DISUSUN OLEH :
NAMA : RIA WIDIANTI
NPM : 14119214
KELAS E
B. PEMBAHASAN
1. Birrul Walidain
a) Pengertian Birrul Walidain
Al Birr yaitu kebaikan, berdasarkan sabda Rasulullah SAW :
“Al Birr adalah baiknya akhlaq“ (HR. Muslim). Birrul Walidain (بِ ِر )ا ْل َوا ِل َدي ِْن
merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak
kepada kedua orang tuanya, kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan
dan hal tersebut didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia meskipun mereka tidak
beriman. Manakala wajibatul walid (kewajiban orang tua) adalah untuk
mempersiapkan anak-anaknya agar dapat berbakti kepadanya seperti sabda
Nabi SAW., “Allah merahmati orang tua yang menolong anaknya untuk boleh
berbakti kepadanya”.1
1 http://dakwah.info/supplemen/birrul-walidain-berbuat-baik-terhadap-kedua-ibu-
bapa/
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, dan hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS.
Luqman : 14). Berkaitan dengan ini, Rasulullah SAW. bersabda: “Keridhaan
Rabb (Allah) ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Rabb (Allah) ada
pada kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi)2
1) ُّ ع َما ِل أَح
َب ْ َ للا ِإلَى اْأل
ِ صالَ ِة بَ ْع َد
َّ ال (amal yang paling dicintai disisi Allah SWT
setelah solat)
Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abdir Rahman Abdillah
Ibni Mas’ud ra “Aku pernah bertanya kepada Nabi SAW amal apa yang paling di
cintai disisi Allah ?” Rasulullah bersabda “Solat tepat pada waktunya”. Kemudian
aku tanya lagi “Apa lagi selain itu ?” bersabda Rasulullah “Berbakti kepada kedua
2
Riwayat Tirmidzi dalam Jami’nya (1/ 346), Hadits ini Shohih, lihat Silsilah Al Hadits Ash
Shahiihah No. 516.
3 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhklak, (Yogyakarta: LPPI ,cet IX, 2007), hlm. 147-152.
orang tua” Aku tanya lagi “ Apa lagi ?”. Jawab Rasulullah “Jihad dijalan Allah”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ini tidak berarti jika melakukan solat tepat pada waktu dan jihad fisabilillah
menafikan kewajiban birrul walidain kerana Rasulullah SAW pernah menolak
permohonan salah seorang sahabat untuk jihad fisabilillah kerana masalah
hubungan dengan kedua ibu bapanya. Lantas Rasulullah SAW. memerintahkan
beliau segera pulang menyelesaikan permasalahan tersebut dahulu.
2) ُ ستَج
َاب ال َّدع َْو ِة ْ ( ُمdoa mereka mustajab)
Di antara buktinya adalah kisah ulama besar hadits yang sudah ma’ruf di
tengah-tengah kaum muslimin, Imam Bukhari rahimahullah. Beliau buta sewaktu
kecil lalu ibunya seringkali berdoa agar Allah SWT memulihkan penglihatan
beliau. Suatu malam di dalam mimpi, ibunya melihat Nabi Allah, al-Khalil, Ibrahim
‘alaihissalam yang berkata kepadanya, ‘Wahai wanita, Allah telah
mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya kamu berdoa.”
Pada pagi harinya, ia melihat anaknya dan ternyata benar, Allah telah
mengembalikan penglihatannya.4
Hal di atas menunjukkan benarnya sabda Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa
sallam akan manjurnya do’a orang tua pada anaknya. Dari Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الص م م
ثَ َال ُث َد َع َو ٍات َال تُ َر ُّد َدع َْو ُة الْ َو م مال، اِئ َو َدع َْو ُة الْ ُم َسا مف مر َّ َو َدع َْو ُة
“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan
doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi)5
5) Al ummu hiya ahaqu suhbah (prioriti untuk mendapat perlakuan yang lebih
dekat dari kedua orang tua ialah ibu)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu ia berkata, “Datang seseorang
kepada Rasulullah SAW. dan berkata, ’Wahai Rasulullah, kepada siapakah
aku harus berbakti pertama kali ? Nabi SAW. menjawab, ’Ibumu! Orang
tersebut kembali bertanya, ’Kemudian siapa lagi ? Nabi SAW. menjawab,
’Ibumu! Ia bertanya lagi, ’Kemudian siapa lagi?’ Nabi SAW. menjawab, ’Ibumu!,
Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi, ’Nabi SAW. menjawab,
Bapakmu ” (HR. Bukhari dan Muslim)
6) Taat kepada orang tua adalah salah satu penyebab masuk Syurga.
Rasulullah SAW. bersabda, “Sungguh kasihan, sungguh kasihan, sungguh
kasihan.” Salah seorang sahabat bertanya, “Siapa yang kasihan, wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang sempat berjumpa dengan orang
tuanya, kedua-duanya, atau salah seorang di antara keduanya, saat umur
mereka sudah tua, namun tidak dapat membuatnya masuk surga.” (HR. Muslim)
6
Mahmud Sya’roni, Cermin Kehidupan Rosul,(Semarang: Aneka Ilmu,cet I,
2006),hlm.378.
7 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,..hlm.152-156.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seorang
laki-laki ketika ia berkata: “Ayahku ingin mengambil hartaku.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kamu dan hartamu milik ayahmu.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah). Oleh sebab itu, hendaknya
seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan
keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta telah
berbuat baik kepadanya.
10) Meminta Izin Kepada Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi Untuk Urusan
Lainnya
Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan.
Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan bertanya: “Ya, Raslullah, apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik
bertanya: “Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?” Laki-laki itu
menjawab: “Masih.” Beliau bersabda: “Berjihadlah (dengan cara berbakti)
kepada keduanya.” (HR. Bukhari no. 3004, 5972, dan Muslim no. 2549, dari
Ibnu ‘Amr radhiyallahu ‘anhu)
11) Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang
Lain
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya.” Para
Sahabat bertanya: “Ya, Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang
tuanya?” Beliau menjawab: “Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian
orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu
orang itu membalas mencela ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).8
8 http://dakwah.info/supplemen/birrul-walidain-berbuat-baik-terhadap-kedua-ibu-
bapa/
• Doa Nabi Ibrahim as dalam QS. Ibrahim: 41
“Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian
orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".
• Permohonan Nabi Ibrahim dalam Q.S. Al-Israa’: 24
“ ... dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
2. ُ عُقُ ْو
‘Uququl Walidain ( ق )ا ْل َوا ِل َدي ِْن
a) Pengertian ‘Uququl Walidain
Al- ‘uquuq (durhaka) adalah lawan kata dari al- birr (berbuat baik).
Ibnu al- Manzhur berkata: mendurhakai bapak artinya keluar dari ketaatan
kepadanya, mendurhakai orang tua berarti memutuskan hubungan dengan
mereka dan tidak menjalin kasih sayang kepada mereka” [Lisanul Arab10/256]
Ia juga berkata: “dan di dalam hadits, Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam melarang mendurhakai para ibu, dan al-‘ uquuq adalah lawan dari al-birr.
Makna asal kata al-uquuq adalah asy-syaqq ( membelah) dan al-qath’u
(memotong/memutuskan)” [Lisanul Arab 10/257].9
9 http://almanhaj.or.id/content/1390/slash/0/durhaka-kepada-orang-tua/
mengatakan “ah” ( uffin, berkata kasar, menghardik, tidak menghiraukan
panggilannya, tidak pamit, tidak patuh dan bermacam-macam tindakan lain yang
mengecewakan atau bahkan menyakitkan hati orang tua.) di dalam QS. A-Israa:
23 di ungkapkan oleh Allah dua contoh pendurhakaan kepada orang tua yaitu,
mengucapkan kata “uffin” dan menghardik (lebih-lebih lagi bila kedua orang tua
sudah berusia lanjut).10
11 http://almanhaj.or.id/content/1390/slash/0/durhaka-kepada-orang-tua/
C. KESIMPULAN
• Birrul Walidain (بِ ِر )ا ْل َوا ِل َدي ِْنmerupakan kebaikan-kebaikan yang
dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya,
kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan dan hal tersebut
didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia meskipun mereka tidak
beriman.
• Perintah Birrul Walidain salah satunya terdapat pada QS. Luqman
ayat 14 yang berbunyi: “Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, dan hanya kepada-Ku lah
kembalimu.”
• Allah dan Rasul-Nya menempatkan kedudukan Birrul Walidain
pada posisi yang sangat istimewa, sehingga berbuat baik pada
keduanya juga menempati posisi yang sangat mulia.
• Ada banyak keutamaan dari Birrul Walidain, diantaranya adalah
merupakan amal yang paling dicintai disisi Allah SWT setelah solat.
• Al- ‘uquuq (durhaka) adalah lawan kata dari al- birr (berbuat baik).
‘Uquuqul walidain merupakan satu dosa besar diantara daftar dosa
– dosa besar yang lain. Uququl Walidain dapat mengakibatkan
turunnya adzab bagi pelakunya di dunia, dan merupakan sebab
tertolaknya amalan dan salah satu sebab masuk neraka.
• Larangan berbuat ‘Uquuqul walidain salah satunya berbunyi:
Sahabat Abdullah bin Al ‘Ash Radiallahu anhu dari Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam, Beliau bersabda: “Dosa-dosa besar (diantaranya
adalah): berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada orangtua,
membunuh jiwa dan sumpah palsu.” [Al Bukhari 6675].
DAFTAR PUSTAKA