Anda di halaman 1dari 26

MODUL AJAR

INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul
Identitas Sekolah : SMKN 1 Cilamay
Materi Pembelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Perilaku Berlomba-lomba dalam Kebaikan
dan Etos Kerja, Syu‘abul Iman (Cabang-Cabang Iman), Menghindari
Sifat Berfoya-foya, Riya’, Sum‘ah, Takabur, dan Hasad, Bank, Asuransi,
dan Koperasi Syariah, Meneladani Peran Ulama dalam Menyebarkan
Islam di Indonesia, Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Perilaku Menghindari
Pergaulan Bebas dan Zina, Mencintai Allah Swt., Khauf, Raja’, dan
Tawakal, Menghindari Akhlak Mazmumah dan Membiasakan Akhlak
Mahmudah, Al-Kulliyyatu Al-Khamsah, Peran Tokoh Ulama dalam
Penyebaran Islam di Indonesia (Metode Dakwah Islam oleh Para Wali
Sanga di Tanah Jawa).
Fase :E
Kelas/Semester : X/1 dan 2
Alokasi Waktu : 72 JP

B. Kompetensi Awal
Pada materi ini peserta didik akan mempelajari mengenai Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Perilaku
Berlomba-lomba dalam Kebaikan dan Etos Kerja. Asbabun nuzul Surah Al-Ma’idah/5 Ayat 48
adalah karena banyaknya penyelewengan (kaum Yahudi dan Nasrani) dari ajaran rasul sebelum
Nabi Muhammad saw., mereka menyembunyikan dan tidak menyampaikan kebenaran dari
ajaran rasul sebelum Nabi Muhammad saw., bahkan ajaran rasul terdahulu. Selain mengajarkan
berbuat baik, Islam mengajarkan seorang muslim untuk berlomba-lomba dalam berbuat baik.
Perintah berlomba-lomba dalam kebaikan bertujuan agar manusia senantiasa segera melakukan
kebaikan dan meningkatkan kualitas kebaikan. Kebaikan yang diajarkan Islam tidak hanya dalam
ibadah kepada Allah Swt., tetapi juga kebaikan dalam muamalah (interaksi dengan sesama
manusia). Islam mengajarkan, harus ada keseimbangaan antara dunia dan akhirat. Sikap
berlomba-lomba dalam kebaikan hendaknya diterapkan dalam urusan dunia dan akhirat. Iman
secara bahasa berarti tasdiq yaitu pembenaran, sedangkan menurut istilah syarak berarti
pembenaran terhadap apa yang dibawa oleh Rasul Allah, yaitu Nabi Muhammad saw. Sebagian
ulama mendefinisikan iman dari segi bahasa dengan arti percaya karena iman berasal dari kata
amana dan menurut istilah yaitu keyakinan (kepercayaan) bulat yang dibenarkan dalam hati,
diikrarkan dengan lisan, dan dimanifestasikan dengan amalan dengan anggota badan.
C. Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia: Memahami
ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam
kehidupan.
2. Mandiri: Mempunyai rasa tanggung jawab terhadap aktivitas belajarnya dan hasil
belajarnya.
3. Berkebhinekaan Global: Peserta didik dapat menerima perbedaan dan menghargai
perbedaan di lingkungan sekolah dan masyarakat.
4. Bernalar Kritis: Mampu secara objektif memproses informasi, baik kualitatif maupun
kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi,
mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
5. Kreatif: Mampu memodifikasi dan menghadirkan sesuatu yang orisinal, bermakna,
bermanfaat, dan berdampak.
6. Gotong Royong: Mampu bekerja sama dengan teman dalam menyelesaikan suatu
persoalan.
D. Sarana dan Prasarana
1. Al-Qur’an
2. Juz-amma
3. Buku Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X
4. Alat Tulis
5. Tokoh Ulama/Kiyai
6. Biografi Walisanga
E. Target Peserta Didik
1. Perangkat ini digunakan untuk mengajar peserta didik reguler.
2. Jumlah peserta didik perkelas maksimum 32 orang.
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran menggunakan resiprokal (salah satu gaya mengajar yang menekankan
siswa lebih banyak aktif untuk belajar dan guru hanya berperan sebagai fasilitator yang
memantau setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam pembelajaran).

KOMPONEN INTI

ALUR PEMBELAJARAN 1

A. Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Hadis
Peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan hadis tentang perintah untuk berkompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-
Qur’an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta hadis tentang
perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas
dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina
adalah perintah agama; dan membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan menjaga
kehormatan diri.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks, siswa diharapkan dapat menganalisis QS. Al-M- a’idah (5):48 dan
QS. At-Taubah (9):105 serta hadis tentang berlomba-lomba dalam kebaikan dan etos kerja
keras dengan baik dan benar.
2. Dengan mempelajari kaidah tajwid dan makhrajul huruf, siswa diharapkan dapat membaca
QS. Al-M- a’idah (5):48 dan QS. At-Taubah (9):105 dengan baik dan benar.
3. Dengan mengerjakan tugas, siswa dapat mendemonstrasikan hafalan QS. Al-M- a’idah
(5):48, QS. At-Taubah (9):105, dan hadis tentang berlomba-lomba dalam kebaikan serta
etos kerja dengan lancar.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai ayat-ayat Al-Qur’an tentang
perilaku berlomba-lomba dalam kebaikan dan etos kerja. Allah Swt. telah memerintahkan
hamba-Nya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan etos kerja, sebagaimana termaktub
dalam QS. Al-Ma’idah/5 Ayat 48, QS. At-Taubah/9 Ayat 105, dan hadis terkait. Selain
mengajarkan berbuat baik, Islam mengajarkan seorang muslim untuk berlomba-lomba
dalam berbuat baik. Perintah berlomba-lomba dalam kebaikan bertujuan agar manusia
senantiasa segera melakukan kebaikan dan meningkatkan kualitas kebaikan. Kebaikan
yang diajarkan Islam tidak hanya dalam ibadah kepada Allah Swt., tetapi juga kebaikan
dalam muamalah (interaksi dengan sesama manusia). Islam mengajarkan, harus ada
keseimbangaan antara dunia dan akhirat. Sikap berlomba-lomba dalam kebaikan
hendaknya diterapkan dalam urusan dunia dan akhirat.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu menghafal hadis tentang
berlomba-lomba dalam kebaikan serta etos kerja dengan lancar.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang dimaksud dngan etos kerja?
2. Apa yang kamu pahami dari makna berlomba-lomba dalam kebaikan?
3. Bagaimana penerapan QS. Al-Ma’idah/5 Ayat 48 dan QS. At-Taubah/9 Ayat 105 dalam
kehidupan sehari-hari?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang berlomba lomba dalam kebaikan, kemudian
peserta didik menuliskan ayat yang menjelaskan tentang berlomba lomba dalam
kebaikan.
 Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya dan menuliskan jawaban dari diskusi ayat
yang menjelaskan tentang berlomba lomba dalam kebaikan.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri

G. Pengayaan
1. Jelaskan isi kandungan dari QS. Al-Ma’idah/5 Ayat 48 dan QS. At-Taubah/9 Ayat 105!
2. Berikan contoh sikap berlomba-lomba dalam kebaikan dan contoh perilaku kerja keras di
kehidupan sehari-hari!
3. Tuliskan masing-masing 2 hukum tajwid yang ada dalam QS. Al-Ma’idah/5 Ayat 48 dan QS.
At-Taubah/9 Ayat 105 beserta bacaannya!

H. Remedial
1. Berikan contoh sikap berlomba-lomba dalam kebaikan dan contoh perilaku kerja keras di
kehidupan sehari-hari!
2. Bagaimana cara membaca hukum tajwid mad ‘arid lissukun?
3. Apa yang kamu pahami dari makna berlomba-lomba dalam kebaikan? Jelaskan!
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 1
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Kelompok!
Berdiskusilah dengan teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini! Pada saat
ini marak sekali berbagai macam ajang perlombaan atau kompetisi. Misalnya, kompetisi
dalambidang olahraga, pendidikan, fotografi, dan bidang-bidang lainnya. Apakah
perlombaan-perlombaantersebut termasuk perlombaan dalam kebaikan?

ALUR PEMBELAJARAN 2

A. Capaian Pembelajaran
Akidah
Peserta didik menganalisis makna syu‘ab al-iman (cabang-cabang iman), pengertian, dalil,
macam, danmanfaatnya;mempresentasikan makna syu‘ab al-iman (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam, dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang
cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman
dalam kehidupan.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks, siswa diharapkan dapat menganalisis makna, dalil, macam-macam,
dan manfaat syu‘abul iman (cabang-cabang iman) dengan baik dan benar.
2. Dengan berdiskusi, siswa dapat mempresentasikan makna syu‘abul iman (cabang-cabang
iman) dengan baik dan percaya diri.
3. Dengan mempelajari syu‘abul iman, siswa dapat membiasakan diri untuk bersikap disiplin,
jujur, dan bertanggung jawab.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai syu‘abul iman (cabang-cabang
iman). Iman merupakan nikmat yang paling besar yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
Seorang hamba yang mendapatkan nikmat iman maka sesungguhnhya ia telah
mendapatkan segalanya dan sebaliknya seorang hamba yang tidak mendapatkan nikmat
iman maka sesungguhnya ia tidak mendapatkan apa pun. Karena pada hakikatnya, tujuan
hidup di dunia ialah untuk beribadah kepada Allah semata dan orang yang tidak beriman
maka ia tidak melaksanakan tujuan hidupnya dengan benar. Pengertian iman juga
disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khattab r.a. Kata syu‘ab
adalah bentuk jamak dari syu‘bah yang berarti cabang. Syu‘abul iman artinya cabang-
cabang keimanan. Masing-masing cabang mempunyai kedudukan yang berbeda-beda
dalam agama Islam. Ada yang termasuk dalam rukun iman, ada kewajiban-kewajiban baik
yang fardu ‘ain atau yang fardu kifayah, dan ada juga perkara-perkara yang disunahkan.
Dalil naqli adalah dalil yang bersumber pada Al-Qur’an dan hadis. Macam-macam cabang
keimanan terdapat dalam beberapa hadis. Ada hadis yang menyebutkan secara langsung
jumlah tertentu dari cabang-cabang keimanan dan ada beberapa hadis yang hanya
menyebutkan bahwa perbuatan tersebut merupakan bagian dari iman.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu menganalisis makna, dalil,
macam-macam, dan manfaat syu‘abul iman (cabang-cabang iman).
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang dimaksud dengan Iman?
2. Apa saja tanda-tanda orang beriman?
3. Apa saja dalil naqli tentang syu‘abul iman?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi cabang-cabang iman, kemudian peserta didik
menuliskan dalil naqli tentang syu‘abul iman.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi dalil naqli tentang syu‘abul iman.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri

G. Pengayaan
1. Jelaskan manfaat mempelajari syu‘abul iman bagi kehidupan seorang muslim!
2. Apa arti dari syu‘abul iman?
3. Tuliskan dalil tentang adanya syu‘abul iman!
H. Remedial
1. Tuliskan 5 kewajiban seorang muslim kepada sesama muslim yang termasuk bagian dari
syu‘abul iman!
2. Orang beriman mempunyai tanda-tanda atau sifat tersendiri yang membedakannya dengan
orang-orang yang tidak beriman. Tuliskan 5 tanda-tanda orang beriman berikut dalilnya!
3. Apa saja problematika praktik keimanan yang kamu lihat dan kamu rasakan? Apa solusi
yang dapat kamu berikan? Jelaskan!

I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 2
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Kelopok!
Berdiskusilah dengan teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
Iman, Islam, dan ihsan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan akan berjalan
beriringan. Menurutmu, setujukah dengan pernyataan tersebut? Jelaskan juga makna dari
iman, Islam, dan ihsan, serta syu‘abul iman!

ALUR PEMBELAJARAN 3

A. Capaian Pembelajaran
Akhlak
Peserta didik menganalisis manfaat menghindari akhlak mazmumah,membuat karya yang
mengandung konten manfaat menghindari sikap mazmumah, meyakini bahwa akhlak
mazmumah adalah larangan dan akhlak mahmudah adalah perintah agama, serta membiasakan
diri untuk menghindari akhlak mazmumah dan menampilkan akhlak mahmudah dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks, siswa diharapkan dapat memahami definisi dalil, contoh, dan cara
menghindari diri dari sifat-sifat tercela (berfoya-foya, riya’, sum‘ah, takabur, dan hasad)
dengan baik dan benar.
2. Dengan mengerjakan tugas dan diskusi, siswa dapat menganalisis makna sifat-sifat tercela
(berfoya-foya, riya’, sum‘ah, takabur, dan hasad) dengan baik dan benar.
3. Dengan mengerjakan tugas proyek, siswa dapat menyajikan dan membuat kutipan tentang
larangan perilaku berfoya-foya, riya’,sum‘ah, takabur, dan hasad dengan baik.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai Menghindari Sifat Berfoya-foya,
Riya’, Sum‘ah, Takabur, dan Hasad. Islam secara terang melarang berperilaku israf, yaitu
berlebihan dalam memanfaatkan harta meskipun untuk kepentingan sendiri, seperti
membeli makanan melebihi kapasitas kebutuhan makannya dan membeli berbagai macam
baju dalam jumlah banyak yang pada akhirnya baju-baju tersebut tidak terpakai. Kata riya’
diambil dari kata ra’a yura’i mura’atan wa riya’an yang berarti memperlihatkan perbuatan
seperti seorang munafik memperlihatkan kepada orang-orang mukmin seakan-akan dia
salat seperti mereka. Secara istilah, riya’ adalah melakukan (memperlihatkan) perbuatan
baik dengan tujuan mendapatkan pujian dari orang lain. Adapun kata sum‘ah berasal dari
kata samma‘a yusammi‘u sum‘atan yang berarti memperdengarkan. Secara istilah, sum‘ah
adalah memperdengarkan perbuatan kepada orang lain agar mereka melihat dan
mendengarkannya dengan tujuan mendapatkan pujian dari mereka. Jadi, antara riya’ dan
sum‘ah ada persamaannya yaitu keduanya mempunyai tujuan mendapatkan pujian. Adapun
perbedaannya secara bahasa terletak pada cara melakukan keduanya, riya’ penekanannya
pada memperlihatkan atau mempertontonkan suatu perbuatan sedangkan sum‘ah
penekanannya pada memperdengarkan atau menceritakan suatu perbuatan, baik
perbuatan tersebut pernah dilihat oleh orang yang mendengarnya ataupun tidak. Dengan
kata lain riya’ adalah amalan-amalan yang diperlihatkan atau dipertontonkan seperti
memperlihatkan kekhusyukan dalam salat, memperlihatkan sedekah, dan lain sebagainya.
Sedangkan sum‘ah adalah ucapan-ucapan yang diperdengarkan, seperti seseorang yang
melakukan suatu amalan di malam hari, lalu di pagi atau siang harinya, dia ceritakan
kepada teman-temannya. Takabur berasal dari kata takabbara yang berarti merasa besar.
Dalam bahasa Indonesia, takabur berarti merasa diri mulia (hebat, pandai), angkuh, atau
sama dengan sifat sombong. Rasulullah saw. mendefinisikan takabur sebagai sikap yang
selalu menolak kebenaran dengan merendahkan orang lain dan menganggap lebih besar
dirinya dibandingkan dengan orang lain. Oleh karena itu, sifat ananiyah yang selalu
menonjolkan diri sendiri, bila dipelihara dalam jiwa seseorang sesungguhnya akan berubah
menjadi sifat takabur. Takabur semakna dengan ta’azum, yakni menampakkan keagungan
dan kebesarannya, merasa agung dan besar dibandingkan orang lain. Hasad dalam bahasa
Indonesia berarti dengki atau iri hati. Orang yang memiliki sifat hasad akan merasa sakit
hati bila melihat orang lain memperoleh kenikmatan dari Allah. Karenanya, ia akan selalu
berusaha untuk menghalang-halangi orang lain untuk mendapatkan kenikmatan atau
kesuksesan hidup. Islam mengajarkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan dan melarang
setiap orang yang beriman untuk memiliki sifat hasad atau iri hati/dengki terhadap orang
lain. Tidak boleh bagi kita membenci orang lain yang mendapat nikmat dari Allah karena
menganggap hanya kita yang patut untuk menerima nikmat tersebut. Orang yang memiliki
sifat hasad akan berusaha terus-menerus untuk menghalang-halangi orang lain
mendapatkan nikmat dan berusaha merusak apa yang telah orang lain capai. Mereka tak
segan-segan berbuat kejahatan demi memuaskan sifat hasadnya. Karena begitu
berbahayanya hasad, maka Allah memerintahkan kita untuk berlindung dari setiap
kedengkian orang yang mendengki.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu menuliskan dalil, contoh, dan
cara menghindari diri dari sifat-sifat tercela (berfoya-foya, riya’, sum‘ah, takabur, dan
hasad).
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kamu ketahui dari hasad?
2. Apa yang dimaksud dengan takabur?
3. Bagaimana cara menghindari sifat riya’ dan sum‘ah?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang sifat riya’, sum‘ah, takabur, dan hasad.
Kemudian peserta didik menuliskan persamaan riya’ dan sum‘ah.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi riya’ dan sum‘ah.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri

G. Pengayaan
1. Apa dampak negatif dari perilaku berfoya-foya?
2. Apa perbedaan riya’ dan sum‘ah?
3. Apa yang dimaksud dengan hasad? Jelaskan cara menghindari diri dari sifat hasad!
H. Remedial
1. Seorang muslim hendaknya mengetahui penyakit riya’ dan sum‘ah agar dapat
menghindarinya, lalu bagaimana cara menghindari diri dari sifat riya’ dan sum‘ah? Jelaskan!
2. Takabur terhadap sesama biasanya terlihat dari hal-hal yang sifatnya lahiriah atau fisik,
seperti kekayaan, kepandaian dan lain sebagainya. Takabur terbagi menjadi dua macam,
yaitu takabur batini dan takabur zahiri. Apa yang dimaksud dengan takabur batini dan
takabur zahiri? Jelaskan dengan singkat!
3. Bagaimana cara menghindari diri dari perilaku hidup berfoya-foya?
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 3
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Individu!
Carilah kisah-kisah berhikmah yang dapat menghindarkan kita dari sifat takabur dan hasad,
kemudian tulis kisah berhikmah tersebut beserta pelajaran yang dapat diambil!

.
ALUR PEMBELAJARAN 4

A. Capaian Pembelajaran
Fikih
Peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih mu‘amalah dan alkulliyyat al-khamsah
(lima prinsip dasar hukum Islam); menyajikan paparan tentang fikih mu‘amalah dan al-kulliyyat
al-khamsah; meyakini bahwa ketentuan fikih mu‘amalah dan al-kulliyyat al-khamsah adalah
ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca teks, siswa diharapkan mampu memahami hukum bank,
asuransi, dan koperasi syariah dengan baik dan benar.
2. Melalui kegiatan dalam rubrik aktivitas, siswa diharapkan mampu mengomunikasikan
evaluasi hukum bank, asuransi, dan koperasi syariah dengan baik dan benar.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai Bank, Asuransi, dan Koperasi
Syariah. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Tahun 1967, bank adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang. Adapun tujuan bank adalah melakukan pengendalian
moneter serta menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan, yaitu penerimaan dan
penyaluran dana untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Yang dimaksud “bank yang sesuai dengan syariat Islam” adalah
bank yang dalam operasionalnya memakai prinsip-prinsip syariah dan dapat terbebas dari
bunga dan unsur ribawi. Sistem perbankan seperti ini sudah banyak dipraktikkan di negara-
negara muslim, yang kemudian dikenal dengan “Bank Syariah” yang dibedakan dengan
bank-bank pada umumnya atau bank konvensional. Sebagaimana bank konvensional, bank
syariah juga melakukan aktivitas funding untuk penghimpunan dana dan aktivitas lending
dan financing untuk penyaluran dana. Namun, keduanya berbeda dalam basis aktivitasnya,
jika bank konvensional berorientasi pada persentase bunga, bank syariah lebih berorientasi
pada pembagian laba atau bagi hasil (profit sharing). Laba bank syariah terutama diperoleh
dari selisih antara pendapatan atas penanaman dana dan biaya yang dikeluarkan selama
periode tertentu. Asuransi merupakan hubungan hukum antara dua pihak yang saling terikat
dalam suatu perjanjian yang mengakibatkan hak dan kewajiban antara “tertanggung” (pihak
yang mempercayakan atau mengasuransikan) dan “penanggung” (pihak yang menerima
pertanggungan) atau disebut perusahaan asuransi. Secara umum tujuan asuransi, menurut
UUHD, adalah untuk mencegah setidak-tidaknya mengurangi risiko kerugian yang mungkin
timbul karena hilang, rusak, atau musnahnya barang-barang yang dipertanggungkan dari
suatu kejadian yang tidak pasti.Secara khusus, tujuan asuransi dapat dilihat dari dua segi,
yaitu dari pihak tertanggung dan pihak penanggung. Dari pihak tertanggung tujuannya agar
terhindar dari risiko kerugian yang lebih besar yang mungkin terjadi di kemudian hari akibat
suatu musibah yang tidak dapat diduga datangnya. Sebaliknya, bagi pihak penanggung
tujuannya ialah mengumpulkan iuran uang premi dari para peserta untuk kelangsungan
jalannya penanggung (perusahaan asuransi) yang akan digunakan untuk memberikan
santunan (sumbangan) kepada tertanggung yang terkena musibah. Koperasi syariah adalah
badan usaha koperasi yang menjalankan aktivitas usaha dengan prinsip, tujuan dan
kegiatannya berlandaskan pada Al-Qur’an dan hadis. Dalam pengertian yang lain, koperasi
syariah adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah, sekaligus sebagai gerakan
ekonomi kerakyatan dengan prinsip kekeluargaan. Koperasi simpan pinjam dan
pembiayaan syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya meliputi simpan pinjam dan
pembiayaan berdasarkan syariah termasuk pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
Pada umumnya, koperasi termasuk koperasi syariah dikelola secara bersama-sama oleh
anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam pengambilan
keputusan. Pembagian keuntungan dalam koperasi dihitung berdasarkan peran serta dan
andil dari masing-masing anggota yang disebut dengan Sisa Hasil Usaha (SHU).

2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu menuliskan hukum bank,
asuransi, dan koperasi syariah.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang dimaksud dengan bank?
2. Apa yang dimaksud dengan asuransi?
3. Apa yang membedakan bank konvensional dengan bank syariah?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang bank, asuransi, dan koperasi syariah.
Kemudian peserta didik menuliskan hukum bank, asuransi, dan koperasi syariah.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi hukum bank, asuransi, dan koperasi syariah.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri

G. Pengayaan
1. Apa tujuan didirikannya bank?
2. Bagaimana hukum asuransi menurut para ulama?
3. Apa saja kegiatan usaha yang dilakukan koperasi syari’ah?
H. Remedial
1. Apa saja produk yang ada pada bank syariah? Jelaskan secara singkat!
2. Bagaimana para ulama menghukumi asuransi? Jelaskan!
3. Apa saja kegiatan dan usaha yang ada di koperasi syariah? Jelaskan secara singkat!
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 4
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Kelompok!
Tren ekonomi syariah turut mempengaruhi perkembangan asuransi di Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya asuransi syariah dengan beragam produk yang
ditawarkannya. Lantas, apa yang menjadi perbedaan asuransi syariah dan kovensional?
Coba diskusikan dengan teman diskusimu, lalu paparkan hasilnya di depan kelas!

ALUR PEMBELAJARAN 5

A. Capaian Pembelajaran
Sejarah Peradaban Islam
Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah
sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi al-hikmah wa al-mau‘iz at al-hasanah
adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu,
tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks, siswa diharapkan dapat menganalisis jalur dan proses awal
masuknya Islam di Indonesia dan mendalami peran ulama penyebar islam di Indonesia.
2. Dengan berdiskusi dan mengerjakan tugas, siswa diharapkan dapat membuat kerangka
hasil analisis mengenai jalur dan proses awal masuknya Islam di Indonesia.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai peran Ulama dalam menyebarkan
Islam di Indonesia. Terdapat banyak pendapat dalam proses masuknya Islam ke Indonesia.
Hal ini dikarenakan data yang dimiliki terkait pembawa Islam, tempat asal kedatangan, dan
waktu kedatangannya terbatas. Beberapa teori yang populer terkait masuknya Islam ke
Nusantara antara lain teori Arab, teori Persia, teori Gujarat, dan teori Cina. Berbagai teori ini
memiliki alasan dan argumentasi yang berbeda. Namun, hal ini tidak menimbulkan
pertentangan yang berarti, melainkan justru saling melengkapi khazanah sejarah Islam di
Nusantara. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Islam dapat berkembang di Indonesia.
Di antara faktor tersebut adalah syarat untuk masuk Islam sangat mudah, Islam juga tidak
mengenal sistem kasta, penyebarannya dengan jalan damai didukung oleh sifat bangsa
Indonesia yang ramah tamah dalam bergaul dengan bangsa asing, serta upacara
keagamaan Islam yang lebih sederhana dibandingkan agama dan kepercayaan terdahulu.
Karenanya, Islam dapat berangsur-angsur datang dan menyebar di Indonesia. Penyebaran
Islam di Indonesia melalui beberapa cara. Di antara cara tersebut adalah melalui
perdagangan, perkawinan, pendidikan, kesenian atau budaya, dan tasawuf. Pengaruh
kehadiran agama Islam mulai tampak pada abad ke XIII – XV M setelah berdirinya dua
kerajaan besar Islam Samudera Pasai (1270-1524) dan Malaka (1400-1511), serta hadirnya
para tokoh penyebar agama ini yang tampil sebagai pendakwah ulung. Kehadiran agama
Islam pada-abad tersebut, terlebih pada abad-abad berikutnya, ternyata memberi dampak
besar dan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan besar dan mendasar dalam
kehidupan bangsa Melayu. Perkembangan Islam di Indonesia tidak lepas dari jasa tokoh-
tokoh yang menyebarkannya hingga agama Islam dapat diterima hampir di seluruh wilayah
Indonesia. Pada awalnya, tokoh-tokoh yang menyebarkan agama Islam di Indonesia adalah
para ulama dan pedagang yang berasal dari jazirah Arab. Dalam perkembangan
selanjutnya, penyebaran Islam di Indonesia dilakukan oleh tokoh-tokoh Islam dari negeri
Indonesia sendiri. Penyebar agama Islam di Indonesia ada sebagian yang berasal dari
golongan bangsawan. Dari proses panjang penyebaran Islam di Indonesia oleh para tokoh-
tokoh tersebut ada beberapa hal yang bisa kita teladani dari sikap dan perilaku tokoh-tokoh
tersebut. Berikut beberapa keteladanan yang dapat kita ambil dari para ulama penyebar
Islam di Indonesia.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu menuliskan proses awal
masuknya Islam di Indonesia dan mendalami peran ulama penyebar islam di Indonesia.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana proses masuknya Islam di Indonesia?
2. Siapa saja tokoh penyebar agama Islam di Indonesia?
3. Bagaimana masuknya Islam ke Indonesia menurut teori Arab?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang proses masuknya Islam di Indonesia.
Kemudian peserta didik menuliskan teori-teori masuknya Islam di Indonesia.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi teori-teori masuknya Islam di Indonesia.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri

G. Pengayaan
1. Tuliskan salah satu biografi tokoh penyebar agama Islam di Indonesia!
2. Tuliskan beberapa bukti terkait kedatangan Islam ke Nusantara adalah berasal dari Cina!
3. Jelaskan keteladanan para ulama penyebar Islam di Indonesia!
H. Remedial
1. Mengapa wayang kulit menjadi salah satu metode dakwah paling terkenal Wali Sanga di
Tanah Jawa?
2. Sebutkan salah satu kelebihan penyebaran agama Islam melalui pendidikan!
3. Sebutkan salah satu contoh kesenian yang bernapaskan Islam!
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 5
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Kelompok!
Berdiskusilah dengan teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini! Apa saja
keteladanan yang dapat diambil dari para ulama penyebar Islam di Indonesia?

Mengetahui, Cilamaya Juli, 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TUMIYANTA, M.Pd YAN EFENDI, S.Pd.I


NIP. 196707041990031006 NIP.198210252009021002
KOMPETENSI INTI

SEMESTER 2

ALUR PEMBELAJARAN 6

A. Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Hadis
Peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan hadis tentang perintah untuk berkompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-
Qur’an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta hadis tentang
perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas
dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina
adalah perintah agama; dan membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan menjaga
kehormatan diri.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks tentang larangan pergaulan bebas dan zina, siswa diharapkan
dapat menghayati perintah Allah Swt. untuk menghindari pergaulan bebas dan zina dengan
baik.
2. Dengan mempelajari materi tentang larangan pergaulan bebas dan zina, siswa diharapkan
dapat mengamalkan sikap mawas diri dalam kehidupan sehari-hari dengan baik
3. Dengan melakukan latihan tertulis dan kegiatan pada rubrik aktivitas, siswa diharapkan
dapat menganalisis QS. Al-Isra’ (17):32 tentang larangan mendekati perbuatan zina, QS.
An-Nur (24):2 tentang hukum bagi pezina, dan hadis riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah
tentang iman yang kuat dapat mencegah perbuatan zina dengan baik dan benar.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai ayat-ayat Al-Qur’an tentang perilaku
menghindari pergaulan bebas dan zina. Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang
indah. Allah anugerahkan akal agar manusia menggunakannya dalam kebaikan,
membedakan antara yang baik dan buruk. Akan tetapi, banyak di antara manusia yang tidak
mensyukuri kenikmatan tersebut. Mereka memperlihatkan auratnya dengan tanpa malu,
melukai tubuhnya dengan berbagai macam tato, mengonsumsi sesuatu yang merusak
kesehatannya, dan lain sebagainya. Dalam surah al-Isra’/17 Ayat 32 terdapat kandungan
diantaranya larangan mendekati perbuatan zina, zina merupakan perbuatan keji, zina
menjerumuskan ke dalam siksaan atau azab. Begitu juga dengan surah An-Nur/24:2
menjelaskan hukuman bagi pelaku zina. Allah Swt. mengkhususkan hukuman bagi
perbuatan zina dibandingkan dengan hukuman-hukuman lainnya. Zina dibedakan menjadi
dua, yaitu zina muhsan dan zina gairu muhsan. Zina muhsan adalah zina yang dilakukan
oleh laki-laki atau perempuan yang sudah pernah menikah atau dalam keadaan masih
mempunyai ikatan pernihakan dan merdeka. Zina gairu muhsan adalah zina yang dilakukan
oleh laki-laki atau perempuan merdeka (bukan hamba sahaya) yang belum menikah atau
belum berkeluarga. Hukuman bagi pelaku zina muhsan adalah dirajam dengan
menggunakan batu yang berukuran sedang sampai meninggal.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu memahami dan
mengamalkan QS. Al-Isra’ (17):32 tentang larangan mendekati perbuatan zina, QS. An-Nur
(24):2 tentang hukum bagi pezina.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah yang dimaksud dengan zina muhsan?
2. Apakah yang dimaksud dengan zina gairu muhsan?
3. Apakah yang seharusnya dilakukan oleh remaja agar terhindar dari pergaulan bebas?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang larangan mendekati perbuatan zina, dan hukum
bagi pezina. Kemudian peserta didik menuliskan korelasi ayat pada QS. Al-Isra’ (17):32
dan QS. An-Nur (24):2 dengan kehidupan sehari-hari.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi korelasi ayat pada QS. Al-Isra’ (17):32 dan QS. An-Nur (24):2 dengan kehidupan
sehari-hari.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri
G. Pengayaan
1. Bagaimanakah cara mencegah terjadinya pergaulan bebas?
2. Mengapa perbuatan zina disebut sebagai perbuatan yang keji?
3. Mengapa hukuman cambuk atau rajam dilakukan di depan umum?
H. Remedial
1. Sebutkan pergaulan yang memberi dampak positif!
2. Menurutmu, bagaimana cara memberikan dampak jera bagi pelaku zina?
3. Menurutmu, apakah acara televisi sekarang ini memberikan dampak positif atau negatif?
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 6
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Kelompok!
Carilah artikel-artikel yang membahas topik-topik berikut!
a. Kenakalan remaja pada masa sekarang (identifikasi penyebab permasalahan remaja
tersebut dan berikanlah solusi agar tidak terjadi lagi permasalahan serupa).
b. Macam-macam zina (zina anggota tubuh; zina tangan, kaki, mata, telinga, dan hati).

ALUR PEMBELAJARAN 7

A. Capaian Pembelajaran
Akidah
Peserta didik menganalisis makna syu‘ab al-iman (cabang-cabang iman), pengertian, dalil,
macam, dan manfaatnya;mempresentasikan makna syu‘ab al-iman (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam, dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang
cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman
dalam kehidupan.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks, siswa diharapkan dapat memahami makna sifat-sifat terpuji
(mencintai Allah, khauf, raja’, dan tawakal) dengan baik dan benar.
2. Dengan mengerjakan tugas dan diskusi, siswa dapat menganalisis makna sifat-sifat terpuji
(mencintai Allah, khauf, raja’, dan tawakal) dengan baik dan benar.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai sifat-sifat terpuji mencintai Allah
Swt., Khauf, Raja’,dan Tawakal. Rasa cinta merupakan salah satu hal terpenting yang ada
di dalam hidup manusia. Tanpa cinta, kehidupan manusia akan menjadi hampa. Namun,
perlu diperhatikan bahwa cinta tertinggi atau puncak cinta ialah kecintaan kita kepada Allah.
Cinta kepada Allah di dalam bahasa dikenal dengan istilah mahabbatullah. Kata mahabbah
secara bahasa berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabbatan, yang berarti mencintai
secara mendalam. Secara istilah, mahabbah merupakan perasaan rindu dan senang yang
istimewa terhadap sesuatu. Perasaan tersebut yang mendorong seseorang untuk
memberikan yang terbaik. Secara istilah mahabbatullah atau mencintai Allah adalah
mengagungkan Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Tujuan dari mencintai Allah adalah meraih rida Allah dan ini merupakan tujuan tertinggi dan
paling hakiki dalam kehidupan manusia di dunia ini. Karena itu, apa pun yang dilakukan di
dunia ini haruslah berujung kepada tujuan tersebut. Cinta kepada Allah merupakan unsur
terpenting dalam ibadah, di samping khauf (takut) dan raja’ (berharap). Ketiganya menjadi
perasaan hati yang harus dimiliki seorang mukmin dalam ibadah kepada Allah. Di antara
tanda seseorang mencintai Allah Swt. adalah adanya rasa cinta kepada rasul-Nya. Cinta
kepada Allah adalah dengan mematuhi perintah-Nya dan di antara perintah-Nya adalah
mencintai dan mematuhi Rasulullah sebagai utusan-Nya, seseorang yang paling dicintai
oleh Allah. Karenanya Allah memberikan jaminan bahwa orang yang mengikuti dan
mematuhi Rasulullah saw. akan mendapatkan rida Allah dan ampunan-Nya. Ada beberapa
cara untuk meningkatkan cinta kepada Allah Swt., di antaranya Memahami besarnya cinta
Allah Swt. kepada hamba-Nya, Senantiasa membersihkan hati, Memikirkan tanda-tanda
kebesaran Allah. Secara bahasa, khauf berasal dari bahasa Arab “khafa” (fi‘il madi) yang
berarti takut. Sementara menurut istilah, khauf berarti takut terhadap sesuatu yang dapat
menjadikan celaka terhadap diri sendiri maupun orang lain. Sebagai orang Islam, kita harus
meyakini bahwa kita akan celaka apabila melanggar larangan-larangan Allah Swt. Khauf
hanya layak kepada Allah Swt., karena Dia-lah yang Mahakuasa. Islam tidak mengajarkan
untuk takut kepada selain Allah Swt. Ketakutan akan sesuatu selain Allah Swt. akan
menghantarkan kepada perbuatan syirik atau menyekutukan Allah Swt. dengan sesuatu
yang lain. Berharap dalam bahasa Arab berarti raja’. Kata raja’ ini sering digunakan untuk
suatu pengharapan yang mungkin bisa dicapai dikemudian hari. Sedangkan berandai-andai
adalah keinginan untuk meraih perkara yang diangan-angankan yang susah untuk dicapai,
berandai-andai dalam bahasa Arab berarti tamanni. Secara istilah raja’ adalah berharap
kebaikan dan keingingan agar kebaikan tersebut segera tercapai.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu memahami sifat-sifat terpuji
mencintai Allah Swt., Khauf, Raja’,dan Tawakal.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang dimaksud dengan sifat raja’ dan khauf ?
2. Apa yang dimaksud dengan mahabbatullah dan apa saja contoh atau tanda-tanda
seseorang memiliki sikap mahabbatullah?
3. Apa yang dimaksud dengan tawakal?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang khauf, raja’, dan tawakal. Kemudian peserta
didik menuliskan cara menumbuhkan sifat raja’, khauf, dan tawakal.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi cara menumbuhkan sifat raja’, khauf, dan tawakal.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Kriteria Perlu Perlu Berusaha Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri

G. Pengayaan
1. Apa dampak positif memiliki sifat tawakal?
2. Mengapa seorang hamba harus memiliki rasa cinta kepada Allah Swt.? Jelaskan!
3. Bagaimana cara meningkatkan rasa cinta kepada Allah Swt.? Jelaskan!
H. Remedial
1. Orang yang bertawakal kepada Allah Swt. akan senantiasa memperoleh banyak dampak
positif bagi dirinya. Sebutkan tiga dampak positif bagi orang yang senantiasa bertawakal!
2. Tuliskan strategimu dalam meningkatkan cinta kepada Allah, kemudian praktikan dalam
kehidupan sehari-hari!
3. Bagaimana ciri-ciri orang yang memiliki sifat khauf?
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 7
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Kelompok!
Ada sebuah hadis berbunyi, Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang mencintai
karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, mencegah karena Allah,
maka sesungguhnya telah sempurnalah iman mereka.” (HR. Abu Dawud) Apa makna dari
hadis di atas? Benarkah cinta kepada Allah adalah selalu menjadikan Allah sebagai dasar
atas segalanya? Diskusikan bersama teman diskusimu!

ALUR PEMBELAJARAN 8

A. Capaian Pembelajaran
Akhlak
Peserta didik menganalisis manfaat menghindari akhlak mazmumah,membuat karya yang
mengandung konten manfaat menghindari sikap mazmumah, meyakini bahwa akhlak
mazmumah adalah larangan dan akhlak mahmudah adalah perintah agama, serta
membiasakan diri untuk menghindari akhlak mazmumah dan menampilkan akhlak mahmudah
dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks, siswa diharapkan dapat memahami perilaku gadab, kontrol diri,
dan berani membela kebenaran dengan baik dan benar.
2. Dengan mengerjakan tugas, siswa dapat menganalisis makna perilaku gadab, kontrol diri,
dan berani membela kebenaran dengan baik dan benar.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai akhlak mazmumah dan mahmudah.
Gadab berasal dari bahasa Arab yang berarti keras, kasar, dan padat. Gadab dalam istilah
bahasa Indonesia disebut marah. Orang yang suka marah (pemarah) disebut gadib.
Antonim atau lawan kata gadab adalah rida dan hilm yang berarti rela dan murah hati. Dari
pengertian kebahasaan ini, maka dapat dijelaskan pengertian gadab adalah sifat seseorang
yang mudah marah karena tidak senang terhadap perlakuan atau perbuatan orang lain.
Kontrol diri dalam Islam disebut dengan mujāhadah an-nafs. Secara bahasa mujāhadah an-
nafs terdiri dari dua kata yaitu mujāhadah yang berarti bersungguh-sungguh, dan an-nafs
yang berarti jiwa, nafsu atau diri. Sehingga pengertian dari mujāhadah an-nafs atau kontrol
diri adalah upaya sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri atau menahan nafsu yang
melanggar hukum-hukum Allah Swt. Berani dalam Islam sering disebut dengan istilah
syaja‘ah. Syaja‘ah berarti berani dan teguh pendirian, dalam kitab Lisanul Arab, syaja‘ah
berarti teguh dalam menghadapi kesulitan. Menurut istilah syaja‘ah adalah sifat hati yang
teguh dalam menghadapi kesulitan baik dalam membela kebenaran atau menghadapi ujian.
Lawan kata dari syaja‘ah adalah al-jubn yang artinya penakut, yaitu sifat yang cenderung
lemah dan pengecut. Orang yang disebut dengan pemberani adalah orang yang tidak takut
menghadapi apa pun demi membela kebenaran dan siap menerima risiko apa saja serta
senantiasa takut untuk berbuat kesalahan. Sedangkan yang disebut dengan penakut adalah
orang yang justru merasa takut untuk membela kebenaran. Padahal agama mengajarkan
kepada setiap muslim untuk menjadi pembela kebenaran dan tidak takut terhadap apa pun
kecuali kepada Allah Swt. Sikap syaja‘ah menjadi salah satu ciri yang perlu dimiliki oleh
orang yang istikamah di jalan Allah. Mereka akan berani menyampaikan kebenaran
walaupun itu pahit. Hal ini karena mereka yakin dengan pertolongan Allah.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu perilaku gadab, kontrol diri,
dan berani membela kebenaran.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa arti mujāhadah an-nafs?
2. Apa yang dimaksud dengan syaja‘ah?
3. Bagaimana penerapan mujāhadah an-nafs?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang perilaku kontrol diri. Kemudian peserta didik
meuliskan pentingnya perilaku kontrol diri.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi pentingnya perilaku kontrol diri.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri

G. Pengayaan
1. Apa arti syaja‘ah?
2. Mengapa harus memiliki sikap syaja‘ah?
3. Bagaimana implementasi sikap kontrol diri dan berani membela kebenaran dalam
kehidupan sehari-hari?
H. Remedial
1. Sebutkan dan jelaskan dampak negatif perilaku gadab!
2. Sebutkan dan jelaskan faktor pembentuk syaja‘ah dalam kehidupan
3. Sebutkan dan jelaskan pentingnya mujahadah an-nafs dalam kehidupan!
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 8
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Kelompok!
Berdiskusilah dengan teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang harus dilakukan seseorang ketika marah?
2. Bagaimana sikap yang baik apabila ada teman yang marah kepadamu?
ALUR PEMBELAJARAN 9

A. Capaian Pembelajaran
Fikih
Peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih mu‘amalah dan alkulliyyat al-khamsah
(lima prinsip dasar hukum Islam); menyajikan paparan tentang fikih mu‘amalah dan al-kulliyyat
al-khamsah; meyakini bahwa ketentuan fikih mu‘amalah dan al-kulliyyat al-khamsah adalah
ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks, siswa diharapkan dapat memahami makna dan macam-macam Al-
Kulliyyatu al-Khamsah dengan baik dan benar.
2. Dengan mengerjakan tugas dan diskusi, siswa diharapkan dapat menganalisis makna Al-
Kulliyyatu al-Khamsah dengan baik dan benar.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai Al-Kulliyyatu Al-Khamsah. Al-
Kulliyyatu artinya prinsip-prinsip dasar, sedangkan al-khamsah berarti lima, jadi al-kulliyyatu
al-khamsah berarti lima prinsip dasar hukum Islam. Dalam istilah ushul fiqih, kata al-
kulliyyatu al-khamsah sering disebut dengan maqasid al-khamsah (lima tujuan) dan
adaruriyyat al-khamsah (lima hal yang sangat penting). Maka dapat disimpulkan bahwa al-
kulliyyatu al-khamsah berarti lima prinsip dasar hukum Islam yang bertujuan mewujudkan
kemaslahatan (al-maslahat) dan apabila hal ini tidak ada maka akan muncul kerusakan.
Setiap syariat yang dibawa oleh para nabi mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga al-
kulliyyatu al-khamsah. Karena setiap bagian dari al-kulliyyatu al-khamsah membawa
kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Para ulama sepakat bahwa al-Kulliyyatu al-
Khamsah dimulai dari menjaga agama karena agama adalah pondasi yang paling utama.
Agama yang mengatur jiwa, akal, hubungan sesama manusia, dan harta. Macam-macam
Al-Kulliyyatu Al-Khamsah adalah menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga
keturunan, dan menjaga harta.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu menuliskan macam-macam
Al-Kulliyyatu al-Khamsah
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa makna al-kulliyyatu al-khamsah?
2. Bagaimana urutan al-kulliyyatu al-khamsah?
3. Bagaimana pentingnya al-kulliyyatu al-khamsah?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri

G. Pengayaan
1. Hal-hal apa saja yang termasuk al-kulliyyatu al-khamsah?
2. Para ulama sepakat bahwa al-kulliyyatu al-khamsah dimulai dari menjaga agama. Mengapa
demikian?
3. Bagaimana cara menerapkan al-kulliyyatu al-khamsah dalam kehidupan sehari-hari?
H. Remedial
1. Sebutkan macam-macam al-kulliyyatu al-khamsah!
2. Jelaskan urutan al-kulliyyatu al-khamsah!
3. Jelaskan maksud menjaga akal dalam al-kulliyyatu al-khamsah!
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 9
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Kelompok!
Berdiskusilah dengan teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini! Mengapa
urutan al-kulliyyatu al-khamsah harus agama terlebih dahulu baru yang lainnya?
ALUR PEMBELAJARAN 10

A. Capaian Pembelajaran
Sejarah Peradaban Islam
Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah
sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi al-hikmah wa al-mau‘iz at al-hasanah
adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu,
tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks, siswa diharapkan dapat menganalisis biografi Wali Sanga dan
perannya dalam mengembangkan Islam di Indonesia dengan baik dan benar.
2. Dengan berdiskusi dan mengerjakan tugas, siswa diharapkan dapat menyajikan analisis
strategi dakwah yang dikembangkan oleh Wali Sanga dan implementasinya pada konteks
kekinian di Indonesia dengan baik dan benar.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai tokoh Ulama dalam penyebaran
Islam di Indonesia (metode dakwah Islam oleh para Wali Sanga di Tanah Jawa). Wali
Sanga merupakan tokoh yang berjasa dalam penyebaran Islam di Tanah Jawa. Wali Sanga
juga menjadi tokoh yang sangat penting di kalangan masyarakat muslim Jawa. Hal ini
karena ajaran yang mereka bawa merupakan ajaran yang unik, sosoknya yang menjadi
teladan, dan ramah kepada siapa pun, sehingga mereka mempermudah menyebarkan
ajaran Islam di wilayah Nusantara khususnya Jawa. Perkembangan Islam di Jawa dimulai
dari daerah pesisir dan kota-kota pelabuhan. Interaksi yang terjadi antara penduduk lokal
dan pedagang muslim membuat Islam mulai dikenal oleh penduduk lokal. Selain itu,
penyebaran Islam di Tanah Jawa juga tidak terlepas dari peranan Wali Sanga atau Wali
Songo. Wali Sanga dikenal sebagai tokoh penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Mereka
hidup di antara Abad XIV M-XVI M di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu
Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan
Cirebon di Jawa Barat. Terdapat dua teori terkait asal usul kedatangan para Wali Sanga,
yaitu teori Hadramaut dan teori Cina. Teori mengatakan bahwa para wali tersebut berasal
dari kaum Sayyid dan atau Syarif (keturunan Nabi) dari Hadramaut, Yaman. Pendapat
tersebut disebutkan oleh L.W.C. Van Den Berg dan Muhammad al-Baqir. Hal ini dapat
dilihat dari masyarakat muslim di Hadramaut yang bermazhab Syafi’i seperti mayoritas
muslim di India (Gujarat dan Malabar), Sri Lanka, Malaysia, dan Indonesia. Selain itu,
berbagai amalan seperti perayaan Maulid Nabi, membaca Diba’ dan Barzanji, selawat Nabi,
dan lain sebagainya hanya terdapat di Hadramaut, Gujarat, Malabar, Mesir, Sri Lanka, Sulu,
Mindanao, Malaysia, dan Indonesia. Teori selanjutnya adalah teori bahwa para wali tersebut
berasal dari keturunan Cina (bangsa Hui). Sejarawan Indonesia, Slamet Muljana
menyebutkan di dalam bukunya bahwa mereka berasal dari keturunan Tionghoa Muslim.
Hal ini dapat diterima mengingat bahwa Maulana Malik Ibrahim berasal dari Champa,
wilayah Cina Selatan. Selain itu, Sunan Ampel (Raden Rahmat) juga merupakan anak dari
Putri Kerajaan Champa. Meski demikian, pendapat ini kurang dapat diterima oleh para ahli
sejarah lainnya karena kurangnya bukti yang mendukungnya. SembilanWali tersebut
diantaranya Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan
Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Berbagai dakwah yang
dilakukan Wali Sanga memberikan hasil yang signifikan dalam penyebaran Islam di tanah
Jawa. Meskipun Islam telah datang ke Nusantara pada Abad VII M, namun penyebarannya
di Jawa masih lamban. Dengan peran serta Wali Sanga yang menggunakan metode
dakwah yang khas, Islam dapat tersebar dan dianut oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai
dari rakyat jelata hingga para pembesar. Salah satu keunggulan metode dakwah Wali
Sanga adalah mereka menggunakan pendekatan yang sederhana. Dakwah juga dimulai
dari hal yang sederhana seperti praktik kehidupan sehari-hari dan sesuai dengan
pemahaman masyarakat setempat. Jauh sebelum Islam datang ke Indonesia, terlebih
dahulu telah berkembang agama dan budaya dengan corak Hindu-Buddha. Bahkan
sebelum Hindu dan Buddha berkembang pun, telah didahului dengan perkembangan
kepercayaan yang dianggap asli kepercayaan nenek moyang yaitu kepercayan animisme
dan dinamisme. Agama Islam datang sebagai pembaharu, yang tentu saja tidak bisa serta
merta merubah begitu saja budaya dan kepercayaan lama yang telah dipegang teguh
secara turun temurun oleh masyarakat Nusantara. Datangnya sebuah kebudayaan baru
tidak akan mungkin langsung mempengaruhi keseluruhan masyarakat, sehingga diperlukan
proses yang bertahap dan pelan-pelan.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu menuliskan biografi wali
sanga dan strategi atau metode yang digunakan untuk melakukan dakwah.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang anda ketahui tentang Walisanga?
2. Apa saja teori mengenai asal-usul kedatangan para Wali?
3. Siapa saja nama wali yang turut menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang proses penyebaran Islam di Jawa. Kemudian
peserta didik menuliskan strategi yang digunakan oleh Para Wali.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi strategi yang digunakan oleh Para Wali dalam menyebarkan agama Islam
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri

G. Pengayaan
1. Tuliskan apa yang dimaksud dengan “Moh Limo” oleh Sunan Ampel dalam berdakwah!
2. Terdapat dua teori terkait asal usul kedatangan Wali Sanga. Salah satu teori tersebut
mengatakan bahwa Wali Sanga berasal dari Hadramaut. Jelaskan alasan yang mendukung
teori ini!
3. Salah satu peninggalan Wali Sanga di bidang pendidikan adalah model pendidikan
pesantren. Coba kamu identifikasikan sebuah lembaga pendidikan masuk ke dalam kategori
pendidikan pondok pesantren!
H. Remedial
1. Tembang Lir Ilir adalah salah satu tembang yang diciptakan Sunan Kalijaga untuk
berdakwah. Uraikan secara singkat kandungan makna dari syairnya!
2. Sebutkan judul tembang karya Sunan Kalijaga!
3. Siapa salah satu nama Sunan yang menyebarkan agama Islam di Tanah Sunda?
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 10
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Tugas Kelompok!
Diskusikan bersama teman kelompokmu terkait strategi dakwah yang dikembangkan oleh
para Wali Sanga dan implementasinya pada konteks kekinian di Indonesia!

Mengetahui, Cilamaya Juli, 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TUMIYANTA, M.Pd YAN EFENDI, S.Pd.I


NIP. 196707041990031006 NIP.198210252009021002

Anda mungkin juga menyukai