a. People Face Trade-offs : menyatakan bahwa tidak ada yang gratis di dunia ini. Setiap keputusan yang diambil ada konsekuensinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya. Sumber daya yang ada memiliki jumlah yang terbatas, sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas. Contohnya, pemerintah harus memilih antara anggaran kesehatan atau pendidikan. Jika pemerintah ingin meningkatkan anggaran kesehatan, maka pemerintah akan mengurangi anggaran pendidikan dan sebaliknya. b. The Cost of Something Is What You Give Up to Get It : menyatakan bahwa untuk mendapatkan barang atau jasa harus ada yang kita korbankan. Bukan hanya berupa uang, tetapi juga waktu, tenaga, atau kesempatan. Contohnya, seorang anak yang akan mengikuti les tambahan dia harus mengorbankan waktu bermainnya. c. Rational People Think at the Margin : menyatakan bahwa orang yang memiliki pemikiran rasional membuat keputusan dengan mempertimbangkan pada manfaat dan biaya. Contohnya, seorang pengusaha yang akan menginvestasikan uangnya pada suatu bisnis akan membandingkan manfaat tambahan dari berinvestasi dengan biaya tambahan dari berinvestasi d. People Respond to Incentives : menyatakan bahwa setiap orang akan menanggapi insentif. Insentif adalah faktor yang mendoro orang untuk melakukan sesuatu. Contohnya, orang akan bekerja kerja keras jikalau mereka dibayar lebih banyak e. Trade Can Make Everyone Better Off : menyatakan bahwa perdagangan akan menguntungkan semua pihak. Perdagangan memungkinkan negara-negara untuk berspesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa yang mereka kuasai dan mengimpor barang dan jasa yang tidak mereka kuasai. Hal ini mengarah pada alokasi sumber daya yang lebih efisien dan ke standar hidup yang lebih tinggi bagi semua orang. Contohnya, Jika Indonesia mengimpor beras dari Thailand, maka harga beras di Indonesia akan turun. Hal ini karena beras Thailand lebih murah untuk diproduksi daripada beras Indonesia. Hal ini akan menguntungkan konsumen Indonesia, yang akan dapat membeli beras dengan harga lebih rendah. f. Markets Are Usually a Good Way to Organize Economic Activity : menyatakan bahwa pasar biasanya merupakan cara yang baik untuk mengatur aktivitas ekonomi. Pasar adalah mekanisme yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk bertemu dan bertukar barang dan jasa. Contohnya, Pasar pertanian dapat mengalokasikan sumber daya secara efisien untuk menghasilkan makanan. Petani akan menanam tanaman yang paling menguntungkan untuk mereka. Konsumen akan membeli makanan yang mereka inginkan. g. Governments Can Sometimes Improve Market Outcomes : menyatakan bahwa pemerintah terkadang dapat meningkatkan hasil pasar. Contohnya, Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada petani untuk meningkatkan produksi pangan. Hal ini dapat dilakukan untuk mengatasi kegagalan pasar karena produksi pangan yang tidak mencukupi. Subsidi tersebut akan mendorong petani untuk meningkatkan produksi pangan, sehingga pasokan pangan di pasar akan meningkat dan harga pangan akan menjadi lebih terjangkau. h. A Country’s Standard of Living Depends on Its Ability to Produce Goods and Services : menyatakan bahwa standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan barang dan jasa. Semakin banyak barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh suatu negara, maka semakin tinggi standar hidupnya. Contohnya, Negara yang memiliki sumber daya alam yang kaya, seperti minyak dan gas, umumnya memiliki standar hidup yang tinggi. Hal ini karena sumber daya alam tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa, seperti bahan bakar, listrik, dan bahan baku industri. i. Prices Rise When the Government Prints Too Much Money : menyatakan bahwa harga akan naik ketika pemerintah mencetak terlalu banyak uang. Hal ini disebabkan oleh adanya inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Contohnya, di Jerman pada tahun 1923. Pemerintah Jerman mencetak uang untuk membiayai Perang Dunia I. Akibatnya, inflasi di Jerman mencapai 4,2 triliun persen per bulan. Harga roti naik dari 250 mark per kilogram menjadi 100 miliar mark per kilogram dalam waktu satu tahun. j. Society Faces a Short-Run Trade-off between Inflation and Unemployment : menyatakan bahwa dalam jangka pendek, terdapat trade-off antara inflasi dan pengangguran. Artinya, jika pemerintah ingin menurunkan tingkat pengangguran, maka ia harus mengorbankan tingkat inflasi yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika pemerintah ingin menurunkan tingkat inflasi, maka ia harus mengorbankan tingkat pengangguran yang lebih tinggi. Contohnya, Pada tahun 1970-an, Amerika Serikat mengalami periode inflasi yang tinggi. Untuk menurunkan inflasi, pemerintah Amerika Serikat menerapkan kebijakan moneter yang ketat. Kebijakan ini menyebabkan permintaan menurun dan tingkat pengangguran meningkat.
2. macam-macam sumberdaya dan alurnya dalam mengalokasikan sumber
daya secara ekonomis
terdapat 2 sumber daya, yaitu:
a. Sumber daya alam adalah sumber daya yang berasal dari alam, seperti tanah, air, udara, dan mineral. b. Sumber daya manusia adalah sumber daya yang berasal dari manusia, seperti tenaga kerja, keterampilan, dan pengetahuan. sumber daya dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya, yaitu: a. Sumber daya yang dapat diperbarui adalah sumber daya yang dapat diproduksi kembali oleh alam, seperti air, udara, dan tumbuhan. b. Sumber daya yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya yang tidak dapat diproduksi kembali oleh alam, seperti minyak bumi, gas alam, dan mineral. Alokasi sumber daya secara ekonomis adalah proses penentuan bagaimana sumber daya yang dimiliki akan digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Proses alokasi sumber daya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti permintaan, penawaran, dan harga. Alur alokasi sumber daya secara ekonomis dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a. Alokasi sumber daya melalui mekanisme pasar adalah proses penentuan alokasi sumber daya berdasarkan mekanisme pasar, yaitu permintaan dan penawaran. b. Alokasi sumber daya melalui perencanaan sentral adalah proses penentuan alokasi sumber daya oleh pemerintah. 3. 4 5
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro