Oleh :
Nim : 2205901020018
Fakultas : Pertanian
Prodi : Agroteknologi
Kelompok : 1
Pratikum Ke : 1
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benih adalah biji yang siap ditanam untuk memperbanyak tanaman yang
memiliki varietas. Benih merupakan faktor penting dalam kegiatan budidaya
pertanian. Benih yang berkualitas mampu mendorong perekonomian masyarakat
melalui peningkatan hasil produktivitas pertanian. Sebelum benih dilepas atau
diedarkan untuk dijadikan bahan tanam, benih terlebih dahulu harus dilakukan
pengujian. Pelaksanaan program perbenihan membutuhkan alat-alat khusus yang
digunakan untuk berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti untuk mengambil
sampel benih yang akan diuji, menguji daya tumbuh benih, mengukur kadar air
benih, dan sebagainya.
Pengujian benih dilakukan agar benih dapat simpan untuk beberapa saat
sampai waktu yang dibutuhkan oleh petani. Dengan demikian perlu
dilakukan pengujian benih agar kualitas benih tetap pada kondisi yang baik. Hal
ini terutama dibutuhkan pada saat sertifikasi benih, sehingga dibutuhkan berbagai
macam alat untuk kebutuhan sertifikasi benih siap tanam. Kemampuan dalam
menggunakan alat-alat yang digunakan untuk proses sertifikasi benih perlu
dimiliki. Pengujian benih di laboratorium akan berhasil baik jika penguji
mempunyai pengatahuan yang cukup mengenai benih dan terampil menggunakan
alat-alat yang diperlukan. Kesalahan pada saat menggunakan alat akan
memberikan hasil yang tidak tepat sehingga tidak akan mencerminkan kualitas
contoh benih yang diuji.
Setiap laboratorium, jenis dan peralatannya berbeda sesuai jenis
laboratorium tersebut seperti laboratorium benih, setiap melaksanakan praktikum,
kita akan menjumpai alat-alat yang berbeda yang kita gunakan dalam
praktikum.Bermacam-macam alat digunakan dalam pelaksanaan pengujian
benih dilaboratorium. Pengenalan alat laboratorium sangatlah penting bagi
praktikan dan peneliti. untuk keselamatan kerja saat melakukan praktikum
maupun penelitian. Sebelum melakukan praktikum, praktikan hendaknya
mengetahui nama nama alat yang akan digunakan untuk menunjang proses
praktikum. Sebagai contoh pada praktikum di dalam laboratorium, praktikan
harus mengenal dan mengetahui fungsi dan prosedur penggunaan alat, sehingga
2
selama proses praktikum, tidak akanterjadi kendala maupun hal hal yang tidak
di inginkan. Oleh karena itu, kegiatanpengenalan alat alat praktikum ini sangat
perlu dilakukan. (Dhati Dina, 2014)
Tujuan dari pratikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengenal dan
mengetahui alat – alat yang di gunakan di laboraturium benih beserta fungsinya.
3
benih dapat simpan untuk beberapa saat sampai waktu yang dibutuhkan oleh
petani.Dengan demikian perlu dilakukan pengujian benih agar kualitas benih tetap
padakondisi yang baik. Pengujian ini dilakukan dengan beberapa alat-alat
teknologi benih yang dikelompokan menjadi alat pengambilan contoh benih, alat
pengujiandaya tumbuh, alat pengujian kemurnian benih, alat pengujian kadar air
dan alatlain yang tidak terkategorikan dalam empat golongan sebelumnya
(Latifah, 2017).
4
transparan dan berisi.Menggunakan listrik untuk menyalakan lampu dan terdapat
pula laci khusus untukmembuang benih yang buruk. Kelebihannya, tidak
tergantung pada sinar matahari jadi pengujian kemurnian benih dapat dilakukan
dengan waktu yang tidakterbatas, tetapi pada umumnya tetap dilakukan pada
siang hari. Kekurangannyahamper sama dengan tipe manual yaitu memerlukan
ketelitian yang tinggi dalam pengujiannya. Oleh karena itu, alat ini tidak dapat
digunakan secara sembarangan(Riva, 2014).
Alat yang di gunakan dalam pratikum ini ialah alat – alat yang di gunakan
di laboratorium benih fakultas pertanian UTU.
a) Atk f) Elemeyer
b) Gelas beker g) Spatula
c) Gelas ukur h) Cawan petri
d) Pinset i) Amplas
e) Scapel j) Tabung reaksi
3.2 Bahan
a) Kertas b) ATK
5
1V. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat dari kegiatan pratikum yang telah dilakuakan
ialah:
6
4. Cawan Petri Membiakkan (kultivasi)
mikroorganisme dan
menumbuhkan benih, selain
itu juga cawan petri dapat di
jadikan sbagai wadah bahan
benih.
5. Desikator Vacum Menghilangkan air dan
kristal hasil pemurnian.
7
pasta ataupun tepung,
tempat melarutkan bahan
dan tempat memanaskan
bahan.
9. Gelas Ukur Mengukur volume larutan
atau zat cair dengan tepat.
8
13. Mikroskop Alat optik yang digunakan
untuk memperbesar objek
yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata
telanjang.
9
19. Scaple Sebagai alat untuk
memotong eksplan dalam
proses inokulasi.
10
25. Lemari Pendingin Sebagai wadah
penyimpanan bahan kimia,
dan zat aktif lainya.
11
30. Lemari Penyimpan Sebagai tempat
penyimpaanan alat - alat
laboratorium.
12
4.2. Pembahasan
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur
pemakaian. Untuk itu, kita harus mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-
alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan dan guna memperlancar
dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak
akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat
pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan
laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam
laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan
bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan
kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam
dengan lancar.
Sebagaimana telah penulis paparkan tabel di sub bab hasil, yang dimana tabel
tersebeut menjelaskan nama alat, gambar, dan fungsinya. Alat alat dari tabel
tersebut juga dapat di kelompokan menajadi 5 kelompok , yaitu:
1) Kelompok pertama, ialah kelompak alat yang biasanya di gunakan sebagai
sterilisasi alat dan media tanam, kelompok alat – alat ini dapat terlihat
pada tabel sub bab 4.1 hasil pada rows (no / baris) 2, dan 26.
2) Kelompok ke- 2, merupakan kelompak alat yang biasanya di gunakan
sebagai wadah media bahan tanam, pelarut , dan pemasak media,
13
kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada
rows (no / baris) 3, 4, 7, 8, 15, 21, 22, 27, 28, dan 34.
3) Kelompok ke- 3, kelompak alat yang biasanya di gunakan sebagai alat
pengukur bahan, kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab
4.1 hasil pada rows (no / baris) 24, 9, 34, 7, dan 23.
4) Kelompok ke- 4 pula ialah kelompak alat yang biasanya di gunakan
sebagai pengambilan dan pengujian benih, dimana kelompok alat – alat
tersebut dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada rows (no / baris)
29, 33, 32, 31, 20, 13, 12, 5, 4, 10, 14, 16, 17, dan 24.
5) Kelompok terakhir atau kelompok ke- 5 ialah kelompak alat yang biasanya
di gunakan sebagai tempat penyimapan susatu alat dan bahan media,
kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada
rows (no / baris) 25 dan 30.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pengenalan yang dilakukan dapat diteik kesimpulan yaitu:
dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan
3. Alat alat dari tabel tersebut juga dapat di kelompokan menajadi 5 kelompok ,
yaitu:
14
c) Kelompok ke- 3, kelompak alat yang biasanya di gunakan sebagai alat
pengukur bahan, kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab
4.1 hasil pada rows (no / baris) 24, 9, 34, 7, dan 23.
d) Kelompok ke- 4 pula ialah kelompak alat yang biasanya di gunakan
sebagai pengambilan dan pengujian benih, dimana kelompok alat – alat
tersebut dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil pada rows (no / baris)
29, 33, 32, 31, 20, 13, 12, 5, 4, 10, 14, 16, 17, dan 24.
e) Kelompok terakhir atau kelompok ke- 5 ialah kelompak alat yang
biasanya di gunakan sebagai tempat penyimapan susatu alat dan bahan
media, kelompok alat – alat ini dapat terlihat pada tabel sub bab 4.1 hasil
pada rows (no / baris) 25 dan 30.
15
DAFTAR PUSTAKA
16