Anda di halaman 1dari 30

Kota Transportasi

Terbaik Dunia
Ada beberapa pengertian transportasi dari bebarapa ahli,diantaranya sebagai
berikut :

1. Menurut Abbas Salim (1993), tranportasi adalah kegiatan pemindahan barang


(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
2. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Rustian Kamaludin (1986), bahwa
transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu barang dari suatu tempat
ke tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu pergerakan
pemindahan barang-barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lainnya.
1. Menurut Miro (2005) transportasi dapat diartikan usaha memindahkan,
mengerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke
tempat lain, dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat
berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
2. Menurut Setijowarno dan Frazila (2001) transportasi berarti suatu kegiatan untuk
memindahkan sesuatu (orang dan atau barang) dari satu tempat ke tempat yang
lain, baik dengan atau tanpa sarana (kendaraan, pipa, dan lain-lain).
Berikut kota-kota di dunia dengan transportasi umum terbaik:

Wina, Austria

Alat transportasi umum di Wina, yaitu kereta bawah tanah menjadi ikon kota ini
karena bentuknya yang unik dan disukai oleh para turis. U-Bahn (Unter-Bahn) adalah
sebutan untuk stasiun kereta bawah tanah dan stasiun kereta bawah tanah terkoneksi
dengan stasiun-stasiun kereta utama di pusat kota. Jika sedang terburu-buru,
masyarakat Wina menggunakan S-Bahn (Schnellbahn/ kereta api cepat metropolitan)
yang membawa penumpang dari bagian selatan kota dan seberang Sungai Donau
menuju ke bagian utara kota dalam waktu singkat. Selain itu masih ada kereta jalan
(trem) dan bus yang beroperasi di jalan-jalan utama pusat kota sebagai alternatif
transportasi umum. 24 rute kereta bawah tanah beroperasi pada malam hari, yaitu dari
jam 00.30 hingga 5.00 pagi, dan semua rute akan beroperasi hingga dini hari pada
akhir pekan atau hari libur. Jadi orang-orang di Wina, Austria tidak memakai
kendaraan pribadi dan memilih menggunakan transportasi umum untuk mobilisasi.
Seoul, Korea Selatan

Seoul memiliki jaringan kereta api bawah tanah yang terpanjang


di dunia, yaitu sepanjang 508 kilometer dan melintasi sekitar 25
distrik di kota itu sebagai alat transportasi umum. Pada jam-jam
sibuk dan hari kerja, kereta datang setiap dua menit sekali,
sehingga orang-orang di Korea Selatan tidak khawatir akan
terlambat masuk kerja atau sekolah. Di dalam kereta ada tempat
khusus untuk lansia, wanita hamil dan kaum difabel yang tidak
boleh diduduki orang-orang di luar kriteria tersebut. Sehingga
pantas jika Seoul menjadi salah satu kota di dunia dengan
transportasi umum terbaik.
London, Inggris

London memiliki luas area sekitar 600 mil persegi dan dapat
dijangkau dengan menggunakan kereta api bawah tanah dan bus
sebagai transportasi umum. London Underground (jaringan kereta
api bawah tanah di London) juga dikenal dengan sebutan Tube,
dan Tube merupakan yang tertua di dunia karena telah beroperasi
sejak tahun 1863. Meski demikian, Tube merupakan sarana
transportasi umum termahal karena harus membayar sekitar Rp
42 ribu rupiah untuk sekali jalan.
Pilihan transportasi umum lainnya bagi warga London adalah
menggunakan bus dan trem yang bisa diakses di sekitar 39 halte
yang tersebar di seluruh penjuru kota London. Bus tingkat merah
dapat dijumpai berlalu lalang di jalanan dan menjadi ikon kota
London. Tiket bus juga lebih murah dibandingkan kereta api dan
taksi.
Munich, Jerman

Munich U-Bahn (kereta bawah tanah Munich) terkenal sebagai


alat transportasi umum yang paling komprehensif dan tepat
waktu. Salah satu alasannya adalah karena U-Bahn terintegrasi
dengan S-Bahn (kereta biasa), bus dan trem. U-Bahn
menyediakan layanan MVV App Companion untuk melihat
peta, jadwal dan alternatif rute yang bisa dipilih, dan ada juga
informasi tentang kemacetan atau penundaan keberangkatan
kereta. Layanan berupa aplikasi ini, tersedia untuk perangkat
iPhone dan Android. Tersedia pilihan tiket langganan kereta
bawah tanah jenis harian, mingguan atau bulanan yang cukup
divalidasi sekali saja. Cukup menghemat waktu karena
penumpang tidak perlu melakukan validasi tiket lagi ketika
hendak naik kereta di lain waktu.
Portland, Amerika Serikat
Sesuai dengan misi kota yang berupaya meminimalisir polusi
udara, Portland mengutamakan penggunaan kereta api sebagai
alat transportasi publik yang dapat mengangkut penumpang
dalam jumlah besar. Kota ini memiliki Portland Streetcar yang
melayani dua jalur ke pusat kota. Jalur pertama melintasi bagian
utara kota, diantaranya Universitas Portland, beberapa pusat
perbelanjaan dan daerah pemukiman warga. Sedangkan jalur
lainnya baru dibuka pada tahun 2012 dan direncanakan
melintasi sisi timur hingga melintasi Jembatan Broadway
sebelum bergabung kembali dengan jalur lama. Portland juga
dikenal sebagai kota yang ramah buat pengendara sepeda. Kota
ini memiliki jalur sepeda yang menuju ke seluruh kota dan
berkomitmen mensukseskan program komuter dengan
menyediakan sepeda untuk pekerja berpenghasilan rendah,
lengkap dengan pompa, tool kit dan jas hujannya sekaligus.
PEMILIHAN MODA
4 MODEL
POTENSIAL
1
Variasi Four-Step Model

G-MS G G G

D D-MS MS D

A A D MS

G:Trip Generation
MS : Modal Split
A A
D : Trip Distribution Trip End / Trip Interchange /
Pre Distribution Model Post Distribution Model
A : Trip Assignment
Model Pemilihan Moda:

Terkait dengan perilaku pelaku perjalanan


dalam memilih moda perjalanannya

Variabel Terikat (Dependent Variable) dalam


Model Pemilihan Moda :
pelaku perjalanan yang diharapkan akan
menggunakan tiap-tiap moda yang tersedia
Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan
moda (sebagai variabel bebas dalam
Model Pemilihan Moda):

Karakteristik sistem transportasi (misalnya durasi


waktu mengemudi, tingkat pelayanan , biaya )

Karakteristik perjalanan (misalnya jarak


perjalanan, waktu perjalanan)

Karakteristik pelaku perjalanan (misalnya


pendapatan keluarga, jumlah kepemilikan
kendaraan, kepadatan daerah pemukiman)
Pelaku Perjalanan

Trip Maker

Transit-captive Modal Choice

Private Modes Public Modes


(Choice Riders)
Transit-captive subgroup :
Orang-orang yang tidak memiliki akses terhadap
kendaraan pribadi dan mobilitas mereka sangat
tergantung pada sistem angkutan umum
(diidentifikasi pada basis zona sebagai
persentase dari Bangkitan perjalanan)

Choice Riders subgroup :


Orang-orang yang akhirnya memilih untuk
menggunakan sistem angkutan umum, dalam
kompetisinya dengan kendaraan pribadi di dalam
Model Pemilihan Moda

The total ridership of public transit =


Transit captive + Choice Riders
Moda Transportasi dan pemilihan
Sarana (moda)
Persamaan regresi Bangkitan Perjalanan untuk
Trip End Model :

T (auto) = a + b1 (Pop) + b2 (Auto) ,

where :
T : Trips (by mode) produced per household
Pop : Number of population
Auto : Auto ownership
Postdistribution
(trip-interchange) model

Trip-interchange models digunakan


setelah tahapan Distribusi Perjalanan

Model ini digunakan di wilayah yang


memiliki sistem angkutan umum yang
bervariasi di setiap pasang O-D-nya.
Sehingga pelaku perjalanan perlu tau
terlebih dahulu tujuan perjalanannya
baru dapat menentukan pilihan modanya.
Modal Split Models :

The Simple Diversion-Curve Model

Model yang telah dikalibrasi ini menggunakan


Kurva Logit Bentuk-S yang menggambarkan
persentase orang memilih angkutan umum.
Example of Diversion Curve
The Multinomial Logit Model

Multinomial Logit Model (untuk pemilihan


moda) menghitung proporsi perjalanan yang
akan memilih moda K :

p (K) = eU K

Σe Ux
x

where
p (K) : Probabilitas menggunakan moda - K
UK : Utilitas moda K
Ux : Utilitas moda x
Fungsi Utilitas dan Disutilitas

Fungsi Utilitas merupakan ukuran derajat


kepuasan orang yang diperoleh dalam memilih
suatu pilihan (dalam hal ini pilihan moda)

Fungsi Disutilitas menggambarkan biaya yang


terkait dengan pilihan moda tertentu.
Contoh fungsi utilitas :

U private auto = 6.2 + 2.4 X1-PA + 3.5 X2-PA


U local bus = 3.4 + 3.1 X1-LB + 2.9 X3-LB
U express bus = 4.3 + 2.9 X1-EB + 3.2 X3-EB

dimana :
X1 : Cost
X2 : Convenience
X3 : Level of service, associated with a mode
PA : Private Auto
LB : Local Bus
EB : Express Bus
Example of Multinomial Logit Model

A calibrated study resulted in the following utility


function :

UK = aK – 0.25 X1 – 0.032 X2 - 0.015 X3 - 0.002 X4

where :
X1 : Access plus egress time (minutes)
X2 : Waiting time (minutes)
X3 : Line-haul time (minutes)
X4 : Out-of-pocket cost (cents)
aK : Mode-spesific constant
During the target year, 5000 person-trips/day interchange
between i and j will have a choice between private
automobile (A) and a local bus system (B).
The target year service attributes of the two competing
modes have been estimated to be :

Attribute X1 X2 X3 X4
Automobile 5 0 20 100

Local Bus 10 15 40 50

Assuming that the calibrated mode-spesific constant are -


0.12 for the automobile mode and -0.56 for the bus mode,
apply the Logit model to estimate the target year market
share of the two modes.
Solution :

UA = 0.12 - 0.25 (5) - 0.032 (0) - 0.015 (20) - 0.002 (100) = - 0.745

UB = - 0.56 - 0.25 (10) - 0.032 (15) - 0.015 (40) - 0.002 (50) = - 1.990

p (A) = e -0.745 = 0.78


e -0.745 + e -1.990
p (B) = e -1.990 = 0.22
e -0.745 + e -1.990

The market share of each mode is :

Qij (A) = (0.78) (5000) = 3900 trips/day


Qij (B) = (0.22) (5000) = 1100 trips/day

Anda mungkin juga menyukai