Anda di halaman 1dari 56

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH KALKULUS PEUBAH BANYAK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Kalkulus Peubah Banyak

Dosen Pengampu: Drs. H. Zaenal Saeful, M.Pd. dan T. Tutut Widiastuti A., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Kelas: 3B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
lah sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa, shalawat serta
salam kita curahkan kepada Nabi besar kita, yakni Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita semua selaku umatnya.
Dalam penulisan makalah ini tak lepas dari dukungan dan bimbingan dari
berbagai pihak baik moril maupun materi. Maka dalam hal ini penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada Allah SWT, kedua orang tua, Bapak Drs.
H. Zaenal Saeful, M.Pd. dan Ibu T. Tutut Widiastuti A., M.Pd selaku dosen mata
kuliah Kalkulus Peubah Banyak yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta
wawasan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya penyusun dapat
memperbaiki dan menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, penyusun yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 12 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Fungsi ........................................................................................................... 3
B. Turunan ........................................................................................................ 7
C. Maksimum Dan Minimum ......................................................................... 11
D. Metode Lagrange ....................................................................................... 14
E. Integral Lipat Dua Atas Persegi Panjang ................................................... 19
F. Integral Lipat Dua Atas Daerah Bukan Persegi Panjang ........................... 31
G. Latihan Soal ............................................................................................... 37
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 50
A. Kesimpulan ................................................................................................ 50
B. Saran ........................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalkulus merupakan salah satu prestasi tertinggi dari kecerdasan
manusia. Disiplin ilmu Matematika ini secara umum berasal dari
penyelidikan oleh Isaac Newton (1642-1727) dan Gottfried Wilhelm
Leibniz (1646-1716) pada abad ke-17. Meskipun sebenarnya beberapa
idenya telah ada pada era Archimedes (287-212 SM) dan bermula pada
berbagai budaya seperti Yunani, Mesir, Babilonia, India, Cina dan Jepang.
Sebagian penemuan ilmiah yang membentuk peradaban kita selama tiga
abad terakhir ini adalah tidak akan mungkin tanpa peran kalkulus.
Tujuan utama kalkulus adalah menganalisis masalah-masalah
perubahan dan muatan (misalnya, perhitungan luas dan isi). Salah satu
bidang kalkulus yang akan dibahas dalam Makalah ini adalah Kalkulus
Peubah Banyak.
Kalkulus Peubah Banyak adalah mata kuliah yang merupakan
bentuk pengembangan atau kelanjutan dari mata kuliah Kalkulus
Differensial dan Kalkulus Integral.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Fungsi dan bagaimana penyelesaian serta
penggambaran grafiknya?
2. Apa yang dimaksud dengan Turunan dan bagaimana penyelesaiannya?
3. Apa yang dimaksud dengan Maksimum dan Minimum, serta bagaimana
penyelesaiannya?
4. Apa yang dimaksud dengan Integral Dua Lipat atas Persegi Panjang dan
bagaimana penyelesaiannya serta penggambaran grafiknya?
5. Apa yang dimaksud dengan Integral Dua Lipat atas Daerah Bukan
Persegi Panjang dan bagaimana penyelesaian serta penggambaran
grafiknya?

1
C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari Fungsi dan bagaimana penyelesaian
serta penggambaran grafiknya.
2. Untuk mengetahui pengertian dari Turunan dan bagaimana
penyelesaiannya.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Maksimum dan Minimum, serta
bagaimana penyelesaiannya.
4. Untuk mengetahui pengertian dari Integral Dua Lipat atas Persegi
Panjang dan bagaimana penyelesaiannya serta penggambaran
grafiknya.
5. Untuk mengetahui pengertian dari Integral Dua Lipat atas Daerah Bukan
Persegi Panjang dan bagaimana penyelesaian serta penggambaran
grafiknya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. FUNGSI
1. Fungsi dengan Satu Variabel
Pada fungsi terdapat relasi : → disebut fungsi dari
himpunan A ke himpunan B, jika untuk setiap ∈ , terdapat tepat satu
∈ sehingga . Dalam hal ini, himpunan A disebut dengan
domain (daerah asal) fungsi f, sedangkan himpunan B disebut dengan
kodomain (daerah kawan) fungsi f.
Contoh soal:
1. 2 4
|0 5, ∈
Penyelesaian:
x 0 2 5
y -4 0 6
| 4 6, ∈
2. 4 4
Penyelesaian:
4 4
2
 Titik potong sumbu x
0
4 4
2 0
2
2,0
 Titik potong sumbu y
0
4 4

3
0 4 0 4
4
0,4
 Titik puncak
!
2 4 0
2 4
2
Maka,
2 4 2 4
0
2,0

2. Fungsi dengan Dua Peubah Variabel atau Lebih


Fungsi bernilai real dengan dua peubah real (real valued function
of two real variables), yaitu fungsi yang menghubungkan setiap
pasangan berurutan , pada suatu himpunan D dalam suatu bidang
dengan sebuah bilangan real dari , .
Himpunan D disebut daerah asal (domain) suatu fungsi. Daerah
hasil (range) dari sebuah fungsi adalah himpunan dari nilai-nilainya.
Jika " , , maka kita menyebut x dan y sebagai peubah bebas
(independent variable) dan z sebagai peubah takbebas (dependet
variable). (Purcell, Edwin J.; Varberg, Dale; Rigdon, Steven E.;, 2003,
p. 248)
Himpunan semua # – pasangan terurut dari bilangan-bilangan
real disebut ruang $ – dimensi dan dinyatakan oleh %
. Setiap # –
pasangan terurut &, ,…, % disebut titik di ruang # – dimensi.
(Leithold, Louis, 1986, p. 280)
Contoh soal:
1. Carilah daerah asal dari , (
Penyelesaian:

4
, (
Fungsi , terdefinisi jika ∈ dan ) 0, maka daerah asal
dari , ( adalah , | ∈ , )0

2. Carilah daerah asal dari , (16


Penyelesaian:
, (16

Fungsi , (16 terdefinisi jika 16 )

0, maka daerah asal dari , (16 adalah


, | 16

3. Grafik (Graph)
Dari fungsi f dengan dua peubah, yang dimaksud adalah grafik
dari persamaan " , . Grafik ini normalnya merupakan sebuah
permukaan, dan karena terhadap masing-masing , di dalam daerah
asal hanya berhubungan dengan satu nilai z, maka setiap garis yang
tegak lurus terhadap bidang xy akan hanya memotong permukaan di satu
titik.
Contoh soal:
1. Gambarlah grafik fungsi , 6 2
Penyelesaian:
 Grafik bidang + " 0
2 6
 Grafik bidang +" " 0
" 6
 Grafik bidang +" " 0
2 " 6

4. Kurva Ketinggian
Mensketsa permukaan yang berkaitan dengan grafik dari fungsi
" , dengan dua peubah seringkali sangat sulit, maka terdapat

5
cara yang lebih sederhana untuk menggambar permukaan, yang disebut
peta kontur, yakni setiap bidang horizontal " , memotong permukaan
di dalam sebuah kurva. Proyeksi kurva ini pada bidang xy disebut kurva
ketinggian/level curve dan sekumpulan kurva seperti ini disebut plot
kontur. (Purcell, Edwin J.; Varberg, Dale; Rigdon, Steven E.;, 2003, p.
250)
Contoh soal:
1. Sketsalah peta kontur " dan - 4; 1; 0; 1; 4 dengan
" -
Penyelesaian:
"
 " 4
4 , maka 2
 " 1
1 , maka 1
 " 0
0 , maka
 " 1
1 , maka 1
 " 4
4 , maka 4

5. Penerapan Plot Kontur


Peta kontur sering digunakan untuk menunjukkan kondisi cuaca
atau kondisi-kondisi dari berbagai titik di dalam peta. Sebagai contoh,
suhu bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Kita dapat
membayangkan / , sama dengan suhu pada lokasi , . Kurva
ketinggian yang mewakili suhu-suhu yang sama disebut isotern atau
kurva isotermal. Sedangkan kurva-kurva dengan intensitas konstan yang
sama disebut kurva isoseismik.

6
B. TURUNAN
1. Turunan Fungsi Satu Variabel
Diberikan fungsi dan , ∈ , turunan fungsi di ,, dinyatakan

dengan ′ , dan didefinisikan dengan , lim


! 674 8 6
4→5 4
asalkan

nilai ini limit ada.


%
Terdapat suatu fungsi , maka turunan dari fungsi
tersebut yaitu !
# %8&
.

Rumus Turunan Dasar

, 0
:
:;
1.

1
:
:;
2.

< = ⋯ < = ⋯
: : :
:; :; :;
3.

,×< , <
: :
:; :;
4.

<×= < =
: : @ : A
:; :A :;
5.

B6 C ,,≠0
: A &: A
:; 6 :A
6.

B C , :; BAC ×
: 6 : & 6 : A
:; A AE :;
7.

B C = < ,=≠0
: A : A : @
:; @ :; :;
8.


: F F8&
:;
9.

10. :; <F G × <F8&


: : A
:;

11. :; BH67: C
: H;7I H:8I6
6;7: E

12. :; J√ LM
: H
√H; E 7I

13. :; J√ L ,M
: H;7I
√H; E 7I;76

Rumus Turunan Fungsi Trigonometri


14. :; sin < cos <
: :A
:;

7
cos < sin <
: :A
:; :;
15.

tan < sec <


: :A
:; :;
16.

cot < csc <


: :A
:; :;
17.

sec < sec < × tan <


: :A
:; :;
18.

csc < csc < × cot <


: :A
:; :;
19.

Rumus Turunan Fungsi Invers Trigonometri

20. :; sin8& <


: & :A
√&8AE :;

21. :; cos 8& <


: & :A
√&8AE :;

tan8& <
: & :A
:; &7AE :;
22.

23. :; cot 8& <


: & :A
√&7AE :;

24. :; sec 8& <


: & :A
A√AE 8& :;

csc 8& <


: & :A
:; A√AE 8& :;
25.

Rumus Turunan Fungsi Eksponen dan Logaritma

26. :; log H < log H , , ( > 0 dan ≠ 1)


: & :A
A :;

27. :; log <


: & :A
A :;

ln ,( >0
: A A :A
28. :; :;

29. :; , A ,A
: :A
:;

30. Jika dan < X , maka turunan fungsi komposisi


[X ]
[ [ [<
×
[ [< [

Contoh soal:
6 2√
\ ]
;^ √;
1. Hitung turunan dari

8
Penyelesaian:

6 2
_
4 2
_
\ 8\ 8
E E

Maka,
1 12 1
!
18 2
√ ]

2. Hitung turunan dari √3 4 √ √3 1
Penyelesaian:
3 3 6
!

2 √3 4 2 2√3 1
3. Hitung turunan dari 2 \
1 1
Penyelesaian:
2 \
1
Maka,
!
3 2 1 1 2 2 \

2 3 1 2 2 &

2 3 3 2 4
2 5 4 3

4. Berapa nilai B] bC,


! &
jika √sin 2 ?

Penyelesaian:

!
2 cos 2
2√sin 2
cos 2
√sin 2
Maka,
1 cos 2 45°
!
c bd
4 (sin 2 45°
cos 90°
√sin 90°
0
√1
0

9
5. Hitung turunan dari ln sin 3
Penyelesaian:
1
!
3 cos 3
sin 3
3 cos 3
sin 3
3 cot 3

10
C. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Telah kita ketahui sebelumnya bahwa g = ( , ) merupakan titik
sebarang (general) dan P0 = +, + merupakan titik tetap (tertentu).
Misalkan ƒ adalah fungsi dengan daerah asal S dan misalkan P0
adalah sebuah titik di S.
1. ƒ (P0) adalah nilai maksimum global dari ƒ di S jika ƒ (P0) ≥ ƒ (P) untuk
seluruhP di S.
2. ƒ (P0) adalah nilai minimum global dari ƒ di S jika ƒ (P0) ≤ ƒ (P) untuk
seluruh P di S.
3. ƒ (P0) adalah nilai ekstrem global dari ƒ di S jika ƒ (P0) bukan nilai
maksimum global dan bukan nilai minimum global.
Definisi-definisi untuk nilai maksimum lokal dan nilai minimum
lokal jika pada (1) dan (2) kita hanya memerlukan ketidaksamaan-
ketidaksamaan yang berlaku di N ∩ S, dimana N adalah lingkungan dari P0.
ƒ (P0) adalah nilai ekstrem lokal dari ƒ di S jika ƒ (P0) bukan nilai
maksimum lokal atau minimum lokal.

Teorema A (Teorema Keberadaan Maksimum-Minimum)


Jika ƒ kontinu pada sebuah himpunan S tertutup terbatas, maka ƒ mencapai
nilai maksimum (global) dan nilai minimum (global) di himpunan tersebut.

Fungsi hanya mungkin mencapai Nilai Ekstrem di Titik kritis (critical


point) dari ƒ di S ada tiga jenis:

11
1. Titik batas (Boundary point) daerah asal ƒ
2. Titik Stasioner (Stationary point). Kita menyebut Poadalah sebuah titik
dalam di S dimana ƒ dapat didiferesialkan dan i∇⃗ ƒ(P0) = 0. Dititik
tersebut, suatu bidang singgung akan horizontal.
3. Titik tunggal (Singular point). Kita menyebut P0 sebagai titik tunggal
jika P0 adalah sebuah titik dalam di S dimana ƒ tidak dapat
didiferensialkan, misalnya sebuah titik di mana grafik dari ƒ mempunyai
sebuah sudut lancip.

Teorema B (Teorema titik Kritis)


Misalkan ƒ didefinisikan pada sebuah himpunan S yang mengandung P0.
Jika ƒ (P0) adalah sebuah nilai ekstrem. Maka P0 harus merupakan sebuah
titik kritis, yaitu P0 adalah :
a) Sebuah titik batas di S, atau
b) Sebuah titik stasioner dari ƒ, atau
c) Sebuah titik tunggal dari ƒ

Teorema C
Andaikan bahwa ƒ x, y mempuyai turunan parsial kedua kontinu di suatu
i⃗ ƒ xo, yo
lingkungan dari xo, yo dan bahwa ∇ 0. Ambil :
∂ ƒ ∂ ƒ ∂ ƒ
D D xo, yo xo, yo xo, yo p q xo, yo
∂x ∂y ∂y ∂x
Maka,

xo, yo 0 , maka ƒ xo, yo adalah nilai maksimum


rE ƒ
rsE
 D>0 dan

lokal

xo, yo > 0, maka ƒ xo, yo adalah nilai minimum lokal


rE ƒ
rsE
 D>0 dan

 D<0, ƒ xo, yo bukan nilai suatu ekstrem xo, yo adalah titik pelana)
 Jika D = 0, pengujian tidak memberi kesimpulan
Contoh Soal:

12
Tentukan titik kritis dan tunjukkan apakah titik itu suatu maksimum lokal,
minimum lokal, atau berupa suatu titik pelana dari f x, y x² 4y²
2x 8y 1
Penyelesaian:

0 dan 0
rƒ rƒ
Untuk menentukan titik kritis rs rv

2x 2 dan 8y 8
rƒ rƒ
Untuk rs rs

0

rs

2x 2 0
2 x 1 0
Maka x 1 0, x = 1

0

rv

8y 8 0
8 y 1 0
Maka y 1 0 , y = -1
Titik kritisnya yaitu (1,-1)
Untuk menentukan titik itu suatu maksimum lokal, atau minimum lokal,
atau berupa suatu titik pelana maka kita gunakan:

D D xo, yo xo, yo xo, yo Brv rs C xo, yo


rE ƒ rE ƒ rE ƒ
rsE rvE

B C 2x 2 2
rE ƒ r rƒ r
rsE rs rs rs

B C 8x 8 8
rE ƒ r rƒ r
rvE rv rv rv

B C 2x 2 0
rE ƒ r rƒ r
rsE rv rs rv

D D 1, 1 xo, yo xo, yo Brv rs C xo, yo


rE ƒ rE ƒ rE ƒ
rsE rvE

2.8 0 16

Karena D = 16 > 0 dan rsE xo, yo = 2 > 0, maka ƒ xo, yo adalah nilai
rE ƒ

minimum lokal.
Jadi titik kritisnya (1, -1) dan merupakan sebuah nilai minimum lokal.

13
D. METODE LAGRANGE
Kita mulai dengan membedakan dua jenis masalah, yaitu:
1. Untuk mencari nilai minimum dari 2 "] 4 adalah suatu
masalah nilai ekstrem bebas.
2. Untuk mencari nilai minimum dari 2 "] 4 terhadap
kondisi bahwa 3 " 7 adalah masalah nilai ekstrem terkendala.
Banyak permasalahan di dunia nyata, khususnya di bidang ekonomi,
termasuk jenis yang kedua. Sebagai contoh, seorang pengusaha ingin
memaksimumkan keuntungan, tetapi dibatasi oleh banyaknya bahan mentah
yang tersedia, banyaknya tenaga kerja, dan sebagainya.
Ini berbeda dengan masalah nilai ekstrem terkendala yang mana
ketika mencari nilai ekstrem suatu fungsi, kita menghadapi kendala tertentu.
Sebagai contoh, kita diminta mencari jarak minimum dari permukaan "
4 ke titik asal. Kita formulasikan masalah sebagai
peminimuman [ " terhadap kendala " 4. Kita
tangani masalah tersebut dengan mensubstitusi nilai " dari kendala dalam
rumus untuk [ dan kemudian menyelesaikan masalah nilai ekstrem bebas
yang dihasilkan.
Contoh lain misalnya ketika kita diminta mencari nilai maksimum
dan minimum fungsi ƒ x, y 2 pada himpunan tertutup dan
terbatas z , : 1. Kita tahu bahwa nilai maksimum muncul
&
]{ E

pada batas daerah S, sehingga kita diarahkan pada masalah


memaksimumkan " 2 1.
&
]{ E
terhadap kendala

Masalah ini diselesaikan dengan mencari sebuah parameter untuk kendala


tersebut dan kemudian memaksimumkan fungsi satu variabel (variabel yang
menjadi parameter dalam kendala).
Namun, sering kali terjadi bahwa persamaan kendala tidak mudah
diselesaikan untuk salah satu peubah dan, kendatipun hal ini dapat
dikerjakan, boleh jadi terdapat metode lain yang lebih praktis. Ini adalah

14
metode pengali Lagrange, dinamai menurut penemunya yakni Josefph
Louis lagrange.

Tafsiran Geometri dan Metode Pengali Lagrange


Bagian masalah dalam Contoh di atas adalah memaksimalkan fungsi
objektif ƒ x, y 2 terhadap kendala X , 0, di
mana X , 1. Gambar 1 menunjukkan permukaan "
&
]{ E

, bersama dengan kendala.


Di sini, elliptical cylinder menyatakan kendala. Bagian kedua dalam
Gambar 1 menunjukkan perpotongan kendala dan permukaan " , .
Masalah optimisasi adalah mencari di mana, bersama kurva perpotongan
ini, fungsi tersebut maksimum dan di mana ia minimum. Baik bagian kedua
dan ketiga dalam Gambar 1 menyarankan bahwa nilai maksimum dan
minimum akan muncul apabila kurva ketinggian fungsi
objektif bersinggungan dengan kurva kendala. Ini adalah ide kunci di
belakang metode pengali Lagrange.

Gambar 1.
Pertama mari kita pandang kasus di mana kita ingin
memaksimumkan atau meminimumkan , terhadap kendala X ,
0. Gambar 1 memberikan saran atau suatu tafsiran geometri dari masalah
ini.

15
Gambar 2.
Kurva ketinggian dari adalah kurva-kurva , -,
dengan k suatu konstanta. Kurva-kurva tersebut diperlihatkan sebagai
kurva-kurva hitam pada Gambar 2 untuk - 200, 3000, … ,700. Grafik
dari kendala X , 0 juga berupa sebuah kurva; ia diperlihatkan dalam
warna pada Gambar 2.
Untuk memaksimumkan terhadap kendala X , 0 sama
dengan mencari kurva ketinggian dengan kemungkinan kk terbesar yang
memotong kurva kendala, secara geometri jelas dari Gambar 2 bahwa kurva
ketinggian yang demikian menyinggung kurva kendala di suatu titik |0
xo, yo dan karenanya nilai maksimum terhadap kendala X , 0
adalah +, + . Titik singgung lainnya |1 x1, y1 memberikan nilai
minimum 1, 1 dari terhadap kendala X , 0.
Metode Lagrange menyajikan suatu prosedur aljabar untuk
penentuan titik P0 dan P1. Karena di titik-titik demikian, kurva ketinggian
dan kurva kendala saling menyinggung (yaitu, mempunyai suatu garis
singgung bersama), kedua kurva tersebut mempunyai suatu garis tegaklurus
bersama. Tetapi di sebarang titik dari kurva ketinggian, vektor gradien ∇f
adalah tegak lurus terhadap kurva ketinggian (Pasal 15.5), dan dengan cara
serupa ∇g adalah tegak lurus terhadap kurva kendala. Jadi ∇f dan ∇g sejajar
di P0 dan juga di P1 yaitu
} ~0 •0}X ~0 #[ } ~1 •1}X ~1
untuk suatu bilangan λ0 dan λ1 tak nol.

16
Teorema Metode Lagrange
Untuk memaksimumkan atau meminimumkan g terhadap
kendala X g 0, selesaikan sistem persamaan
} ~ •}X ~ #[ X ~ 0
untuk p dan λ. Tiap titik p yang demikian adalah suatu titik kritis untuk
masalah nilai ekstrem terkendala dan λ yang berpadanan disebut pengali
Lagrange.
Contoh Soal :
Berapa luas daerah terbesar yang dapat dimiliki oleh suatu persegi panjang
jika panjang diagonalnya 2?
Penyelesaian:
Letakkan persegi panjang itu dikuadran pertama dengan dua sisinya
sepanjang sumbu-sumbu koordinat; maka titik sudut yang berhadapan
dengan titik asal mempunyai koordinat (x,y), dengan x dan y positif
(Gambar 3). Panjang diagonalnya adalah ( 2 dan luasnya
adalah xy.

Gambar 3.
Jadi, kita boleh merumuskan masalah berupa pemaksimuman ,
terhadap kendala X , 4 0. Gradien yang
berpadanan adalah
€ , , • , ‚ • ‚
€X , X , • X , ‚ 2 • 2 ‚
Sekarang persamaan-persamaan Lagrange menjadi
1) • 2

17
2) • 2
3) 4
yang mana harus kita selesaikan secara serentak. Jika persamaan pertama
kita kalikan dengan y dan persamaan kedua dengan x, kita peroleh
2• dan 2• , yang menghasilkan
4)
Dari (3) dan (4), kita temukan √2 dan √2 ; dan dengan
mensubstitusi nilai-nilai ini kedalam (1), kita dapatkan λ
&
. Jadi,

penyelesaian persamaan (1) – (3), dengan membuat x dan y positif, adalah


[ #λ
&
√2 , .

Kita simpulkan bahwa persegi panjang yang luasnya terbesar dengan


diagonal 2 adalah bujur sangkar, yang panjang sisinya √2. Luasnya adalah
2. Tafsiran geometri masalah ini diperlihatkan pada Gambar 4.

Gambar 4

18
E. INTEGRAL LIPAT DUA ATAS PERSEGI PANJANG
Pendahuluan Integral

⋅[
… (;7\ E
1. „]
√;

2. „X [ 3( ,[ 1 !
1 9
Tentukan X 1 !

⋅[
& &5 &ˆ;7‰
3. „] √…; E 7 ‰;7&

Jawab:

⋅[
… √;7 \ E
1. „]
√;

6√ 9
Šp q[
2√
]
&

6 9 &
Š ‹ Œ 8

] 2

1… & 9 &
Š c 3 8
d[
] 2 2
1 2 \ 9 &
. 3 .2 …]
2 3 2
1
√ 3 9√ …]
3
1 1
c 9 3 3.9 9.3d c 4 2 3∙4 9 ∙ 2d
3 3
8
9 27 27 c 12 18d
3
&
30\
2. „ 9 [ 3( ,[ & ! &
9
Tentukan X 1 !
&
Ž ( 3
3 &
X ! 8

2
3 &
X 1 !
1 1 8 !
1
2

19
3 8&
.9 .9
2
3 1
. .9
2 √9
9 &
4
2
[ [
&5 &ˆ;7‰ &5 &ˆ;7‰
3. „ √…; E „
7‰;7& √]

••‘ < 9 6 1
[< [<
18 6 ,[
[ 18 6
10 18 6
Š .[
√<
& [<
Š 10 18 6 . <8 .
18 6
&
Š 10. <8 . [<
&
2.10. < ,

20(9 6 1 ,
Cara cepat
&
Š 10 18 6 9 6 1 8

18 6 &
2.10 9 6 1 ,
18 6
20(9 6 1 ,

Latihan Soal:

[
& &5 ];7’
1. „5 √ ; E 7’;7…
& &
Š 10 4 5 . 2 5 9 8
[
5

10 4 5 &
2∙ .2 5 98 &
4 5 5

20(2 5 9 &
5

20
20 4 20 3
80 60
20
2. „ \
4 “
[
\
4 ˆ
,
3 8

1 \
4 ˆ
,
24

a. „ 2 5 ][ ,
;7’ ”
&5
=

b. „ 3 2 \. [ ,
\;8 •
&

c. „ 2 1 [ ,
;8& ^

d. „ 6 3
_
E [

Š √6 3[
&
6 3 &

9
6— 3 √6— 3

9
Rumus Cepat
L F7&
Š L F
[ G≠ 1
G 1

Integral Trigonometri
a) „ sin [ cos ,
b) „ cos [ sin ,
c) „ sec [ tan ,
d) „ csc [ cot ,
e) „ sec tan [ sec ,
f) „ csc . cot [ csc ,

21
g) „ sin [
_
˜ cos ,

h) „ cos [ sin ,
&
H

i) „ sec [ tan ,
&
H

j) „ csc [
_
˜ cot ,

k) „ sec tan [ sec ,


&
H

l) „ csc cot [
_
˜ csc ,

Latihan Soal:
1. „ 1 cos 2 . tan 2 [
sin 2
Š 1 cos 2 . [
cos 2
2 sin 2 cos 2
Š 1 [
2
1 1 1
c 1 cos 4 sin 4 d ,
2 4 16
1 1
1 cos 4 sin 4 ,
8 32

2. „ 6 cos [
1 1
Š6 cos 2 [
2 2

Š 3 3 cos 2 [

1
3 3 c sin d ,
2
1
3 sin ,
2

3. „ 2 sin 2 [
1 1
Š2 cos 4 [
2 2

22
Š 1 1 cos 4 [

1
1 c sin 2 d ,
4
1
sin 2 ,
4

4. „ tan 2 3 [

Š sec 2 1 3 [

Š sec 2 2 [

tan 2 2 ,
&

23
INTEGRAL LIPAT DUA ATAS PERSEGI PANJANG

Untuk mengetahui definisi integral lipat dua atas persegi panjang, kita
harus mengingatkembali definisi integral lipat satu atau integral tentu.
I %

Š [ lim š • ∆ •
|™|→5
H ϥ5

Definisi Integral Lipat Dua Atas Persegi Panjang


“Misalkan f adalah fungsi dengan dua peubah yang didefinisikan pada
sebuah persegipanjang tertutup R jika :
%

lim š ̅Ÿ ∙ Ÿ ∆ Ÿ
|™|→5
Ÿ•&

ada, maka f dapat diintegralkan di R”

∬¢ , [ disebut Integral Lipat Dua dari f atas R dan dapat dinyatakan


dengan
%

£ , [ lim š ̅Ÿ ∙ Ÿ ∆ Ÿ
|™|→5
¢ Ÿ•&

Kita lanjutkan dengan cara yang serupa untuk mendefinisikan integral dua
peubah.
Perhatikan fungsi " , , pada , : L, , [

24
Bentuk partisi P atas daerah R berupa n buah persegi panjang yang
dibentuk dari garis-garis yang sejajar dengan sumbu x dan sumbu y seperti
pada gambar diatas. Sebut partisi tersebut sebagai Ÿ, - 1,2,3, … #.
Perhatikan persegi panjang ke k, yaitu Ÿ. Luasnya adalah ∆ - ∆ -∙∆ -
Selanjutnya pilih titik wakil ̅Ÿ ∙ Ÿ ∈ Ÿ. Perhatikan balok yang terbentuk
dengan alas Ÿ dan tinggi ̅Ÿ ∙ Ÿ . Volumenya adalah ̅Ÿ ∙ Ÿ ∆ -
(Lihat gambar diatas yang tengah).
Contoh Soal :

Hampirilah ∬¢ , [ berikut dengan menghitung jumlah Riemann di

, , :0 4,0 8
‰]8ˆ;7{ E
&‰
mana dan

Penyelesaian :

Titik – titik contoh yang diperlukan dan nilai – nilai yang berhubungan pada
fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
57
̅ 1, 1 1,1 , ̅ 1, 1
16
65
̅ 2, 2 1,3 , ̅ 2, 2
16
81
̅ 3, 3 1,5 , ̅ 3, 3
16
105
̅ 4, 4 1,7 , ̅ 4, 4
16
41
̅ 5, 5 3,1 , ̅ 5, 5
16

25
49
̅ 6, 6 3,3 , ̅ 6, 6
16
65
̅ 7, 7 3,5 , ̅ 7, 7
16
89
̅ 8, 8 3,7 , ̅ 8, 8
16
Karena ∆ - 4, maka diperoleh :
ˆ

£ , [ š ̅Ÿ , Ÿ ∆ Ÿ
¢ Ÿ•&
ˆ
4š ̅Ÿ , Ÿ
Ÿ•&

4 57 65 81 105 41 49 65 89
16
138

Teorema Keintegralan
Jika f terbatas pada suatu persegi panjang tertutup R dan jika fungsi ini
kontinu di R, kecuali pada sejumlah hingga kurva mulus, maka f dapat
diintegralkan pada R. Secara khusus, jika f kontinu di seluruh R, maka f
dapat diintegralkan di R.
Contoh Soal:
Misalkan f adalah fungsi tangga, yaitu misalkan:
1 0 3, 0 1
, ¤2 0 3, 1 2
3 0 3, 2 3

Hitung ∬¢ , [ dimana , :0 3, 0 3

26
Penyelesaian:
Buat persegi Panjang R1, R2, dan R3 sebagai berikut:
1 , :0 3, 0 1
2 , :0 3, 1 2
3 , :0 3, 2 3
Dengan menggunakan sifat penjumlahan pada integral lipat dua diperoleh:

£ , [ £ , [ £ , [ £ , [
¢_ ¢E ¢^

1 1 2 2 3 3
1 3 2 3 3 3
18
Sifat – Sifat Integral Lipat Dua
1. Bersifat Linear

a. ∬¢ - , [ - ∬¢ , [

b. ∬¢ [ , ±X , [ ] ∬¢ , [ ± ∬¢ X , [
2. Bersifat aditif (penjumlahan) pada daerah yang saling tumpeng tindih
hanya pada sebuah ruas garis

£ , [ £ , [ £ , [
¢ ¢& ¢

3. Perbandingan pada integral lipat dua, jika , X , untuk


seluruh , di R, maka

27
£ , [ £X , [
¢ ¢

4. Perhitungan pada integral lipat dua


Jika , 1 di R maka integral lipat dua merupakan luas dari R,

£ -[ 1 £ 1[
¢ ¢

DEFINISI
Suatu fungsi f dengan dua peubah dikatakan dapat diintegralkan (terintegral)
pada suatu daerah empat persegi panjang tertutup R jika f didefinisikan pada
R dan bilangan L ada. Bilangan L dinamakan integral lipat dua dari f pada R,
dan kita tuliskan

lim ∑%œ•& §œ , ¨œ ∆œ ∬¢ , [

Lambang lain untuk integral lipat dua dalam (2) adalah:

∬¢ , [ [ dan ∬¢ , [ [
Teorema berikut yang dikatakan tanpa bukti, memberikan suatu syarat yang
cukup agar suatufungsi dua peubah adalah terintegral.

TEOREMA
Jika suatu fungsi dengan dua peubah kontinu pada suatu daerah empat persegi
panjangtertutup R, maka fungsi itu terintegral pada R.
Nilai hampiran suatu integral lipat dua diperlihatkan dalam contoh berikut.
Contoh Soal:
Carilah nilai hampiran untuk integral lipat dua

£ 2 3 [
¢

dimana R adalah daerah empat persegi panjang dengan titik-titik sudut 1,1
dan 2,3 . Ambillah partisi dari R yang di bentuk oleh garis x=0, x=1, dan
y=2 dan ambillah §œ , ¨œ di titik pusat daerah bagian ke-i.

28
Penyelesaian:
Dengan , 2 3 , suatu nilai hampiran untuk integral lipat dua di
berikan oleh

£ 2 3 [
¢

1 3 3 3 3 5 3 3 1 5
≈ c , d∙1 c , d∙1 c , d∙1 c , d∙1 c , d∙1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 0 3 7 7
25

TEOREMA
Misalkan f suatu fungsi dengan dua peubah yang kontinu pada suatu daerah
tertutup R dibidang xy dan , > 0 untuk semua , di R. jikaV adalah
isi benda S dengan daerah Rsebagai awalnya dan , sebagai tingginya di
titik , di R, maka
%

ª lim š §œ , ¨œ ∆œ
||∆||→5
ϥ&

£ , [
¢

Contoh Soal:
Tentukan nilai hampiran untuk isi benda yang dibatasi oleh permukaan
1 1
, 4
9 16
Bidang 3, 2, dan ketiga bidang koordinat. Untuk memperoleh nilai
hampiral untuk integral lipat dua itu, ambilah partisi daerah pada bidang
dengan menarik garis 1, 2, dan 1, dan §œ , ¨œ di pusat daerah
bagian ke-i

29
Penyelesaian benda itu diperlihatkan dalam gambar 17.1.5 daerah empat
persegi panjag Rdibidang dibatasi oleh sumbu sumbu koordinat, garis
3 dan 2. Dari teorema 17.1.4 jika V satuan kubik adalah isi benda, maka

1 1
ª £ c4 d[
9 16
¢

Gambar 17.1.5. memperlihatkan pembagian daerah Rmenjadi enam daerah


bagian ke bentukbujur sangkar dengan panjang sisi satuan. Karena itu untuk
seiap • ∆œ 1, titik §œ , ¨œ adalah setiap daerah bagian adalah pusat
bujursangkar. Maka nilai hampiran untuk V diberikan oleh nilai hampiran
untuk integral lipat dua, karena itu
1 1 3 1 5 1 1 3 3 3
ª c ∙ d∙1 c ∙ d∙1 c ∙ d∙1 c ∙ d∙1 c ∙ d∙1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5
c ∙ d∙1
2 2
25 17 409 97 25
c4 d c4 d c4 d c4 d c4 d
576 64 576 576 64
481
c4 d
576
695
24
288
21,59
Jadi, nilai hampiran isi adalah 21,59 satuan kubik.

30
F. INTEGRAL LIPAT DUA ATAS DAERAH BUKAN PERSEGI
PANJANG
1. Definisi

Gambar 1 Gambar 2

Perhatikanlah suatu himpunan S yang tertutup dan terbatas pada


bidang. Keliling S dengan sebuah persegi panjang R dengan sisi-sisi
sejajar sumbu- sumbu koordinatnya (gambar 1). Andaikan f(x,y)
didefinisikan di S dan didefinisikan (atau didefinisikan ulang, jika perlu)
f(x,y)=0 pada bagian r diluar S (gambar 2). Maka kita mengatakan
bahwa f dapat diintegralkan di S jika f dapat diintegralkan pada R dan
kita menuliskannya dengan :

£ x, y [ £ x, y [
« ¬

Kita dapat menegaskan bahwa suatu integral lipat dua pada


himpunan S adalah (1) linear, (2) dapat dijumlahkan pada himpunan-
himpunan yang saling tumpang- tindih hanya pada bagian kurva mulus,
dan (3) memenuhi sifat perbandingan.
2. Perhitungan Integral Lipat-Dua Atas Himpunan-Himpunan
Umum
Himpunan dengan batas-batas melengkung dapat menjadi
sangat rumit. Untuk tujuan kita, sudah cukup untuk meninjau apa yang

31
disebut himpunan x sederhana dan himpunan y sederhana (dan
gabungan terhingga himpunan yang demikian).
Sebuah himpunan S dikatakan sederhana-y, jika himpunan
tersebut sederhana pada arah y, bermakna bahwa sebuah garis pada arah
ini memotong S dalam interval tunggal (atau titik atau tidak sama
sekali). Jadi, suatu himpunan S disebut sederhana-y jika terdapat fungsi
∅& [ # ∅ pada [a,b] sedemikian rupa sehingga
z , : ∅& ∅ , L
Himpunan S disebut sederhana-x jika terdapat fungsiψ& [ # ψ
pada [c,d] sedemikian rupa sehingga
z , : ψ& ψ ,, [

Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5

32
Keterangan:
Gambar 3 ialah gambar dari himpunan sederhana-y
Gambar 4 ialah gambar dari himpunan sederhana-x
Gambar 5 ialah gambar dari himpunan tidak sederhana-x ataupun
sederhana-y

Gambar 6

Selanjutnya, apabila akan menghitung integral lipat- dua dari


suat fungsi f(x,y) pada himpunan S yang sederhana-y. Kita masukkan S
dalam suatu persegi panjang R (gambar 6) dan membuat f(x,y) = 0 di
luar S. Maka:
I :
£ , [ £ , [ Š ¯Š , [ °[
H 6
± ¢
I ∅E ;
Š ¯Š , [ °[
H ∅_ ;

Secara ringkas:
I ∅E ;
£ , [ Š Š , [ [
H ∅_ ;
±

Dalam integral sebelah dalam, x dipertahankan tetap; jadi


pengintegralan ini dilakukan di sepanjang garis vertikal tebal.

33
Pengintegralan ini menghasilkan luas A(x) dari suatu penampang
melintang (cross sevtion). Akhirnya, A(x) diintegralkan dari a ke b.
Jika himpunan S adalah sederhana-x, maka dengan cara yang
sama akan menghasilkan rumus:
: ²E ;
£ , [ Š Š , [ [
6 ²_ ;
±

Gambar 7

Jika himpunana S bukan sederhana-x maupun sederhana-y,


maka boasanya himpunan tersebut dapat dilihat sebagai sebuah
gabungan dari bagan- bagian yang mempunyai salah satu sifat ini atau
sifat- sifat lainnya. Sebagai contoh dalam Gambar 7 tidak sederhana
dalam arah manapun, tetapi cincin ini adalah gabungan dari dua
himpunan sederhana-y yaitu z& [ # z . Integral- integral dari bagian-
bagian lingkaran ini dapat dihitung dan kemudian dijumlahkan untuk
memperoleh integral atas S.
Contoh Soal:
Hitung integral berulang:
’ ;E
Š Š 4 10 [ [
\ 8;

Penyelesaian:

34
Gambar 8

Pertama kita melakukan integrasi sebelah dalam terhadap y,


sementara memikirkan x sebagai suatu konstanta (gambar 8), dan
mendapatkan:
\ ;E
Š Š 4 10 [ [
8;
\
Š [4 5 ]8;
;
[
E

\
Š [ 4 \
5 ]
4 5 ][

\
Š 5 ]
4 \
[

\ \
¯ ’ ]
°
3

3 \ 2 \
¯ 3 ’
3 ]
° ¯ 2 ’
2 ]
°
3 3
136
315
3
809
3
2
269
3

35
Perlu diperhatikan bahwa untuk integral berulang, integral sebelah luar
tidak dapat mempunyai batas yang tergantung kepada salah satu variabel integrasi.

36
G. LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA
1. Carilah nilai dari , 3 \
(3 5 untuk 2,3
a. 20
b. 15
c. 22
d. 12
e. 10

Penyelesaian :

2,3 3 \
(3 5

3 2 \
(3 3 5

3.8 √9 5

24 3 5

22

Jawaban : c

sin 5 3
! :{
:;
2. Tentukan nilai turunan pertama dari

a. 10 3 cos 5 3
b. cos 5 3
c. cos 10 3
d. 10 3 sin 5 3
e. sin 10 3
Penyelesaian :

sin 5 3

[
cos 5 3 ∙ 10 3
[

37
[
10 3 cos 5 3
[

Jawaban : a

3. Di bawah ini manakah yang benar nilai ekstrim dan jenisnya, dari
f x, y 2x ] x 3y ….
a. Nilai minimum lokal = -1/8 dicapai pada (1/2,0), dan (-1/2,0), (0,0)
titik pelana
b. Nilai maksimum lokal = -1/8 dicapai pada (-1/2,0), dan (1/2,0), (0,0)
titik pelana
c. Nilai minimum lokal = -1/8 dicapai pada (-1/2,0), dan (-1/2,0), (0,0)
titik pelana
d. Nilai maksimum lokal = 1/8 dicapai pada (1/2,0), dan (1/2,0), (0,0)
titik pelana
e. Nilai minimum lokal = -1/8 dicapai pada (1,0), dan (-2,0), (0,0) titik
pelana
Penyelesaian :
fs x, y 8x \ 2x fv x, y 6y
fss x, y 24x 2x fvv x, y 6
fsv x, y 0
Titik kritisnya diperoleh dengan menyelesaikan persamaan fs x, y 0
dan fv x, y 0, yaitu
8x \ 2x = 0 → 2x 4x 1 0 →x 0, x ±1/2
6y 0 →y 0
Jadi, titik-titik kritisnya adalah (0,0), (1/2,0), dan (-1/2,0)
Mengenai jenis titik kritisnya, bisa dilihat pada table berikut:

fxx fyy fxy D Keterangan


(0,0) -2 6 0 -12 Titik pelana
(1/2,0) 4 6 0 24 Titik minimum
(-1/2,0) 4 6 0 24 Titik maksimum

38
Jadi, nilai minimum lokal = -1/8 dicapai pada (1/2,0), dan (-1/2,0),
sedangkan (0,0) merupakan titik pelana.
Jawaban : a
4. Dibawah ini manakah nilai-nilai maksimum dan minimun yang benar
dari f x, y x 2y pada lingkaran x y 1 ….
a. Nilai maksimum global = 1 pada titik (0,-1) dan (1,-1), sedangkan
nilai minimum global = 1 pada titik (1,0) dan (-1,1)
b. Nilai maksimum global = 1 pada titik (0,1) dan (0,-1), sedangkan
nilai minimum global = 2 pada titik (1,0) dan (1,0)
c. Nilai maksimum global = 4 pada titik (0,2) dan (3,-1), sedangkan
nilai minimum global = 1 pada titik (1,2) dan (0,1)
d. Nilai maksimum global = 2 pada titik (0,1) dan (0,-1), sedangkan
nilai minimum global = 1 pada titik (1,0) dan (-1,0)
e. Nilai maksimum global = 2 pada titik (0,1) dan (0,-1), sedangkan
nilai minimum global = -1 pada titik (0,1) dan (-1,0)
Penyelesaian :
i⃗f x, y
∇ 2xı̂ 4yȷ̂ i⃗g x, y
∇ 2xı̂ 2yȷ̂
Titik-titik kritisnya didapat dengan memecahkan persamaan lagrange
berikut
i⃗f x, y
∇ i⃗g x, y
•∇ dan g x, y 0

yaitu:

2x = • 2x … (1)
4y = • 2y … (2)
x y 1… (3)
Untuk x ≠ 0 dari (1), di dapat • = 1, kemudian dari (2) di dapat y = 0,
dan dari (3) di dapat x = 1 → x = ± 1
Untuk y ≠ 0, dari (2), di dapat • = 2, maka dari (1) di dapat x = 0, dan
dari (33) di dapat y = 1 → y = ± 1
Titik-titik kritis yaitu (1,0), (-1,0), dan (0,-1)

39
untuk (1,0) → f (1,0) = 1
untuk (-1,0) → f (-1,0) =1
untuk (0,1) → f (0,1) = 2
untuk (0,-1) → f (0,-1) = 2
Jadi, nilai maksimum global = 2 pada titik (0,1) dan (0,-1), sedangkan
nilai minimum global = 1 pada titik (1,0) dan (-1,0)

Jawaban : d

² [ [

5. Hitunglah „& „&
&55‰
&5’
a.

]
b.
&
c.
5
\
d.
‰5

e.

Penyelesaian :
;E

Š Š ² [ [ Š ·Š [ ¸[
& &
& &

1
Š¹ \
º [
3 1
&


1
Šp ]
q[
3 3
&
’ \ “
2
¯ °
5 3 21 3 1
1006
105

² [ [
;² &55‰
Jadi, „& „&
&5’

Jawaban : a

40
6. Hitunglah „5 „5 »4 ¼[ [
ˆ ] ; {²
&‰

a. 3
b. 12
138
\
c.
&‰
\
d.
&

e.

Penyelesaian :
ˆ ] ˆ
4
Š Š ¯4 °[ [ Š ¯4 ° [
2 16 4 16 0
5 5 5
ˆ
4 4
Š ¯4 ∙ 4 °[
4 16
5
ˆ

Š ¯12 °[
4
5
\
8
¯12 °
12 0
8\
¯12 ∙ 8 °
12
2
138
3
Jadi, „5 „5 »4 ¼[ [ 138
ˆ ] ; {²
&‰ \

Jawaban : c

7. Hitunglah „& »„5 ² [ ¼[


\

\
\
a.
\
]
b.
\

c.
&
]
d.

41
’’
]
e.

Penyelesaian :
Pada integral sebelah dalam y berupa konstanta, sehingga
\
1 3 9
Š [ | c 3 \
d 0
2 0 2
5
9
c 3 \
d
2
Akibatnya,
\
9
Š ½Š [ ¾[ Š¹ 3 º[
2
& 5 &

9 2
3 \
|
4 1
9
9 8 c 1d
4
55
4
Jadi, „& »„5 ² [ ¼[
\ ’’
]

Jawaban : e

8. Berapa hasil dari integral lipat : „\ „8; 4 10 [ [


’ ;E

a. 3393
b. 3393
&
\

c. 3392
d. 3392
&
\

e. 3394
&
\

Penyelesaian :

Pertama kita melaksanakan pengintegralan sebelah dalam terhadap y,


yang secara sementara memikirkan x sebagai suatu konstanta, dan
mendapatkan

42
„\ „8; 4 10 [ [ = „\ [4 5 ]8; [
’ ;E ’ ; E

„\ [ 4 5 4
’ \ ]
=
5 ][

= „\ 5 4 [
’ ] \

=[ ]’\
’ ] & \
\

&
= 3393\

Jawaban : b

9. Dengan cara perubahan urutan pengintegralan, berapakah hasil dari :

]
Š Š {E
[ [
5 ;/

a. ]
1
b. \
1
c. ]
1
d. \
1
]
e.

Penyelesaian :

43
£ {E
[
±

, | 2 ,0 4
;
Dengan S =

[ [
{
Maka ; „5 „5 {E

= „5 [ ]5 [
{E {

= „5 2 {E
[

=[ {E
]5 ]
1

Jawaban : a

10. Hasil dari : „5 „5 2 [ [


& {E ;

a.
b. 1
c. 2
d. 2
e. 1
Penyelesaian :

44
Maka : „5 „5 2 [ [
& {E ;

= „5 [„5 2 [ ][
& {E ;

= „5 [2 ]5 [
& ; {
E

= „5 J2 2 M[
& {E 5

2 [ 2 „5 [
& &
= „5 {E

=[ ]5 2[ ]&5
{E & {E

1 2B C
&
=

= 2
Jawaban : d

ESSAY
1. Sketsalah peta kontur " 2 dan - 1; 0; 1; 2 dengan " -

45
Penyelesaian :
" 2
 " 1
1 2 , maka 2 1
 " 0
0 2 , maka 2
 " 1
1 2 , maka 2 1
 " 2
2 2 , maka 2 2

2. Tentukan titik ekstrim global dan jenisnya f x, y x y 1 pada


S= x, y | x y 1 !
Penyelesaian :
fs x, y 2x fv x, y 2y

fss x, y 2 fvv x, y 2

fsv x, y 0
Titik kritisnya diperoleh dengan menyelesaikan persamaan fs x, y 0
dan fv x, y 0, yaitu didapat (0,0)
Jadi, titik-titik kritisnya adalah (0,0) → terletak dalam S, sedangkan
jenisnya titik pelana (nilai D < 0)
Untuk titik-titik batasnya, misalkan x = cos t dan y = sin t (karena S
adalah lingkaran satuan), sehingga didapat
f t cos t sin t 1
(untuk mencari maksimum/minimum dari f(x,y) pada S)
Untuk mendapatkan nilai maksimum dan minimum f pada S, turunkan
f, yaitu:
f! t 2 cost sint 2 sint cost 0 → -4 cost sint = 0

46
sin2t 0 → 2t = 0, π, 2π, 3π → t = 0, π/2, π,
3π/2
untuk t = 0 → x = 1, y = 0 → f (1,0) = 2
untuk t = π/2 → x =0, y = 0 → f (0,1) = 0
untuk t = π → x = -1, y = 0 → f (-1,0) = 2
untuk t = 3π/2 → x = 0, y = -1 → f (0, -1) = 0
Jadi, nilai maksimum global = 2 pada titik (1,0) dan (-1, 0), sedangkan
nilai minimum global = 0 pada titik (0,1) dan (0, -1)

3. Tentukanlah nilai maksimum dan nilai minimum dari fungsi ƒ, dengan


2 \
3 di I = [-1,2].
Penyelesaian :
Didapat titik kritis dari fungsi ƒ adalah x=-1, x = 0, x = 1 dan x = 2.
Perhatikan
 f(-1) = 5,
 f(0) = 0,
 f(1) = 1,
 f(2) = -4.
Jadi nilai maksimum fungsi ƒ di I adalah 5, dicapai ketika x = -1 (titik
ujung kiri dari I). Lebih lanjut, nilai minimum fungsi ƒ di I adalah -4,
dicapai ketika x = -4 (titik ujung kanan dari I).

4. Carilah volume benda pejal yang terletak di bawah paraboloida "


dan di atas daerah R di bidang xy yang dibatasi oleh garis
2 serta parabola .
Sebelum kita menyelesaikan kita perhatikan bentuk daerah R di bidang
xy seperti terlihat pada gambar 5.4

47
Penyelesaian:
Dari gambar tersebut kita lihat bahwa R adalah jenis I dan
, :0 2, 2 . Volume di bawah " dan
diatas R adalah
;

ª £ [ ŠŠ [ [
¢
5 ;E

\
2 ‰
14 \
Š¯ ° [ Šp ]
q[
3 3 3
5 5
“ ’
7 ] 2 216
°
21 5 6 0 35
&‰
\’
Jadi volume benda pejal adalah

5. Hitunglah Volume bidang pejal yang dibatasi oleh bidang-bidang


koordinat dan bidang " 6 2 3 !
Penyelesaian :
Diketahui :
S= , |0 3,0 2 \

48
E
ª 6 2 3 [ [
\ 8 ;
„5 „5 ^

E
8 ;
 „5 [6 2 ]5 [
\ \ ^

 „5 [6 2 2 2 2 ] 0 [
\ \
\ \ \

 „5 12 4 4 4 [
\ ] \ ˆ ]
\ \ …

„5 B12 4 4 6 4 C[
\ ]
\ \

„5 B6 4 C[
\
\

6 2 …
]5
\ \

6 3 2 3 …
3 \

 18 18 6

V=6

Jadi, volume bidang pejal yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat


dan bidang " 6 2 3 adalah 6

49
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Fungsi memiliki domain (daerah asal) fungsi f, dan kodomain
(daerah kawan) fungsi f. Fungsi bernilai real dengan dua peubah real
(real valued function of two real variables), yaitu fungsi yang
menghubungkan setiap pasangan berurutan , pada suatu himpunan
D dalam suatu bidang dengan sebuah bilangan real dari , .
2. Diberikan fungsi dan , ∈ , turunan fungsi di ,, dinyatakan dengan

′ , dan didefinisikan dengan , lim


! 674 8 6
4→5 4
asalkan nilai ini

limit ada.
3. Maksimum dan minimum merupakan nilai terbesar dan terkecil pada
suatu fungsi, baik dalam kisaran tertentu (ekstrem lokal atau relatif) atau
di seluruh domain dari fungsi (ekstrem global atau absolut).
4. Definisi Integral Lipat Dua Atas Persegi Panjang
“Misalkan f adalah fungsi dengan dua peubah yang didefinisikan pada
sebuah persegipanjang tertutup R jika :
%

lim š ̅Ÿ ∙ Ÿ ∆ Ÿ
|™|→5
Ÿ•&

ada, maka f dapat diintegralkan di R”

∬¢ , [ disebut Integral Lipat Dua dari f atas R dan dapat


dinyatakan dengan
%

£ , [ lim š ̅Ÿ ∙ Ÿ ∆ Ÿ
|™|→5
¢ Ÿ•&

50
5. Sifat – Sifat Integral Lipat Dua
a. Bersifat Linear
b. Bersifat aditif (penjumlahan) pada daerah yang saling tumpeng
tindih hanya pada sebuah ruas garis
c. Perbandingan pada integral lipat dua, jika , X , untuk
seluruh , di R
d. Perhitungan pada integral lipat dua
Jika , 1 di R maka integral lipat dua merupakan luas dari R
6. Suatu integral lipat dua pada himpunan S adalah: (1) linear, (2) dapat
dijumlahkan pada himpunan-himpunan yang saling tumpang-tindih hanya
pada bagian kurva mulus, dan (3) memenuhi sifat perbandingan.

B. Saran
Agar dapat memahami materi – materi tersebut, diperlukan
pengetahuan tentang dasar–dasar matematika yang kuat. Pembaca
disarankan untuk memperbanyak mengerjakan Latihan soal. Pembaca juga
disarankan belajar menggunakan cara lain, seperti menonton video
pembelajaran atau mempelajari dari sumber materi lainnya. Selain itu,
pembaca sebaiknya belajar dengan metode pembelajaran yang sesuai
dengan kemampuannya masing-masing.

51
DAFTAR PUSTAKA

Agustian. (2022, November 7). Turunan: Pengertian, Macam, Rumus, & Contoh
Soal. Retrieved from Rumus Pintar: https://rumuspintar.com/turunan/
Anonym. (2010, Juni 17). repository.unikom. Retrieved from INTEGRAL LIPAT
DUA: chrome-
extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://repository.unikom.a
c.id/39338/1/integral%20lipat%20dua.pdf
Anonym. (n.d.). Integral Lipat Dua. Retrieved from DOC PLAYER:
https://docplayer.info/73055939-Integral-lipat-dua-bab-v-integral-lipat-5-
1-definisi-integral-lipat-dua-gambar-5-1-luasan-di-bawah-permukaan.html
Lethod. (1991). Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Long, T. J. (2020). Optimasi Fungsi dengan Metode Pengali Lagrange - Materi,
Contoh Soal dan Pembahasan. Retrieved from Jagostat:
https://jagostat.com/kalkulus2/optimasi-fungsi-dengan-metode-pengali-
lagrange
Nugraha, D. A. (2014, Oktober 29). FUNGSI DUA VARIABEL ATAU LEBIH.
Retrieved from Academia.edu:
https://www.academia.edu/9005717/FUNGSI_DUA_VARIABEL_ATAU
_LEBIH
Resmawan. (2018). KALKULUS LANJUT. Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo.
Sekar. (2018, Oktober 17). UNIVERSITAS GADJAH MADA MENARA ILMU
KALKULUS DAN APLIKASINYA. Retrieved from Definisi Turunan Fungsi
Satu Peubah: https://kalkulus.mipa.ugm.ac.id/single/definisi-turunan/
Sekar. (2018, Juli 31). UNIVERSITAS GADJAH MADA MENARA ILMU
KALKULUS DAN APLIKASINYA. Retrieved from Fungsi Bernilai Real
Dengan Satu Peubah:
https://kalkulus.mipa.ugm.ac.id/single/fungsisatupeubah/
Sudaryono, d. (2012). Kalkulus for IT. Yogyakarta.
Sudjarwadi, I. (2007, Februari 20). BAB 1 PENDAHULUAN. KALKULUS

52
MERUPAKAN SALAH SATU PRESTASI TERTINGGI DARI
KECERDASAN MANUSIA. Retrieved from Anzdog: https://adoc.pub/bab-
1-pendahuluan-kalkulus-merupakan-salah-satu-prestasi-ter.html
Varberg, D., & Purcell, E. J. (1999). Terjemahan Kalkulus dan Geometri Analitis
jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga.
Varberg, D., & Purcell, E. J. (2003). Terjemahan Kalkulus Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

53

Anda mungkin juga menyukai