ABSTRACT
The development of the tourism industry has a fairly strong influence on a regional development in the area
around the tourist attraction. Similar to tourism in the Sigapiton area, the tourism sector acts as the most
important element that can improve the regional economy and the local community. The results of preliminary
research in the Sigapiton village tourism object, the government has established a home stay for the local area
which is to improve the local economy. The purpose of this study is to explain tourism apologies by developing
tourism strategies in the community-based sigapiton village and groups in the village. This research method
used is descriptive research type with a qualitative approach, and data collection techniques used are data
reduction and presentation.
These results indicate, there are several factors that become the basis for determining the development of
tourism in the area of sigapiton namely the mindset (perspective). Community involvement as a tourism business
actor that has a large benefit in tourism activities is intended for the community itself.
Kata kunci : Strategy, tourism, mindset
211
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
merupakan sarana untuk mencapai tujuan.Secara kurangnya terdiri atas dua orang.
konsepsional strategi pengembangan strategi 2. Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu
pengembangan dalam konteks agropolitan adalah yang cukup lama. Berkumpulnya manusia
upaya untuk melakukan analisis terhadap kondisi akan menimbulkan manusia baru. Sebagai
lingkungan eksternal meliputi kelemahan dan akibat dari hidup bersama, timbul sisstem
kekuatan dan kondisi lingkungan eksternal yaitu komunikasi dan peraturan yang mengatur
peluang dan ancaman yang dihadapi, kemudian hubungan antar manusia.
diambil alternatif untuk menentukan strategi yang 3. Sadar bahwa mereka merupakan satu
harus dilakukan. kesatuan.
Pariwisata merupakan suatu kegiatan untuk 4. Merupakan suatu system hidup bersama.
melakukan perjalanan yang bertujuan untuk System kehidupan bersama menimbulkan
mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, kebudayaan karena mereka merasa dirinya
mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, terkain satu sama lain.
menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan Berdasarkan para ahli diatas dapat
tugas, berziarah dan tujuan lainnya disimpulkan bahwa masyarakat adalah suatu
struktur atau aksi yang dimana pokoknya
Berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara ditentukan oleh nilai- nilai yang berlaku
yang tepat dan seksama yang dimulai dengan dalam kehidupan masyarakat.
adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu keatipan
pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan 2. METODOLOGI PENELITIAN
yang terarah kepada suatu tujuan. Kita berfikir Metodologi yang digunakan dalam
untun menemukan pemahaman/pengertian yang penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu dalam
kita kehendaki. Menurut Adi W. Gunawan dalam meneliti sekelompok manusia, objek ,kondisi
Yoga (2008) Pola pikir atau mindset adalah suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
sekumpulan kepercayaan (belief) atau cara berpikir peristiwa pada masa sekarang, dengan mengkaji
yang mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang, strategi pengembangan pariwisata melalui
yang akhirnya akan menentukan level keberhasilan perubahan pola pikir masyarakat Kecamatan
hidupnya. Ajibata Kabupaten Tobasa. Selain itu, Satori dan
Sedangkan menurut Paul B. Horton mengatakan Komariah (2011:23) juga memaparkan bahwa
bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang :“Penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti
relatif mandiri dengan hidup bersama dalam jangka ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang
waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat
dengan memiliki kebudayaan yang sama dan deskriptif seperti proses suatu langkah kerja
sebagian besar kegiatannya dalam sekelompok itu. formula suatu resep, pengertian-pengertian
Menurut Soejono Soekanto masyarakat tentang suatu konsep yang beragam, gambar-
pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: gambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya dan
1. Manusia yang hidup bersama sekurang- lain sebagainya”.
212
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
Fokus Penelitian ini pada kajian terhadap Sumber : dibuat oleh peneliti sendiri
strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten
Ajibata. Peneliti mencoba menjelaskan potensi Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sigapiton
dan strategi terhadap pengembangan pariwisata Desa Sigapiton kecamatan Ajibata memiliki
melalui pola pikir masyarakat desa Sigapiton. penduduk yang tersebar di tiga dusun/lumban memiliki
Bahwa populasi adalah keseluruhan tingkat pendidikan yang bervariasi mulai dari yang tidak
subjek/objek yang dijadikan sebagai data dalam sekolah sampai dengan tingkat perguruan
penelitian yang mempunyai kualitas karakteristik tinggi.Tingakat pendidikan tentunya mempengaruhi pola
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk pikir suatu daerah. Informasi mengenai tingkat
mempelajari dan kemudiam ditarik kesimpulan. pendidikan mempunyai arti penting dalam rangka
Populasi target dalam penelitian ini adalah memetakan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di
masyarakat Desa Sigapito Kecamatan Ajibata suatu wilayah. SDM yang memiliki latar
Kabupaten Tobasa, sedangkan populasi belakang/tingkat pendidikan yang memadai memiliki
terjangkau adalah 8 dusun. pola pikir yang lebih maju ,akan dapat memberikan
kontribusi yang signifikan kepada pembangunan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN daerahnya .Sesuai tabel dibawah yang berusia lima tahun
Hasil Penelitian ke atas yang terbanyak adalah lulusan SD (Sekolah
Gambaran Umum Desa Sigapiton Dasar), yakni sejumlah 258 orang. Jumlah penduduk
Desa Sigapiton berada di sebelah Timur yang tamat perguruan tinggi/akademi merupakan
Danau Toba yang diapit oleh dua bukit yaitu bukit kelompok terkecil.
Sigeang-geang dan bukit Silali Untuk menempuh Tabel Tingkat Pendidikan penduduk Desa
desa Sigapiton pengunjung bisa memilih dua Sigapiton Tahun 2019
jalur, baik darat maupun transportasi air. Lokasi
tersebut berada di sebelah timur Danau Toba . Di Tidak Jum
N SL S
p /belu lah
Dari Pelabuhan Ajibata atau Parapat, dapat o Dusu PT T L SD
ditempuh dengan waktu kurang lebih 45 menit n lo m SD
A T
serta kurang lebih berjarak 10 Km. m
a P
Dapat juga ditempuh dengan jalur darat
I 188
dari Ajibata hanya membutuhkan waktu satu jam. 1 (Satu 17 22 22 103 17
Namun, Jalan darat belum layak dan kurang )
memungkinkan. Sedangkan dari Ibu kota Tobasa, II 115
Balige bisa ditempuh menggunakan kapal dengan 2 (Dua) 2 3 29 11 67 3
waktu tempuh kurang lebih dua jam serta jarak III 199
kurang lebih 20 Km. 3 (Tiga 3 2 58 20 88 28
Jumlah Penduduk Desa Sigapiton Tahun 2019 )
Jumlah penduduk desa Sigapiton sebanyak 502 502
Jumlah 5 22 109 53 258 48
jiwa terdiri dari 248 laki-laki dan 254 perempuan
Sumber : Dibuat oleh peneliti sendiri
,yang tersebar di 3 dusun yang letaknya di
lembah diantara 2 bukit bukit . Mata Pencaharian Penduduk Desa Sigapiton
Tabel Jumlah Penduduk Desa Sigapiton Penduduk desa sigapiton yang tersebar di tiga
Tahun 2019 dusun/lumban memiliki mata pencaharian yang
N Dusun/Lumb Laki Perempu Jumla mayoritas sebagai petani yaitu 178 orang , selanjutnya
o an -laki an h sebagai Nelayan sebanyak 34 orang dan pegawai
1 I (Satu) 90 98 188 sebanyak 8 orang. Karena desa Sigapiton memiliki
wilayah pertanian darat dan juga memiliki wilayah
2 II (Dua) 58 57 115
perairan danau Toba , disajikan pada Tabel.
3 III (Tiga) 100 99 199
213
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
214
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
dan menjadi objek wisata pemancingan yang khususnya bagi kaum perempuan dibantu oleh ibu
terkenal yang dikelolah oleh warga desa kepala desa Sigapiton.
Sigapiton. 7. Agrowisata
3. Homestay Untuk mewujudkan Desa Agrowisata, dan
Pada tgl 15 Oktober telah berdiri 2 unit menjadikannya bak Mutiara tersembunyi dibalik
Homestay yaitu ,Jabu nature (rumah yang keindahan Danau Toba, Sekretaris Daerah Sumatera
bagus) terispirasi dari desain bentuk jabu Utara (Sekdaprov Sumut) Dr Ir Hj R Sabrina Msi dalam
nabolon tradisional khas Batak Toba dan sebuah acara memotivasi warga Desa Sigapiton untuk
ecopod yang disebut warga sebagai rumah menggali potensi argowisata dan pariwisata Danau Toba.
telur yang terbuat dari material bambu dan Sehingga Desa Sigapiton menjadi salah satu daerah
Eco-Friendly. Bangunan homestay ini tujuan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, pada
merupakan bantuan dari kementerian akhirnya berdampak positif terhadap pembangunan dan
parawisata sebagai percontohan homestay kesejahteraan masyarakat desa serta dapat meningkatkan
didesa Sigapiton. Saat penelitian ini dilakukan Pendapatan Asli Daerah di Sumatera Utara.Kerjasama
warga telah menyediakan rumahnya menjadi provinsi Sumatera utara Dengan Bank Indonesia (BI)
homestay sebanyak 20 rumah, akan tetapi telah dilakukan untuk Pengembangan Kawasan
pengunjung masih belum tertaraik untuk Pariwisata Danau Toba, Bank Indonesia (BI) dengan
menginap di homestay tersebut. Sesuai Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba, yang diresmikan
dengan observasi yang dilakukan kurangnya pada 16 November 2016 di Desa Sigapiton, Kecamatan
minat wisatawan untuk tinggal di sigapiton Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Desa
selain sarana infrastruktur yang belum Sigapiton terletak di dinding Danau Toba memiliki
memadai juga tempatnya kurang bersih dan potensi besar, yang dapat dikembangkan, terutama untuk
belum tertata dengan baik. sektor pariwisata, baik itu dari potensi agrowisata
4. Kerajinan Tangan maupun dari sisi pariwisatanya. Sesuai struktur dan
Warga desa sigapiton mempunyai hasil kesuburan tanahnya Desa Sigapiton juga sangat
kerajinan tangan yang diolah dari eceng berpotensi menjadi pusat pengembangan budidaya
gondok yang manan eceng gondok yang bawang merah. Apalagi, diketahui desa tersebut
banyak ditemukan di Danau Toba dahulunya merupakan salah satu daerah penghasil
merupakan tanaman yang biasanya hanya bawang merah berkualitas baik dan rasa yang khas.
menjadi hama di perairan saja. Tapi, dengan Menurut warga Sigapiton Dulunya desa ini merupakan
kreativitas dan kerja keras, eceng gondok penghasil komoditi bawang merah yang jauh lebih baik
dapat diubah menjadi kerajinan yang dari produksi daerah lain di Sumut. Misalnya dari
memiliki nilai jual yang tinggi seperti Tas. kualitas dan mutunya sangat disukai oleh masyarakat
Namun kerajianan tangan dari bahan baku Sumut, juga para wisatawan, baik dalam negeri maupun
gulma ini belum berkembang sehingga manca negara. Wisatawan juga bisa melihat langsung,
produksinya tidak berkelanjutan. bahwa tanaman bawang merah bisa tumbuh di antara
bebatuan.
5. Sanggar Seni
Melalui Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
Langkah-Langkah Untuk Pengembangan
(BPODT) telah dilahirhan sanggar seni musik
Potensi Parawisata Desa Sigapiton
dan Tari di desa Sigapiton. Keorganisasian
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan untuk
seni yang telah terbentuk dan sudah melakukan
pengembangan potensi alam, Pemberdayaan masyarakat
kegiatan latihan dan pembinaan khususnya
dan peningkatan SDM untuk perubahan pola pikir dalam
bagi kaum perempuan dibantu oleh ibu kepala
pengembangan parawisata di desa Sigapiton adalah
desa Sigapiton
sebagai berikut:
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan
6. Sanggar Seni
Melalui Badan Pelaksana Otorita Danau Toba pengembangan desa wisata Berbagai kegiatan
(BPODT) telah dilahirhan sanggar seni musik peningkatan
dan Tari di desa Sigapiton. Keorganisasian
seni yang telah terbentuk dan sudah
melakukan kegiatan latihan dan pembinaan telah
215
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
216
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
juga magang 3 bulan di hotel di Bali. Pelatihan Sejak 15 Oktober 2017 Kementerian Parawisata telah
utk guide muda dengan HPI utk mendirikan 2 homestay sebagai pilot project yaitu
memperbanyak guide lokal di Danau Toba, yg Ecopod dan Jabu Nature yang materialnya terbuat
dapat mendorong pengembangan story telling dari bambu dan bentuk yang unik. Rancangan
setempat, pembinaan dan pelatihan masyarakat Homestay Jabu Na Ture sendiri terinspirasi dari
di kawasan Danau Toba, akan terus dilakukan bentuk Jabu Bolon khas Rumah Tradisional suku
secara berkelanjutan. Hal ini untuk Batak Toba namun dengan modifikasi material
memberikan pemahaman bambu yang lebih murah dan ramah
kepada masyarakat, lingkungan.Pembangunan Homestay ini didanai oleh
bahwa kampung halaman mereka merupakan Kementerian Pariwisata untuk mensosialisasikan
objek wisata dengan alam yang indah, yang kepada masyarakat bagaimana mempertahankan ciri
banyak orang tertarik untuk khas setempat atau Arsitektur Nusantara, dan
mengujunginya.Saat ini telah terbentuk menjadikan homestay sebagai salah satu usaha
kelompok sadar wisata (Darwis) dan memiliki pariwisata masyarakat. Hingga pada saat ini
20 anggota yang semuanya sudah menjadikan homestay telah bertambah setelah BPOTD
tempat tinggal mereka sebagai homestay. melakukan pelatihan bagi masyarakat yang telah
4. Pengembangan Agrowisata berjumlah 20 rumah. Akan tetapi yang menjadi
Adapun, potensi Desa Sigapiton akan kendala adalah pola pikir masyarakat yang belum
dimaksimalkan sebagai destinasi wisata maju seperti menjaga kebersihan lingkungan,kurang
berbasis pertanian atau agrowisata untuk ramah, saling curiga dan persoalan tanah adat yang
komoditas bawang merah.Pada tahun 2018 belum tuntas membuat wisatawan belum
dilakukan penanaman demplot bawang memanfaatkan homestay di desa Sigapiton.sesuai
merah dengan luas lahan total 2,5 hektar yang hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan
terdiri dari 1 hektar untuk demplot oleh tim peneliti kebanyakan wisatawan masih
percontohan dan 1,5 hektar di lahan sekedar melihat pemandangan saja belum tertarik
masyarakat. untuk menginap.Sesuai kondisi yang ada saat ini hal
Sesuai dengan pengakuan pengurus yang sangat dibutuhkan Pok Darwis adalah
kelompok tani yang menerima manfaat pembangunan rsarana toilet dan renovasi interior
,program demplot tersebut bekerjasama homestay supaya lebih tertata dan layak sebagai
dengan 2 gapoktan (gabungan kelompok homestay.
tani) yakni Kelompok Tani Golat Sungsang
dengan jumlah anggota 60 orang dan Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi
Kelompok Tani Golat Butar dengan jumlah Pengembangan Parawisata
anggota 62 anggota. BI memberikan bantuan Beberapa faktor pendukung dan penghambat
bibit bawang brebes sebanyak 2,5 ton yang berkembangnya parawisata di desa Sigapiton ditinjau
terdiri dari 3 varietas yakni bauji, tajuk, dan dari pola pikir masyarakat adalah :
super philip. Selain itu, kepada masing- 1. Faktor Pendukung Dalam mengembangkan Potensi
masing kelompok tani juga diberikan bantuan Parawisata desa Sigapiton
berupa 1 buah motor roda 3 VIAR dan 1 hand a. Faktor pendukung pengembangan parawisata di
tractor.Bank Indonesia telahmemberikan desa Sigapiton yaitu adat istiadat yang masih terjaga
bantuan dengan berkontribusi nyata dengan baik sesuai dengan norma atau budaya Batak
mendukung sektor pariwisata ke depan Toba.Apabila budaya ini dipertahankan maka akan
melalui penguatan 3A dan 2P yakni promosi menjadi daya tarik wisatawan untuk mengetahui
dan peningkatan kapasitas pelaku usaha. budaya lokal desa Sigapiton.
Sesuai dengan hasil penelitian dilapangan b. Dukungan Pemerintah Pusat maupun daerah yang
program penanaman bawang merah ini terus menerus berpacu untuk menjadikan kawasan
belum berhasil sehingga tidak danau Toba menjadi objek wisata kelas dunia
berkelanjutan,sehingga warga berharap terbukti dengan kunjungan presiden Joko Widodo
supaya diberikan bibit bawang merah sesuai dan Menteri parawisata pada Kaldera Toba di desa
dengan kebutuhan mereka. Sigapiton pada 26 Juli tahun 2019.Demikian juga
5. Bantuan sarana Penunjang Parawisata dukungan BadanPelaksana Otorita Danau toba yang
217
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
telah memberikan banyak bantuan seperti pedesaan melalui kerja sama dengan berbagai
sarana –prasarana dan peningkatan SDM instansi terkait seperti Kementerian
Desa Sigapiton. Parawisata,Bank Indonesia dan Pihak investor
2. Faktor Penghambat Dalam mengembangkan swasta dengan meningkatkan SDM
Potensi Parawisata desa Sigapiton adalah : Masyarakat.
a.Tinnginya rasa curiga masyarakat terhadap f. Mendirikan Tourist Information Center (TIC)
pemerintah dan antara sesama warga di daerah kecamatan sebagai informasi untuk
sehingga pola pikir mereka belum desa yang memiliki potensi untuk
sepenuhnya mau menerima program untuk dikembangkan sebagai obyek dan daya tarik
pengembangan parawisata. wisata pedesaan.
b. Budaya yang menghambat pembangunan g. Melakukan kerja sama dengan instansi terkait
tetap dipertahankan seperti seperti hotel, rumah makan, bandar udara
pembangunan rumah harus ada (bandara) Silangit dan Sibisa.Membentuk dan
persetujuan dari tokoh adat setempat. membina kelompok sadar wisata di desa
c. Sengketa lahan yang belum tuntas yang Sigapiton yang memiliki potensi untuk
mereka klaim sebagai tanah leluhur dikembangkan sebagai obyek dan daya tarik
sehingga terjadi prokontra dalam wisata pedesaan untuk selanjutnya dibina agar
pengembangan wisata di Sigapiton. dapat mendukung program pembangunan
d. Akses jalan yang belum memadai pariwisata.
termasuk kendala pembebasan
lahan untuk pelebaran jalan. h. Menyelenggarakan pembinaan sadar wisata
kepada masyarakat pedesaan dengan
3. Strategi Untuk Mengembangkan memberikan bekal pengetahuan mengenai
Potensi Pariwisata Melalui kepariwisataan dan dan agrowisata untuk
Perubahan Pola Pikir Di Desa meningkatkan kualitas layanan kepada
Sigapiton wisatawan.
Dalam pengembangan parawisata di desa i. Memberikan penyuluhan, pengarahan dan
Sigapiton melalau perubahan pola pikir telah penjelasan kepada masyarakat desa Sigapiton
dilakukan pemerintah pusat dan daerah Toba sebagai obyek wisata,tentang pentingnya
Samosir yang dikemas dalam bentuk Program pariwisata atau manfaat pembangunan pariwisata
dan kegiatan, yaitu: bagi upaya menunjangpembangunan
a. Memberikan pelatihan SDM bagi perekonomian daerah serta meningkatkan
warga desa Sigapiton seperti pelatihan kesejahteraan masyarakat.
Bahasa Inggris,pelatihan pengelolaan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
usaha homestay, pelatihan seni musik Kesimpulan
dan tari serta pelatihan pertanian . Sesuai dengan hasil penelitian yang
b. Memfasilitasi sebanyak 20 orang warga dilakukan ada beberapa hal yang menjadi
desa sigapiton untuk magang mengenai kesimpulan adalah Strategi pengembangan
parawisata di Bali untuk dapat parawisata melalui perubahan pola pikir di desa
diterapkan di desa Sigapiton. Sigapiton yang telah dilakukan meliputi,pelatihan
c. Meningkatkandan mengembangkan pengelolaan parawisata, pelatihan bahasa Inggris,
jenis produk pariwisata pedesaan pelatihan membatik, magang dan pelatihan
sehingga lebih menarik bagi pertanian. Kegiatan tersebut telah dilaksankan oleh
wisatawan, khususnya wisatawan pemerintah pusat, BPOTD dan pemerintah daerah
mancanegara dan wisatawan domestik untuk tujuan membangun desa parawisata di
yang berasal dari daerah perkotaan. Sigapiton. Dalam pengembangan parawisata
d. Memperbaiki dan meningkatkan tersebut ternyata masih memiliki kendalah terutama
aksesibilitas menuju obyek dan daya pola pikir masyarakat yang kurang terima dengan
tarik desa Sigapiton yang sampai saat berbagai program pembangunan tersebut.Beberapa
ini masih tahap pembangunan. kendala yang dihadapi antara lain: Aksebilitas
e. Meningkatkan promosi pariwisata menuju desa Sigapiton yang kurang memadai
218
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
,sengketa tanah yang belum tuntas,belum tinggal di homestay yang telah disediakan
sepenuhnya masyarakat mendukung warga desa dan memberikan suatu ciri khas
pengembangan parawisata di desa mereka pengalam bagi wisatawan yang datang.
terutama menjual lahan untuk pembangunan 6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
sarana prasarana pendukung objek bergotong – royong dengan melibatkan
wisata,masih melekatnya prasangka buruk stakeholder pariwisata dan membuka diri
apabila warga bekerja di hotel dan tempat untuk menerima pihat investor yang datang
wisata yang akan dibangun di daerah mereka untuk mengembangkan parawisata didesa
dan rendahnya pengunjung yang datang mereka melalui pengembangan berbagai
belum mearas betah karena tempat yang potensi dan budaya yang terdapat di desa
kurang bersih dan tertata dengan baik Sigapiton.
walaupun pokdarwis sudah dilatih dan 7. Pola pikir masyarakat yang menjadi salah satu
miberikan penyuluhan serta penjelasan faktor penghambat pengembangan wisata
tentang pentingnya parawisata bagi yang perlu dilakukan pendekatan secara persuasif
telah dilakukan ,ada beberapa hal yang baik melalui pemerintah, lembaga keagamaan
disarankan yaitu: dan tokoh masyarakat untuk terwujudnya
1. Potensi parawisata yang ada di desa program pengembangan wisata Sigapiton.
Sigapiton yang memiliki keindahan yang 8. Pembangunan sarana penunjang objek wisata
luar biasa seharusnya dikembangkan dan seperti aksebilitas menuju objek wisata
ditata dengan baik sehingga kawasan Sigapiton perlu ditingkatkan termasuk
yang menjadi bagian dari The Kaldera pendekatan bagi masyarakat agar bersedia
Toba sebagai wisata dunia benar –benar memberikan tanahnya untuk pelebaran jalan
terwujud dan dapat mensejahterakan 9. Sarana wisata termasuk homestay ,catering
masyarakat sekitar. facilitis, sarana komunikasi, kebersihan desa,
dan sarana lainnya perlu ditingkatkan untuk
2. Pola pikir masyarakat yang menjadi salah memberi kenyaman bagi wisatawan yang
satu faktor penghambat pengembangan berkunjung ke desa Sigapiton.
wisata perlu dilakukan pendekatan secara 10. Kegiatan wisata yang dapat dialakukan
persuasif baik melalui pemerintah, lembaga seperti membatik,seni,dan kuliner yang telah
keagamaan dan tokoh masyarakat untuk difasilitasi pemerintah melalui BPOTD
terwujudnya program pengembangan maupun instansi lainnya agar diaktifkan
wisata Sigapiton. untuk menjadi daya tarik wisata desa
3. Pembangunan sarana penunjang objek Sigapiton sehingga pengunjung yang datang
wisata seperti aksebilitas menuju objek mau tinggal di homestay yang telah
wisata Sigapiton perlu ditingkatkan disediakan warga desa dan memberikan suatu
termasuk pendekatan bagi masyarakat agar ciri khas pengalam bagi wisatawan yang
bersedia memberikan tanahnya untuk datang.
pelebaran jalan. 11. Meningkatkan partisipasi masyarakat
4. Sarana wisata termasuk homestay untuk bergotong – royong dengan
,catering facilitis, sarana komUnikasi, melibatkan stakeholder pariwisata dan
kebersihan desa, dan sarana lainnya membuka diri untuk menerima pihat investor
perlu ditingkatkan untuk memberi yang datang untuk mengembangkan
kenyaman bagi wisatawan yang parawisata didesa mereka melalui
berkunjung ke desa Sigapiton. pengembangan berbagai potensi dan budaya
5. Kegiatan wisata yang dapat dialakukan yang terdapat di desa Sigapiton.
seperti membatik,seni,dan kuliner
yang telah difasilitasi pemerintah DAFTAR PUSTAKA
melalui BPOTD maupun instansi a. Alister Mathieson and Geoffrey Wall.
lainnya agar diaktifkan untuk menjadi 1982. Tourism: Economic, Physical and
daya tarik wisata desa Sigapiton Social Impact. New York: Longman
sehingga pengunjung yang datang mau Scientific and Technical
219
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
220