Skor Nilai :
NIM : 5223342021
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya,
saya dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REPORT dalam mata kuliah TEKNOLOGI PANGAN.
Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr.Erli Mutiara,M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah teknologi pangan, yang telah menjelaskan meteri tentang teknologi pangan
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dalam bentuk makalah ini.
Namun dalam pembuatan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi teknik
penulisan maupun penggunaan bahasa yang tidak tepat. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna untuk perbaikan dan penyempurnaan kedepanya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalaam critical
book report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.
LiwaUshidqi
5223342021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................20
4..2 Saran................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR
Sering kali kita memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang kita memilih satu
buku, namun kurang memuasakan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang
ilmu bahan makanan. Oleh karena itu, penulis membuat critical book report ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang ilmu
bahan makanan.
C. MANFAAT CBR
1. Untuk menambah wawasan tentang perkembangan peserta didik
2. Untuk mengetahui tentang hakikat filsafat pendidikan
3. Untuk mengetahui tentang aliran-aliran filsafat pendidikan
D. IDENTITAS BUKU
Buku Utama
Nama Pengarang : Rima Azara, S.TP., MP. Ir. Ida Agustini Saidi, MP.
Tahun Terbit : september 2020
ISBN : 978-623-6833-64-3
Buku Pembanding
ISBN : 978-623-459-453-9
A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan bantuan
mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau sering
disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada
berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan
hidup, bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
B. Tujuan
Untuk membantu memahami mikrobiologi pangan,mikro biologi menjadi penting untuk dipelajari
karena mikroorganisme ada yang dapat menyebabkan penyakit dan ada juga yang berguna untuk
pangan, seperti dalam hal probiotik ataupun fermentasi, sehingga dengan mempelajari mikrobiologi,
kita dapat membuat makanan yang stabil dan efisien untuk proses pengolahan dan
pengawetan pangan.
BAB II
RINGKASAN BUKU
BUKU UTAMA
A. Pengertian
Peran mikroorganisme dalam bahan pangan sangatlah banyak.
Sebelum kita mempelajari tentang peran mikroorganisme, ada
baiknya kita mengetahui lebih dalam tentang apa itu ilmu
mikrobiologi. Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
mikroorganisme. Mikroorganisme sendiri merupakan makhluk hidup
yang berukuran sangat kecil yang hanya bisa dilihat dengan bantuan
alat yaitu mikroskop.
B. Ruang Lingkup Mikrobiologi Pangan
Mikrobiologi Pangan akan belajar mengenai:
a. Mikroba yang berperan dalam pangan
b. Mikroba yang menyebabkan kerusakan pada
bahan pangan
c. Sumber kontaminasi bahan pangan
d. Metode yang biasa digunakan untuk menghambat
pertumbuhan mikroba
e. Foodborne diseases
f. Pangan fermentasi.
A . Definisi Kontaminasi
d. Kotoran
Kotoran adalah sumber kontaminasi bakteri dan
virus patogen. Terutama pertanian organik yang
menggunakan kotoran hewan sebagai pupuk.
Oleh karena itu, penggunaan kotoran sebagai
pupuk disarankan agar kotoran yang digunakan
sebagai pupuk diberi perlakuan terlebih dahulu.
Perlakuan tersebut ditujukan untuk membunuh
mikroba patogen yang terdapat pada kotoran.
Itulah mengapa, buah dan sayur hasil panen
harus dicuci setelah dilakukan proses
pemanenan.
e. Manusia
Manusia menjadi sumber kontaminasi
dikarenakan manusia melakukan kontak dengan
bahan pangan di lahan pertanian, lahan
peternakan, restoran, jasa catering, dan rumah.
Manusia menjadi sumber mikroorganisme
patogen. Mikroorganisme patogen tersebut
diantaranya adalah Staphylococcus aureus,
Salmonella spp, Shigella spp, Escherishia coli,
dan mikroorganisme penyebab penyakit
Hepatitis A.
Beberapa penyebab manusia menjadi
sumber kontaminasi diantaranya adalah tangan
yang kotor, kebersihan kurang, pakaian yang
dipakai kotor, rambut manusia yang merupakan
sumber kontaminasi, manusia sedang sakit atau
pembawa bibit penyakit, mengalami luka pada
tangan dan kaki, dan lain-lain. Oleh karena itu,
pelatihan tentang Personal hygiene perlu
dilakukan untuk melatih karyawan paham betul
tentang kebersihan diri. Cek kesehatan juga
perlu dilakukan secara berkala untuk
memastikan karyawan dalam kondisi sehat.
Pemeliharan sanitasi sangat diperlukan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi mikroba yang
disebabkan oleh manusia.
BAB III : KERUSAKAN BAHAN PANGAN OLEH
MIKROORGANISME
2. Telur
Telur merupakan produk yang bisa mengalami
kerusakan akibat mikroorganisme. Mikroba dari air,
udara, dan kotoran ayam dapat masuk ke dalam
telur yang utuh melalui pori-pori yang terdapat pada
cangkang telur. Tanda-tada kerusakan pada telur
diantaranya adalah:
Bau busuk pada telur, akibat kontaminasi
bakteri pembusuk.
Timbul bintik-bintik berwarna seperti bintik
hijau, hitam, dan merah akibat pertumbuhan
bakteri pembentuk warna.
Bulukan akibat adanya pertumbuhan kapang
pada telur.
Terjadi kerusakan pada albumin. Albumin
berubah menjadi encer. Biasanya disertai
dengan serabut hijau, warna menjadi coklat
kehitaman atau keabuan diselimuti warna
kemerahan.
Pada kuning telur juga terjadi perubahan
tertentu. Seperti kuning telur yang diselimuti
bintik pink mengeras, kuning telur berwarna
hitam dan berbau busuk, dan kuning telur
berwarna kemerahan.
Cangkang pada telur juga mengalami beberapa
perubahan seperti timbulnya bau apek pada
cangkang dan tumbuhnya jamur pada
cangkang telur.
Mikroorganisme penyebab kerusakan pada telur
diantaranya adalah beberapa bakteri seperti
Pseudomonas flourence, Aeromonas, dan Serratia.
Beberapa jenis jamur juga ada yang menyebabkan
kerusakan pada telur. Jamur yang biasa ditemukan
pada telur yang rusak diantaranya adalah Penicillum,
Alternaria, dan Rhizopus.
Staphylococcus aureus
2. Salmonella
Gejala yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang tercemar
Salmonella yaitu mual, muntah, kram perut, diare, demam, sakit kepala,
panas dingin, dan darah di feses. Salmonella berkembang biak pada suhu 5
- 45 °C. Bakteri ini akan mati saat kita mengolah makanan di atas suhu 70
°C. Namun bakteri ini tidak mati pada saat kita menyimpan makanan di
dalam freezer atau lemari pendingin.
Salmonella
3. Escherichia coli
Penyakit yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang
tercemar E. Coli sering berupa diare yang parah dan berdarah dan kram
perut yang menyakitkan, tanpa banyak demam. E. coli dapat masuk ke
dalam tubuh manusia terutama melalui konsumsi pangan seperti daging
mentah, daging yang dimasak setengah matang, susu mentah, dan cemaran
fekal pada air dan pangan.
27
Escherichia coli
4. Campylobacter jejuni
Gejala yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang
tercemar C. jejuni yaitu sakit perut, demam, diare yang hebat disertai
demam, kurang nafsu makan, muntah, dan leukositosis. C. jejuni tumbuh
optimum pada suhu 42 °C. Keracunan makanan akibat C. jejuni berasal dari
bakterinya itu sendiri maupun racun yang dihasilkan oleh bakteri.
B. jejuni hidup di usus burung yang sehat, dan sebagian besar daging
unggas mentah memiliki Campylobacter di atasnya. Oleh karena itu, kita
perlu menghindari konsumsi daging ayam yang kurang matang, atau
makanan lain yang telah terkontaminasi air tetesan dari ayam mentah. C.
jejuni adalah sumber infeksi yang paling sering.
Campylobacter jejuni
Bahan pangan mulai dari buah, sayur, telur, susu, dan daging-dagingan
adalah bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan (perishable).
Kerusakan ini diakibatkan oleh banyak faktor seperti kandungan air dalam
bahan pangan itu sendiri maupun dikarenakan kondisi lingkungan. Semakin
tinggi kadar air suatu bahan, akan semakin besar kemungkinan kerusakannya
baik sebagai akibat aktivitas biologis internal (metabolisme) maupun masuknya
mikroba perusak. Mengatasi hal tersebut dibutuhkan upaya untuk mencegah
kerusakan bahan pangan sehingga daya simpan bahan pangan meningkat.
Upaya untuk mengawetkan bahan pangan dengan mempertahankan sifat fisik
dan kimianya disebut dengan pengawetan makanan atau preservasi bahan
pangan.
Tujuan kita melakukan preservasi bahan pangan diantaranya adalah sebagi
berikut:
Hal utama yang menjadi tujuan kita melakukan preservasi bahan pangan
adalah memperpanjang umur simpan dari produk kita.
Menghambat ataupun membunuh mikroba penyebab kerusakan bahan
pangan. Misalnya dengan penggunaan suhu rendah, suhu tinggi,
penurunan pH dan akitivitas air, ataupun penggunaan senyawa
antimikroba. 29
Menghilangkan mikroba atau memisahkan mikroba yang ada pada
bahan pangan kita. Misalnya dengan melakukan proses filtrasi.
Mencegah kerusakan bahan pangan yang diakibatkan oleh kondisi
lingkungan. Seperti misalnya karena serangan hama.
Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pemanasan ada tiga yaitu kondisi
bahan pangan, jenis mikroorganisme, dan jenis proses. Faktor-faktor inilah yang
menjadi dasar pertimbangan pengembangan dan pemakaian prosedur
pemanasan yang efektif pada bahan pangan.
2. Fermentasi Heterofermentatif
Proses fermentasi dikatakan bersifat heterofermentatif jika menghasilkan
campuran berbagai senyawa/komponen utama. Misalnya dari proses
fermentasi selain dihasilkan asam laktat juga menghasilkan etanol.
Tempe
33
BUKU PEMBANDING
34
Seiring dengan berkembangnya era revolusi industri, di mana saat ini kita berada pada era revolusi
industri 4.0, teknologi pengolahan bahan pangan pun semakin berkembang, modern, dan canggih.
Teknologi pengolahan modern memiliki ciri umum:padat modal,menggunakan permesinan
berteknologi relatif tinggi, skala usaha menengah atau besar,dengan target pasar adalah regional
atau internasional. Dalam konsep dasar sistem industri modern,proses industri harus dipandang
sebagai suatu perbaikan terus-menerus (continuous improvement), yang dimulai dari sederet siklus
sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi,
hingga distribusi kepada pelanggan. Pada bab IV ini akan dijabarkan prinsip dasar teknologi
pengolaha modern, yang meliputi: pendinginan dan pembekuan; pemanasan (blanching,pasteursasi,
sterilisasi); dan pengalengan.
Buah dan sayur bersifat mudah rusak (perishable). Salah satu faktor yang
menyebabkan hal ini adalah karena sayur dan buah masih melakukan aktivitas
metabolisme setelah panen, yaitu respirasi. Respirasi merupakan aktivitas
metabolisme yang menggunakan oksigen (O2) untuk merombak makromolekul
menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Proses respirasi menghasilkan
karbondioksida (CO2), uap air, dan panas. Akibat dari respirasi ini buah dan sayur
mengalami perubahan kimia yang mengakibatkan perubahan fisik.
Perubahan kimia akibat proses respirasi meliputi degradasi protein, lemak,
karbohidrat yang kompleks menjadi molekul-molekul penyusunnya menjadi lebih
sederhana, degradasi senyawa pektin tidak larut air menjadi senyawa pektin yang larut
serta degradasi pigmen khlorofil. Perubahan fisik sebagai akibat perubahan kimia
dapat diamati secara langsung seperti perubahan warna, aroma, tekstur/kekerasan,
dan flavor.
Secara keseluruhan proses respirasi menyebabkan serangkaian perubahan dari tua
(mature) berturut-turut menjadi matang (ripe), layu (senescene) dan selanjutnya
busuk (decay). Usaha untuk menghambat terjadinya 36 pembusukan buah dan sayur
disebut pengawetan segar.
Bab ini akan membahas tentang:
1. Pengertian Sayuran dan Buah-buahan
2. Penanganan sayuran dan buah-buahan
3. Cara memilih sayur-sayuran dan buah-buahan
Daging adalah produk ternak yang memiliki nilai jual tinggi dan berfungsi bagi
banyak orang sebagai sumber protein hewani pilihan pertama mereka. Daging baik
dikonsumsi sebagai komponen olahan makanan ala dapur atau sebagai produk
olahan daging. Konsumsi daging di negara berkembang terus meningkat dari rata-rata
konsumsi per kapita tahunan rata-rata sebesar 10 kg pada tahun 1960-an menjadi 26
kg pada tahun 2000 dan akan mencapai 37 kg sepanjang tahun 2030 menurut proyeksi
FAO. Perkiraan ini menunjukkan bahwa dalam beberapa dekade, konsumsi daging
negara-negara berkembang akan bergerak maju seperti halnya pada negara maju yang
konsumsi dagingnya tetap stagnan pada tingkat tinggi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya perikanan,
salah satunya adalah ikan (Devianty, 2020). Diketahui bahwa data produksi perikanan
budidaya Tahun 2020 adalah sebesar 7.505.175 juta ton, sedangkan produksi
perikanan tangkap laut adalah sebesar 1.549.963 juta ton (KKP, 2021). Dilihat dari data
produksi baik perikanan budidaya maupun perikanan tangkap yang cukup tinggi,
namun yang menjadi permasalahan adalah ikan termasuk dalam salah satu jenis
bahan baku perikanan yang mudah rusak (Lumbessy, 2023). Proses pembusukan ikan
dimulai setelah kematian ikan. Dalam kondisi suhu ruang, proses pembusukan pada
ikan terjadi sangat cepat setelah kematian. Hal ini disebabkan oleh penanganan atau
pengendalian yang kurang tepat. Pembusukan ikan merupakan proses yang cukup
kompleks akibat adanya aktivitas enzim, bakteri maupun kandungan kimia yang ada
pada bahan pangan perikanan tersebut (Meiyasa, 2021). Dengan demikian, perlu
dilakukan tindakan penanganan yang mampu untuk menghambat atau mencegah
terjadinya kerusakan pada ikan. Penanganan yang dilakukan meliputi penanganan
dengan suhu rendah, suhu tinggi, penggaraman, fermentasi, pengasapan, dan iradiasi.
Pada bab ini, lebih difokuskan pada penganan dengan suhu rendah, suhu tinggi,
penggaraman, fermentasi, pengasapan, dan iradiasi.
Serealia dan umbi merupakan salah satu sumber daya pangan yang penting dalam
perdagangan global di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Bahan pangan ini biasa
37
dikenal sebagai sumber karbohidrat dalam pola konsumsi penduduk dunia. Meskipun
demikian, di luar perannya sebagai sumber karbohidrat, umbi diketahui mengandung
komponen bioaktif yang bermanfaat baik untuk kesehatan manusia seperti
glikoprotein dan polisakarida, sehingga berpotensi sebagai pangan fungsional
(Setyawan, 2015; Sharma et al., 2016). Serealia, selain dikonsumsi langsung sebagai
bahan pangan pokok di berbagai negara, saat ini sudah banyak diolah menjadi
berbagai jenis produk pangan seperti tepung dan flake.
Lemak atau minyak merupakan salah satu sumber energi yang efektif
dibandingkan dengan karbohidrat atau protein. 1.gram minyak atau lemak dapat
menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein masing- masing hanya
menghasilkan 4 kkal. Lemak bersama karbohidrat , protein dan air merupakan
komponen utama dalam bahan pangan. Lemak dan minyak sebagai bahan pangan
dibagi menjadi 2 golongan, yaitu : 1) lemak yang siap dikonsumsi tanpa dimasak, misal
mentega, margarine dan lemak kembang gula. 2) lemak yang dimasak bersama bahan
pangan atau yang dijadikan sebagai medium penghantar panas dalam memasak bahan
pangan , misal minyak goreng, shortening, minyak babi lemak atau minyak yang
ditambahkan pada bahan pangan atau yang dijadikan sebagai bahan pangan perlu
memenuhi persyaratan dan sifat-sifat tertentu.
Rempah-rempah merupakan hasil pertanian dengan aroma dan rasa yang tajam
dan khas. Indonesia negara yang kaya akan rempah-rempah. Inilah alasan mengapa
pada masa kolonial beberapa negara ingin menguasai rempah-rempah di Indonesia.
Bahkan saat ini, rempah-rempah asal Indonesia terus populer dan menarik perhatian
dunia. Terbukti dengan banyaknya produk rempah asal Indonesia yang diekspor ke
berbagai negara. Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization (FAO),
38
Indonesia menempati urutan keempat sebagai penghasil rempah- rempah pada tahun
2016.
Bagian rimpang (rhizome), akar, bunga, biji daun, kulit kayu, dan batang pada rempah-rempah
dilaporkan banyak mengandung senyawa fitokimia sebagai bagian dari proses metabolisme
tanaman.
A. PENGOLAHAN KOPI
Kopi merupakan bahan minuman yang sangat populer di seluruh dunia. Hal
tersebut dikarenakan kopi memiliki aroma yang khas yang tidak dimiliki oleh bahan
minuman lainnya. Pada umumnya kopi diminum oleh konsumen sebagai minuman
penyegar.
Materi pada bab tentang pengemasan dan penyimpanan bahan pangan berisi
tentang pengertian, fungsi pengemasan dan penyimpanan, faktor penting dalam
pemilihan bahan pangan, bahan kemasan dan karakteristiknya, Teknik pengemasan,
dan jenis-jenis pengemasan pada berbagai bahan pangan. Pengetahuan tentang
pengemasan dan penyimpanan sangat penting diketahui oleh setiap orang, terlebih
bagi industry makanan baik skala rumah tangga atau skala industri. Hal tersebut
penting dilakukan untuk menjaga nilai gizi makanan tersebut agar tidak rusak atau
hilangnya kandungan gizi bahan makanan tersebut. Seiring dengan perkembangan
dunia teknologi ternyata berdampak pula pada dunia kuliner. Terlebih saat mulai
pandemi tahun 2020 – sekarang, dimulai dengan munculnya food vloger yang banyak
ditemukan di video youtube atau social media yang lain. Hal tersebut berdampak pula
terhadap pengetahuan masyarakat tentang beragam olahan kuliner, jenis- jenis bahan
makanan dan banyaknya inovasi-inovasi dalam pengolahan bahan pangan. Maka dari
itu perlu pengetahuan tentang bagaimana cara mengemas dan menyimpan bahan
makanan agar terjaga nilai gizinya dan sehat.
39
BAB III
PEMBAHASAN
BUKU UTAMA
A. Kelebihan
1. Buku ini dilengkapi dengan kelengkapan sumber pada setiap materi pembahasan
sehingga mudah menemukan informasi yang lebih signifikan
2. Buku ini dilengkapi dengan evaluasi akhir yaitu dengan dicantumkannya soal soal
pada setiap bab dan membuktikan pemahaman.
3. Buku ini dilengkapi dengan topik materi yang lengkap dimana pembahasan materi
dimulai dari tahap awal yaitu pendahuluan pada pengajaran yang dikhususkan pada
Guru dan sampai pada tahapan akhirnya motivasi, dimana motivasi ini mempengaruhi
meningkatnya belajar siswa.
4. Buku ini juga dilengkapi kesimpulan dari setiap bab, dimana kesimpulan ini diletakkan
diakhir bab ketika sudah selesai dibahas.
5. Buku ini juga lengkap dengan bahan pengaplikasian pada kehidupan sehari
B.Kelemahan
Pada buku ini cover buku tidak terlalu menarik sehingga tidak menarik minat siswa dalam
membaca. Juga, Buku ini tidak membahaas secara rinci aspek aspek perkembangan yang
rinci dan Penulis tidak membuat evaluasi soal pada akhir bab, Penjelasan yang diuraikan
penulis dalam buku ini kurang spesifik, sehingga pembaca belum dapat memahami teori
yang disampaikan dengan jelas.
BUKU PEMBANDING
A. Keunggulan
40
Berdasarkan tampilan buku, cover yang dipakai penulis cukup bagus dan menarik saat
dipandang. Penyampaian teori yang digunakan pada buku ini juga cukup sederhana,
sehingga tidak menyulitkan pembaca dalam pemahamannya.Tata letak penulisan dan
sistematikanya cukup rapi, sehingga enak untuk dibaca dan memampukan pembaca
dalam memahaminya.
B. Kelemahan
Penulis kurang memperhatikan garis-garis besar yang mampu memudahkan pembaca
dalam menemukan sebuah inti sari yang terkandung didalamnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku ini membahas mikrobia dan peranannya pada bahan pangan, kerusakan bahan pangan
oleh mikrobia, pencegahan penyakit dan keracunan pada bahan pangan dan metode
pemeriksaan mikrobia pada bahan pangan secara mikrobiologis, serta kemasan pangan.
B.Saran
Dalam penyusunan critical book report ini, penyusun sadar cbr ini masih memiliki bayak
kekurangan, sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pada pembaca agar cbr
ini bisa menjadi lebih baik lagi dan mampu membantu mahasiswa dalam mata kuliah
teknologi pangan.
41
DAFTAR PUSTAKA
repository.penerbitwidina.com/media/publications/560385-teknologi-pengolahan-pangan-
b01d904b.pdf