PERUBAHAN, PERGESERAN,
DAN PEMERTAHANAN BAHASA
Tugas Mata Kuliah Ilmu Lughoh Al Ijtima‟i
Dosen Pengampu: Syaifullah, M.Hum
Oleh:
Muhammad Zainul Fajri 206141027
Siti Fathonatul Ula 206141037
Ketika perubahan bahasa terjadi akan disusul oleh pergeseran dan pemertahanan
bahasa. Ketiga hal ini saling berhubungan satu sama lain dan berkaitan dengan kontak
bahasa yang terjadi di masyarakat bilingual atau multilingual. Kontak bahasa adalah
penggunaan lebih dari satu bahasa di tempat yang sama dan pada waktu yang sama pula.
Ketiga pembahasan ini terjadi tidak dengan sendirinya. Pada perubahan bahasa
memang terjadi dengan sendirinya karena sifat bahasa yang dinamis. Meskipun demikian
ada faktor lain yang membuatnya berubah. Begitu juga pada pergeseran dan pemertahanan
bahasa, ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan pergeseran dan
pemertahanan bahasa itu terjadi. Salah satunya adalah sekolah yang mengajarkan muridnya
bahasa asing sehingga mereka menguasai B2 yang beresiko terjadi pergeseran bahasa dan
kebijakan pemerintah daerah yang memogramkan bahasa daerah pada sekolah tingkat dasar.
1.4 Manfaat
Dari apa yang akan dibahas pada makalah ini, diharapkan;
1.4.1 Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada penulis khususnya dan pembaca
umumnya tentang perubahan, pergeseran dan pemertahanan bahasa serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya
1.4.2 Sebagai referensi untuk kepenulisan berikutnya
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai contoh perubahan dalam Bahasa Inggris, yang diambil dari karya
sastra klasik:
“O Romeo, Romeo! wherefore art thou Romeo?” – Juliet
Pahamkah kita maksud dari pertanyaan Juliet di atas? Menggunakan wawasan
bahasa Inggris kita sekarang, kemungkinan besar bahwa Juliet sedang bertanya,
“Romeo kamu lagi di mana?‟ Tapi kenyataannya bukan itu yang dimaksud. Jika
diterjemahkan ke bahasa Inggris zaman sekarang, maksud dari kalimat di atas
adalah:
“Oh Romeo, Romeo! why are you Romeo?” – Juliet
Sebagai ilustrasi, ada seorang mahasiswa berasal dari pulau Kalimantan yang
merantau ke pulau Jawa, kemudian beradaptasi dengan masyarakat yang
menggunakan bahasa Jawa. Penutur yang berpindah atau bisa dibilang pendatang ini
mau tidak mau harus menggunakan bahasa setempat untuk berkomunikasi dan
berinteraksi, serta ‟menanggalkan‟ bahasa asalnya sendiri (bahasa ibu). Penggunaan
bahasa setempat sebagai alat komunikasinya dengan masyarakat setempat dan
menanggalkan bahasa asalnya (bahasa ibu) kecuali hanya digunakan kepada
„sesama-sedaerahnya‟ inilah yang disebut pergeseran bahasa (Malabar, 2015).
Andaikata ini terjadi dalam masyarakat Indonesia dimana penutur atau para
penutur tidak bisa menggunakan bahasa setempat/daerah, untuk mereka yang baru
pertama kali. Mereka mempunyai pilihan untuk menggunakan bahasa Indonesia
karena bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional Negara yang memang berfungsi
sebagai bahasa pemersatu bangsa, bahasa antar-daerah. Yang sukar adalah kalau
penutur atau para penutur tersebut tidak mempunyai pemahaman dan keahlian dalam
berbahasa Indonesia. Mereka terpaksa harus menggunakan bahasa seada dan sebisa
mereka. Sama halnya dengan turis atau wisatawan yang berasal dari luar negeri yang
menghabiskan liburan mereka di Negara Indonesia, mereka menggunakan bahasa
setempat yaitu bahasa Indonesia, ketika memang mereka tidak bisa sama sekali
menggunakan bahasa Indonesia maka mereka menggunakan bahasa Inggris sebagai
mana bahasa Inggris adalah bahasa Internasional, bahasa antar-negara.
Dari apa yang telah dipaparkan di atas, jelaslah bahwa pergeseran bahasa bisa
terjadi dimana saja baik wilayah, daerah, atau Negara sekalipun. Namun, kasus-
kasus tersebut tidak sampai membuat bahasa ibu punah dikarenakan pergeseran
bahasa terjadi diuar tempat bahasa ibu itu dipergunakan atau tempat mereka berasal.
Adapun kepunahan bahasa ibu bisa terjadi jika;
1. Penuturnya sudah berkurang drastis bahkan sudah tidak ada lagi
2. Arus mobiitas para penuturnya
3. Perkembangan teknologi industri
4. Kebutuhan akan bahasa B2 seperti pada daerah Minahasa Timur, Sulawesi Utara.
Yaitu kebutuhannya terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar untuk
memasuki sekolah
5. Berkembangnya dan dipergunakannya suatu bahasa selain bahasa ibu oleh
sebagian penuturnya.
Tidak ada satupun faktor dari faktor-faktor di atas yang mampu berdiri sendiri
sebagai satu-satunya faktor perubahan, pergeseran dan pemertahanan bahasa. Dengan
demikian, tidak semua faktor tersebut harus ada dalam setiap kasus
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut;
1. Perubahan, pergeseran dan pemertahanan bahasa
a. Perubahan bahasa
Berkaitan dengan bahasa sebagai kode dan terjadi pada bahasa itu sendiri karena
bahasa bersifat dinamis, serta tidak dapat diamati ataupun diteliti karena berlangsung
dalam kurun waktu yang sangat lama, sehingga tidak mungkin untuk diteliti dalam
waktu singkat. Namun, dapat diketahui hanya pada bahasa-bahasa yang memiliki
tradisi tulis dan manuskrip tertulis dari masa lampau. Perubahan ini dapat terjadi
Dalam semua tataran linguistik.
b. Pergeseran bahasa berkaitan dengan masalah mobilitas penutur, dimana sebagai
akibat dari perpindahan penutur atau para penutur yang dapat menyebabkan
terjadinya pergeseran bahasa. Pergeseran bahasa bisa terjadi dimana saja yang dapat
memberikan kehidupan yang lebih baik. Namun, pergeseran bahasa tidak sampai
membuat bahasa ibu punah kecuali jika pergeseran bahasa terjadi di tempat bahasa
ibu itu dipergunakan.
c. Pemertahanan bahasa lebih berkaitan dengan masalah sikap atau penilaian terhadap
suatu bahasa, untuk tetap menggunakan bahasa tersebut di tengah-tengah bahasa
lainnya yang dilakukan secara sadar dan disengaja.
3.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan, dan perlu adanya perbaikan, selain itu penulis juga menyarankan agar
penulis lain lebih mendalami tentang apa yang telah dibahas dalam makalah ini dengan
sumber yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Afrisa, S. (2022). Penyebab Perubahan Bahasa dari Masa ke Masa. Indonesiana.Id.
https://www.indonesiana.id/read/152810/penyebab-perubahan-bahasa-dari-masa-
ke-masa
Chaer, A., & Agustina, L. (2014). Sosiolinguistik Perkenalan Awal (ix). PT RINEKA
CIPTA.
Malabar, S. (2015). SOSIOLINGUISTIK (M. Mirnawati (ed.); iv). Ideas Publishing.
Sumarsono. (1993). Pemertahanan Bahasa Melayu Loloan di Bali (xiv). Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Supriyadi, A. (2020). Perubahan, Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa. Ilmiah Prodi
Pendidikan Bahasa Inggris, October, 36–48.
Susanto, H. (2016). Perubahan, Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa. Wordpress.
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/02/04/perubahan-pergeseran-dan-
pemertahanan-bahasa/