Anda di halaman 1dari 48

PERTEMUAN KE-10

KEKUASAAN NEGARA
Copyrights by Ronny Bako (rshbako@fhuph2023).
This is paper is protected by The Indonesian Copyrights Law. Should you wish
to copy or reproduce any part of this paper, a prior written approval from the
writer shall first be obtained.
Pengantar

1. Kekuasaan ada dalam negara dan dimiliki oleh negara.


2. Kekuasaan negara yaitu bagaimana negara dapat dijalankan dari
negara dalam keadaan statis menjadi negara dalam keadaan dinamis,
dan ini dapat dilaksanakan hanya oleh KEKUASAAN.
3. Kekuasaan dimiliki oleh negara yaitu bagaimana kekuasaan dijalankan
oleh pemegang kekuasaan dalam negara.
4. Pemegang kekuasaan yang dimiliki oleh negara dijalankan oleh The
Leader, dan the leader sangat tergantung kepada bentuk pemerintahan
dan system pemerintahan.
5. The leader yang terpilih untuk menjalankan kekuasaan memiliki
kekuasaan negara.
Kekuasaan yang dimiliki oleh The Leader

1. The Leader adalah orang yang berkuasa.


2. Kekuasaan dari orang yang berkuasa sangat ditentukan oleh:
a. Tugas dari orang yang berkuasa;
b. Wewenang dalam menjalankan tugas;
c. Kebijakan hukum yang dapat dilaksanakan oleh orang yang berkuasa;
d. Kebijaksanaan yang dapat dilaksanakan oleh orang yang berkuasa.
KEKUASAAN NEGARA MENURUT ILMU NEGARA
KEKUASAAN NEGARA DAN HUKUM

1. Arti kekuasaan secara umum, yaitu : suatu kemampuan untuk


mempengaruhi orang lain/kelompok lain sesuai dengan kehendak
pemegang kekuasaan itu sendiri.
2. Arti kekuasaan menurut beberapa ahli: (lihat dalam buku wajib, antara
lain
a. Bab 11 karangan Moh.Kusnardi & Prof.Bintan R.Saragih,SH
b. Bab 6 : karangan Dr Putera Astomo SH, MH
c. Bagian Kelima: karangan Prof Dr Syaiful Bakhri, SH, MH.
3. Contoh Kekuasaan di Indonesia:
a. Menurut UUD Negara RI Tahun 1945, Kedaulatan adalah di tangan
rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR.
b. Negara Indonesia berdasarkan atas hukum, tidak berdasarkan
kekuasaan belaka.
c. Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) dan tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
KEKUAASAN menjadi KEWIBAWAAN
1. Kekuasaan dapat berubah menjadi kewibawaan, bila kekuasaan itu
sudah dipatuhi.
2. Max Weber membagi 3 macam kewibawaan:
a. Kewibawaan bersifat kharismatis
b. Kewibawaan bersifat tradisional
c. Kewibawaan bersifat rasional
3. Logemann membagi 5 macam kewibawaan:
a. Kewibawaan berdasarkan magic/kekuatan gaib.
b. Kewibawaan berdasarkan dinasti/hak keturunan.
c. Kewibawaan berdasarkan charisma.
d. Kewibawaan berdasarkan kehendak rakyat melalui perwakilan.
e. Kewibawaan daripada elite.
KEDAULATAN

1. Kekuasaan dalam negara disebut dengan Kedaulatan.


2. Kedaulatan dalam negara terkait dengan :
a. Wilayah dalam negara (darat, laut dan udara);
b. Pengakuan negara lain atas suatu negara termasuk wilayah dalam
negara yang tidak diduduki oleh negara lain atau bebas dari penjajahan
yang disebut dengan KEMERDEKAAN.
3. Dalam teori ilmu negara, kedaulatan diartikan kekuasaan fisik dalam
negara dan dan diakui di luar negara.
4. Kekuasaan fisik dalam negara disebut KEDAULATAN
5. Pengakuan negara lain atas kedaulatan dalam negara disebut
KEMERDEKAAN.
6. Dalam praktek :
a. ada negara yang berdaulat, tapi belum merdeka;
b. Ada negara yang merdeka tapi belum berdaulat;
c. Ada negara yang berdaulat dan merdeka.
7. Secara yuridis, kekuasaan diartikan sebagai kedaulatan.
8. Arti kedaulatan: kekuasaan tertinggi yang bersifat mutlak.
9. Arti kedaulatan mengalami perubahan, ketika muncul hubungan antara
bangsa dan negara. Kedaulatan mulai terbatas.
Macam2 Kedaulatan
1. Dalam ilmu negara dikenal macam2 kedaulatan negara.
2. Macam2 kedaulatan negara dipilih oleh negara sesuai dengan
Bangunan Negara, Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan dan Sistem
Pemilihan.
3. Negara boleh memilih lebih dari 1 macam2 kedaulatan tersebut.
4. Macam-macam kedaulatan:
a. Kedaulatan Tuhan;
b. Kedaulatan Raja;
c. Kedaulatan Rakyat;
d. Kedaulatan Negara;
e. Kedaulatan Hukum.
5. Kedaulatan Tuhan dipilih oleh negara yang berasaskan teokrasi
(ketuhanan). Pandangan ini didasarkan bahwa the leader merupakan
“titisan” pencipta alam.
6. Kedaulatan Raja yaitu kekuasaan negara yang dipegang oleh Bentuk
Negara Kerajaan, dimana pemegang kekuasaan tertinggi didasarkan
kepada keluarga Raja.
7. Kedaulatan Rakyat yaitu kekuasaan yang ada pada rakyat dalam
negara (bisa langsung dipegang oleh rakyat atau diwakilkan kepada
perwakilan rakyat).
8. Kedaulatan Negara yaitu kekuasaan tertinggi ditentukan langsung oleh
negara dalam Konstitusi Negara.
9. Kedaulatan Hukum, yaitu kekuasaan tertinggi dalam negara dipegang
oleh hukum dalam negara.
KEKUASAAN NEGARA DEWASA INI – KEKUASAAN
KEKINIAN
PENGANTAR

1. Dalam mata kuliah Ilmu Negara dan praktek ilmu negara di dunia
selama ini, maka hal tentang Kekuasaan Negara menjadi hal terpenting
bagi setiap negara, karena dalam suatu negara hal kekuasaan
menjadikan negara yang semula statis, menjadi negara dalam arti
dinamis.
2. Teori kekuasaan negara dalam Ilmu Negara, dapat dilihat dari beberapa
aspek hukum, karena membicarakan kekuasaan negara tidak hanya
bicara kepada kepentingan negara dalam arti politik, tapi juga
membicarakan bagaimana negara dapat berjalan dengan kekuasaan
yang ada dalam negara dan kekuasaan yang ada di negara tersebut.
3. Kekuasaan yang dilakukan oleh negara atau kekuasaan yang ada
dalam negara dan ada di negara, dilaksanakan oleh Personifikasi yaitu
orang perorangan sebagai The Leader.
4. Kekuasaan yang dilakukan oleh The Leader dilaksanakan terhadap
negaranya sendiri atau wilayah dalam negara (unsur-unsur dalam
negara).
5. Kekuasaan negara dalam wilayah disebut sebagai salah satu bentuk
Kedaulatan Negara.
6. Kekuasaan negara dalam wilayah disebut juga kekuasaan negara
secara fisik.
7. Kekuasaan negara yang dilakukan oleh The Leader disebut Kekuasaan
Dinamis, yaitu bagaimana negara dapat berjalan dengan baik dengan
kekuasaan yang dimiliki atau dipunyai oleh The Leader.
PENGERTIAN KEKUASAAN/TEORI
1. Secara Etimologi: kekuasaan secara umum dan sederhana diartikan
sebagai Kemampuan berbuat atau bertindak.
2. ASS HORNBY: Kekuasaan : power is an ability to do or act.
3. OSSIP K FLECTEIN: Kekuasaan merupakan kemampuan keseluruhan
dari kemampuan, hubungan-hubungan, proses-proses yang
menghasilkan ketaatan dari pihak lain untuk tujuan-tujuan yang
ditetapkan oleh pemegang kekuasaan.
4. MIRIAM BUDIARDJO: Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau
kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu sesuai dengan
keinginan dan tujuan orang yang mempunya kekuasaan itu.
5. TALCOT PARSON: Power then is generalized capacity to secure the
performance of binding obligations are legitimizes with reference to their
bearing on collective golas, and where ini case of recalcitrancy there is a
presumption of enfocement by negative situational santions whatever
the agency of enforcement.
6. Max Weber: Kekuasaan sebagai kesempatan dari seseorang atau
sekelompok orang-orang untuk menyadarkan masyarakat akan
kemauan-kemauan sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap
tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan
tertentu.
7. RONNY BAKO: Kekuasaan dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu:
a) Aspek teori Ilmu Negara;
b) Aspek teori Ilmu Politik;
c) Aspek Ilmu Politik praktis;
d) Aspek Hukum Administrasi Negara.
8. Kekuasaan yang dimiliki oleh suatu negara terbagi atas a) kekuasaan
dalam negara dan b) kekuasaan di negara.
9. Kekuasaan dalam negara yaitu kekuasaan yang datangnya dari atas ke
bawah (TOP DOWN). Contoh kekuasaan dalam negara yaitu
Diundangkannya Peraturan Perundang-undangan.
10. Kekuasaan di negara yaitu kekuasaan yang sudah ada selama ini di
masyarakat (BUTTOM – UP). Contoh kekuasaan di negara yaitu
Putusan Badan Peradilan, Adat Istiadat yang berlaku di suatu daerah,
norma hukum tidak tertulis yang berlaku.
11. Untuk menyeimbangkan kekuasaan dalam negara (top – down) dengan
kekuasaan di negara (buttom – up) maka muncullah ajaran HAK ASASI
MANUSIA (HAM).
12. HAM merupakan cara bagaimana menegaskan adanya kekuasaan
dalam negara dan kekuasaan di negara. Sehingga tidak heran dalam
sejumlah konstitusi negara diatur tentang HAM.
13. Konstitusi merupakan KITAB SUCI NEGARA untuk mengatur,
menentukan dan menjalankan kekuasaan dalam negara dan kekuasaan
di negara.
MAKNA HUKUM KEKUASAAN/POWER

1. Power adalah kekuasaan yang dimiliki atau dipunyai oleh ORANG atau
badan hukum. Misal kekuasaan yang dimiliki oleh Presiden sebagai the
leader atau kekuasaan yang dimiliki oleh Kementerian.
2. Power atau kekuasaan yang dimiliki atau dipunyai diartikan kekuasaan
tersebut melekat dalam diri si penerima kekuasaan, yang sifatnya bisa
dilakukan atau tidak perlu dilakukan.
3. Kekuasaan dimiliki hanya dipegang oleh BADAN HUKUM, misal DPR
4. Power atau kekuasaan yang dipunyai diartikan kekuasaan tersebut ada
karena ada pembatasan.
5. Kekuasaan dipunyai hanya dipegang oleh ORANG yang mendapat
kekuasaan.
6. Power atau kekuasaan merupakan TUGAS yang dimiliki atau dipunyai
oleh Badan Hukum.
7. Tugas sebagai bagian dari kekuasaan tertulis dalam Konstitusi Negara
atau peraturan perundang-undangan di bawahnya.
8. Tugas sifatnya PASIF, tugas menjadi AKTIF apabila ada Wewenang
yang diberikan atau tugas tersebut.
9. Satu tugas dapat diberikan sejumlah wewenang.
10. Pemegang kekuasaan dapat memiliki suatu Karisma, baik dalam bentuk
busana, Bahasa tubuh, cara menyampaikan pesan, cara berpidato atau
cara2 lain yang sesuai dengan situasi dan kondisi dari digunakannya
suatu kekuasaan.
11. Suatu karisma dapat dibentuk melalui: a) Pencitraan, b) Framing atas
pesan yang disampaikan, atau c) scenario untuk menyampaikan pesan
atau menunjang dia yang berkuasa, atau d) dalam bentuk lainnya.
12. Pencitraan dilakukan dengan memberikan kabar baik atau apa yang
dikerjakan pemegang kekuasaan bersifat positif di media massa atau
media elektronik.
13. Framing yaitu salah satu bentuk pencitraan melalui media massa atau
media elektronik untuk menunjukkan hal yang baik dan tepat dilakukan
oleh sipemegang kekuasaan.
14. Skenario yaitu suatu bentuk kekuasaan yang menunjukkan suatu
peristiwa konkrit dari awal sampai akhir. Misal sifat aktif presiden dalam
hal terjadinya bencana alam, dengan memberikan bantuan sepenuhnya
kepada masyarakat.
15. Pemegang kekuasaan memiliki hak prerogative, apabila pemegang
kekuasaan bersifat tunggal atau Pemegang Kekuasaan disebut
Pemimpin Kekuasaan.
16. Pemimpin yang mempunyai hak prerogative, karena si pemimpin
melaksanakan tidak hanya 1 kekuasaan yang dimilikinya tapi lebih dari
1 kekuasaan. Misal kekuaasaan di bidang legislative, seperti membuat
RUU, kekuasaan di bidang yudikatif, memberikan grasi, atau kekuasaan
di bidang eksekutif mengangkat pejabat negara atau pejabat public.
Makna Hukum Wewenang

1. Wewenang yaitu cara untuk melakukan tugas atau tugas sebagai bentuk
konkrit dari to do.
2. Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
3. Untuk membatasi suatu wewenang, maka diperlukan prinsip wewenang
yang disebut Asas Umum Pemerintahan Yang Baik/AUPB.
4. Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik yang selanjutnya disingkat
AUPB adalah prinsip yang digunakan sebagai acuan penggunaan
Wewenang bagi Pejabat Pemerintahan dalam mengeluarkan Keputusan
dan/atau Tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
5. Macam-macam wewenang:
a. Wewenang dalam arti Atribusi;
b. Wewenang dalam arti Delegasi;
c. Wewenang dalam arti Mandat.
6. Atribusi adalah pemberian Kewenangan kepada Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 atau Undang-Undang.
7. Delegasi adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung
gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi.
8. Mandat adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung
gugat tetap berada pada pemberi mandat.
MAKNA HUKUM TO DO

1. To do diartikan : kekuasaan yang TERTULIS dalam peraturan


perundang-undangan.
2. Kekuasaan tertulis yaitu sejumlah hal yang harus dikerjakan/do, hal
yang tidak boleh dilakukan DO NOT, dan hal yang wajib dilakukan yaitu
MUST be.
3. Semua to do yang tertulis bersifat NORMATIF saja dan belum dilakukan,
atau do yang belum ada to ACT oleh orang atau badan yang memiliki
Kekuasaan.
MAKNA HUKUM TO ACT
1. Kewenangan merupakan pelaksanaan tugas dan wewenang, atau
Kewenangan merupakan To ACT.
2. Makna hukum to act merupakan suatu tindakan konkrit yang dilakukan
pemegang kekuasaan atas tugas atau to do yang dipunyai oleh
pemegang kekuasaan tersebut.
3. To act dapat juga diartikan sebagai Tindakan atau Perbuatan Pejabat
Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk melakukan
dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan.
4. Kewenangan yang dijalankan dan diterima disebut dengan Kewibawaan,
atau Kewibawaan merupakan bukti konkrit kewenangan telah dijalankan
dan diterima oleh penerima kewenangan.
5. Ada berbagai macam kewibawaan, seperti a) Kewibawaan Tradisional,
b) Kewibawaan Rasional dan c) Kewibawaan Karismatik.
6. Kewibawaan Tradisional yaitu suatu kewibawaan yang disesuaikan
dengan kondisi asli di masyarakat, misal Presiden menggunakan baju
tradisional daerah dalam acara kenegaraan.
7. Kewibawaan Rasional yaitu suatu kewibawaan yang diikuti secara
bersamaan, misal mengunakan seragam batik untuk acara tertentu.
8. Kewibawaan Karismatik yaitu suatu kewibawaan yang dimiliki oleh
seseorang karena turun temurun, baik melalui busana, cara berbahasa
daerah, dan cara lainnya.
9. Dalam menjalankan kewenangan/to act, pemegang kekuasaan diberikan
sejumlah “fasilitas” dalam bentuk a) Diskresi atau Kebijakan, b)
Kebijaksanaan.
10. Diskresi digunakan ketika suatu permasalahan membutuhkan suatu
penanganan yang cepat, sementara peraturan atau dasar hukum yang
mengatur tentang permasalahan tersebut belum dibentuk, sehingga
administrasi negara diberikan kewenangan untuk
mengeluarkan diskresi.
11. Diskresi adalah Keputusan dan/atau Tindakan yang ditetapkan dan/atau
dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan untuk mengatasi persoalan
konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal
peraturan perundangundangan yang memberikan pilihan, tidak
mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi
pemerintahan.
12. Suatu kebijakan melekat pada pemegang kekuasaan karena suatu
jabatan.
13. Kebijaksanaan merupakan kebijakan yang diminta kepada pemegang
kekuasaan untuk melakukan sesuatu sepanjang tidak bertentangan
dengan hukum dan tidak ada posisi tawar menawar antara pemberi
kebijaksanaan dan yang meminta kebijakan.
Dalam Ilmu Negara

1. Dalam Ilmu Negara, kekuasaan merupakan A Power to do and/or to act,


atau The Power to do not do and/or to do not act.
2. Arti a power, yaitu suatu kekuasaan mutlak.
3. Arti the power, yaitu sesuatu kekuasaan di antara sejumlah kekuasaan
yang ada.
Dalam Teori Ilmu Politik

1. Dalam teori Ilmu Politik, kekuasaan dapat diartikan kemampuan untuk


mempengaruhi orang lain, kelompok tertentu atau pihak tertentu.
2. Banyak cara untuk mempengaruhi menurut teori ilmu politik, dan cara
tersebut tergantung kepada pihak yang akan menjalankan kekuasaan
tersebut.
3. Kekuasaan dalam bidang politik disebut Kekuasaan Monoform.
4. Kekuasaan bidang politik yang berhubungan dengan bidang lain atau
tidak dalam satu bentuk disebut Kekuasaan Polyform atau Multiform.
5. Ada pendapat beberapa pakar tentang Kekuasaan.
Kekuasaan menurut pakar

1. Beeling: dalam bukunya Kratos, Men en Macht, membagi kekuasaan


menurut sifatnya dalam tiga bagian, yaitu:
a) Sifat kekuasaan yang fundamental, yaitu kekuasaan tetap ada selama
adanya manusia untuk melaksanakan kehendaknya terhadap orang lain.
b) Sifat Kekuasaan yang abadi, yaitu kekuasaan tidak akan hilang sejak
dahulu sampai sekarang selama ada manusia.
c) Sifat Kekuasaan yang multiform, yaitu kekuasaan tidak hanya dalam
bidang politik saja tetapi berhubungan dengan kehidupan lainnya.
2. Kekuasaan itu netral selama belum digunakan untuk tujuan-tujuan
tertentu.
2. Von Jehring:
a. Negara mempunyai monopoli kekuasaan fisik atas negaraya yaitu atas
wilayah dan isi wilayahnya.
b. Kekuasaan fisik yang dimiliki oleh negara karena negara sebagai
Organisasi dalam masyarakat dan berbeda dengan organisasi
masyarakat lainnya, karena negara mempunyai Hak Istimewa dalam
mempergunakan kekuatan jasmaninya.
c. Hak Istimewa negara atas kekuasaan fisiknya, yaitu:
1) Negara bisa memaksa warga negaranya untuk tunduk kepada
peraturannya, jika perlu sanksi hukuman mati;
2) Negara bisa memerintahkan warga negaranya untuk mengangkat
senjata untuk membela tanah airnya, sekalipun ia berada di luar negeri;
3) Negara berhak menentukan mata uang berlaku;
4) Negara berhak memaksa masyarakat untuk membayar pajak untuk
negara.
3. Miriam Budiardjo:
a) Kekuasaan politik diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruh
kebijaksaan umum baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya, sesuai
dengan tujuan pemegang kekuasaan sendiri.
b) Kekuasaan pemerintahan tidak hanya mencakup kekuasaan untuk
memperoleh ketaatan dari warga nergara masyarakat, tetapi juga
menyangkut pengendalian orang lain dengan tujuan untuk
mempengaruhi tindakan atau aktifitas negara di bidang administrative,
legislative dan yudikatif.
4. Lord Acton:
Dalil kekuasaan, “Power tends t corrupt, but absolute power corrupt
absolutely”, kekuasaan cenderung disalahgunakan dan kekuasaan mutlak
pasti disalahgunakan”.
Dalam Politik Praktis

1. Dalam politik praktis, kekuasaan diartikan kepada KEPENTINGAN para


pihak. Selama ada kepentingan maka akan terdapat politik praktis
antara para pihak tersebut.
2. Dalam satu sisi para pihak bisa berbeda pandangan karena ada
kepentingan yang berbeda, tapi di sisi lain para pihak bisa satu
pandangan karena adanya satu kepentingan bersama. Contoh
penunjukkan capres 2024.
Dalam Hukum Administrasi Negara

1. Kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk bertindak dan


bekerja.
2. Kemampuan sebagai padanan kata dari Ability.
3. Ada dua makna Ability, yaitu Capacity or Not Capacity.
4. Bertindak diartikan sebagai suatu Suruhan, Kewajiban atau Larangan
yang disebut dalam peraturan perundang-undangan.
5. Bekerja diartikan sebagai tindakan administrasi negara untuk melakukan
pelayanan public secara umum atau melakukan special pelayanan
public/PSO atau melakukan sesuatu sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal/SPM.
KEKUASAAN NEGARA DALAM WILAYAH
PENGANTAR
1. Kekuasaan negara dalam wilayah menunjukkan bentuk kedaulatan
negara atas wilayahnya dan isi wilayah.
2. Atas wilayah terdiri dari wilayah pemerintah pusat dan wilayah
pemerintah di bawah pemerintah pusat (tergantung bentuk negara).
Misal di Indonesia wilayah pemerintah pusat sebagai Ibukota Negara
(diatur dalam UU Ibukota Negara) dan wilayah daerah otonom Provinsi,
Kabupaten dan Kota (diatur dalam masing-masing UU).
3. Wilayah sebagai obyek kekuasaan negara, sedangkan subyek
pemegang kekuasaan negara tergantung jenis wilayahnya.
4. Wilayah Pemerintah Pusat : pemegang kekuasaan yi Presiden
5. Wilayah Pemerintah Provinsi: pemegang kekuasaan, yi Gubernur.
6. Wilayah Pemerintah Kabupaten: pemegang kekuasan, yi Bupati.
7. Wilayah Pemerintah Kota: pemegang kekuasaan, yi Walikota.
PRESIDEN: PEMEGANG KEKUASAAN WILAYAH
PEMERINTAHAN PUSAT
1. Presiden sebagai pemegang kekuasaan wilayah pemerintahan pusat,
dari Wilayah Ibukota Negara – Wilayah Pemerintah Provinsi – Wilayah
Pemerintah Kabupaten – Wilayah Pemerintah Kota.
2. Sebagai pemegang kekuasaan negara atas wilayah tersebut, Presiden
dapat mendelegasikan kekuasaan negara kepada wilayah pemerintah
provinsi, kabupaten dan kota, dalam bentuk tugas perbantuan, dan
tugas-tugas tertentu.
3. Ada bidang tertentu yang tidak dapat didelegasikan kekuasaan negara
tersebut, di bidang a) Politik Luar Negeri, b) Keuangan, c) Moneter, d)
Pinjaman Luar Negeri, e) Keamanan dan Ketertiban, dan f) Keagamaan.
4. Kekuasaan di bidang politik luar negeri dipegang langsung oleh The
Leader dalam negara, karena sifat politik luar negeri yang bebas aktif.
5. Contoh no 5 di Indonesia, dipegang oleh Presiden.
6. Kekuasaan di bidang Keuangan di pegang oleh Menteri Keuangan
sebagai The Minister of Finance.
7. Contoh no 6 di Indonesia dipegang oleh Menteri Keuangan
8. Kekuasaan di bidang moneter di pegang oleh Bank Sentral Negara atau
dirangkap oleh Menteri Keuangan sebagai The Minister of Treasury.
9. Contoh no 8 di Indonesia dipegang oleh Gubernur Bank Indonesia.
10. Kekuasaan di bidang pinjaman luar negeri dipegang bersama antara
The Leader, The Minister of Finance dan Gubernur Bank Sentral. Tetapi
secara porto folio dipegang oleh tim bersama The Minister of Finance
dan Gubernur Bank Sentral.
11. Kekuasaan di bidang keamanan dipegang oleh The Leader dan Menteri
Pertahanan atau Panglima Pertahanan.
12. Contoh no 11 di Indonesia dipegang oleh Menteri Pertahanan dan
Panglima TNI.
13. Kekuasaan di bidang ketertiban dipegang oleh Kementerian Dalam
Negeri/The Internal Affair bersama dengan Kepolisian Negara.
14. Contoh no 13 di Indonesia dipegang oleh Kepala Kepolisian Republik
Indonesia (Kapolri).
15. Kekuasaan di bidang Keagamaan sangat tergantung kepada hubungan
antara negara dan agama sebagai yang dipisah atau tidak yang disebut
Paham Sekulerisasi/secularisme.
16. Sekularisme yaitu paham yang memisahkan urusan agama dan negara,
dimana negara tidak ikut campur soal agama seseorang.
17. Contoh di Indonesia dipegang oleh Menteri Agama.
Kekuasaan Negara atas Wilayah
1. Kekuasaan negara atas wilayah DARAT dan unsur wilayah:
a. Unsur Tanah dan Lahan : kekuasaan negara atas semua tanah dan
lahan dimiliki oleh Negara cq Pemerintah Pusat, Presiden. Wujud
konkrit: Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Badan Pertanahan
Nasional dan Kementerian Kehutanan. Termasuk kekuasaan negara
atas tanah dan lahan, yaitu sumber daya mineral, gas dan bumi.
b. Kekuasaan negara atas tanah juga terbagi di jalan yang ada di atas
tanah, sehingga dikenal 1) jalan nasional, 2) jalan provinsi, 3) jalan
kabupaten dan 4) jalan kota.
2. Kekuasaan Negara atas Unsur Laut
a. Unsur Laut: kekuasaan negara terletak di 200 mil laut dan zona eksklusif
ekonomi. Termasuk sumber daya hayati dalam laut. Wujud konkrit:
Pelabuhan laut di tingkat provinsi, dan adanya BUMN PT Pelindo
Persero.
3. Kekuasaan Negara atas Unsur Udara
a. Unsur Udara (The Air): kekuasaan negara atas seluruh wilayah udara
Indonesia, termasuk wilayah penerbangan udara dan wilayah
penerbangan di bandar udara. Patokan wilayah udara negara yaitu 500
km ke atas dari gunung tertinggi dalam negara atau bangunan tertinggi
dalam negara.
b. Wujud konkrit Bandar Udara yang dikelola oleh BUMN PT Angkasa Pura
Persero dan PT Air Navigation Persero untuk mengurusi lalu lintas
angkasa.
c. Unsur Angkasa (The Space)
Unsur angkasa sebagai bagian unsur udara, karena di angkasa dapat dilalui
kegiatan transportasi udara atau tempat ditempatkannya
jaringan/interkoneksi lalu lintas telekomunikasi.
KEKUASAAN DALAM PRAKTEK SAAT INI
1. Kekuasaan Negara sangat ditentukan pada Bangunan Negara, Bentuk
Negara, Bentuk Pemerintahan dan Sistem Pemerintahan (pertemuan
11).
2. Pada uSebutkan siapa the leader dalam negaramumnya kekuasaan
negara dipegang oleh The Leader..
3. Kekuasaan negara mutlak atas wilayah dalam negara – Sebutkan dan
uraikan kekuasaan negara dalam wilayah di negara.
4. Negara memiliki macam2 kedaulatan – Sebutkan kedaulatan dalam
negara.
5. Sebutkan tugas dari orang yang berkuasa
6. Sebutkan wewenang dari orang yang berkuasa
7. Sebutkan kewenangan dari orang yang berkuasa
8. Sebutkan kebijakan yang dapat dilakukan oleh orang yang berkuasa.
9. Sebutkan kebijaksanaan yang dapat dilakukan oleh orang yang
berkuasa.

Anda mungkin juga menyukai