Anda di halaman 1dari 8

Tugas 5 Pemetaan Proses dan SOP

MR3202 Rekayasa Kualitas


Oleh:
Cyril Faustino Widyanto 14418001
Syahrizan Malindo Putra 14418047

Dekripsi Usaha :
Cuci motor Fadhilla adalah UMKM penyedia jasa pencucian motor di Jl. Cigadung
Raya, Cikutra, Bandung. Pekerja yang terdapat pada tempat cuci motor ini berjumlah tiga orang
sebagai pencuci motor dan satu orang yang bekerja sebagai administrasi (kasir). Harga
pencucian untuk segala jenis motor adalah sama, yaitu sebesar Rp. 20.000. Tempat usaha cuci
motor ini tidak membuka cabang, hanya ada di satu tempat saja. Selain tempat cuci motor,
usaha ini juga memiliki usaha servis motor. Berikut merupakan foto dari tempat cuci motor
Fadhilla.

Influence Diagram/Causal Loop Diagram:


Berikut merupakan influence diagram dari usaha pencucian motor Fadhilla.
Dari hasil review terhadap influence diagram diatas. Fungsi tujuan yang kami tetapkan
yaitu meminimasi waktu pencucian motor. Fungsi tujuan ini akan menjadi output utama dari
peneliti terhadap review yang dilakukan pada proses bisnis yang dijalankan oleh usaha
pencucian motor Fadhillah. Pada proses bisnis usaha pencucian motor Fadillah terdapat
beberapa input yang tidak dapat dikontrol secara langsung dalam proses pencucian motor.
Pertama yaitu jumlah pelanggan per hari dari usaha pencucian motor Fadhillah. Variabel ini
bersifat parameter dikarenakan setiap harinya jumlah pelanggan yang datang selalu fluktuatif.
Selain itu, pada proses pencucian motor beberapa input yang tidak dapat dikontrol oleh
pengguna yaitu kapasitas air yang digunakan untuk menyemprot dan membilas motor,
kapasitas sabun cuci, dan kapasitas angin untuk mengeringkan motor. Ketiga parameter ini
peneliti nilai menjadi masalah utama dalam proses bisnis usaha pencucian motor Fadhillah.
Dalam melakukan pencucian motor, pekerja tidak memiliki batasan tertentu terhadap berapa
nilai maksimum yang harus digunakan untuk ketiga parameter ini dalam mencuci satu motor.
Peneliti menilai, penggunaan ketiga parameter ini masih belum efektif dikarenakan banyak
sekali air, sabun, dan angin yang terbuang selama proses pencucian motor. Dampak dari hal
ini tentu akan berimbas pada besarnya biaya dari proses pencucian motor.
Selain itu, variabel yang dapat dikontrol pada proses pencucian motor yaitu jumlah
tempat pencucian, jumlah pekerja, jumlah mesin penyemprot, jumlah mesin steam cuci, jumlah
spons pembersih, dan jumlah mesin pengering. Untuk meminimasi waktu pencucian motor,
diperlukan adanya efisiensi waktu terhadap beberapa proses yang kritis dalam proses bisnis.
Proses yang dinilai kritis dan berpengaruh terhadap waktu pencucian motor yaitu waktu
menunggu, waktu penyemprotan dan pembilasan air, waktu penyemprotan sabun, waktu
membersihkan, dan waktu pengeringan motor. Faktor-faktor ini merupakan variabel antara dari
proses pencucian motor. Untuk meminimasi total waktu pencucian motor, maka peneliti akan
meminimasi total waktu dari setiap aktivitas kritis pada pencucian motor. Untuk itu, peneliti
menetapkan variabel keputusan berupa jumlah pekerja, jumlah mesin penyemprot, jumlah
mesin steam cuci, jumlah spons pembersih, dan jumlah mesin pengering yang dapat
mengurangi waktu dari setiap aktivitas kritis.
Peneliti menilai penentuan nilai maksimun dari tempat pencucian dan jumlah pekerja
merupakan faktor utama dalam mengurangi waktu menunggu. Selain itu, penentuan jumlah
mesin penyemprot merupakan faktor yang berpengaruh dalam mengurangi waktu
penyemprotan dan pembilasan air. Saat ini, usaha pencucian motor Fadhillah hanya memiliki
satu mesin penyemprot air sehingga pekerja akan saling bergantian dalam menggunakan mesin
tersebut. Sehingga ada waktu yang terbuang akibat pekerja menunggu antrian dalam
menggunakan mesin penyemprot air dan akan memperlama waktu dari proses penyiraman dan
pembilasan motor. Begitu juga untuk proses penyemprotan sabun cuci dan pengeringan motor.
Jumlah mesin yang tersedia saat ini hanya satu unit membuat pekerja saling bergantian dalam
menggunakan mesin dan beberapa pekerja terkadang tidak melakukan aktivitas apapun
dikarenakan pekerja lain belum selesai menggunakan mesin tersebut. Sehingga penentuan
jumlah mesin untuk proses pencucian motor menjadi foktor utama dalam meminimasi waktu
pencucian motor. Namun solusi ini tentunya akan meningkatkan biaya operasional dikarenakan
harus membeli beberapa mesin baru. Oleh karena itu, peneliti menilai diperlukannya adanya
jadwal yang jelas terhadap penggunaan mesin untuk cuci motor agar waktu dalam proses
pencucian motor dapat diminimasi.

Review Terhadap Proses:


1. Proses Menunggu
Pada proses menunggu :
- Pegawai masih belum memasukkan motor ke stasiun penyemprotan secara
langsung walau terdapat stasiun kerja yang kosong
- Pegawai masih menunggu gantian saat pemakaian alat, khususnya penggunaan
selang pada mesin air dan sabun steam
2. Proses Penyiraman dan Pembilasan Air
Pada proses penyiraman :
- Pegawai masih harus bolak-balik dalam mengatur aliran semprotan air
- Penyemprotan air masih secara kontinu (sehingga hambur)
- Urutan penyiraman per bagian motor masih random
- Hanya terdapat satu selang untuk menyemprot air
- Sudah baik karena ada penyemprotan secara keseluruhan di akhir untuk
memastikan seluruh bagian motor tersiram air
3. Proses Penyemprotan Sabun
Pada proses penyemprotan:
- Pegawai masih harus bolak-balik dalam mengatur aliran semprotan sabun steam
- Penyemprotan sabun pada bagian atas sudah cukup dan tidak berlebihan
- Hanya terdapat satu selang untuk menyemprot sabun steam sehingga perlu
dilakukan pergantian saat melakukan penyemprotan sabun
- Durasi penyemprotan sudah cukup efisien
4. Proses Pembersihan dan pembilasan dengan Spons
Pada proses pembersihan :
- Menggunakan spons yang sama untuk bagian mesin dan bodi motor
- Durasi pembersihan masih terlalu lama
- Hanya menggunakan satu jenis spons, tidak menggunakan sikat yang dapat meraih
ke bagian-bagian yang sulit dijangkau
- Sarung tangan yang dipakai kurang memadai (sudah banyak bolong dan tetap
dipakai)
5. Proses Pengeringan dan Pengelapan
Pada proses pengeringan :
- Menggunakan tipe lap yang sama untuk bagian kaki-kaki, mesin dan bodi
- Metode pengeringan cukup baik karena memakai mesin pengering (air
compressor) sehingga dapat menjangkau bagian-bagian yang sempit
- Kuas yang dipakai untuk mengkilapkan ban motor kurang memadai (bulu sudah
pendek, hampir tidak ada)

Usulan SOP:
Berikut merupakan SOP yang dapat diusulkan oleh tim peneliti:
A. SOP Proses Menunggu
1. Memakai masker saat pertama kali melakukan kontak dengan pelanggan.
2. Menyapa pelanggan yang datang dengan nada yang ramah.
3. Mengarahkan pelanggan untuk menaruh motor yang akan dicuci.
4. Mempersilahkan pelanggan untuk duduk di tempat tunggu.
5. Memastikan terdapat stasiun kerja pencucian motor yang kosong.
6. Meminta izin secara sopan untuk mengambil motor pelanggan.

Berikut merupakan flowchart dari SOP proses menunggu.


B. SOP Proses Penyiraman Air
1. Memastikan pompa air sudah menyala
2. Memastikan mesin sudah tercolok pada stopkontak
3. Memastikan tidak ada kebocoran pada penghubung selang dan mesin
4. Waktu penyemprotan air awal maksimal 3 menit
5. Waktu pembilasan air akhir maksimal 3 menit
6. Mengambil penyemprot dari tempatnya
7. Menyemprot air mulai dari bagian belakang, tengah lalu ke depan
8. Melakukan penyemprotan ulang pada keseluruhan bagian motor
9. Mengecek waktu yang tersisa
10. Menaruh kembali penyemprot pada tempatnya

Berikut merupakan flowchart dari proses penyiraman air.


C. SOP Penyemprotan Sabun Steam
1. Memasukkan air sabun ke dalam mesin.
2. Memastikan kapasitas air sabun cukup. Minimal air sabun yang harus terdapat pada
mesin adalah 1 liter.
3. Memastikan mesin sudah tercolok pada stopkontak
4. Memastikan tidak ada kebocoran pada penghubung selang dan mesin
5. Waktu penyemprotan sabun steam maksimal 1 menit
6. Mengambil penyemprot dari tempatnya
7. Menyemprot sabun steam pada bagian atas bodi motor, mulai dari belakang, tengah
hingga depan
8. Memastikan semua bodi motor tertutupi dengan sabun steam
9. Mengecek waktu yang tersisa
10. Menaruh kembali penyemprot pada tempatnya

Berikut merupakan flowchart untuk SOP penyemprotan sabun steam.

D. SOP Proses Pembersihan dan Pembilasan dengan Spons


1. Melakukan pergantian spons seminggu sekali seminggu
2. Melakukan pergantian sarung tangan jika sudah tidak layak digunakan
3. Memastikan semua bagian motor sudah digosok secara keseluruhan
4. Memastikan waktu pembersihan maksimal 12 menit
5. Memastikan mesin penyemprot air sudah hidup
6. Memastikan semua bagian motor sudah dibilas
7. Memastikan durasi pembilasan selama 2 menit

Berikut merupakan flowchart untuk SOP proses pembersihan dengan spons.

E. SOP Proses Pengeringan dan Pengelapan


1. Memastikan semua bagian motor sudah kering
2. Memastikan waktu maksimal pengeringan selama 1 menit
3. Memastikan lap yang digunakan masih layak pakai
4. memastikan waktu pengelapan sudah 5 menit
5. Memastikan bagian bodi motor sudah dilap dengan baik
6. Memastikan bagian ban motor sudah mengkilap
7. Mematikan waktu finishing ban selama 1 menit

Berikut merupakan flowchart untuk SOP proses pengeringan dan pengelapan.

Anda mungkin juga menyukai