Anda di halaman 1dari 9

RT

Monev
Konseling
Kelompok
DESTI WAHYUNING
Proses Layanan yang dilakukan
Tahap Pembentukan (menjelaskan langkah-langkah
kegiatan, tugas anggota kelompok dan tujuan yang
ingin dicapai)

Tahap Peralihan (menanyakan kesiapan anggota


kelompok dan komitmen anggota kelompok dalam

Analisis Proses emngikuti konseling kelompok)

Tahap Kegiatan (Pengungkapan permasalahan yang

dan Hasil sedang dialami oleh masing-masing anggota


kelompok) Dalam layanan konseling yang saya
gunakan adalah diskusi kelompok, dimana anggota
saling memberikan tanggapannya dan solusi menurut
persepsi masing-masing anggota kelompok.

Tahap Pengakhiran (dimana pa tahap ini anggota


konseling memberikan kesimpulan dan tanggapan
dari kegiatan konseling ini, dan mendiskusikan untuk
melanjutkan sesi selanjutnya)
Hasil Layanan yang dilakukan
dalam konseling kelompok ini hasil yang

Analisis Proses
menjadi tujuan adalah aktifnya anggota
konseling kelompok sebagai bentuk
bantuan untuk anggota kelompok yang

dan Hasil permasalahannya sedang dibahas agar


permasalahannya dapat teratasi.
Aspek Pemahaman & Penguasaan
Teori

Pengalaman Rill Dalam layanan konseling yang saya


gunakan, ada beberapa pendekatan dan

Praktik
teknik yang saya gunakan yaitu, pendekatan
SFBC (dengan teknik Scalling, Miracle,
Exception Question) dan Realita (WDEP).
beberapa teknik tambahan yaitu Choice
Theory dan diskusi kelompok.
Konsep/Teori yang digunakan
Teori dasar dalam konseling kelompok yang
saya gunakan adalah SFBC dan Realita
dimana saya mengarahkan anggota
konseling untuk dalam diskusi kelompok

Pengalaman Rill
lebih mengarahkan kepada masa kini dan
masa depan, berfokuskan pada
penyelesaian permasalahannya.

Praktik Keterkaitan antara Konsep yang


dipahami dengan praktik dilakukan
Dalam praktik yang saya lakukan, saya lebih
menekankan kepada pemecahan
permasalahan konseli dan rencana konseli
dimasa depan.
Bentuk Pengaplikasian Keterampilan
dasar maupun khusus yang dilakukan
Pada Praktik ini Selama melakukan konseling saya
melaksanakan pembukaan dengan topic netral,
melakukan perilaku attending, empati, eksplorasi

Aspek masalah, menangkap pesan utama, lalu melakukan


pertanyaan membuka percakapan.

Keterampilan Mind-skill yang muncul


Pada praktik konseling ini saya melatih keterampilan
dalam menangkap permasalahan yang dialami oleh
konseli, lalu melatih kemampuan saya dalam
komunikasi, pengetahuan saya dalam pendekatan
konseling dan melatih saya untuk pengarahkan anggota
kelompok untuk aktif dalam diskusi kelompok.
Perubahan yang dirasakan setelah Praktik
Perubahan yang saya alami adalah saya dapat
memfokuskan permasalahan yang terjadi pada
konseli, lalu saya mencoba menjadi fasilitator dalam
kegiatan konseling kelompok ini, saya berusaha

Aspek
mengarahkan anggota konseling kelompok aktif
dalam kegiatan konseling.

Kepribadian Yang perlu ditingkatkan dalam Praktik


kemampuan saya dalam penggunaan teknik konseling,
kemampuan berkamunikasi dan kemampuan untuk
dapat fokus dengan permasalahan konseli.
Hambatan
hambatan yang saya alami selama melakukan
konseling adalah menentukan waktu konseling
kelompok dengan sesi selanjunya, dikarenakan kelas

Hambatan dan konseli yang berbeda-beda jadi membuat kegiatan


konseling selalu tertunda.

Upaya
Mengatasinya Upaya Mengatasinya
saya melakukan follow up kepada konseli agar konseli
mau untuk mengikuti kegiatan konseling kelompok
dengan waktu yang sudah di sepakati.
VII

"Terimakasih..."
RT

Anda mungkin juga menyukai