Anda di halaman 1dari 13

HEWAN YANG MENGANDUNG LISTRIK

PENELITIAN

DISUSUN OLEH:

NAMA: SEVILLA MAULA RAMADANI

KLS: 9-1

SMP NEGERI 1 KERUAK

JALAMAT, JLN. TIBUBELO NO.1 KERUAK.KODEPOS,83672.


KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kamu mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang maha pengasih lagi
maha penyayang. Yang telah memberikan kita nikmat yang tak terhitung jumlahnya sehingga
kami bisa mengerjakan tugas makalah IPA ini dengan baik.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada pak mahyudin s.p.d
selalu guru IPA kami yang telah membimbing dan mengajari kami, sehingga kami bisa mengerti
tentang materi hewan yang mengandung listrik yang ada didalam makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini masih terdapat banyak
kekurangan. Karna itu, kami mengharapkan kritik atau saran yang membangun dari semua
pihak.

Terakhir, kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam
membuat laporan hasil praktikum ini, kami berharap, apa yang kami kerjakan ini akan
bermanfaat.
BAB |
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ternyata, hewan yang bisa menghasilkan sengatan listrik ini punya organ listrik khusus yang
terbuat dari elektrosit. Organ listrik yang ada di tubuh hewan ini berguna untuk menciptakan
arus listrik pada tubuhnya yang kemudian dikeluarkan dalam bentuk sengatan listrik.

1.2 Rumusan masalah

1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan hewan yg menghasilkan listrik

2.Hewan apa saja yang mampu menghasilkan arus listrik

3.Mengapa kebanyakan hewan yang memiliki sistem elektro reseptor

Berasal dari perairan?

1.3 Tujuan

Hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk


menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi.
BAB ||

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hewan yang mengandung listrik

Enam hewan penghasil listrik adalah belut listrik, hiu kepala martil, ikan stargazer, lele listrik,
pari elektrik, dan tawon oriental. Hewan penghasil listrik biasanya menggunakan listrik untuk
memangsa atau melindungi diri dari pemangsa, namun tawon oriental memakai aliran listrik ini
untuk makan.

1.Belut listrik

Sidat listrik atau belut listrik. (Electrophoruselectricus) adalah sejenis ikan

Air tawar yang dapat menghasilkan aliran listrik kuat ( sampai 650 volt) untuk

Berburu dan membela diri. Walaupun disebut sidat atau belut, ia termasuk anggota

Ordo gymnotiformesgymnotiformes, yang tidak mencakup keduanya.

Sidat listrik biasa ditemukan di Sungai Amazon dan Sungai Orinoko serta daerah-daerah di
sekitarnya. Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m (8,2 kaki) dan berat 20 kg (44 pound),
walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah 1 m.

2.Hiu Kepala Martil


Hiu kepala martil bergerigi (Sphyrna lewini) adalah spesies hiu martil, dan bagian dari keluarga
Sphyrnidae. Awalnya dikenal sebagai Zygaena lewini, nama genusnya kemudian diubah menjadi
"palu" dalam bahasa Indonesia, mengacu pada bentuk kepala hiu ini.

nama saat ini. Kata Yunani sphyrna diterjemahkan menjadi "pHiu ini mampu mendeteksi sinyal
listrik setengah miliar Volt. Kepala yang berbentuk seperti martil juga memberikan keuntungan
berupa area penciuman yang lebih luas, meningkatkan potensi menemukan partikel di air
sedikitnya 10 kali dibandingkan dengan hiu 'klasik'innya.alu" dalam bahasa Indonesia, mengacu
pada bentuk kepala hiu ini.

Ikan ini merupakan predator agresif yang memakan ikan, ikan pari, cumi-cumi, dan udang-
udangan. Namun mereka cukup pemalu dan tidak dianggap berbahaya bagi manusia.Ikan ini
merupakan predator agresif yang memakan ikan, ikan pari, cumi-cucumi-cumi, dan udang-
udangan.

habitat nya meliputi area pesisir hingga landas benua. ia Predator tingkat tinggi yang hidup
soliter dan, kepala martil besar memangsa krustasea dan cephalopoda, ikan, penyu, hingga hiu
yang lebih kecil.
3.Lele listrik

Malapteruridae adalah satu-satunya kelompok ikan lele dengan organ elektrogenik yang
berkembang dengan baik; Namun, sistem elektroreseptif tersebar luas pada ikan lele. [7] Organ
elektrogenik berasal dari otot tubuh anterior dan melapisi rongga tubuh. [3] Lele listrik tidak
memiliki sirip punggung atau duri sirip. Mereka memiliki tiga pasang sungut (pasangan hidung
tidak ada). [3] Kandung kemih renang memiliki ruang posterior memanjang, dua ruang di
Malapterurus dan tiga di Paradoxoglanis . [3]

Malapterurus telah dikondisikan melalui imbalan untuk melepaskan sinyal. Seperti dilaporkan di
New York Times , 2 April 1967, seorang peneliti, Dr. Frank J. Mandriota dari City College, New
York, mengkondisikan M. electricus untuk melepaskan sinyal cahaya untuk hadiah cacing hidup
yang dikirim secara otomatis. Ini adalah pengkondisian pertama yang tidak mengubah respons
kelenjar atau otot.

Yang terbesar bisa tumbuh sekitar 1,2 meter (3 kaki) dan 20 kg (44 lb). [2] [3] [5] Kebanyakan
Malapterurus dan semua spesies Paradoxoglanis jauh lebih kecil, panjangnya mencapai kurang
dari 30 cm (1 kaki). [3] [5] [6]
4.Ikan belalai gajah

Ikan belalai-gajah (Gnathonemus petersii) adalah spesies ikan dari genus Gnathonemus dan
famili Mormyridae. Ikan ini sangat unik karena dapat menggunakan elektrolokasi untuk mencari
mangsa. Selain itu, mereka juga memiliki rasio perbandingan penggunaan oksigen otak-
terhadap-tubuh yang paling besar dari antara semua vertebrata (sekitar 0,6), bahkan lebih
besar daripada manusia (hanya 0,2).[2] Kemungkinan ikan ini mengonsumsi banyak sekali
oksigen di otaknya karena mereka memiliki otak yang sangat besar untuk ikan seukuran itu, dan
juga karena mereka adalah hewan ektotermik.[2]

Spesies ini tinggal di sungai-sungai di Afrika Barat dan Tengah, khususnya cekungan hilir Sungai
Niger, cekungan Sungai Ogun, dan hulu Sungai Chari. Mereka menyukai sungai yang tidak deras
arusnya dan berlumpur, atau kolam-kolam dengan tempat bernaung, seperti batang yang
tenggelam di dasar sungai. Warna mereka bervariasi antara cokelat tua hingga hitam.

Seperti yang bisa ditebak dari namanya, ikan ini memiliki perpanjangan yang seperti belalai di
kepalanya. Namun, ini bukanlah belalai, tetapi merupakan perpanjangan mulut, dan ikan ini
menggunakannya untuk mempertahankan diri, berkomunikasi, melakukan navigasi, dan
mencari cacing dan serangga untuk dimakan. Organ ini dilapisi oleh elektroreseptor, dan begitu
pula bagian tubuhnya yang lain. Ikan belalai-gajah menggunakan medan listrik yang lemah,
yang dihasilkan dengan menggunakan sel-sel khusus yang disebut elektrolit, yang berevolusi
dari sel otot.

Rentang hidup ikan belalai-gajah berkisar antara 6-10 tahun, tetapi


5.Ikan pari listrik

Ikan pari manta (Manta birostris) adalah spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya
dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter (kemungkinan lebih
karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1
meter). Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.[1]

Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia - kurang lebih antara 35o lintang utara
hingga 35o lintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik
menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama mulai dari "manta Pasifik", "manta Atlantik",
"devil fish", hingga "sea devil". Di Indonesia sendiri, pari manta memiliki aneka nama lokal
seperti cawang kalung, plampangan, serta pari kerbau[2] (mungkin karena bagian tubuh mirip
tanduk di kepalanya sehingga ia dianggap mirip dengan kerbau).

Pari manta belakangan dikategorikan sebagai "dekat dengan ancaman" (near threatened) oleh
IUCN karena walaupun jumlahnya belum masuk kategori terancam punah, tetapi pada masa
depan diperkirakan populasinya akan menyusut hingga akhirnya terancam punah.[3] Populasi
pari manta dianggap dekat dengan bahaya karena tingginya kegiatan perikanan dan kondisi laut
yang semakin terpolusi, tetapi rasio kelahiran mereka rendah.[4]
6.Echidna

Ekhidna (Bahasa Yunani: Ἔχιδνα) adalah Drakaina dalam mitologi Yunani. Namanya berarti
"wanita ular". Ekhidna disebut sebagai "Ibu dari Semua Monster". Ekhidna bersarang di sebuah
gua yang disebut Arima. Hesiodos menggambarkan Ekhidna sebagai monster raksasa yang
bersama pasangannya, Tiphoeus atau Tifon, melahirkan berbagai monster mengerikan di
mitologi Yunani.

Ekhidna kemungkinan adalah keturunan dari Tartaros dan Gaia, atau Keto dan Forkis. Tubuh
bagian atasnya adalah wanita tetapi bagian bawahnya adalah ular. Ekhidna juga sering
digambarkan bersayap atau memiliki dua ekor.

Suatu hari, Ekhidna dan pasangannya menyerang dewa-dewa Olimpus, Zeus mengalahkan
mereka dan mengurung Tifon di bawah Gunung Etna. Namun, Zeus membiarkan Ekhidna dan
anak-anaknya tetap hidup sebagai tantangan untuk para pahlawan. Ekhidna adalah monster
yang awet muda namun tidak abadi. Ekhidna mati dibunuh oleh raksasa bermata seratus.
BAB ||| KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Enam hewan penghasil listrik adalah belut listrik, hiu kepala martil, ikan stargazer, lele listrik,
pari elektrik, dan tawon oriental. Hewan penghasil listrik biasanya menggunakan listrik untuk
memangsa atau melindungi diri dari pemangsa, namun tawon oriental memakai aliran listrik ini
untuk makanan.

Sevilla maula ramadani


DAFTAR FUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai