Anda di halaman 1dari 2

Vidio : Kenali Murid Lebih Dalam, Ciptakan Pembelajaran yang Relevan

Pada dunia pendidikan sekakarang, sedang heboh-hebohnya dengan Kurikulum Merdeka.


Berbagai pro dan kontra muncul setelah Kurikulum Merdeka booming.

“Kurikulum Merdeka susah dipahami.”

“Kurikulum Merdeka rumit.”

“Kurikulum Merdeka membuat pembelajaran lebih berwarna.”

Berbagai pro dan kontra tersebut memunculkan rasa penasaran Saya terhadap yang namanya
Kurikulum Merdeka. Akan tetapi, lewat video ini, Saya memahami betul, bahwasannya
Kurikulum Merdeka ini ternyata menjadikan pembelajaran jauh lebih fleksibel mengikuti
zamannya. Sesuai judul video “Kenali Murid Lebih Dalam, Ciptakan Pembelajaran yang
Relevan”, berarti guru harus mengetahui terlebih dahulu apa dan bagaimana potensi yang
dimiliki oleh muridnya, lalu berikan pembelajaran yang relevan sesuai potensi yang mereka
miliki.

Selanjutnya, dijelaskan juga dalam video, bahwa guru diberikan kemerdekaan untuk mendesign
pembelajaran yang menarik sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para muridnya (potensi
mereka). Hal tersebut ditolong oleh sebuah Platform mengajar, yaitu PMM (Platform Merdeka
Mengajar). Melalui aplikasi mengajar tersebut, guru dapat mengerjakan pelatihan-pelatihan
mandiri, menonton berbagai video inspirasi, serta disediakannya tata cara melakukan assessment
diagnostic, salah satunya dengan analisis. Dengan analisis inilah, guru bisa mengenali potensi
muridnya.

Data kondisi literasi dan numerasi, gaya belajar, serta serta minat para murid, yang bisa
dianalisis melalui laman PMM, dapat digunakan untuk mendesign pembelajaran yang menarik.
Guru bisa memetakan anak berdasarkan hasil analisis tersebut. Dengan hasil pemetaan itu juga,
guru bisa melihat muridnya minat ke pembelajaran berbasis video, infografis, ataupun power
point. Dengan begitu, guru hanya perlu menjelaskan sedikit, lalu murid nanti secara kreatif
membuat bahan presentasi mereka dalam bentuk yang mereka pilih sendiri (sesuai potensinya
masing-masing), bisa video, infografis, ataupun power point. Dari hal tersebut, kita bisa melihat,
bahwa tidak hanya murid saja yang belajar, tetapi kita sebagai guru juga bisa belajar dari
kreatifitas yang mereka miliki.

Proses seperti yang dijelaskan di atas, bisa menjadikan guru lebih menghargai potensi yang ada
dan tidak cepat dalam memberikan penilaian akhir. Selain itu, untuk mengenali potensi murid,
guru juga bisa meminta muridnya untuk menilai dirinya sendiri, penilaian sesama teman, serta
melakukan penilaian formatif dan sumatif yang dilakukan oleh guru itu sendiri.

Dengan dimudahkannya guru mengenali potensi murid melalui analis yang ada pada laman
assessment diagnostic, murid menjadi bebas (merdeka) dalam memilih design pembelajaran
yang mereka sukai. Itu artinya, Kurikulum Merdeka ini membuat pembelajaran menjadi lebih
mudah dan relevan sesuai potensi muridnya. Hal itu juga terjadi pada proses pembuatan soal
ujian. Pada kurikulum sebelumnya, soal ujian disusun oleh MGMP tingkat kota/kabupaten,
sedangkan Kurikulum Merdeka, soal dibuat oleh MGMP satuan pendidikan. Dengan dibuatnya
soal ujian oleh MGMP tingkat satuan pendidikan, kita sebagai guru bisa menyesuaikannya
dengan kondisi anak yang kita ajar.

Kurikulum Merdeka memacu kita sebagai seorang guru untuk terus belajar, berkarya, dan
mendorong anak-anak untuk lebih maju dalam dunia pendidikan yang mengikuti zamannya.

Anda mungkin juga menyukai