Anda di halaman 1dari 3

Penulis/ Nader Salari, Hooman Ghasemi, Nasrin Abdoli, Adibeh Rahmani,

Peneliti Mohammad Hossain Shiri, Amir Hossein Hashemian, Hakimeh Akbari &
Masoud Mohammadi
Tahun 2023
Judul The global prevalence of ADHD in children and adolescents: a systematic
review and meta-analysis
Nama Jurnal Italian Journal of Pediatrics
Volume & 49:48
Hal
DOI 10.1186/s13052-023-01456-1
Website https://ijponline.biomedcentral.com/articles/https://
ijponline.biomedcentral.com/articles/
Diakses tgl 18 Oktober 2023
Ringkasan Artikel penelitian/Jurnal
Matkul : Diagnosis Psikologis dan Klinis
Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi
Jurusan : Pendidikan Luar Biasa
Universitas Negeri Yogyakarta

Peringkas Nama : Lintang Dua Rahmania Luhri No. Mhs: 23010330155

Latar Belakang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah salah


Masalah satu gangguan perkembangan saraf yang paling sering terjadi pada
masa kanak-kanak dan remaja, yang biasanya pertama kali
didiagnosis pada masa kanak-kanak dan sering kali menetap
hingga dewasa. Ini adalah salah satu penyebab paling umum anak-
anak dikirim ke klinik psikologi dan psikiatris. Anak-anak dengan
ADHD mungkin kesulitan untuk fokus, kurang pengendalian diri
dan perilaku impulsif, atau menunjukkan aktivitas berlebihan yang
dapat mengganggu kehidupan pribadi dan pendidikan Akibatnya,
diperlukan riwayat menyeluruh untuk diagnosis ADHD yang
kemudian mengarah pada identifikasi gejala spesifik.
Masalah Penelitian Aspek mendasar dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder
ADHD, menurut Manual Diagnostik dan Statistik Kelima
Gangguan Mental (DSM5), adalah serangkaian perilaku yang
mengganggu status sosial. Peningkatan aktivitas motorik dalam
konteks yang tidak tepat, goyangan berlebihan, permainan jari,
dan banyak bicara adalah contoh dari keadaan sosial ini, yang
dapat mengganggu kehidupan pribadi dan pendidikan. Akibatnya,
diperlukan riwayat menyeluruh untuk diagnosis ADHD yang
kemudian mengarah pada identifikasi gejala spesifik.
Rumusan Masalah Penelitian ini mengamati prevalensi ADHD pada anak-anak dan
remaja melalui tinjauan sistematis dan meta-analisis data cross-
sectional. Teknik untuk melaksanakan berbagai tahapan penelitian
ini sesuai dengan kriteria yang dibuat dan dilaksanakan.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa umum kasus
terjadinya ADHD pada anak-anak dan remaja.
Manfaat Penelitian Pentingnya diagnosis ADHD pada anak-anak dan remaja karena
membantu mencegah berkembangnya masalah kesehatan mental
yang lebih parah dan kronis di masa dewasa.
Hasil Penelitian Analisis ini mencakup 61 penelitian cross-sectional, dengan 53
penelitian digunakan untuk mengetahui prevalensi ADHD pada
anak, 7,6% dari 96.907 anak usia 3 hingga 12 tahun menderita
ADHD , dan 5,6% remaja berusia 12 hingga 18 tahun menderita
ADHD. Prevalensi ADHD pada anak-anak dan remaja menurut
kriteria DSM-V juga lebih tinggi dibandingkan kriteria diagnostik
sebelumnya, menurut penelitian.
Pembahasan/ 1. Kecenderungan ADHD pada anak-anak dan remaja usia
Diskusi dibawah 18 tahun.
2. ADHD adalah gangguan perkembangan saraf. Aktivitas
motorik yang berlebihan, kurangnya perhatian, dan impulsif
merupakan gejala penyakit ini pada anak-anak dan remaja
3. ADHD lebih tinggi pada anak laki-laki dibandingkan anak
perempuan, menurut penelitian ini
4. Analisis lain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menentukan prevalensi ADHD dengan menggunakan berbagai
kriteria diagnostik
5. Menurut hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, pada usia
dewasa dan seiring bertambahnya usia, ADHD tampaknya lebih
jarang terjadi. Namun, karena tidak ada investigasi lanjutan yang
dilakukan, permasalahan ini tidak dapat diatasi secara pasti.
6. Orang dewasa memiliki tingkat ADHD yang lebih rendah
7. Penelitian ini mengamati prevalensi ADHD pada anak-anak dan
remaja melalui tinjauan sistematis dan meta-analisis data cross-
sectional.
8. Informasi penelitian yang dimasukkan ke dalam tinjauan
sistematis

Kesimpulan Temuan penelitian ini berdasarkan meta-analisis menunjukkan


prevalensi yang signifikan dari gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktif (ADHD). Hasil penyelidikan ini menguatkan penelitian
sebelumnya dan menyoroti pentingnya perencanaan dan
pengambilan kebijakan dalam pengobatan dan pengendalian
ADHD pada anak-anak dan remaja. Penelitian di masa depan
harus melihat prevalensi ADHD pada kelompok umur yang
berbeda dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan pribadi
dan sosial mereka.

Anda mungkin juga menyukai