Anda di halaman 1dari 22

TEKNIK PRODUKSI RUMPUT LAUT

Glacilaria sp.
DI TAMBAK

Akuakultur Untuk Kemakmuran


DEVISIO THALLOPHYTA

Terdiri Atas 4 Kelas Berdasarkan Pigmennya


qRhodhophyta (Ganggang Merah),
qPhaeophyta (Ganggang Coklat),
qChlorophyta (Ganggang Hijau),
qMyxophyta Atau Cyanophyta (Ganggang Hijau Biru)
JENIS ALGA MERAH

Mempunyai nilai ekonomis adalah Eucheuma sp, Gracilaria


sp, Gelidium sp, Sargassum sp dan Turbinaria sp. Dari jenis
tersebut yang telah dibudidayakan adalah jenis Eucheuma sp
dan Gracilaria sp. Eucheuma sp dibudidayakan di perairan
pantai/laut, sedangkan Gracilaria sp dapat dibudidayakan di
tambak.
MARGA GRACILARIA

Rumput laut jenis Gracilaria yang ada di dunia ada puluhan


jenis diantaranya Gracilaria changii, G. chorda, G. incurvata, G.
manilaensis, G. textorri, G. confervoides, G. crasa, G. blodgetti, G.
arcuata, G. taenioides, G. eucheumoides dan yang banyak
dibudidayakan di Indonesia adalah G. verrucosa, G.
gigas dan G. lichenoides. Beberapa ahli menduga bahwa
rumput laut marga gracilaria memiliki jenis yang paling
banyak dibandingkan dengan marga lainnya.
MORFOLOGI

Seperti pada alga kelas lainya, morfologi rumput laut


Gracilaria verrucossa tidak memiliki perbedaan antara akar,
batang dan daun. Tanaman ini berbentuk batang yang disebut
dengan thallus (jamak: thalli) dengan berbagai bentuk
percabangannya. Thalli berbentuk silindris, licin berwarna
kuning-coklat atau kuning hijau. Percabangan berselang-seling
tidak beraturan, kadang-kadang berulang-ulang memusat ke
bagian pangkal. Cabang-cabang lateral memanjang
menyerupai rambut, ukuran panjang sekitar 25 cm dan
diameter thallus sekitar 0,5 – 1,5 mm.
GRACILARIA SP.

Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracillariaceae
Genus : Gracillaria
Jenis : Gracillaria verrucosa
UMUM DIBUDIDAYAKAN

Budidaya G. verrucosa dan G. gigas di tambak populer


dikembangkan karena kemapuannya untuk beradaptasi pada
kondisi ekologi yang berbeda dengan tingkat produksi yang
tinggi dan kualitas gel yang lebih baik dibandingkan spesies
lainnya. Jenis ini mempunyai Thallus berwarna merah ungu
dan kadang-kadang berwarna kelabu kehijauan dengan
percabangan alternate atau dichotomy, perulangan lateral
berbentuk silindris, meruncing di ujung dan mencapai tinggi
1-3 cm serta berdiameter antara 0,5 - 2,0 mm.
GRACILARIA UMUMNYA
MENGANDUNG
Agar sebagai hasil metabolisme primernya. Agar-agar diperoleh
dengan melakukan ekstraksi rumput laut pada suasana asam
setelah diberi perlakuan basa serta diproduksi dan dipasarkan
dalam berbagai bentuk, yaitu: agar-agar tepung, agar-agar kertas
dan agar-agar batangan dan diolah menjadi berbagai bentuk
penganan (kue), seperti pudding dan jeli atau dijadikan bahan
tambahan dalam industri farmasi. Kandungan serat agar-agar
relatif tinggi, karena itu dikonsumsi pula sebagai makanan diet.
Melalui proses tertentu agar-agar diproduksi pula untuk
kegunaan di laboratorium sebagai media kultur bakteri atau
kultur jaringan.
HABITAT

Secara alami gracilaria hidup dengan melekatkan (sifat


benthic) thallusnya pada substrat yang berbentuk pasir,
lumpur, karang, kulit kerang, karang mati, batu maupun kayu,
pada kedalaman sampai sekitar 10 sampai 15 meter di bawah
permukaan air yang mengandung garam laut pada
konsentrasi sekitar 12o/oo - 30o/oo. Sifat-sifat oseanografi,
seperti sifat kimia-fisika air dan substrat, macamnya substrat
serta dinamika/pergerakan air, merupakan faktor-faktor yang
sangat menentukan pertumbuhan gracilaria.
REPRODUKSI

Perkembangbiakan dilakukan dengan jalan penyebaran spora


dan gamet serta fragmentasi thallus. Spora dan gamet
umumnya tidak memiliki alat gerak seperti cambuk atau
flagella. Reproduksi seksual dilakukan dengan karpogonia dan
spermatangia. Pertumbuhan bersifat uniaksial dan multiaksial.
Pertumbuhan vegetatif secara fragmentasi thallus yang dapat
tumbuh dan berkembang. Alat pelekat/penempel (holdfast)
terdiri dari perakaran bersel tunggal dan bersel banyak.
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI

Penyediaan bibit dengan teknik setting spora (Yudiati et al.,


2004) atau dengan kultur jaringan. Mikropropagasi kultur
jaringan banyak digunakan untuk propagasi klon dalam skala
besar untuk mendapatkan berbagai sifat unggul tertentu dari
tanaman (Reddy et al., 2008). Salah satu metode yang sering
digunakan adalah kultur talus, dimana propagasi dimulai di
laboratorium dan kemudian dikembangkan secara massal di
lingkungan budidaya dengan terlebih dahulu melalui proses
aklimatisasi.
PERKEMBANGAN EKSPLAN G.VERRUCOSA DAN G.
GIGAS DI TAMBAK
PENGEMBANGAN BUDIDAYA

Rumput laut di tambak semakin berkembang dengan


dilakukan budidaya secara polikultur (udang, bandeng dan
rumput laut) . Budidaya polyculture didasari atas prinsip
Keseimbangan Alam, Rumput laut berfungsi sebagai penghasil
oksigen dan tempat berlindung ikan-ikan kecil dan udang
kecil dari predator serta dapat menyerap racun-racun yang
terkandung dalam air tambak (sebagai biofilter) serta klekap-
klekap yang tumbuh merupakan makanan bandeng.
PERSYARATAN LOKASI UNTUK
BUDIDAYA GRACILLARIA SP.
KONSTRUKSI PETAK TAMBAK DAN
SALURAN
PERSIAPAN BIBIT
PENANAMAN
KUALITAS AIR
LAJU PERTUMBUHAN HARIAN
SEKTOR HULU DAN HILIR
RUMPUT LAUT
TERIMA KASIH
PERSIAPA PRAKTEK (MODUL 4)

• Budidaya Gracilaria sp. Di tambak


• Persiapan tambak ( sesuai materi)
• Persiapan bibit
• Penanaman
• Pemeliharaan
• Monitoring pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai