Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRATIKUM

DASAR – DASAR ILMU BENIH


MENGENAL BEBERAPA ALAT DI LABORATORIUM BENIH

Oleh :

Nama : Zhuan Anses Armytha

Nim : 2205901020018

Fakultas : Pertanian

Prodi : Agroteknologi

Kelompok : 1

Pratikum Ke : 1

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
2023

1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benih adalah biji yang siap ditanam untuk memperbanyak tanaman yang
memiliki varietas. Benih merupakan faktor penting dalam kegiatan budidaya
pertanian. Benih yang berkualitas mampu mendorong perekonomian masyarakat
melalui peningkatan hasil produktivitas pertanian. Sebelum benih dilepas atau
diedarkan untuk dijadikan bahan tanam, benih terlebih dahulu harus dilakukan
pengujian. Pelaksanaan program perbenihan membutuhkan alat-alat khusus yang
digunakan untuk berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti untuk mengambil
sampel benih yang akan diuji, menguji daya tumbuh benih, mengukur kadar air
benih, dan sebagainya.
Pengujian benih dilakukan agar benih dapat simpan untuk beberapa saat
sampai waktu yang dibutuhkan oleh petani. Dengan demikian perlu
dilakukan pengujian benih agar kualitas benih tetap pada kondisi yang baik. Hal
ini terutama dibutuhkan pada saat sertifikasi benih, sehingga dibutuhkan berbagai
macam alat untuk kebutuhan sertifikasi benih siap tanam. Kemampuan dalam
menggunakan alat-alat yang digunakan untuk proses sertifikasi benih perlu
dimiliki. Pengujian benih di laboratorium akan berhasil baik jika penguji
mempunyai pengatahuan yang cukup mengenai benih dan terampil menggunakan
alat-alat yang diperlukan. Kesalahan pada saat menggunakan alat akan
memberikan hasil yang tidak tepat sehingga tidak akan mencerminkan kualitas
contoh benih yang diuji.
Setiap laboratorium, jenis dan peralatannya berbeda sesuai jenis
laboratorium tersebut seperti laboratorium benih, setiap melaksanakan praktikum,
kita akan menjumpai alat-alat yang berbeda yang kita gunakan dalam
praktikum.Bermacam-macam alat digunakan dalam pelaksanaan pengujian
benih dilaboratorium. Pengenalan alat laboratorium sangatlah penting bagi
praktikan dan peneliti. untuk keselamatan kerja saat melakukan praktikum
maupun penelitian. Sebelum melakukan praktikum, praktikan hendaknya
mengetahui nama nama alat yang akan digunakan untuk menunjang proses
praktikum. Sebagai contoh pada praktikum di dalam laboratorium, praktikan
harus mengenal dan mengetahui fungsi dan prosedur penggunaan alat, sehingga

2
selama proses praktikum, tidak akanterjadi kendala maupun hal hal yang tidak
di inginkan. Oleh karena itu, kegiatanpengenalan alat alat praktikum ini sangat
perlu dilakukan. (Dhati Dina, 2014)

1.2 Tujuan Pratikum

Tujuan dari pratikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengenal dan
mengetahui alat – alat yang di gunakan di laboraturium benih beserta fungsinya.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan
percobaan atau penelitian. Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui
fungsimasing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau
penggunaanalat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang
dilakukan.Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara untuk
mengetahui namadan fungsi alat-alat laboratorium. Dalam menggunakan alat-alat
laboratorium,sebaiknya pengguna melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium
yang akandigunakan. Sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menghilangkanmikroba yang tidak di inginkan. Dengan pengenalan alat-alat
laboratorium. Kitadapat mengetahui berbagai macam alat yang terdapat di
Laboratorium. Selain itukita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada
saat melakukan percobaan mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mempunyai cara
dan prinsip kerjayang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut
agar dalammenggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat
ataupun hal-halyang berbahaya (Hariyati, 2013).

Di dalam bidang pertanian, benih merupakan suatu kebutuhan


wajibterutama untuk kegiatan agronomis. Pada pemulia tanaman, teknologi
benihmerupakan suatu hal yang utama untuk menghasilkan benih yang
bermutusehingga dapat dimanfaatkan oleh petani. Akan tetapi, penggunaan benih
oleh petani harus sesuai dengan kebutuhan petani. Benih harus ada sebelum
petanimulai melakukan kegiatan budidaya. Hal ini mendorong para pemulia untuk
berusaha dapat menyediakan benih sebelum musimnya sehingga
dapatdimanfaatkan oleh petani. Oleh karena itu dilakukan pengujian benih agar

3
benih dapat simpan untuk beberapa saat sampai waktu yang dibutuhkan oleh
petani.Dengan demikian perlu dilakukan pengujian benih agar kualitas benih tetap
padakondisi yang baik. Pengujian ini dilakukan dengan beberapa alat-alat
teknologi benih yang dikelompokan menjadi alat pengambilan contoh benih, alat
pengujiandaya tumbuh, alat pengujian kemurnian benih, alat pengujian kadar air
dan alatlain yang tidak terkategorikan dalam empat golongan sebelumnya
(Latifah, 2017).

Pengujian benih merupakan suatu usaha untuk mengevaluasi kualitas


benih tanaman budidaya dengan tujuan tertentu dalam pertanian dan
jugadigunakan untuk menentukan kualitas biji. Dalam pengujian untuk sertifikasi
benih diperlukan alat-alat yang mempunyai kegunaan dan cara menggunakanyang
berbeda-beda, sehingga perlu pengenalan tentang bentuk, fungsi dan cara
penggunaannya. Dengan mengetahui fungsi dan cara penggunaannya, maka
akanmenekan kerugian akibat kesalahan pengujian benih misalnya penggunan
alatyang akan mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak sesuai (Salma, 2017).

Petridish atau cawan petri adalah sebuah wadah yang bentuknya


bundardan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan petri dibuat dalam satu set. Cawan yang berukuran kecil sebagai wadah
dan yanglebih besar merupakan tutupnya. Cawan petri ada yang terbuat dari
plastik (sekali pakai) ada juga yang terbuat dar kaca borosilikat yang tahan panas,
biasanyauntuk dimasukan ke dalam autoclaved. Kelebihan alat ini adalah mudah
dibawa- bawa, ringan, serta penampilannya yang transparan membantu kita
dalammelakukan pengamatan perkecambahan tanpa kita harus membuka
penutupnya.Sedangkan kekurangannya adalah alat ini berukuran relative kecil
sehingga jikakita ingin melakukan perkecambahan dalam jumlah yang besar
memerlukan petridish dalam jumlah yang besar pula (Haryana, 2013).

Purity Desk, terdapat kaca penguji yang di bawahnya telah dipasanglampu,


sehingga akan terlihat benih yang murni dan tidak. Benih yang akan
diujidiletakkan di atas kaca penguji kemurnian. Di bawah kaca akan
memancarkancahaya dari lampu yang terpasang di bawahnya, sehingga dapat
terlihat benih 6mana yang baik. Benih yang baik adalah benih yang tidak

4
transparan dan berisi.Menggunakan listrik untuk menyalakan lampu dan terdapat
pula laci khusus untukmembuang benih yang buruk. Kelebihannya, tidak
tergantung pada sinar matahari jadi pengujian kemurnian benih dapat dilakukan
dengan waktu yang tidakterbatas, tetapi pada umumnya tetap dilakukan pada
siang hari. Kekurangannyahamper sama dengan tipe manual yaitu memerlukan
ketelitian yang tinggi dalam pengujiannya. Oleh karena itu, alat ini tidak dapat
digunakan secara sembarangan(Riva, 2014).

III METODE PELAKSANAAN


3.1 Alat

Alat yang di gunakan dalam pratikum ini ialah alat – alat yang di gunakan
di laboratorium benih fakultas pertanian UTU.

a) Atk f) Elemeyer
b) Gelas beker g) Spatula
c) Gelas ukur h) Cawan petri
d) Pinset i) Amplas
e) Scapel j) Tabung reaksi

3.2 Bahan

Alat yang di gunakan dalam pratikum ini ialah :

a) Kertas b) ATK

3.3 Cara kerja


1. Menyiapkan ATK dan dokumentasi untuk mencatat nama alat.
2. Setelah selesai mencatat dan mendokumentasi seluruh alat yang
berhubungan dengan pengujian benih di laboraturium benih, pratikan
diharusakan membuat laporan mengenai pratikum pengenalan alat –
alat yang terdapat di laboratorium tersebut.

5
1V. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat dari kegiatan pratikum yang telah dilakuakan
ialah:

No Nama Alat Gambar Fungsi


1. Amplas Untuk melukai permukaan
benih biasanya di gunakan
pada benih yang
mempunyai kulit luar yang
keras.
2. Autoclafe Menstrilisasi alat dan media
tanam dentan tekanan uap
tertentu.

3. Batang Pengaduk Untuk mencampur bahan


kimia dan cairan untuk
keperluan laboraturim,
selain untuk mencampurkan
larutan, fungsi batang
pengaduk juga adalah untuk
membantu dekantasi
larutan, menginduksi
kristalisasi dan
memecahkan emulsi pada
suatu ekstraksi.

6
4. Cawan Petri Membiakkan (kultivasi)
mikroorganisme dan
menumbuhkan benih, selain
itu juga cawan petri dapat di
jadikan sbagai wadah bahan
benih.
5. Desikator Vacum Menghilangkan air dan
kristal hasil pemurnian.

6. Destilator / Destilasi Alat pembautan aquadest.

7. Erlemenyer Menjadi wadah dari bahan


kimia cair. Gelas ini juga
sering digunakan untuk
proses titrasi, dan sebsgai
wadah pemsak dan pelarut
bahan media tanam pada
suatu budidaya
perbanyakan tanaman
(kuljar) khususnya.
8. Gelas Kimia Sebagai tempat
mereaksikan bahan, tempat
menampung bahan kimia
berupa larutan, padatan,

7
pasta ataupun tepung,
tempat melarutkan bahan
dan tempat memanaskan
bahan.
9. Gelas Ukur Mengukur volume larutan
atau zat cair dengan tepat.

10. Germinator Mengecambahkan benih


dalam pengujian di
laboratorium.

11. Lafc Sebagai tempat perlakuan


kegaiatan mulai dari
persiapan abahan tanam,
inokulasi, atau penanaman
dan pemindahan tanaman
dari suatu tempat ke tempat
lain dalam satu kultur.
12. Loupe Mengamati benda-benda
kecil agar nampak lebih
besar.

8
13. Mikroskop Alat optik yang digunakan
untuk memperbesar objek
yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata
telanjang.

14. Moisture Tester Mengukur kandungan kadar


air atau tingkat kekeringan
suatu bahan atau benda.

15. Mortar Dan Pastle Menggerus atau


menghaluskan sampel
padatan/kristal menjadi
serbuk.

16. Oven Memanaskan atau


mengeringkan peralatan
laboratorium atau objek-
objek lainnya.

17. Pinset Mengambil benda dengan


menjepit misalnya saat
memindahkan cakram
antibiotik

18. Rak Tabung Raksi Digunakan


untuk menyimpan atau
menata beberapa tabung
reaks

9
19. Scaple Sebagai alat untuk
memotong eksplan dalam
proses inokulasi.

20. Seed Trier Alat untuk mengambil


sampel biji/benih dari
karung, atau pun lokasi
yang jauh dari jangkauan
tangan.
21. Spatula Pengambilan bahan dengan
jumlah yang sedikit dan
berukuran kecil

22. Tabung Reaksi Tempat mereaksikan dua


larutan/bahan kimia atau
lebih, serta sebagai tempat
mengembangbiakan
mikroba dalam media cair.
23. Termometer Alat pengukur suhu
dilarutan

24. Timbangan Analitik Fungsi timbangan analitik


pada dasarnya sama seperti
timbangan pada umumnya,
yakni untuk mengukur
massa benda.

10
25. Lemari Pendingin Sebagai wadah
penyimpanan bahan kimia,
dan zat aktif lainya.

26. Lampu Bunsen Untuk prmanasan, ,


pembakaran dan sterilisasi
pada alat.

27. Hot Plate Untuk memanaskan atau


mengahangatkan sekaligus
mencampurkan atau
menghomogenkan larutan
kimia.

28. Magnetic Strier Alat pembantu elemeyer


dan hot plate dalam
melarutkan suatu larutan.

29. Untuk melihat kualitas


benih dengan jelas.

11
30. Lemari Penyimpan Sebagai tempat
penyimpaanan alat - alat
laboratorium.

31. Seed Devider Untuk membagi sampel


benih / biji menjadi 2
bagian yang mempunyai
porsi yang sama (akurat)

32. Conical Seed Ualat bantu pemisah atau


Devider pembagi sampel benih
dengan metode grafitasi.

33. Stick Trier Alat untuk pengambialan


sampel benih / biji.

34. Glass Beker Sebagai wadah penampung,


yang di gunakan untuk
mengaduk, mencampur, dan
memeansakan cairanyang
biasanya di gunakan di
dalam laboratorium.

12
4.2. Pembahasan

Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk

keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya

dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur

pemakaian. Untuk itu, kita harus mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-

alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan dan guna memperlancar

pemakaian pada praktikum - praktikum mendatang. Kesalahan

dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak

akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat

pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan

harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di

laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam

laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan

bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan

kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam

penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian tersebut berjalan

dengan lancar.

Sebagaimana telah penulis paparkan tabel di sub bab hasil, yang dimana tabel
tersebeut menjelaskan nama alat, gambar, dan fungsinya. Alat alat dari tabel
tersebut juga dapat di kelompokan menajadi 5 kelompok , yaitu:
1) Kelompok pertama, ialah kelompak alat yang biasanya di gunakan sebagai
sterilisasi alat dan media tanam, kelompok alat – alat ini dapat terlihat
pada tabel sub bab 4.1 hasil pada rows (no / baris) 2, dan 26.
2) Kelompok ke- 2, merupakan kelompak alat yang biasanya di gunakan
sebagai wadah media bahan tanam, pelarut , dan pemasak media,

13
kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada
rows (no / baris) 3, 4, 7, 8, 15, 21, 22, 27, 28, dan 34.
3) Kelompok ke- 3, kelompak alat yang biasanya di gunakan sebagai alat
pengukur bahan, kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab
4.1 hasil pada rows (no / baris) 24, 9, 34, 7, dan 23.
4) Kelompok ke- 4 pula ialah kelompak alat yang biasanya di gunakan
sebagai pengambilan dan pengujian benih, dimana kelompok alat – alat
tersebut dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada rows (no / baris)
29, 33, 32, 31, 20, 13, 12, 5, 4, 10, 14, 16, 17, dan 24.
5) Kelompok terakhir atau kelompok ke- 5 ialah kelompak alat yang biasanya
di gunakan sebagai tempat penyimapan susatu alat dan bahan media,
kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada
rows (no / baris) 25 dan 30.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pengenalan yang dilakukan dapat diteik kesimpulan yaitu:

1. Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian

dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan

digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan .

2. Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk

keselamatan kerja saat melakukan penelitian.

3. Alat alat dari tabel tersebut juga dapat di kelompokan menajadi 5 kelompok ,

yaitu:

a) Kelompok pertama, ialah kelompak alat yang biasanya di gunakan


sebagai sterilisasi alat dan media tanam, kelompok alat – alat ini dapat
terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada rows (no / baris) 2, dan 26.
b) Kelompok ke- 2, merupakan kelompak alat yang biasanya di gunakan
sebagai wadah media bahan tanam, pelarut , dan pemasak media,
kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada
rows (no / baris) 3, 4, 7, 8, 15, 21, 22, 27, 28, dan 34.

14
c) Kelompok ke- 3, kelompak alat yang biasanya di gunakan sebagai alat
pengukur bahan, kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab
4.1 hasil pada rows (no / baris) 24, 9, 34, 7, dan 23.
d) Kelompok ke- 4 pula ialah kelompak alat yang biasanya di gunakan
sebagai pengambilan dan pengujian benih, dimana kelompok alat – alat
tersebut dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada rows (no / baris)
29, 33, 32, 31, 20, 13, 12, 5, 4, 10, 14, 16, 17, dan 24.
e) Kelompok terakhir atau kelompok ke- 5 ialah kelompak alat yang
biasanya di gunakan sebagai tempat penyimapan susatu alat dan bahan
media, kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil
pada rows (no / baris) 25 dan 30.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hairiyati, (2017). Pengenalan Alat Laboratorium.http://Hrytyati.Blogspot.Com /


2017/12/ Pengenalan-Alat-Laboratorium. Diakses pada september 2023.

Latifah,S.S, 2017.Laporan Praktikum Teknologi Benih Acara. http:// sofisalma


latifah.blogspot.com/2017/04/laporan-praktikum-teknologi-benih-acara.
html. Diakses pada september 2023.

Salma, 2017. Laporan Praktikum Teknologi Benih. http://Sofiasalmaatifah.Com/


2017/Laporan-Praktikum-Teknologi-Benih.html. Diakses pada
september 2023.
Haryana, 2013. laporan praktikum teknologi benih. Laboratorium teknologi benih.
Jurusan bidudaya pertanian. Fakultas pertanian. Universitas gadjah mada.
Yogyakarta. Diakses pada september 2023.

Riva,D.2014. Laporan Praktikum Teknologi Benih. Laboratorium Teknologi


Benih. Jurusan Bidudaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta. Diakses pada september 2023.

Dhati Dina, (2014). Pengenalan Alat Teknologi Benih.


https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-
nasional-veteran-jawa-timur/agriculture/pengenalan-alat-teknologi-
benih-pertanian/32398035. Diakses pada september 2023.

16

Anda mungkin juga menyukai