Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 1


RINGKASAN ............................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2 Detai Produk..................................................................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA............................................................... 5
2.1 Kondisi Umum Lingkungan ............................................................................................. 5
2.2 Potensi Sumberdaya dan Aspek SDM .............................................................................. 5
2.3 Peluang Pasar ................................................................................................................... 5
2.4 Aspek Pemasaran.............................................................................................................. 6
2.5 Analisis SWOT................................................................................................................. 6
2.6 Analisis Kelayakan Usaha ................................................................................................ 7
2.7 Logo Usaha ...................................................................................................................... 8
RINGKASAN

Nasi buntel merupakan usaha yang berbahan dasar nasi, dengan dipadukan
dengan beebrapa lauk-pauk yang bergam, yang tentunya sesuai selesa orang Indonesia.
Kenapa kami berpikiran membuka ini, karena lokasi yang kami tuju merupakan lokasi
yang dibilang sangat strategis yaitu sekita unja mendalo. Tentunya banyak mahasiswa/I
yang menjadi konsumen utama kami. Selain itu bias masyarakat sekitar dan dari semua
kalangan.
Dengan harga yang standard tidak menguras kantong terutama para mahasiswa/I,
sangat disukai oleh mereka nantinya. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen kami
menargetkan memproduksi 100 porsi dalam seharinya. Dengan kebutuhkan yang seperti
itu kami juga sudah mempersiapkan tempat-tempat pemasok bahan-bahan yang kami
butuhkan. Bahan-bahan yang kami gunakan bias dibilang sangat mudah didapatkan
karena sama seperti bahan-bahan rumah tangga pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lahan sawah merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat tradisional yang umum
dijumpai di beberapa negara yang sebagian besar penduduknya mengonsumsi beras sebagai
makanan pokoknya, seperti di Asia (Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur). Lahan
sawah yang merupakan ciri kehidupan masyarakat tradisional sudah ada sejak zaman purba.
Buktibukti bahwa lahan sawah sudah ada sejak zaman purba menurut Rostam dan Anuar
(1984) telah dikaji oleh ahli arkeologi yang menginformasikan bahwa pertanian lahan sawah
dengan tanaman utamanya padi dimulai di India dan Cina lebih dari 1.000 tahun yang lalu
sebelum Masehi. Kegiatan pertanian lahan sawah dengan tanaman pokok padi mulai
dikembangkan ke kawasan Asia lainnya termasuk ke Indonesia. Karena beberapa negara Asia
merasa cocok beras sebagai makanan pokok maka perkembangan lahan sawah di negarn-
negara Asia cukup pesat.
Lahan pertanian yang berupa lahan sawah biasanya dicirikan oleh adanya pematang yang
mengelilinginya dengan maksud untuk membatasi antara bidang lahan sawah yang satu
dengan bidang sawah lainnya. Di samping itu, pematang lahan juga dibuat untuk tujuan
mencegah keluar masuknya air secara berlebihan sehingga kondisi air dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan. Ciri lain dari lahan sawah adalah jenis tanaman yang ditanam pada lahan
sawah biasanya tanaman pokok padi pada musim hujan dan tanaman palawija (kacang-
kacangan, jagung, umbi-umbian), sayuran (kacang panjang, sawi, dan lobak), maupun buah-
buahan (melon, pepaya, dan semangka).
Di Indonesia, lahan sawah merupakan lahan pertanian yang umum dijumpai di daerah
dataran dengan topografi landai. Biasanya lahan pertanian yang berupa hamparan sawah yang
luas ditemukan di daerah pedesaan yang diselingi perkampungan para petani. Bagi
masyarakat pedesaan, lahan sawah telah menjadi sumber pendapatan utama dan pemenuhan
kebutuhan pangan sehingga banyak rnasyarakat yang membuka lahan untuk pertanian lahan
sawah, baik secara berpindah maupun menetap. Pada masa lalu, lahan sawah . di beberapa
pedesaan di Indonesia masih cukup luas dengan sistem pertanian. Sehingga dari beraslah
Masyarakat sering mengonsumsi nasi.
Nasi sudah menjadi makanan pokok bagi orang Inodesia, dan biasa disajikan dengan lauk
sebagai pelengkap. Kebiasaaan mengonsumsi nasi ini bahkan memunculkan ungkapan di
kalangan orang Indonesia, yakni “kalua belum makan nasi, belum makan”. Selain menjadi
makanan pokok di Indonesia, nasi juga menjadi makanan pokon di berbagai negara lain. Di
sisi lain, konsumsigandum di Indonesia mengalahkan konsumsi beras, akan tetapi Masyarakat
Indonesia tetap lebih memilik memakan nasi dibandingkan gandum-ganduman.selain itu, di
Indonesia juga sangat jarang bahkan tidak ada yang memproduksi gandum. Hanya ada
jagung, kentang, sorgum dan lainnya.

1.2 Detai Produk


 Nama :Nasi Buntel
 Jenis bisnis : Kuliner
 Bahan : Nasi
 Bahan Tambahan : Lauk-pauk yang beragam
 Produk ini seperti makanan nasi pada umunya akan tetapi dengan sedikit inovasi dengan
mengikuti kesukaan anak-anak zaman sekarang maka produkini terlihat lebih menarik
dibandingkan makanan nasipada umumnya.
 Dijual perporsi
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan

Lingkungan tempat lokasi yang dituju yaitu sekitar kalangan mahasiswa/i. lokasi ini
dibilang sangat strategis apalagi dalam produknasi yang dibilang sangat kenyang untuk
dimakan dan dengan harga yang murah. Lokasi ini belum ada yang menjualnya sehingga
dapat lebih meningkatkan peluang.
Dengan keadaan mahasiswa yang cenderung jarang masak terlebih lagi untuk yang tidak
memiliki waktu untuk memasak tentunya para mahasiswa/I lebih memilih untuk membeli
makanan dari luar. Dan dengan makanan yang jarang bahkan belum ada disekitarnya maka
akan menjadi daya Tarik lebih untuk produk ini.

2.2 Potensi Sumberdaya dan Aspek SDM


a) Sumber Daya Manusia
Dalam usaha ini para anggota tim memiliki perannya masing- masing baik dibidang
keuangan, operasional, marketing dan lainnya dalam upaya mengatur jalannya usaha.
Kami juga berencana kedepannya akan dapat bekerja sama kepada beberapa partner
agar bisa menjualnya ke kalangan yang lebih luas lagi, contohknya dengan
Shopeefood, Gojek, Maxim, dan beberapa kurir lainnya.

b) Ketersediaan Bahan Baku


Bahan baku yang kami butuhkan sangat berlimpah, karena bahan pokok yang
digunakan berupa nasi, dan lauk-pauk pada umunya. Dan dapat tersedia diwarung-
warung sayur dan juga dipasar-pasar tradisional. Untuk produksi yang cukup besar
maka kami bisa mengambil bahan-bahan dari pasar tradisional ataubahkan bisa
menjadi pelanggang sehingga bisa mendapatkan harga yang cukup miring.

2.3 Peluang Pasar


Saat ini banyak orang yang tertarik pada hal-hal yang viral atau terkenal, makanan ini
bisa dibilang cukup viral. Dan tentunya belum ada di daerah mendalo sekitar. Sehingga
pelung yang ada cukup besar. Terlebih lagi yang menjadi konsumen utama yaitu para
mahasiswa/I, masyarakat sekitar, orang tua,anak-anak dan semua jenis kalangan dan gender.

Dan masyarakat Indonesia yang bisa dibilang belum makan nasi belum dikatakan makan,
dan pastinya akan terasa tetap lapar. Dengan kebiasan tersebut tentunya menjadi banyak
peminat bagi konsumen untuk menjadi daya tarik tersendiri. Dan ditambah dengan cara
penyajian dan berbagai lauk-pauk yang tersedia bisa menjadi fariasi untuk lebih mudah dalam
memilih kesukaan dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri.

2.4 Aspek Pemasaran


Strategi pemasaran produk “Nasi Buntel” akan dilakukan dengan cara :
1). Direct selling atau penjualan langsung
Kami dapat membuka stand/ toko/ warung tongkrongan kecil bagi para konsumen
yang ingin membeli secara langsung ditempat. Dan juga dapat dilakukan dari mulut
ke mulut, dengan menggunakan kemampuan komunikasi sehingga konsumen tertarik
dan jika konsumen berminat membeli maka akan disediakan sesuai kesepakatan.

2). Memasarkan produk melalui media sosial atau online


Kami akan membuat toko dimediasosial seperti instagram,shopee,dan tiktokshop,
dengan begitu maka perlu membangun brand dan membentuk image yang baik
melalui media sosial. Caranya dengan menjadi admin yang ramah dan memberikan
tanggapan yang cepat saat berkomunikasi dengan pelanggan. Serta gencar dalam
melakukan promosi.

3). Membuat iklan dimedia sosial


Membuat iklan mengenai produk “Nasi Buntel” dengan beberapa video atau foto
yang akan diunggah ke media sosial akun resmi Nasi Cokot atau bahkan setiap
anggota tim tentunya memiliki akun media sosial masing-masing, sehingga dapat
memebantu memperluaspersebaran promosi ini.

2.5 Analisis SWOT

Kekuatan ( Strength) Kelemahan ( Weakness)


 Memiliki forum jual beli yang  Produk tidak tahan lama
dapat diakses langsung oleh calon  Kurangnya tenaga dalam
pembeli dengan bebas pembuatan produk dengan
 Memiliki daya tarik tersendiri jumlah yang besar
yang menarik dan viral
 Bahan yang digunakan cukup
mudah didapatkan, bahan yang
sering dikonsumsi masyarakat
Indnesia.
 Memiliki harga yang pas
dikantong (murah)
Peluang ( Opportunity) Ancaman ( Threats)
 Memiliki target konsumen yang  Munculnya kompetitor dari
cukup besar produk yang sama
 Masih sedikitnya usaha yang  Adanya persaingan harga yang
menjual produk seperti ini menjadikan salah satu faktor
penguat dalam penjualan
produk
 Pesaing memberikan
keunggulan-keunggulan yang
tidak dimiliki oleh
Kompetitornya

2.6 Analisis Kelayakan Usaha


Usaha kuliner “Nasi Buntel” yang diproduksi dalam sehari bisa mencapai 100 porsi, dan
akan lebih fleksibel untuksiang harinya akan tetapi untuk di malam hari bisa diusahakan,
sehingga dalam sebulan kami bisa memproduksi 3000 porsi dalam sebulan, dan bisa diluar
pesanan yang diinginkan knsumen. Dan dalamseiring bertambahnya waktu produksi yang
dihasilkan akan terus bertambah.

Berikut adalah perkiraan biiaya dan analisis kelayakan usaha dalam waktu satu tahun
berproduksi.

ANALISIS USAHA MAKANAN NASI BUNTEL

Keuntungan yang
30%
Diinginkan
Total cost Rp 300.000
Harga jual (per bks) Rp 5.000 Rp 5000.00 /perbungkus
Produksi (buah) 100
Penerimaan Rp 500.000
Pendapatan Rp 200.000
2.7 Logo Usaha

makna logo :

 Kelinci : kelinci hewan mamaliah yang tentunya memakan maknan tumbuh-


tumbuhan. Dari arti ini kami juga menggunakan bahan-bahan yang sehat dan
berkualitas.
 Warna hijau : sehat, segar
 Nasi buntel : nama usaha
 Harga yang tertera

Anda mungkin juga menyukai