Anda di halaman 1dari 27

“Berakar Kembali Pada Budayamu”

Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


(FASE D)
Tema: Kearifan Lokal
Sub tema: Berakar Kembali Pada Budayamu
Penyusun: Tim Projek P5 Kelas 7 SMP Kristen 1 Harapan
Tujuan, Projek berjudul “Berakar Kembali Pada Budayamu” mengangkat tema “Kearifan Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum
Alur, dan Lokal” dengan mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila. Projek ini Memulai Projek
bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan apresiasi siswa terhadap tradisi lisan
Target berupa cerita rakyat dan dipertegas dengan melakonkan cerita tersebut dalam Sekolah
Pencapaia drama.. Cerita rakyat tersebut membawa pesan-pesan kearifan lokal yang masih • Kesiapan dan kesediaan untuk adanya
n Projek relevan dengan perkembangan zaman sehingga masih menjadi jati diri bangsa dan kegiatan lintas kelas sebagai bagian dari
dapat diterapkan dalam keseharian. proyek.
• Kerjasama antara sekolah dan orang tua
Di awal proyek, siswa diajak mengenal kembali tradisi lisan dan cerita rakyat sebagai siswa sudah dibangun untuk kesiapan
warisan budaya tak benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan kerarifan pendampingan saat aksi nyata.
lokal secara tersirat. Siswa mendapatkan kembali pengalaman inderawi dari • Sistem dan perangkat memadai untuk
penuturan cerita rakyat secara lisan. Mereka merefleksikan pengalaman diri dan berlangsungnya projek
kebiasaan dalam keluarga masing-masing terkait tradisi lisan penuturan cerita • Akses siswa untuk berbagai bentuk karya
rakyat. sastra anak terutama cerita rakyat
(perpustakaan sekolah, perpustakaan
Setelah tahap pengenalan, siswa akan melakukan riset sederhana untuk memetakan daerah, perpustakaan daring).
seberapa jauh pengalaman, pengenalan, pemahaman, dan minat siswa sekolah
dasar di lingkungannya terhadap tradisi lisan penuturan cerita rakyat. Guru
• Kemampuan guru untuk koordinasi antar
Langkah selanjutnya setelah pembentukan pengetahuan (knowledge building) dan kelas dan antar bidang studi untuk
penyelidikan kritis (critical inquiry), siswa melakukan curah ide dan pendapat untuk persiapan dan pelaksanaan kegiatan
selanjutnya membuat strategi kampanye mengenalkan kembali tradisi lisan lintas jenjang.
penuturan cerita rakyat untuk siswa sekolah dasar. • Kemampuan guru untuk membangun
jejaring yang diperlukan untuk
Tahapan evaluasi dan refleksi sesudah tahapan aksi akan mengolah masukan dari menggulirkan projek.
guru dan responden untuk perbaikan atau penyempurnaan kampanye agar makin • Guru mempunyai sistem pencatatan hasil
efektif dan optimal serta memetakan tindak lanjut projek. amatan untuk setiap kegiatan sebagai
pendukung asesmen.
Seluruh rangkaian kegiatan dalam proyek ini diharapkan bisa mengembangkan
dimensi Kebinekaan Global, Bergotong Royong, dan Kreatif
Tahapan dalam Projek 84 JP @40 menit

Alur
Dulu dan Sekarang – 7 JP Lacak Jejak Tradisi Lisan Hasil Lacak Jejak Tradisi Presentasi
1 Pra aktivitas kegiatan projek
P5
2 -aktivitas 1- asesmen 3 Lisan – kelompok memilih 4 kelompok siswa
7 JP - cerita rakyat- aktivitas 2 berupa
–7 JP penampilan
bercerita –
aktivitas 3- 7 JP
-asesemen
Alur
Oleh-oleh Tamu – Menggali Lagi Cerita Cerita rakyat dalam Cerita rakyat Aksi Nyata
5 kelompok siswa
pencerita
6 Rakyat untuk
diperankan dalam
7 lakon drama
- 7JP
8 dalam lakon
drama -7JP-
9 Cerita Rakyat
dalam lakon
bertamu ke kelas drama aktivita aktivitas 7 drama
lainnya –aktivitas – 7 JP – s6 (ditampilkan)
4- aktivitas 5 – 7 JP –asesemen
- 7JP Aktivitas 8

Alur
Curah Ide Yuk Bermain – Aksi nyata dalam Evaluasi dan Refleksi akhir
10 kaitan cerita 11 mendalami permainan 12 bentuk selebrasi 13 -7JP- aktivitas 12
rakyat dengan tradisional- 7JP – aktivitas bersama bermain
permainan 10 permainan
tradisional - tradisional -7JP-
7JP- aktivitas 9 aktivitas 11
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Elemen Sub Elemen Target Pencapaian di akhir Fase C (SD, 11-12 tahun) Aktivitas

Mendalami budaya dan identitas Mengidentifikasi dan mendeskripsikan keragaman budaya di sekitarnya; serta 1, 2, 4, 5, 6
Berkebinekaan Mengenal dan
budaya menjelaskan peran budaya dan Bahasa dalam membentuk identitas dirinya.
global. menghargai
budaya
Mengeksplorasi dan membandingkan Mendeskripsikan dan membandingkan pengetahuan, kepercayaan, dan praktik 3, 5, 8
pengetahuan budaya, kepercayaan, dari berbagai kelompok budaya.
serta praktiknya

Menumbuhkan rasa menghormati Mengidentifikasi peluang dan tantangan yang muncul dari keragaman budaya 1, 2, 4, 5, 6
terhadap keanekaragaman budaya di Indonesia.

Berkomunikasi antar budaya Memahami persamaan dan perbedaan cara komunikasi baik di dalam maupun 1, 2, 4, 5, 6
Komunikasi
antar kelompok budaya.
dan interaksi
antar budaya Mempertimbangkan dan Membandingkan beragam perspektif untuk memahami permasalahan sehari- 8, 9
menumbuhkan berbagai perspektif hari. Membayangkan dan mendeskripsikan situasi komunitas yang berbeda
dengan dirinya ke dalam situasi dirinya dalam konteks lokal dan regional.

Kerja sama Menunjukkan ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka 9,10,11,12
Bergotong- Kolaborasi
mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar (sekolah dan rumah).
royong,
Komunikasi untuk mencapai tujuan Memahami informasi dari berbagai sumber dan menyampaikan pesan 9,10,11,12
bersama menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif kepada orang lain
untuk mencapai tujuan bersama

Koordinasi sosial Menyelaraskan tindakannya sesuai dengan perannya dan mempertimbangkan 9,10,11,12
peran orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

9,10,11,12
Berbagi Memberi dan menerima hal yang dianggap penting dan berharga kepada/dari
orang-orang di lingkungan luas/masyarakat baik yang dikenal maupun tidak
dikenal.
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Elemen Sub Elemen Target Pencapaian di akhir Fase C (SD, 11-12 tahun) Aktivitas

Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan mendeskripsikan keragaman budaya di sekitarnya; serta 1, 2, 4, 5, 6
Kreatif Menghasilkan
identitas budaya menjelaskan peran budaya dan Bahasa dalam membentuk identitas dirinya.
gagasan yang
orisinal
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan membandingkan pengetahuan, kepercayaan, dan praktik 3, 5, 8
membandingkan pengetahuan dari berbagai kelompok budaya.
budaya, kepercayaan, serta
praktiknya

Menumbuhkan rasa menghormati Mengidentifikasi peluang dan tantangan yang muncul dari keragaman budaya 1, 2, 4, 5, 6
terhadap keanekaragaman budaya di Indonesia.

Berkomunikasi antar budaya Memahami persamaan dan perbedaan cara komunikasi baik di dalam maupun 1, 2, 4, 5, 6
Menghasilkan
antar kelompok budaya.
karya dan
Tindakan yang
orisinal Mempertimbangkan dan Membandingkan beragam perspektif untuk memahami permasalahan sehari- 8, 9
menumbuhkan berbagai hari. Membayangkan dan mendeskripsikan situasi komunitas yang berbeda
perspektif dengan dirinya ke dalam situasi dirinya dalam konteks lokal dan regional.
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase Kebinekaan Global

Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang


Harapan
Mendalami budaya Mengidentifikasi dan mendeskripsikan Mengidentifikasi dan mendeskripsikan Mengidentifikasi dan mendeskripsikan Menjelaskan perubahan budaya
dan identitas ide-ide tentang dirinya dan beberapa ide-ide tentang dirinya dan berbagai keragaman budaya di sekitarnya; serta seiring waktu dan sesuai konteks,
budaya macam kelompok di lingkungan macam kelompok di lingkungan menjelaskan peran budaya dan Bahasa baik dalam skala lokal, regional, dan
sekitarnya sekitarnya, serta cara orang lain dalam membentuk identitas dirinya. nasional. Menjelaskan identitas diri
berperilaku dan berkomunikasi yang terbentuk dari budaya bangsa.
dengannya.
Mengeksplorasi Mengidentifikasi dan mendeskripsikan Mengidentifikasi dan membandingkan Mendeskripsikan dan membandingkan Memahami dinamika budaya yang
dan praktik keseharian diri dan budayanya praktik keseharian diri dan budayanya pengetahuan, kepercayaan, dan praktik mencakup pemahaman, kepercayaan,
membandingkan dengan orang lain di tempat dan dari berbagai kelompok budaya. dan praktik keseharian dalam konteks
pengetahuan waktu/era yang berbeda personal dan sosial.
budaya,
kepercayaan, serta
praktiknya
Menumbuhkan Mendeskripsikan pengalaman dan Memahami bahwa kemajemukan dapat Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan
rasa menghormati pemahaman hidup bersama-sama memberikan kesempatan untuk tantangan yang muncul dari keragaman dan merayakan tradisi budaya untuk
terhadap dalam kemajemukan. mendapatkan pengalaman dan budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi,
keanekaragaman pemahaman yang baru. sosial, dan bangsa Indonesia serta
budaya mulai berupaya melestarikan budaya
dalam kehidupan seharihari.
Berkomunikasi antar Mengenali bahwa diri dan orang lain Mendeskripsikan penggunaan kata, Memahami persamaan dan perbedaan Mengeksplorasi pengaruh budaya
budaya menggunakan kata, gambar, dan tulisan dan bahasa tubuh yang memiliki cara komunikasi baik di dalam maupun terhadap penggunaan bahasa serta
bahasa tubuh yang dapat memiliki makna yang berbeda di lingkungan antar kelompok budaya. dapat mengenali risiko dalam
makna yang berbeda di lingkungan sekitarnya dan dalam suatu budaya berkomunikasi antar budaya.
sekitarnya tertentu.
Mempertimbangka Mengekspresikan pandangannya Mengekspresikan pandangannya Membandingkan beragam perspektif Menjelaskan asumsiasumsi yang
n dan terhadap topik yang umum dan terhadap topik yang umum dan dapat untuk memahami permasalahan mendasari perspektif tertentu.
menumbuhkan mendengarkan sudut pandang orang mengidentifikasi sudut pandang orang seharihari. Membayangkan dan Membayangkan dan
berbagai lain yang berbeda dari dirinya dalam lain. Mendengarkan dan mendeskripsikan situasi komunitas yang mendeskripsikan perasaan serta
perspektif lingkungan keluarga dan sekolah membayangkan sudut pandang orang berbeda dengan dirinya ke dalam situasi motivasi komunitas yang berbeda
lain yang berbeda dari dirinya pada dirinya dalam konteks lokal dan dengan dirinya yang berada dalam
situasi di ranah sekolah, keluarga, dan regional. situasi yang sulit.
lingkungan sekitar.
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase Gotong Royong

Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang


Harapan
Kerja sama Menerima dan melaksanakan tugas Menampilkan tindakan yang sesuai Menunjukkan ekspektasi (harapan) Menyelaraskan tindakan sendiri dengan
serta peran yang diberikan kelompok dengan harapan dan tujuan kelompok. positif kepada orang lain dalam rangka tindakan orang lain untuk melaksanakan
dalam sebuah kegiatan bersama. mencapai tujuan kelompok di kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di
lingkungan sekitar (sekolah dan rumah). lingkungan sekitar, serta memberi
semangat kepada orang lain untuk bekerja
efektif dan mencapai tujuan bersama.

Komunikasi Memahami informasi sederhana dari Memahami informasi yang Memahami informasi dari berbagai Memahami informasi, gagasan, emosi,
untuk mencapai orang lain dan menyampaikan informasi disampaikan (ungkapan pikiran, sumber dan menyampaikan pesan keterampilan dan keprihatinan yang
tujuan bersama sederhana kepada orang lain perasaan, dan keprihatinan) orang lain menggunakan berbagai simbol dan diungkapkan oleh orang lain menggunakan
menggunakan katakatanya sendiri. dan menyampaikan informasi secara media secara efektif kepada orang lain berbagai simbol dan media secara efektif,
akurat menggunakan berbagai simbol untuk mencapai tujuan bersama serta memanfaatkannya untuk
dan media meningkatkan kualitas hubungan
interpersonal guna

Koordinasi Sosial Melaksanakan aktivitas kelompok sesuai Menyadari bahwa dirinya memiliki Menyelaraskan tindakannya sesuai Membagi peran dan menyelaraskan
dengan kesepakatan bersama dengan peran yang berbeda dengan orang dengan perannya dan tindakan dalam kelompok serta menjaga
bimbingan, dan saling mengingatkan lain/temannya, serta mengetahui mempertimbangkan peran orang lain tindakan agar selaras untuk mencapai
adanya kesepakatan tersebut. konsekuensi perannya terhadap untuk mencapai tujuan bersama. tujuan bersama.
ketercapaian tujuan.
Berbagi Memberi dan menerima hal yang Memberi dan menerima hal yang Memberi dan menerima hal yang Mengupayakan memberi hal yang dianggap
dianggap berharga dan penting dianggap penting dan berharga dianggap penting dan berharga penting dan berharga kepada masyarakat
kepada/dari orang-orang di lingkungan kepada/dari orang-orang di kepada/dari orang-orang di lingkungan yang membutuhkan bantuan di sekitar
sekitar. lingkungan sekitar baik yang dikenal luas/masyarakat baik yang dikenal tempat tinggal
maupun tidak dikenal. maupun tidak dikenal.
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase Kreatif

Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang


Harapan
Kerja sama Menerima dan melaksanakan tugas Menampilkan tindakan yang sesuai Menunjukkan ekspektasi (harapan) Menyelaraskan tindakan sendiri dengan
serta peran yang diberikan kelompok dengan harapan dan tujuan kelompok. positif kepada orang lain dalam rangka tindakan orang lain untuk melaksanakan
dalam sebuah kegiatan bersama. mencapai tujuan kelompok di kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di
lingkungan sekitar (sekolah dan rumah). lingkungan sekitar, serta memberi
semangat kepada orang lain untuk bekerja
efektif dan mencapai tujuan bersama.

Komunikasi Memahami informasi sederhana dari Memahami informasi yang Memahami informasi dari berbagai Memahami informasi, gagasan, emosi,
untuk mencapai orang lain dan menyampaikan informasi disampaikan (ungkapan pikiran, sumber dan menyampaikan pesan keterampilan dan keprihatinan yang
tujuan bersama sederhana kepada orang lain perasaan, dan keprihatinan) orang lain menggunakan berbagai simbol dan diungkapkan oleh orang lain menggunakan
menggunakan katakatanya sendiri. dan menyampaikan informasi secara media secara efektif kepada orang lain berbagai simbol dan media secara efektif,
akurat menggunakan berbagai simbol untuk mencapai tujuan bersama serta memanfaatkannya untuk
dan media meningkatkan kualitas hubungan
interpersonal guna

Koordinasi Sosial Melaksanakan aktivitas kelompok sesuai Menyadari bahwa dirinya memiliki Menyelaraskan tindakannya sesuai Membagi peran dan menyelaraskan
dengan kesepakatan bersama dengan peran yang berbeda dengan orang dengan perannya dan tindakan dalam kelompok serta menjaga
bimbingan, dan saling mengingatkan lain/temannya, serta mengetahui mempertimbangkan peran orang lain tindakan agar selaras untuk mencapai
adanya kesepakatan tersebut. konsekuensi perannya terhadap untuk mencapai tujuan bersama. tujuan bersama.
ketercapaian tujuan.
Berbagi Memberi dan menerima hal yang Memberi dan menerima hal yang Memberi dan menerima hal yang Mengupayakan memberi hal yang dianggap
dianggap berharga dan penting dianggap penting dan berharga dianggap penting dan berharga penting dan berharga kepada masyarakat
kepada/dari orang-orang di lingkungan kepada/dari orang-orang di kepada/dari orang-orang di lingkungan yang membutuhkan bantuan di sekitar
sekitar. lingkungan sekitar baik yang dikenal luas/masyarakat baik yang dikenal tempat tinggal
maupun tidak dikenal. maupun tidak dikenal.
Apakah tema Kearifan Lokal ini bisa
Relevansi Dalam era globalisasi dewasa ini, perkembangan teknologi begitu pesat
sehingga memungkinkan membanjirnya budaya dari luar Indonesia secara cepat dijalankan sekolah-sekolah yang
projek ini bagi dan meluas. Banyak hal baru yang mulai menggantikan tradisi lama. Salah berada di daerah-daerah yang tidak
sekolah dan satunya adalah tradisi lisan, yang di masa lampau digunakan untuk banyak bersentuhan dengan teknologi
semua guru menyampaikan pesan-pesan kearifan lokal. Fenomena ini terutama terjadi di komuniasi serta masih sangat kuat
tradisi lisannya?
mata daerah perkotaan dan wilayah sekitarnya. Lebih banyak pengaruh dari luar
Indonesia yang diminati dan menjadi bagian keseharian kehidupan
pelajaran masyarakatnya. Tradisi lisan seperti mendongengkan cerita rakyat mulai
Untuk siswa sekolah-sekolah di daerah
tergantikan oleh bentuk-bentuk audio visual budaya asing yang bisa diakses
yang masih kuat tradisi lisannya bisa
dengan mudah lewat gawai dan media elektronik.
difokuskan pada membangun kesadaran
bahwa kebiasaan ini merupakan kekuatan
Nilai-nilai kearifan lokal mulai tergantikan dengan nilai-nilai baru yang tidak
jati diri bangsa. Siswa diajak untuk lebih
sepenuhnya mewakili jati diri bangsa Indonesia. Nilai-nilai baru ini pun tidak
mengapresiasi dan merawat tradisi ini
selalu sejalan dengan prinsip kehidupan berkelanjutan yang sesuai dengan
serta meluaskan dampak baiknya.
keadaan alam serta masyrakat berbagai daerah-daerah di Indonesia.
Guru dapat menyesuaikan kegiatan-
“Tak kenal, maka tak sayang” merupakan gambaran dari situasi tradisi lisan kita kegiatan dalam kerangka proyek ini.
sekarang, temasuk kearifan lokal yang diusungnya. Lewat kegiatan dalam projek
“Berakar Kembali pada budayamu” para siswa bisa mengalami kembali tradisi Jika memungkinkan adanya kerjasama
lisan berupa penuturan cerita rakyat dan mengampanyekan penggunaanya dengan sekolah-sekolah di daerah lain,
untuk menyampaikan kearifan lokal di lingkup siswa sekolah menengah akan sangat memperkaya pengalaman
pertama. para siswa. Hal ini dapat diwujudkan
karena bentuk pembelajaran dalam
proyek ini adalah perpaduan luring dan
daring.
Cara Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMP (Fase D) yang berada di sekolah penggerak
untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengusung tema Kearifan Lokal.
Penggunaan
Perangkat Di dalam perangkat ajar untuk projek “Berakar Kembali pada budayamu” ini, ada 12 (tujuh belas) aktivitas yang saling
Ajar Projek berkaitan. Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester kedua kelas VII dikarenakan aktivitas
ini yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar siswa tidak berhenti pada pengetahuan tentang tradisi lisan tapi
juga menumbuhkan minat untuk menggali lebih jauh kearifan local yang terkandung di dalamnya hingga
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikannya bagian dari jati dirinya. Waktu yang direkomendasikan
untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 84 jam. Sebaiknya ada jeda waktu antar
aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk memantik
diskusi dan refleksi siswa. Siswa juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing
aktivitas dengan baik.

Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh karena itu, guru dan kepala
sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan
apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan
alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan.
Berakar Kembali
Pada Budayamu
1. Persiapan:
Dulu dan 1. Guru menyiapkan presentasi mengenai kilas projek sebelumnya, nilai- Tips untuk Guru:
sekarang 2. nilai moral yang muncul dan menjadi terapan bagi siswa
Guru meyiapkan foto yang menggambarkan tradisi lisan (kelompok
Berdasarkan pengenalan kelas, Guru dapat
memilihkan bentuk diskusi yang paling tepat
anak yang sedang mendengarkan dongeng dari satu orang dewasa) untuk mencapai tujuan kegiatan.
TUJUAN:
dan foto teknologi komunikasi modern (anak menggunakan laptop
Membangun
atau gawai). Jika siswa sudah mempunyai kemampuan
kesadaran
3. Sebelum projek dimulai awali dengan test kemampuan dan gaya untuk diskusi kelompok secara mandiri,
tentang
belajar siswa mereka dapat diminta untuk merumuskan
perubahan
dalam moda jawaban pertanyaan pemantik lalu
komunikasi mempresentasikannya .
yang
Alternatifnya:
berdampak
• Diskusi dalam forum kelas dipimpin oleh
pada tradisi lisa
guru.
Waktu: 7 JP • Diskusi dibagi jadi dua sesi. Sesi pertama
diskusi forum besar untuk pembahasan
Alat bahan: dampak kemajuan teknologi terhadap
Foto-foto tradisi lisan. Sesei kedua berupa diskusi
terkait pokok kelompok untuk bahasan tradisi lisan
bahasan, penuturan cerita rakyat secara spesifik.
lembar
refleksi siswa Referensi untuk Guru:
1. Guru memilihkan cara diskusi yang paling tepat untuk kelasnya (bisa • https://minds-in-bloom.com/10-classroom-
Peran guru: dala forum kelas atau dalam kelompok kecil) discussion-techniques/
Narasumber 2. Guru menyiapkan pertanyaan pemantik untuk menggulirkan diskusi. • https://www.readingandwritinghaven.com/12-
dan Fasilitator 3. Guru menyiapkan satu cerita rakyat untuk disampaikan, pilihkan yang powerful-discussion-strategies-to-engage-
sesuai tahapan usia siswa. Misalnya,Cindelaras, Asal Usul Aksara Jawa, students/
Timun Mas. Contoh cerita terlampir. • https://www.edutopia.org/blog/make-class-
discussions-more-exciting-richard-curwin
Pelaksanaan:
1. Guru menunjukkan dua foto yang sudah disiapkan dan membuka diskusi untuk mengawali proyek.
2. Siswa didorong untuk membahas fenomena globalisasi dan modernisasi yang saat ini banyak mempengaruhi kehidupan
sehari-hari. Guru membuka diskusi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terutama yang berkaitan dengan
kearifan lokal dan tradisi lisan. Pertanyaan pemantik dapat digunakan untuk menggulirkan diskusi:
• Perubahan apa saja yang kamu rasakan dari masa kecil hingga sekarang, terkait bentuk komunikasi?
• Cara berkomunikasi atau alat komunikasinya yang berbeda? Bagaimana pendapatmu tentang hal tersebut?
• Apakah dalam keseharianmu atau dalam keluargamu masih ada tradisi lisan? Mengapa demikian?
3. Pertanyaan-pertanyaan berikutnya lebih mengarahkan pada pendapat-pendapat siswa tentang tradisi lisan berupa
penuturan cerita rakyat yang membahwa pesan-pesan kearifan lokal:
• Bagaimana pendapatmu dengan bentuk tradisi lisan yang berkaitan dengan penyampaian pesan-pesan kearifan
lokal?
• Menurutmu mengapa dan bagaimana tradisi lisan bisa berkembang sebagai bentuk penyampaian pesan-pesan
kearifan lokal di masa lalu?
4. Kesimpulan dari hasil diskusi disampaikan kembali sebagai penutup (dari forum besar ataupun dari kelompok).
5. Kegiatan ditutup dengan satu cerita rakyat yang disampaikan secara lisan oleh Guru.

Tugas:
1. Siswa mengisi refleksi pribadi tentang pengalaman tradisi lisan terutama yang berkaitan dengan penuturan cerita rakyat
yang membawa pesan-pesan kearifan lokal.
2. Lakukan inquiri di rumah terhadap tradisi lisan penuturan cerita rakyat. Carilah minimal 3 responden dengan kelompok
usia yang berbeda (lansia, dewasa, dewasa muda, remaja) dari anggota keluarga. Buatlah pencatatan hasil inquiri
tersebut.
3. Kumpulkan paling sedikit dua cerita rakyat yang sering dikisahkan dala keluargamu secara lisan.
Nama:
Kelas:

Tidak pernah Sesekali Sering Sangat sering

Ibu/bapak/nenek/kakek mendongeng di rumah □ □ □ □


Aku suka/tertarik membaca/mendengarkan cerita rakyat □ □ □ □
Aku mendengar/membaca cerita rakyat □ □ □ □
Aku mengerti pesan-pesan yang terkandung dalam cerita rakyat □ □ □ □
Aku menerapkan pesan-pesan dalam cerita rakyat dalam
□ □ □ □
keseharian

Pendapatku tentang
2. Persiapan: Indikator Asesmen untuk Mind
Lacak Jejak 1. Guru mempersiapkan presentasi pengenalan budaya local dalam cerita Map siswa:
Tradisi Lisan 2. rakyat
Guru mempersiapkan artikel-artikel mengenai cerita rakyat
3. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kesepakatan dan • Mind map mencakup informasi
pertimbangan guru hasil dari Analisa kemampuan/gaya belajar siswa yang diminta
• Pengelompokan dan
Pelaksanaan: keterhubungan informasi tepat.
TUJUAN: • Keluasan dan kedalaman
Membangun 1. Guru menyajikan presentasi kepada siswa dan juga memperkenalkan
infomasi sesuai dengan
kesadaran cerita rakyat yang akan menjadi topik dalam projek
tahapan siswa (ditentukan
tentang 2. Diskusi dilakukan untuk memperdalam pengenalan terhadap materi cerita
pengenalan Guru terhadap
keterlibatan diri rakyat. Guru dan siswa lain bisa memberikan masukan sebagai solusi.
kemampuan para siswanya).
dalam pelestarian 3. Siswa diminta untuk membuat strategi untuk langkah-langkah
• Penambahan infomasi
tradisi lisan lanjutan untuk penuntasan tugas.
kontekstual.
penuturan cerita 4. Siswa berbagi pengalaman menarik dan hal-hal penting yang mereka
rakyat temukan selama pengerjaan tugas.

Waktu: 7 JP Tugas:
1. Setiap siswa membuat peta pikiran (mind map) yang menyajikan informasi
berikut:
• Cerita rakyat
Peran guru: • Tradisi lisan dan kerarifan lokal
Fasilitator • Warisan budaya tak benda, jati diri, dan cara hidup bangsa
• Permasalahan yang muncul terhadap tradisi lisan setelah terjadinya
2. Siswa boleh menambahkan informasi lain yang menurutnya penting dan
menarik.
3. Persiapan
Hasil Lacak 1. Guru mengatur kelas untuk tempat bercerita.
2. Guru menyiapkan lembar asesmen kelompok
Jejak Tradisi
Lisan Pelaksanaan

1. Setiap kelompok siswa mendapatkan waktu untuk mendalami cerita


rakyat yang mereka pilih
TUJUAN: 2. Beri kesempatan untuk tanya jawab antar siswa.
Berbagi hasil 3. Guru menjelaskan tentang bagaimana cara kelompok siswa bercerita
diskusi dan mind di depan kelas berdasarkan hasil pendalaman cerita dengan
map untuk kelompok masing-masing
menambah sudut 4. Berikan waktu kelompok siswa menjiwai cerita rakyat yang mereka
pandang rekan pilih
peserta didi
terkait tema.

Tugas

Waktu: 7 jp 1. Setiap siswa membuat pemetaan/refleksi diri pengetahuan diri


tentang tradisi lisan penuturan cerita rakyat mengacu pada
pertanyaan berikut:
Peran guru: • Apa yang aku sudah tahu?
Fasilitator • Apa yang aku ingin tahu?
• Bagaimana aku mencari tahu tentang hal itu?
• Apa yang aku pelajari dalam prosesnya?
Tips untuk Guru: Contoh Kegiatan Durasi waktu
pembagian
Pembagian giliran untuk mendongeng bisa dengan berbagai strategi waktu: Pembuka 5 menit
untuk efektivitas dan optimalisasi waktu sehingga tidak banyak
mengambil jam pelajaran kelas lain yang diminta untuk menjadi Perpindahan ke kegiatan kelompok 5 menit
pemirsa dongeng para peserta didik yang menjalankan proyek
“Tutur Bermakna Selaksa Kisah” Mendongeng 20 menit

Perpindahan ke kegiatan kelas 5 menit


Contohnya:
• Peserta didik yang berjumlah 20 orang dibagi menjadi 5 Penutup 5 menit
kelompok beranggotakan 4 orang.
• Setiap anggota kelompok mendapatkan giliran mendongeng Total waktu: 40 menit
dikelas berbeda
Kelompok 1 Dalam kelompok, satu peserta didik menjadi pendongeng, para
Nama Mendongeng di kelas anggota lainnya jadi tim pendukung (mendokumentasikan kegiatan
lewat video atau foto, memfasilitasi para peserta didik yang menjadi
Tanti 1 pemirsa dongeng, dll)

Doni 2 Kelas lain akan mendapat dongeng di hari yang berbeda.

Mimi 3 Contoh jadwal: Jadwal Mendongeng Kelas


Ahmad 4 Senin, 3 Mei 2021 SD1
Putra 5 Rabu, 5 Mei 2021 SD2

Jumat, 7 Mei 20211 SD3


• Guru pendamping proyek dan guru kelas yang akan menjadi
pemirsa dongengn mengaturkan jadwal kegiatan bersama. Senin, 10 Mei 2021 SD4
Sesuaikan dengan kebutuhan waktu untuk 5 orang pendongeng. Rabu, 13 Mei 2021 SD5
4. Persiapan Indikator Asesmen untuk Presentasi Bercerita
Presentasi 1. Guru mengatur kelas untuk tempat bercerita.
2. Guru menyiapkan kelompok-kelompok untuk bercerita di depan kelas Sistematika perumusan informasi:
Lacak Jejak 3. Guru mempersiapkan asesmen presentasi • Informasi berdasarkan hasil inkuiri disampaikan
Tradisi Lisan Pelaksanaan secara runtut.

Penyampaian informasi:
1. Setiap kelompok siswa mendapatkan waktu untuk mempersiapkan • Pilihan diksi yang tepat dan susunan kalimat
penampilan mereka untuk bercerita di depan kelas yang lugas digunakan untuk menyampaikan
TUJUAN: informasi dengan jelas.
Berbagi hasil 2. Guru menjelaskan tentang bagaimana cara kelompok siswa bercerita • Suara, intonasi, kontak mata terjaga dengan baik
diskusi dan mind • Memanfaatkan waktu dengan presentasi dengan
map untuk di depan kelas berdasarkan hasil pendalaman cerita dengan
baik.
menambah sudut kelompok masing-masing
pandang rekan Interaksi dengan pendengar:
peserta didi 3. Berikan waktu kelompok siswa untuk presentasi cerita rakyat yang
• Merespon pertanyaan pendengar dengan baik.
terkait tema. mereka telah dalami dan jiwai • Merespon permintaan pendengar dengan tepat.
Misalnya, permintaan untuk mengeraskan suara,
mengulangi informasi tertentu.

Waktu: 7 jp

Peran guru:
Fasilitator
5. Persiapan:
Oleh-oleh 1. Guru mengundang kelompok tamu (kelompok siswa dari kelas lainnya) yang dipilih menuturkan cerita rakyat dalam
bentuk bercerita di depan kelas
Tamu
2. Penataan kelas dilakukan untuk memfasilitasi pertemuan interaktif antara kelompok tamu dan para siswa. Peralatan yang
Istimewa diperlukan untuk presentasi para kelompok tamu diupayakan untuk penyediaannya

Pelaksanaan:
1. Pemaparan materi oleh guru sebagai pendahuluan tentang warisan budaya tak benda terutama kekuatan cerita rakyat
sebagai media penyampaian pesan-pesan kearifan local

TUJUAN: 2. Kelompok siswa tamu dipersilakan bercerita di depan kelas, disimak oleh siswa yang didatangi
Memberikan
pengalaman tradisi 2. Siswa mengajukan tanggapan, pendapat, dan pertanyaan seputar penuturan cerita rakyat kepada kelompok tamu
lisan penuturan
cerita rakyat &
Tugas:
menambah
Siswa menuliskan refleksi terhadap pengalamannya
wawasan tentang
bersama guru . Pertanyaan pemantik:
cerita rakyat
sebagai warisan
budaya tak benda 1. Bagaimana pengalamanmu menyimak cerita
rakyat melalui kelompok tamu?
2. Hal baru, hal menarik, dan hal penting apa saja
Waktu: 7 yang kamu dapatkan?
JP 3. Pertanyaan lanjutan apa saja yang muncul dalam
dirimu setelah menyimak, mengamati dan
mendengarkan?
4. Kamu terdorong untuk melakukan hal apa, terkait
Peran guru: dengan pelestarian tradisi lisan penuturan cerita
Fasilitator dan rakyat berdasarkan pengalaman hari ini?
Pendamping
6. Persiapan: Tips untuk Guru:
Cerita Rakyat 1. Guru menyiapkan kelas untuk berlakon drama
–Lakon Drama 2. Guru menyiapkan materi-materi/artikel bagaimana Menyusun drama • Guru menelisik siswa yang
berdasarkan cerita rakyat
berbakat dalam drama dan gerka
dan lagu
Pelaksanaan: • Sediakan waktu untuk membaca
TUJUAN: 1. Para siswa berkelompok dan mendiskusikan pengalaman dan pemahaman artikel-artikel ataupun video-video
Membangun mereka terhadap tradisi lisan penuturan cerita rakyat setelah menyimak tentang bagaimana cara
kesadaran pemaparan guru dan kelompok tamau di kegiatan sebelumnya. kelompok, penyusunan drama singkat
tentang nilai para siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi. berdasarkan cerita rakyat
nilai moral 2. Guru menyiapkan kelompok lakon drama dan kelompok gerak/tari dan lagu
tradisi lisan daerah berdasarkan daerah cerita rakyat yang akan dilakonkan dalam drama Referensi untuk Guru:
yaitu cerita 3. Setiap kelompok diberikan waktu untuk mempersiapkan lakon drama dan • https://www.kajianpustaka.com/201
rakyat yang bisa gerak.tari dan lagu 9/05/metode-bercerita.html
dimainkan 4. Setiap kelompok mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pendapat, • https://www.detik.com/edu/detikpe
dalam drama Pertanyaan-pertanyaan dan bimbingan selama mereka mendalami cerita rakyat dia/d-5958644/bagaimana-cara-
yang akan dimunculkan dalam lakon drama, begitu pula dengan kelompok yang membuat-naskah-drama-cek-di-sini
menampilkan gerak/tari dan lagu daerah yang berasal dari cerita rakyat yang • https://www.detik.com/edu/detikpe
Waktu: 7 JP didramakan dia/d-5773427/menulis-naskah-
drama-unsur-ciri-kebahasaan-dan-
Alat bahan: langkah-langkahnya
• https://www.nesabamedia.com/cont
Peran oh-naskah-drama/

guru:
Fasilitator
7. Persiapan: Tips Untuk Guru:
Berlakon 1. Guru mempersiapkan kelas sebagai tempat berlatih
Drama- 2. Guru mempersiapkan materi penunjang sebagai penguatan
jika kelompok siswa mengalami kesulitan dalam tugasnya
• Untuk memastikan kecocokan cerita rakyat
Bergerak dengan tahapan usia dan kematangan siswa,
Guru menyusun kriteria. Misalnya:
dalam Tari
Pelaksanaan: 1. Cerita rakyat yang tidak melibatkan kekerasan
dan Lagu 2. Cerita rakyat yang mengusung toleransi
1. Guru memberikan arahan kepada kelompok siswa lakon drama
terhadap perbedaan gender, kemampuan,
dan kelompok siswa gerak/tari dan lagu untuk menyiapkan
TUJUAN: dll
kelompoknya
Membangun 3. Cerita rakyat yang tidak mendalam
2. Kelompok siswa melakukan Latihan untuk memdalami peran
kesadaran membahas
mereka sehingga drama bisa dipentaskan
tentang nilai tentang relasi perempuan dan laki-laki.
3. Kelompok siswa berlatih gerak/tari dan lagu dibimbing oleh
nilai moral tradisi 4. Cerita rakyat yang mempunyai peran
guru dan pendamping
lisan yaitu cerita protagonist dan antagonis yang jelas
rakyat yang bisa Tugas: 5. Cerita rakyat yang diakhiri dengan
dimainkan dalam 1. Menyiapkan kelompok masing-masing untuk tampil dalam penyelesaian yang baik
drama, gerak dan pergelaran aksi nyata berlkon drama, bergerak dan tari dan 6. Cerita rakyat yang mengandung kearifan lokal
lagu lagu yang
relevan diterapkan di masa sekarang.
Waktu: 7 JP • Guru dapat bekerjasama dengan guru yang
berkompeten dalam menyeleksi bacaan
Alat bahan: alat
tersebut. Salah satu contoh cerita rakyat yang
penunjang drama
memadai untuk tahapan usia SMP
dan lagu
• Guru dapat bekerjasama dengan guru mata ajaran
Bahasa Indonesia untuk pembuatan dan asesmen
Peran guru: resensi cerita rakyat.
Fasilitator dan
Supervisor
8. Persiapan: Tips untuk Guru:
Pergelaran
1. Guru menyiapkan kelompok siswa yang akan melakukan pergelaran sebagai
Lakon aksi nyata di aula sekolah • Guru mendampingi para siswa
Drama 2. Guru berkoordinasi dengan orang tua siswa dan guru dari kelas lain untuk untuk menyiapkan penampilan
mereka
Cerita mendukung pergelaran aksi nyata siswa
• Guru bekerja sama dengan
Rakyat orangtua siswa sehingga
serta Pelaksanaan: mereka bisa menyaksikan lakon
1. Guru bekerja sama dengan guru lainnya menyiapkan aula sekolah untuk
Gerak/Tari pergeleran lakon drama, gerak/tari dan lagu oleh siswa
drama, gerak/tari dan lagu yang
akan dipergelarkan oleh siswa
dan Lagu 2. Siswa melakukan aksi nyata mereka Lakon Drama dan Bergerak dalam Tari • Guru bersinergi dengan guru
dan Lagu seni budaya, guru Bahasa
3. Aksi nyata diakhiri dengan penguatan dan refleksi siswa Indonesia untuk melakukan
TUJUAN:
Perwujudan asesmen penampilan siswa .
pembelajaran nilai
moral dan norma

Waktu: 7 JP

Peran

guru:
Fasilitator dan
pendamping
9. Persiapan: Tips untuk Guru:
Curah Ide- • Pemilihan artikel disesuaikan
Permainan 1. Guru mengumpulkan 1-2 artikel yang membahas tentang permainan tradisional
sebagai pemantik diskusi dan cura ide.
dengan kemampuan dan
Tradisional 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (guru dapat juga pemahaman baca. Bila perlu, Guru
dan siswa membaca bersama dan
menggunakan kelompok sebelumnya) untuk mendalami pentingnya
TUJUAN: mencari poin-poin pentingnya
melestarikan permainan tradisional
Membangun melestarikan permainan
Pelaksanaan: tradisional .
kesadaran
1. Guru memberikan artikel ataupun penjelasan dalam presentasi mengenai • Jika siswa melontarkan pendapat
tentang nilai
permainan tradisional, mengapa budaya ini mulai terkikis, dan apa pentingnya mengenai permainan tradisional
nilai moral
melestarikan permainan tradisional yang berbeda-beda, Guru dapat
melalui
2. Guru mendorong kelompok siswa untuk: menampungnya dan
permainan
• Mendalami pentingnya pelestarian permainan tradisional menggunakannya sebagai
tradisional
• Diskusi apakah korelasi antara nilai-nilai cerita rakyat dengan nilai-nilai alternative dalam kegiatan tindak
Waktu: 7 JP permainan tradisional lanjut.
• Mempelajari permainan tradisional
3. Guru memberi penjelasan tentang pergelaran permainan tradisional sebagai Referensi untuk Guru:
Peran
kampanye aksi nyata pelestarian permainan tradisional di lingkungan sekolah
yang bisa dibawa oleh siswa ke lingkungan sekitar mereka termasuk keluarga Artikel tentang permainan tradisional:
guru: 4. Kelompok siswa mempelajari dan berlatih permainan tradisional yang mereka pilih • https://www.umm.ac.id/id/seni-
Fasilitator, budaya/budaya/pentingnya-
konsultan, melestarikan-kembali-permainan-
superviso tradisional.html#:~:text=Beberapa%2
r 0manfaat%20permaian%20tradisiona
l%20%3A,sangat%20baik%20bagi%2
0perkembangan%20anak.
• https://kumparan.com/kabar-
harian/manfaat-bermain-permainan-
tradisional-bagi-anak-1wTa7ytPyCy
10. Persiapan:
Selebrasi
Permainan 1. Guru berkoordinasi dengan guru lainnya untuk mempersiapkan
selebrasi permainan tradisional
Tradisional 2. Guru mengundang orang tua untuk mengikuti selebrasi
TUJUAN:
Menambah
wawasan untuk Pelaksanaan:
nilai-nilai 1. Guru bekerja sama dengan guru lainnya untuk mempersiapkan
pelestarian aula dan langan sekolah sebagai tempat dilakukannya selebrasi
permainan permainan tradisional
tradisional 2. Kelompok – kelompok siswa melakukan selebrasi permainan tradisional
dalam berdasarkan pemilihan permainan tradisional sebelumnya
kehidupan 3. Kegiatan diakhiri dengan penguatan dan refleksi
sehari-hari

Waktu: 7 JP

Alat bahan:

Peran guru:
Fasilitator,
Pendamping
Pelaksanaan:
1. Peserta didik mengingat kembali aktivitas-
aktivitas yang pernah dilakukan
sebelumnya.
2. Peserta didik mencari beberapa contoh
bagaimana peserta didik dapat mendalami
Aktivitas 11: nilai-nilai moral dalam cerita rakyat, gerka
dan lagu serta permainan tradisional
Refleksi Kearifan sehingga menjadi karakter dalam hidup
keseharian mereka.
Lokal; Berakar 3. Peserta didik melakukan brainstorming
aktivitas apalagi yang dapat dilakukan untuk
Kembali pada menjaga kelestarian cerita rakyat dan
permainan tradisional
Budayamu 4. Peserta didik mendiskusikan langkah apa
yang dapat dilakukan agar orang sekitar
sadar akan pentingnya pelestarian cerita
rakyat dan permainan tradisonal beserta
nilai-nilai moral yang terkandung
Peran guru: fasilitator 5. Guru mengarahkan peserta didik untuk
Menyusun laporan akhir berdasarkan hasil
Waktu: 2 jam diskusi mereka dalam kelompok masing-
Materi : kertas, pen , laptop, masing.
internet 6. Peserta didik juga diarahkan untuk
menyelesaiakan video pelaksanaan projek
mereka secara lengkap
7. Aktivitas diakhiri dengan refleksi akhir
Lampiran Masukan untuk Pendongeng
Lembar Evaluasi Diri Dalam Kerja
Kelompok Dari Guru

Sejauh apa kontribusiku dalam • Penyampaian (suara, intonasi, kecepatan


• Perencanaan bicara)
• Persiapan • Bahasa
• Pelaksanaan • Gestur dan penampilan
• Pilihan cerita
Kendala paling besar yang kuhadapi: • Interaksi dengan pendengar

Dari Siswa Pendengar:


Caraku mengatasi: • Bagaimana pendapatmu tentang
kegiatan mendengarkan dongeng
tadi?
Pencapaianku yang paling • Bagian mana dari dongeng yang paling
membanggakan: menarik bagimu?
• Apa yang bisa kamu contoh atau malah
kamu hindari dari tokoh-tokoh dalam
cerita?

Anda mungkin juga menyukai