2
pengelolaan arsitektur informasi perusahaan (Agusti Pramajuri et al., 2023) . Ada empat
jenis arsitektur dari suatu Arsitektur Enterprise keseluruhan, TOGAF didesain untuk
mendukung: Arsitektur Bisnis, Arsitektur Data, Arsitektur Aplikasi dan Arsitektur Teknologi
(Munazilin Akhlish dkk, 2022).
B. TINJAUAN PUSTAKA
Metodologi dalam peneleitian ini menggunakan Sudi Pustaka, Observasi, Wawancara.
Adapun hasil dari wawancara sebagai berikut:
1. Profil Lembaga
Identitas Lembaga
3
MISI LPIBA
1. Menyelenggarakan kursus yang siap mencetak lulusan yang mahir
berbahasa asing.
2. Menyelenggarakan inovasi pengembangan sistem dengan meningkatkan
mutu layanan pendidikan.
3. Lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan santri dibidang bahasa asing (Arab dan Inggris).
Fasilitas
Kondisi kelas yang menyenangkan
Disediakan LCD untuk watching program
Disediakan sound untuk listening program
Laboratorium Bahasa
Sertifikat
Kamus oxford
Kamus An - Nuur
Buku panduan lengkap
Kartu anggota
Max 20 orang @kelas
4
Devisi – Devisi
EDUCATION
Koordinator : Nuril Izza
Anggota : Anisa Rahmatika
Nabila Khansa
Ulfi Tsamarotul Jinan
SOCIETY
Koordinator : Nurul Masruroh
Anggota : Nikmatul Husna
Ummi Fadilatul Zakiyah
Lupita Febriyanti
INFORMATION
Koordinator : Nabilatus Sa’adah
Anggota : Aluf B.W.A
INVENTORY
Koordinator : Riefatul Hasanah
Anggota : Sofwil Widad Fuadi
Rosdiana Kholifah
5
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis SWOT
SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) adalah teknik perencanaan
strategi untuk mengevaluasi proyek yang sedang berlangsung atau yang
direncanakan. Untuk membantu pengembang fokus pada proyek, analisis SWOT
dilakukan (Sasue et al., 2020).
Untuk mendapatkan analisis lingkungan bisnis, dilakukan analisis SWOT. Proses
Ini termasuk kondisi internal dan eksternal fasilitas. Analisis internal terdiri dari
kekuatan dan kelemahan lembaga sedangakan analisis eksternal dalam kaitannya
dengan peluang dan risiko/ancaman. Hasil analisis ini menjadi dasar perencanaan
strategis (F. Thaib and A. R. Emanue, 2020).
KEKUATAN KEKURANGAN
PELUANG ANCAMAN
6
2. Fase Visi Arsitektur
Fase ini bertujuan untuk menyatukan pandangan tentang pentingnya desain
arsitektur perusahaan dalam mewujudkan tujuan bisnis atau organisasi dan
menetapkan ruang lingkup rencana strategis yang akan dikembangkan. Arsitektur visi
menggambarkan aktifitas utama dan aktifitas pendukung LPIBA yang digambarkan
dengan value chain diagram. (Rifai et al., 2020).
VISI LPIBA
Manajemen Keuangan
Manajemen Administrasi
Aktifitas Manajemen Pengembangan Bahasa
Pendukun
Manajemen Laboratorium Bahasa
g
Manajemen Inventaris
Manajemen Pendidikan
7
4. Fase Aplikasi Bisnis
Ada 11 aplikasi yang direkomendasikan, meliputi: 1). Sistem informasi member
baru, 2). Sistem informasi jadwal, 3). Sistem informasi data member, 4). Sistem
informasi absensi, 5). Sistem informasi ujian akhir, 6). Sistem informasi kelulusan, 7).
Sistem informasi bendahara, 8). Sistem informasi administrasi, 9). Sistem Informasi
Jadwal Kegiatan Kebahasaan, 10). Sistem informasi Laboratorium Bahasa, 11).
Sistem informasi inventaris, 12). Sistem informasi absensi.
Pada fase aplikasi arsitektur data, didefinisikan terdapat 19 (sembilan belas)
entitas yang saling berhubungan dan juga terlibat untuk mendukung kebutuhan data
dari aplikasi yang direkomendasikan serta di gambarkan ke dalam sebuah class
diagram:
Gambar 3. Class Diagram
8
Gambar 4. Arsitektur Tekonologi
6. Fase Peluang dan Solusi
Fase peluang dan solusi ini adalah fase dimana akan dibuat analisis gap antara system
lama yang sudah berjalan dengan system baru yang diusulkan, sehingga arsitektur
dari system informasi yang diusulkan dapat memenuhi target yang ingin dicapai oleh
dalam pembangunan system informasi tersebut. Dengan demikian saat
mengimplementasikan dari blue print yang ada tidak akan menemui hambatan yang
berarti. Gap analisis tersebut akan didefinisikan dalam tabel 3.
Tabel 3. Tabel Peluang dan Solusi
Target dan Kebijakan di
No. Sistem Saat Ini Usulan/Solusi
Masa Depan
Arsitektur Bisnis
1. Pelayanan akademik Menerapkan TI terhadap Seluruh proses pelayanan
sepenuhnya belum seluruh proses pelayanan sudah menggunakan TI
menggunakan TI akademik. sebagai kebutuhan utama
sebagai kebutuhan organisasi
utama
2. Sumber daya manusia Melakukan pelatihan SDM sudah tersertifikasi,
masih kurang Ataupun bimbingan dan sudah melakukan
memahami TI teknis TI implementasi TI
3. Kurang nya ruangan Penambahan ruangan Ruangan staff dan tutor
untuk tutor dan staff sudah tersedia
9
4. Aplikasi yang Mengembangkan Semua aplikasi sudah
digunakan masih aplikasi system tersedia dan memenuhi
menggunakan Ms. informasi yang sesuai standar kebutuhan di
Office dengan kebutuhan. LPIBA
Arsitektur Teknologi
5. Kecepatan jaringan Penambahan kecepatan Penambahan Jaringan
internet tidak terlalu jaringan internet internet sesuai kebutuhan
tinggi
6. Belum adanya Pengadaan Sudah tersedia perangkat
perangkat server, router server, router dab switch
dan switch
7. Perangkat computer Penambahaan perangkat Sudah tersedia komputer
belum memadai comupter yang cukup.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil value chain tersebut dapat menghasilkan dua aktivitas yaitu aktivitas utama
dan aktivitas pendukung
2. Perancangan Arsitektur Enterprise sistem informasi di SMK Ibrahimy dikerjakan
dengan 6 fase dengan TOGAF ADM framework yaitu persiapan (preliminary), visi
arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi yang meliputi
arsitektur aplikasi dan arsitektur data, arsitektur teknologi serta peluang dan solusi.
3. Dengan adanya peracangan model desain sistem tersebut dapat meningkatkan
kepuasan masyarakat terdahap layanan kesehatan di LPIBA dan dapat membuat
aktivitas bisnis lebih efisien dan efektif.
E. SARAN
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut adalah percancangan arsitektur
terhadap penambahan arsitektur baru didalam sistem informasi LPIBA yang
menyesuaikan dengan kebutuhan dimasa yang akan datang.
10