Anda di halaman 1dari 7

RIVIEW JURNAL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : Anggit Merlina, M. Pd

Disusun Oleh:

Dini Andriani

2207888

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2023
Penulis dan
No. Judul Hasil
Tahun Terbit
1. (Simanjuntak & RIYADHAH Perkembangan Kognitif
Siregar, 2022) PERKEMBANGAN peserta didik sangat penting
KOGNITIF untuk diperhatikan oleh
PESERTA DIDIK pendidik karena setiap anak
DAN memiliki masanya tersendiri
IMPLEMENTASI untuk mengembangkan
DALAM KEGIATAN potensi dalam berpikir.
PEMBELAJARAN Dengan mengetahui
tahapan-tahapan
perkembangan kognitif
peserta didik, pendidik
dapat merancang model,
metode, strategi
pembelajaran yang tepat
sehingga kemampuan
memproses informasi dan
berpikir mereka dapat
dikeluarkan dengan
maksimal.
Banyak ahli yang sudah
menyusun teori mengenai
perkembangan kognitif pada
anak. Diantaranya teori dari
Jean Piaget, teori Brunner,
teori Ausubel, dan teori
Vygotsky. Keempat teori
memiliki tujuan yang sama
yaitu menjelaskan
bagaimana proses
perkembangan kognitif
yang terjadi pada manusia.
Namun selain itu terdapat
beberapa factor yang dapat
mempengaruhi
perkembangan kognitif
yaitu factor internal
(hereditas, kematangan
organ tubuh, bakat dan
minat) dan factor ekternal
(lingkungan, pembentukan
dan kebebasan).
Dalam implementasinya,
penulis menyantumkan
contoh dari teori
perkembangan kognitif Jean
Piaget yang mana didalam
teorinya perkembangan
kognitif anak usia Sekolah
Dasar terbagi dalam 2 tahap,
yaitu tahap operasional
konkret (usia 7-10 tahun)
dan tahap operasional
formal (usia 11-12 tahun
keatas).
Pada tahap operasional
konkret pendidik dianjurkan
menggunakan media atau
benda konkret sebagai
penunjang kegiatan belajar
peserta didik disaat
pembelajaran dikelas. Dan
ditahap ini pembelajaran
harus dikontekstualisasikan
ke dalam kehidupan nyata,
misalnya mempraktekkan
secara langsung,
memperlihatkan contoh,
mengunjungi suatu tempat,
dan sebagainya sehingga
peserta didik dapat
menerima konsep materi
secara baik.
Selanjutnya pada tahap
operasional formal pendidik
sudah dapat memberikan
model pembelajaran yang
dapat mengasah proses
berpikir kritis pada peserta
didik. Misalnya menerapkan
model pembelajaran
discovery learning, project
base learning, inkuiri, dan
sebagainya yang
membutuhkan penalaran
dan keaktifan berpikir tinggi
pada siswa baik berupa hal
empiric maupun yang
abstrak.
2. (Desrinelti et al., Perkembangan siswa Bahasa merupakan alat
2021) sekolah dasar: komunikasi yang digunakan
tinjauan dari aspek oleh individu dalam
bahasa kehidupan sehari-hari untuk
melakukan interaksi dengan
individu lainnya. Bahasa
merupakan sarana yang
efektif dalam proses
berkomunikasi dengan
individu lainnya. Pada awal
perkembangan bahsa
dimulau dengan proses
peniruan bunyi maupun
suara tanpa adanya arti yang
kemudian diikuti
pengucapan suku kata,
penyusunan kalimat secara
sederhana, dan berlanjut
kepada kalimat yang lebih
kompleks. Anak usia
sekolah dasar memiliki
perkembangan yang
berbeda pada setiap
tingkatan umur yang dilalui.
Namun tidak ada yang dapat
memastikan bahwa aspek
perkembangan bahasa siswa
memiliki tingkat
perkembangan yang sama.
Namun guru sebagai
penanggung jawab
disekolah dasar harus
memastikan tercapai nya
tugas perkembangan siswa
yang terdiri dari
pemahaman, pengembangan
pembendaharaan kata,
menyusun kata-kata
menjadi kalimat dan
ucapan.
3. (Fitria Nurul Perkembangan Kognitif merupakan
Arfiani et al., n.d.) Kognitif Anak Usia kemampuan berfikir yang
Sekolah Dasar di SD mencakup kemampuan
Negeri Maguwoharjo intelektual yang lebih
1 Depok Sleman sederhana yaitu mengingat,
memecahkan masalah, dan
menggabungkan beberapa
ide gagasan. Jadi intinya
perkembangan kognitif anak
usia SD harus disesuaikan
dengan kemampuan belajar
dan menerima pembelajaran
dari setiap pendidik.
Pendidik pun harus dapat
menyesuaikan sampai
dimana kemampuan otak
para peserta didik dapat
menerima pembelajaran,
jadi jangan sampai materi
yang jauh di atas
kemampuan mereka
membuat motivasi belajar
dan merusak struktur
kognitif mereka.
Piaget menyebutkan bahwa
kognitif didasarkan individu
terhadap lingkungan
sedangkan Vygotski
meyakini bahwa
perkembangan kognitif
didasarkan pada interaksi
sosial. Meskipun banyak hal
dan kendala dalam
perkembangan kognitif
anak, setidaknya kita
sebagai calon pengajar
maupun sebagai orang tua
harus memahami tentang
perkembangan kognitif dan
tahap-tahap karakteristik
perkembangan kognitif agar
kita mampu mengetahui
perkembangan kemampuan
kognitif masing-masing
anak.

Referensi

Desrinelti, D., Neviyarni, N., & Murni, I. (2021). Perkembangan siswa sekolah dasar:
tinjauan dari aspek bahasa. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 6(1), 105.
https://doi.org/10.29210/3003910000

Fitria Nurul Arfiani, F., Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, F., Sunan Kalijaga Yogyakarta Eva
Latipah, U., & Sunan Kalijaga Yogyakarta, U. (n.d.). Perkembangan Kognitif Anak
Usia Sekolah Dasar di SD Negeri Maguwoharjo 1 Depok Sleman.

Simanjuntak, K., & Siregar, R. S. (2022). RIYADHAH PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA


DIDIK DAN IMPLEMENTASI DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN. In 111 JURNAL
RIYADHAH (Vol. 1, Issue 1). https://www.jurnal.staini.ac.id/index.php/riyadhah

Anda mungkin juga menyukai