Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA LEMBAGA

PENGEMBANGAN INTENSIF BAHASA ASING SALAFIYAH


SYAFI’IYAH SUKOREJO MENGGUNAKAN TOGAF ADM 9.1

Dosen Pengampu : Akhlis Munazilin, S.Kom, M.T


Oleh : Nabila Khansa Noer Maudy (2021502046)
Nori Nur Fasratul Aini (2021502056)

Program Studi Sistem Informasi


Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Ibrahimy
2023
A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi sangat penting di era globalisasi saat ini karena instansi tidak
lepas dari penggunaan komputer sebagai alat bantu pengelolaan informasi. Salah satu
teknologi yang digunakan adalah sistem informasi yang berfungsi untuk mengumpulkan,
memasukkan, mengolah dan menyimpan informasi yang menghasilkan informasi
sedemikian rupa sehingga organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(Adrian Sitinjak & Ghufroni An, n.d.)
.
LPIBA atau Lembaga Pengembangan Intensif Bahasa Asing adalah Lembaga kursus
bahasa asing yang berdiri pada tahun 1997 dengan kepengurusan dibawah tanggung jawab
bidang Pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo,
khususnya Pendidikan Non-Formal Putri dengan pelaksanaan Sub.bagian pengembangan
bahasa asing. Lembaga ini didirika karena banyaknya santri pondok pesantren salafiyah
sukorejo situbondo yang berminat dibidang pengembangan bahasa asing seperti bahasa
inggris dan bahasa arab.
LPIBA saat ini memiliki 4 program kursus, yakni level 1 bahasa inggris, level 2 bahasa
inggris, level 1 bahasa arab, dan level 2 bahasa arab. Sedangkan waktu pelaksanaa kursus
hanya dibuka 2 periode per tahunnya dengan 1 periode selama 40 hari. Sejauh ini ketika
LPIBA membuka program kursus setiap periodenya, LPIBA masih mengandalkan teknologi
pengolah data Microsoft Office dan beberapa arsip berkas yang menggunakan kertas. Hal
tersebut menimbulkan beberapa masalah seperti rentannya kerusakan, kehilangan dan
duplikasi data atau dokumen.
Melihat permasalahan yang terjadi dari sistem yang sudah berjalan, maka LPIBA
memerlukan sebuah teknologi informasi yang dapat memberikan jalan keluar dari masalah-
masalah tersebut. Dengan demikian dapat mewujudkan kualitas Lembaga yang baik. Sistem
informasi yang terintegrasi merupakan jalan keluar yang tepat untuk permasalahan tersebut,
guna memberikan dukungan terhadap setiap proses bisnis organisasi agar lebih efektif,
efisien, cepat, dan relevan. Dalam membangun sebuah sistem informasi yang baik
diperlukan sebuah perencanaan, perancangan dan pengelolaan (Enterprise Architecture)
yang matang, agar sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan organisasi secara mendetail.
Sehingga keselarasan penerapan teknologi informasi akan membawa lembaga ke tujuan final
yang menjadi bagian dari visi dan misi LPIBA itu sendiri.
Arsitektur perusahaan adalah fase perencanaan, analisis, desain, dan dokumentasi untuk
realisasi organisasi atau organisasi di mana informasi dan sumber daya lainnya
dipertukarkan dengan tujuan meningkatkan efisiensi bisnis melalui penggunaan sumber daya
teknologi (Adrian Sitinjak & Ghufroni An, n.d.). Menggunakan paradigma dan model dalam
mengembangkan model arsitektur enterprise harus disesuaikan dengan model organisasi itu
sendiri. Banyak model arsitektur enterprise yang sering digunakan dalam memberikan cetak
biru (blue print), salah satunya adalah TOGAF.
TOGAF (The Open Group Architecture Framework) adalah kerangka kerja yang
menyediakan pendekatan komprehensif untuk perencanaan, desain, implementasi, dan

2
pengelolaan arsitektur informasi perusahaan (Agusti Pramajuri et al., 2023) . Ada empat
jenis arsitektur dari suatu Arsitektur Enterprise keseluruhan, TOGAF didesain untuk
mendukung: Arsitektur Bisnis, Arsitektur Data, Arsitektur Aplikasi dan Arsitektur Teknologi
(Munazilin Akhlish dkk, 2022).

B. TINJAUAN PUSTAKA
Metodologi dalam peneleitian ini menggunakan Sudi Pustaka, Observasi, Wawancara.
Adapun hasil dari wawancara sebagai berikut:

1. Profil Lembaga
Identitas Lembaga

Nama Lembaga : Lembaga Pengembangan Intensif Bahasa Asing (LPIBA).


Alamat : Jl. Assyarif Banyuputih Sukorejo Situbondo
No. Telepon : (0338) 452442,452666
Lembaga dibuka tahun : 1997
Program kursus : Bahasa Inggris Level 1 dan Level 2
Bahasa Arab Level 1 dan Level 2
Waktu penyelenggaraan : 1. Periode Juli – September (40 hari)
2. Periode November – January (40 hari)
Jam pelayanan kantor : 1. Siang: 10.00 – 11.00 WIB
2. Malam: 21.00 – 22.00 WIB

VISI dan MISI Lembaga


 VISI LPIBA
“Lahirnya generasi yang mahir berbahasa asing dan berakhlaqul karimah”

3
 MISI LPIBA
1. Menyelenggarakan kursus yang siap mencetak lulusan yang mahir
berbahasa asing.
2. Menyelenggarakan inovasi pengembangan sistem dengan meningkatkan
mutu layanan pendidikan.
3. Lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan santri dibidang bahasa asing (Arab dan Inggris).

Fasilitas
 Kondisi kelas yang menyenangkan
 Disediakan LCD untuk watching program
 Disediakan sound untuk listening program
 Laboratorium Bahasa
 Sertifikat
 Kamus oxford
 Kamus An - Nuur
 Buku panduan lengkap
 Kartu anggota
 Max 20 orang @kelas

Susunan Pengurus LPIBA Periode 2022 -2023


Pelindung : KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy
Penanggung jawab : Ny. Hj. Ukhtul Istifadah
Ummi ‘Aizatul Mustafidah
Penasehat : Dra. Mu’ani
Ketua LPIBA : Siti Fitria
Sekretaris : Riska Melynda
Bendahara : Lailatul Kholifah

4
Devisi – Devisi
EDUCATION
Koordinator : Nuril Izza
Anggota : Anisa Rahmatika
Nabila Khansa
Ulfi Tsamarotul Jinan
SOCIETY
Koordinator : Nurul Masruroh
Anggota : Nikmatul Husna
Ummi Fadilatul Zakiyah
Lupita Febriyanti
INFORMATION
Koordinator : Nabilatus Sa’adah
Anggota : Aluf B.W.A

INVENTORY
Koordinator : Riefatul Hasanah
Anggota : Sofwil Widad Fuadi
Rosdiana Kholifah

5
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis SWOT
SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) adalah teknik perencanaan
strategi untuk mengevaluasi proyek yang sedang berlangsung atau yang
direncanakan. Untuk membantu pengembang fokus pada proyek, analisis SWOT
dilakukan (Sasue et al., 2020).
Untuk mendapatkan analisis lingkungan bisnis, dilakukan analisis SWOT. Proses
Ini termasuk kondisi internal dan eksternal fasilitas. Analisis internal terdiri dari
kekuatan dan kelemahan lembaga sedangakan analisis eksternal dalam kaitannya
dengan peluang dan risiko/ancaman. Hasil analisis ini menjadi dasar perencanaan
strategis (F. Thaib and A. R. Emanue, 2020).

Tabel 1. Analisis kekuatan dan kekurangan

KEKUATAN KEKURANGAN

- Tingginya jumlah siswa yang minat - Perawatan terhadap fasilitas


belajar bahasa asing yang dimiliki
- Biaya kursus yang murah - Waktu belajar yang kurang
- Fasilitas laboratorium yang memadai - Kurangnya tenaga staff
- Memiliki kegiatan seminar dan
festival sebagai evaluasi pembelajaran

Tabel 2. Analisis peluang dan ancaman

PELUANG ANCAMAN

- Lulusan LPIBA yang memiliki - Hilangnya minat siswa untuk


wawasan kebahasaan belajar bahasa asing
- Kurangnya fasilitas kelas karena
banyaknya siswa yang mendaftar
- Kurangnya tenaga pengajar (tutor)

Prinsip arsitektur digunakan sebagai pedoman dalam proses pengambilan


keputusan. Keputusan desain arsitektur perusahaan, dengan mendefinisikan struktur
dan komposisi. Setiap komponen desain arsitektur menentukan kriteria dalam
pemilihan teknologi yang akan digunakan serta dalam perencanaan dan desain
mengimplementasikan hasil dari arsitektur enterprise (Deris Santika, 2016).

6
2. Fase Visi Arsitektur
Fase ini bertujuan untuk menyatukan pandangan tentang pentingnya desain
arsitektur perusahaan dalam mewujudkan tujuan bisnis atau organisasi dan
menetapkan ruang lingkup rencana strategis yang akan dikembangkan. Arsitektur visi
menggambarkan aktifitas utama dan aktifitas pendukung LPIBA yang digambarkan
dengan value chain diagram. (Rifai et al., 2020).

Gambar 1. Value Chain LPIBA

Aktifitas Penerimaan Program


Ujian Kelulusan
Utama Member Baru Kursus

VISI LPIBA
Manajemen Keuangan
Manajemen Administrasi
Aktifitas Manajemen Pengembangan Bahasa
Pendukun
Manajemen Laboratorium Bahasa
g
Manajemen Inventaris
Manajemen Pendidikan

3. Fase Arsitektur Bisnis


Pendefinisian area bisnis LPIBA haruslah mengacu kepada hasil analisa value
chain pada gambar diatas, sehingga proses terdiri dari bisnis utama dan pendukung.
(Program et al., n.d.)
Proses bisnis utama terdiri dari 4 proses yaitu: 1). Penerimaan Member Baru; 2).
Program Kursus; 3). Ujian ; 4). Kelulusan. Adapun proses bisnis pendukung terdiri
dari 6 yaitu: 1). Manajemen Keuangan; 2). Manajemen Administrasi; 3). Manajemen
Perkembangan Bahasa; 4). Manajemen Laboratorium Bahasa; 5). Manajemen
Inventaris; 6). Manajemen Pendidikan. Berdasarkan hasil analisis proses bisnis, maka
arsitektur bisnis LPIBA dapat dimodelkan seperti gambar berikut.:

Gambar 2. Model Arsitektur Bisnis

7
4. Fase Aplikasi Bisnis
Ada 11 aplikasi yang direkomendasikan, meliputi: 1). Sistem informasi member
baru, 2). Sistem informasi jadwal, 3). Sistem informasi data member, 4). Sistem
informasi absensi, 5). Sistem informasi ujian akhir, 6). Sistem informasi kelulusan, 7).
Sistem informasi bendahara, 8). Sistem informasi administrasi, 9). Sistem Informasi
Jadwal Kegiatan Kebahasaan, 10). Sistem informasi Laboratorium Bahasa, 11).
Sistem informasi inventaris, 12). Sistem informasi absensi.
Pada fase aplikasi arsitektur data, didefinisikan terdapat 19 (sembilan belas)
entitas yang saling berhubungan dan juga terlibat untuk mendukung kebutuhan data
dari aplikasi yang direkomendasikan serta di gambarkan ke dalam sebuah class
diagram:
Gambar 3. Class Diagram

5. Fase Arsitektur Teknologi


Pada fase arsitekur teknologi ini dikembangkan sebuah arsitektur teknologi yang
dapat memberikan dukungan terhadap arsitektur sistem informasi pada LPIBA.
Arsitektur ini akan memberikan gambaran infrastruktur yang meliputi jaringan dan
hardware yang disesuaikan dengan kebutuhan lembaga dan keutuhan system
informasi yang diusulkan. Seluruh kerangka arsitektur teknologi yang diusulkan
tersebut dalam gambar 4.

8
Gambar 4. Arsitektur Tekonologi
6. Fase Peluang dan Solusi
Fase peluang dan solusi ini adalah fase dimana akan dibuat analisis gap antara system
lama yang sudah berjalan dengan system baru yang diusulkan, sehingga arsitektur
dari system informasi yang diusulkan dapat memenuhi target yang ingin dicapai oleh
dalam pembangunan system informasi tersebut. Dengan demikian saat
mengimplementasikan dari blue print yang ada tidak akan menemui hambatan yang
berarti. Gap analisis tersebut akan didefinisikan dalam tabel 3.
Tabel 3. Tabel Peluang dan Solusi
Target dan Kebijakan di
No. Sistem Saat Ini Usulan/Solusi
Masa Depan
Arsitektur Bisnis
1. Pelayanan akademik Menerapkan TI terhadap Seluruh proses pelayanan
sepenuhnya belum seluruh proses pelayanan sudah menggunakan TI
menggunakan TI akademik. sebagai kebutuhan utama
sebagai kebutuhan organisasi
utama
2. Sumber daya manusia Melakukan pelatihan SDM sudah tersertifikasi,
masih kurang Ataupun bimbingan dan sudah melakukan
memahami TI teknis TI implementasi TI
3. Kurang nya ruangan Penambahan ruangan Ruangan staff dan tutor
untuk tutor dan staff sudah tersedia

Arsitektur Sistem Informasi

9
4. Aplikasi yang Mengembangkan Semua aplikasi sudah
digunakan masih aplikasi system tersedia dan memenuhi
menggunakan Ms. informasi yang sesuai standar kebutuhan di
Office dengan kebutuhan. LPIBA
Arsitektur Teknologi
5. Kecepatan jaringan Penambahan kecepatan Penambahan Jaringan
internet tidak terlalu jaringan internet internet sesuai kebutuhan
tinggi
6. Belum adanya Pengadaan Sudah tersedia perangkat
perangkat server, router server, router dab switch
dan switch
7. Perangkat computer Penambahaan perangkat Sudah tersedia komputer
belum memadai comupter yang cukup.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil value chain tersebut dapat menghasilkan dua aktivitas yaitu aktivitas utama
dan aktivitas pendukung
2. Perancangan Arsitektur Enterprise sistem informasi di SMK Ibrahimy dikerjakan
dengan 6 fase dengan TOGAF ADM framework yaitu persiapan (preliminary), visi
arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi yang meliputi
arsitektur aplikasi dan arsitektur data, arsitektur teknologi serta peluang dan solusi.
3. Dengan adanya peracangan model desain sistem tersebut dapat meningkatkan
kepuasan masyarakat terdahap layanan kesehatan di LPIBA dan dapat membuat
aktivitas bisnis lebih efisien dan efektif.

E. SARAN
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut adalah percancangan arsitektur
terhadap penambahan arsitektur baru didalam sistem informasi LPIBA yang
menyesuaikan dengan kebutuhan dimasa yang akan datang.

10

Anda mungkin juga menyukai