Anda di halaman 1dari 26

SMK GAJAH MADA 01

MARGOYOSO

MODUL AJAR FASE E


KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
TAHUN AJARAN 2022 / 2023

PENYUSUN
MAHARDIKA CANDRA OCTAVIAN, S.E.
I. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun Mahardika Candra Octavian, S.E.
Satuan Pendidikan SMK Gajah Mada 01 Margoyoso
Tahun Penyusunan 2022
Jenjang Sekolah SMK
Alokasi Waktu 24 x 45 menit
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jumlah Pertemuan 4 x Pertemuan
Fase Fase E
Elemen Prosedur Kesehatan, Keselamatan, Dan Keamanan
Dalam Bekerja
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E siswa mampu menerapkan prosedur
kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja,
menangani keadaan darurat dan mengantisipasi,
mempertahankan standar penampilan pribadi,
memberikan umpan balik mengenai kesehatan,
keselamatan, dan keamanan.
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Profil Pelajar Pancasila Dimensi 1 : Beriman Kepada Tuhan YME
Dimensi 2 : Mandiri
Dimensi 3 : Kreatif
Dimensi 4 : Gotong royong
Dimensi 5 : Bernalar Kritis
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Profil Jml
Strategi
No. Elemen Capaian Pembelajaran Materi Pelajar Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Jam
Pancasila

4. Prosedur Pada akhir fase E siswa 1.) Pembelajaran di Memahami Ruang 1. Beriman 4.1 Memahami ruang 18
kesehatan, mampu: kelas melalui Lingkup Kepada lingkup kesehatan,
keselamatan, dan 1. Menerapkan - Diskusi Kesehatan, Tuhan keselamatan, dan
keamanan dalam prosedur kesehatan, kelas Keselamatan, dan YME keamanan dalam
bekerja keselamatan dan - Presentasi Keamanan dalam 2. Mandiri bekerja
keamanan di tempat - Studi kasus Bekerja 3. Kreatif 4.2 Menjelaskan
kerja; berkelompok 4. Gotong prosedur kesehatan,
2. Menangani keadaan 2.) Pembelajaran di Royong keselamatan dan
darurat Lab (simulasi) 5. Bernalar keamanan dalam
mengantisipasi, 3.) Media daring kritis bekerja secara
mempertahankan 4.) Observasi konsisten
standar penampilan dengan DUDI 4.3 Menerapkan
pribadi ; dan Mitra prosedur kesehatan,
3. Memberikan umpan keselamatan dan
balik mengenai keamanan dalam
kesehatan, bekerja secara
keselamatan, dan konsisten dalam
keamanan dalam pembelajaran
bekerja.
CARA PENGGUNAAN MODUL AJAR

Modul ajar ini dirancang untuk membantu guru pengajar kelas


10 SMK (Fase E) di sekolah yang menerapkan Kurikulum
Merdeka untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di mata
pelajaran Dasar-dasar Pemasaran Bidang Keahlian Pemasaran

Di dalam modul ajar ini ada beberapa aktivitas yang saling


berkaitan, dengan beberapa formatif asesmen sebagai
diagnostik asesmen dan asesmen sumatif sebagai ujung dari
proses pembelajaran. Disarankan agar modul ajar ini
dilakukan pada semester 1, sesuai dari urutan di alur tujuan
pembelajaran

Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan modul ajar ini


adalah 3 pekan atau 3 kali tatap muka dengan durasi kurang lebih
18 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi
para guru mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan
persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi peserta
didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir,
berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan
baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 dan 2 (6 JP X 45 Menit = 270 Menit)

Tujuan Pembelajaran :
Diharapkan setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu :
1) Memahami ruang lingkup Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan dalam
bekerja
2) Memahami prosedur Kesehatan, keselamatan, dan keamanan dalam bekerja
secara konsisten
3) Menerapkan prosedur Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Dalam Bekerja
secara konsisten

Pemahaman Bermakna
• Kesehatan, Keselamatan, Dan Keamanan Dalam Bekerja menjadi aspek penting
yang perlu diperhatikan karyawan dalam kegiatan operasional kerja sehari-hari

Pertanyaan Pemantik :
• Apa saja yang perlu diperhatikan oleh karyawan terkait Kesehatan,
Keselamatan, Dan Keamanan Dalam Bekerja ?

KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1

KEGIATAN URAIAN KEGIATAN WAKTU


Pembukaan 1. Peserta didik berdoa dipimpin oleh ketua kelas. 30 Menit
2. Guru melakukan presensi peserta didik
3. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik yang
diberikan oleh guru sebagai kesiapan awal sebelum
masuk ke materi.
4. Peserta didik menerima penjelasan dari guru terkait
tujuan pembelajaran di elemen ini.

Kegiatan Inti • Peserta didik mengamati video yang ditayangkan oleh 200 Menit
guru terkait K3 melalui layar proyektor yang ditampilkan
di depan kelas. Video diakses menggnakan link berikut
ini:
• https://www.youtube.com/watch?v=IPrdBrnjSXU
https://www.youtube.com/watch?v=TOkOAxRMEW8
https://www.youtube.com/watch?v=MeNT-tl1IlI

• Dari tayangan tersebut, pesert didik membuat kelompok


dengan dipandu oleh guru berdasarkan kata kunci
berikut ini :
1. Tenaga Kerja
2. Kesehatan Kerja
3. Keselamatan Kerja
4. Keamanan Kerja
5. Kecelakaan Kerja
6. Pencegahan
• Peserta didik mengamati studi kasus yang diberikan oleh
guru untuk kemudian dianalisis secara kelompok
berdasarkan kata kuncinya.
• Peserta didik menganalisis kata kunci tersebut dengan
menggunakan internet atau referensi lain untuk
kemudian dipresentasikan di depan kelas bersama
kelompok.
• Peserta didik mempresentasikan hasil analisis di depan
kelas untuk ditanggapi kelompok lain.

Penutup • Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini 40 Menit


serta memberikan penilaian terhadap kerja kelompok
hari ini.
• Peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi mengenai
pemahaman tentang ruang lingkup Kesehatan,
Keselamatan, Dan Keamanan Dalam Bekerja dengan
mengisi asesmen awal yang diberikan oleh guru
• Peserta didik dan guru berdoa bersama dipimpin oleh
ketua kelas.

Tugas 1.
1. Perhatikan sebuah perusahaan di sekitar tempat tinggal anda. Apakah perusahaan
tersebut sudah menerapkan prosedur Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan untuk
para karyawannya ?
2. Selanjutnya bacalah materi di bawah ini, pahami lebih dulu dan catat hal-hal yang
kalian belum jelas untuk kemudian dicari pemecahan bersama !

RUANG LINGKUP KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA

A. KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA

Pengertian Kesehatan, Keselamatan, Dan Keamanan Kerja


Kesehatan dan Keselamatan Kerja, biasa disingkat K3, adalah suatu upaya guna
mengembangkan kerja sama, saling pengertian, dan partisipasi efektif dari pengusaha
atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban bersama di bidang kesehatan dan keselamatan kerja dalam
rangka melancarkan usaha produksi. Melalui pelaksanaan K3 lingkungan kerja ini
diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 lingkungan kerja dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja.

Adapun pengertiannya dibagi menjadi 2 pengertian yaitu secara filosofis dan secara
keilmuan.

1. Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.

2. Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli


1. Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang
bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup
tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi
pekerja.
2. Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6),
mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
3. Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja
menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja
yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
4. Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan
yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
5. Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah
merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap
cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi
umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
6. Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

Indikator K3
Menurut Mangkunegara (2002, p.170), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja
adalah keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:
1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang
diperhitungkan keamanannya.
2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
3. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
4. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:
- Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
- Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik
Pengaturan penerangan.
B. BAHAYA KERJA
Mengenali jenis-jenis kecelakaan
kerja dapat membantu perusahaan
meningkatkan keselamatan untuk
pekerjanya. Perasaan aman saat
bekerja pun bisa membuat
karyawan lebih produktif dalam
bekerja. Maka dari itu, kita perlu
mengenali apa saja potensi bahaya
di tempat kerja.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melindungi kesehatan dan


keselamatan para pekerja, yang tertuang dalam UU Pasal 86 Nomor 13 Tahun 2003.
Aturan tersebut menjelaskan tentang betapa pentingnya kesehatan dan keselamatan
kerja (K3).

Terlepas dari aturan tersebut, sebenarnya risiko bahaya kerja tidak akan bisa dihalau
sepenuhnya. Karena itu, Anda wajib bersikap waspada di segala kondisi agar
kesehatan selalu terjaga apa pun jenis pekerjaannya.

Lalu, apa saja jenis-jenis bahaya di tempat kerja yang berpotensi menimbulkan
penyakit? Berikut beberapa di antaranya:

1. Jenis-jenis Bahaya Pekerjaan

1. Bahaya Kimia

Bahan kimia bisa berbahaya dan beracun


bagi tubuh manusia, apalagi jika terpapar
dalam jumlah banyak. Zat tersebut dapat
masuk ke tubuh melalui hidung, kulit, mata,
mulut; dalam bentuk gas, uap, dan aerosol.

Anda yang bekerja di dalam laboratorium


punya risiko terpapar berbagai macam
bahan kimia beracun atau bersifat korosif.
Selain itu, orang yang bekerja di pabrik dan pertambangan berisiko terpapar asap dan
debu kimiawi sehingga menimbulkan gangguan pernapasan. Karenanya, sangat
penting untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan kebutuhan kerja
Anda.

Berdasarkan guidelines yang dilansir oleh OSHA atau Administrasi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Amerika, semua pekerja yang memiliki risiko terpapar bahan kimia
di lingkungan kerjanya, harus menggunakan respirator selama bekerja.

Respirator yang digunakan berbeda dan memiliki spesifikasi khusus, tergantung


dengan jenis pekerjaan dan atau bahan kimia yang dihadapi.

2. Bahaya Biologis

Tenaga kesehatan merupakan pekerjaan yang paling terancam dari bahaya kerja
biologi.

Penyakit akibat bakteri dan virus, seperti Covid-19, Hepatitis B dan C, serta HIV/AIDS,
rentan menular ke tenaga kesehatan.

Risiko serupa juga dimiliki oleh orang-orang yang bekerja dengan hewan. Mereka
berisiko terpapar penyakit rabies dan antraks.

Langkah utama yang dapat dilakukan untuk menurunkan bahaya kerja tersebut adalah
dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja. Higienitas yang baik
membantu memutuskan transmisi virus.

Langkah lainnya adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi bertujuan untuk


mencegah atau mengurangi dampak dari virus. Meskipun terkena, tubuh sudah
memiliki imunitas sehingga gejala yang timbul umumnya ringan.

3. Bahaya Kerja Fisik

Jenis bahaya kerja fisik dapat berupa bising, vibrasi, suhu lingkungan yang ekstrem,
dan radiasi.

Bising secara konstan yang dirasakan oleh ground crew atau kru darat di bandar
udara bisa menimbulkan ketulian. Hal ini terjadi karena suara yang dikeluarkan oleh
pesawat, memiliki desibel yang besar.

Untuk menghindari terjadinya gangguan pendengaran, OSHA merekomendasikan


penggunaan hearing protection device seperti penutup telinga agar paparan suara
dengan desibel besar dapat dikurangi.

Sedangkan untuk suhu lingkungan dan radiasi sinar-X atau gamma, paparannya
dapat merusak ikatan kimia di jaringan tubuh apabila terpapar dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, semua pekerja yang memiliki risiko paparan dengan radiasi, wajib
menggunakan dosimeter yang bernama TLD atau thermoluminescent dosimeter agar
kadar paparan radiasi dapat dimonitor selama bekerja.
4. Bahaya Kerja Ergonomi

Bahaya Kerja Ergonomi

Ergonomi adalah bidang studi yang berhubungan dengan mendesain peralatan,


mesin, proses, dan tempat kerja yang sesuai dengan kemampuan serta
keterbatasan pengguna.

Gerakan berulang atau posisi yang menetap selama melakukan pekerjaan


tersebut dapat menimbulkan keluhan pegal linu, nyeri sendi, sakit pinggang, atau
masalah lain yang lebih parah lagi.

Mengurangi repetisi adalah kunci utama untuk meminimalkan bahaya di tempat


kerja yang satu ini.

Salah satu cara untuk mengurangi repetisi adalah dengan beristirahat di sela-sela
pekerjaan dan gunakan kursi ergonomis yang dapat diatur ketinggiannya sesuai
dengan bentuk tubuh pekerja.

5 . Bahaya Kerja Psikologis

Gangguan psikologis juga bisa


terjadi pada para pekerja, dan ini
termasuk ke dalam bahaya di
tempat kerja.

Hal yang paling sering


menyebabkannya adalah stres
akibat perubahan jenis pekerjaan,
jadwal, tingkat tanggung jawab,
dan perasaan tidak cocok dengan
atasan atau rekan kerja.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya mengatur waktu dengan baik. Siapkan juga porsi
waktu untuk beristirahat dan refreshing, sehingga Anda tetap produktif dalam bekerja
serta terhindar dari risiko gangguan kesehatan mental.

C. PROSEDUR PENERAPAN KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN


KERJA

Setelah kita memahami beberapa bahaya yang mungkin mengancam karyawan saat
bekerja, maka di butuhkan beberapa prosedur dalam penerapan K3 dalam
operasional kerja.
Prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 merupakan sebuah
prosedur wajib yang harus dijalankan oleh semua perusahaan di segala bidang.
Tujuan K3 adalah untuk menjamin kenyamanan proses kerja, baik itu karyawan
maupun jajaran pimpinan perusahaan.
Dengan adanya prosedur K3 diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan dalam proses
berjalannya sebuah bisnis. Baik kerugian dalam bentuk fisik, materi ataupun jiwa.
Sosialisasi terkait keamanan keselamatan dan kesehatan kerja umumnya
disampaikan melalui pelatihan K3.

C.1 Pengertian Prosedur K3


Berdasarkan pengertiannya, prosedur K3 adalah rangkaian proses yang dijalankan
dalam sebuah pekerjaan dimulai dengan penilaian mengenai risiko terkait pekerjaan
tersebut. Penilaian risiko berguna untuk menjamin keselamtan dan kesehatan seluruh
karyawan selama mereka sedang menyelesaikan tugas di dalam ruang lingkup
pekerjaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam prosedur K3 antara lain adalah
pertimbangan tentang adanya risiko baik cidera maupun sakit yang disebabkan oleh
pekerjaan tersebut. Selain risiko sumber daya manusia, risiko kerusakan alat maupun
lingkungan sekitar juga termasuk ke dalam cakupan prosedur K3.
Prosedur K3 muncul sejak manusia mulai mengenal pekerjaan. Adanya prosedur ini
merupakan bentuk pemenuhan hak asasi manusia, termasuk saat berada di tempat
kerja.

C.2 Manfaat Prosedur K3


Mengingat dalam aktivitas pekerjaan kita tidak tahu risiko apa yang bisa muncul,
prosedur K3 memiliki banyak manfaat antara lain:

1. Menciptakan rasa aman bagi semua karyawan ketika mereka melaksanakan


tugas
2. Prosedur K3 yang diterapkan dengan baik bisa mendatangkan keuntungan
untuk perusahaan karena tidak perlu mengeluarkan dana tambahan berupa
kompensasi untuk karyawan yang mengalami cedera atau sakit selama
bertugas
3. Penerapan prosedur K3, semua tugas dalam perusahaan dapat berjalan
efisien, efektif dan terarah.
C.3 Dasar Hukum Tentang Prosedur K3
Hingga saat ini tidak diketahui sejak kapan keselamatan dan kesehatan kerja mulai
diterapkan di dunia industri. Namun di Indonesia, aturan K3 sudah ada sejak masa
Hindia Belanda. Saat itu, prosedur K3 dikenal dengan nama Veiligheids Reglement.
Pasca kemerdekaan, beberapa aturan dicabut dan kemudian diganti.
Dasar hukum mengenai prosedur K3 terdapat dalam Undang-undang Keselamatan
Kerja No. 1 Tahun 1970. Di dalam undang-undang tersebut dijabarkan mengenai
tempat-tempat kerja yang wajib melaksanakan prosedur K3. Saat ini, K3 diberlakukan
secara umum dan wajib dilaksanakan oleh semua perusahaan di segala sektor

C.4 Syarat-Syarat Penerapan K3

Syarat-syarat Penerapan K3 (Kesehatan, Keselamatan dan Kesehatan


Kerja) di tempat kerja tertuang dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pasal 3 (tiga). Pada pasal tersebut disebutkan 18 (delapan
belas) syarat penerapan keselamatan kerja di tempat kerja di antaranya sebagai
berikut :

1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.


2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang,
tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan &
penyimpanan barang
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang
resikonya bertambah tinggi.

C.5 Alat-Alat Penunjang Prosedur Kesehatan, Keselamatan, Dan


Keamanan Kerja
Bagi seorang pekerja dan perusahaan, keselamatan kerja menjadi hal utama.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 ini juga diatur dalam Undang-undang
Ketenagakerjaan.
Perusahaan dan pekerja sama-sama harus mengetahui tentang keselamatan
kerja sesuai dengan standar yang berlaku, salah satunya dengan menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standarisasi.
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang
yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja.
APD ini terdiri dari perlengkapan wajib yang digunakan oleh pekerja sesuai dengan
bahaya dan risiko kerja yang digunakan untuk menjaga keselamatan pekerja sekaligus
orang di sekelilingnya.
Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. Dan pengusaha wajib untuk
menyediakan APD sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pekerjanya.
Berikut ini beberapa alat-alat penunjang K3 yang pada umumnya harus dimiliki oleh
perusahaan guna meminimalisir resiko bahaya kerja.
1. Kaca Mata

Sumber: cnzahid.com
Fungsi kaca mata sebagai alat pelindung diri k3 dalam konteks pelindung diri begitu
vital.
Seperti diketahui, organ mata sangat sensitif terhadap benda asing dari luar.
Nah, Kaca mata inilah yang berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing..
Misalnya debu, asap, percikan air, dan material lain yang dapat beterbangan menuju
mata.
2. Helm
Pekerja konstruksi wajib menggunakan helm ketika bekerja.
Sama halnya dengan helm untuk kendaraan bermotor, helm kesehatan dan
keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kepala dari benturan dan material yang
dapat berjatuhan.
3. Respirator

Respitor biasanya digunakan di tempat kerja yang berhubungan dengan gas-gas


berbahaya, seperti laboratorium, gua yang mengandung gas, hingga tempat nuklir.
Ia sanggup menyaring udara di luar sehingga aman untuk dihirup ke dalam paru-paru.
4. Penyumbat Telinga
Alat pelindung diri k3 berikutnya adalah penyumbat telinga.
Fungsi dari penyumbat telinga adalah menghindari suara yang terlampau bising.
Supaya organ di dalam telinga tidak rusak.
5. Penutup Telinga

Sumber: rianjayasafety.com
Serupa dengan penyumbat telinga, penutup telinga atau ear muffs digunakan untuk
menghindari suara bising.
Namun, ear muffs digunakan jika di lingkungan kerja kamu terdapat suara sangat
bising hingga 50 db.
6. Masker Pernapasan
Walau tak seampuh respirator, tetapi alat pelindung diri k3 inidinilai ampuh untuk
meminimalkan partikel kecil seperti debu masuk ke dalam saluran pernapasan.
7. Tali Pengaman
Kamu bekerja dalam ketinggian?
Maka perlu dilengkapi alat kesehatan dan keselamatan kerja seperti tali pengaman.
Tujuanya agar menghindari dari potensi kecelakaan seperti terjatuh dari ketinggian.
Umumnya, ia digunakan ketika jenis pekerjaan pada ketinggian minimal 2 meter.
8. Sabuk

Sumber: bp-guide.id
Mirip dengan tali pengaman, sabuk digunakan sebagai alat pencegah terjatuh dari
ketinggian.
Akan tetapi, sabuk hanya mengikat pinggang.
Selain itu, sabuk wajib digunakan ketika kamu mengendarai kendaraan proyek.
9. Pelindung Wajah
Fungsi yang ia miliki seperti namanya, yakni melindungi wajah dari berbagai benda
asing ketika bekerja.
Ia pun dapat menghindari gas, zat kimia berbahaya, hingga percikan panas.
Cukup krusial dan penting kamu miliki sebagai alat pelindung diri k3.
10. Sepatu Boots
Sepatu boots, lazim digunakan untuk menghindari tempat berair atau becek.
Namun, sepatu boots pun bisa berfungsi untuk melindungi kaki dari cairan kimia
berbahaya, benda tajam, dan potensi berbahaya lain yang dapat mengenai kaki.
11. Sarung Tangan
Sarung tangan wajib dikenakan karena berfungsi untuk menghindari risiko cedera.
Sarung tangan untuk kesehatan dan keselamatan kerja sendiri mempunyai beragam
jenisnya…
Jenisnya, dibedakan berdasarkan tempat bekerja.
12. Sepatu

Sumber: safetysign.co.id
Tampak seperti sepatu pada umumnya, tapi sepatu sebagai alat pelindung diri k3
berbahan kulit dan sol kuat serta tebal.
Berfungsi untuk menghindari benturan, menginjak benda tajam, cairan kimia, tahan
panas, hingga tahan terhadap listrik.
13. Pelampung
Pelampung lumrah digunakan untuk kamu yang tengah bekerja di laut atau perairan
dalam.
Alat ini digunakan sebagai media pencegah agar tidak tenggelam.

14. Rompi

sumber: isi bangunan.com

Bekerja di malam haris misalnya untuk jalan umum wajib menggunakan rompi.
Pasalnya, rompi dipakai sebagai sumber cahaya atau refektor ketika cahaya sangat
minimal.
15. Jas Hujan
Jangan sepelekan fungsi jas hujan.
Walau lumrah digunakan oleh masyrakat umum, jas hujan berfungsi untuk melindungi
diri dari air hujan atau percikan air yang intens.
Tak hanya tahan air, jas hujan untuk kesehatan dan keselamatan kerja umum
dirancang tahan panas atau api.
16. Wearpack
Wearpack biasanya digunakan sebagai pelindung diri dengan risiko tingkat
tinggi.Digunakan untuk menghindari panas, api, minyak, dan bensin.
Umum dipakai untuk pekerja tambang hingga pemadam kebakaran.
17. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Sumber: produksielektronik.com
Selain melindungi diri, kamu pun perlu menyiapkan Alat Pemadam Api Ringan atau
disingkat APAR.
Alat ini digunakan untuk mengendalikan api kecil.
Setiap perusahaan wajib mempunyai APAR untuk mencegah pontesi kebakaran.
ASESMEN FORMATIF

Pada tahapan ini, coba kerjakan dan jawablah pertanyaan berikut ini untuk
mengetahui pemahaman kalian pada materi yang telah dibahas !

1. Jelaskan pendapat kalian mengapa Kesehatan, Keselamatan, Dan Keamanan


Kerja penting untuk diterapkan dalam standar operasional perusahaan ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan bunyi Undang-Undang yang mengatur tentang Kesehatan,
Keselamatan, dan Keamanan Kerja ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan ancaman apa saja yang bisa dialami oleh pekerja dalam operasional
kerjanya setiap hari ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh perusahaan guna
meminimalisir bahkan menihilkan resiko bahaya kerja bagi karyawannya ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

5. Sebutkan dan jelaskan alat-alat apa saja yang perlu diinvetarisasikan oleh
perusahaan yang kaitannya dengan prosedur Kesehatan, Keselamatan, Dan
Keamanan Kerja ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
PENGAYAAN DAN REMIDIAL

PENGAYAAN

https://www.youtube.com/watch?v=eRh2aGdUTiU

REMIDIAL

Supaya kalian lebih memahami mengenai Kesehatan, Keselamatan,


Dan Keamanan Kerja secara menyeluruh, silahkan kalian mengerjakan
soal-soal berikut ini !

1.
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2.
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3.
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

4.
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

5.
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


REFLEKSI GURU
No Aspek Refleksi Guru Hasli Refleksi
Ya Tidak
1 Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami
cukup baik materi dan aktifitas
pembelajaran ini?
2 Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah
tersampaikan dengan cukup
baik kepada peserta didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik
telah mencapai penguasaan
tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai?

REFLEKSI PESERTA DIDIK

NO ASPEK Keterangan Hasli Refleksi


Ya Tidak
1 Perasaan Apa yang menyenangkan dalam kegiatan
dalam pembelajaran hari ini?
2 belajar Apakah dalam mempelajari bab ini ada kendala ?
3 Apakah kalian bisa memahami K3 ?
Penguasaan

4 Apakah kalian bisa Menjelaskan K3 ?


materi

5 Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini


a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
6 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses
pembuatan infografis?
7 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna
dalam kehidupan saya?
8 Gotong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1
Royong kelompok?
LKPS 1
(Lembar Kerja Peserta Didik)
LAMPIRAN

Bahan Bacaan Kesehatan, Keselamatan, Dan Keamanan Kerja


Peserta didik
dan Guru
Glosarium

LAMPIRAN

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP


Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Kerja Kelompok (Diskusi)
Hari / Tgl :………………………………………………………………
Mata Pelajaran :………………………………………………………………
KompetensiDasar :………………………………………………………………

Indikator Penilaian

Tenggangras
Tanggungja
Pembagian
Kerjasama

Tugas

wab
No Nama Peserta didik

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Skoring
: Guru Mata Pelajaran
Sangat
4 Baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
KETRAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN/PRESENTASI
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif)

Hari / Tgl :……………………………………………………………


Mata Pelajaran :……………………………………………………………
Kompetensi Dasar :……………………………………………………………

Indikator Penilai
Kelayakan Isi /

Penyajian

Jawaban
Sistematika

Ketepatan
materi

No Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Skoring
:
86 - Sangat
100 Baik
75 - 85 Baik
65 - 74 Cukup
< 65 Kurang
Keterangan:
1. Kelayakan isi : ketepatan penyampaian materi
2. Ketepatan jawaban : keakuratan materi dan kemutakhiran
3. Kelayakan penyajian : disajikan secara kontekstual, menarik dan kreatif
4. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
5. Partisipasi aktif : keterlibatan peserta didik

Anda mungkin juga menyukai