Anda di halaman 1dari 3

Psikostudia

Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582


Volume xx No. x | month year: pp-ppp e-ISSN: 2657-0963
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia.v12i1

FACTORS CAUSING HYPERACTIVE CHILDREN IN R.A. IZZATUL ISLAM PALM KONDANG

FAKTOR PENYEBAB ANAK HIPERAKTIF DI R.A. IZZATUL ISLAM PALM KONDANG

Adela Pakpahan Arif Rahman Hakim


Departement of Psychology Departement of Psychology
University Buana Perjuangan,Karawang University Buana Perjuangan,Karawang
Email : ps23.adelapakpahan@mhs.ubpkarawang.ac.id Email : 2xxxxxxxx@ppppp.com

Correspondence:

Author

Adela Pakpahan

Email: ps23.adelapakpahan@mhs.ubpkarawang.ac.id

Abstract Abstrak
Hyperactive children are children who experience certain nervous disorders, frTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang
have difficulty concentrating, and tend to be hyperkinetic. Factors that mempengaruhi perilaku hiperaktif pada anak di R.A. IZZATUL ISLAM PALM
cause hyperactivity in children are neurologic factors, dysfunction of KONDANG. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan
neuronal circuits in the brain which are influenced by dopamine. The aim of pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah anak
this research is to determine the factors that influence hyperactive behavior usia 5-6 tahun di R.A. IZZATUL ISLAM PALM KONDANG berjumlah 20
in children at R.A. IZZATUL ISLAM PALM KONDANG. This research uses responden dan sampel 19 responden dengan teknik pengambilan sample
descriptive analytical methods with a cross sectional study approach. The jenuh sampling
population in this study were children aged 5-6 years at R.A. IZZATUL ISLAM
PALM KONDANG consisted of 20 respondents and a sample of 19
respondents using a saturated sampling technique.

Keyword : Hyperactive behavior Kata Kunci : Hiperaktif

Copyright (c) Psikostudia: Jurnal Psikologi

Received 26/08/2021 Revised 15/10/2023 Accepted 27/02/2022

LATAR BELAKANG untuk mengontrol perilakunya atau motoriknya dalam


memberikan respon dan menunjukkan aktivitas yang
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan
berlebihan atau tinggi, aktivitas yang dilakukan banyak yang
saraf tertentu, sulit berkonsentrasi, dan cenderung
tidak tepat, tidak pantas, dan itu dilakukan sepanjang hari
hiperkinetik (terlalu banyak menggunakan gerakan) (Rafael Lisinus dan Pastiria Sembring, 2020).
Hiperaktif sangat identik dengan banyak gerakan (Via Hiperaktif juga dikenal sebagai ADHD (Attention Deficit
Azmira, 2015). Dari batasan ini dapat digambarkan anak Hyperactive Disorder) di definisikan oleh Barkley Nurhamida,
dengan hiperaktif adalah anak yang mempunyai kesukaran
1

PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan
and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month Year: pp-ppp

2016) merupakan suatu kondisi neurologis yang melibatkan dengan anak gifted (S. Prasasti & Wahyuni, 2018). Dari data
gangguan pada proses memusatkan perhatian dan perilaku diatas melatar belakangi peneliti untuk mengadakan
hiperaktivitas dan implusivitas, yang tidak sejalandengan penelitian tentang “faktor penyebab anak hiperaktif di R.A.
tingkat usia anak. Berdasarkan DSM (Diagnostic and IZZATUL ISLAM PALM KONDANG”
Statistical ManualofMental Disorder) edisi IV padatahun METODE PENELITIAN
2004, prevalensi ADHD pada anak sekolah di seluruh dunia Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan
dilaporkan sekitar 3-7% dan di Amerika prevalensi ADHD menganalisis gambaran hubungan antara kedua variabel yaitu
dilaporkan sekitar 2-26%. Kejadian ADHD di negara-negara variabel independen dan dependen. Desain penelitian yang
lain bervariasi antara 2-20%. Di Indonesia belum ada data digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan
yang akurat mengenai jumlah anak ADHDNamun, menggunakan pendekatan cross sectional study yaitu untuk
berdasarkan survey yang dilakukan Saputro (2009),angka mengukur hubungan antara variabel independen dengan
kejadian anak ADHD pada populasi anak Sekolah Dasar yaitu variabel dependen hanya satu kali saja dalam sewaktu. Dalam
16,3% (sekitar 3,5 juta) dari total populasi 25,85 juta anak hal ini dimaksudkan untuk melihat faktor neurologik, faktor
berdasarkan jumlah tersebut30%- 80% diagnosis menetap lingkungan, dan faktor riwayat keluarga (genetik) yang
hingga usia remaja dan 65% hingga usia dewasa mempengaruhi perilaku hiperaktif anak. Instrumen yang
Permendiknas 58 tahun 2009 menyatakan bahwa tingkat digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner.
pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan
dan perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak
dengan usia tertentu melalui keterlibatan orang tua dan HASIL PENELITIAN
orang dewasa atau orang yang berada disekitar lingkungan
anak. Salah satu kunci utama kesuksesan dalam pengasuhan Hasil penelitian terdiri dari statistik deskriptif, uji
adalah komunikasi ketika orang tua mampu berkomunikasi asumsi dan hipotesis yang kemudian dianalisis secara kritis.
dengan baik pada anak maka, segala permasalahan yang
terjadi dalam proses perkembangan anak dapat PEMBAHASAN
terselesaikan dengan baik (Rani & Razak, 2014). Pembahasan menjelaskan hasil penelitian sesuai
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arif W dengan penelitian sebelumnya, dianalisis secara kritis
Hidayat (2015) diperoleh hasil analisa univariat sebagian dengan literatur yang relevan saat ini. Diskusi harus diakhiri
besar balita hiperaktif yaitu 45 (90%), toksis 46 (92%), dengan kesimpulan dan rekomendasi.
genetik 47 (92%),psikososial lingkungan 44 (88%). Dan hasil
bavariat di dapatkan variabel toksis (p.Value 0,002, OR 66), KESIMPULAN
genetik (p. Value 0,023, OR 29,333), psikososial
Kesimpulan berisi jawaban dari tujuan penelitian,
lingkungan (p. Value 0,000, OR 86).Penelitian oleh Dita Eka
bukan meringkas semua penelitian. Bagian ini harus ditulis
Novriana, dkk(2014) SD menunjukkan bahwa prevalensi
dalam pernyataan yang singkat, padat dan jelas berdasarkan
GPPH di Kecamatan Padang Timur sebesar 8%. Perbandingan
hasil studi dengan tidak lebih dari 5% dari seluruh panjang
GPPHpada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan 2:1.
makalah.
DPPH di tunjukkan pada kategori usia 11-13 tahun. Gpph tipe
predominan hiperaktivitas-impulsivitas berjumlah lebih
banyak bila dibandingkan dengan tipe predominan inatensi. DAFTAR PUSTAKA
Anak-anak dengan GPPH membutuhkan perhatian yang Referensi harus ditulis menurut abjad dan kronologis.
lebih dari orang tua dan guru. Anak yang mengalami Setiap sumber yang dikutip dalam manuskrip harus
perilaku hiperaktif akan mengalami permasalahan baik fisik dicantumkan di bagian referensi; Sebaliknya, referensi harus
maupun psikologis. Permasalahan fisik diantaranya tidak dinyatakan dalam naskah. Referensi bukan merupakan
dapat duduk tenang, berlarian pada situasi yang tidak tepat, daftar pustaka, sehingga harus mencantumkan setiap
dan berbicara tanpa henti. Lebih lanjut permasalahan sumber dalam naskah. Di bawah ini adalah contoh penulisan
psikologis yang dialami siswa hiperaktif yaitu merasa gelisah referensi dengan sumber-sumber berikut:
(Ulfah,W.V.2019). sehingga anak dampak perilaku yang
tidak normal ini menjadikan anak tersebut memiliki
“label” sebagai anak nakal, anak bandel, bahkan sampai Journal without Digital Object Identifier (DOI)
Chekov, A.N, & Gergen, E.A. (2008). The dinamic of self presentation.
dikatakan sebagai anak idiot tanpa adanya perhatian Journal Social and Personality Psychology, 7(2), 8392.
khusus (S. Prasasti & Wahyuni, 2018). Dan ketika di sekolah Atikah, A., Puspawati, F., & Sativa, D. (2006). Konstrual diri di kalangan
perilaku hiperaktif ini tidak ditangani, maka pada akhirnya mahasiswa. Jurnal Psikologi Andalas, 8(2), 89-99.
anak akan menimbulkan hambatan penyesuaian perilaku
Journal with Digital Object Identifier (DOI)
sosial dengan kemampuan akademik siswa tersebut dan HonsKohler, K.L., & Satre, J.A. (2005). The symbolic self in evolutionary
bahkan membekas hingga dewasa. (L. Warni,2020). Namun context. Personality and Social Psychology Review, 24(1), 225229.
demikian, anak hiperaktif memiliki taraf kecerdasan yang http://dx.doi.org/20.3128/12675022.13.1.114
tergolong rata rata atau lebih dibandingkan anak
Magazine Manuscript
seusianya. Beberapa anak memiliki kecerdasan yang Dedi, J., Nova, A., Susanti, E., & S, M. (2008, May). Enhancing
sangat tinggi ( IQ di atas 130 ) atau sering disebut worker wellbeing: Occupational health psychologists convene
2 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi
Psikostudia
Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
Volume x No.x | June 2022: xx-xxx e-ISSN: 2657-0963
DOI: 10.30872/psikostudia

to share their research on work, stress, and health. Monitor on


Psychology, 39(5). 2629. Book (With Editor)
Mikarsa, L.H. (2007) Indonesia. Dalam J.J.Arnett (Ed). International
Online Magazine Manuscript encyclopedia of adolescence (pp. 459-468). New York: Taylor and
Clay, R. (2008, June). Science vs. ideology: Psychologists fight back about Francis Group, LLC.
the misuse of research. Monitor on Psychology, 39(6). Retrieved
from: http://www.apa.org/monitor/tanggal 10 Agustus 2012. McConnell, A.R., & Strain, L.M. (2007). Content and structure of the self-
concept. In C. Sedidikes & S. Spencer (Eds.) The self in Social
Anonymous Newspaper Article (No Author) Psychology (pp 51-73). New York: Psychology Press.
Six sites meet for comprehensive antigang initiative conference.
(2006,December). OJJDP News@ aGlance. Retrieved from: Afrizal, A. S., & Abdullah, R.A. (1993). Berfikir dan menalar. Dalam D.Kasim &
http://www.ncjrs.gov/htmllojjdp/news_acglance/216684/topstory.h A.F. Sofyan (Eds.), Pendekatan kognitif dalam belajar (hlm. 215235).
tmI Padang: Unand Press.

Unpublished Thesis or Dissertation Unpublished Manuscript


Badriah, A.S. (2010). Dinamika pengungkapan identitas diri di dunia maya. Baron, E., & Myers, P.J. (2003). Content and structure of the self-concept.
(Disertasi tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Naskah tidak dipublikasikan, Department of Psychology,
Andalas, Padang. University of Michigan, Vancouver, Canada.

Book Nanda, A., & Nelia, A. (2003). Faktor faktor yang memengaruhi
Salim, S. (2012). Psikologi Pendidikan (ed.2). Padang: Pustaka Cendekia. pengambilan keputusan berbelanja di pasar tradisional.Naskah
tidak dipublikasikan, Program Studi Psikologi, Universitas Andalas,
Myers, D.G. (2012). Exploring social psychology,6th edition. New York: The Padang.
McGraw-Hill Companies, Inc.
Article from Internet
Newspaper Rinholm, J. (2001). Classroom behaviour strategies: Helping children stay on
With Author’s Name task. Diakses 28 Maret 2001 dari
Schwartz, J. (1993, September 30). Obesirty affects economic, social status. http://members.home.net/jrinholm/Tidbits/offtask.htm
The Washington Post, pp. A1, A4.
Book Written by an Organization/Institution
Supriatna, Y. (2007, 20 Maret). Gaya Hidup “Sakit”. Kompas, hlm. 27. American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual
of mental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author.
Without Author’s Name
Memberdayakan Polres Bandara. (2007, 20 Maret). Kompas, hlm. 27.

Translated Book
Erikson, E.H. (1989). Identitas dan siklus hidup manusia. Alih bahasa : Agus
Cremers. Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai