Anda di halaman 1dari 1

Bahasa Indonesia memiliki ejaan yang cukup konsisten dan mengikuti aturan-aturan tertentu.

Berikut
adalah beberapa aturan umum dalam ejaan bahasa Indonesia beserta contohnya:

1. Huruf Kapital (Huruf Besar)


 Diawali dengan huruf kapital: Nama orang, tempat, dan gelar akademik. Contoh: Budi, Jakarta,
Profesor Ahmad.
2. Huruf Kecil (Huruf Kecil)
 Sebagian besar kata ditulis dengan huruf kecil kecuali bila di awal kalimat atau sesuai dengan
aturan tertentu. Contoh: saya, makan, rumah.
3. Penggunaan Huruf Vokal (a, e, i, o, u)
 Biasanya, satu huruf vokal mewakili satu suku kata. Contoh: sa-bun, bo-la, te-ru-si.
4. Penggunaan Huruf Konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z)
 Contoh: rumah, jalan, kecil, baju, sepeda.
5. Penggunaan Huruf "k" dan "h"
 "K" digunakan di awal kata yang berawalan "ka-", "ke-", "ko-", "ku-". Contoh: kaki, kecil, kucing,
kulkas.
 "H" digunakan di awal kata yang berawalan "ha-", "he-", "ho-", "hu-". Contoh: hujan, heran,
hotel, humas.
6. Penggunaan Huruf "ng"
 "ng" digunakan untuk bunyi /ŋ/ di tengah atau di akhir suku kata. Contoh: singa, bangun.
7. Penggunaan Huruf Ganda (Diftong)
 Ada beberapa kata yang menggunakan huruf ganda seperti "ng", "ny", "sy", "kh", "sy", "dz",
"ts", "ch", dan "dj". Contoh: singkat, nyata, syarat.
8. Penggunaan Huruf "C"
 "C" diikuti oleh "h" digunakan untuk bunyi /ʧ/ seperti "ch" dalam kata "cheese". Contoh:
cahaya, cinta.
9. Penggunaan Huruf "J"
 "J" digunakan untuk bunyi /ʤ/ seperti "j" dalam kata "jelly". Contoh: jalan, jendela.
10. Penggunaan Tanda Baca
 Penggunaan tanda baca seperti titik, koma, tanda seru, tanda tanya, dll., mengikuti aturan
ejaan bahasa Indonesia yang umum.

Penting untuk diingat bahwa aturan ejaan bahasa Indonesia terus berkembang, dan ada pengecualian
serta peraturan khusus dalam beberapa kasus. Namun, pedoman di atas dapat membantu Anda dalam
ejaan bahasa Indonesia yang umum digunakan.

Anda mungkin juga menyukai