Anda di halaman 1dari 32

6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling

nseling | Sherin…

Pengalaman Menjawab Soal Diskusi


28th February
Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG
Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi
Bimbingan Konseling

[https://3.bp.blogspot.com/-
nyWBUReF0vg/XHUbb2wkxWI/AAAAAAAACFQ/MocMxojzkKk8CrC-8VGV2gMsLQO18iC-
QCLcBGAs/s1600/A.jpg]

Daring merupakan salah satu tahapan yang harus dijalani oleh peserta
PPG Dalam Jabatan. Pada tahap ini Guru dituntut untuk aktif mencari tahu sendiri
dengan mengakses internet dan membuka situs
https://ppgspada.brightspace.com. Pada situs tersebut guru belajar dan
mengerjakan tugas secara online.

Pada proses pembelajaran daring guru dituntut untuk belajar melalui modul
yang bisa di download, video, hingga materi slide power point. Selain belajar guru
juga diharuskan untuk menjawab diskusi, mengikuti tes formatif, mengerjakan tugas
akhir, dan mengikuti tes surmatif.
Pada tahap daring ini yang banyak dikuras adalah waktu, pikiran, dan
tenaga. Sehingga dibutuhkan kesehatan, keseriusan, hingga ketekunan yang
penuh, termasuk dalam menjawab diskusinya juga.

Nah kali ini saya akan bagikan pengalaman saya menjawab diskusi pada
forum diskusi pada kompetensi pedagodig yang saya jawab saat saya mengikuti
PPG Dalam Jabatan pada program sertifikasi bimbingan dan konseling
Khusus untuk menjawab diskusi kamu perlu memahami benar – benar apa
yang dimaksud atau yang ditanyakan oleh instruktur / dosen. Sehingga apa yang
dijawab sesuai dengan pertanyaannya. Jadi memungkinkan kamu terhindar dari
nilai yang sangat rendah dan atau revisi jawaban diskusi

Berikut pertanyaan diskusi dan jawaban saya pada kompetensi pedagogi


saat mengikuti daring PPG Dalam Jabatan angkatan 1 2019:
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 1/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Modul 1: Pembelajaran Abad 21

1. M1 KB1
Salam pedagogi Bapak/Ibu, semoga semangat senantiasa mengikuti
daring ini.
Kaitan dengan guru abad 21/abad milenial, ketrampilan TIK memang
menjadi suatu keharusan, termasuk juga guru BK/Konselor. Saat ini juga
sedang marak didengungkan kaitan dengan era disruption dan revolusi
industri 4.0 yang membuat semua lini kehidupan beralih ke digital,
termasuk pendidikan. Sebagai contoh PPG dilakukan dengan daring,
muncul juga berbagai macam jasa pembelajaran online misalnya ruang
guru, elena, dll. Jika tidak mengikuti perkembangan tentunya akan
tertinggal.
Mari kita diskusikan, wujud dan bentuk model pelayanan BK abad 21
yang seperti apa yang sudah atau akan Bapak/Ibu lakukan?
JAWAB:
Assalamualaikum, Salam pedagogig
Saya ada beberapa model pelayanan BK abad 21 yang sudah saya
terapkan dan akan saya terapkan di sekolah nanti bila fasilitasnya saran
dan Prasarananya sudah ada.
Adapun diantaranya adalah 1.konseling individual / layanan konsultasi
menggunakan WA. bila konseling individual secara langsung tidak dapat
dilakukan karena terkendala oleh beberapa sebab. maka konseling
individual bisa dilakukan dengan cara video call menggunakan WA.
2. memberikan layanan informasi /layanan pembelajaran menggunakan
blog dan media sosial. Setelah Guru memberikan layanan informasi
secara tatap muka langsung. guru bisa membagikan materi bimbingan
konseling yang lebih mendalam dengan cara menulis atau mengunduh
tulisan atau video bimbingan konseling di blog lalu siswa bisa
mengaksesnya dan mendiskusikan lebih lanjut materi tersebut di blog
atau di media sosial bersama guru dan teman lainnya
3. Guru juga bisa membuat video menarik atau merujuk video di youtube
yang berkaitan dengan layanan bimbingan konseling yang akan di
berikan kepada siswa misalnya kebiasaan belajar yang baik, kisah
sukses, video siswa siswa berprestasi di sekolah kita dan lain lain
4. Dengan media TIK seperti aplikasi presentasi, video, animasi dll guru
juga bisa menampilkan materi dikelas secara menarik. bahkan bila
memungkinkan saat melaksanakan bimbingan karir di kelas, siswa
dibantu guru bisa berinteraksi secara langsung dengan polisi,
wartawan, dokter dll nya... selanjutnya guru memberikan arahan dan
bimbingannya lebih lanjut
Dan lain sebagainya..
Terima kasi
Wasalamualaikum wr wb

2. M1 KB2
Salam pedagogis!

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 2/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Pembelajaran abad 21 ditandai dengan penggunaan interactive tools dan


interactive with others. Interactive tools memungkinkan pembelajaran
dalam kegiatan bimbingan klasikal menjadi berbeda nuansanya
dibandingkan dengan kegiatan bimbingan klasikal yang tidak
mendapatkan sentuhan teknologi informasi. Coba buatlah diskusi
tentang kemungkinan pemanfaatan interactive tools dalam kegiatan
bimbingan klasikal pada temaatau topik bahasan tertentu!
Terima kasih!
JAWAB
Asalamualaikum wr.wb,
Pembelajaran abad 21 tentu membutuhkan biaya, sarana dan prasarana
yang pendukung yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21.
Menurut saya , kegiatan bimbingan klasikal bisa memanfaatkan teknologi
informasi.
Kini, rata – rata semua peserta didik di SMA sudah menggunakan
smartphone dalam kesehariannya.
Untuk pelaksanaan kegiatan bimbingan klasikal, Guru bisa
menggunakan laptop yang terkoneksi internet dan LCD Proyektor.
Nah, guru bisa memaparkan materi dalam kegiatan bimbingan klasikal
menggunakan media slide power point, video materi bimbingan klasik ,
atau animasi didepan kelas. Setelah itu guru bisa mengajak siswa
berdiskusi atau bartanya jawab mengenai materi yang baru saja
dijelaskan. Nah untuk memperjelas, Guru bisa memanfaatkan Skype
atau aplikasi video call lainnya untuk berinteraksi langsung dengan
narasumber yang bisa membantu peserta untuk lebih memperjelas
materi bimbingan klasikal.
Kemudian guru bisa memberi tugas kepada peserta didik yang mana
tugas tersebut bisa dikirim peserta didik secara online email atau media
social untuk bisa di tanggapi secara bersama - sama
Guru juga bisa memanfaatkan youtube untuk pembelajaran. Misalnya
guru membuat dan mengupload video materi bimbingan klasikal terlebih
dulu. lalu guru meminta tanggapan dan berinteraksi kepada peserta didik
mengenai video materi bimbingan klasikal yang disajikan guru dikelas di
kolom komentar video pada chanel guru di youtube. Kemudian peserta
didik menggunakan smartphonenya mencari dan berbagi sumber belajar
yang lebih mendalam, memberi tanggapan, dan berinteraksi tentang
video materi bimbingan klasikal bersama temannya, gurunya, dan juga
orang lain di kolom kementar di youtube. Selain itu peserta didik bisa
bertanya dan mebawa diskusinya ke WA

3. M1 KB3
Salam pedagogia Bapak/Ibu, semoga senantiasa dilancarkan semua
aktivitas Bapak/Ibu.
Beberapa hal yang penting diperhatikan oleh guru BK dan konselor
untuk mengembangkan pembelajaran abad 21 ini adalah mampu
menerapkan pelayanan BK yang dapat menstimulis siswa agar mampu
memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking/HOT).
Selain itu pelayanan BK dituntut dilakukan secara bervariasi,
mengintegrasikan teknologi, dan sesuai dengan prinsip pembelajaran
kekinian.
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 3/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Silakan Bapak/Ibu jabarkan dan diskusikan pelayanan BK yang seperti


apa yang dapat menstimulus kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
dan sesuai dengan prinsip pembelajaran kekinian.
Lalu secara konkrit buatlah deskripsi 1 contoh variasi pelayanan BK yang
khas/unik dan dapat menjadi unggulan pelayanan Bapak/Ibu. Contoh
variasi pelayanan BK dari Bapak/Ibu dapat pula menjadi inspirasi
pelayanan BK peserta yang lain.
JAWAB
Asalamu’alaikum, Salam pedagogia
Saat ini anak dan remaja sudah sudah akrab dengan yang namanya
smartphone. Oleh karena itu semua informasi bisa di dapat peserta didik
dengan smartphonenya.

Menurut saya, selain mengembangkan pembelajaran yang kekinian guru


juga harus bisa memilih topic materi bimbingan yang kekinian kepada
siswa. Contohnya dengan mengangkat topic layanan Hoax di media
social. Nah dari topic bahasan yang kekinian peserta didik akan tertarik
untuk mengikuti kegiatan layanan bimbingan. Karena peserta didik yang
merupakan pengguna smartphone aktif pasti sering menemui informasi -
informasi yang bermacam – macam.
Setelah guru mengawali bimbingan dengan menjelaskan tentang materi
hoax. Untuk lebih menstimulus peserta didik untuk mampu berfikir tingkat
tinggi bisa mengajak peserta didik secara berkelompok untuk mencari,
menganalisis, mengklasifikasi tentang informasi hoax menggunakan
smarphone peserta didik masing - masing. Setelah berhasil menemukan,
menganalisis, mengklasifikasi peserta didik bisa mengirim temuannya
kepada guru secara online. Setelah guru mengecek tugas yang dikirim
peserta didik di laptopnya kemudian menampilkan temuan peserta didik
tersebut menggunakan LCD proyektor. Kemudian kelompok peserta didik
secara bergantian mempresentasikan di depan kelas mengenai temuan
yang sudah dianalisis dan diklasifikasi tersebut. Sedangkan pesert didik
lain sambil menyaksikan presentasi temannya bisa mengecek lebih
dalam mengenai hal yang dipresentasikan menggunakan smartphone
masing – masing. Bila ada hal yang kurang. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk bisa bertanya jawab dan memberi tanggapannya sehingga
dinamika belajar dikelas lebih hidup dan menyenanggakan.

Beli keranjang Di Kisaran


Bila ada yang kurang mohon sarannya ya ? ….

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 4/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

[https://www.tokopedia.com/tripleshop]
TIAP HARI ADA BARANG BARU ...KLIK GAMBAR UNTUK BELANJA
[https://www.tokopedia.com/tripleshop]

Modul 2: Pengembangan Profesi Guru


1. M2 KB1
Assalamu'alaikum wr.wb.

Selamat sore,
Semoga Bapak dan Ibu senantiasa sehat dan bahagia
Pada Modul 2 KB 1, Bapak dan Ibu harus menguasai kualifikasi dan
kompetensi Guru BK yang berbeda dengan Guru Mata Pelajaran.
Mari kita diskusikan:
Kualifikasi dan kompetensi Konselor di Indonesia diatur melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi
Konselor.
Bagaimana pendapat Bapak dan Ibu tentang Peraturan Menteri tersebut
kesesuaian dan implementasinya sesuai tuntutan Kompetensi Pedagogik
Guru BK abad 21?
Bapak dan Ibu diharapkan membaca, memahamai dan menguasai
Permendiknas tersebut supaya mantap diskusi kita.
Selamat berdiskusi
Selamat sore,
Wassalamu'alaikum wr. wb
JAWAB
Asalamualaikum wr wb, Intruktur / Dosen
dan teman – teman PPGJ 2019 yang lagi daring jangan sampai telat
makan ya teman - teman semoga tetap sehat, semangat, dan ceria.
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 5/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Sebelum saya menanggapi kesesuaian implementasi Permendiknas No.


27 Tahun 2008 tersebut.
Izinkan saya curhat sejenak mengenai kualifikasi akademik guru
bimbingan dan konseling di lapangan. Menurut saya standar kualifikasi
akademik yang diatur di Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tersebut
sudah bagus dan jelas yaitu guru bimbingan dan konseling harus
berkualifikasi akademik S 1 Prodi Bimbingan dan Konseling. Namun
pada implementasinya di lapangan (sekolah) masih ada di jumpai guru
bimbingan dan konseling/ konselor yang tidak berkualifikasi akademik S
1 Prodi Bimbingan dan Konseling dan melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagai guru bimbingan dan konseling/konselor.
Padahal konselor adalah tenaga pendidik yang professional.
Nah. Sekarang saya mau menanggapi nih tentang Permendiknas No. 27
Tahun 2008 kesesuaian dan implementasinya sesuai tuntutan
kompetensi pedagogic Guru BK abad 21. Setau saya situasi abad 21
sering kali diidentikan dengan masyarakat informasi, yang ditandai oleh
munculnya fenomena masyarakat digital. Perubahan peradaban menuju
masyarakat berpengetahuan menuntut masyarakat dunia untuk
menguasai keterampilan abad 21 yaitu mampu memahami dan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Kondisi seperti itu
juga berimplikasi terhadap perkembangan pelayanan pendidikan. Oleh
karena itu selain kompetensi pedagogic,kepribadian, social, dan
professional. guru bimbingan dan konseling juga perlu memiliki
kompetensi TIK dalam mengembakan metode bimbingan dan konseling
kreatif, inovatif dan kekinian sehingga dapat mewujudkan tujuan
bimbingan konseling di sekolah dan tujuan pendidikan nasional pada
umumnya.
Terima kasih
Ikan sepat pakai sepatu
Sempat tidak sempat saya ucapkan
Wasalamualaikumwarohmatullahiwabarakatuh

2. M2 KB2
Assalamu’alaikum wr wb
Selamat dan sukses
Guru Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan profesional yang
membutuhkan keahlian khusus serta berperan sangat penting dalam
proses perkembangan perserta didik dan meraih catur sukses yaitu
sukses individu, sukses sosial, sukses akademik, sukses sosial.
Menurut Bapak dan Ibu apa urgensinya Guru Bimbingan dan Konseling
harus melaksanakan pengembangan profesi berkelanjutan?
Secara riil apa yang akan Bapak dan Ibu lakukan dalam rangka
peningkatan profesionalisme berkelanjutan?
Selamat berdiskusi
Wassalamu’alaikum wr wb

JAWAB
Asalamualaikum wr wb.. Bapak dosen /Instruktur
Dan teman – teman PPGJ Angkatan 1 2019. Gimana kabarnya ni …
udah pada sarapan belum ya ?..
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 6/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Menanggapi urgensinya Guru bimbingan dan konseling harus


melaksanakan pengembangan profesi berkelanjutan adalah untuk meng
upgrade dan meng update kompetensinya secara terus menerus
menyesuaikan tuntutan perkembangan yang di butuhkan saat ini dan
masa depan. Situasi dulu berbeda dengan situasi saat ini dan situasi
saat ini tentu akan berbeda dengan situasi di masa yang akan datang
nanti. Peran guru sangat penting, karena guru tidak hanya berperan
mencerdaskan anak didiknya tetapi juga sebagai agen untuk membentuk
nilai – nilai etika, moral (akhlak), empati social, semangat kerja, budaya,
jujur dan karakter baik lainnya perlu ditanamkan. Agar peserta didik tidak
hanya cerdas dan terampil tetapi yang juga penting adalah bermoral
(berakhlak baik). Oleh karena itu guru perlu menambah dan
memperbaharui kompetansinya sehingga guru mampu untuk
menyesuaikan mede – mode pembelajaran kekinian.
Untuk itu yang akan saya lakukan dalam peningkatan profesionalisme
bekelanjutan setelah PPGJ ini adalah
1.Terus meng upgrade kompetensi saya dalam TIK untuk kepantingan
pembelajaran dan pengembangan profesi berkelanjutan.
2.Aktif mengikuti Diklat, Seminar, Workshop dan sebagainya
3. Ikut dalam KKG dan Organisasi profesi seperti (ABKIN) dan (IKI)
4. Mengikuti pendidikan lanjutan (S-2) dan seterusnya, mudah –
mudahan pemerintah buka pendidikan S-2 Dalam Jabatan nanti .. hehe
Amin
5. Aktif menulis, berkarya, dan membuat publikasi ilmiah
6. dan lain sebagainya

Nyanyi bareng bang Edi


Foto bareng mas Nardji
Jikalah kita berjumpa nanti
Jangan malu untuk foto selfi

[https://www.tokopedia.com/tripleshop]
OPEN ORDER .. KLIK GAMBAR UNTUK BELANJA [https://www.tokopedia.com/tripleshop]

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 7/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Modul 3: Teori Belajar dan Pembelajaran


1. M3 KB 1
Salam Pedagogis!
Semoga Bapak dan Ibu senantiasa semangat dan selalu sehat selama
mengikuti proses PPG ini.
Aktivitas pelayanan bimbingan konseling di sekolah pada esensinya
merupakan aktivitas pendidikan. Artinya, setiap tindakan konselor dalam
memberi perlakuan maupun pelayanan kepada siswa selalu merupakan
bentuk pengaplikasikan konsep-konsep pendidikan.
Oleh karena itu, mari kita diskusikan bentuk terapan atau aplikasi teori
behavioral dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
yang sudah atau akan Bapak dan Ibu laksanakan di sekolah. Sangat
diharapkan, Bapak dan Ibu untuk saling berkomentar/menanggapi
secara konstruktif pendapat Bapak dan Ibu yang lain.
Terima kasih.

JAWAB
Asalamualaikum wr wb.. Bapak dan teman teman PPGJ Angkatan 1
2019 semua ..
Gimana masi semangat kan ?
Menurut teori behavioristic belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Adapun bentuk terapan atau aplikasi teori behavioral dalam konteks
pelayanan BK di sekolah harus dijalankan secara terprogram. Karena
ketika konselor ingin membimbing siswa misalkan dalam hal bagaimana
melatih siswa yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa
tindakannya layak atau benar. Ia akan mengamati dulu bagaimana
keadaan siswa – siswanya dan merencanakan strategi pelaksanaannya.
Salah satu contoh penerapan yang akan lakukan ialah memberikan
layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik sosiodrama
(permainan peran) dengan topic menyatakan diri.
Bimbingan kelompok ini bertujuan untuk melatih siswa yang mengalami
kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau
benar.
Dalam awal pelaksanaannya guru BK memberikan informasi secara
klasikal dengan power point. Setelah itu guru memandu jalannya cerita
dan mendorong siswa untuk memperoleh atau memainkan peran secara
spontan, berinteraksi dan berkomunikasi dalam cerita sesuai jalannya
carita. Selain itu guru juga terus menstimulus siswa dengan
mengapresiasi penampilan dari pemeran diakhir penampilan hingga
melakukan diskusi.
Semua rangkaian dalam permainan peran memberikan stimulus yang
mana dapat menghasilkan respon dari siswa dimana respon ini akan
membentuk tingkah lakunya sebagai hasil dari pembelajaran. Adapun
respon yang bisa dilihat adalah dimana siswa merasa diberi kesempatan
untuk mengekspresikan problem yang ada pada dirinya selain itu siswa
tampak mulai lebih percaya diri dalam belajar maupun bergaul dengan
teman temannya.

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 8/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Jadi sesuai, dimana kegiaatan layanan BK tersebut merupakan aktifitas


yang medorong siswa mengungkapkan kembali pengetahuan yang
sudah dipelajari. Kemudian pembelajaran dan evaluasinya menekankan
pada hasil (respon) dari pembelajaran yang diperoleh dari layanan BK
tersebut.

Jalan jalan ke Kabupatan Langkat


Singgah sebentar ke daerah pelawi
Teman – teman jangan hilang semangat
Karena dosennya cakep – cakep dan baik hati …..😁

2. M3 KB2
Salam Pedagogis!
Semoga Bapak dan Ibu senantiasa semangat dan selalu sehat selama
mengikuti proses PPG ini.
Aktivitas pelayanan bimbingan konseling di sekolah pada esensinya
merupakan aktivitas pendidikan. Artinya, setiap tindakan konselor dalam
memberi perlakuan maupun pelayanan kepada siswa selalu merupakan
bentuk pengaplikasikan konsep-konsep pendidikan.
Oleh karena itu, mari kita diskusikan bentuk terapan atau aplikasi teori
kognitif dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
yang sudah atau akan Bapak dan Ibu laksanakan di sekolah. Penting
untuk ditegaskan bahwa konteks penerapan teori tidak harus selalu di
kegiatan layanan secara klasikal (classroom), tetapi juga dapat di luar
kelas seperti kegiatan konseling, bimbingan kelompok dan yang lainnya.
Sangat diharapkan, Bapak dan Ibu untuk saling
berkomentar/menanggapi secara konstruktif pendapat Bapak dan Ibu
yang lain.
Terima kasih.
JAWAB
Asalammualaikum, Bapak dan teman – teman PPGJ Angkatan1 2019
semuanya..
Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku sesorang
ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajar. Dalam aplikasi teori belajar kognitif,
keterlibatan siswa secara aktif aman penting diperhatikan. Untuk menarik
minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan dengan
struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
Oleh karena itu, bentuk terapan atau aplikasi teori kognitif yang bisa saya
lakukan salah satunya adalah dengan memberi pemahaman, penerapan,
pengentasan tentang susah konsentrasi saat belajar, sering mengantuk
saat pelajaran, dan kurang aktif mengikuti kegiatan disekolah dengan
membarikan layanan konseling kelompok. Di sini konselor bisa
mendorong semua anggota kelompok untuk terlibat secara aktif saling
membantu dan memfasilitasi anggota kelompok untuk saling
mengungkapkan masalah dan memberi ide, gagasan dan pendapatnya
tentang masalah belajaran tersebut. Dengan cara ini konselor dapat
memfasilitasi siswa dalam kelompok untuk memperbaiki diri dan belajar
dari pengalaman anggota lain dalam memahami topik secara mendalam
dan tuntas. Untuk mengurangi ketenggan konselor bisa menyelingi
dengan permainan ringan atau bernyanyi bersama .
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 9/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Nah pada akhir kegiatan konselor bersama anggota kelompok bisa


mengevaluasi perubahan/pemahaman yang telah di peroleh dari
kegiatan bimbingan dan menetepkan tindakan selanjutnya. Dengan cara
ini pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa. Dengan model diskusi
dengan memanfaatkan dinamika dalam konseling kelompok ini siswa jadi
belajar dan paham banyak hal positif dari teman - temannya dari topic
yang didiskusikan.
Itulah paparan singkat dari penerapan aplikasi teori kognitif dalam
layanan BK, bila ada yang kurang sesuai mohon masukan dan
tambahannya dari Bapak dan teman – teman yang lain terimakasi.

3. M3 KB3
Salam Pedagogis!
Semoga Bapak dan Ibu senantiasa semangat dan selalu sehat selama
mengikuti proses PPG ini.
Bapak dan Ibu telah mempelajari konsep dan aplikasi teori
konstruktivistik dalam konteks pembelajaran di sekolah. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwa teori konstruktivistik memang telah mewarnai
arah dan praktik pembelajaran di sekolah pada banyak negara. Salah
satu keunggulan teori konstruktivistik dalam pembelajaran adalah
pemahamannya akan keaktifan siswa dalam menciptakan pengetahuan
sehingga mereka terfasilitasi mendapatkan pengetahuan yang
bermakna, bukan hanya pengetahuan yang dihafalkan saja atau
ditirukan tanpa dipahami esensinya.
Oleh karena itu, berdasarkan pengalaman Bapak dan Ibu selama
memberikan pelayanan bimbingan konseling, mari kita diskusikan
kemungkinan relevansi teori konstruktivistik dalam rangka meningkatkan
kualitas/mutu pelayanan bimbingan konseling. Sangat diharapkan,
Bapak dan Ibu untuk saling berkomentar/menanggapi secara konstruktif
pendapat Bapak dan Ibu yang lain.
Terima kasih.
JAWAB
Asalammualaikum, Bapak Instruktur/ dosen dan teman teman
semuanya..
Salam pedagogis
Dalam pembelajaran konstruktivistik guru berperan agar proses
pengkonstruksian belajar oleh siswa berjalan lancar dalam arti guru
membantu siswa membentuk pengetahuannya sendiri. Sedangkan siswa
harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan
memberi makna tentang hal – hal yang sedang dipelajarinya.
Berdasarkan penerapan layanan BK di sekolah adalah dengan cara
bimbingan kelompok yang di ikuti dengan tindak lanjut dari hasil
bimbingan kelompok sebagai tugas atau bentuk nyata dari komitmen
peserta didik yang mengikuti bimbingan kelompok yang telah termotivasi
untuk menjalankan apa yang dihasilkan dari bimbingan kelompok.
Misalnya guru mengawalinya dengan melaksanakan kegiatan bimbingan
kelompok dengan topic “berani berwirausaha” untuk terlebih dahulu
mengajak sekaligus membangkitkan pemahaman dan semangat siswa
untuk berani berwirausaha dan mengembangkan langkah – langkah

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 10/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

bersama untuk menangani permasalahan dalam memulai suatu usaha.


Satelah berhasil merangkum proses dan hasil yang di capai.
Nah guru bisa memancing siswa untuk melaksanakan tindak lanjut dari
hasil layanan bimbingan kelompok tersebut. Dengan cara mendorong
siswa untuk mulai membuat produk berupa makanan ringan, minuman,
aksesoris dll (sesuai bidang keahlian masing – masing) untuk dijual di
jam istirahat sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan bimbingan
kelompok yang sudah dilaksankan. Dengan cara ini siswa akan aktif
melakukan kegiatan, menyiapkan keberanian dan berfikir kreatif untuk
menyusun bagaimana mensukseskan suatu usaha mereka. Dan imbalan
dari kegiatan ini adalah bukan cuma nilai semata, namun yang lebih
penting adalah siswa akan menjadi paham secara langsung bagaimana
berwirausaha sehingga bisa sukses nantinya setelah lulus sekolah. Nah
guru bimbingan konseling bisa memfasilitasi dan mencatat
perkembangan siswa dari bimbingan kelompok hingga tindak lanjut nyata
yang sudah diwujudkan oleh siswa

4. M3 KB4
Salam Pedagogis!
Semoga Bapak dan Ibu senantiasa semangat dan selalu sehat selama
mengikuti proses PPG ini.
Bapak dan Ibu telah mempelajari konsep dan aplikasi teori humanistik
dalam konteks pembelajaran di sekolah. Seperti yang kita ketahui
bersama bahwa teori humanistik memang telah mewarnai arah dan
praktik pembelajaran dan pelayanan bimbingan konseling di sekolah
pada banyak negara. Salah satu keunggulan teori humanistik adalah
pandangannya yang positif dan sangat mempercaya sisi kemanusiaan
dari setiap individu bahwa setiap orang pada dasarnya selalu berupaya
menjadi lebih kompleks atau baik melalui proses aktualisasi. Sayangnya,
banyak pendidik dan bahkan konselor menjadi mengkritik teori
humanistik saat menghadapi siswa-siswa yang beresiko, seperti siswa
yang rawan DO, pelaku bully, tidak disiplin, memiliki prestasi belajar yang
rendah dan seterusnya. Mereka memandang bahwa siswa yang beresiko
tidak dapat dipercayai untuk dapat berkembang dan beraktualisasi.
Oleh karena itu, berdasarkan pengalaman Bapak dan Ibu selama
memberikan pelayanan bimbingan konseling, mari kita diskusikan:
Relevansi teori humanistik untuk diaplikasikan dalam memberi perlakuan
kepada siswa yang berresiko
Pandangan apa yang ideal tentang hakekat manusia (siswa) dalam
memandang perilaku tidak patut siswa yang perlu dimiliki konselor
Indonesia
JAWAB

Assalamualaikum…
Bapak Ibu dosen dan teman – teman PPGJ 2019 Angkatan I ..
Berikut saya paparkan penjelasan saya mengenai topic yang sedang kita
bahas ini :
1. Teori humanistic dianggap sukar diterjemahkan ke dalam langkah-
langkah yang lebih konkrit dan praktis. Namun sifat idealnya yaitu
memanusiakan manusia. Berdasarkan pengalaman saya dalam
memberikan perlakuan kepada siswa beresiko, seorang guru harus bisa
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 11/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan berpusat pada siswa


(student centered ). Dalam kasus ini guru perlu masuki dunia mereka (
peserta didik), dan bawa mereka ke dunia kita (pendidik). Dalam arti
sebagai pendidik, kita perlu memahami pola pikiran dan karakteristik
anak didik. Untuk itu kita perlu menyelami dunia mereka, apa yang
mereka butuhkan dan apa yang mereka inginkan. Dengan begitu maka
pendidik dapat menentukan strategi agar pembelajaran dapat terlaksana
dan tujuan dapat tercapai.
Dalam layanan bimbingan dan konseling ada layanan yang terencana
seperti bimbingan kelompok, konseling individu, konseling kelompok dan
lain sebagainya. Namun diluar itu guru BK bisa melaksanakan
pendekatan – pendekatan yang tidak terencana ( tidak kaku) untuk bisa
mengenal siswa, memahami, dan berusaha akrab dengan siswa yang
beresiko tersebut. Setelah guru BK sudah menjadi teman, orang
terpercaya, sahabat ( orang yang di anggap orang dalam bagi siswa)
sampai guru BK memahami motif kenapa siswa beresiko tersebut bisa
seperti itu sekaligus menemukan cara untuk membawanya kembali ke
jalan yang benar. Kemudian guru BK dengan cara yang bersahabat dan
tepat, perlahan – lahan berusaha untuk membawa siswa kearah yang
lebih baik lagi. Bahkan bila guru BK dapat membuat bimbingan yang
bermakna dan berkesan bagi siswa, siswa akan terus ingin dibimbing
oleh guru BKnya sekaligus merubah perilakunya sendiri.
2. Pada hakekatnya manusia itu bukanlah batu artinya kelakuan manusia
dapat berubah. Perubahan perilaku manusia tergantung penerimaannya
terhadap pelajaran yang tersedia. Manusia tidak mau berubah karena dia
masi memiliki keyakinan kuat akan pemahamannya. Nah untuk
menangani masalah perilaku tidak patut siswa. Guru BK perlu
menemukan kunci agar siswa mau menerima pelajaran baru yang lebih
baik untuk dia dan meninggal pemahaman lama yang tidak baik dan
merusaknya. Namun saya memahami bahwa guru bukan lah tenaga
yang ajaib. Namun usaha guru dalam mendidik siswa akan membuat
siswa luluh dan dari niat tulus guru itu Allah pasti akan memudahkannya.
Danging kuweni di bungkus ketupat
Ada preman punya adek angkat
Kini daring sudah memasuki modul 4
Semoga teman teman tetap kuat dan semangat

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 12/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

[https://www.tokopedia.com/tripleshop]
TIAP HARI ADA BARANG BARU .. KLIK GAMBAR UNTUK BELANJA
[https://www.tokopedia.com/tripleshop]

Modul 4 Karakteristik Peserta Didik


1.M4 KB1
Salam pedagogia Bapak/Ibu, semoga senantiasa sehat dan semangat
mengikuti daring ini.
Pendidik memiliki tanggung jawab untuk membantu keberhasilan peserta
didik dalam proses pembelajaran. Salah satu langkah awal untuk
merancang strategi pembelajaran dan pelayanan yang efektif dengan
cara memahami karakteristik peserta didik. Karakteristik peserta didik
dapat ditinjau dari gender, etnik, usia, kultural, status sosial, dan minat.
Mari kita diskusikan, berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu dalam
memberikan pelayanan BK, strategi/teknik apa yang pernah dilakukan
untuk mengidentifikasi dan memahami karakteristik peserta didik?
Mohon dijelaskan kelebihan dan keterbatasan strategi tersebut.
Bapak/Ibu, dapat memberikan reply/balasan pada topik/thread saya ini.
Bapak ibu saya harap juga dapat memberikan reply/balasan dari
jawaban teman lain agar diskusi dapat semakin aktif. Terima kasih.

JAWAB
Asalamualaikum, Ibu Sinta dan teman teman PPGJ 2019 Angkatan I
yang sedang daring ….
Teknik apa yang pernah dilakukan untuk mengidentifikasi dan memahami
karakteristik peserta didik yang dilakukan adalah
1. wawancara
Kelebihannya yaitu melalui tatap muka langsung, dapat memberikan
peluang untuk menggali informasi tentang peserta didik dan terbinanya
hubungan baik diantara pewawancara dengan siswa. Sedangkan
kekurangannya butuh waktu dan kerja ekstra untuk dalam menggali,
mencatat dan menganalisa setiap jawaban individu dan hasil
wawancara.
2. Observasi
Kelebihannya yaitu observasi dapat memberikan data yang tidak
diperoleh dari instrumen lain. Namun observasi memerlukan waktu
panjang , apabila ingin mendapatkan gambaran yang menyeluruh
tentang siswa dan kesimpulan dan hasil analisis observasi seringkali
lebih bersifat subyektif.
3. AUM Umum
Kelebihannya ialah dapat dilakukan secara individual, kelompok, maupun
klasikal, sehingga guru BK dalam waktu singkat dapat memperoleh data
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 13/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

yang banyak. Namun kelemahannya yaitu AUM UMUM membutuhkan


waktu yang banyak untuk pengolahan hasil, sebagai konsekuensi dari
banyaknya jumlah bidang masalah yang tersedia.
4. Sosiometri
Kelebihan dari sosiometri yang mernah diterapkan adalah informasi
tentang fungsi siswa dalam kelompok yang dihasilkan oleh sosiometri
objektif sebab bersumber dari banyak siswa. Namun pada
penerapannya sosiometri hanya dapat diterapkan pada kelompok
peserta didik yang sudah saling mengenal dalam waktu yang cukup tidak
bisa diterapkan pada siswa baru
5. Angket
Pada penerapannya angket merupakan metode yang praktis karena
dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data kepada sejumlah siswa
dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat. Namun
kekurangannya yaitu sulit untuk mendapat jaminan bahwa siswa akan
memberikan jawaban yang sesuai kenyataan dan pertanyaan atau
pernyataan dalam angket dapat saja ditafsirkan salah oleh siswa.
6. Outobiografi
Pada penerapannya kelebihannya yaitu data yang dikemukakan oleh
siswa dapat merupakan data autentik. Hal ini didasarkan pada asumsi,
bahwa konseli merupakan orang yang paling tahu tentang dirinyaa
sendiri. Namun dalam penerapan outobiografi seorang konseli
cenderung tidak menceritakan kekurangan yang ada pada dirinya.
7. Studi Dokumenter
Kelebihannya yaitu data yang diperoleh adalah data yang tidak
direkayasa. Sedangkan kekurangannya isinya biasanya hanya berupa
informasi yang kurang lengkap.
Itulah sebagian beberapa teknik yang dilakukan untuk memahami siswa
pada dasarnya setiap teknik memiliki kelebihan dan kekurangannya
namun bila di kaitkan satu sama lain. Guru BK bisa mendapatkan
pemahaman yang riil dari karakteristik peserta didik

2.M4 KB2
Salam pedagogia, Bapak/Ibu, semoga senantiasa sehat dan semangat
mengikuti daring ini.
Ada beberapa teknik untuk mendeteksi kemampuan awal peserta didik
yang dalam pelaksanaannya melibatkan/ berkolaborasi dengan pihak
lain. Mohon diceritakan pengalaman Bapak/Ibu tentang bentuk kerja
sama dan tindak lanjut dengan pihak lain (misal guru mata pelajaran atau
orang tua) setelah mendapatkan informasi kemampuan awal peserta
didik.
Bapak/Ibu, dapat memberikan reply/balasan pada topik/thread saya ini.
Bapak ibu saya harap juga dapat memberikan reply/balasan dari
jawaban teman lain agar diskusi dapat semakin hidup. Terimakasih.
JAWAB
Asalamualaikum, Ibu dan teman – teman PPGJ Angkatan I…
Konselor dan guru adalah mitra kerja dalam melaksanakan tugas – tugas
pendidikan di sekolah. Hubungan kemitraan antara konselor dengan
guru bisa dilakukan diantaranya adalah dalam hal kegiatan alih tangan.
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 14/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Misalnya guru mendapati ada siswa semangat dan prestasi belajarnya


menurun.
Kemudian guru mengalih tangankan permasalahan siswa tersebut untuk
mendapat penanganan menggunakan pendekatan bimbingan konseling.
Berdasarkan informasi dari guru kelasnya bahwa siswa ini sering lebih
banyak diam di kelas dan kurang aktif mengikuti pelajaran. Selain itu dia
juga jarang masuk kesekolah tanpa keterangan. Padahal sebelumnya
siswa ini adalah siswa yang aktif dan memiliki prestasi belajar yang
cukup baik yaitu pernah mendapat rengking 5 di kelas.
Setelah saya menerima dan menangani siswa tersebut menggunakan
pendekatan bimbingan konseling, ternyata siswa tersebut sedang
mangalami masalah dalam keluarganya yang mana bapaknya pergi jauh
mendapat tugas pekerjaan yang sangat lama sementara ibunya sibuk
bekerja dan dia merasa kesepian. Setelah konselor memberi layanan BK
beberapa kali namun berdasarkan pantauan, tidak menemukan
perubahan yang signifikan. Kemudian konselor mengambil langkah lain
yaitu mengundang orang tua (ibu) siswa untuk ikut memahami
permasalahan anak dan melakukan tindakan pertolongan agar anak
kembali semangat dan meningkatkan prestasi belajarnya. Nah, setelah
masalah siswa tertangani untuk penanganan lebih lanjut yang terkait
dengan pengajaran/latihan khusus (seperti pengajaran/pelatihan
perbaikan, program pengayaan) kemudian konselor mengalih
tangankannya kepada guru kelasnya.
Berdasarkan pemantauan selanjutnya siswa menjadi lebih dewasa dan
terus memperbaiki prestasi belajarnya di kelas.
Demikianlah cerita singkat dari saya Walamualaikum Wr, Wb.

3. M4 KB3
Salam pedagogia Bapak/Ibu, semoga senantiasa sehat dan semangat
mengikuti daring ini.
Peserta didik memiliki kecerdasan majemuk bervariasi yang berimplikasi
terhadap strategi pengembangannya. Berdasarkan pengalaman
Bapak/Ibu, uraikanlah strategi pelayanan BK seperti apa yang sudah
Bapak/Ibu lakukan untuk memfasilitasi pengembangan kecerdasan
majemuk peserta didik?
Bapak/Ibu, dapat memberikan reply/balasan pada topik/thread saya ini.
Bapak ibu saya harap juga dapat memberikan reply/balasan dari
jawaban teman lain agar diskusi dapat semakin hidup. Terimakasih.
JAWAB
Asalamu’alaikum, Salam pedagogia Ibu Dosen dan teman – teman
PPGJ 2019 Angkatan I.
Adapun strategi pelayanan BK untuk memfasilitasi pengembangan
kecerdasan majemuk peserta didik yaitu:
a. Guru bimbingan konseling menggali informasi mengenai kecerdasan
majemuk siswa dengan observasi, wawancara, studi documenter,
angket, dan lain sebagainya
b. Guru bimbingan dan konseling memberikan layanan informasi agar
siswa mengetahui dan memahami apa yang dimaksud kecerdasan
majemuk itu dan juga mengetahui bagaimana intelegensi itu
berpengaruh pada kehidupannya

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 15/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

c. Guru bimbingan dan konseling memberikan arahan dan bimbingan


dalam membantu siswa memahami dirinya
e. Memberikan layanan konseling yang berorientasi pada dukungan
terhadap pemenuhan kebutuhan anak berbakat untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dan kondisinya.
f. Guru bimbingan mengajak orang tua untuk berkerjasama. Jadi, orang
tua juga mulai menyadari potensi apa yang kamu miliki. Lalu, orang tua
akan dapat memberikan sarana dan prasarana yang bisa menunjang
pengembangan potensi dirimu
g. Menjalin kerjasama dengan wali kelas dan para guru bidang studi
dalam menciptakan strategi dan gaya belajar yang menarik dan
membantu mengoptimalkan potensi siswa.
h. Mengadakan layanan bimbingan konseling secara individu atau
kelompok untuk memberikan dorongan dalam mengembangkan potensi
diri siswa. Agar cita – cita siswa tercapai sesuai kemampuan.
i. Memberikan pelakuan terhadap anak dengan berkonsentrasi pada
pencegahan akan terjadinya persoalan yang akan muncul di kemudian
hari. Adapun strategi yang sering dijadikan pilihan diantaranya:
perencanaan akademik yang sesuai mencegah perkembangan kelainan
perilaku, mencegah underachievement, mencegah konflik
sosial/akademik, menaruh perhatian terhadap kebutuhan afektif terhadap
populasi khusus, perencanaan karir, dan menghindari dampak terhadap
keluarga. Bisa diterapkan dengan layanan penempatan dan penyaluran,
layanan konsultasi, konseling individu
j. Perkembangan kecerdasan juga dapat dilakukan dengan teknik
“konseling sebaya”/ “tutor sebaya”. caranya guru memfasilitasi siswa
dengan memberikan arahan kepada siswa yang lain, yang bisa
dipercaya yaitu anak yang termasuk aktif atau superaktif untuk
membimbing dengan anak yang pendiam atau anak yang memiliki
kecerdasan interpersonal yang rendah, Pembimbing di dalam kelompok
dapat bergantian tergantung pada kecerdasan apa yang akan
dikembangkan
k. Melaksanakan bimbingan berbasis bermain peran untuk
mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa
l. observasi untuk memantau dan mencatat perkembangan dari hasil
layanan bimbingan konseling kepada siswa
Itu dari saya Assalamualaikum wr.wb.

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 16/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

[https://www.tokopedia.com/tripleshop]
OPEN ORDER .. KLIK GAMBAR UNTUK BELANJA [https://www.tokopedia.com/tripleshop]

Modul 5: Strategi Pembelajaran


1.M5 KB1
Salam pedagogia Bapak/Ibu, semoga senantiasa dilancarkan semua
aktivitas Bapak/Ibu.
Terdapat beberapa macam model pembelajaran, misalnya model
coperative learning, problem based learnig, project based learning, atau
role play.
Mari kita diskusikan bersama, kita fokuskan pada model coperative
learning (jig saw dan group investigation). Dari dua tipe tersebut, jig saw
dan group investigation, mana menurut Bapak/Ibu yang lebih cocok
diterapkan dalam layanan BK. Mengapa memilih dan bagaimana
penerapan konkritnya?
Saya berharap semua berpatisipasi aktif, dan saling memberikan
tanggapan.
JAWAB

Asalamualaikum, Bapak dan teman – teman PPGJ I 2019 semuanya


dimana pun teman –teman berada saat ini …
Untuk melaksanakan layanan yang lebih variatif sehingga pelayanan BK
tidak di persepsikan siswa “itu itu saja”. Menurut saya baik model Jig saw
dan grop investigation bisa saja diadaptasikan dengan layanan
bimbingan dan konseling. Namun jika disuruh memilih menurut saya
model jig saw cocok untuk disandingkan dengan layanan bimbingan
klasik.
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 17/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Karena bimbingan klasikal merupakan kegiatan layanan yang diberikan


kepada sejumlah peserta didik/konseli dalam satu rombongan belajar
dan dilaksanakan di kelas dalam bentuk tatap muka antara guru
bimbingan dan konseling atau konselor dengan peserta didik/konseli.
Adapun metode yang biasa diterapkan dalam bimbingan klasikal antara
lain diskusi, bermain peran, dan ekspositori. Nah dilihat dari karakteristik
bimbingan klasikal dan berdasarkan karakteristik / prosedur penerapan
jigsaw yang saya baca di modul serta melihatnya video. Sangat cocok
bila jig saw diterapkan dalam bimbingan klasikal untuk menciptakan
suasana bimbingan yang lebih hidup.
Adapun bentuk penerapannya yaitu:
A. Tahap Awal
Pedahuluan
1. Membuka dengan salam dan berdoa

2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar,


pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik

B. Tahap Inti
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan
dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi
layanan
3. Guru BK menjelaskan tentang bentuk kelompok yang akan dibuat dan
mengajak untuk siswa membentuk kelompok
4. Guru memberi materi berikut lembar kerja ahli kepada kelompok asal
5. Guru mengajak masing – masing kelompok ahli untuk membahas
materi yang sudah dibagikan
6. Guru mengajak setiap anggota kelompok ahli untuk kembali dan
bergabung ke kelompok asal (home team) di mana setiap anggota
menjelaskan dan menyusun (menyimpulkan) materi masing-masing
bersama anggota lain dalam kelompoknya
7. Guru BK mengajak agar seorang atau dua orang perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain
8. Guru memberi tanggapan, koreksi serta bimbingan terhadap hasil
yang telah dipresentasikan pesert didik

C. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait
dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan
Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

2. M5 KB2
Salam pedagogia Bapak/Ibu, semoga senantiasa dilancarkan semua
aktivitas Bapak/Ibu.
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 18/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Pada diskusi KB 1, kita telah mendiskusikan bersama tentang model


pembelajaran dan penerapannya pada pelayanan BK.
Kali ini masih berkaitan, mari kita diskusikan tentang media
pembelajaran apa yang dapat menunjang model pembelajaran
coperative learning dengan tipe jig saw atau group investigation. Berikan
alasan mengapa memilih media pembelajaran tersebut dan bagaimana
pengaplikasiannya.
Saya sangat berharap Bapak/Ibu dapat memunculkan media
pembelajaran yang kreatif, yang dapat menginspirasi Bapak/Ibu lainnya/
JAWAB
Assalamualaikum, Bapak Dosen dan teman teman PPGJ I 2019
Salam Daring … semoga tetap kuat
Menurut saya tentang media apa yang dapat menunjang model
pembelajaran yang dimaksud adalah tergantung materi apa yang ingin
diberikan kepada siswa. Tujuan pelajaran apa yang ingin dicapai serta
bagaimana karakteristik siswa dan kondisi lingkungan sekitar.
Misalnya guru ingin menerapkan pembelajaran berbasis website atau e-
learning akan tetapi siswa tidak mampu menggunakan computer, tidak
punya smartphone, tidak mampu menggunakan internet dan kondisi
lingkungannya masih serba tradisional. Maka media tersebut tidak bisa
dipakai.
Jadi guru harus mempertimbangkan dulu media apa yang cocok untuk
digunakan.
Contohnya guru ingin melaksanakan bimbingan klasikal model jig saw
pada sebuah sekolah di kota. Dengan materi bimbingan my goal and
career di perguruan tinggi pada siswa kelas 12 SMA
Adapun medianya yaitu

1. Laptop dan Lcd proyektor untuk menapilkan media slide power point
dan atau video yang berhubungan dengan materi layanan bimbingan
klasikal. Alasan pengunaan media ini adalah untuk memudahkan guru
untuk menampilkan materi kepada siswa
2. Guru BK bisa memanfaatkan media smartphone yang dimiliki siswa
karena semua siswa SMA di kota sudah akrab sama yang namanya
smartphone. Alasannya untuk memudahkan siswa dalam mencari
sumber refrensi dan untuk mendukung kegiatan bimbingan terkait materi
yang akan dibahas.
Adapun cara pengaplikasiannya yaitu :
Tahap Inti
1. Guru BK menjelaskan dan menayangkan materi dengan media slide
power point yang berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi
layanan
3. Guru BK menjelaskan tentang bentuk kelompok yang akan dibuat dan
mengajak untuk siswa membentuk kelompok
4. Guru memberi materi berikut lembar kerja ahli kepada kelompok asal
5. Guru mengajak masing – masing kelompok ahli untuk membahas
materi yang sudah dibagikan dengan menggunakan smartphone yang
dimiliki siswa untuk mencari informasi sesuai sub materi tentang
perguruan tinggi dan my goal and career yang dibagikan kepada masing
– masing kelompok ahli
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 19/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

6. Guru mengajak setiap anggota kelompok ahli untuk kembali dan


bergabung ke kelompok asal (home team) di mana setiap anggota dalam
kelompok asal bersama-sama menjelaskan dan menyusun
(menyimpulkan) materi masing-masing tentang my goal and career di
perguruan tinggi di dalam kelompok asalnya
7. Guru BK mengajak agar seorang atau dua orang perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain
8. Guru memberi tanggapan, koreksi serta bimbingan terhadap hasil
yang telah dipresentasikan pesert didik

3. M5 KB3
Salam pedagogia Bapak/Ibu, semoga senantiasa dilancarkan semua
aktivitas Bapak/Ibu.
Pada diskusi KB 1 dan KB 2, kita telah mendiskusikan bersama tentang
model pembelajaran dan penerapannya pada pelayanan BK serta media
yang sesuai.
Kali ini masih berkaitan, mari kita diskusikan tentang pengembangan
materi layana apa yang dapat menunjang model pembelajaran
coperative learning dengan tipe jig saw atau group investigation.
Bagaimana langkah-langkah mengembangkan materinya?
Saya sangat berharap Bapak/Ibu dapat memunculkan ide yang kreatif,
yang dapat menginspirasi Bapak/Ibu lainnya/
JAWAB

Assalamualaikum wr wb. Bapak Dosen dan teman-teman PPGJ 2019 ..


Semoga kita dilancarkan dan dimudahkan dalam semua aktivitas kita.
Aamiin..
Guru BK bisa mengembangkan materi layanan tentang HIV dan AIDS
pada peserta didik tingkat SMA dalam model cooperative learning teknik
jigsaw dalam layanan bimbingan klasikal. Dengan menggunakan power
point, video, lembar kerja siswa dan online agar siswa bisa mengakses
bahan belajar yang dibuat guru di blog guru atau di akun youtube guru
mengenai HIV dan AIDS.
Kegiatan perlakuan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan
pemahaman siswa mengenai HIV AIDS dilakukan sesuai dengan
prosedur yang sudah ada. Adapun bentuk pengembangannya yaitu:
1. Guru menjelaskan materi HIV dan AIDS menggunakan power point
dan menunjukkan video yang berkaitan dengan materi. Tidak lupa guru
juga menjelaskan cara dan proses pengelompokan siswa dalam kegiatan
bimbingan model cooperative learning teknik jigsaw kepada siswa
2. Guru mengelompokkan siswa dalam kelompok jigsaw lalu diberikan
materi yang berbeda. Kemudian, siswa bersatu dalam kelompok ahli
(dengan materi yang sama) materi dan bahan bisa siswa peroleh dari
blog guru atau channel youtube guru menggunakan smartphone masing
– masing. Dalam kelompok ahli ini siswa menuangkan segala pemikiran,
pendapatnya mengenai materi HIV AIDS di lembar kerjanya.

Adapun materi yang di bahas yaitu pengertian HIV AIDS, sejarah HIV
AIDS, perjalanan virus HIV AIDS, penularan HIV AIDS, gejala HIV AIDS
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 20/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

dan dampak HIV AIDS.


3. Setelah dikusi pada kelompok ahli selesai. Masing - masing siswa
membawa hasil diskusinya dan kembali bergabung ke kelompok asal.
Kemudian masing – masing kelompok asal berdiskusi, meringkas,
menyusun, laporan di lembar kerja dan persentasi materi tentang HIV
dan AIDS di depan kelas.
4. Saat setelah presentasi selanjutnya membuka tanya jawab antara
kelompok presentasi dan siswa yang lain
5. Setelah semua kelompok presentasi guru memberi arahan lebih lanjut,
membimbing siswa, sekaligus mengapresiasi hasil kerja siswa.
Kemudain guru mengajak semua siswa menyimpulkan materi tentang
HIV dan AIDS.
Khususnya dengan materi HIVAIDS. Pemberian informasi melalui
cooperative learning teknik jigsaw ini dapat merangsang siswa untuk
lebih terlibat di dalam kelompok, karena melalui diskusi siswa dapat
bekerjasama, mengemukakan pendapat, dan bertanya sehingga siswa
lebih paham terhadap materi yang diberikan. Siswa juga lebih dapat
mengeksplor dan leluasa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari
teman sekelompoknya. Disamping itu, diperlukan peran dan kepekaan
guru bimbingan dan konseling dalam proses perlakuan dengan
memperhatikan setiap diskusi dalam kelompok.

4.M5 KB4
Salam pedagogia Bapak/Ibu, semoga senantiasa dilancarkan semua
aktivitas Bapak/Ibu.
Pada diskusi KB 1, KB 2 dan KB 3, kita telah mendiskusikan bersama
tentang model pembelajaran dan penerapannya pada pelayanan BK,
media yang sesuai serta pengembangan materi layanannya.
Kali ini masih berkaitan, mari kita diskusikan tentang pengembangan
rencana pelaksaaan layanan bimbingan dan konseling (RPLBK) yang
dapat menunjang model pembelajaran cooperative learning dengan tipe
jig saw atau group investigation. Bagaimana langkah-langkah menyusun
rencana pelaksaaan layanan bimbingan dan konseling (RPLBK) ?
Saya sangat berharap Bapak/Ibu dapat memunculkan ide yang kreatif,
yang dapat menginspirasi Bapak/Ibu lainnya/
JAWAB

Asalamualaikum, Bapak Dosen dan teman – teman PPGJ 1 2019


Salam Daring, semoga kita diberi kemudahan dan kelanjaran dalam
menjalankan semua aktivitas kita .. Aamiin
Pengembangan rencana layanan BK model jig saw. Misalnya bimbingan
klasikal teknik jig saw, adapun langkah – langkah pengembangan
RPLBK bimbingan klasikal model cooperative learning tipe jig saw yaitu
1. Menyiapkan bahan yakni silabus, buku-buku materi bimbingan, sintaks
dari model – model bimbingan yang dipilih, menginvestasi sumber
belajar lain, yang mungkin dapat digunakan
2. Guru memahami karakteristik perserta didik, kondisi sarana prasarana
sekolah dan menyesuaikannya dengan RPL yang akan dilaksanakan
3. Guru BK mengkaji dan menyesuaikan RPL yang akan dikembangkan
dengan standar kompetensi kemandian (SKK), menganalisis silabus,
program BK yang telah disusun, materi bimbingan yang menunjang
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 21/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

pencapaian SKK, bidang layanan (bimbingan klasikal), menentukan


fungsi dan tujuan layanan , menentukan sasaran layanan, metode/ teknik
bimbingan (cooperative learning tipe jig saw), alat/ media,
mengembangkan kegiatan pembelajaran, penjabaran jenis penilaian,
menentukan alokasi waktu, menentukan sumber belajar.
4. Membuat langkah bimbingan dengan model cooperative learning tipe
jig saw. misalnya yaitu
I. Pembuka (orientasi): menyiapkan peserta didik, memberi motivasi,
menjelaskan SKK dan sebagainya
II. Tahap Inti: Adapun langkahnya yaitu (a) Guru BK menayangkan media
slide power point yang berhubungan dengan materi layanan. (b) Peserta
didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan. (c)
Guru BK menjelaskan tentang bentuk kelompok yang akan dibuat dan
mengajak untuk siswa membentuk kelompok. (d) Guru memberi materi
berikut lembar kerja ahli kepada kelompok asal. (e) Guru mengajak
masing – masing kelompok ahli untuk membahas materi yang sudah
dibagikan. (f) Guru mengajak setiap anggota kelompok ahli untuk
kembali dan bergabung ke kelompok asal (home team) di mana setiap
anggota menjelaskan dan menyusun (menyimpulkan) materi masing-
masing bersama anggota lain dalam kelompoknya. (g) Guru BK
mengajak agar seorang atau dua orang perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain. (h) Guru
memberi tanggapan, koreksi serta bimbingan terhadap hasil yang telah
dipresentasikan pesert didik.

III. Penutup: guru bersama peserta didik melakukan refleksi


5. Guru menyusun dan mengembangkan rencana penilaian proses
bimbingan dan hasil layanan BK melalui laiseg, laijapang

Bangun pagi langsung jualan sarapan bubur


Tidak lupa siapkan kantung buat metik anggur
Bapak Ibu Dosen maaf kalau kaget jika lihat jawabannya ngaur
Karena rasanya saya lelah dan ngantuk pengen tidur

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 22/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

[https://www.tokopedia.com/tripleshop]
TIAP HARI ADA BARANG BARU ... KLIK GAMBAR UNTUK BELANJA
[https://www.tokopedia.com/tripleshop]

MODUL 6: PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. M6 KB1
MATERI DISKUSI
Urgensi evaluasi dalam pelaksanaan bk perlu menjadi kompetensi yg
harus dkuasai bagi calon konselor profesional dalam menjalankan tugas
pokok pasca implementasi pelayanan.....
1).tunjukkan asumsi2 yg melatar belakangi....
2). Tunjukkan perbedaan konsep antara penilaian, evaluasi dan
pengukuran dalam bidang BK dan bagaimana hirarkinya
3.) Apakah saudara terbiasa melakukan vevaluasi BK
4). Bagaimana proses akuntabilitas BK

JAWAB

Asalamualaikum Wr. Wb. Bapak Ibu dosen dan teman teman PPGJ 1
2019 ..SEMOGA DIBERIKAN KEMUDAHAN DAN KELANJARAN
DALAM BERBAGAI AKTIVITAS KITA …
Asumsi - asumsi yg melatar belakangi urgensi evaluasi dalam
pelaksanaan bk yaitu
a. Evalusi BK sebagai umpan balik kepada guru pembimbing (konselor)
untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan
konseling.
b. Evaluasi BK penting untuk memberikan informasi kepada pihak
pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang
perkembangan siswa agar secara bersinergi atau berkolaborasi
meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah
c. Evaluasi BK untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan
ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan
d. Evaluasi BK merupakan cara untuk mengetahui kemajuan program
bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan
bimbinga dan konseling.
e. pentingnya evaluasi BK karena untuk mengetahui tingkat efesiensi
dan efektifitas strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu
- Perbedaan konsep antara penilaian, evaluasi dan pengukuran dalam
bidang BK dan bagaimana hirarkinya
Pengukuran adalah membandingkan hasil tes dengan standar yang
ditetapkan. Pengukuran bersifat kuantitatif atau dalam kata lain
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 23/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

berdasarkan angka-angka.
Sedangkan menilai adalah kegiatan mengukur dan mengadakan
estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan
tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan. Penilaian bersifat
kualitatif. Penilaian pada umumnya digunakan untuk menentukan nilai
atau kualitas dari objek pelayanan bimbingan dan konseling.
Evaluasi lebih komprehensif dari pada pengukuran maupun penilaian.
Pengukuran hanya dibatasi pada deksripsi kuantitatif tanpa disertai
deskripsi kualitatif dan pertimbangan nilai. Evaluasi mencakup
keseluruhan aspek kuantitatif dan kualitatif serta disertai pertimbangan
nilai. Evaluasi dapat juga dipandang sebagai proses penafsiran
(interpretasi) serta pembuatan keputusan berkenaan dengan informasi
assessment. Perbedaan lain antara penilaian dan evaluasi dari literatur
yang penyusun baca yakni terletak pada ruang lingkupnya. Evaluasi
lebih makro, luas dan menyeluruh serta mencakup keseluruhan
komponen dan keterkaitan antara komponen-komponen tersebut apabila
dibandingkan dengan penilaian/assessment.
Pengukuran, penilaian, dan evaluasi merupakan suatu bentuk hierarki
kegiatan yang harus dilakukan oleh pendidik termasuk guru bimbingan
dan konseling. Ketiganya merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling. Berbagai
data yang diperoleh dari proses di atas merupakan bahan bagi guru
bimbingan dan konseling dalam mengambil keputusan yang tentunya
harus didasarkan atas data objektif dan intrepetasi data yang akurat.
Untuk melakukan evaluasi maka awalnya perlu dilakukan pengukuran.
Setelah diperoleh data-data yang berbentuk angka (pengukuran) maka
perlu diberikan penilaian. Contohnya seorang guru Bimbingan dan
Konseling mengamati siswa A membuang sampah di halaman sekolah
sebanyak 3 kali (pengukuran), berdasarkan patokan nilai apa yang
dilakukan siswa A tergolong salah (penilaian), guru BK mencari tahu
penyebab siswa A membuang sampah sembarangan dan memutuskan
untuk memberikan pengertian kepada siswa tersebut baik secara
individual, kelompok maupun klasikal untuk menjaga kebersihan sekolah
(evaluasi).

Feedback dari Intruktur/Dosen :


Agar lebih memeperdalam pemahaman tentang evaluasi .... dalam
rangka secara kontinyu mmampu memperbaiki layanan dan program BK yg
diselenggarakan guru BK sbg kompetensi professional,tingkatkan kompetensi
pemahaman tentang evaluasi terutama pada layanan BK dan program BK

2. M6 KB2
1.Kegiatan evaluasi baru bisa dilakukan setelah adanya data
pengukuran, penilaian proses dan hasil layanan
Tunjukkan pemikiran saudara
2. mengapa penilaian otentik (Authentic Assessment) diperlukan dalam
program BK dan layanan BK serta bagaimana cara menentukan
penilaian otentik pada komponen proses dan hasil layanan, terutama pd
layanan klasikal,

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 24/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

3.Dalam BK, evaluasi proses layanan dan hasil layanan tidak hanya
difokuskan pada aspek aspek afektif dan psikomotorik. Bilamana aspek
kognitif perlu dilakukan evaluasi pada layanan BK?
4. Bagaimana cara mengembangkan model penilaian otentik dalam
program BK
JAWAB
Asalamualaikum wr wb, Intruktur / Dosen
dan teman – teman PPGJ 2019 yang lagi daring jangan sampai telat
makan ya teman - teman semoga tetap sehat, semangat, dan ceria.

(1) Kegiatan evaluasi baru bisa dilakukan setelah adanya data


pengukuran, penilaian proses dan hasil layanan.
Pelaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling juga ada
beberapa langkah yang perlu di laksanakan oleh guru atau konselor,
diantaranya ialah :
1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. Pada fase ini terdiri
dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi. Karena tujuan evaluasi
secara umum adalah untuk memperoleh data yang diperlukan untuk
mengambil keputusan, maka guru perlu mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan yang terkait dengan hal-hal yang akan dievaluasi.
2. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data. Dalam
fase kedua ini dilakukan dengan memilih alat-alat/instumen evaluasi
yang ada atau menyusun dan mengembangkan alat-alat evaluasi yang
diperlukan untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu mengenai
tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program, maka konselor perlu
menyusun instrumen yang relevan dengan kedua aspek tersebut.
3. Mengumpulkan dan menganalisis data. Dalam fase pelaksanaan
evaluasi ini, guru melaksanakan kegiatan evaluasi sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
4. Melakukan tindak lanjut. Berdasarkan temuan yang diperoleh, maka
guru dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi
dua kegiatan, yaitu (1) memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah,
kurang tepat, atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, dan
(2) mengembangkan program, dengan cara merubah atau menambah
beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau
efektivitas program.
(2) Mengapa penilaian otentik (Authentic Assessment) diperlukan dalam
program BK dan layanan BK serta bagaimana cara menentukan
penilaian otentik pada komponen proses dan hasil layanan, terutama pd
layanan klasikal,
Karena untuk menilai peserta didik selama proses kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling berlangsung dan juga membandingkan
keberhasilan pelaksanaan program dengan standarstandar program
yang telah ditetapkan sebelumnya
Caranya: Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan
evaluasi dengan memperhatikan (bisa menggunakan istrumen
observasi) proses yang terjadi:
1. Mengadakan refleksi
2. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan : (contoh :semangat/
kurang semangat/ tidak semangat)

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 25/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau bertanya : sesuai


dengan topik/ kurang sesuai dengan topik/ tidak sesuai dengan topik
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap pertanyaan Guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor: mudah dipahami/ tidak mudah/
sulit dipahami
3. Dalam BK, evaluasi proses layanan dan hasil layanan tidak hanya
difokuskan pada aspek aspek efektif dan psikomotorik. Bilamana aspek
kognitif perlu dilakukan pada layanan BK?
Layanan BK Bimbingan Kelompok, karena dalam bimbingan kelompok
terdapat teknik bimbingan kelompok bermain peran dimana guru BK bisa
melihat aspek kognitif peserta didik dalam mengingat, meniru, dan
mencontohkan.
Layanan bimbingan klasikal dimana guru BK bisa melihat kemampuan
siswa dalam menafsirkan sesuatu, menentukan impliksi – implikasi,
merinci, membahas dan menjelaskan dan aspek kognitif lainnya yang
bisa di evaluasi oleh guru BK
4. Bagaimana cara mengembangkan model penilaian otentik dalam
program BK.
a. Penyusunan Rencana Evaluasi.
Dalam kegiatan penyusunan rencana evaluasi, langkah awal yang harus
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor yaitu :
1) Menentukan jenis data atau informasi yang dibutuhkan
2) menentukan alat pengumpul data yang digunakan
3) Sumber data atau informasi yang dapat dihubungi
4) Waktu pelaksanaan
5) Kriteria evaluasi

b. Pengumpulan Data.
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dapat menggunakan metode-
metode, seperti observasi dan lainnya
c. Analisis dan Interpretasi Data.
Data dan informasi yang telah diperoleh selanjutnya diolah dan
dianalisis. Tahapan analisis ini sangat tergantung pada jenis data dan
informasi yang telah diperoleh selama proses pengumpulan data.
5. Kriteria Keberhasilan Program.
Dalam kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling, guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus dapat memberikan
kesimpulan akhir, apakah program maupun layanan yang dilakukan
berhasil atau tidak

Feedback dari Instruktur/Dosen:


untuk evaluasi aspek kognitif dilakukan pada saat evaluasi hasil berdasarkan dari
knowledge(pengetahuan) dan Understanding (Pemahaman) dari peserta didik terhadap
materi yang dikembangkan pada rpl bk.

Untuk instrumen proses dan hasil layanan ... tentukan dulu indikator evaluasinya. untuk
evaluasi proses mengarah kepada kapabilitas dari kondisi sumber daya dalam proses.
sedangkan untuk komponen hasil layanan evaluasi diarahkan pada peserta didik.

3. M6 KB3
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 26/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Materi Diskusi M6, Kb3


Untuk menghasilkan instrument Instrumen evaluasi Layanan dan
Program BK yang berkualitas perlu perancangan yang sungguh2.
Bagaimana upaya2 yg dilakukan mewujudkan instrument berkualitas tsb
Perlukah pada komponen need asesemen lingkungan dilakukan evaluasi
? bagaimana mengembangan instrument evaluasi pada komponen tsb.
Berikan konsep operasional cara mengembangkan instrument evaluasi
layanan BK berdasarkan Tema layanan klasikal yg akan saudara
ujudkan dalam bentuk item2 pernyataan pada instrument proses
layanan.
JAWAB
Asalamualaikum wr wb.. Bapak dan teman teman PPGJ Angkatan 1
2019 semua..
Semoga kita diberi kemudahan, kelancaran, kesehatan di segala
aktivitas kita khusunya diaktivitas kita yang sangat padat ini
1. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan instrument berkualitas
Penyusunan tes dilakukan melalui tiga tahap yang perlu dilakukan, yaitu
perencanaan tes, penulisan tes dan analisis tes. Perencanaan tes
dilakukan dengan langkah-langkah:
a. Menetapkan tujuan tes

b. Menetapkan hasil belajar yang akan diukur


c. Mempersiapkan tabel spesifikasi
d. Menetapkan isi materi tes
e. Menetapkan butir tes
f. Menyiapkan norma aturan
g. Mempersiapkan kunci scoring

Ada beberapa upaya – upaya umum yang bisa ditempuh dalam


menyusun instrumen. yaitu:
Analisis variabel
Mengkaji variabel menjadi sub penilaian sejelas-jelasnya, sehingga
indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan .
Dalam membuat indikator variabel, dapat menggunakan teori atau
konsep-konsep yang ada dalam pengetahuan ilmiah yang berkenaan
dengan variabel tersebut, atau menggunakan fakta empiris berdasarkan
pengamatan lapangan.
Menetapkan jenis instrumen untuk mengukur variabel
Satu variabel mungkin bisa diukur oleh atau jenis instrumen, bisa pula
lebih dari satu instrumen.
Setelah ditetapkan jenis instrumennya, menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi ini
berisi lingkup materi pertanyaan, abilitas yang diukur, jenis pertanyaan,
banyak pertanyaan, waktu yang dibutuhkan. Materi atau lingkup materi
pertanyaan didasarkan pada indikator varibel. Artinya, setiap indikator
akan menghasilkann beberapa luas lingkup isi pertanyaan, serta abilitas
yang diukurnya. Abilitas dimaksudkan adalah kemampuan yang
diharapkan dari subjek yang dievaluasi. Misalnya kalau diukur prestasi
belajar, maka abilitas prestasi tersebut dilihat dari kemampuan subjek
dalam hal pengenalan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi.
Atau bila diukur sikap seseorang, maka lingkup abilitas sikap kita
bedakan aspek kognisi, afeksi, dan konasinya.
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 27/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Berdasarkan kisi-kisi tersebut kemudian guru menyusun item dan


pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah
ditetapkan dalam kisi-kisi. Jumlah pertanyaan bisa dibuat lebih dari yang
ditetapkan sebagai item cadangan. Setiap item yang dibuat peneliti harus
sudah punya gambaran jawaban yang diharapkan. Artinya, prakiraan
jawaban yang betul/diinginkan harus dibuat guru.
Instrumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk revisi
instrumen, misalnya membuang instumen yang tidak perlu,
menggantinya dengan item yang baru, atau perbaikan isi dan
redaksi/bahasannya.
2. Perlukah pada komponen need asesemen lingkungan dilakukan
evaluasi ? bagaimana mengembangan instrument evaluasi pada
komponen tsb.
Perlu, karena metode Need Assessment dibuat untuk bisa mengukur
tingkat kesenjangan yang terjadi dalam pembelajaran siswa dari apa
yang diharapkan dan apa yang sudah didapat. Adapun
langkah-langkah pengembangannya dalam melakukan penilaian
terhadap kebutuhan (Needs Assessment) sebagai berikut :
1. Tahap persiapan perencanaan (Baca: Penentuan alokasi waktu,
sumber-sumber yang tersedia, orang yang akan dilibatkan, dll)
2. Merumuskan tujuan sementara. Tujuan ini berhubungan dengan
produk pendidikan yang ingin dihasilkan. Tujuan ini dirumuskan
berdasarkan kajian teoritis dan pendapat para fakar,
3. Memvalidasi tujuan sementara tentang tingkat kesesuaiannya dengan
melibatkan para pendidik dan lainnya,
4. Memprioritaskan tujuan untuk mengetahui ranking tujuan-tujuan
tersebut sesuai dengan kepentingnnya dengan melibatkan siswa, guru
dan sivitas akademika sekolah,
5. Penjabaran tujuan dari bentuk pernyataan ke dalam standar
performan yang dapat diukur (tujuan khusus/objectives),
6. Memvalidasi standar performan (objectives) untuk melihat akurasi
penjabaran dari tujuan umum ke tujuan khusus dan juga untuk
mengetahuan tentang penspesifikasian tujuan-tujuan penting,
7. Memprioritaskan kembali tujuan dengan melibatkan sampling kedua
dari siswa, staff dan masyarakat,
8. Memasukkan tujuan-tujuan yang berorientasi ke masa depan melalui
teknik delphi,
9. Perankingan kembali tujuan berdasarkan penelitian dan studi prediktif
(teknik delphi),
10. Menyeleksi alat tes yang berhubungan dengan performan siswa,
11. Membandingkan data yang terkumpul yang disajikan lewat Tabel,
skema dan lainnya,
12. Penyusunan daftar kebutuhan sementara (the initial gap or needs
statement),
13. Memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan ranking
kepentingannya dan dilakukan seperti pada langkah ke empat,
14. Mempublikasikan hasil penilaian kebutuhan (needs assessment)
yang dibuat dalam bentuk pernyataan-pernyataan mengenai kebutuhan.
3. Berikan konsep operasional cara mengembangkan instrument
evaluasi layanan BK berdasarkan Tema layanan klasikal yg akan

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 28/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

saudara ujudkan dalam bentuk item2 pernyataan pada instrument proses


layanan.
1. Guru BK menentukan standar kompetensi kemandirian siswa
2.Guru BK menentukan bentuk evaluasinya
3.Guru BK menetapkan kelas berapa instrument ini akan diterapkan
4. Guru BK menyusun kisi – kisi evaluasi
5. Guru BK merumuskan tujuan evaluasi
6. Guru BK memilih materi yang akan dievaluasi
7. Guru BK menentukan dan merumuskan Indikator evaluasi (L1/ L2/ L3)
8. Menulis item bertanyaan
9. Menelaah item pertanyaan

Feedback dari Instrukut/Dosen:


Menulis Item instrumen, merupakan aktivitas rutin dalam setiap
layanan BK. Namun agar berkualitas  baik, memerlukan berlatih secara
kontinyu. Melalui Kegiatan Belajar 3 ini, Bapak/Ibu perlu merencanaan
dan pengembangan perangkat penilaian khususnya Instrumen non test.
Selanjutnya dilakukan penyekoran, dan pelaporan.

4. M6 KB4
A. Evaluasi hasil layanan BK tidak bisa lepas dari tingkat kualitas
Instrumen penilaian yang di buat oleh Guru BK (baik instrument kognitif,
afektif, psikomotor), diskusikan bagaimana cara yang tepat menyusun
instrument penilaian layanan BK agar bisa memenhi kaidah2 teoritik dan
empirik, agar hasil evaluasi program bk dan layanan BK tidak
menyesatkan.
Mari Berdiskusi.

JAWAB
Asalamualaikum Wr. Wb. Bapak Ibu Dosen Instruktur dan teman-teman
PPGJ 1 2019.. semoga kita semua diberikan kemudahan kelancaran,
kesehatan dalam menjalankan berbagai aktivitas kita ya khususnya
diaktivitas kita yang padat ini
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam mutu instrument yaitu:
validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Berikutnya
adalah konstruksi instrument yang dikembangkan atas dasr teori
tertentu.
Suatu instrument dibangun atau dikembangkan atas dasar konstruksi
tertentu. Konstruksi tersebut biasanya dikembangkan atau diturunkan
dari teori tertentu. Misalnya kita akan mengembangkan alat ukur
(instrument) untuk mengukur tingkat intelegensi seseorang. Langkah
umum yang harus ditempuh adalah:

1. Menetapkan landasan teori atau konstruk yang dikembangkan


2. Memikirkan alat ukur model apa yang akan dikembangkan, akan
menggunakan instrument tes atau nontes. Kalau non tes, akan model
apa yang digunakan, post choice atau skala.
3. Mengembangkan lay –out (kisi – kisi)
Dalam menentukan atau mempertimbangkan model instrument mana
yang akan digunakan ( tes atau nontes) dan bagaimana cara
sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 29/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

pengumpulan data itu akan dilakukan, biasanya diawali dengan


mempertimbangkan.
Untuk apa data itu diperlukan (untuk tujuan apa), danJenis data apa
(data yang bagaimana) yang diperlukan.
Setelah kedua hal itu terumuskan secara umum langkah atau prosedur
yang harus ditempuh dalam mengembangkan instrument pengumpul
data (baik tes maupun nontes) adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kisi –kisi pengembangan instrument
2. Menentukan format instrument yang digunakan
3. Mengembangkan konstruk instrument
4. Menulis atau merumuskan item – item sesuai dengan format yang
dipilih
5. Mengkaji ulang rumusan item – item instrument oleh staf lain
(judgment)
6. Merevisi item – item instrument berdasarkan hasil judgment
7. Menggandakan instrument
8. Ke lapangan (pengumpulan data)

B. Tunjukkan bagaimana cara analisis….. kualitas perangkat soal/item


instrument non test pada evaluasi proses dan hasil layanan BK Setiap
kali mengimplementasikan layanan BK, seharusnya konselor melakukan
evaluasi layanan BK
Dengan demikian data instrumentasi proses layanan dan hasillayanan
akan sangat bermnfaat bagi pengguna layanan. Bagaimana pendapat
saudara?
JAWAB
Asalamualaikum wr wb.. Bapak dosen /Instruktur
Dan teman – teman PPGJ Angkatan 1 2019. Semoga kita diberi
kemudahan, kelancaran, dan kesehatan dalam menjalankan segala
aktivitas kita Aamiin
Tunjukkan bagaimana cara analisis kualitas perangkat soal/item
instrument non test pada evaluasi proses dan hasil layanan BK.
a. Butir yang ditulis divalidasi secara teoritik dan empirik
b. Validasi pertama yaitu validasi teoritik ditempuh melalui pemeriksaan
pakar atau panelis yang menilai seberapa jauh ketepatan dimensi
sebagai jabaran dari konstruk, indikator sebagai jabaran dimensi dan
butir sebagai jabaran indikator
c. Revisi instrumen berdasarkan saran pakar atau penilaian panelis
d. Setelah konsep instrumen dianggap valid secara teoritik dilanjutkan
penggandaan instrumen secara terbatas untuk keperluan uji coba
e. Validasi kedua adalah uji coba instrumen di lapangan yang merupakan
bagian dari proses validasi empirik. Instrumen diberikan kepada
sejumlah responden sebagai sampel yang mempunyai karakteritik sama
dengan populasi yang ingin diukur. Jawaban responden adalah data
empiris yang kemudian dianalisis untuk menguji validitas empiris atau
validitas kriteria dari instrumen yang dikembangkan
f. Pengujian validitas krtieria atau validitas empiris dapat dilakukan
dengan menggunakan kriteria internal maupun kriteria eksternal
g. Berdasarakn kriteria tersebut dapat diperoleh butir mana yang valid
dan butir yang tidak valid

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 30/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

h. Untuk validitas kriteria internal, berdasarkan hasil analisis butir yang


tidak valid dikeluarkan atau direvisi untuk diujicobakan kembali sehingga
menghasilkan semua butir valid.
i. Dihitung koefisien reliabilitas yang memiliki rentangan 0-1, makin tinggi
koefisien reliabilitas instrumen berarti semakin baik kualitas instrumen
j. Rakit semua butir yang telah dibuat menjadi instrumen yang final

Setiap kali mengimplementasikan layanan BK, seharusnya konselor


melakukan evaluasi layanan BK. Dengan demikian data instrumentasi
proses layanan dan hasil layanan akan sangat bermnfaat bagi pengguna
layanan. Bagaimana pendapat saudara?
Iya karena evaluasi merupakan langkah yang pen ng dalam manajemen
program bimbingan. tanpa penilaian, kita dak mungkin dapat mengetahui dan
mengiden fikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah
direncanakam. Dengan cara melelakukan evaluasi maka segala upaya, ndakan
atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan bimbingan
dan konseling dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu
sesuai dengan program bimbingan dan konseling yang telah diteta

Feedback dari Instruktur/Dosen:

analisis kualitas perangkat butir instrument layanan dapat dilakukan dengan


dua cara yaitu: analisis secara teoritik (kualitatif) dan analisis secara empiris
(kuantitatif). Analisis secara teoritis adalah telaah butir pernyataan yang
difokuskan pada aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Aspek materi
berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan serta tingkat berpikir
yang terlibat, aspek konstruksi berkaitan dengan teknik penulisan butir
instrumen, dan aspek bahasa berkaitan dengan kejelasan hal yang
ditanyakan. Analisis empiris adalah telaah butir pernyataan berdasarkan
data lapangan (uji coba).

Analisis empiris adalah telaah butir pernyataan instrumen berdasarkan data


lapangan (uji coba). Analisis karakteristik butir mencakup analisis parameter
kuantitatif dan kualitatif butir. Parameter kuantitatif berkaitan dengan
analisis butir berdasarkan atas tingkat kesukaran, daya beda, dan
keberfungsian alternative pilihan jawaban.Parameter kualitatif berkaitan
dengan analisis butir berdasarkan atas pertimbangan ahli (expert judgement).

Follow IG: Caribijak

Posted 28th February by Shering Konseling

4 View comments

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 31/32
6/23/2019 Pengalaman Menjawab Soal Diskusi Daring 1 Kompetensi Pedagogi PPG Dalam Jabatan Prodi Sertifikasi Bimbingan Konseling | Sherin…

Unknown May 28, 2019 at 7:38 AM


sangat membantu sekali informasinya, namun lihat blognya baru malam ini,
mau tanya saya sempat salah tafsir dg pertanyaan dan saya menjawab salah
lalu tdk bisa di hapus dan hanya bsa di edit, untuk nilai kira-kira bagaimana
ya? mhon bantuannya? apakah ada teman angkatan 1 yang sama seperti
saya?
Reply

Replies

Shering Konseling May 28, 2019 at 8:48 PM


Ada, pada tahap 1 hal demikian juga terjadi. untuk nilainya itu
tergantuk kualitas dari jawaban diskusi yang telah diberikan dan
penilaian dari instruktur/ dosennya. jika tidak yakin akan
jawabannya kita bisa mengeditnya. Bila nilai yang dibelikan dosen
kurang memuaskan peserta PPG bisa memasukkan atau
memposting lagi jawaban baru yang terbaik dengan memberikan
kata "REVISI" di atasnya

Reply

aningtyas June 16, 2019 at 7:17 PM


terima kasih sangat membantu sekali, saya ingin menanyakan berarti yang di
nilai persen terbesar adalah tanggapan kita terhadap pertanyaan dosen ya...?
bukan tanggapan kita untuk teman2...?? terima kasih
Reply

Shering Konseling June 22, 2019 at 7:38 PM


Sama sama, untuk forum diskusi yang terpenting jawaban kita harus
memuaskan dosen bu.. Jangan buang2 waktu untuk menanggapi tanggapan
teman2 yang lain karena kita juga harus belajar mempersiapkan diri untuk
menjawab tes formatif dan surmatif juga
Reply

Enter your comment...

Comment as: muhammadsaid Sign out

Publish Preview Notify me

sheringholala.blogspot.com/2019/02/pengalaman-menjawab-soal-diskusi-daring.html 32/32

Anda mungkin juga menyukai