraan, b) Framing atas
pesan yang disampaikan, atau c) scenario untuk menyampaikan pesan
atau menunjang dia yang berkuasa, atau d) dalam bentuk lainnya.
12. Pencitraan dilakukan dengan memberikan kabar baik atau apa yang
dikerjakan pemegang kekuasaan bersifat positif di media massa atau
media elektronik.
13. Framing yaitu salah satu bentuk pencitraan melalui media massa atau
media elektronik untuk menunjukkan hal yang baik dan tepat dilakukan
oleh sipemegang kekuasaan.
14. Skenario yaitu suatu bentuk kekuasaan yang menunjukkan suatu
peristiwa konkrit dari awal sampai akhir. Misal sifat aktif presiden dalam
hal terjadinya bencana alam, dengan memberikan bantuan sepenuhnya
kepada masyarakat.
15. Pemegang kekuasaan memiliki hak prerogative, apabila pemegang
kekuasaan bersifat tunggal atau Pemegang Kekuasaan disebut
Pemimpin Kekuasaan.
16. Pemimpin yang mempunyai hak prerogative, karena si pemimpin
melaksanakan tidak hanya 1 kekuasaan yang dimilikinya tapi lebih dari
1 kekuasaan. Misal kekuaasaan di bidang legislative, seperti membuat
RUU, kekuasaan di bidang yudikatif, memberikan grasi, atau kekuasaan
di bidang eksekutif mengangkat pejabat negara atau pejabat public.
Makna Hukum Wewenang
1. Wewenang yaitu cara untuk melakukan tugas atau tugas sebagai bentuk
konkrit dari to do.
2. Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
3. Untuk membatasi suatu wewenang, maka diperlukan prinsip wewenang
yang disebut Asas Umum Pemerintahan Yang Baik/AUPB.
4. Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik yang selanjutnya disingkat
AUPB adalah prinsip yang digunakan sebagai acuan penggunaan
Wewenang bagi Pejabat Pemerintahan dalam mengeluarkan Keputusan
dan/atau Tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
5. Macam-macam wewenang:
a. Wewenang dalam arti Atribusi;
b. Wewenang dalam arti Delegasi;
c. Wewenang dalam arti Mandat.
6. Atribusi adalah pemberian Kewenangan kepada Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 atau Undang-Undang.
7. Delegasi adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung
gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi.
8. Mandat adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung
gugat tetap berada pada pemberi mandat.
MAKNA HUKUM TO DO