Anda di halaman 1dari 2

1. Uraikan menurut bahasamu terkait diagnosis penyakit yang ada pada jurnal!

2. metode apa yang dilakukan oleh peneliti untuk menganalisis penyakit yang di derita
oleh pasien tersebut?
3. bagaimana opinimu terkait penyakit serta metode yang ada pada jurnal?
4. kira-kira manusia usia berapa yang bisa yang terkena penyakit yang ada di jurnal,
tuliskan penyebabnya!
5. bagaimana prevalensi atau perbandingan kasus penyakit tersebut di dunia?

JAWABAN:
1. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan penyakit karena adanya gangguan pada
ginjal dan biasanya ditandai dengan abnormalitas(kelainan) pada fungsi maupun
struktur ginjal. Ginjal menjadi tidak dapat menyaring hasil metabolisme tubuh yang
berada dalam darah, sehingga sisa dari hasil metabolisme tersebut menumpuk yang
menyebabkan berbagai kerusakan. Kerusakan pada ginjal antara lain seperti
albuminuria, abnormalitas sedimen urin, elektrolit, histologi, struktur ginjal, ataupun
adanya riwayat transplantasi ginjal, juga disertai penurunan laju filtrasi glomerulus. Di
Indonesia, penyebab gagal ginjal kronis yang paling banyak adalah diabetes dan
kencing manis Tekanan darah tinggi/tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, kita
dapat mencegah penyakit ginjal kronis ini seperti menghindari merokok, mengelola
stres, makan makanan sehat berkalori seimbang dan berolahraga secara teratur.

2. Metode yang peneliti gunakan untuk menganalisis penyakit pada pasien tersebut
adalah hemodialisis, proses pertukaran zat terlarut dan produk sisa dalam tubuh. Zat
sisa yang terakumulasi pada pasien PGK dikeluarkan melalui mekanisme difusi pasif
melalui membran semipermeabel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
observasional yang dilakukan di Bagian Rekam Medis RSUP Bagian Hemodialisa
Dr. M. Djamil Padang, Agustus-November 2016. Sampel penelitian ini adalah seluruh
pasien PGK dewasa yang menjalani hemodialisis (HD) dengan data rekam medis
lengkap seperti umur dan jenis kelamin, data gambaran klinis dan hasil laboratorium.
Sampel yang memenuhi kriteria inklusi, pengambilan sampel yaitu sampai dengan
104 sampel.

3. Menurut saya, PGK merupakan penyakit yang berbahaya bagi kita yang tidak
menjaga pola kesehatan dengan baik pada saat muda hingga lansia. Hal ini
dikarenakan PGK terjadi pada usia 40-60 tahun, yang dimana semakin tua maka
fungsi organ tubuh kita menurun terlebih lagi jika kita mempunyai pola hidup yang
buruk. PGK sendiri membuat Ginjal menjadi tidak dapat menyaring hasil
metabolisme tubuh yang berada dalam darah, sehingga sisa dari hasil metabolisme
tersebut menumpuk yang menyebabkan berbagai kerusakan. Jika kita terkena PGK
maka akan sulit untuk ditangani, namun terdapat metode yang dapat meringankan
penyakit PGK yaitu Hemodialisis. Hemodialisis sendiri menurut saya cukup efektif
dalam menangani PGK karena metode tersebut mengganti peran ginjal yang sudah
tidak berfungsi semestinya. Namun dalam metode tersebut terdapat efek samping
yaitu berupa gejala mual muntah, anoreksia, anemia, pruritus, pigmentasi, kelainan
psikis, insomnia, hipertensi, maupun gejala lainnya. Dalam perbandingan jika kita
tidak menggunakan metode hemodialisis, tubuh kita akan mendapatkan resiko lebih
tinggi hingga kematian.
4. Usia yang bisa yang terkena penyakit yang ada di jurnal yaitu manusia yang berusia
40-60 tahun. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan fungsi ginjal seiring
bertambahnya usia. Bertambahnya usia menunjukkan penurunan progresif
Glomerular Filtrasion Rate (GFR) dan Renal Blood Flow (RBF). Penurunan terjadi
sekitar ml/menit/1,73m2 setiap dekadenya sejak usia 40 tahun.

5. Angka kejadian gagal ginjal kronis di Indonesia berdasarkan data Riskesdas, (2018) adalah
0,38% dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 252.124.458 jiwa, sehingga terdapat
713.783 orang di Indonesia yang mengalami gagal ginjal kronis (Riskesdas, 2018). Prevalensi
gagal ginjal kronik pada pasien Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang tercatat berdasarkan
jumlah kasus yang didiagnosa oleh dokter adalah 0,2%. Prevalensi gagal ginjal kronik
meningkat seiring bertambahnya usia, dan penduduk usia 25-44 meningkat tajam (0,3%),
diikuti oleh penduduk usia 45-54 (0,4%), dan penduduk usia 55-74 (0,5%). tertinggi (0,6%)
pada kelompok usia ≥75 tahun. Prevalensi lebih tinggi pada pria (0,3%) dibandingkan pada
wanita (0,2%). Prevalensi PGK di Sumatera Barat sebesar 0,2%. Kabupaten dengan
prevalensi PGK tertinggi adalah Kabupaten Tanah Datar dan Kota Solok sebesar 0,4%. Di
Kota Padang prevalensi PGK sebesar 0,3%. Kelompok umur dengan prevalensi PGK tertinggi
di Sumatera Barat sebesar 0,6% pada kelompok umur 45-54 tahun. Perbandingan PGK
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah tiga banding dua.

Anda mungkin juga menyukai