Kerangka - Acuan - Program - PPI Kurang Logo
Kerangka - Acuan - Program - PPI Kurang Logo
TENTANG
PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI) KLINIK UTAMA CORTEX
iii
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/MENKES/1983/2022 tentang
Standar Akreditasi Klinik;
7. Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama, KEMKES RI, 2020;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Singaraja
Pada tanggal : 7 Agustus 2023
.
KERANGKA ACUAN PRPGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)
TAHUN 2023
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat
tersususnnya kerangka Acuan Program Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) Klinik Utama
Cortex. Untuk mentingkatkan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Klinik Utama Cortex ini kami
sangat mengharapkan sumbang saran, tanggapan peran serta dari semua pihak terkait sebagai
sumber data, sehingga kerangka acuan program ini akan menjadi lebih baiklagi.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya hingga
tersususnnya Kerangka Acuan Program Program Pencegahan Dan Pengendalian Inkfeksi (PPI) di
Klinik Utama Cortex Kota Singaraja Tahun 2023 ini, Kami sampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya dan kami menyampaikan Terima Kasih.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
A. Pendahuluan..................................................................................... 1
B. Latar Belakang.................................................................................1
C. Tujuan Umum dan khusus.................................................................2
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan.............................................2
E. Cara melaksanakan kegiatan...........................................................4
F. Sasaran..............................................................................................7
G. Jadwal pelaksanaan program ppi......................................................7
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan pelapran...................................8
I. Pencatatan dan pelaporan dan evaluasi kegiatan ..............................9
iii
KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) KLINIK
UTAMA CORTEX TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Health-care Assosiated Infections (HAIs)
Merupakan salah satu masalah kesehatan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Secara prinsip,kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas pelayanan kesehatan secara
konsisten melaksanakan program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). Pencegahan dan
pengendalian infeksi merupakan upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap orang
terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan saat menerima
pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan.
Kewaspadaan standar adalah kewaspadaan yang utama, dirancang untuk diterapkan secara
rutin dalam perawatan seluruh pasien di fasilitas pelayanan kesehatan, baik pada pasien yang
telah didiagnosa, diduga terinfeksi atau kolonisasi. Kewaspadaan standar diterapkan untuk
mencegah transmisi silang sebelum pasien didiagnosa, sebelum adanya hasil pemeriksaan dan
setelah pasien didiagnosa pada tahun 2007, CDC dan HICPAC merekomendasikan 11 (sebelas)
komponen utama yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam kewaspadaan standar, yaitu
kebersihan tangan, alat pelindung dari (APD), dekontaminasi peralatan perawat pasien, kesehatan
lingkungan pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan petugas,
penempatan pasien, hyglene respirasi/ etika batuk dan bersin, praktek menyuntik yang aman dan
praktek lumbal fungsi yang aman.
Kewaspadaan berdasarkan transmisi sebagai tambahan kewaspadaan standar dilakukan
sebelum pasien didiagnosa dan setelah terdiagnosa jenis infeksinya. Jenis kewaspadaan
berdasarkan transmisi antara lain melalui kontak,melalui droplet,melalui udara,melalui common
vehicle (makanan,air,obat,alat,peralatan),dan melalui vector (lalat,nyamuk,tikus).
B. LATAR BELAKANG
Semua peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 dan Tahun 2020,setiap fasilitas
pelayanan kesehatan termasuk klinik harus melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
Klinik sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Petugas kesehatan, yang menerima pelayanan kesehatan, dan pengunjung di klinik
memiliki resiko terjadinya infeksi terkait pelayanan kesehatan,baik karena berobat atau karena
berkunjung ke klinik. Oleh sebab itu perlu dilakukan penerapan kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berdasarkan transmisi dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di klinik.
Pada tanggal 20 Januari 2020, WHO menetapkan COVID 19 sebagai Public Health
Emergency of International Concren. Sampai 6 Januari 2023 dilaporkan kasus konfirmasi sebesar
661.019.881 kasus dengan 6.692.005 kasus kematian. Sedangkan di Indonesia tercatat 6.721.692
kasus terkonfirmasi dengan 160.657 kasus kematian per 6 Januari 2023. Sampai saat ini sudah
1
diketahui bahwa penularan COCID 19 antar manusia dapat terjadi secara langsung, tidak langsung
(melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi),dan kontak erat dengan orang yang
terinfeksi melalui sekresi mulut dan hidung. Sekresi ini meliputi air liur,sekresi pernapasan,atau
percikan(droplet) saat batuk atau bersin. Selain infeksi COVID 19, penyakit infeksi saluran
pernapasan secara umum juga dapat menular melalui droplet saat batuk atau bersin. Berdasarkan
data rekam medis elektronik klinik, ditemukan kasus infeksi saluran pernapasan atas sebesar
4.738 kasus dari total 25.583 kunjungan selama tahun 2022. Dta tersebut belum termasuk keluhan
batuk pilek akibat penyakit lain.
Berdasarkan data di atas Klinik Utama Cortex perlu melaksanakan program pencegahan dan
pengendalian infeksi di Klinikn Utama Cortex dengan menyusun krangka acuan program
pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai acuannya. Melalui perencanaan yang dilakukan
dengan baik, pelaksanaan program sesuai yang direncaakan,pendokumentasian dan monitoring
evaluasi serta pelaporan yang baik,kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien di Klinik Utama Cortex.
C. Tujuan
1. Tujuan Utama
Untuk pencegahan dan pengendalian infeksi terkait pelayanan kesehata di Klinik
Utama Cortex
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan,kemampuan,keterampilan,sumber daya manusia tentang
pencegahan infeksi (PPI) di Klinik
b. Melindungi petugas dari penyakit infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
c. Melindungi pasien dari penyakit infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
d. Melindungi pengunjung dari penyakit infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
e. Melindungi masyarakat dari penyakit infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
1. Kegiatan Pokok:
a. Kewaspadaan Standar
1) Penerapan PPI kewaspadaan standar kebersihan tangan
2) Penerapan PPI kewaspadaan standar penggunaan APD
3) Penerapan PPI kewaspadaan standar dekontaminasi peralatan perawatan pasien
4) Penerapan PPI kewaspadaan standar pengendalian lingkungan
5) Penerapan PPI kewaspadaan standar pengelolaan limbah
6) Penerapan PPI kewaspadaan standar penatalaksanaan linen
7) Penerapan PPI kewaspadaan standar perlindungan kesehatanpetugas
8) Penerapan PPI kewaspadaan standar standar etika batuk dan bersin
9) Penerapan PPI kewaspadaan standar penempatan pasien
10)Penerapan PPI kewaspadaan standar praktik menyuntik yang aman
2
b. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
1) Melalui kontak
2) Melalui droplet
3) Melalui udara/ airborne precaution
c. ICRA
d. Pendidikan dan pelatihan
e. Audit
1. Rincian kegiatan
1. Sosialisasi cara cuci tangan yang benar dan saat yang tepat.
2. Sosialisasi cara penggunaan spill kit.
3. Pemantauan langsung kepatuhan petugas melakukan prosedur kebersihan. tangan
sebelum dan sesudah melalukan tindakan medis.
4. Pemantauan langsung kepatuhan petugas menggunakan APD dalam melakukan
tindakan medis.
5. Pemantauan langsung petugas melakukan prosedur sterilisasi alat.
6. Pemantauan pemisahan limbah infeksius dan limbah non infeksius.
7. Melaksanakan tata laksana linen sesuai prosedur.
8. Melakukan pemeriksaan kesehatan petugas secara berkala.
9. Sosialisasi etika batuk dan bersin yang benar.
10. Memisahkan pasien yang mempunyai penyakit menular melalui udara.
11. Melaksanakan pengelolaan alat tajam sesuai prosedur.
12. Penerapan kewaspadaan trasmisi melalui kontak dengan menerapkan hand hygiene
dan penggunaan APD.
13. Penerapan kewaspadaan transmisi droplet dengan menerapkan hygine respirasi atau
etika batuk dan bersin
14. Penerapan kewaspadaan transmisi udara melalui pengturan sirkulasi,pertukaran
udara,baik dengan cara alami maupun electronic.
15. Penyusunan panduan penggunaan antibiotic sesuai dengan pelayanan klinik..
16. Membantu icra program dan icra bangunan.
17. Melakukan audit pengelolahan linen,limbah infeksius ,non infeksius,benda tajam dan
penyuntikan yang aman,cuci tangan dan penggunaan APD.
18. Memberikan pelatihan dan pendidikan hand hyiene,APD,SPILL KIT,etika batuk dan
PPI dasar.
19. Melakukan Surveilans meliputi IDOL,PLABSI,Ab
3
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN PROGRAM
Cara
Kegiatan Rincian Melaksanakan Penanggung
No Pokok Kegiatan Sasaran Kegiatan Waktu jawab
A. KESWAPADAAN STANDAR
Penerapa Kepala September TIM PPI
n PPI Sosialisasi Klinik,Seluru 2023
Kewaspa cara cuci h staf, pasien Sosialisasi dan
daan tangan yang dan peragaan cuci
standar benar pada pengunjung tangan kepada
1. Kebersiha saat yang pasien dan
n Tangan tepat pengunjung
Pemantauan Semua Melakukan September TIM PPI
langsung Petugas pemantauan 2023
kepatuhan berkala sebulan
petugas sekali dengan
melakukan cara meengaudit
prosedur
kebersihan
tangan
sebelum dan
sesudah
melakukan
Tindakan
Penerapa Pemantauan Semua Melakukan September TIM PPI
n PPI Langsung Petugas Pemantauan 2023
Kewaspa kepatuhan berkala sebulan
daan petugas sekali dengan
standar menggunaka mengaudit
pengguna n APD dalam
an APD melakukan
2. Tindakan
medis
Penerapa Pemantauan Petugas Melakukan September TIM PPI
n PPI langsung pelaksana pemantauan 2023 (minggu
Kewaspa kepatuhan sterilisasi berkala setiap ke-4 bulan
daan petugas sebulan sekali September)
standar melakukan dengan
dekontami prosedur mengaudit
nasi sterilisasi alat
peralatan
3. perawat
pasien
4. Penerapa Pemantauan Lingkungan Melakukan September TIM PPI
n PPI 5R di Klinik pemantauan 2023
Kewaspa lingkungan berkala setiap (minggu ke-4
daan Klinik sebulan sekali bulan
standar menggunakan September)
pengenda ceklis
lian
4
lingkunga
n
Pemantauan Unit Melakukan September TIM PPI
Penerapa pemisahan Pelayanan pemantauan 2023 (minggu
n PPI limbah Klinik berkala setiap ke-4 bulan
Kewaspa infeksius dan Penghasil sebulan sekali di September)
daan limbah non Limbah unit pelayanan
standar infeksius klinis penghasil
5. pengelola limbah (secara
an limbah terpadu)
Penerapa Melakukan Unit layanan Melakukan September TIM PPI
n PPI pemisahan klinik pemantauan 2023 (minggu
Kewaspa limbah penghasil berkala setiap ke-4 bulan
daan infeksius dan limbah sebulan sekali di September)
standar limbah non unit pelayanan
penatalak infeksius klinis penghasil
6. sanaan limbah (secara
linen Terpadu)
Penerapa Melakukan Kepala klinik Melakukan September PJ Mutu
n PPI pemeriksaan dan seluruh Pemeriksaan 2023 oktober
Kewaspa Kesehatan staf Kesehatan 2023
daan petugas berkala (2x dalam
standar secara setahun)
perlindun berkala
gan
7. Kesehata
n Petugas
Penerapa Sosialisasi Kepala Sosialisasi dan September TIM PPI
n PPI cara etik klinik,seluruh peragaan cara 2023
Kewaspa batuk dan staf, pasien, etik batuk dan
daan bersin yang pengunjung bersin yang benar
standar benar kepada pasien
etika dan pengunjung
8. batuk dan
bersin
Penerapa Memisahkan Pasien dan Menganjurkan September- Petugas
n pasien yang Pengunjung Memakai Masker Oktober 2023 Pendaftaran
Kewaspa mempunyai
daan penyakit
standar menular
9. penempat melalui udara
an pasien
Penerapa Memisahkan Petugas Menganjurkan September- TIM PPI
n PPI pasien yang Kesehatan Memakai masker Oktober 2023
Kewaspa mempunyai (Minggu ke-4)
daan penyakit
standar menular
praktik melalui udara
menyuntik
10. yang
aman
5
B. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
C. ICRA
Membuat icra Unit Menilai dengan September- TIM PPI
program pelayanan risiko infeksi Oktober 2023
Membuat icra Unit Dilakukan jika September- TIM PPI
bangunan pelayanan ada renovasi Oktober 2023
D. AUDIT
Melakukan Semua Memebrikan September TIM PPI
audit cuci petugas,pasi pelatihan dan 2023
tangan dan en Pendidikan
penggunaan pengunjung
APD,pengelol
aan
linen,limbah
infeksius,non
infeksius,
benda tajam
dan
penyuntikan
yang aman
F. SASARAN
G.JADWAL KEGIATAN
8
Dilakukan pencatatan mulai dari perencanaan program kerja, pelaksaan program,
monitoring evaluasi, dan tindak lanjutanya oleh Tim PPI. Ketua Tim PPI membuat pelaporan
progam kerja PPI dalam setahun dan melaporannya kepada Pimpinan Klinik