Anda di halaman 1dari 2

Struktur kebahasaan adalah tata Bahasa dalam sebuah tulisan / bacaan.

Struktur kebahasaan
yang baik dan benar adalah struktur yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kebahasaan memiliki 3
unsur (yakni kata hubung /konjungsi, kata rujukan, dan kata ganti) serta memiliki 5 aspek
kebahasaan (yakni kosakata, gaya bahasa/majas, pilihan kata/ penggunaan kalimat yang
menunjukkan keterangan waktu, dan kalimat deskriptif).
Berikut aspek kebahasaan dari kedua teks
Aspek Teks
Sejarah I Sejarah II
Kata hubung Cukup banyak menggunakan Cukup banyak menggunakan
kata hubung untuk kata hubung untuk
menghubungkan 2 kalimat, menghubungkan 2 kalimat,
seperti penggunaan kata “akan seperti penggunaan kata “kali
tetapi” pada awal kalimat kedua ini” pada awal kalimat kedua
paragraf kedua, penggunaan kata paragraf 2, penggunaan kata
“namun” diawal kalimat ketiga “kemudian” dalam kalimat
paragraf 2, dan penggunaan kata pertama paragraph 3,
“akhirnya” pada awal kalimat penggunaan kalimat “namun”
keenam paragraf 3, serta diawal kalimat keempat
penggunaan kata “akhirnya” di paragraph 3, dan penggunaan
paragraph terakhir. kalimat “akibatnya” untuk awal
kalimat kelima paragraph 3.

Kata rujukan Cukup banyak menggunakan Tidak banyak menggunakan


kata rujukan “ia” dan tersebut kata rujukan. Hanya terdapat
(hampir di seluruh paragraph) penggunaan kata “ia” 1x yakni
pada paragraph terakhir.

Kata ganti Menggunakan kata ganti orang Menggunakan kata ganti orang
pertama (nama tokoh) dan kata pertama (nama tokoh) dan kata
ganti orang ketiga (ia) ganti orang ketiga (ia)
Kosakata Terdapat pemilihan kata Tidak ditemukan kosakata yang
(koskata) yang menarik yakni menarik
“keonaran”
Gaya Bahasa Menggunakan Bahasa baku dan Menggunakan Bahasa baku dan
memiliki gaya kebahasaan yang memiliki gaya kebahasaan
mengandung konjungsi temporal yang mengandung konjungsi
temporal
Alur yang diceritakan Diawali dengan deskripsi kota Diawali dengan deskripsi
(Pemilihan kata dan Banten dan potensinya, lalu kejayaan Kerajaan Mataram
kalimat deskriptif) diikuti penjelasan peran kerajaan beserta pemimpinnya yang
dan pemimpinnya dalam melakukan berbagai usaha
menghadapi Belanda. Namun untuk menyerang Benteng
pada akhirnya Banten harus VOC yang ada di Batavia,
takluk ditangan kompeni disaat selanjutnya terdapat penjelasan
masa kejayaannya karena adanya perbedaan perlakuan Raja-raja
perpecahan di internal kerajaan mataram terhadap perizinan
sendiri. VOC untuk berdagang
Berikut persamaan dan perbedaan aspek kebahasaan pada teks sejarah I dan II
Aspek Persamaan Perbedaan
Kata hubung Sama sama banyak
menggunakan konjungsi
temporal (berkenaan dengan
waktu, baik dalam kalimat atau
antar kalimat)
Kata rujukan Pada teks I lebih banyak
menggunakan kata rujukan
daripada teks II
Kata ganti Baik teks I maupun teks II sama-
sama menggunakan kata ganti
orang kedua dan ketiga

Gaya Bahasa Kedua teks menggunakan Bahasa


baku dan berkonjungsi temporal
Alur yang dibangun Teks I diawali dengan
penjelasan Kota – Kerajaan
– usaha perlawanan
Teks II diawali dengan
penjelasan masa kejayaan
Kerajaan – usaha
perlawanan – kota –
perbedaan cara memimpin
Raja

Anda mungkin juga menyukai