Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepercayaan

politik dengan partisipasi politik pada pemilih pemula. Pendekatan kuantitatif

yaitu suatu desain yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil

penelitian secara nyata dalam bentuk angka, sehingga memudahkan proses

analisis dan penafsiran dengan menggunakan perhitungan-perhitungan

statistik (Azwar, 2010).

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat berupa apapun yang variasinya perlu kita

perhatikan agar kita dapat mengambil kesimpulan mengenai fenomena yang

terjadi. Penelitian sosial dan psikologis pada umumnya fenomena termaksud

merupakan konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek

penelitian yangdapat bervariasi secara kuantitatif ataupun secara kualitatif

(Azwar, 2010). Terdapat dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu:

31
1. Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepercayaan politik

2. Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah partisipasi politik.

C. Definisi Operasional Variabel

Azwar (2012) menjelaskan bahwa yang di maksud dengan definisi

operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasar

karakteristik variabel tersebut yang bisa diamati. Definisi operasional dari

variabel dalam penelitian ini adalah

1. Kepercayaan Politik

Kepercayaan politik merupakan suatu faktor yang membuat individu

terlibat secara psikologis dalam mengevaluasi otoritas politik sesuai dengan

harapan masyarakat terhadap kondisi politik itu sendiri. Peneliti disini

menggunakan dimensi kepercayaan politik yang dijelaskan oleh Lewicki

(Lewicki, 1998), yang dapat dilihat pada tabel berikut:

32
Tabel 2. Dimensi dan Deskripsi dari Kepercayaan Politik

No. Aspek/Dimensi Deskripsi


1. Ability Merupakan suatu penampilan yang
dikaitkan dengan pengetahuan,
keahlian, kemampuan intuisi dan juga
kompetensi untukdipercaya.
Masyarakat akan menilai sendiri
kemampuan tokoh politik, pemerintah
dewan dan sebagainya apakah dapat
dipercaya atau tidak.
2. Integrity Merupakan seberapa besar suatu
keyakinan seseorang terhadap
kejujuran para tokoh politik, dewan
ataupun wakil rakyat dalam menjaga
dan memenuhi kesepakatan yang telah
dibuat kepada rakyat.
3. Benevolence Merupakan seberapa besar seseorang
percaya terhadap perilaku pemerintah
atau tokoh politik untuk berperilaku
yang baik terhadap masyarakat dan
juga kesediaanya dalam melayani
kepentingan masyarakat luas.

2. Partisipasi Politik

Partisipasi politik merupakan suatu tindakan yang di lakukan setiap

individu warga Negara yang secara suka rela untuk ikut andil dalam pemilihan

pejabat publik baik itu secara langsung ataupun tidak langsung dalam proses

pengambilan kebijakan publik. Peneliti disini menggunakan dimensi

partisipasi politik yang dijelaskan oleh (Bratton, 2009), yang dapat dilihat

pada tabel berikut:

33
Tabel 3. Dimensi dan Deskripsi Partisipasi Politik

No. Aspek/Dimensi Deskripsi


1. Interest in PoliticsMerupakan prasarat utama dalam
partisipasi politik yang dilakukan oleh
individu. Ketertarikan pada politik
dapat terwujud melalui, mengikuti dan
tertarik pada isu – isu politik yang
berkembang.
2. Discuss Politics Merupakan diskusi tentang isu – isu
politik dan urusan politik yang
berkembang dan merupakan salah
satu lanjutan dari ketertarikan
terhadap isu – isu politik antar warga
Negara.
3. Belong Voluntary Merupakan suatu pergerakan yang
Organization dilakukan oleh masyarakat sipil yang
tergabung dalam organisasi,
merupakan bentuk yang paling umum
dari partisipasi masyarakat dalam
mempengaruhi kebijakan – kebijakan
pemerintah.
4. Vote in Last Merupakan upaya yang dilakukan
Election warga Negara yang bertujuan untuk
menyalurkan pilihan politiknya
dengan cara mendaftar untuk memilih
dan menyalurkan suara atau pilihan
politiknya.
5. Contacted Merupakan komunikasi antar warga
Government Negara dengan pemegang jabatan
Official publik dengan beberapa saran yang
merupakan representasi dari
berjalannya sistem demokrasi.
6. Contacted Elected Merupakan suatu interaksi dengan
Official petugas atau dengan lembaga
pemilihan umum ataupun menjadi
panitia atau sekedar memantau proses
pemilihan umum.
7. Contacted Merupakan suatu bentuk interaksi di
Tradisional luar sistem pemerintahan, dengan cara
Leader berinteraksi dengan tokoh – tokoh
yang secara tradisional dihormati oleh

34
masyarakat.
8. Protest or Merupakan suatu bentuk upaya protes
Demontrated dan demonstrasi untuk mempengaruhi
kebijakan publik.

D. Populasi, Sample dan Teknik Pengambilan Sample

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek ataupun

objek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang telah ditentukan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dilanjutkan dengan menarik

kesimpulan (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian kuantitatif

korelasional ini adalah pemilih pemula yang berasal dari kota Malang. Tahun

2014 KPU menerbitkan pemilih pemula sebanyak 7.550 pada pemilihan

umum pilpres dan legislative pada tahun 2014, adapun rincian jumlah setiap

daerah sebagai berikut:

35
Tabel 4. Jumlah Pemilih Pemula di Kota Malang pada Pemilu Pilpres
dan Legislatif Tahun 2014

No. Kecamatan Pemilih Pemula

Laki – Laki Perempuan

1. Blimbing 618 547


2. Kedungkandang 1.164 1.161
3. Klojen 462 444
4. Lowokwaru 445 410
5. Sukun 1.206 1.093

Jumlah 3.895 3.655

KPU belum menerbitkan data terbaru pemilih pemula yang ada di kota

Malang, sehingga populasi dalam penelitian ini tidak diketahui jumlah

populasinya.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Penentuan jumlah sampel dengan

populasi yang tidak diketahui dapat dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Isaac Michael (Siregar, 2013) :

n=¿ ¿

Keterangan :

36
n : sampel

p : proporsi populasi

q : 1-p

α
Z : tingkat kepercayaan/signifikan
2

: margin of error

Berdasarkan rumus diatas jumlah sampel minimal yang harus diperoleh

sebagai berikut :

α 1−0 , 9
: = 0,05
2 2

𝑧 : 1 – 0,05 = 0,95 (dari tabel distribusi normal 1,96)

𝑝 : proporsi maksimal sampel 0,5

𝑞 : 1 −¿ 0,5 = 0,5

: 0,1

2
(1 , 96) 0 , 5 .0 ,5
n= 0 , 12
= 96 partisipan (minimal)

Penelitian ini peneliti mendapatkan subjek sebanyak 132 subjek dari 5

sekolah menengah atas negeri di kota Malang, tetapi hanya 105 subjek yang

memenuhi kriteria yang diajukan oleh peneliti. Diharapkan dengan

penggunaan jumlah sampel tersebut akan mampu mewakili keseluruhan dari

populasi.

37
3. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel pada penelitihan ini adalah menggunakan

teknik Purposive sampling. purposive sampling didasarkan pada suatu

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau

sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Sumanto, 2014).

Penggunaan teknik purposive sampling pada penelitian ini didasarkan

pada penilaian terhadap karakteristik – karakteristik yang dimiliki oleh

anggota dalam populasi yang dianggap mampu memberikan informasi yang

sesuai dengan tujuan dari penelitian atau menjawab penelitian, karena

memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Siswa SMA berdomisili di kota Malang

b. Berusia 17 – 21 Tahun

c. Belum pernah memilih pada pemilihan umum sebelumnya

E. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Berikut adalah

penjelasan dari tahapan – tahapan tersebut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Melakukan studi kepustakaan dari berbagai sumber, seperti buku,

jurnal, penelitian terdahulu, serta kajian – kajian pustaka yang lain mengenai

38
variabel yang telah ditentukan sebelumnya untuk mendapatkan konsep

teoritis.

b. Menentukan desain dan sampel penelitian yang akan digunakan yang

sesuai dengan topik penelitian.

c. Menyusun alat ukur berupa skala yang akan digunakan. Terdapat dua

skala yang digunakan oleh peneliti, yaitu skala kepercayaan politik dan skala

partisipasi politik.

d. Mengajukan permohan izin penelitian terhadap dosen pembimbing

untuk melaksanakan penelitian

e. Melakukan uji coba (try out) alat ukur yang berfungsi untuk

mengetahui keabsahan dan keandalan dari item-item yang ada, hal tersebut

dilakukan juga untuk menguji validitas dan reliabilitas.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Malang. Pelaksanaan penelitian

dilakukan dengan membagikan skala kepercayaan politik dan skala partisipasi

politik kepada pemilih pemula yang ada di kota Malang, dalam

penyebarannya peneliti akan dibantu beberapa rekan sesama mahasiswa

Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Brawijaya Malang. Setelah data yang diperoleh terkumpul selanjutnya data

tersebut akan dianalisis dan diintrepetasikan sehingga dapat menjawab

hipotesis yang telah peneliti sajikan sebelumnya.

39
3. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan sebagai tindak lanjut atas data-data yang

terlah diperoleh sebelumnya. Analsisis data akan dilakukan dengan beberapa

tahapan kegiatan, seperti :

a. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan untuk mengorganisasi data-data yang telah

diperoleh.Setelah terorganisasi, dilakukan penghitungan hingga menghasilkan

kesimpulan penelitian. Proses pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan bantuan aplikasi SPSS (Statistic Product and Service Solution)

version 20.0 for windows.

b. Pembahasan

Pembahasan dilakukan untuk mengintrepetasi data dan membahas hasil

penelitian dengan cara menghubungkan hasil analisis statistik dengan teori

yang relevan, lalu merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian.

F. Data

Data penelitian dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data

sekunder (Azwar, 2012). Data primer merupakan data yang diperoleh secara

langsung dari subjek penelitian sebagai sumber informasi, sedangkan data

sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui

pihak lain. Data yang ada dalam penelitian ini termasuk dalam kategori data

pimer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunkan skala

kepercayaan politik dan skala partisipasi politik.

40
G. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013). Menurut

Suharsaputra (2012) instrument penelitian merupakan alat yang dipakai untuk

menjembatani antara subjek dan objek (secara substansial antara hal – hal

teoritis dengan empriris, antara konsep dengan data), sejauh mana data

mencerminkan konsep yang ingin diukur tergantung pada instrument (yang

substansinya disusun berdasarkan konsep atau penentuan indikator) yang

dipergunkan untuk mengumpulkan data.

Bentuk skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2013). Setiap aitem instrumen yang menggunakan skala

Likert akan mempunyai gradiasi/ pilihan jawaban dari sangat positif samapai

sangat negatif, dan dari jawaban tersebut masing-masing akan di skor

(Sugiyono, 2013). Berikut bentuk gradiasi dan skor yang digunakan peneliti

dalam skala Likert ini:

Tabel 5. Pilihan Jawababn dan Skor yang digunakan dalam skala Likert

Jenis Aitem Plihan Jawaban Skor

Favourable Sangat Setuju (SS) 4

41
Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2


(Pernyataan Positif)
Sangat Tidak Setuju
1
(STS)

Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 2
Unfavourable
(Pernyataan Negatif) Tidak Setuju (TS) 3

Sangat Tidak Setuju


4
(STS)

Untuk skala yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan variabel

yang ada terdapat dua skala yang akan digunakan, yaitu skala kepercayaan

politik dan skala partisipasi politik.

1. Skala Kepercayaan politik

Skala kepercayaan politik mengacu dari penjelasan (Lewicki, 1998)

mengenai kepercayaan politik. Skala ini juga memodifikasi dari penelitian

yang telah dilakukan oleh Akhrani (2016).

Tabel 6. Blueprint Skala Kepercayaan Politik untuk Tryout

Aitem
Dimensi Indikator
F UF

Ability a. Pengetahuan 2,7,12,19 11,14,2


b. Keahlian ,24 1,25
c. Kemampuan intuisi
d. Kompetensi
e. Tokoh politik,

42
pemerintah, dewan,
dan sebagainya

Integrity a. Kejujuran 5,8,15,20 1,9,17,


b. Menjaga kesepakatan ,26 23
c. Menepati
kesepakatan

Benevolence a. Percaya terhadap 3,4,10,13 6,16,27


perilaku dan ,18,22
kesediaannya dalam
melayani
kepentingan
masyarakat luas

Berdasarkan hasil uji coba skala kepercayaan politik yang telah

dilakukan pada 40 responden pemilih pemula didapat reliabilitas sebesar 0,707

dimana dari total 27 item, 19 diantaranya gugur. Aitem tersebut adalah aitem

nomer 1, 2, 3, 6, 8, 9, 11, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26 dan 27 jadi

total aitem setelah diujicobakan tingal 8 item dengan keseluruhan aitem dapat

mewakili dimensi dari kepercayaan politik. Berikut tabel blueprint setelah

ditryoutkan dan siap untuk dijadikan skala penelitian:

Tabel 7. Blueprint Skala Kepercayaan Politik untuk Penelitian

Aitem
Dimensi Indikator
F UF

Ability a. Pengetahuan 7,12 -


b. Keahlian
c. Kemampuan intuisi
d. Kompetensi
e. Tokoh politik,
pemerintah, dewan,
dan sebagainya

43
Integrity a. Kejujuran 5 17,23
b. Menjaga kesepakatan
c. Menepati
kesepakatan

Benevolence a. Percaya terhadap 4,10,13 -


perilaku dan
kesediaannya dalam
melayani
kepentingan
masyarakat luas

2. Skala Partisipasi politik

Skala partisipasi politik mengacu dari penjelasan (Bratton, 2009)

mengenai partisipasi politik. Skala ini juga mengadaptasi dari penelitian yang

telah dilakukan oleh Akhrani (2016).

Tabel 8. Blueprint Skala Partisipasi Politik untuk Tryout

Aitem
Dimensi Indikator
F UF

Interest in a. Mengikuti berita tentang 4,11,23,38 10,17,


Politics politik 29
b. Menulis artikel tentang
isu politik

Discuss a. Mengikuti seminar 1,9,14,22, 20


Politics tentang isu politik 33,36
b. Diskusi tentang isu
politik

Belong a. Bergabung dengan partai 5,21 13,27


Voluntary politik
Organization b. Bergabung dengan LSM

Vote in Last a. Mengikuti pemilihan 2 31,39


Election

44
umum
b. Mencalonkan diri
menjadi pejabat
pemerintahan

Contacted a. Berkomunikasi dengan 3,19,40 -


Government pemerintah
Official b. Membangun koneksi di
lingkungan pemerintah

Contacted a. Menjadi relawan dalam 12,18,26, 25,34


Elected pemilihan umum 30,37
Official b. Menjadi panitia
pemilihan umum

Contacted a. Berinteraksi dengan 6,8,16,28 -


Tradisional tokoh masyarakat
Leader b. Meminta pendapat tokoh
masyarakat

Protest or a. Berdemonstrasi dan 7,15,24,32 35


Demontrated memprotes kebijakan
pemerintah
b. Melakukan protes dalam
bentuk mogok makan

Berdasarkan hasil uji coba skala partisipasi politik yang telah dilakukan

pada 40 responden pemilih pemula didapat reliabilitas sebesar 0,831 dimana

dari total 40 item, 23 diantaranya gugur. Aitem tersebut adalah aitem nomer 1,

3, 4, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 20, 24, 25, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 37 dan

39 jadi total aitem setelah diujicobakan tingal 17 item dengan keseluruhan

aitem dapat mewakili dimensi dari partisipasi politik. Berikut tabel blueprint

setelah ditryoutkan dan siap untuk dijadikan skala penelitian:

45
Tabel 9. Blueprint Skala Partisipasi Politik untuk penelitian

Aitem
Dimensi Indikator
F UF

Interest in a. Mengikuti berita tentang 23,38 -


Politics politik
b. Menulis artikel tentang
isu politik
Discuss a. Mengikuti seminar 9,14,22,36 -
Politics tentang isu politik
b. Diskusi tentang isu
politik

Belong a. Bergabung dengan partai 5,21


Voluntary politik
Organization b. Bergabung dengan LSM

Vote in Last a. Mengikuti pemilihan 2 -


Election umum
b. Mencalonkan diri
menjadi pejabat
pemerintahan

Contacted a. Berkomunikasi dengan 19,40 -


Government pemerintah
Official b. Membangun koneksi di
lingkungan pemerintah

Contacted a. Menjadi relawan dalam 18,26, 30 -


Elected pemilihan umum
Official b. Menjadi panitia
pemilihan umum

Contacted a. Berinteraksi dengan 6,28 -


Tradisional tokoh masyarakat
Leader b. Meminta pendapat tokoh
masyarakat

Protest or a. Berdemonstrasi dan 7 -

46
Demontrated memprotes kebijakan
pemerintah
b. Melakukan protes dalam
bentuk mogok makan

H. Pengujian Alat Ukur

1. Analisis Item

Penelitian ini menggunakan analisis item dengan menggunakan metode

item total correlation yang sering disebut dengan daya diskriminasi item.

Daya diskriminasi item merupakan sejauh mana item mampu membedakan

antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki

atribut yang diukur (Azwar, 2012). Pengujian daya diskriminasi aitem

dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor

skala itu sendiri. komputasi ini yang akan menghasilkan koefisien korelasi

aitem-aitem (rix). Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi

aitem-total, biasanya digunakan batasan ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai

koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan,

sedangkan yang < 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki

daya beda rendah.

2. Uji Validitas

Validitas alat ukur menunjukkan kualitas kesahihan suatu instrument.

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mampu mengukur

47
apa yang seharusnya diukur, sehingga suatu alat ukur dikatakan valid apabila

dapat mengungkap secara cermat dan tepat data dari variabel yang diteliti

(Poerwanti, 2000). Validitas merupakan acuan pada aspek kecepatan dan

kecermatan hasil pengukuran suatu alat ukur (Azwar, 2012). Suatu

pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan

data yang akurat dalam memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur

seperti yang dikehendaki oleh tujuan dari pengukuran tersebut.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

(content validity), yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

tampang dan juga validitas logis. Pengujian validitas tampang dalam skala

dilakukan saat pelaksanaan uji coba skala penelitian yang hasilnya sebagai

berikut:

Tabel 10. Hasil Validitas Tampang Uji Coba Alat Ukur


Validitas Tampang Jawaban Total Presentase
Tampilan Cover dan Jelas 40 100%
Layout Kuisioner Tidak Jelas 0 0%
Ukuran Huruf Jelas 40 100%
Tidak Jelas 0 0%
Kalimat-kalimat yang Jelas 36 90%
Disampaikan Tidak Jelas 4 10%

Berdasarkan hasil validitas tampang pada tabel diatas bahwa skala

kepercayaan politik dan skala partisipasi politik memiliki validitas tampang

100% pada tampilan kuisioner, 100% pada ukuran huruf dan 90% pada

48
kejelasan pada kalimat-kalimat yang disampaikan pada skala penelitian.

Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan evaluasi terhadap skala yang

kurang jelas dan masih kurang.

Menurut Azwar (2012) validitas logis kadangkala disebut sebagai

validitas samping. Hal ini dikarenakan validitas ini menunjukkan sejauh mana

item tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang akan diukur. Dalam

hal ini karakteristik item yang paling penting adalah relevansi isinya dengan

indicator keperilakuan sebagai operasionalisasi dari atribut yang diukur.

Untuk memperoleh validitas logis yang tinggi suatu tes harus dirancang

sedemikian rupa sehingga benar – benar hanya berisi item yang relevan

sebagai bagian dari keseluruhan tes. Suatu objek ukur haruslah dibatasi

terlebih dahulu kawasan keperilakuannya secara jelas dan komprehensif.

Apabila tidak, hal ini akan menyebabkan terikutnya item yang tidak relevan

dan tertinggalnya bagian penting dari aspek yang diukur (Azwar, 2012).

Penelitian ini validitas logis diperoleh melalui penilaian professional (Expert

Judgement) oleh pembimbing satu dan dua.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas memilik arti sejauh mana hasil suatu proses pengukuran

dapat dipercaya (Azwar, 2012). Jadi suatu pengukuran dapat dikatakan

sebagai pengukuran yang reliable apabila pengukuran tersebut mampu

49
menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Teknik

statistik yang digunakan untuk menguji keandalan butir adalah teknik Alpha

Cronbach. Teknik ini digunakan karena teknik ini dapat dipakai untuk

menguji reliabilitas instrumen skala likert atau instrument yang item –

itemnya dalam bentuk essai. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan

perhitungan SPSS (Statistic Product and Service Solution) version 20.0 for

windows. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang berada pada

rentang angka 0 sampai 1, koefisien reliabilitas yang semakin mendekati

angka 1, maka semakin tinggi reliabilitasnya dan jika mendekati angka 0

maka semakin rendah juga reliabilitas pengukurannya. Nilai Reliabilitas pada

penelitian sebelumnya oleh (Akhrani, 2016) pada skala kepercayaan politik

0,925 dan untuk nilai reliabilitas pada skala partisipasi politik 0,933.

Tabel 11. Hasil Reliabilitas

Skala Koefisien Cronbach Keterangan


Alpha
Kepercayaan Politik 0,707 Reliabel
Partisipasi Politik 0,831 Reliabel

I. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengolah

dan menganalisis hasil penelitian untuk dijadikan dasar penarikan kesimpulan

(Azwar, 2012).

50
1. Uji Asumsi

Tahap sebelum melakuakan analisis data adalah pengujian asumsi

terhadap variabel-variabel penelitian dengan menggunakan uji normalitas dan

uji linieritas karena data dalam penelitian ini merupakan analisis korelasional.

a. Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji normalitas untuk mengetahui normal atau

tidaknya suatu distribusi data (Sarjono & Jualita, 2011). Jika data memenuhi

syarat distribusi normal maka dapat dilakukan analisis data dengan

menggunakan statistic parametrik. Statistik parametric digunakan untuk

menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi

melalui data sampel. Dalam penelitian ini akan digunakan uji One Sample

Kolmogrov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data

dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikansi lebih besar dari 5% atau

0,05.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah data yang

miliki sesuai dengan garis linier atau tidak (apakah ada hubungan antar

variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak) (Sarjono &

Julianita, 2011). Penelitian ini uji linearitas menggunakan program SPSS versi

51
20.0 for Windows dengan menggunakan Test for Linearity dengan taraf

signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear

apabila signifikansi lebih dari 0,05.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis yang telah

diajukan dalam penelitian dapat diterima atau ditolak. Kekuatan hubungan

antara kedua variabel dapat diketahui berdasarkan nilai koefisien korelasi nilai

r. Nilai koefisien korelasi dicari dengan rumus korelasi Pearson Product-

Moment yang selanjutnya besar nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari

rumus yang ada akan dapat diinterpretasikan untuk memperkirakan kekuatan

hubungan korelasi antara kedua variabel (Azwar, 2012).

52
53

Anda mungkin juga menyukai