Resum Ekologi Tumbuhan (1) - Edited - Merged
Resum Ekologi Tumbuhan (1) - Edited - Merged
Pengertian dari vegetasi sendiri yaitu Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi
adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat tertentu, mencakup
baik perpaduan komunal dari jenis-jenis flora penyusunnya maupun tutupan lahan (ground
cover) yang dibentukny. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang
menempati suatu ekosistem, atau, dalam area yang lebih sempit, relung ekologis. Beraneka
tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.
Adapun metode yang yang dipakai bahwasanya ada 3 hal persyaratan yang harus ditegakkan
yaitu:
1. Harus cukup besar untuk dapat menampung semua jenis yang dimiliki komunitas
2. Habitat harus seragam sejauh kita menentukan ya
3. Penutupan tumbuhan harus sehomogen mungkin misalnya, dalam tegakan
hendaknya tidak terdapat tempat terbuka atau setengah dari tegakan
didominasi oleh satu jenis dan setengahnya lagi didominasi oleh
Frekuensi memberi sedikit atau sama sekali tidak indikasi mengenai penutup
bila ditentukan dengan kuadrat. Jenis dengan individu yang sangat kecil dan
tersebar merata di seluruh area cuplikan akan memberi nilai frekuensi tinggi
meskipun nilai penutupnya kecil sekali. Sebuah jenis dengan sedikit individu
tetapi mempunyai tajuk atau area-dasar besar yang menutup sebagian besar area
cuplikan akan mempunyai nilai frekuensi rendah.
Meskipun demikian, kasus tersebut bergantung kepada kritera yang
dibuat untuk bagian tumbuhan mana yang dimasukkan atau dikeluarkan
dalam penghitungan frekuensi. Dalam konsep Raunkiaer, jenis dihitung bila
kuncup tumbuh bertahunan (perennating bud) sebuah individu jenis tersebut
terdapat di dalam petak. Konsep ini sukar untuk diterapkan di daerah tropik
basah, karena tumbuhan tidak pernah menyusutkan taruknya secara musiman.
Di Amerika Utara, kriteria yang biasanya digunakan adalah tumbuhan harus
berakar di dalam petak. Di dalam bentuk-hidup yang
merayap atau membentuk anyaman, kriteria harus berakar di dalam petak
menghasilkan nilai frekuensi rendah. Oleh karena itu, kriteria kuncup tumbuh
bertahunan memasukkan sedikit penutup dalam pertimbangan. Rumput yang
berstolon dan membentuk anyaman dapat dimasukkan bila berakar pada bukubukunya. Dalam
hal ini penutup, bukannya jumlah individu, dimasukkan dalam
penghitungan frekuensi. Ini menunjukkan bahwa beberapa keputusan subjektif
harus dibuat sebelum frekuensi dinilai secara objektif.
Frekuensi dapat dijadikan sebuah ukuran mutlak dengan menghilangkan
efek ukuran kuadrat atau petak. Ini dilakukan dengan mereduksi sebuah kuadrat
menjadi sebuah titik (kuadrat titik). Sebuah kuadrat-titik dapat dibuat oleh
sebuah jarum, batang yang ditajamkan atau alat untuk melihat berupa palang
dari kawat atau rambut (seperti teleskop pada senapan misalnya). Di atas penutup
terna, sebuah jarum, yang diturunkan pada titik-titik yang telah ditentukan
sebelumnya, akan memintas (intercept) atau tidak memintas bagian tumbuhan
setiap kali jarum diturunkan. Teknik ini memberikan rekaman kehadiran atau
ketidakhadiran jenis yang melimpah dan membentuk penutup. Oleh karena itu,
dalam teknik ini frekuensi digunakan untuk mengukur penutup. Metode ini
yang dikenal dengan metode kuadrat-titik (point-kuadran)