SKOR NILAI :
MAKALAH
PEUBAH ACAK KONTINU DAN FUNGSI
KEPEKATAN PELUANG (FKP)
Segala Puji bagi Allah SWT. Karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan Tugas ini dengan tapat waktu. Saya memohon maaf apabila kepenulisan dalam
tugas saya masih jauh dari kata sempurna. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku dosen Statistika Matematika yang memberi arahan
dalam mengerjakan tugas rutin dengan Judul buku Peubah Acak Kontinu dan Fungsi
Kepekatan Peluang (FKP).
Saya berharap tugas ini dapat menambah wawasan kita mengenai materi yang diangkat
menjadi topik utama dalam tugas rutin , serta dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi
para pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan tugas ini dengan penuh rasa terima kasih dan
harapan semoga tugas saya bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Syamsah Fitri
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Runusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Peubah Acak Kontinu 3
2.2 Fungsi Kepekatan/Kepadatan Peluang (FKP) 3
2.2.1 Fungsi Kepekatan/Kepadatan Peluang dari Peubah
Acak Diskrit 4
2.2.2 Fungsi Kepekatan/Kepadatan Peluang dari Peubah
Acak Kontinu 7
2.3 Sifat Fungsi Distribusi 8
BAB III PENUTUP 14
3.1. Kesimpulam 14
3.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk membantu pembaca agar mengetahui,
memahami yang dimaksud dengan peubah acak kontinu artidan cara menyelesaikan
Fungsi Kepadatan Peluang.
1
1.5. Tujuan Pembelajaran
Mampu menyampaikan pendapat berdasarkan pengalaman yang berkaitan dengan
materi peubah acak.
Mampu dalam menganalisis kasus yang diberikan dan dikaitan dengan kehidupan
nyata.
Mampu mengeluarkan pendapat hasil evaluasi selama pembelajaran Statistika
Matematika berlangsung
2
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh :
Misalnya sebuah universitas mempunyai mahasiswa berjumlah 25.000 orang dan
mahasiswa itu diberi nomor induk mahasiswa mulai dari 00001 sampai 25000
Kemudian seorang mahasiswa dipilih secara acak dan dia diukur berat badannya. Dalam
hal ini, ruang sampelnya adalah :
S={s :s=00001,00002,00003 , … , 25000}
Misalnya X menunjukan berat badan dari mahasiswa yang terpilih, maka ia bisa ditulis
sebagai X (s), dengan s ∈ S.
Kita mengasumsikan bahw tidak ada mahasiswa diuniversitas tersebut yang mempunyai
berat badan kurang dari 20 kg atau lkebih dari 175 kg, sehingga ruang hasil dari X
adalah : R x ={ x∨20 ≤ x 175 }
Karena R x merupakan sebuah interval, maka X termasuk ke dalam peubah acak kontinu.
3
merupakan suatu fungsi acak X yang bernilai riil di mana nilai-nilainya ditentukan oleh
titik sampel-titik sampel S dengan S merupakan ruang sampel dari suatu percobaan
statistik.
Berdasarkan materi distribusi peubah acak, peubah acak terbagi dua jenis, yaitu:
variabel acak diskrit dan variabel acak kontinu. Dimana variabel acak diskrit adalah
variabel acak yang mempunyai nilai-nilai terhingga atau tak terhingga tetapi terbilang.
Sedangkan variabel acak kontinu adalah variabel acak yang mempunyai nilai-nilai tak
terhingga dan tak terbilang. Melalui pengertian- pengertian diatas kita dapat dengan
mudah menghitung peluang dari suatu peristiwa. Cukup dengan mengamati tabel
distribusi peluang. Pengertian tersebut dapat diperluas pada peubah- peubah acak
kontinu melalui konsep fungsi kepadatan peluang (f.k.p). Dimana jika X adalah variabel
acak dan P(X = x) adalah distribusi probabilitas dari X, maka fungsi f(x) = P (X = x)
disebut fungsi padat peluang.
∑ f ( x )=1
xdi e
Jika peubah acak X diskrit dengan fungsi kepadatan peluang f(x), maka peluang suatu
peristiwa A diberikan oleh:
P ( A )= ∑ f (x)
x die
Contoh 1 :
Misalkan e = { 0, 1, 2, 3, 4} ruang dari X, dan f adalah fungsi dari e ke dalam R yang
didefinisikan oleh:
4
4! 1
f ( x )= []
( 4−x ) ! x ! 2
; x di e
4
Penyelesaian:
4
4! 1
Fungsi f ( x )=
( 4−x ) ! x ! 2[] merupakan suatu fungsi kepadatan peluang jika memenuhi
∑ f ( x )=1
xdi e
4
Bukti ∑ f (x )=1
x=0
4 4 4
4! 1
∑ f ( x )=∑
x=0 x=0 ( 4−x ) ! x ! 2[]
4 4
4! 1
¿∑
x=0
[]
( 4−x ) ! x ! 2
4 4
¿ 1
[ ] ∑ C 4x
2 x
4
4! 4! 4! 4! 4!
¿ [1 ]
( +
) + + +
2 ( 4−0 ) ! 0 ! ( 4−1 ) ! 1! ( 4−2 ) ! 2 ! ( 4−3 ) ! 3 ! ( 4−4 ) ! 4 !
4
4! 4! 4! 4! 4!
¿ [1 ]
( +
) + + +
2 ( 4 ) ! 0 ! ( 3 ) ! 1! ( 2 ) ! 2 ! ( 1 ) ! 3 ! ( 0 ) ! 4 !
4
1
¿ [1 ] (1+ 4+6 +4 +1 )= ( 16 )=1
2 16
4
Jadi Terbukti ∑ f ( x )=1. Ini berarti bahwa f adalah fungsi kepadatan peluang dari
x=0
4
4! 4!
¿ [1 ]
2 ( ( 4−0 ) ! 0 ! ( 4−1 ) ! 1! )
+
4
4! 4!
¿ [1 ]
2 ( ( 4 ) ! 0 ! ( 3 ) ! 1! )
+
5
4
1 1 5
¿[]
2
(1+ 4 )= ( 5 )=
16 6
5
Jadi , P ( X ≤ 1 )=
6
Contoh 2 :
Misalkan e = { x | x = 1, 2, 3........} adalah ruang dari peubah acak X. Misalkan f adalah
x
1
fungsi dari e ke dalam R yang didefinisikan oleh f (x)= [] 2
untuk setiap x di e.
Penyelesaian:
∞
a. Jelas f(x)≥0 untuk setiap x di e. Akan ditunjukkan bahwa ∑ f ( x )=1
x=1
∞ ∞ 4
1 1 1 2 1 3
∑ f ( x )=¿ ∑
x=1 x=1
[]
2
= +
2 2
+
2 ()()
+ …¿
1 1 1 2 1 3
¿
2(1+ +
2 2
+()() )
2
+…
∞
1
¿
2(1+ ∑ f ( x )
x=1
)
∞ ∞
2 ∑ f ( x)=1+ ∑ f ( x )
x=1 x=1
∞ ∞
2 ∑ f ( x)−∑ f ( x )=1
x=1 x=1
∑ f ( x )=1
x=1
1 1 3 1 5
¿ +
2 2
+
2 ()()
+…
6
1 1 2 1 4
¿ (1+
2 2
+
2 () ()
+ …)
1
¿ ( 1+ P ( A C ) )
2
1
¿ {1+ ( 1−P ( A )) }
2
1
¿ ( 2−P ( A ) )
2
1
P ( A )=1− (P ( A ))
2
1
P ( A ) + ( P ( A ) )=1
2
3
P ( A )=1
2
2
P ( A )=
3
∞
2
Jadi P(A)¿ ∑ f ( x )dimana A={x∨x=1 , 3 ,5. ....... }=
x ganjil x=1 3
∫ f ( x ) dx=1
A
Jika peubah acak X kontinu memiliki fungsi kepadatan peluang f(x), maka peluang
suatu peristiwa A diberikan oleh:
P ( A )= ∑ f (x)
x die
Contoh 1:
Misalkan A = { x | 0 < x < ∞}ruang peubah acak kontinu X, dan f adalah fungsi dari e
ke dalam R yang didefinisikan oleh f(x) = e-x untuk setiap x di e. Buktikanlah bahwa f
merupakan f.k.p. Hitunglah P(X ≤ 1).
7
Penyelesaian:
Jelas f(x) ≥ 0 untuk setiap x di e. Akan tetapi ditunjukkan bahwa
∞
∫ f ( x ) dx=1
0
∞ ∞
∫ f ( x ) dx=¿ ∫ e−x dx ¿
0 0
¿ −e− x|∞
0
¿−e− x −(−e−0 )
=0+1
∞
∫ f ( x ) dx=1
0
¿ −e |1
−x
0
¿−e− x −(−e−0 )
¿−e− x +1
Contoh 2 :
Misalkan e = { x | 0 < x < 1} adalah ruang dari peubah acak X. Jika f(x) = KX 2 untuk
setiap x di e, carilah harga X sehingga f merupakan f.k.p dari X. Kemudian, hitung
P ( 14 < X ≤ 12 ).
Penyelesaian:
a. Jelas f(x) ≥ 0 untuk setiap x di e. Agar f merupakan f.k.p.,
❑
❑ 1
8
❑ 1 ❑
∫ f ( x ) dx= k3
❑
k 2
Karena haruslah ∫ f ( x ) dx=1 dimana ∫ f ( x ) dx=¿ ∫ Kx dx= ¿ maka ,
A A 0 3 A
k
sehingga =1 → K =3
3
b. Karena K = 3, maka
1
1
2
1 1
P < X ≤ =∫ 3 x 2= x 3| 2
( )
4 2 1 1
4 4
1 3 1 3
¿ () ()
2
−
4
1 1 1 1 7
P ( 4 )
<X≤ = − =
2 8 64 64
1 1 7
P ( < X ≤ )=
4 2 64
1 1 7
Jadi, P ( < X ≤ )=
4 2 64
F ( ∞ ) =lim
x →∞
F ( x )=1 dan F (−∞ )=¿ lim F ( x )=0 ¿
x→−∞
Contoh 1 :
Misalnya fungsi distribusi dari peubah acak X berbentuk ;
f ( x )=0; x ≤
9
¿ x 2 ; 0< x ≤1
¿ 1 ; x >1
Tentukan fungsi densitasnya.
Penyelesaiaan :
Untuk x ≤ 0 : f ( x )=F ' ( x ) =0
Untuk 0< x <1 :f ( x )=F ' ( x )=2 x
Untuk x ≥ 1 :f ( x )=F ' ( x )=0
Jadi fungsi densitasnya berbentuk :
f ( x )=2 x ; 0< x< 1
¿ 0 ; x lainnya
10
Dengan :
{−∞ < x ≤0 }
¿ {−1> x ≤ 0 } ∪ {−2< x ≤−1 } ∪ {−3 < x ≤−2 } ∪ {−4< x ≤−3 } …
{−0< x< ∞ }={ 0< x ≤1 } ∪ { 1< x ≤ 2 } ∪ {2< x ≤3 } ∪ …
∞ ∞
Jadi S=[ ∪ {−x< X ≤−x+1 }]∪ [ ∪ { x < X ≤ x+1 }]¿
x=1 x=1
∞ ∞
[ ]
P ( S )=P ∪ {−x< X ≤−x +1 } + P[ ∪ { x < X ≤ x+ 1 }]
x=1 x=1
∞ ∞
¿ ∑ P {−x < X ≤−x +1 } +¿ ¿ ∑ P { x < X ≤−x +1 }
x=1 x=1
a b
1= lim ∑ P {−x < X +1 }+¿ lim ∑ P { x < X ≤+1 } ¿
a→ ∞ x−1 b → ∞ x−1
a b
1= lim ∑ F {−x+ 1 }−F(−x) ¿+ lim ∑ F { x +1 } ¿−F ( x)¿
a→ ∞ x−1 b → ∞ x−1
Contoh 2:
Jika X adalah acak kontinu dengan fungsi dengan fungsi densitas f ( x ) , maka Y =H ( X )
adalah juga peubah acak kontinu. Fungsi densitas dari peubah acak Y dapat ditentukan
sebagai berikut .
11
1. Tentukan F ( y )=P ( Y ≤ y ) .
2. Tentukan turunan pertama F ( y) terhadap y , untuk memperoleh f ( y ) .
3. Tentukan daerah hasil Y.
Pemahaman uraian tentang penentuan distribusi dari fungsi peubah acak kontinu
memperjelas melalui contoh berikut ini:
Penyelesaian:
Misalkan fungsi densitas dari peubah acak X berbentuk:
x
f ( x )= ; 0< x < 4
8
¿ 0 ; x lainnya
Jika peubah acak Y =2 X + 8 , maka tentukan fungsi densitas dari Y.
Berdasarkan definisi fungsi distribusi, jika :
F ( y )=P (Y ≤ y )
¿ P(2 X +8 ≤ y)
¿ P(X ≤ ( 12 ) ( y−8 ))
( y−8 )
2
x
¿ ∫ dx
0 8
( y−8)
x2 2
¿
16 ¿
x=0
12
y 1
f ( y )= − ; 8< y <16
42 4
¿ 0 ; y lainnya.
Contoh 3:
5(1−x )4 ; Untuk 0 < x<1
Apakah fungsi f(x) = { 0 ; Selainnya
a) Merupakan fkp
b) Jika ya, tentukan fungsi distribusi kumulatifnya
Jawab :
a) F(x) adalah fkp ↔ ( 1 ) f ( x ) ≥0 , ∀ x
+∞
( 2 ) ∫ f ( x ) dx=1
−∞
Syarat
(1)Untuk x <0 → f ( x ) =5 ¿
Untuk 0< x <1 → f ( x ) =5 ¿
Untuk x ≥ 1 → f ( x )=5 ¿
+∞ 0 +∞
1
(2) ∫ f ( x ) dx= ∫ f ( x ) dx+∫ f ( x ) dx + ∫ f ( x ) dx
−∞ −∞ 0 1
¿ 0+5 ¿ ¿
karena syarat ( 1 ) dan ( 2 ) terpenuhi berarti f ( x )adalah fkp
¿¿
Persamaan (*) dicari sebagai berikut :
1
(*)∫ 5 ¿ ¿
0
13
Jadi :
F ( x )=¿
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
14
Misalnya X adalah peubah acak. Jika banyak nilai-nilai yang mungkin dari X
(yaitu ruang hasil dari R x ) merupakan sebuah interval pada garis bilangan real, maka
X dinamakan peubah acak kontinu.
Misalnya X adalah peubah acak kontinu yang didefinisikan dalam himpunan
bilangan real. Sebuah fungsi disebut fungsi densitas dari X, jika nilai-nilainya yaitu f(x)
memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :
a. f ( x ) ≥0 ; untuk x ∈(−∞ , ∞)
∞
b. ∫ f ( x ) dx=1
−∞
3.2. Saran
Semoga makalah yang telah saya buat dapata bermanfaat bagi pembaca dan
khususnya saya sebagai penyusun, dan diharapkan pembaca dapat menganalisis lebih
jelas lagi mengenai pemecahan masalah rutin dan non rutin dengan cara mencari
literature-literatur lain yang dapat menambah wawasan pembaca dalam menganalisis
materi tersebut
DAFTAR PUSTAKA
15
Herrhyanto Nar & Gantini Tuti. 2013. Pengantar Statistika Matematika. Yramada
Widya. Bandung.
J Dudewicz Edward / N Mishra Satya. 1995. Statistika Matematika Modern. ITB.
Bandung.
Syahputra Edi . 2013. Statistika Matematika. Unimed Press. Medan
16