Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ILMU PENGETAHUAN ALAM

IKAN HIU MARTIL DAN EDKINA

Disusun oleh :
Amalia Rahayu

9.7
HIU KEPALA MARTIL

Spesies hiu martil diketahui berukuran 0.9 hingga 6 meter dengan berat antara 3
hingga 580 kg. Umumnya, hiu martil berwarna abu abu muda dan sedikit warna
kehijauan. Bagian perut hiu martil berwarna putih sehingga bisa menyatu dengan latar
belakang ketika dilihat dari bawah kemudian menyelinap ke arah mangsanya. Hiu martil
tergolong dalam predator agresif pemakan ikan, cumi-cumi dan udang. Ikan hiu martil
hidup di kawasan perairan hangat sepanjang garis pantai dan paparan benua. Ikan hiu
martil juga memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut sebagai
predator puncak.

Bentuk kepala ikan hiu martil yang menyerupai martil memudahkannya untuk
berbelok. Ikan hiu martil juga memiliki pori sensor electrolocation yang disebut ampullae
of lorenzin. Dengan menyebarkan reseptor di berbagai area, hiu martil dapat mencari
mangsa dengan lebih efektif. Hiu juga mampu mendeteksi sinyal listrik setengah miliar
volt. Kepala yang berbentuk seperti martil juga memberikan keuntungan berupa area
penciuman yang lebih luas, meningkatkan potensi menemukan partikel di air sedikitnya
10 kali dibandingkan dengan hiu ‘klasik’ lainnya.
Jika ada mangsa yang lewat didekat hiu martil, pergerakan mangsa tersebut akan
menyebabkan perbedaan tegangan listrik. Perubahan tegangan litrik tersebut kemudian
menyentuh pori-pori kepala hiu, dan masuk kedalam kanal pori-pori. Kanal ini berisi
dengan jeli yang bersifat konduktif, sehingga dapat menghantarkan arus listrik ke dalam
sel-sel elektroreseptor ampula didasar kanal.
Sel elektroreseptor pada ampula kemudian menangkap perbedaan arus listrik dan
memicu pelepasan impuls neurotransmitter otak. Otak kemudian menangkap arah
pergerakan mangsa dan memerintahkan hiu untuk bermanuver menangkap mangsa
tersebut. Namun tidak semua perubahan arus listrik yang dideteksi membuat hiu
menyerang, hiu akan mendekati arah medan listrik dan jika ternyata itu adalah ikan mati,
maka hiu tidak akan menyerangnya.
Dilansir dari Journal of Experimental Biology, hiu cenderung menyerang pada benda
yang memberikan perubahan medan listrik yang besar. Inilah mengapa hiu sangat peka
terhadap darah, selain penciuman yang tajam akan bau darah namun konsentrasi garam
dalam darah menaikkan kuat arus listrik. Hal ini menjelaskan mengapa saat hiu
menyerang satu orang di laut hingga terluka, hiu akan terus menyerangnya tanpa henti.
Orang yang diserang akan bergerak menghasilkan perubahan medan listrik, dan darah
yang keluar akan memperkuat arus listrik tersebut menyebabkan hi uterus mengejarnya
dbandingkan menyerang orang lain yang belum terluka didekatnya.
EKIDNA

Ekidna memiliki ciri tubuh berukuran kecil dan ditumbuhi rambut kasar dan duri.
Ukuran Echidna dewasa bervariasi dengan panjang tubuh antara 30-55 cm, panjang ekor
antara 7-9 cm, berat tubuh antara 3-6 kg. Ekidna jantan dewasa biasanya memiliki berat
tubuh 6 kg, dan yang betina sekitar 4,5 kg. Ekidna adalah hewan nokturnal, yang aktif
pada malam hari, dan memiliki sifat hidup yang menyendiri (soliter). Meskipun memiliki
duri seperti landak, tetapi ekidna bukan termasuk kelompok landak.

Ekidna memiliki lengan yang kuat dan pendek yang dilengkapi dengan lima buah
cakar tajam di setiap lengannya. Moncongnya yang panjang membantu fungsi
penciumannya untuk mendeteksi bau makanan, menghindar dari predator lain, maupun
untuk mengenali ekidna lain. Meskipun tidak memiliki gigi, namun ekidna memiliki lidah
yang lengket yang digunakan untuk menangkap rayap dan insekta. Mereka menelan
mangsa secara hidup-hidup.
Moncong panjang pada hewan ini dapat menghasilkan sinyal-sinyal listrik, yang
membantu mereka menemukan serangga untuk dilahap. Ketika berada di darat, moncong
hewan ini selalu basah, sehingga tetap dapat menghantarkan arus listrik ketika akan
memangsa serangga. Namun, para ilmuwan menyatakan bahwa listrik yang dimiliki
hewan ini lebih berfungsi sebagai perlindungan diri dalam menghadapi predator, karena
mereka tidak terlalu kesulitan dalam mencari mangsa tanpa menggunakan kekuatan
listriknya.

Anda mungkin juga menyukai