Anda di halaman 1dari 29

MODUL AJAR

Menceritakan Kembali Isi Cerita


Rakyat
Nama Deny Cahyono, S. Pd. Kelas/ Fase VII / E
Asal Sekolah SMP Negeri 25 Surabaya Mapel Bahasa Jawa
Alokasi Waktu Jumlah 34
2 JP (2 x 40 menit)
Peserta
Didik
Profil Pelajar ● Beriman, bertakwa kepada Model Tatap muka dengan
Pancasila yang Pembelajar menggunkan model
Berkaitan Tuhan YME, dan an pembelajaran
berakhlakmulia Discovery Learning
● Bergotong royong kolaborasi kooperatif
picture to picture
● Mandiri

● Bernalar kritis

● Kreatif
Fase D Domain Cerita Rakyat
Mapel
Tujuan 7.3.1 Peserta didik(A) mampu mengidentifikasi (C1) unsur intrinsik teks cerita
Pembelajar rakyat(B), setelah menyimak flipbook cerita rakyat “Rawa Pening”(C)
an dengan benar(D) secara mandiri.
7.3.2 Peserta didik(A) mampu menganalisis (C4) unsur intrinsik teks cerita
rakyat(B), setelah menyimak flipbook cerita rakyat “Rawa Pening”(C)
dengan benar(D) secara gotong royong dan bernalar kritis.
7.3.3 Peserta didik(A) mampu menceritakan (P4) isi teks cerita rakyat(B),
setelah berdiskusi isi cerita rakyat “Rawa Pening”(C) dengan baik(D)
secara gotong royong dan kreatif.

Kata Kunci Cerita Rakyat Rawa Pening di Jawa Tengah, menceritakan kembali
Deskripsi Mempersiapkan
Umum pembelajaran Menyiapkan
Kegiatan LKPD
Kegiatan pembelajaran: awal, inti,
penutup Refleksi
Mengerjakan asesmen
Materi 1. Materi Ajar

Ajar, Alat dan ● Video materi cerita rakyat


Bahan 2. Alat
● Lembar kerja

● Komputer/Laptop

● LCD

● Papan tulis

● Alat tulis
3. Bahan
● Aplikasi Flipbook (Cerita rakyat “Rawa Pening”)

● Aplikasi Wordwall

● Aplikasi Quizizz
4. Sumber Belajar
● Modul Ajar kelas 8 SMPN 40 Surabaya. Gita Riyanti H, M.Pd. 2023.

● Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters


Sarana
● Ruang Kelas
Prasara
na
● Buku

● LCD

● Komputer, jaringan internet


Konsep Utama Peserta didik memahami unsur intrinsik cerita rakyat dan menceritakan isi teks
cerita
rakyat “Rawa Pening” secara lisan dengan benar menggunakan ragam karma
alus
Target Reguler

Peserta
Didik
Asesmen 1. Target Asesmen

● Kelompok

● Individu
2. Jenis Asesmen
● Sikap

● Tulis

● Performa Kinerja (alat ukur rubrik)


Kompete
nsi Awal ● Sebelum mempelajari cerita rakyat, terlebih dahulu peserta didik mengetahui
dengan bertanya kepada orang tua atau mencari informasi pada sumber lain
tentang cerita rakyat yang ada di Jawa Tengah.
● Dalam mempelajari materi teks cerita rakyat, pengetahuan awal yang harus
dimiliki peserta didik adalah literasi informasi dan kecakapan untuk
mengidentifikasi unsur intrinsik dalam cerita rakyat dengan baik.
● Peserta didik mampu mengungkapkan dan mempresentasikan secara kritis isi
cerita rakyat “Rawa Pening”.
Pemaham
an ● Setelah mengikuti materi ini, peserta didik mengetahui cerita rakyat “Rawa
Bermakna Pening” yang berkembang di masyarakat Jawa Tengah
● Manfaat yang akan diperoleh oleh peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran adalah peserta didik dapat memiliki keterampilan berbicara,
menemukan dan ngengemukakan gagasan secara kritis.
● Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat mengetahui amanat dari cerita
rakyat “Rawa Pening” untuk saling menghargai orang lain dan tidak saling
membenci.
Pertanya Supaya luwih paham materi sing arep disinaoni, coba wangsulana pitakonan ing
an ngisor iki!
Pemantik 1. “Cah, sapa sing ngerti crita rakyat?”
2. “Coba sebutna crita rakyat sing mbokngerteni!”
3. “Apa wae unsur intrinsik crita rakyat?”

CAPAIAN PEMBELAJARAN :

Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan,
pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari berbagai tipe teks nonsastra (konteks sosial budaya).
Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan,
pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari teks sastra (misalnya; tembang
macapat/parikan/wangsalan/cangkriman/ dongeng/monolog/ geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita
wayang epos Ramayana atau lainnya) dalam bentuk audiovisual dan aural). Peserta didik mampu
menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat dari teks nonsastra (dialog/gelar wicara/lainnya). Peserta didik mampu
mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual yang didengar.

Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat


● Mengenal cerita rakyat “Rawa Pening” di Jawa Tengah

● Memahami unsur intrinsik cerita rakyat “Rawa Pening”di Jawa Tengah

● Menemukan amanat cerita rakyat “Rawa Pening”di Jawa Tengah

● Menceritakan isi teks cerita rakyat “Rawa Pening”di Jawa Tengah


Kegiatan Pembelajaran Utama/Pengaturan Peserta Didik
● Individu

● Berkelompok
Metode
● Penugasan

● Diskusi

● Presentasi

● Latihan
Persiapan Pembelajaran
● Persiapan Guru Mengajar : Menyiapkan pre test menggunakan aplikasi wordwall, bahan video
materi cerita rakyat, bacaan atau bahan tayangan digital berupa aplikasi flipbook.
● Menyiapkan Lembar Kerja Peserta Didik.

● Menyiapkan alat evaluasi/asesmen menggunakan aplikasi quizizz

● Menyiapkan buku dan kamus.


Langkah-langkah Pembelajaran
Urutan Kegiatan Pembelajaran Pengatura
Metod
n Peserta e
Didik
Persiapan Guru menyiapkan
Pembelajar
an ● Laptop

● LCD

● Lembar kerja peserta didik


Pendahuluan 10 menit
1. Guru memberikan salam, mengajak berdoa Individu Ceram
(Bertakwa kepada Tuhan YME) dan ah
melakukan presensi bersama dengan peserta
didik.
Penyampaian tujuan dan penyiapan peserta
didik
2. Guru memberikan motivasi melalui icebreaking.
3. Guru mengapersepsi dengan menanyakan
materi sebelumnya yang dikaitkan dengan
materi pembelajaran cerita rakyat.
4. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
untuk memancing pemahaman materi cerita
rakyat.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
6. Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan diajarkan.
7. Guru menyampaikan cakupan penilaian
(afektif, kognitif dan psikomotorik)
Kegiatan Inti 60 menit
Stimulation 1. Peserta didik diberikan pre test game interatif Individu Ceram
(pemberia mencari kata untuk mengetahui kemampuan ah
n awal
rangsanga unsur intrinsik cerita rakyat melalui gawai/HP.
n)
Statement 1. Peserta didik membaca teks cerita rakyat Kelomp Diskus
(identifik “Rawa Pening” dengan aplikasi Flipbook ok i
asi melalui layar LCD yang yang disajikan guru.
masalah) 2. Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok
masing- masing beranggotakan 5 siswa.
Data 1. Peserta didik melakukan diskusi dalam satu Kelomp Diskus
collection kelompok dengan mengurutkan gambar cerita ok i
(pengumpul rakyat “Rawa Pening”. Individ
an data) 2. Peserta didik mencari informasi membaca u
bahan ajar, Bausastra Jawa, buku paket, modul
ajar, dll sebagai penunjang untuk menggali
informasi. (Kreatif)
3. Peserta didik melakukan diskusi dalam satu
kelompok menuliskan cerita berdasarkan
gambar cerita rakyat “Rawa Pening” dengan
menggunakan bahasanya sendiri.
Data 1. Peserta didik berkonsultasi dengan guru jika Kelomp Diskus
processing mendapatkan hal yang kurang jelas. ok i
(pengolahan 2. Guru melakukan pengamatan untuk menilai Individ
data) sikap dan keterampilan peserta didik. u
Verification 1. Peserta didik menyajikan hasil diskusi Kelomp Diskus
(pembuktian) kelompok dengan mempresentasikan di depan ok i
kelas. Individ
2. Peserta didik mengamati presentasi kelompok u
lain.
3. Guru memberi penguatan atas hasil presentasi
oleh masing-masing peserta didik. (Mandiri)
4. Peserta didik menyimak materi cerita rakyat
melalui video yang disajikan guru.
5. Peserta didik menyimak penjelasan guru.
Generalizati 1. Peserta didik bersama dengan guru memberi Individu Diskus
on tanggapan terhadap presentasi kelompok lain. i
(menarik 2. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil
kesimpulan presentasi peserta didik.
) 3. Guru melakukan penguatan dengan
memberikan evaluasi melalui aplikasi Quizizz.
4. Peserta didik menjawab pertanyaan yang
ditampilkan oleh guru melalui layar LCD.
5. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan
memperlihatkan barkode pilihan jawaban yang
dianggap benar.
6. Guru menscan jawaban peserta didik
menggunakan HP.
Penutup 10 menit
1. Peserta didik bersama guru merefleksikan Individu Ceram
kesulitan dan manfaat yang didapat dalam ah
pembelajaran.
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
materi yang didapat.
3. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan
berikutnya.
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan berdo’a dan
mengucapkan salam.

Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan assesmennya


Penilaian Kompetensi
Pengetahuan dan ● Peserta didik mampu menganalisis unsur intrinsik dalam cerita rakyat
Keterampilan “Rawa Pening”.
● Peserta didik mampu menemukan amanat dalam cerita rakyat “Rawa
Pening”.
● Peserta didik mampu menceritakan isi cerita rakyat “Rawa Pening”.
Cara
● Sikap
Melakukan Asesmen
● Tulis
1. Asesmen Formatif
2. Asesmen Sumatif
● Performa Kinerja (alat ukur rubrik)
Kriteria Penilaian
● Ketepatan dalam menganalisis unsur intrinsic cerita rakyat.

Daftar Pustaka
● Gita Riyanti H, M.Pd. 2022. Modul Bahasa Jawa Kelas 8. Surabaya.

● Media Canva Crita Rakyat. Dian Putri Jauhari, S.Pd. 2022. Magelang

● Media Flipbook “Rawa Pening”. Dian Putri Jauhari, S.Pd. 2022. Magelang

● Media Quizizz Pre Test dan Post Test. Dian Putri Jauhari, S.Pd. 2022. Magelang

● Media Wordwall “Rawa Pening”. Dian Putri Jauhari, S.Pd. 2022. Magelang

● Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters

Dokumen Penunjang
Lembar Kerja Peserta Didik
● Aplikasi Wordwall

● Aplikasi Quizizz

Bahan Bacaan
Peserta Didik
● Modul Bahasa Jawa Kelas 8

● Aplikasi Flipbook (Cerita rakyat “Rawa Pening”)


Guru
● Bausastra Jawa

● Paramasastra
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah
mencapai
ketuntasan belajar diberikan kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan.
Remidial Berdasarkan hasil analisis Assesmen Sumatif, peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
a.
Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas 20%;
b. Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% - 50%;
c.
Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas 50%.

Refleksi Guru
● Apakah kegiatan belajar berhasil?

● Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?

● Apa yang menurut Anda berhasil?

● Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?

● Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?

● Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?

Refleksi Peserta Didik


● Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?

● Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

● Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?

● Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada
usaha yang telah kamu lakukan?
● Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

● Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

Surabaya, Juni 2023


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 25 Surabaya Guru Mata Pelajaran,

Wiwik Yulianti, S.Pd., M.Pd. Deny Cahyono, S.Pd.,


NIP. 197110042008012011 NIP. 199210152023211016
LAMPIRAN 1
ASESMEN
SIKAP

Teknik Penilaian : Jurnal


Bentuk Instrumen : Lembar Jurnal Guru

JURNAL ASESMEN
SIKAP

Nama Sekolah : SMP Negeri 40


Surabaya Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Tahun Ajaran : 2023/2024

Lembar Penilaian Sikap (profil pelajar pancasila)


Rubrik Penilaian Sikap (Profil Pelajar Pancasila)
Beri tanda checklist (V) pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa dalam kerja kelompok selama proses
pembelajaran berlangsung.
Hasil Pengamatan
No. Aspek yang diobservasi
1 2 3 4
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia Menghormati teman yang berbeda iman
1.
Menjaga diri dari perbuatan
tercela Menghargai pendapat
teman
Gotong Royong
2. ● Mau terlibat aktif dalam diskusi

● Proaktif dalam mengemukakan pendapat, saran, dan ide

● Mau menerina kritik dan saran teman


Mandiri
3. ● Mampu mengerjakan tugas individu yang diberikan

● Membawa kebutuhan belajar sendiri

● Tidak banyak bertanya pada teman saat mengerjakan tugas


Bernalar Kritis
4. ● Mampu memahami dan menganalis masalah

● Mampu mengajukan dan menjawab pertanyaan

● Mampu memutuskan masalah


Kreatif
● Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan, ide, jawaban.
5.
● Mampu mengubah pola pikir melihat masalah dari perspektif
berbeda.

● Kemampuan untuk mengembangkan, memperbaiki, memperhalus,


menyempurnakan, menerapkan ide sehingga menjadi lebih baik dan
menarik dibandingkan sebelumnya.
Jumlah
Total
Nilai akhir (Total/5)
Kriteria Nilai
A = 93 – 100 : Baik Sekali
B = 82 – 92 : Baik
C = 70 – 81 : Cukup
D = ‹ 69 : Kurang

Daftar nilai siswa aspek sikap dalam pembelajaran


No Nama Skor Aktifitas Siswa Jumla NA
. h
Bertaqwa
Goto Bernal
kepada Mandir Kreati
ng ar
i f
Royo Kritis
Tuhan YME ng
1.
2.
Ds
t.

Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat


● Mengenal cerita rakyat “Rawa Pening” di Jawa Tengah

● Memahami unsur intrinsik cerita rakyat “Rawa Pening”di Jawa Tengah

● Menemukan amanat cerita rakyat “Rawa Pening”di Jawa Tengah

● Menceritakan isi teks cerita rakyat “Rawa Pening”di Jawa Tengah


LAMPIRAN 2
ASESMEN FORMATIF

Lembar Kerja Peserta Didik


Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Tes uji produk
c. Intrumen Penilaian :

1. Kang ORA kalebu unsur cerita yaiku ...


a alur c. lat
. ar
b irah irahan d. tok
. oh
2. Wong kang duweni peran ing jeroning cerita kasebut ...
a tokoh c. latar
.
b alur d. amana
. t
3. pokok kang dadi dasar ing jeroning cerita diarani ...
a latar c. toko
. h
b tema d. alur
.
4. latar iku ana 3 yaiku ...
a papan, waktu, suasana c. suasana, wayah,
. kahanan
b papan, panggonan, wayah d. waktu, papan, wayah
.
5. piwulang kang ana ing cerita diarani ...
a tema c. wat
. ak
b alur d. ama
. nat
6. Crita rakyat yaiku ...
a crita jaman biyen sing tuwuh lan c crita jaman biyen sing tuwuh lan
. ngrembaka ing masyarakat kanthi turun- . ngrembaka ing masyarakat kanthi turun-
tumurun digethok tumurun digethok
tularake lumantar tulisan. tularake lumantar lesan.
b crita jaman saiki sing tuwuh lan ngrembaka d crita jaman saiki sing tuwuh lan ngrembaka
. ing . ing
masyarakat kanthi turun-tumurun digethok masyarakat kanthi turun-tumurun
tularake lumantar lesan. digethok tularake lumantar lesan.
7. Cerita rakyat Rawa Pening kalebu jenis cerita ... .
a fabel c. sag
. e
b legenda d. mit
. e
8. Cerita Rakyat sipate anonim tegese …
a ditulis ing buku c. ora ana paragane
.
b ora weruh sing nyiptakake d. diciptakake
. bapak
9. Ngisor iki sing dadi titikane (ciri) saka teks cerita rakyat yaiku ...
a saben cerita enek jeneng pengarang c. isine asifat tradisional
.
b ngutamaake cerita pengalaman pribadi d. surasa saka ceritane mung cekak
. wae
10. Paraga kang ana ing crita Rawa Pening yaiku
a Jaka Tarub c. Rorojonggran
. g
b Baruklinthing d. Damarwulan
.
Kunci Jawaban
1. B 6. C
2. A 7. B
3. B 8. B
4. A 9. C
5. D 10. B

Penskoran
Setiap jawaban benar diberi skor 1, dan bila salah diberi skor 0
Jumlah jawaban benar x 5 = 100

Kriteria Nilai
A = 93 – 100 : Baik Sekali
B = 82 – 92 : Baik
C = 70 – 81 : Cukup
D = ‹ 69 : Kurang
A. Ayo padha nyimak crita rakyat iki kanthi permati!

Rawa Pening

Ngasem menika nami dhusun ingkang kalebet wewengkon Kecamatan Bandungan, Kabupaten
Semarang. Kacariyos ing Ngasem wonten padhepokan kondhang. Sedaya puthut lan endhang sebatan
kangge murid jaler lan estri sami mongkog manahipun pikantuk tuladha saking guru ingkang asma Ki
Hajar Salokantara. Ki Hajar kagungan budi wicaksana. Dene sang guru kagunangan murid kanthi nama
Ni Endhang Ariwulan ingkang elok lan ayu.
Satunggaling dinten Ni Endhang bingung pados peso ingkang biyasanipun kangge nyigar pinang
ingkang badhe dipuncawisake kangge sesajen wayah dalu. Kanthi ati kapeksa, piyambakipun matur
dhateng Ki Hajar supados kersa ngampili peso. Ki Hajar kaget, nanging amargi sampun mepet
wekdalipun, peso wau dipunparingaken kanthi wanti-wanti supados ngatos-atos lan sampun ngantos peso
kaselehaken ing pangkon.
Nanging Ni Endhang kesupen. Peso kaselehaken wonten pangkonipun. Sanalika peso ical. Ni
Endhang ngadhep Ki Hajar rumaos lepat, nanging ingkang dipunlapuri boten duka.
Sawetawis dinten, Ngasem geger amargi Ni Endhang Ariwulan nggarbeni. Ki Hajar Salokantara
banjur dhawuh Ni Endhang supaya ngadhep. Ki Hajar badhe tapa brata ing Redi Telomoyo lan maringi
piranti awujud gentha utawa klinthingan ingkang badhe migunani kangge jabang bayi.
Boten dangu jabang bayi lair awujud naga. Nanging polahipun kados jabang bayi sanes, saged
nangis lan ngucap. Wingka katon kencana, jabang bayi wau tetep dipunopeni kanthi asih tresna ngantos
dewasa. Warga ingkang sumerep naga menika boten telas-telas anggenipun ngawon-awon.
Naga ingkang sampun dewasa kalawau ing satunggaling dinten nyuwun priksa dhumateng Ni
Endhang, sinten sejatosipun bapakipun, Ni Endhang maringi priksa menawi Ki Hajar menika bapakipun
ingkang saweg tapa brata ing Redi Telomoyo.
Naga lajeng mbekta klinthingan, nusul ing Telomoyo. Ni Endhang saking katebihan ngetutaken.
Naga wau medal lepen ingkang dawa, leren ing ngandhap sela, ingkang samenika dipunwastani sela sisik
lan nerasaken lampah ngambah rawa, salajengipun liwat Kaligung, lerem malih ing satunggaling sela
ingkang nama Sela Gombak.
Boten kesupen naga wau ngginakaken klinthinganipun. Ingkang sami sumerep lan mireng
klinthinganipun naga ingkang ngangge sumping menika lajeng marabi Baru Klinthingan utawi Baru
Klinthing.
Saking dinten, wulan, lan taun sampun dipunlangkungi, Baru Klinthing dereng saged
manggihaken panggenanipun Ki Hajar Salokantara. Malah samenika kendho boten gadhah daya. Nanging
saking katebihan mireng kidung lamat-lamat kados kidungipun Ni Endhang Ariwulan.
Saking ketebihan Ni Endhang ngetutaken Baru Klinthing ingkang sampun manggihaken
papanipun Ki Hajar Salokantara, lajeng manggen ing Sepakung. Ni Endhang mapan ing celak sendhang.
Sendhang menika lajeng kasebat Sendhang Ari Wulan.
Ing pertapan Telomoyo, Ki Hajar kaget mriksani naga ingkang dumugi lajeng manthuk-manthuk
ngormati ing sangajengipun. Ki Hajar pirsa menawi naga kalawau sanes naga ingkang ala, nanging naga
ingkang gadhah manah becik. Naga wau lajeng matur dhumateng Ki Hajar Salokantara. Saya kaget Ki
Hajar, amargi boten nginten menawi naga wau saged wicanten.
Naga lajeng nyuwun pirsa, menapa leres menika dhusun Telomoyo, pertapanipun Ki Hajar
Salokantara. Ki Hajar ngleresaken. Baru Klinthing bingah, lajeng matur menawi Ki Hajar menika tiyang
sepuhipun ingkang sampun dangu dipunpadosi ing paran. Boten kesupen Baru Klinthing lajeng sujud. Ki
Hajar dereng pitados saestu, mila lajeng maringi pitakenan dhumateng Baru Klinthing sinten ibunipun lan
saking pundi papan dunungipun. Baru Klinthing caos wangsulan menawi ibunipun asma Ni Endhang
Ariwulan saking Ngasem. Ugi boten kesupen Baru Klinthing nedahaken klinthingan tilaranipun Ki Hajar
Salokantara.
Ki Hajar ngendika menawi klinthingan menika dereng cekap, amarga ing donya menika boten
wonten ingkang gampil, nanging kedah wonten lelabetan lan kedah wonten panebusanipun. Supados
saged dipunanggep putranipun Ki Hajar, Baru Klinthing kedah nglampahi laku tarak brata. Laku tarak
brata menika mlungkeri Redi Kendhil ngantos tepung galang. Tanpa dipunmangertosi Baru Klinthing, Ki
Hajar ngetutaken saking wingking. Baru klinthing lajeng mlungkeri Gunung Kendhil ingkang
dipundhawuhaken Ki Hajar, nanging ndas lan buntutipun boten tempuk, kirang sakilan. Pungkasanipun
Baru Klinthing nyambung ngangge ilatipun. Ki Hajar lajeng medal mlumpat mungkes ilat menika.
Baru Klinthing kelaran nanging lajeng lerem manahipun. Ki Hajar maringi priksa menawi
kekiranganipun boten saged dipuntutupi ngangge ilat, amargi ilat menika pusaka ingkang ampuh boten
wonten tandhingipun. Ilat, jembare mung sawelat, nanging darbe khasiyat. Yen pinuju nuju prana, bisa
amemikat, yen tan pener, bisa gawe getering jagad, “pratelane Ki Hajar.
Baru Klinthing lajeng nerasaken tarak brata lan ilatipun kedamel pusaka ingkang awujud tombak
Kyai Baru Klinthing. Dinten, wulan, lan taun sampun kawuri, badanipun Baru Klinthing ingkang
mlungkeri redi sampun boten ketingal. Ingkang ketingal namung suket lan wit-witan ingkang ageng ing
wana. Ki Hajar lajeng manggihi Ni Endhang, maringi priksa supados Ni Endhang mapagaken putranipun
Baru Klinthing ing Dhusun Pathok menika kanthi laku ngrame. Pathok dhusun ingkang gemah ripah loh
jinawi, nanging warganipun boten gadhah raos syukur.
Wekdal menika warga Pathok nembe ngawontenaken pesta panen raya. Salah satunggalipun
warga ingkang badhe mecah woh pinang kangge campuran susur, anggenipun mecah dipuntataki wit
ingkang sepuh lan cemeng sanget. Jebul kajeng wau badanipun naga ingkang nama Baru Klinthing.
Naga lajeng dipunkethok-kethok kangge pesta. Boten kanyana-nyana sukma Baru Klinthing
ngetutaken warga ingkang wangsul sarana njilma dados pemudha bagus, gagah nanging reged.
Namanipun Jaka Bandung. Nalika pesta pemudha wau nyuwun pangan nanging dipunsingkang-singkang.
Pungkasanipun pemudha wau malah dipunsukani piwulang dening mbok randha ingkang asma Ni
Endhang Ariwulan. Sasampunipun nedha lan criyos, jaka kalawau nilar pesen menawi mangke wonten
swanten gumuruh simbok kedah mlebet lesung mbekta enthong lan sangu saprelunipun Jaka Bandung
lajeng wangsul malih ing salebeting pestanipun para warga lan nyobi nyuwun tedhan malih. Nanging
malah dipuntampik lan dipunisin-isin. Mila Jaka nantang sinten ingkang saged njabut sada wau badhe
dipunsembah ping pitu. Nanging boten wonten setunggal-setunggala ingkang saged.
Jaka bandung ingkang lajeng njabut sada wau. Sakala toya nyembur saking siti sakathah-
kathahipun, njalari banjir bandhang ngelebaken dhusun saisinipun. Siti ingkang katut amargi sada
dipunjabut dipununcalaken mengaler lan malih rupi dados redi alit ingkang aran Gunung Kendhalisada.
Semanten ugi dhusun ingkang keleb amargi lumebering toya tilas sada, lajeng dados tlaga ingkang bening
toyanipun, ingkang katelah Rawa bening ingkang samenika kasebat Rawa Pening.

B.Gladhen!
Miturut crita rakyat ing dhuwur:
1. Gawea analisis miturut unsur intrinsike kang ana ing crita rakyat (skor 10)
a. Tema e. Sudut pandang
b. Paraga f. Alur/plot
c. Watak g. Amanat
d. Latar/setting
2. Owahana dadi gancaran miturut basamu dhewe! (skor

10) Rubrik Penilaian

Pedoman Penskoran
Jumlah skor yang diperoleh x 5 = 100
Kriteria Nilai
A = 93 – 100 : Baik Sekali
B = 82 – 92 : Baik
C = 70 – 81 : Cukup
D = ‹ 69 : Kurang

Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes praktik (lisan)
b. Bentuk Instrumen : Unjuk kerja
c. Instrumen Penilaian :
Teknik Penilaian : Tes praktik
Bentuk Instrumen : Tes uji petik kerja dan

produk Kisi-kisi :

1. Tulisen isi crita rakyat Rawa Pening nganggo basamu dhewe!


2. Sabanjure critakna maneh ringkesan sing wis koktulis mau ing ngarep!

Rubrik Penilaian
N Aspek dan Kriteria Skor Jumlah
o. Skor
1 Kesesuaian isi
a. Kesesuaian isi lengkap dan tepat 4
b. Kesesuaian isi cukup lengkap dan cukup tepat 3 4
c. Kesesuaian isi kurang lengkap dan kurang tepat 2
d. Kesesuaian isi tidak lengkap dan tidak tepat 1
2 Bahasa
a. Menggunakan ragam krama dan mudah dipahami 3
3
b. Menggunakan ragam krama/ngoko tetapi cukup dipahami 2
c. Menggunakan ragam ngoko tetapi kurang dipahami 1
3 Kelengkapan
a. Diksi, ejaan, intonasi tepat dan rapi 3
3
b. Diksi, ejaan, intonasi kurang tepat dan kurang rapi 2
c. Diksi, ejaan, intonasi tidak tepat dan tidak rapi 1
Skor Maksimal 10

Pedoman Penskoran
Jumlah skor x 10 = 100

Kriteria Nilai
A = 93 – 100 : Baik Sekali
B = 82 – 92 : Baik
C = 70 – 81 : Cukup
D = ‹ 69 : Kurang
LAMPIRAN 3
ASESMEN SUMATIF

Asesmen sumatif yang bersifat lingkup materi ini akan dilakukan ketika peserta didik telah menyelesaikan
seluruh kegiatan dalam tujuan pembelajaran untuk materi teks cerita rakyat.

LAMPIRAN 4
RUBRIK PERFORMA KINERJA (DISKUSI)

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa


Kelas/Semester : VIII / Ganjil

Performa Lembar Pengamatan Diskusi


Rubrik Kegiatan Diskusi Rentang nilai 1-100
Aspek pengamatan
Menghar Jumla NA Ke
N Nama
Kerjasam Komunikas Keaktifa gai h t.
o.
a i n Pendapat
Teman
1.
2.
3.
Ds
t

Kriteria Nilai
A = 93 – 100 : Baik Sekali
B = 82 – 92 : Baik
C = 70 – 81 : Cukup
D = ‹ 69 : Kurang

Rubrik penilaian presentasi


Aspek Jumla NA
N Nama pengamatan h Ke
o.
Komunikas Wawasa Keberania Penampila t.
i n n n
1.
2.
3.
Ds
t

Kriteria Nilai
A = 93 – 100 : Baik Sekali
B = 82 – 92 : Baik
C = 70 – 81 : Cukup
D = ‹ 69 : Kurang
Lampiran 5
Video Materi Pembelajaran

https://www.canva.com/design/DAFlQFBfaO8/yk6rmazYJx1_Ys3TTl5AwQ/edit?utm_content=DAFlQF
BfaO8&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton

N Aspek dan Kriteria Skor Jumlah


o. Skor
1 Kesesuaian isi
a. Kesesuaian isi lengkap dan tepat 4
b. Kesesuaian isi cukup lengkap dan cukup tepat 3 4
c. Kesesuaian isi kurang lengkap dan kurang tepat 2
d. Kesesuaian isi tidak lengkap dan tidak tepat 1
2 Bahasa
a. Menggunakan ragam krama dan mudah dipahami 3
3
b. Menggunakan ragam krama/ngoko tetapi cukup dipahami 2
c. Menggunakan ragam ngoko tetapi kurang dipahami 1
3 Kelengkapan
a. Diksi, ejaan, intonasi tepat dan rapi 3
3
b. Diksi, ejaan, intonasi kurang tepat dan kurang rapi 2
c. Diksi, ejaan, intonasi tidak tepat dan tidak rapi 1
Skor Maksimal 10
N Indikator No.
o. Buti
r
1. Menulis isi teks cerita rakyat “Rawa Pening”. 1
2. Menceritakan teks teks cerita rakyat “Rawa Pening”. 1
Lampiran 6
Pre Test Aplikasi Wordwall

https://wordwall.net/id/resource/57554973
Lampiran 7
Bahan Bacaan Aplikasi Flipbook

https://publuu.com/flip-book/159984/400627
Lampiran 8
Evaluasi Aplikasi Quizizz

https://quizizz.com/join?gc=790714
Barkode Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai