Anda di halaman 1dari 29

ASKEP FLU BURUNG

DINNY RIA PERTIWI, M.KEP

Keperawatan Medikal Bedah


Universitas Bhakti Kencana PSDKU Garut
2023
This template has been created by Slidesgo
PENDAHULUAN
Aviaan Influenza (AI) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus influenza A subtipe H5N1 dan telah mengakibatkan
kematian dan pemusnahan massal terhadap unggas serta
mengakibatkan kematian pada manusia di berbagai penjuru
dunia. AI pada manusia pertama kali ditemukan di Hongkong
pada tahun 1997 dan menginfeksi 18 orang dan 6 orang di
antaranya meninggal dunia. Virus H5N1 kemudian merebak di
Asia sejak pertengahan Desember 2003. Di Indonesia, virus ini
menyerang ternak ayam sejak Oktober 2003 sampai Februari
2004 dan dilaporkan sebanyak 4,7 juta ayam matI

This template has been created by Slidesgo


Flu burung adalah suatu penyakit menular yang
dikarenakan oleh virus influenza yang
DEFINISI
ditularkanoleh unggas yang dapat menyerang
manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain
avian influenza. Penyakit flu burung atau flu unggas
adalah suatu penyakit menular yg dikarenakan
oleh virus influenza tipe A dan ditularkan
oleh ungags.

Flu burung (Avian influenza) adalah penyakit


menular akut yang disebabkan oleh virus influenza
tipe A sub tipe H5N1, yang pada umumnya
menyerang unggas, dan dapat juga menular dari
unggas ke manusia.
Jumlah Kasus Flu Burung
di Indonesia

This template has been created by Slidesgo


ETIOLOGI
JENIS SIFAT VIRUS PENYEBAB
VIRUS INFLUENZA dapat bertahan hidup Saat ini penyebab,
TIPE A, B DAN C diair sampai 4 hari virus H5N1
pada suhu 22 0C dan
Pada manusia, lebih dari 30 hari pada
Virus Influenza 00C
tipe A: H1N1,
H3N2, H5N1, di dalam tinja unggas
H7N7, H9N2 dan dan dalam tubuh
lainlain unggas yang sakit
dapat bertahan lebih
lama, tetapi mati pada
pemanasan 60 0C
selama 30 menit

This template has been created by Slidesgo


MANIFESTASI KLINIS
PADA UNGGAS
• Jengger berwarna biru
• Pendarahan merata pada kaki yang berupa bintik-
bintik merah atau sering terdapat borok di kaki
yang disebut dengan kaki kerokan.
• Adanya cairan pada mata dan hidung sehingga
terjadi gangguan pernapasan
• Keluar cairan jernih sampai kental dari rongga
mulut
• Diare
• Haus Berlebihan dan cangkang telur lembek
• Kematian mendadak dan sangat tinggi jumlahnya
mendekati 100% dalam waktu 2 hari, maksimal 1
minggu
Manifestasi Klinis

PADA MANUSIA
Demam (suhu > 38C)

Batuk & nyeri tenggorokan

Radang saluran pernapasan atas

Pneumoniae

Infeksi mata

Nyeri otot

This template has been created by Slidesgo


Patofisiologi
• Penyebaran virus Avian Influenza (AI) terjadi melalui udara (droplet
infection)
• Virus dapat tertanam pada membrane mukosa yang melapisi saluran
napas atau langsung memasuki alveoli
• Virus yang tertanam pada membrane mukasa akan terpajan mucoprotein
yang mengandung asam sialat yang dapat mengikat virus
• Mukopreotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat virus
sehingga perlekatan virus dengan sel epitel saluran napas dapat dicegah
• Virus akan melekat pada epiter permukaan di saluran napas untuk
kemudian bereplikasi di dalam sel tersebut
• Replikasi virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu singkat virus
dapat menyebar ke sel-sel didekatnya
Penyakit influenza dimulai
dengan infeksi virus pada sel
epitel saluran pernafasan.
Virus influenza ini kemudian
memperbanyak diri (replikasi)
dengan sangat cepat hingga
mengakibatkan lisis sel epitel
dan terjadi deskuamasi
lapisan epitel saluran
pernafasan
Pada tahap infeksi awal, respons imun
innate akan menghambat replikasi virus.
Replikasi virus akan merangsang
pembentukan proinflammatory cytokine
termasuk IL-1, IL-6 dan TNF-Alfa yang
kemudian masuk ke sirkulasi sistemik dan
pada gilirannya menyebabkan gejala
sistemik influenza seperti demam, malaise,
myalgia dan lain-lain.

This template has been created by Slidesgo


Cara Penularan &
Masa Inkubasi

Masa inkubasi
Pada unggas : 1 minggu

Pada manusia:
• 1-3 hari
• Masa infeksi 1 hari sblm
sampai 3-5hr sesudah
timbul gejala
• Pada anak 21 hari

Melalui udara dan secret


(kotoran, urin dan ingus)
ungags yang terinfeksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

RONTGEN THORAX

PEMERIKSAAN DARAH LABORATORIUM : LEUKOPENIA, TROMBOSITOPENIA


RINGAN SAMPAI SEDANG, KADAR CREATININ MENINGKAT

PCR

DETEKSI ANTIGEN (IMUNOFLORESEN, ENZIM IMUNOASAY)

SEROLOGI UNTUK MENDETEKSI ANTIBODI SPESIFIK

This template has been created by Slidesgo


Penatalaksanaan
1. Pemberian oksigen bila terdapat sesak
2. Pemberian obat antivirus oseltamivir 75mg dosis tunggal selama 7 hari
3. Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu
48 jam, selama 3-5 hari desngan dosisi 5mg/kgBB/hr dalam 2 dosis,
bila BB >45kg diberikan 100mg 2x sehari
4. Antiviral golongan neurominidaseinhibitor
• zanavir: secara inhalasi 2 x sehari
• oseltamivir: oral 2 x sehari selama 5-7 hari-Dianjurkan untuk
pencegahan bagi orang yang terpajan dengan
oseltamivir 1 x 75 selama 1 minggu.
5. Antibiotik bila terdapat pneumonia bakterial
This template has been created by Slidesgo
This template has been created by Slidesgo
KEGIATAN PENANGGULANGAN FLU BURUNG
Meningkatkan Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Melakukan surveilans /mendeteksi adanya kasus pada hewan, peningkatan


kasus ILI (Influenza Like Illness), adanya klaster pneumonia sehingga bisa
dilakukan kewaspadaan dengan pengamatan ketat kepada yang kemungkinan
dapat tertular
Pengendalian faktor risiko ini adalah pencegahan penularan FB dari ungas ke
manusia.

This template has been created by Slidesgo


Dasar untuk memutuskan orang perlu
diinvestigasi adalah bila ada kontak erat dalam
waktu kurang dari 7 hari dengan pasien
SESEORANG DALAM suspek, probable dan terkonfirmasi flu burung
(H5N1) atau disekitar wilayahnya terdapat

INVESTIGASI banyak ungas (ayam, burung, bebek, angsa,


entok) yang mati diduga atau terbukti flu
burung (H5N1).

Seseorang yang menderita demam dengan


suhu >38oC disertai satu atau lebih gejala
berikut ini :
KASUS SUSPEK • Batuk
• Sakit tenggorokan
• Pilek
• Sesak Napas

This template has been created by Slidesgo


Kriteria kasus Suspek ditambah dengan
satu atau lebih keadaan dibawah ini :
1. Ditemukan kenaikan titer antibody
terhadap H5, minimum 4 kali dengan
KASUS PROBABEL pemeriksaan uji HI menggunakan
eritrosit kuda atau uji ELISA.
2. 2. Hasil laboratorium terbatas untuk
Influenza H5 (terdeteksinya antibody
spesifik H5 dalam specimen serum
tunggal) menggunakan uji netralisasi
(dikirim ke laboratorium rujukan ).

Seseorang yang memenuhi kriteria kasus


Suspek atau Probabel DAN DISERTAI
Satu dari hasil positif berikut ini yang
KASUS H5N1 dilaksanakan dalam suatu laboratorium
influenza yang hasil pemeriksaan H5N1-

TERKONFIRMASI nya : PCR H5 positif, Peningkatan > 4 kali


lipat titer antibody, Isolasi Virus H5N1 dan
Titer antibodi mikronetralisasi H5N1 > 1/80
pada specimen serum
This template has been created by Slidesgo
PENGKAJIAN

Anamnesa Umum

Riwayat Kesehatan
• Data Saat ini
• Riwayat Masa lalu

• FOKUS pada Manifestasi Klinis dari keluhan utama, kondisi


saat ini, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat keluarga,
nutrisi, lingkungan, obat-obatan yang digunakan dan
riwayat psikososial
Gejala Lokal
Batuk Dahak
Kering, Cair, kental,
Basah, lekat,
Spastik (tidak berbusa,
mudah berwarna,
berhenti) berbau,
jumlah dan
darah
Gejala LAIN
Sesak Demam NYERI OTOT, INFEKSI MATA
napas
Penyakit lain,
tersumbat,
kelainan paru,
gg lambung,
ascites
Pemeriksaan Fisik

• Pengkajian fisik sistem


pernapasan: pemeriksaan dada
dan sistem pernapasan dengan
cara inspeksi, palpasi, perkusi,
dan auskultasi
• PERSISTEM
ATAU
• HEAD TO TOE
• Pengkajian lainnya: status nutrisi,
aktvitas dan istirahat,
makanan/cairan, nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Termoregulasi Tidak Efektif b.d Perubahan


laju metabolisme
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d
meningkatnya produksi sekret
Ganggguan pertukaran gas b.d Penurunan
membrane alveolus-kapiler

This template has been created by Slidesgo


Termoregulasi Tidak efektif

• Monitor suhu tubuh sampai stabil (36,5°C – 37,5°C)

• Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan nadi

• Monitor warna dan suhu kulit

• Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia dan hipertermia

• Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu.

This template has been created by Slidesgo


Bersihan jalan napas tidak efektif b.d
meningkatnya produksi sekret
• Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
• Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
• Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
• Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head tilt dan chin lift (jaw
thrust) jika curiga trauma servikal
• Posisikan semi fowler atau fowler
• Berikan minum hangat
• Lakukan fisioterapi dada
• Ajarkan batuk efektif
• Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
This template has been created by Slidesgo
Ganggguan pertukaran gas b.d
Penurunan membrane alveolus-kapiler
• Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
• Monitor pola nafas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
kussmaul, cheyne-stokes, ataksisk)
• Monitor saturasi oksigen
• Auskultasi bunyi nafas
• Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
• Monitor nilai AGD
• Monitor hasil x-ray thoraks

This template has been created by Slidesgo


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai