Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM PEMASARAN HASIL PERTANIAN

“REVIEW JURNAL ELASTISITAS PENAWARAN KOMODITAS CABAI“

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Wulan Indah Suciati (215040100111052)
2. Ade Putri Nurcamelia (215040100111110)
3. Siti Nur Alliyah (215040100111111)
4. Ulfia Ariesta Dewi (215040101111083)
5. Dwi Wulandari (215040101111154)
6. Moh. Riza Fadlyrrofi Restu Alfandani (215040101111156)
7. Alya Salwa Salsabila (215040107111099)
8. Regan Rendragraha (215040107111103)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Jurnal Internasional
Identitas Jurnal Sativa, M., Harianto, H., & Suryana, A. (2017). Impact of Red
Chili Reference Price Policy in Indonesia. International
Journal of Agriculture System, 5(2), 120-139.

Gambaran Umum Cabai merupakan salah satu dari produk komoditas pokok di
Indonesia sehingga bahan bakunya sering berfluktuasi dan
berkontribusi pada inflasi. Adapun kebijakan yang
diterapkan oleh pemerintah yaitu dengan menerapkan harga
acuan cabai yang digunakan untuk mengelola impor
sehingga mampu menstabilkan dari harga cabai tersebut.
Oleh karena itu, adanya penelitian ini ditujukan untuk melihat
keefektifan suatu kebijakan tersebut mengenai harga acuan
dalam mempengaruhi transaksi cabai melalui pengelolaan
kegiatan impor dan faktor yang mempengaruhi penawaran
cabai sebagai upaya dalam menstabilkan harga.

Faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pada


Mempengaruhi komoditas cabai adalah luas lahan yang dipanen, harga riil
Penawaran Cabai tingkat produsen, harga riil pupuk bersubsidi, curah hujan
(cuaca dan iklim), harga referensi, faktor produksi/panen
(gangguan panen), perilaku penyimpanan/persediaan, dan
kebijakan pemerintah.
Faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap produksi
adalah lahan, harga cabai tingkat produsen, lag produksi
dan curah hujan, sedangkan harga pupuk bersubsidi negatif.
Faktor yang berpengaruh positif terhadap volume impor
cabai Indonesia adalah lag volume impor, sedangkan rasio
harga cabai Internasional dan domestik berpengaruh negatif
terhadap volume impor cabai.
Faktor yang berpengaruh negatif terhadap volume ekspor
cabai adalah volume impor. Faktor yang mempengaruhi
harga cabai adalah jumlah penawaran cabai yang
berpengaruh negatif, sedangkan harga cabai impor dan
harga cabai tingkat produsen berpengaruh positif.

Elastisitas Penawaran Elastisitas penawaran cabai:


Cabai a. Luas Panen
Peningkatan luas panen berpengaruh positif terhadap
produksi cabai dengan koefisien sebesar 3,38. Namun,
produksi cabai tidak cukup responsif terhadap
perubahan luas panen atau inelastis dengan nilai
elastisitas 0,952. Sifat inelastis ini juga terlihat dari nilai
rata-rata produktivitas cabai di Indonesia sebesar 8,65
ton/ha yang artinya masih di bawah potensi produktivitas
cabai unggulan yang bisa mencapai 10 ton/ha bahkan
potensi benih unggul bisa mencapai 15-21 ton/ha.
b. Pupuk Bersubsidi
Produksi cabai terhadap perubahan pupuk bersubsidi
dengan nilai elastisitas -1,326 yang berarti kenaikan
harga pupuk menyebabkan penurunan produksi cabai
dan ketika penurunan harga pupuk menyebabkan
peningkatan dalam produksi cabai. Nilai elastisitas ini
menggambarkan pentingnya pupuk bagi petani cabai.
c. Curah Hujan
Curah hujan optimum berpengaruh positif dan dengan
koefisien 2.557.084. Artinya bila curah hujan berada
pada kisaran 100-250 mm/ bulan maka produksi cabai
akan meningkat sebesar 2.557.084 ton dan bila curah
hujan kurang dari 100 mm/bulan atau lebih dari 250
mm/bulan maka produksi akan menurun sebesar 2
557.084 ton.
d. Harga Referensi (Internasional)
Jika harga cabai internasional naik atau turun di dalam
negeri, maka dapat menekan jumlah impor. Harga
ditunjukan sebagai faktor yang berpengaruh kuat
terhadap jumlah impor, terlihat dari respon jumlah impor
cabai terhadap perubahan nilai rasio harga elastis baik
jangka pendek maupun jangka panjang dengan nilai -
1,027 dan -2,95.
Jurnal Nasional
Identitas Jurnal Purwadi, D. N. A., M. Ferichani., dan S. W. Ani. Analisis
Penawaran Cabai Merah (Capsicum annum L.) di
Kabupaten Karanganyar. AGRISTA. 4(3): 469-475.

Gambaran Umum Cabai merah (Capsicum annum L.), merupakan komoditas


pertanian penting yang dikenal sebagai bahan penyedap
dan pelengkap berbagai menu masakan khas Indonesia
diantaranya untuk sambal, saus dan penyedap masakan
sayur. Oleh sebab itu, cabai juga dikenal atau termasuk
sayuran rempah. Cabai memiliki berbagai macam kegunaan
dan mengandung vitamin dan mineral, sehingga tanaman
cabai layak untuk dibudidayakan dan dikembangkan (Ali,
2004). Permintaan akan cabai dapat dikatakan sering
meningkat. Pasar rakyat, pasar swalayan, warung pinggir
jalan, restoran kecil, usaha katering, hotel berbintang, pabrik
saus, hingga pabrik mie instan, membutuhkan cabai dalam
jumlah yang tidak sedikit (Prajnanta, 2004). Pada saat panen
raya terjadi kelebihan pasokan, sehingga penawaran
terhadap cabai merah meningkat, hal ini menyebabkan
harga cabai merah turun. Sedangkan pada saat paceklik
terjadi kekurangan pasokan cabai merah, sehingga jumlah
cabai merah yang ditawarkan sedikit, maka harga cabai
merah menjadi naik. Kabupaten Karanganyar merupakan
daerah dataran tinggi yang cocok untuk budidaya tanaman
hortikultura termasuk cabai merah (Capsicum annum L.)

Faktor yang Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap penawaran


Mempengaruhi cabai merah di Kabupaten Karanganyar adalah harga cabai
Penawaran Cabai merah pada empat bulan sebelumnya, luas panen
komoditas, curah hujan sepanjang bulan penanaman,
produksi cabai merah pada bulan sebelumnya dan harga
cabai merah. Sedangkan, faktor-faktor yang secara individu
berpengaruh nyata terhadap penawaran cabai merah di
Kabupaten Karanganyar adalah harga cabai merah pada
empat bulan sebelumnya dan luas panen.

Elastisitas Penawaran Nilai elastisitas penawaran untuk variabel harga cabai merah
Cabai pada bulan sebelumnya dalam jangka pendek bersifat
inelastis yaitu sebesar 0,343. Nilai elastisitas penawaran
jangka pendek untuk variabel luas panen cabai merah pada
bulan t bersifat inelastis yaitu sebesar 0,585. Elastisitas
penawaran cabai merah pada jangka panjang sama dengan
jangka pendek karena produksi cabai merah pada bulan
sebelumya tidak mempengaruhi produksi cabai merah pada
bulan t. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan dalam
penelitian ini adalah, petani sebaiknya meningkatkan
produksi cabai merah dengan memaksimalkan produktivitas
lahan melalui budidaya yang lebih intensif agar luas panen
meningkatkan sehingga produksi cabai merah meningkat
pada tingkat luasan yang sama. Petani sebaiknya membuat
perencanaan yang matang sebelum memutuskan untuk
menambah budidaya cabai merah agar pada saat panen
harga cabai merah tetap stabil sehingga petani tidak
mengalami kerugian yang besar.

Anda mungkin juga menyukai