Anda di halaman 1dari 2

ً‫رَبِّ ِزدْنِيْ عِلْما‬

Khutbah Pertama
Allah ‫ ﷻ‬menganugerahkan manusia dengan penciptaan, persiapan dan pengembangan, Allah berfirman,

‫ش ۡیء َخ َل َقهۥُ َو َبدَأ َ خ َۡلقَ ٱ ۡ ِۡلن َس ٰـ ِن ࣰ ِمن ِطین ۝ ُ ُ َّم ََ َع َل ن َۡسلَهۥ ُ ِمن‬َ ‫سنَ ُك َّل‬ َّ ‫ش َه ٰـدَ ِة ٱ ۡل َع ِزی ُز ٱ‬
َ ‫لر ِحی ُم ۝ ٱ َّل ِذی أَ ۡح‬ ِ ‫(ذَ ٰ⁠لِكَ َع ٰـ ِل ُم ٱ ۡلغَ ۡی‬
َّ ‫ب َوٱل‬
9-6 :‫ص ٰـ َر َوٱ ۡۡل َ ِۡـِدَةَ َق ِلیل َّما ش َۡش ُك ُرو)َ (السجدة‬ َ ‫سمۡ َع َوٱ ۡۡل َ ۡب‬ َّ ‫وح ِهۦ َو ََ َع َل لَ ُك ُم ٱل‬ َ ‫سلَ ٰـلَة ِمن َّماء َّم ِهین ۝ ُ ُ َّم‬
ِ ‫س ََّّ ٰٰه ُ َونَ ََ ََ ِِی ِه ِمن ر‬ ُ

Allahlah yang memulai penciptaan manusia dari tiada, kemudian Allah persiapkan panca indera
(pendengaran, penglihatan dan hati) sebagai alat untuk meraih manfaat di dunia dan akhiratnya.

Allah muliakan manusia dengan akal agar dapat menerima ilmu yang bermanfaat untuk menguasai dunia
ini dan mempersiapkan diri di akhirat nanti.

Allah mengisyarat hal ini dalam firmanNya:



[Surat An-Nahl 78] َ)‫ص ٰـ َر َوٱ ۡۡل َ ِۡـِدَةَ لَعَلَّ ُك ۡم ش َۡش ُك ُرو‬
َ ‫سمۡ َع َوٱ ۡۡل َ ۡب‬ َ َ)َّ‫َّ) أ ُ َّم َه ٰـتِ ُك ۡم ََل ش َعۡ لَ ُم‬
َّ ‫ش ۡیـا َو ََعَ َل لَ ُك ُم ٱل‬ ِ ‫ط‬ ُ ُ‫(وٱ َّّلل ُ أَ ۡخ َر ََ ُكم ِم ۢن ب‬
َ
Manusia terlahir tidak dibekali dengan ilmu, akan tetapi dibekali dengan panca indera dan akal untuk
mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Lantas apakah yang dimaksud dengan menuntut ilmu?

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata,


“Ilmu yang bermanfaat mencakup setiap ilmu yang membawa kebaikan dan kemashlahatan umat baik
untuk dunia maupun akhirat”. (Fath Rabb Bariya)

Semoga Allah menganugerahkan kita ilmu yang bermanfaat, rezki yang thoyib dan amalan yang diterima

Dari mana sumber ilmu bermanfaat ini? Setiap muslim pasti akan menjawab Alquran dan Assunnah, dan
sudah terbukti bagaimana Alquran menjawab semua pertanyaan-pertanyaan sains, dan bahkan para
ilmuwan menjadikan Alquran sebagai rujukan dan referensi penelitian mereka.

Agama kita memotivasi umatnya untuk menuntut ilmu yang bermanfaat, agar umat ini menjadi umat yang
terbaik, maju dan berkembang. Sejarah mencatat bagaimana generasi terbaik umat ini menerima warisan
ilmu dari sumbernya langsung yaitu Rasulullah, kemudian mereka kembangkan. Generasi selanjutnya
menerima warisan ilmu tersebut, kemudian dikembangkan lagi. Generasi selanjutnya juga demikian,
sampai generasi saat ini, dimana kita menerima warisan yang saat banyak dan berharga dari sahabat,
tabiin, tabi tabiin dan salafussalih sebelum kita. Dan Islam pernah menguasai 2/3 dunia ini dengan ilmu.
Dan kita tidak akan bisa menguasinya kembali kecuali dengan mengikuti salafussalih.

Imam Malik berkata,

- 87 /2 "‫ َل یكَّ) الیَّم دینًا (القاضي عیاض ِي "الشَا‬،‫صلَح به أولها؛ ِما لم یكن یَّمئذ دینًا‬ ُ ‫"لن َیصلُ َح‬
َ ‫آخر هذه اۡلمة إَل بما‬
88

Ya, hanya dengan ad diin sajalah umat ini akan baik, hanya dengan tauhid sajalah umat ini akan bangkit
dan berjaya kembali.
Khutbah kedua
Kita ketahui bersama pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa dan negara, maka dari itu
hampir semua negara di dunia menunjuk kementrian khusus untuk mengatur pendidikan dan bahkan
diberikan anggaran yang sangat besar

Dan alhamdulillah saat ini pendidikan agama bukan lagi nomor dua, bahkan animo masyarakat sangat
tinggi, ini terlihat dari semangat para orang tua memasukkan anaknya ke pesantren atau sekolah tahfiz.

Dan alhamdulillah pembelajaran tatap muka sudah mulai berjalan walaupun dengan protokol yang sangat
ketat, ada yg 1 x seminggu, 2 x dan lain lain. Dan kita mendorong dan mendukung agar hal ini berlanjut,
agar proses warisan ilmu tidak terputus.

Dan kita orang tua, tetap menuntut ilmu karena kewajiban menuntut ilmu tidak mengenal umur,
Rasulullah bersabda,

‫ضةٌ َع َلى ُك ِل ُم ْس ِلم حدیث صحیح رواه الطبراني‬


َ ‫ب ْال ِع ْل ِم َِ ِری‬
ُ َ‫طل‬
َ

Dan banyak-banyak berdoa, tatkala Jibril membacakan Alquran kepada Nabi, Nabi tergesa gesa untuk
membacanya supaya tidak lupa, akhirnya ditegur Allah dan diperintahkam untuk berdoa, sebagaimana
firmanNya,

[Surat Tha-Ha 114] ‫ب ِز ۡدنِی ِع ۡلما‬ ِ ‫(َِت َ َع ٰـلَى ٱ َّّلل ُ ٱ ۡل َم ِلكُ ٱ ۡل َحق َو ََل ش َعۡ َج ۡل ِبٱ ۡلقُ ۡر َء‬
َ ‫ا) ِمن قَ ۡب ِل أَ) یُ ۡق‬
ِ ‫ض ٰى ِإلَ ۡیكَ َو ۡحیُ ۥه ُ َوقُل َّر‬

“Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-
gesa (membaca) Al-Qur`ān sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Rabbku,
tambahkanlah ilmu kepadaku”.

Anda mungkin juga menyukai