Anda di halaman 1dari 44

TALKSHOW 2017

TRANS: TRANSFORMING URBAN TRANSPORTATION,


TRANSFORMING URBAN DEVELOPMENT

(versi 2017)

Danang Priatmodjo
Universitas Tarumanagara

Jakarta, 27 April 2017


IKATAN MAHASISWA PLANOLOGI
Universitas Tarumanagara
(versi 1994)

Pemerintah akhirnya
memutuskan untuk
membangun sistem MRT
(Mass Rapid Transit) di
Jakarta, dimulai paling
lambat akhir tahun 1995
(Kompas, 10/08/94).
Sebelumnya, silang pendapat
tentang perlunya
pembangunan sistem MRT
mewarnai berbagai
pembahasan mengenai
penanggulangan masalah
kemacetan lalu lintas di
Jakarta.
(versi 1994)

 Penghematan waktu dan energi


 Rancangan jalur
 Memperbaiki arsitektur kota
 Perilaku masyarakat perkotaan

(versi 2017)

 Transit oriented development (TOD)


 Mixed-use development
 Privately owned public space (POPS)
 Park and Ride & Kiss and Ride
Penghematan Waktu dan Energi

MRT (dan LRT) akan mempercepat waktu tempuh


perjalanan sehari-hari warga kota (khususnya perjalanan
dari rumah ke tempat bekerja, dan sebaliknya), sehingga
waktu dan energi (termasuk biaya) bisa dihemat.
Danang Priatmodjo, 1995:
Penelitian jarak, waktu, dan biaya tempuh ke/dari tempat bekerja

Kompleks perumahan
@ 200-500 unit rumah
Perumahan yang diteliti
Temuan penelitian: Jelajah perjalanan ke tempat bekerja
Temuan penelitian: Jelajah perjalanan ke tempat bekerja
Temuan penelitian: Jelajah perjalanan ke tempat bekerja
Temuan penelitian:
Jarak, waktu tempuh, dan biaya perjalanan ke/dari tempat bekerja

1995
Rata-rata:
Jarak dari rumah ke tempat bekerja = 23,54 km
Waktu tempuh berangkat ke tempat bekerja = 69,19 menit
Waktu tempuh pulang dari tempat bekerja = 73,31 menit
Porsi biaya transportasi terhadap penghasilan = 15,16 %
Rancangan Jalur

Rancangan jalur MRT (dan LRT) sangat penting, karena


menjadi kunci untuk menjawab kebutuhan mobilitas
warga kota sesuai dengan lokasi tempat tinggalnya.
Melalui penyediaan transportasi publik yang mampu
menjawab kebutuhan ini, jumlah mobil pribadi yang
berlalu-lalang di jalanan kota Jakarta dapat dikurangi
secara signifikan.
MRT
Memperbaiki Arsitektur Kota

Bila keberadaan MRT (dan LRT) mampu mengurangi


jumlah mobil pribadi secara signifikan, akan diperoleh
peluang menata arsitektur kota dan menghadirkan
ruang-ruang publik serta jalur-jalur pejalan kaki
(sidewalk dan pedestrian mall) yang nyaman.
Penataan arsitektur kota termasuk menghadirkan
“public art” yang selama ini kurang mendapat
perhatian.
Tipe pedestrian mall

full-mall semi-mall transit-mall


full-mall

Pasar Baru, Jakarta Downtown Mall, Charlottesville, VA


semi-mall

Avenue des Champs-Élysées, Paris La Rambla, Barcelona


transit-mall

Damrak, Amsterdam Istiqlal Street, Istanbul


public art
Perilaku Masyarakat Perkotaan
Pengoperasian MRT (dan LRT) harus didahului dengan
penyiapan perilaku masyarakat kota. Kebiasaan
membuang sampah sembarangan, merokok di dalam
kendaraan umum, melanggar rambu larangan, menyela
antrean, dsb. perlu ditertibkan.
Masyarakat kota juga perlu dilatih untuk menghormati
“priority seat” di dalam kendaraan umum.

Catatan:
Bis Trans Jakarta telah berperan dalam mendidik masyarakat kota Jakarta
Menyeberang jalan…..

republika.co.id
Membuang sampah…..

kitadankota.wordpress,com ijn.co.id
Merokok di dalam kendaraan umum…..
Membangun perilaku:
Larangan meludah, merokok, makan-minum, membawa
binatang piaraan di dalam stasiun dan di dalam kereta

Hangzhou
New York
China

Singapore
Membangun perilaku:
Memberi tempat duduk bagi penyandang cacat tubuh,
orang lanjut usia, ibu hamil, ibu membawa anak balita,
pemakai alat pacu jantung, dll.
Membangun perilaku:
Mengantre dengan tertib, memberi jalan bagi para
penumpang yang keluar dari kereta

Taipei
Transit Oriented Development

Keberadaan MRT (dan LRT) akan membuka peluang


mengembangkan kawasan-kawasan bebas kendaraan
(pedestrian pocket) di sekitar stasiun MRT/LRT.
Pengembangan pedestrian pocket yang bertumpu pada
titik transit disebut transit oriented development (TOD).
Pedestrian pocket
(kantong pedestrian)
Pedestrian pocket adalah suatu
kawasan yang dikembangkan
sebagai kawasan bebas kendaraan
bermotor. Besaran kawasan
diperhitungkan pada jarak nyaman
berjalan kaki (s/d 600m). STASIUN/
HALTE
Akses kendaraan hanya untuk
pemeliharaan dan kondisi darurat JALUR TRANSIT

(mobil sampah, ambulans, mobil


pemadam kebakaran, dll.).
Syarat pedestrian pocket:
Tersedia jalur dan stasiun/halte
sistem transit (MRT, tram, dsb.)
serta kantong-kantong parkir
umum (public parking).
* Jalan bebas kendaraan = KANTONG PEDESTRIAN
pedestrian mall
Kawasan bebas kendaraan = (pedestrian pocket) Diagram pedestrian pocket
pedestrian pocket (Peter Calthorpe, 1993)
Transit Oriented Development (TOD)
(pengembangan bertumpu pada titik/jalur transit)
Konsep pedestrian pocket dikembangkan/
diaplikasikan dalam skala kota menjadi TOD,
yaitu pengembangan kawasan berjalan kaki
pada radius s/d 600 m dari titik perhentian
sistem transit (transit stop).
Pusat kawasan untuk fungsi-fungsi bisnis/
komersial serta fasilitas-fasilitas pelayanan
publik, sedang dari tengah sampai tepi
kawasan untuk fungsi hunian.
Jaringan ruang terbuka tersebar dari pusat
sampai ke bagian-bagian kawasan lainnya.
TOD adalah salah satu implementasi gerakan
“New Urbanism” yang menganjurkan
dikembangkannya walkability di kawasan-
kawasan kota.
Gagasan TOD dilontarkan oleh Peter Calthorpe, ditulis
dalam buku “The Next American Metropolis” (1993). Diagram TOD
(Peter Calthorpe, 1993)
Mixed-Use Development

Kawasan sekitar stasiun MRT (dan LRT) perlu


dikembangkan sebagai kawasan campuran (mixed-use)
dengan menambahkan fungsi hunian (rumah susun dari
berbagai strata) guna mencegah terciptanya kawasan
yang “mati” di malam hari (ghost town).
Mixed-use adalah cara untuk menghidupkan kegiatan di
kawasan selama 24 jam.
Privately Owned Public Space
Di sekitar stasiun MRT (dan LRT) halaman depan gedung-
gedung milik privat (terutama gedung-gedung kantor)
bisa didedikasikan untuk kepentingan publik (sebagai
plaza atau taman).
Guna meningkatkan konektivitas antar bagian kawasan,
gedung-gedung di sekitar stasiun MRT (dan LRT)
hendaknya mau membuat “lorong tembus” (passage,
arcade) di lantai dasar bangunan, atau jembatan antar
bangunan (overpass, skywalk).
Ruang-ruang publik semacam ini disebut privately-owned
public space (POPS).
POPS di lantai dasar dan halaman gedung

Transamerica Pyramid, San Francisco


POPS di halaman gedung

People’s Bank of China,


1251 Sixth Avenue RUANG MILIK PRIVAT DIGUNAKAN UNTUK
KEPENTINGAN PUBLIK = POPS
(West 49th – West 50th Street),
New York
POPS di halaman gedung
(ruang di antara bangunan)

Antara 6th dan 7th Avenue dan antara West 49th dan West 50th Street, New York
POPS di halaman gedung → sunken plaza

John Hancock Center,


Chicago
POPS jalan tembus gedung → arcade, passage

Plaza Arcade, Midtown, New York


Park and Ride & Kiss and Ride

Karena jaringan MRT (dan LRT) tidak mungkin bisa


menjangkau seluruh kawasan perumahan, diperlukan
sarana “park & ride” dan “kiss & ride” di dekat stasiun
MRT/LRT, khususnya di kawasan pinggir kota.
“Park & ride”: Mobil-mobil diparkir dan penumpangnya
pindah naik MRT atau LRT.
“Kiss & ride”: Penumpang diturunkan dari mobil, lalu
pindah naik MRT atau LRT.
Park and Ride
(parkir dan naik kendaraan umum)
Guna mengurangi volume
kendaraan pribadi yang masuk
ke dalam kota, di kawasan
pinggiran kota – di samping
halte/terminal bis atau stasiun
MRT/LRT – disediakan sarana
“park & ride”.
Mobil-mobil dari arah luar kota PUSAT KOTA
parkir di sini, lalu penumpang
naik bis atau MRT/LRT menuju
kawasan tengah kota.
Park & Ride banyak digunakan
oleh penduduk kawasan
pinggiran atau luar kota yang
bekerja di kawasan tengah kota.

HALTE/TERMINAL BIS KOTA atau STASIUN MRT/LRT


Contoh-contoh park & ride

York, UK
Kiss and Ride
(menurunkan penumpang, lalu
penumpang naik kendaraan umum)

Dengan tujuan yang sama dengan


park & ride, yaitu mengurangi
HALTE/TERMINAL BIS KOTA
volume kendaraan pribadi yang atau STASIUN MRT/LRT
masuk ke dalam kota, suami-isteri
yang bekerja di tempat berbeda di
dalam kota tidak perlu membawa Ke pusat kota
mobil sendiri-sendiri.
Dari arah luar kota, suami-isteri
naik mobil berdua, lalu di dekat
halte/terminal bis atau stasiun
MRT/LRT salah satu turun dan
pindah naik bis/MRT/LRT. Tempat
“ciuman perpisahan” ini disebut
“Kiss & Ride”.
Contoh-contoh kiss & ride
Sampai jumpa
di MRT Jakarta

Danang Priatmodjo

Anda mungkin juga menyukai