Nasi buntel merupakan usaha yang berbahan dasar nasi, dengan dipadukan
dengan beebrapa lauk-pauk yang bergam, yang tentunya sesuai selesa orang Indonesia.
Kenapa kami berpikiran membuka ini, karena lokasi yang kami tuju merupakan lokasi
yang dibilang sangat strategis yaitu sekita unja mendalo. Tentunya banyak mahasiswa/I
yang menjadi konsumen utama kami. Selain itu bias masyarakat sekitar dan dari semua
kalangan.
Dengan harga yang standard tidak menguras kantong terutama para mahasiswa/I,
sangat disukai oleh mereka nantinya. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen kami
menargetkan memproduksi 100 porsi dalam seharinya. Dengan kebutuhkan yang seperti
itu kami juga sudah mempersiapkan tempat-tempat pemasok bahan-bahan yang kami
butuhkan. Bahan-bahan yang kami gunakan bias dibilang sangat mudah didapatkan
karena sama seperti bahan-bahan rumah tangga pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lahan sawah merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat tradisional yang umum
dijumpai di beberapa negara yang sebagian besar penduduknya mengonsumsi beras sebagai
makanan pokoknya, seperti di Asia (Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur). Lahan
sawah yang merupakan ciri kehidupan masyarakat tradisional sudah ada sejak zaman purba.
Buktibukti bahwa lahan sawah sudah ada sejak zaman purba menurut Rostam dan Anuar
(1984) telah dikaji oleh ahli arkeologi yang menginformasikan bahwa pertanian lahan sawah
dengan tanaman utamanya padi dimulai di India dan Cina lebih dari 1.000 tahun yang lalu
sebelum Masehi. Kegiatan pertanian lahan sawah dengan tanaman pokok padi mulai
dikembangkan ke kawasan Asia lainnya termasuk ke Indonesia. Karena beberapa negara Asia
merasa cocok beras sebagai makanan pokok maka perkembangan lahan sawah di negarn-
negara Asia cukup pesat.
Lahan pertanian yang berupa lahan sawah biasanya dicirikan oleh adanya pematang yang
mengelilinginya dengan maksud untuk membatasi antara bidang lahan sawah yang satu
dengan bidang sawah lainnya. Di samping itu, pematang lahan juga dibuat untuk tujuan
mencegah keluar masuknya air secara berlebihan sehingga kondisi air dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan. Ciri lain dari lahan sawah adalah jenis tanaman yang ditanam pada lahan
sawah biasanya tanaman pokok padi pada musim hujan dan tanaman palawija (kacang-
kacangan, jagung, umbi-umbian), sayuran (kacang panjang, sawi, dan lobak), maupun buah-
buahan (melon, pepaya, dan semangka).
Di Indonesia, lahan sawah merupakan lahan pertanian yang umum dijumpai di daerah
dataran dengan topografi landai. Biasanya lahan pertanian yang berupa hamparan sawah yang
luas ditemukan di daerah pedesaan yang diselingi perkampungan para petani. Bagi
masyarakat pedesaan, lahan sawah telah menjadi sumber pendapatan utama dan pemenuhan
kebutuhan pangan sehingga banyak rnasyarakat yang membuka lahan untuk pertanian lahan
sawah, baik secara berpindah maupun menetap. Pada masa lalu, lahan sawah . di beberapa
pedesaan di Indonesia masih cukup luas dengan sistem pertanian. Sehingga dari beraslah
Masyarakat sering mengonsumsi nasi.
Nasi sudah menjadi makanan pokok bagi orang Inodesia, dan biasa disajikan dengan lauk
sebagai pelengkap. Kebiasaaan mengonsumsi nasi ini bahkan memunculkan ungkapan di
kalangan orang Indonesia, yakni “kalua belum makan nasi, belum makan”. Selain menjadi
makanan pokok di Indonesia, nasi juga menjadi makanan pokon di berbagai negara lain. Di
sisi lain, konsumsigandum di Indonesia mengalahkan konsumsi beras, akan tetapi Masyarakat
Indonesia tetap lebih memilik memakan nasi dibandingkan gandum-ganduman.selain itu, di
Indonesia juga sangat jarang bahkan tidak ada yang memproduksi gandum. Hanya ada
jagung, kentang, sorgum dan lainnya.
Lingkungan tempat lokasi yang dituju yaitu sekitar kalangan mahasiswa/i. lokasi ini
dibilang sangat strategis apalagi dalam produknasi yang dibilang sangat kenyang untuk
dimakan dan dengan harga yang murah. Lokasi ini belum ada yang menjualnya sehingga
dapat lebih meningkatkan peluang.
Dengan keadaan mahasiswa yang cenderung jarang masak terlebih lagi untuk yang tidak
memiliki waktu untuk memasak tentunya para mahasiswa/I lebih memilih untuk membeli
makanan dari luar. Dan dengan makanan yang jarang bahkan belum ada disekitarnya maka
akan menjadi daya Tarik lebih untuk produk ini.
Dan masyarakat Indonesia yang bisa dibilang belum makan nasi belum dikatakan makan,
dan pastinya akan terasa tetap lapar. Dengan kebiasan tersebut tentunya menjadi banyak
peminat bagi konsumen untuk menjadi daya tarik tersendiri. Dan ditambah dengan cara
penyajian dan berbagai lauk-pauk yang tersedia bisa menjadi fariasi untuk lebih mudah dalam
memilih kesukaan dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri.
Berikut adalah perkiraan biiaya dan analisis kelayakan usaha dalam waktu satu tahun
berproduksi.
Keuntungan yang
30%
Diinginkan
Total cost Rp 300.000
Harga jual (per bks) Rp 5.000 Rp 5000.00 /perbungkus
Produksi (buah) 100
Penerimaan Rp 500.000
Pendapatan Rp 200.000
2.7 Logo Usaha
makna logo :